PS : All
images credit and content copyright :MBC
Dalam perjalanan Kang Chul menceritakan karena siPembunuh
meninggal, jadi ayahnya normal
kembali. Tapi
kenangan si pembunuh tetap ada
di ingatan ayahnya, lalu semuanya semakin parah
sejak Tuan Oh ada dunia komik, karena tidak
tahan mengingat semua itu
dari dua dunia jadi Kondisinya
sangat buruk.
“Aku berkata ini karena aku takut kau akan terkejut.” Jelas Kang Chul aga Yeon Joo tak shock melihat ayahnya
nanti. Yeon Joo terdiam memikirkan ayahnya sekarang.
Flash Back
Dua pria sedang mengejek kamar dan melihat perawat wanita
yang sudah terkapar di ruangan, sementara pasienya sudah kabur.
“Dia melarikan diri
dari rumah sakit jiwa
pagi ini. Dia pergi mencari komputernya.”
Tuan Oh yang sudah sadar berjalan sendirian dengan wajah
bingung mencoba mencari keberadaan komputernya.
Flash
Back
Di dunia nyata
Tuan Oh sedang mengambar dengan infusnya yang masih
menempel. Soo Bong masuk ruangan memberitahu
akan pergi mencari Kang Chul. Tuan Oh mengerti, Soo Bong bertanya apa yang sedang digambarnya. Tuan Oh mengaku hanya merasa cemas saja. Soo Bong
pun segera keluar ruangan tanpa membahasnya lagi.
“Dia khawatir kalau
itu adalah Komputer duplikat. Dia takut kalau komputer itu tak bisa dipakai atau bisa menghilang. Karena itulah dia menggambar tablet satu lagi dan
menyembunyikannya di komik. Sama seperti yang dilakukan si
pembunuh”
Tuan Oh berhasil mengambar tablet yang sama ketika
diminta oleh pembunuh. Saat didunia Komik, Tuan Oh pergi ke rumah yang dalam
dunia nyata ditempatinya, lalu bisa masuk ke dalam rumah dan mencari dimana
tempat tabletnya disimpan. Akhirnya membuka sebuah kotak menemukan
tabletnya
“Butuh waktu setahun
mencari tablet itu.”
“Ketika dia keluar dari Rumah Sakit Jiwa, dia melihat berita bahwa ini
hari sidangku Dan dia
menghapus borgol di tanganku.” Cerita Kang Chul, Yeon
Jo ingin tahu dimana keberadaan ayahnya sekarang. Kang Chul menatapnya
Sebelumnya Tuan Oh
pernah mengambar di tempat persembunyiannya, yaitu Di
episode sebelumnya, menggunakan tempat kerjanya sebagai tempat persembunyian.
Yeon Joo langsung berlari masuk rumah mencari ayahnya,
ketika masuk kamar kaget melihat ayahnya yang berbaring dengan tangan terikat
seperti pasien sakit jiwa. Ia mencoba membangunkan ayahnya tapi tak juga
membuka matanya, lalu bertanya pada Kang Chul mengikatnya
“Dia yang menyuruhku untuk mengikatnya. Dia bilang tidak bisa mengendalikan diri.” Kata Kang Chul. Yeon Joo menangis mencoba membangunkan
kembali ayahnya. Tuan Oh akhirnya membuka mata melihat anaknya yang masih
hidup.
“Apa yang terjadi padamu, Ayah? Kita harus bagaimana sekarang... ayah?” ucap Yeon Joo, keduanya pun sama-sama
menangis. Kang Chul hanya bisa diam saja melihatnya.
Yeon Joo sibuk memasak bubur didapur, sementara Kang Chul
terlihat berkaca-kaca berbicara dengan Tuan Oh, tak percaya kalau Tuan Oh bisa berkata seperti itu dan menegaskan tidak bisa melakukannya. Tuan Oh memohon agar Kang Chul menuruti perkataanya,
Kang Chul tetap mengatakan tidak bisa.
“Lakukan seperti yang kukatakan.” Ucap Tuan Oh memohon
“Itu takkan pernah terjadi. Aku akan pura-pura
tidak mendengarnya.” Tegas Kang Chul menangis. Tuan
Oh memalingkan wajahnya yang menangis seperti tak ingin anaknya melihat.
Yeon Jo datang menanyakan keadaan ayahnya dengan
semangkuk bubur, Kang Chul buru-buru menghapus air matanya mengatakan kalau
Tuan Oh sepertinya
sudah membaik. Yeon Joo bertanya apakah ayahnya bisa
makan bubur.
Kang Chul membawakan nampan bekas makan Tuan Oh ke meja
makan memberitahu kalau Ayah Yeon Joo
yang sudah tertidur., Yeon Joo menyuruh Kang Chul duduk karena akan
menyiapkan makan malam. Kang Chul bingung dengan
makan makan malam. Yeon Joo pikir harus
makan karea tadi tidak
sempat makan siang.
Keduanya duduk dimeja makan, Kang Chul memasang wajah
bahagia mencicipi makanya berkomentar kalau rasanya enak. Yeon Joo bertanya
balik apanya yang enak. Kang Chul pikir tak pernah
menyantap makanan buatan Yeon Joo, tapi ternyata
rasanya enak juga. Yeon Joo
tak percaya.
“Ini memang rasanya enak , padahal kau dokter yang sibuk.” Komentar Kang Chul memuji.
“Kau tidak serius, 'kan? Kau hanya mencoba bersikap sopan saja padaku.” Kata Yeon Joo tak percaya.
“Yah.... sepertinya Ini
setengah-setengah.” Akui Kang Chul, Yeon Joo mengeluh lalu meminta agar
Kang Chul mencoba lagi, Kang Chul bertanya mencoba apa.
“Berikan aku pujian atau
menghiburku. Agak
senang mendengar pernyataan itu dari
orang sepertimu.” Ucap Yeon Joo siap menerima
pujian, Kang Chul menopang dagu dengan dua tanganya, memikirkan tentang
pujian.
“Apa aku tidak pantas dipuji?” kata Yeon Joo kesal karena Kang Chul hanya menatapnya.
Kang Chul mengatakan sedang memikirkanya dulu.
“Rambutmu panjang dan Kulitmu cerah.” Ucap Kang Chul mencoba memuji, Yeon Joo heran apakah
itu yang dinamakan pujian.
“Kau lumayan tinggi. Apa hidungmu itu mancung?” kata Kang Chul, Yeon Joo pikir itu bukan pujian tapi
fakta.
Kang Chul kembali meneruskan kalau Telinga Yeon Joo terlihat pas dengan wajahnya lalu mengeluh
ternyata susah juga memberikan pujian. Yeon Joo pun hanya bisa menghela nafas
panjang, Kang Chul mengodanya kalau Yeon Joo itu harus bersikap sopan pada
“Oppa-nya” maka setelah itu akan
memujinya.
Yeon Joo mengejek apakah Kang Chul sebangga itu bisa
lebih tua darinya. Kang Chul mengaku sangat bangga dengan dirinya dan kenapa ia
harus bangga, karena ia sekarang sudah umur 31 tahun sementara Yeon Joo baru
umur 30 tahun, Yeon Joo tersenyum mendengar candaan dari Kang Chul.
“Senangnya melihatmu tersenyum. Sudah setahun tak pernah bertemu jadi Sering-seringlah tersenyum.” Kata Kang Chul.
“Tapi Apa yang kau bicarakan dengan
Ayah tadi? Saat aku
tadi sedang masak.” Tanya Yeon Joo penasaran
“Aku tidak mau bilang padamu.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo memastikan kalau memang Kang
Chul benar-benar tak mau memberitahu.
“Aku yang cuci piring setelah kita
makan ini.” kata Kang Chul sengaja mengalihkan
pembicaraan. Yeon Joo pun hanya bisa menatapnya.
Yeon Joo masuk ke dalam kamar ayahnya, masang selang
infus dan tangan ayahnya sudah tak diikat, lalu memegang kepala ayahnya
memastikan kalau memang keadaanya sekarang baik-baik saja. Sementara Kang Chul
sedang mencuci piring lalu teringat kembali dengan pembicaran dengan Tuan Oh di
dalam kamar.
Flash back
Tuan Oh mengatakan kalau ia dan Kang Chul tidak
bisa pergi bersama. Kang Chul binggung, Tuan Oh
menjelaskan Jika Kang Chul
memiliki akhir yang bahagia maka
ia akan memiliki akhir
yang menyedihkan. Jika Kang Chul senang maka
dirinya akan sedih dan meminta agar melihat ke arah tanganya sekarang.
“Ini terlihat baik-baik saja,
'kan? Apa Kau tahu kenapa tanganku terlihat baik-baik saja? Aku membunuh seseorang.” Kata Tuan Oh, Kang Chul terlihat kaget.
Sebelumnya di rumah sakit, Tuan Oh tanpa sadar mencekik
leher perawat rumah sakit sampai mati, sebelumnya tanganya terlihat menghilang
dan setelah membunuh kembali seperti semula.
“Pagi Hari ini. Aku
membunuh seorang perawat dan melarikan diri. Karena itulah tangan ini terlihat baik-baik saja. Apa Kau mengerti sekarang?” jelas Tuan Oh, Kang Chul hanya menatapnya dengan mata
berkaca-kaca.
“Sekarang... Aku tidak bisa kembali seperti sedia kala. Ketika aku berhenti melakukan
kejahatan, maka aku menghilang. Meski
aku kembali kesana pun, aku tidak
bisa hidup. Aku
terlalu berdosa, Aku
membunuh puluhan orang dengan
tangan ini. Bahkan
ketika aku tak mengingat
apapun..., aku masih
membunuhnya dengan tanganku seperti Pagi
ini.” ucap Tuan Oh dengan air mata mengalir
Kang Chul hanya diam menatap ayah mertuanya, Tuan Oh
merasa tidak
akan meninggalkan
dunia ini dan tidak
bisa keluar, lalu bagaimana ia bisa menjalani sisa
hidupnya dengan melihat
wajah Yeon Joo, menurutnya Hidupnya sudah berakhir Sejak tahun lalu. Kang Chul tertunduk diam, Tuan Oh mengulurkan tanganya,
Kang Chul pun memegang tanganya.
“Sebelum webtoon ini tamat dengan akhir bahagia...., biarkan aku mati di sini. Akumohon padamu. Tolong kubur aku dalam dunia ini.” kata Tuan Oh
“Kenapa kau berkata begitu? Aku tidak bisa melakukannya.” Ucap Kang Chul menolaknya dengan menahan air matanya.
“Turuti perkataanku.” Pinta Tuan Oh, Kang Chul tetap tak akan bisa melakukan,
Tuan Oh tetap meminta agar Kang Chul meakukan
saja seperti apa dikatakanya.
Kang Chul terdiam didepan tempat cuci piring memikirkan
permintaan dari Tuan Oh.
Jaksa Han kembali ke gudang bersama dua pengawalnya,
terlihat sosok pria yang duduk dengan wajah babak belur dan berdarah. Saat
Jaksa Han menarik kepalanya terlihat wajah Do Yoon setelah dihajar oleh anak
buah Jaksa Han,
“Dimana Kang Chul?” tanya Jaksa Han, Do Yoon hanya diam saja.
“Sepertinya dia memang tidak tahu.
Dia
tidak bereaksi terhadap obat-obatan.” Kata
pengawal yang sudah memukul Do Yoon dengan pemukul baseball.
“Lalu Dimana Yeon Joo?” tanya Jaksa Han, Do Yoon tetap diam. Jaksa Han pun
meminta ponsel milik Do Yoon. Pengawalnya pun memberikan ponsel milik Do Yoon.
“Bagaimana kau cara menghubungi
Presedir Kang?” tanya Jaksa Han memperlihatkan ponsel
Do Yoon yang terkunci. Do Yoon tetap diam, Jaksa Han langsung menamparnya
karena kesal, terlihat darah kental yang keluar dari mulut Do Yoon.
Kang Chul duduk di ruang tengah seperti masih merenung,
Ponsel berbunyi sebuah pesan masuk “Kang Chul, bukankah kita masih ada urusan yang harus dibayar? Hubungi Seo Do Yoon. Sekarang...” Kang Chul langsung bergegas mengambil jaketnya.
Yeon Joo baru keluar bertanya apakah Kang Chul akan pergi
kesuatu tempat, Kang Chul dengan wajah serius mengatakan akan
pergi dan menghubunginya nanti, karena keadaanya bahaya jadi meminta agar
mengunci pintu. Yeon Joo terlihat sangat khawatir.
Kang Chul berhenti disebuah minimarket lalu menelp Do
Yoon menanyakan keberadaanya. Saat itu juga Jaksa Han langsung berbicara dengan
ponsel Do Yoon, menyapa Kang Chul yang sudah lama tak bertemu. Kang Chul
terlihat sangat marah karena terjebak dan bertanya apa yang sudah dilakukan
Jaksa Han pada Do Yoon.
“Bukannya kau adalah calon
presiden? Tapi Kau
hanyalah preman yang menyandera warga
tak bersalah. Apa Korea
ini sedang gila atau apapun itu?” kata Kang Chul marah
“Memang benar kalau Korea itu
gila. Si
narapidana hukuman mati melarikan
diri dari pengadilan. Aku
juga punya sandera supaya aku tetap hidup. Aku takut kau akan menyuntik
leherku. Jelas
sekali kau akan membalas dendam padaku. Aku harus hidup, tapi tidak
mungkin.” Ungkap Jaksa Han, Kang Chul benar-benar marah
mendengarnya.
“Hei, Kang Chul…. Jangan melakukan hal yang bodoh. Jika kau berbuat bodoh padaku,maka temanmu akan segera mati Aku harusnya menyerahkanmu pada polisi setahun lalu. Aku membiarkanmu hidup karena
kupikir kau memang tidak punya apa-apa.” Kata Jaksa
Han
Kang Chul terlihat berpikir, Jaksa Han bertanya apakah
Kang Chul sudah menjaga “itu” lalu menyuruhnya agar datang ke tempat terakhir mereke bertemu, karena masih punya hal yang banyak
dibicarakan dan dulu Kang Chul tidak
menjawab pertanyaanna, jadi mereka harus
mulai bicara lagi.
“Yeon Joo, kau dan Han Sang Hoon... Ahh.. bukan.. Apa itu
Oh Seong Moo?!! Dan benda
itu. Aku ingin
tahu tentang banyak hal. Temui
aku di lantai 11 dan Kau punya
satu jam, serta bawa tabletnya juga. Jika kau terlambat barang satu
menit, kau tahu apa yang terjadi.” Tegas Jaksa Han.
Kang Chul terdiam dengan mata mendelik marah setelah
Jaksa Han menutup telp, terlihat di spion seorang polisi bertanya pada orang
yang baru keluar berbelanja, apakah melihat orang dengan wajah seperti itu dan
menjelaskan ciri-cirinya pria
usia 60-an yang berjalan memakai baju rumah sakit.
Pengunjung mengelengkan kepalanya, Polisi memberitahu
pria itu membunuh
seseorang dan melarikan diri dari rumah sakit
jiwa dan CCTV terdekat merekamnya. Kang Chul menurunkan kaca mobilnya melihat ada selebaran yang tertempel di
minimarket dan ada Foto Tuan Oh dengan pakaian rumah sakit. Perlahan Kang Chul
meninggalkan minimarket sebelum polisi menemukannya.
Yeon Joo mondar mandir dikamar ayahnya, lalu melihat
komputer ayahnya dan langsung sibuk mengambar, Tuan Oh terbangun bertanya apa
yang sedang dilakukan anaknya. Yeon Joo melihat ayahnya sudah bangun
memberitahu akan menggambar sebelum
Kang Chul kembali. Tuan Oh bertanya mengambar apa.
“Aku ingin keluar dari sini
segera. Ini
mengerikan, Ayah. Aku
harus keluar dari sini apapun
yang terjadi. Sebelumnya Ada
adegan dimana Han Chul Ho menyiksa Kang Chul.” Jelas Yeon Joo, mengingat Jaksa Han yang memegang pipa
besi Akan
kubalas perbuatan Kang Chul selama
10 tahun terakhir.
“Aku akan menggambar layar CCTV di
atas adegan itu. Kupikir
semuanya akan lebih mudah jika kita memberikan video ke polisi. Kita harus memasukkan Han Chul Ho dalam penjara... dan mempunyai akhir bahagia.” Jelas Yeon Joo terus mengambar
Tuan Oh memejamkan matanya, lalu tiba-tiba terbangun dan
sorot matanya kembali berubah, menatap Yeon Joo dengan sinis. Kang Chul baru
saja memarkir mobilnya, ketika akan masuk melihat tanganya menghilang, tak lupa
mengunci pintu rumah.
Sementara Yeon Joo sudah dicekik oleh Tuan Oh, dengan
wajah penuh dendam kenapa Yeon Joo masih hidup padahal sebelumnya sudah
menembaknya. Kang Chul baru masuk rumah mendengar jeritan dan langsung berlari
ke kamar Tuan Oh, Yeon Joo hampir mati karena kesulitan bernafas.
Kang Chul berhasil menarik tangan Tuan Oh dan langsung
menahan agar tak memberontak. Yeon Joo memegang lehernya terlihat masih Shock.
Kang Chul menatap istrinya menanyakan keadaanya, Yeon Joo hanya menangis
ketakutan melihat keadaan ayahnya yang tiba-tiba seperti kerasukan mencoba
membunuhnya.
Tuan Oh kembali diikat tanganya dengan posisi duduk
ditempat tidur, Yeon Joo sedih melihat keadaan ayahnya seperti sedang dipasung.
Tuan Oh terbangun dan kembali sadar lalu bertanya apa yang sudah dilakukanya,
Yeon Joo menghapus air matanya, menutupinya kalau ayahnya itu tidak
melakukan apapun.
“Kenapa lehermu? Apa yang telah kuperbuat padamu?” tanya Tuan Oh, Yeon Joo tetap mengatakan tak ada
apa-apa. Tuan Oh seperti sudah bisa menyimpulkanya sendiri.
“Apa yang aku bilang sebelumnya, Aku
ini monster. Jadi Turuti
perkataanku... Aku mohon...” kata Tuan Oh pada Kang Chul, Yeon Joo melihat tangan
Tuan Oh yang tiba-tiba menghilang.
Kang Chul melihat di depan kaca jendela dan kembali
menutupnya, lalu melihat tanganya yang menghilang. Yeon Joo baru keluar kamar
bertanya apa sebenarnya yang terjadi dan melihat tangan Kang Chul yang
menghilang padahal sebelumnya kalau di penjara keadaaanya baik-baik
saja
“Aku lolos tanpa membayar dosaku jadi Aku mau melihat temanku yang akan
mati.” Kata Kang Chul, Yeon Joo bertanya apakah temanya itu
sekarat.
“Chul Ho menculik Do Yoon.. Dia mengancamku untuk membawakan komputernya. Aku hanya punya waktu kita 40
menit lagi. Dan Juga... ayahmu... membunuh seseorang.” Kata Kang Chul, Yeon Joo kaget mendengarnya.
“Polisi akan segera menuju kesini dan Mereka akan menemukan rumah ini
segera.” Ucap Kang Chul seperti sudah bisa memprediksinya.
Polisi terus mencari bertanya pada seseorang apakah
melihat wajah yang mirip Tuan Oh. Salah satu pria melihatnya
pagi tadi pakai baju pasien Rumah sakit. Polisi bertanya kemana perginya Tuan Oh. Si
pria menunjuk datang ke rumah yang ada disana
Sementara dirumah, Yeon Joo dan Kang Chul duduk dimeja
bersama.
“Aku tadi menggambar video dari
Han Cheol Ho. Berikan
saja itu pada polisi. Kita
bisa menyerahkannya melalui e-mail. Dan
kita melaporkan mereka di
mana jaksa Han menyekap Do Yoon. Mereka bisa menangkap Chul Ho disana.” Jelas Yeon Joo dengan rencananya.
“Kita tidak bisa melakukan itu.” Kata Kang Chul, Yeon Joo binggung kenapa tidak bisa
melakukanya.
“Dengan akhir yang bahagia seperti
itu..., maka ayahmu akan menghilang. Akhir bahagiaku adalah akhir yang
menyedihkan bagi si pembunuh. Masalahnya
adalah entah seperti apa akhirnya, setelah sudah tamat..., maka ayahmu atau diriku tidak akan berada di sisimu. Kami akan mati atau menghilang.” Jelas Kang Chul.
Polisi akhirnya datang ke depan rumah Tuan Oh, bisa
melihat mobil yang terparkir didepanya dan meminta bantuan dengan laporan Tersangka
bersama dengan seseorang dengan Nomor
kendaraan 28 M 4740.
Jaksa Han duduk didepan Do Yoon meminta agar bicara
dengan menampar wajahnya beberapa kali dan bertanya Apa ada dua dunia yang
berbeda, karena sebelumnya Do Yoon bilang
dunia lain itu ada dan
Yeon Joo berasal dari dunia itu. Do Yoon
mengatakan kalau hanya itu yang didengarnya.
“Jadi saat aku melihat Oh Seong
Moo di tempat itu...” ucap Jaksa Han mengingat
saat mengumpat kesal karena merasa dibohongi, lalu melihat Tuan Oh ada
didepanya.
“ .... adalah dunia lain... Sekarang aku bisa mengerti kaena Sebelumnya aku tidak bisa
mengerti. Lalu Apa perbedaan antara dunia sini dan dunia sana?” tanya Jaksa Han pada Do Yoon sambil menarik rambutnya.
Detektif Park sedang melakukan patroli dijalan, lalu
menerima telp dari anak buahnya kalau nomor
kendaraan mobil ini sama dengan
nomor mobil saat Kang Chul dalam pelarian, jadi keduanya mungkin ada didalam rumah. Detektif Park
binggung apa hubungan Kang Chul dengan Tuan Oh si pembunuh, merkea juga belum
tahu itu dan sedang menunggu tim cadangan
karena Kang Chul punya senjata.
Saat itu juga, semua jendela dan pintu berubah menjadi
dinding seperti yang dilakukan Yeon Joo sebelumnya. Kang Chul keluar dari
ruangan memastikan semuanya tertutup. Setelah itu kembali ke kamar, Yeon Joo
sedang mengambar bertanya apakah apartement ini untuknya, Kang Chul mengangguk
lalu melihat Tuan Oh yang masih terikat dan mengajak Yeon Joo untuk bicara.
Polisi masuk ke dalam rumah, semua terlihat binggung
karena tak ada pintu hanya ada dinding saja. Polisi lain juga tak melihat
jendela juga.
Keduanya duduk dimeja makan, Yeon Joo bertanya ada apa lagi.
Kang Chul mengatakan mereka tidak
bisa lama-lama ditempat ini karena polisi akan memecahkan tembok dan menerobos
masuk jadi punya waktu 30 menit untuk
menyelamatkan Do Yoon. Yeon Joo menghela nafas
dengan wajah tertunduk kebinggungan, Kang Chul memegang tangan dan terlihat
salah satu tanganya kembali menghilang.
“Kita perlu buat keputusan... jenis akhir seperti apa webtoon itu.” Kata Kang Chul
“Apa yang harus dilakukan? Akhir
seperti apa?” ucap Yeon Joo, Kang Chul sedikit
tersenyum lalu melepaskan cincin yang ada jari Yeon Joo dan juga jarinya.
“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau melepas cincinnya? Apa rencanamu?” tanya Yeon Joo sedih, melihat cincin nikah mereka ada
diatas meja.
“Ini terlalu menyedihkan... apabila seorang
ayah melihat putrinya mati untuk menghindari kepunahan. Itu tidak bisa terjadi. Aku tidak akan menganggapmu sebagai
keluargaku lagi sekarang. Sekarang Kau
bebas. Kau aman
entah seperti apa akhirnya. Kau
perlu membuat pilihan sekarang. Bagaimana
akhir ceritanya? Aku
akan menerima keputusanmu.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo
menangis mendengarnya.
[RS
Universitas Myungsei]
Prof Park masuk ke rumah sakit sambil berbicara di telp
mengomel menyuruh untuk melakukan sendiri saja dan tak perlu menyuruhnya,
karena sangat lelah dan lingkar
Matanya sudah
menghitam.
Dengan wajah kesal akhirnya menutup ponselnya karena harus masuk ke
dalam lift.
Salah satu temanya mengetahui Prof Park yang sangat
menyukai webtoon W, dan mendengar kalau ceritanya sudah
tamat. Prof Park bertanya kapan, si pria mengatakan kalau baru
pagi ini. Si pria ingin mengatakan sesuatu tentang akhirnya.
Prof Park langsung menutup mulutnya karena tidak
boleh ada bocoran dan akan
membacanya sendiri jadi jangan
ucapkan sepatah kata pun, lalu menutup kupingnya saat
keluar lift mengatakan tidak
bisa mendengar dari temanya dan tidak
dengar apapun. Temanya beteriak kalau Prof Park akan
terkejut baca akhir
ceritanya.
Prof Park masuk ruanganya, menaruh kopi diatas meja dan
membuka jasnya, dengan memberikan semangat ingin tahu episode terakhir, lalu
menyalakan komputernya.
“Aku pernah membenci W, tapi aku
harus menghargainya untuk episode terakhir.” Kata Prof
Park lalu membentuk tanganya seperti huruf W seperti mengumpulkan energi.
Ia mengambil kopi dan langsung membuka webtoon dibagian
atasnya terlihat [W oleh Oh Seong Moo, Episode Terakhir]
bersambung ke episode 16
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar