PS : All images
credit and content copyright : TVN
Ji Woon mencium Ha Won dua kali di tempat barbeque. Pagi
hari, Ha Won sudah ada di tempat tidur memeluk erat Ja Young yang tidur
bersamanya. Ia terbangun merasakan kepalanya sangat sakit, lalu berpikir kalau
tadi itu mimpi yang aneh. Dengan memukul kepalanya kelapanya yang sakit keluar
kamar, betapa kagetnya melihat Ji Woon terbaring dilantai depan kamarnya.
Ha Won melihat Ji Woon tertidur pulas dan bajunya ada
bekas wine yang tumpah, teringat saat di teras Ji Woon menghabiskan wine sampai
tumpah ke bajunya setelah itu menciumnya. Ha Won melonggo karena ternyata bukan
mimpi berciuman dengan Ji Woon.
Tiba-tiba Ji Woon terbangun dan Ha Won perlahan-lahan
mencoba berjalan meninggalkanya. Ji Woon terlihat belum sadar sepenuhnya saat
Ha Won berlari kabur ke dalam kamar mandi.
Ha Won mengumpat dirinya itu sudah gila dengan menutup
mulutnya, tapi tiba-tiba senyumanya terlihat karena ternyata bukan mimpi. Ia
menyadarkan dirinya dengan menampar wajahnya karena kenapa harus merasa senang
dengan kejadian ini. Tapi senyuman bahagianya kembali datang mengingat kejadian
semalam, kakinya tiba-tiba tak sengaja menginjak sabun yang ada dilantai
akhirnya terpeleset.
Hyun Min sedang ada dibalkon, Seo Woo didalam kamar, dan
Ji Woon didapur mengambil sebotol air mendengar suara orang terjatuh. Ja Young
pun sampai terbangun dari tidurnya, semua bergegas pergi menuju kamar mandi.
Semua melihat Ha Won sudah tak sadarkan diri di lantai. Ji Woon berjalan dengan
kepala yang masih sedikit pusing, lalu melihat Ha Won dan menatap bajunya,
seperti merasakan sesuatu.
Yoon Sung dan Ja Young menunggu didepan ruang UGD. Dokter
memberitahu Ha Won terkena gegar otak ringan. Yoon Sung khawatir bertanya apakah Ha Won akan segera
tersadar, Dokter membenarkan dan sekarang Ha Won sedang tertidur.
“Kalau begitu, apa boleh kami mengirimkannya ke RS di Seoul?” tanya Yoon Sung
“Ya. Jika ada RS yang biasa dia
kunjungi Kau bisa
membawanya. Aku yakin
dia akan segera sadar” jelas Dokter
“Baiklah. Aku akan mengurus
administrasinya dulu kalau
begitu” ucap Yoon Sung, Dokter mengerti lalu pamit pergi.
Setelah itu Yoon
Sung menelp memberitahu akan bawa Nona Ha Won keSeoul jadi menurutnya lebih
baik mereka pulang dengan mengurus kepulangan masing-masing jadi
mereka tidak perlu khawatir Ha
Won. Seo Woo yang menerima telp mengerti.
Seo Woo memberitahu sepupu dan juga Hye Ji memberitahu
keadaan Ha Won baik-baik saja dan Yoon Sung yang akan
membawanya ke Seoul. Ji Woon yang mendengarnya
terlihat masih binggung, Hyun Min bertanya dengan nasib mereka sekarang, apakah
tak bisa melihat Ha Won sekarang.
“Benar. Dia bilang kalau itu hanya gegar otak ringan Dan Yoon
Sung minta Kita pulang dan menunggunya” ucap Seo Woo
“Kenapa dia bisa jatuh di kamar
mandi dan jadi
seperti ini? Dia
benar-benar...” kata Hyun Min terdiam melihat Hye Ji
yang sedari tadi menatapnya.
“Dia benar-benar gadis yang aneh” komentar Hyun Min lalu bergegas pergi akan segera
pulang,
“Ayo Kita berkemas dan segera
pulang” ajak Hye Jin,
“Ya. Lagipula, tidak ada yang bisa
kita lakukan jika dia
tidak disini” kata Seo Woo lalu pergi masuk ke dalam
kamarnya
Ji Woon terlihat masih saja diam seperti memikirkan
sesuatu tentang Ha Won, Hye Jin bertanya apakah Hyun Min tidak
akan mengemasi barang-barangnya. Ji Woon tersadar
dari lamunanya mengatakan tidak
butuh lama untuk berkemas. Hye Ji pun akan berkemas
juga sekarang.
Ha Won membuka matanya lalu memanggil perawat yang sedang
mengecek kedaaan pasien disebelahnya. Perawat melihat Ha Won yang akhirnya
sadar lalu mendekat. Ha Won bertanya Tanggal berapa sekarang. Perawat memberitahu sekarang tanggal 15, Ha Won
langsung terbangun dengan mata melotot.
“Apa-apaan ini... bahkan belum lewat seharipun?” ucap Ha Won kaget, Perawat binggung.
“Maksudku, biasanya jika orang
pingsan Lalu
baru terbangun setelah lewat satu minggu Bukankah biasanya begitu? “ kata Ha Won
“Kau harusnya bersyukur, itu
tidak terjadi padamu, jadi
jangan khawatir” kata Perawat lalu
meninggalkan Ha Won.
Ja Young datang melihat temanya yang sudah tersadar, menayakan
keadaanya. Ha Won pikir merasa baik-baik saja walaupun ada wajah khawatir. Ja
Young dengan menahan rasa sedihnya, sangat
mengkhawatirkan karena Ha Won pingsan di kamar mandi. Ha Won memeluk temanya agar tak khawatir.
“Oh ya! Dimana yang lainnya?” tanya Ha Won
“Hanya Ahjussi Yoon Sung yang
membawamu kesini Dia
sangat tergesa-gesa” kata Ja Young
“Tapi, Ja Young.... Saat seseorang pingsan, bukankah
biasanya mereka
terkena amnesia sementara Atau
hal seperti itu dan tidak ingat apapun yang terjadi malam sebelumnya, benarkan?”
kata Ha Won seperti ingin melupakan kejadian kemarin.
“Ada apa denganmu?” tanya Ja Young heran dengan temanya, Ha Won masih
mengingat saat Ji Woon menciumnya, lalu mengalihkan meminta agar Ja Young
melupakan saja kata-katanya.
Yoon Sung datang dengan wajah panik mengaku sangat
mengkhawatirkannya tapi melihat Ha Won yang
sudah sadar bisa merasa lega. Ha Won meminta maaf karena dirinya, lalu mengajak
semua untuk segera pulang karena semua pasti menunggu.
“Tidak. Kau harus kembali ke Seoul dan memberi gips pada kakimu Aku sudah mendaftarkanmu di RS milik Haneul Group. Yang mereka lakukan disini, hanya
pertolongan pertama” jelas Yoon Sung
“Kau bilang kaki
ku di Gips?” ucap Ha
Won tak percaya
“Mereka bilang, pergelangan kakimu
terkilir” kata Ja Youngg, Ha Won merasa mereka hanya bercanda
saja lalu melihat kakinya dibalik selimutnya yang sudah digips. Yoon Sung
membawakan kursi roda dan akan
membantunya jalan ke mobil
Ji Woon baru selesai berkemas melewati kamar Ha Won
melihat semua pakaian tertinggal
begitu saja dan melihat ada diatas tempat tidur bahkan kopernya masih ada
didalam kamar, lalu melihat ada lembaran kertas rencana yang dibuatan Ha Won
selama mereka di vila.
“Dasar.. norak sekali Kenapa dia selalu fokus dengan
hal yang
tidak penting?” komentar Ji Woon sambil tersenyum.
Hye Ji datang melihat Ji Woon bertanya apa yang sedang
dilakukanya, Ji Woon terlihat gugup
menggaku tidak ada yang
dilakukanya, lalu mengajak mereka segera pergi. Hye Ji tediam seperti merasakan
sesuatu yang berubah dari Ji Woon.
Di dalam mobil.
Ja Young sudah tertidur dengan bersandar di pundak
temanya, Ha Won bertanya Bagaimana
dengan yang lainnya, Yoon Sung mengatakan mereka
ada di mobil lain dan
dalam perjalanan kembali ke Seoul. Ha Won merasa
karena dirinya membuat liburan ini jadi singkat. Yoon Sung pikir tak masalah.
“Lagipula, tidak satupun dari
mereka akan pergi jika
bukan karena dirimu” kata Yoon Sung, Ha Won
tiba-tiba tersenyum melihat Yoon Sung, sekertaris Tuan Kang bertanya ada apa
dengan Ha Won.
“Sepertinya kau tidak tahan dengan
alkohol! Kau
bahkan tidak banyak minum tapi, tiba-tiba
saja kau mabuk dan tertidur! Aku
melihat sisi dirimu yang belum pernah. Aku
lihatnya, Ahjussi!” kata Ha Won mengodanya, Yoon Sung terlihat gugup
“Tolong... ahh... hapus semua itu dari ingatanmu, Nona” ucap Yoon Sung malu, Ha Won makin mengoda Yoon Sung
karena wajahna tiba-tiba berubah merah
“Aku rasa... kalau begitu, semalam Kau tidak mabuk, nona Ha Won?” ucap Yoon Sung, kal ini gantian Ha Won yang gugup.
“Tidak. Semalam, Aku juga mabuk
berat Dan
karena itu, aku tidak ingat apapun yang
terjadi semalam” ucap Ha Won
“Apa terjadi sesuatu semalam?” tanya Yoon Sung, Ha Won panik mengaku Tidak terjadi apa-apa
“Tapi kau bilang tidak ingat apa-apa” ucap Yoon Sung, Ha Won menjelaskan masalahnya... adalah tak ingat apapun dan menyakinkan kalau tidak
terjadi apa-apa, Yoon Sung terlihat
binggung.
Dokter memeriksa kaki Ha Won memberitahu kalau Ligamen
di kaki tertarik tapi bukan luka yang serius, jadi tak akan ada masalah jika
hati-hati menggunakan
kakinya beberapa hari kedepan. Ha Won mengerti dan mengucapkan terimakasih pada
dokter.
“Apa kau sebelumnya pernah menggunakan
kruk? Sulit
untuk menggunakannya pertama kali tapi, itu akan sangat membantumu” ucap Dokter mengambil alat bantu untuk berjalan. Ha Won
melihatnya tak bisa berkata-kata.
“Apa dia boleh pergi sekarang?” tanya Ja Young mengambil kruk untuk temanya.
“Yah.. dia bisa pulang sekarang dan Daftarkan
saja untuk kunjungan berikutnya, selain ekstra
hati-hati untuk
beberapa hari kedepan!” jelas Dokter, Ha Young
mengerti lalu Ja Young membantu temanya turun.
Ha Won berjalan dilorong melihat Yoon Sung yang lewat
didepanya tapi jalanya seperti terburu-buru sampai tak mendengar pangilan Ha
Won. Akhirnya keduanya mengikuti Yoon Sung kemana perginya, keduanya kaget
melihat Yoon Sung pergi ke bagian transplatasi organ.
Di dalam ruangan.
Dokter wanita memberitahu Ini
benar-benar tidak mudah untuk
mendapatkan pendonor. Yoon Sung mengerti dengan
wajah sedih, Dokter menyarankan Yang
terbaik baginya adalah untuk memberitahukan keluarga soal kondisinya sekarang
ini lalu cari pendonor yang cocok dalam
keluarga.
“ PresDir sangat menentang ide itu” ucap Yoon Sung mengetahui Tuan Kang yang sangat keras
kepala.
“Sekarang ini, Kita tidak punya pilihan
lain selain itu Yang
bisa Aku katakan padamu saat ini adalah menunggu”
ucap Dokter
“Baiklah. Jika Kau menemukan
pendonornya, tolong
hubungi Aku” ucap Yoon Sung, Dokter pasti akan
segera menghubunginya.
Yoon Sung membawa mobil ke depan lobby, lalu membantu Ha
Won masuk ke dalam, Ha Won menatap Yoon Sung penasaran sebelum masuk lalu ingin
bicara, tapi mengurungkan niatnya dan segera masuk ke mobil agar mereka segera
pulang
Di Sky House
Hyun Min dan Seo Woo duduk berhadapan dengan tangan sibuk
bermain ponsel, Hye Ji duduk disebelah Seo Woo dengan menatap Hyun Min yang
terlihat gelisah. Sementara Ji Woon terlihat masih memikirkan kejadian semalam
dengan Ha Won sambil berdiri.
Akhirnya Hyun Min pergi ke dapur untuk mengambil minuman,
Hye Ji mengikutinya dan mengajak mereka untuk bicara. Hyun Min bertanya mengenai masalah apal. Hye
Ji mengatakan Soal semalam. Hyun Min
mengingatnya dan memutuskan anggap saja tidak terjadi apa-apa. Hye Ji kaget mendengarnya.
“Kita bukan Sederhana saja, jadi kita anggap hal itu tidak terjadi.. Oke?” ucap Hyun Min lalu kembali ke ruangan tengah.
Hye Ji terdiam melihat Hyun Min menganggap kemarin itu bukan hal yang istimewa.
Ji Woon mondar mandir dengan wajah gelisah seperti merasa
bersalah, lau melihat Hye Ji keluar dari
dapur dengan wajah sedih menatap Hyun Min, Hyun Min pun menatap Hye Ji seperti
terjadi sesuatu antara mereka berdua di dapur. Ji Woon menghampiri Hye Ji dan
bertanya apa yang terjadi, Hye Ji mengaku tidak terjadi apa-apa.
Ha Won masuk rumah dengan kruknya, matanya langsung
menatap Ji Woon yang berdiri tak jauh darinya, begitu juga Ji Woon. Seo Woo
langsung menghampiri Ha Won dengan wajah khawatir. Ji Woon buru-buru
memalingkan wajah tak ingin menatap Ha Won.
“Kau tidak apa-apa? Kau bahkan... menggunakan kruk sekarang!!” ucap Seo Woo khawatir, Ji Woon kembali melihat Ha Won
dan melihat kakinya yang sudah di gips.
“Oh, ini hanya untuk beberapa hari saja” kata Ha Won, lalu mencoba menuruni tangga tapi
karena belum terbiasa membuatnya hampir terjatuh saat menuruni tangga.
Ji Woon langsung refleks memegang tanganya agar tak
terjatuh, dan kembali saling menatap. Hye Ji melihat keduanya yang terlihat
gugup. Ha Won mengatakan kalau baik-baik saja sekarang dengan mengatur
nafasnya, karena jantungnya berdebar sangat kencang.
Hye Ji melihat kedaaan Ha Won pasti tak nyaman dengan
mengunakan kruk dan bertanya apakah terasa sangat sakit. Ha Won
memberitahu kalau dokter mengatakan ligamen
kakinya sedikit ketarik jadi tak ada yang serius.
“Seharusnya kau lebih
berhati-hati! Aku akan
membantumu” ucap Hyun Min akan maju, Seo Woo
langsung menghalanginya.
“Meskipun dia bukan tunanganmu?” sindir Seo Woo dan mengatakan akan membantunya. Ha Won
langsung menolaknya seperti tak ingin Ji Woon salah paham.
“Ah, Ini hanya aku belum terbiasa
menggunakannya Aku akan
segera terbiasa” ucap Ha Won, Yoon Sung pun
memutuskan akan membantu Ha Won. Ji Woon melirik sinis.
“Kalau begitu, apa kau bisa
memegang ini untukku, Ahjussi?” kata Ha Won memberika
kruknya lalu berlari dengan satu kaki dan
segera masuk ke dalam kamar.
Seo Woo heran melihat tingkah Ha Won seperti sedang
menghindari mereka. Hyun Min bertanya-tanya ada apa
lagi dengan sikap Ha Won, Ji Woon pura-pura acuh mengajak Hye Ji pergi dan akan
mengantarnya pulang. Hye Ji seperti penasaran dengan tingkah Ha Won dan
berjalan keluar dari rumah.
Tuan Kang sudah menganti pakaian rumah sakit, Yoon Sung
datang dengan Dokter pribadi. Tuan Kang merasa kalau Ha Won baik-baik saja sekarang. Yoon Sung membenarkan kalau sudah membawanya kembali
ke Sky House. Tuan Kang mengatakan berencana
untuk beristirahat d dan
rahasiakan soal ini pada mereka Tapi
malah hampir ketahuan
“PresDir, sampai kapan kau akan
menyembunyikan kondisimu
ini?” kata Dokter khawatir
“Entahlah, mungkin sampai aku mati.” Kata Tuan Kang, Nyonya Ji marah pada suaminya yang
bicara sembarangan.
“Apa tidak apa-apa kalau beliau
keluar sekarang?” tanya Yoon Sung pada
dokter.
“Siosis hatinya, dari hari ke hari
semakin buruk dan
Tidak lama lagi dia akan menderita gagal ginjal. Satu-satunya pilihan yang ada
adalah...” kata Dokter langsung disela oleh Tuan
Kang.
“Tidak apa-apa. Lupakan saja, Aku akan behenti minum, dan....” ucap Tuan Kang kembali disela oleh Dokter kalau Tuan Kang
harus melakukan transplantasi
“Aku pikir kau sudah
mendaftarkanku di daftar
penunggu donor” kata Tuan Kang
“Ya. benar tapi mencarikan donor
bagimu tidak
bisa segera...” jela Yoon Sung
“Ah, Aku yakin kita akan segera
menemukan donor yang cocok bukan
begitukan? Apa untungnya jika memberitahukan
semua orang kalau aku
sedang sakit?” kata Tuan Kang mengajak mereka segera
pergi.
Yoon Sung ingin membawakan tas yang dibawa oleh Nyonya
Gil, tatapan Nyonya Gil terlihat berbeda sedikit tersenyum lalu mengucapkan
terimakasih. Yoon Sung tertunduk merasa kalau itu memang sudah menjadi
tugasnya, Tuan Kang berkomentar Pasti akan menyenangkan jika ia memiliki putra seperti Yoon Sung. Yoon Sung pikir ini semua karena Tuan Kang
yang sangat
baik.
Ji Woon berjalan bersama mengantar Hye Ji ke pulang, Hye
Ji bertanya Apa
terjadi sesuatu antara
Ji Woon dan Ha Won kemarin. Ji Woon melotot kaget dan terlihat gugup lalu bertanya
kenapa Hye Ji menayakan hal itu.
“Sepertinya kalian berdua saling
menghindar di Sky House.” Kata Hye Ji, Ji Woon pikir
tak seperti itu
“Sepertinya, Ha Wonlah yang sedang
menghindarimu” ucap Hye Ji
“Mungkin dia merasa malu soal dia kesandung lalu jatuh.” Pikir Ji Woon
“Coba Bayangkan. Kita semua mabuk berat
kemarin, bahkan Kepalaku masih sedikit pusing” kata Hye Ji, Ji Woon membenarkan karena kepalanya juga
masih pusing.
“Kau terlihat sangat manis saat
kau mabuk, Kang Ji Woon.” Ejek Hye Ji, Ji Woon
memperingatkan agar jangan bergurau seperti itu.
“Tidak, Sungguh! Sudah lama sekali aku tidak
melihatmu tersenyum
seperti itu” kata Hye Ji, Ji Woon seperti baru
menyadarinya
Dua orang pria datang, bertanya apakah Hye Ji adalah
putri dari orang yang tinggal di rumah itu. Hye Ji membenarkan. Pria itu
bertanya apakah ayahnya ada dirumah. Hye Jin mengatakan ayahnya melakukan
perjalanan bisnis.
Ji Woon melihat keduanya seperti preman langsung maju,
berusaha melindungi Hye Jin menanyakan siapa mereka berdua. Dua pria itu mengataka bukan siapa-siapa dan
bergegas pergi karena akan kembali lain waktu. Ji Woon heran melihat dua pria yang tiba-tiba langsung
pergi. Hye Ji tak ambil pusing merasa
kalau mereka teman ayahnya.
Pagi hari di Sky House.
Yoon Sung sedang berjalan keluar dari teras menerima
telp, terlihat tak percaya dan mengatakan akan segera mendatanginya. Sementara
Ji Woon sedang Jogging mengitari rumahnya dengan kacamata hitamnya, langkahnya
tiba-tiba terhenti lalu membuka kaca matanya.
Ia teringat saat refleks membantu Ha Won yang hampir
terjatuh, lalu Hye Ji yang bertanya ada yang terjadi Ji Woon dan Ha Won
kemarin, karena melihat seperti Ha Won yang berusaha menghindarinya dan Ha Won
pun langsung berlari kabur dengan satu kaki seperti tak ingin melihat Ji Woon.
Hyun Min melewati kamar Ha Won melihat mantan tunangan
itu baru turun dari tempat tidur terlihat kesusahan berjalan dengan kruk-nya.
Akhirnya ia membuka pintu dan mengetuk jendela, Ha Won melihatnya dengan
tatapan binggung. Hyun Min bersandar di pintu merasa pasti sudah bisa menduga
sebelumnya kalau ini akan terjadi.
“Apa kau tidak butuh bantuanku?” kata Hyun Min
“Aku ingin berganti pakaian” ucap Ha Won.
Hyun Min mengangguk, Ha Won menyuruh Hyun Min segera
keluar, tapi Hyun Mi mengelengkan kepala. Ha Won heran karena Hyun Min tak mau
keluar dari kamarnya.
Nyonya Beolgyo menaruh semangkuk samgetyang diatas trolly
makanan ang sudah dibuat seperti meja mewah. Seo Woo datang tak percaya kalau
semua makanan itu untuk Ha Won, Nyonya Beolgyo tahu Ha Won sdang terluka
jadi harus
banyak makan. Seo Woo setuju dan akan membawakan
untuk Ha Won.
Hyun Min keluar dari dress room dengan wajah lemas,
merasa tak percaya. Ha Won binggung kenapa Hyun Min tak membawa pakaianya. Hyun
Mi mengatakan Pakaiannya
bertentangan dengan fashion dan Tidak
ada yang layak untuk dipakai disana
“Itu tidak benar. Aku yakin ada
ribuan orang yang
memakainya diluar sana” kata Ha won, Hyun Min
meminta agar Ha Won menunggu. Ha Won bertanya mau kemana.
“Beli pakaian yang sedikit lebih
layak!” kata Hyun Min dan bergegas pergi keluar kamar.
Tiba-tiba dua saudara sepupu kaget, Hyun Min yang keluar
kaget melihat Seo Woo yang sudah ada didepan pintu, begitu juga sebaliknya. Seo
Woo marah karena hampir saja menabraknya. Hyun Min dengan sinis bertanya kenapa Seo Woo datang.
Seo Woo menunjuk trolly makannya kalau itu semua untuk
Eun Ha Won karena Makanan
adalah hal terpenting baginya dan bertanya balik
kenapa Hyun Min ada dikamar Ha Won. Hyun Min mengatakan ada
beberapa hal yang harus diurus, lalu menyuruh Seo Woo untuk minggir dengan mendorong
trolly makanan.
Seo Woo kesal Hyun Min yang hampir meyenggol trolly
makananya saat keluar dari kamar, lalu masuk kamar membawakan semuanya untuk Ha
Won sebagai Sarapan paginya. Ha Won
benar-benar merasa terharu melihat semua makanan diantar ke rumahnya. Seo Woo
mengaku Bukan ia yang
membuatnya samiil memasangkan serbet di leher agar tak mengotori
baju Ha Won.
“Aku tahu,. pasti nyonya Beolgyo
yang membuatnya Dia
benar-benar baik hati!” kata Ha Won
Tidak,
bukan karena dia yang baik hati. Itu
karena kau punya
selera makan yang gila!” ucap Seo Woo
Ha Won makan dengan garpu terlihat lesu, Seo Woo yang
melihatnya merasa aneh. Ha Won bingung, Seo Woo heran Kenapa Ha Won makan sedikit sekali. Ha Won mengaku benar-benar
tidak berselera. Seo Woo tak percaya lalu
memeriksa dahi Ha Won, lalu pergelengan tangan mengecek denyut nadinya. Ha Won
menarik tanganya merasa kalau ia baik-baik saja.
“Mana mungkin Eun Ha Won tidak punya selera
makan? Apa ada
bagian tubuh lainmu yang terluka Selain
kakimu? Oh! Apa
kepalamu terbentur? Mungkin
gegar otakmu, apakah berdampak
pada otakmu?” kata Seo Woo memegang kepala Ha Won
“Aku bilang, Aku tidak apa-apa!” kata Ha Won tersenyum. Seo Woo terlihat masih khawatir
lalu mencoba masakan buatan Nyonya Beolgyo, merasa makanan itu enak.
“Sepertinya aku harus makan banyak, melihat kekhawatiranmu Kau bahkan mengurusiku karena aku sakit! Terimakasih.” Ucap Ha Won
“Aku ada pertunjukkan besok jadi, Aku tidak akan ada di rumah seharian” ucap Seo Woo
Ha Won pikir tak masalah karena keadanya baik-baik saja,
Seo Woo merasa tak yakin, Ha Won menyakinkan kalau ia akan baik-baik saja. Seo
Woo tiba-tiba menatap Ha Won lebih dekat, bertanya apakah ia sudah mencuci
wajahnya hari ini. Ha Won mengelengkan kepala.
Seo Woo kesal kalau itu memastikan Ha Won tidak
baik-baik saja, lalu mengambil serbet dileher dan
mencelupkan ke dalam teko menyuruh untuk membersihkanya. Ha Won hanya
tersenyum, Seo Woo merasa Ha Won berpikir agar ia membawakan baskom untuk
membasuh wajahnya.
Ha Won pikir Seo Woo itu memiliki pikiran yang genius.
Seo Woo meminta Ha Won memberikan ponselnya. Ha Won bingung untuk apa. Seo Woo
masing mengingat password yang rumit lalu
menyuruh untuk mengubah kode kuncinya, Ha Won bingung apa yang dilakukan
Seo Wo pada ponselnya.
Seo Woo mengatakan akan
mendowload beberapa permainan
yang menyenangkan untuk dimainkan karena Ha Won mungkin akan bosan karena
harus terus dikamar. Ha Won tersenyum mendengarnya, Seo
Woo menceritakan Banyak
sekali permainan yang dimainkan saat ada di ruangan make up jadi Ini hal yang terbaik agar
tidak bosan
“Terimakasih, Kawan!” kata Ha Won, Seo Woo terdiam karena dianggap teman saja
oleh Ha Won.
Dokter bertemu lagi dengan Yoon Sung memberitahu untuk
sekarang ini Tuan Kang harus
menunggu setidaknya 2
sampai 3 tahun Tapi,
jika ada keluarga yang bersedia
memberikan donor maka Urutan
daftarnya bisa dipercepat
“PresDir minta aku untuk
menyembunyikan soal ini
pada keluarganya, apapun yang terjadi” jelas Yoon
Sung
“Ya, tentu saja. Aku tahu soal itu” kata Dokter lalu melirik keluar ruangan, Yoon Sung
keluar ruangan melihat seseorang yang sudah menunggunya.
Keduanya bertemu dicafe,
“Orang yang membutuhkan donor
sangat keras kepala Tapi
pendonornya masih belum ada Mereka
yang peduli dengannya pasti sangat khawatir Tapi, beliau menolak kondisinya diketahui oleh anggota
keluarganya, benarkan?” ucap si pria, Yoon Do membenarkan Itulah keadaannya sekarang
“Jika pendanornya dari keluarga, beliau bisa langsung di operasi maka tidak perlu mendaftar” kata si pria.
Yoon Do binggung maksudnya, Si pria menjelaskan Saat ini ada lebih dari
200 pasien yang koma yang
berpotensi sebagai pendonor. Tapi,
lebih dari ribuan pasien yang mendaftar untuk di transplantasi. Namun jika si pasien memiliki
hubungan dengan si pendonor Maka
urutan pasien akan naik ke nomer teratas Ini juga berlaku pada mereka yang
memiliki hubungan keluarga hanya di atas kertas.
Yoon Do terdiam, si pria mengatakan tentu
saja, memalsukan dokumen seperti itu butuh
biaya sedikit besar karena bukan
hanya ia yang mengerjakannya
“Tapi Bukankah menyelamatkan nyawa
seseorang hal yang terpenting saat ini?” ucap Si
pria, Do Yoon terdiam si pria mengunakan jalur ilegal.
Seo Woo merenung sendirian dalam kamarnya, seperti masih
shock karena Ha Won hanya menganggapnya sebagai teman saja, Managernya menelp
menanyakan keberadaan Seo Woo sekarang. Seo Woo mengatakan kalau sedang
berlibur.
Ha Won keluar dari kamar melemaskan otot tangan dan
badannya karena selalu berada dikamar membuat badanya jadi kaku. Lalu melirik
ke arah kamar Ji Woon bertanya-tanya kemana orang itu, sambil melongokan
kepalanya.
“Kenapa kau mengintip kamar orang
lain?” sindir Ji Woon akan masuk kamar, Ha Won kaget dengan
gugup menyangkal kalau tidak mengintip. Ha Won memanggilnya sebelum masuk
kamar, keduanya saling menatap lalu sama-sama memalingkan wajah karena gugup.
“Ahh...soal yang terjadi kemarin
malam...” kata Ha Won langsung disela oleh Ji Woon.
“Itu pertama kalinya bagiku” akui Ji Woon, Ha Won melonggo berpikir itu ciuman
pertama Ji Woon.
“Itu pertama kalinya aku mabuk... dan lupa semuanya” ucap Ji Won. Ha Won mengangguk mengerti.
Ji Woon bertanya bagaimana dengan Ha Won, Ha Won binggung
lalu mengatakan karena terkena gegar otak Jadi melupakan semuanya. Ji Woon pikir sudah pasti, lalu sambil mengacak-ngacak
rambut Ha Won menyuruh agar Mulai sekarang, kontrol minum
alkoholnya itu,
lalu masuk ke dalam kamar. Ha Won hanya bisa menghela nafas panjang.
Tuan Kang seperti pasangan muda lainya, berjalan di mall
sambil mengandeng istrinya meminta maaf karena
sudah membuatnya menghabiskan
waktu di RS menurutnya hal ini
tidak pantas dilakukan
oleh wanita seperti istrina, jadi kalau memang
ada yang Nyonya Ji ini beli katakan saja padanya.
“Kau pikir aku mendampingimu agar
aku juga bisa berbelanja? Beli sesuatu untukmu! Aku tidak butuh apa-apa” ucap Nyonya Ji
“Apa kau ingin aku membelikan semua pakaian yang dijual di
toko? Itu yang
terpaksa aku lakukan jika
kau tidak memilihnya sendiri!” kata Tuan Kang,
“Oh, sayang! Kau ini sangat bodoh!” ejek Nyonya Ji
“Benarkah? Tidak bisa dihentikan dan tidak
bisa berhenti” balas Tuan Kang.
Nyonya Ji pergi ke bagian tempat dasi melihat jejeran
dasi itu yang tersusun rapi. Pegawai datang bertanya apakah Nyonya Ji sedang
mencari hadiah untuk seseorang. Nyonya Ji mengatakn ingin
berikan sebagai hadiah yang berharga.
“Kebanyakan para pria menyukai pola yang seperti ini” kata pelayan menunjuk ke bagian dasi berwarna biru,
Nyonya Ji merasa corak itu terlalu membosankan.
“Berapa usia orang yang akan kau
berikan?” tanya Pelayan, Tuan Kang baru selesai dari kamar mandi
melihat istrinya yang sedang memilih dasi.
“Dia masih muda sehingga bisa
pakai yang lebih terang” kata Nyonya Ji, Si pelayan
memilihkan satu dasi berwarna merah. Nyonya Ji tersenyum bahagia melihatnya
“Tentu saja.... Aku masih muda yaitu Hatiku. Coba Lihat dia, beli hadiah untukku
saat Aku minta dia beli sesuatu untuk dirinya sendiri” komentar Tuan Kang merasa bangga dengan istrinya.
Seo Woo datang ke kantor managementnya bertanya ada apa
memanggilnya untuk datang, Sang manager melirik sinis tak percaya dengan
tingkah artisnya, sang Assistant memberikan sebuah amplop, Seo Woo kaget
melihat foto saat ia bersama Ha Won dan bertanya apa semua ini.
“Aku menerima telp dari paparazzi. Mereka akan menerbitkan foto ini, yang mengatakan kau punya kekasih” jelas Manager.
“Omong kosong apa ini? Itu tidak
benar!” teriak Seo Woo menyangkalnya, manager terlihat tak
percaya kalau itu memang tak benar.
“Kalian berdua tidak ada apa-apa,
kan? Ah, kita
tidak bisa berbuat apa-apa jika
kenyataannya foto ini ada. Jadi jika
mereka menerbitkanhya, Apa Kita sangkal kalau Kau punya
kekasih?” kata Managernya, Seo Woo terdiam,
“Mereka bilang, akan berencana menerbitkannya besok
pagi” jelas assitant manager.
“Tidak. Ini tidak oleh tersebar!” tegas Seo Woo
Manager merasa mereka akan
menerima banyak telpon dan Semuanya
akan sulit untuk sementara waktu Tapi
ayakin ini tidak menjadi dampak bagi Seo Woo,
karena bukan seperti ciuman atau yang lainya. Karena yang
harus Kau lakukan hanya mengatakan
"Kami tidak sedang
kencan!" Seo Woo berteriak marah kalau ia tak boleh melakukan itu.
“Apa kalian tidak memikirkan dampaknya pada how Eun Ha Won? Waktu itu, dia menderita karena
masalah soal dia dan Hyun Min! Menurutmu
bagaimana perasaan dia jika dia harus melalui
hal seperti ini lagi?” teriak Seo Woo marah
“Hei, kenapa tiba-tiba sikapmu
seperti ini?” ucap Manager dan assitant sampai kaget
mendengar teriakan Seo Woo
“Cari cara lain” perintah Seo Woo, Manager binggung karena orang-orang
itu benar-benar
gigih dan mereka jadi gila jika ada hal
menarik terlihat.
“Ahh... Benarkah? Kalau begitu, berikan
mereka berita yang lebih heboh untuk diberitakan!”
kata Seo Woo.
“Dan darimana kita mendapatkan
berita itu?” jerit Manager frustasi tiba-tiba
terdiam berpikir kalau bukan “itu” yang dimaksud Seo Wo.
“Ya. Aku punya berita yang bahkan
lebih heboh dari foto itu. Jangan
buat imajinasimu bertambah liar. Ini
bukan hal seperti itu, oke?” tegas Seo Woo sebelum
keluar gedung.
Manager memegang dadanya merasa Jantungnya baru saja berhenti berdetak dan bertanya-tanya Kapan si Seo Woo itu jadi tambah
dewasa. Assitantnya meminta agar Manager Seo Woo untuk sadar
sekarang juga.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar