PS : All
images credit and content copyright :MBC
Louis memainkan kotak musik lalu menuliskan dibagian
bawahnya [KOBOSHI] setelah
itu memasukan ke dalam kotak dan terlihat ada tulisn untuk ayah, ibu dan
dirinya Ji Sung. Setelah itu menyembunyikan di lantai yang tertutup oleh
karpet.
Pelayan Kim masuk ke dalam kamar Louis, memeriksa semua
barang dalam laci lalu ke ruangan lainya dan melihat kotak yang sama tempat
Louis menaruh barang rahasinya.
“Ada rahasia dalam kenangan yang
hilang. Ada
kebenaran dalam ingatan yang hilang.” Gumam Louis
Louis melihat dari sela tirainya, Bok Sil menangis sambil
memegang jaket milik adiknya. Louis tak tega melihatnya memilih untuk menutup
tirai membiarkan Bok Sil untuk menangis sendiri.
Bok Si pergi ke taman dan melihat Louis yang memanggil Koboshi terdengar seperti namanya. Ia pun berteriak menyahutinya, Louis kaget melihat Bok Si datang dengan mata melotot
“Aku ingin semua ingatanku
kembali.”
[Episode 4 – Memory]
Louis merasa mengenal anjing
itu dan selalu mengingatnya. Bok Sil kaget berpikir kalau ingatan Louis itu sudah
kembali. Louis mengatakan bukan itu maksudnya tapi sangat yakin mengingatnya dan nama anjing itu koboshi. Tiba-tiba datang seorang wanita memanggil si anjing yang
bernama Mong Sil.
“Namanya Mong Sil.” Ucap Bok Sil kembali kesal, Si ibu memanggil Mong Sil
dengan sebutan My precious.
“Sepertinya "My precious"...
juga kedengaran familiar.” Ucap Louis lalu mengejar
bibi yang membawa anjing.
“Maaf... Apa kau mengenaliku? Siapa kau?” tanya Louis berharap, Si ibu menatap dari atas bawah
lalu mengelengkan kepalanya
In Sung sedang makan sementara ibunya terus mengoceh.
Bibi Hwang tahu pasti Louis melakukan kesalahan dengan menuliskan "Jangan
cari aku." Sampai sekarang masih tak
habis pikir Bok Sil mau merawatpnya padahal hidupnya sendiri sudah merepotkan. In Sung membela ntuk Jangan
menjelek-jelekkan Louis.
“Kadang dia kelihatan seperti anak
orang kaya.” Ucap In Sung membela
“Kau bilang dia Kaya? Yang benar saja. Apa Di drama, kau pernah lihat orang
kaya yang bicaranya seperti dia?” kata Bibi
Hwang dongkol.
Bok Sil bertanya kemana uang yang dikirimkan Louis karena
jumlah itu tak sedikit, Louis mengaku kalau sebelumnya menerima telp dan
mengatakan kalau namanya Song
Joong Ki dan mau mengembalikan ID Cardnya.
“Bok Sil. Aku benar-benar ingin
menemukan diriku yang sebenarnya. Aku kira
ingatanku akan kembali, dan
akan mengingat Bok Nam. Maafkan
aku... Sepertinya
ada yang tidak beres denganku tadi. Semua
seperti berputar-putar di pikiranku.” Cerita Louis
“Rasanya.. Aku seperti orang yang biasa
menghabiskan 2 juta won tanpa
masalah. Itulah
yang kurasakan tadi.” Kata Louis
Bok Sil hanya menatap menahan amarah dan berjalan pergi,
Louis memanggilnya. Bok Sil menyahut dengan wajah kesal terdengar suara perut
kelaparan. Louis mengaku sangat lapar. Bok Sil tak pedul berjalan pulang.
Louis melihat Bok Sil yang masuk rumah merasa kalau Bok
Sil pasti sangat marah.
Akhirnya ia masuk rumah dan melihat lirik Bok Sil yang sinis padanya dan
bertanya apakah ia harus pergi. Bok Sil tahu Louis itu tak punya tempat dituju.
Louis akhirnya masuk rumah dan Bok Sil memilih untuk mandi.
Louis yang kelaparan mengambil semangkuk nasi dan makan
dengan menu yang sudah disiapkan Bok Sil. Saat Bok Sil keluar kamar mandi
menghela nafas karena Louis bisa-bisanya makan dalam keadaan seperti ini. Louis
pun terdiam seperti tak bisa menelan makanan saat mengetahui Bok Sil keluar
dari kamar mandi.
Bok Sil melihat ada tumpukan barang yang ditutup kain dan
bertanya apa yang ada didalamnya, Louis merasa kalau akan
membutuhkannya nanti. Bok Sil membuka dan banyak
tumpukan kotak dari belanja online dan membuka kotak pertama, terlihat ada baju
kemeja. Louis mengaku kalau bajunya robek saat jatuh kemarin jadi membelinya.
Kotak yang kedua dibuka lagi oleh Bok Sil, isinya pisau
cukup elektrik. Louis beralasan kalau harus bercukur. Di kotak ketiga ada jam tangan, Louis pikir membutuhkan
jam tangan, Kotak ke empat Bok Sil melihat ikat pinggang. Louis memberitahu
kalau celananya terus melorot merasa kalau berat
badannya sudah turun banyak. Bok Sil membuka kotak selanjutnya sebuah earphone.
“Kalau pikiran dan fisikku stabil,
ingatanku pasti akan segera kembali.” Ucap Louis.
Bok Sil tak bisa menahan amarahnya lagi langsung
berteriak marah, Louis pun langsung berlari ketakutan keluar dari rumah, lalu
melihat tak mengunakan sandal. Perlahan Ia kembali masuk melihat tatapan sinis
Bok Sil dan buru-buru mengambil sandalnya lalu pergi.
Louis mengetuk pintu kamar bawah memanggil In Sung agar
keluar dari rumahnya, Bibi Hwang membuka pintu dengan suara berteriak, Louis
meminta agar Bibi Hwang tenang, Bibi Hwang mengumpat ternyata Louis yang
mengetuk pintu rumahnya. Louis meminta agar Bibi Hwang Jangan
berisik.
Akhirnya Louis dan In Sung makan malam bersama. Louis
mengeluh karena ibu In Sung itu benar-benar menakutkan. In Sung membela kalau ibunyaitu sangat baik seperti
Bok Sil. Louis tak percaya. In Sung menyakinkan dengan menceritakan
kalau ayahnya itu yang membuat ibunya bisa jadi seperti itu.
“Bibiku yang memberitahuku sambil
menangis... Ayahku benar-benar sepertimu.” Cerita In Sung, Louis pun terdiam mendengarnya.
Bibi Hwang datang ke rumah Bok Sil bertanya apakah sudah
makan malam, Bok Sil sedang membereskan kardus bekas belanja Louis menyambutnya.
Bibi Hwang duduk disamping Bok Sil mengutarakan pendapatnya, menurutnya Louis
sedang berbohong padanya.
“Dia bukan amnesia dan sama sekali tidak paham dengan
kenyataan. Coba kau Lihat.
Dia bahkan tidak tahu betapa berharganya uang dan hanya
memerintahmu. Menurutku,
dia itu sakit jiwa, jadi tidak
ada gunanya kau mengurusnya.” Ucap Bibi Hwang
“Dia bukan orang seperti itu.” kata Bok Sil yakin, Bibi Hwang tak percaya Bok Sil itu benar-benar bikin orang frustasi.
“Jangan-jangan.. dia menemukan jaket adikmu di tong sampah dan
memakainya. Apa yang
akan kau lakukan jika ingatannya tidak kembali sampai umurnya 80 tahun? Apa kau hanya akan... mengurus si kunyuk yang tidak tahu caranya menghabiskan uang dengan
baik.. sampai
kau tua nanti?” ucap Bibi Hwang, Bok Sil mulai
membayangkan.
Louis yang sudah tua duduk santai dengan kotak belanjaan
disekelilingnya sementara Bok Sil yang sudah sepuh masih saja mengepel lantai.
Louis melihat penjualan apartement lalu melihat pada Ipadnya, dan meminta agar
Bok Sil membeli apartemen karena Banyak
orang membeli. Bok Sil hanya diam saja, Louis merasa
lapar dan meminta agar Bok Sil memberikan makan.
Bok Sil melupakan khayalan merasa yakin Louis pasti Ingatannya
akan segera kembali. Bibi Hwang heran apa yang
membuat Bok Sil sangat menyukai anak itu sampai mau merawatnya, lalu berpikir
kalau ia saja yang membuangnya.
Louis dan In Sung selesai makan, In Sung menyuruh Louis
untuk bersikap Baik-baiklah pada Bok Sil karena mungkin saja yang dilakukan Louis secara
tiba-tiba bisa membuat Bok Sil berubah pikiran dan meninggalkannya dan itu juga yang menjadi masalah untuknya. Louis
yakin Bok Sil tak mungkin seperti itu.
“Coba kau pikirkan ibuku.... Dia juga pernah baik seperti Bok
Sil dulu. Tapi Apa yang
terjadi padanya sekarang? Kau di rumah sepanjang hari" ucap In Sung. Louis ikut mengkhayal.
Ia sibuk dengan ponselnya dan Bok Sil membuka tirai dengan wajah marah
"kau bahkan tidak membersihkan rumah
dan mencuci pakaian. Tapi tidak
pernah terlambat makan. Aku
tidak pernah melihat kunyuk yang tidak berguna sepertimu selama 55 tahun hidupku.” teriak Bok Sil kesal.
“Kuharap ingatanku akan segera
kembali.”ucap Louis sedih, In Sung menyuruh Louis harus
bersikap dewasa terlebih dahulu.
Keduanya pun tidur-tiduran sambil menonton TV,
menayangkan wawancara Tuan Baek yang terpilih
sebagai 1 dari 4 bisnisman paling berpengaruh di Asia. Louis melihatnya merasa mengenal orang itu. In Sung
memberitahu kalau Tuan Baek adalah Direktur Gold
Group dan semua perusahaan
termasuk tempat kerja Bok Sil.
“Dia akan menggantikan Presdir
sebentar lagi. Pewaris
perusahaan baru saja meninggal karena kecelakaan jadi dia yang akan menggantikan.” Kata In Sung, Louis merasak Tuan Baek itu Benar-benar beruntung.
“Kau memang tahu tentang banyak
hal.” Puji Louis yang polos
“Seorang pencari kerja tentu saja
harus tahu banyak tentang dunia ekonomi.” Kata In Sung
bangga
“Tapi ini Aneh sekali, kenapa aku merasa
mengenalnya Haruskah kita pergi ke Gold Department Store besok?” ucap Louis menatap ke layar TV seperti bisa
mengingatnya
In Sung bertanya apakah Louis benar-benar ingin datang
kesana, Louis pikir tak begitu juga. In
Sung mengatakan tidak mau pergi. Louis merengek karena sebelumnya In Sung membantu
mengembalikan memorinya. In Sung tetap tak mua
pergi ke sana.
Bok Sil pergi ke sebuah cafe menikmati semangkuk es krim,
Detektif datang menyapanya. Bok Sil meminta maaf
mengganggunya saat sedang
sibuk. Detektif pikir tak masalah karena tetap
harus datang untuk investigasi. Bok Sil menawarkan
untuk memesan es juga karena rasanya enak
dan sangat menyegarkan.
“Aku merasa kesal sepanjang hari,
tapi sekarang perasaanku sudah membaik.” Ucap Bok
Sil tersenyum
“Bok Sil.... Sangat susah mendapatkan uang yang
sudah diambil oleh penipu. Ini
membuktikan... tidak ada
di antara kalian yang tahu bagaimana
dunia yang sebenarnya.” Jelas Detektif
Bok Sil pun yang tadinya sedih mencoba untuk tersenyum,
Detektif menawarkan apakah Bok Sil ingin menambah es-nya. Bok Sil pun meminta
satu untuk dibawa pulang karena pasti Louis sangat
menyukainya.
Keduanya makan semangkuk es krim bersama, Louis merasa
kalau Rasanya segar sekali lalu
berjanji kalau nanti uangnya sudah banyak maka akan membelikan 100 mangkuk Es.
Bok Sil tersenyum bahagia. Louis meminta agar Bok Sil percaya padanya.
“Jangan sampai kena tipu lagi.” Sindir Bok Sil, Louis pun akhirnya tertunduk sedih lalu
minta maaf.
Nyonya Baek sudah siap pergi keluar dari rumah, Ma Ri
melihat ibunya bertanya mau kemana dengan pakaian yang sangat rapih sepagi
ini. Nyonya Baek mengatakan mau
pergi kerja dengan menyindir anaknya Memangnya
cuma dia saja yang berkerja.
“Apa kau bahkan menjual satu barang dalam sehari?” ejek anaknya, Nyonya Baek mengingatkan memang dirinya
siapa yang melakukan itu.
“Aku mau membuangnya dan sudah memilih pakaian yang tidak
mau kau pakai lagi.” Ucap Nyonya Baek
memperlihatkan baju-baju dalam kotak
“IBu, bisa kau bisa masukkan itu ke
dalam tas? Aku yang
akan membuangnya” kata Ma Ri
Bok Sil berdiri didepan gedung melihat lambang koin dan
bertanya-tanya, tiba-tiba Joong Won datang memberitahu kalau itu koin
emas. Bok Sil sempat kaget lalu menyapanya. Bertanya Apa
koin emas mewakili Gold Group. Joong Won malah menyindir Bok Sil yang tak tahu
tentang hal itu.
“Apa kau sudah terbiasa dengan
pekerjaanmu?” tanya Joong Won
“Ya, aku sudah bisa menggunakan komputer dan ponsel sekarang.” Ucap Bok Sil bangga
“Ko Bok Sil... Aku memperkerjakanmu bukan untuk
itu. Apa Kau tahu, tim kita sedang
mempersiapkan sebuah
produk hits..untuk musim gugur?” kata Joong Won, Bok
Sil mengangguk mengetahuinya.
“Kau juga harus ikut
mempersiapkannya. Sebuah
produk yang akan menjadi hits saat
musim gugur. Jadi harus
ikut mengerjakannya.” Perintah Joong Won, Bok Sil
pun tak bisa menolaknya.
Ma Ri membawa sebuah tas besar memberitahu kalau sudah memilihkan
beberapa pakaian dan sepertinya ukurannya pas
dengan Bok Sil. Min Young yang melihatnya langsung berkomentar
mengir kalau Ma Ri itu seperti Bunda Theresa. Bok
Sil pun mengucapkan terimakasih..
“Ngomong ngomong, Tuan Cha mengatakan padaku... untuk menyiapkan produk musim
gugur. Kau bisa
membantuku, kan?” ucap Bok Sil, Ma Ri seperti
tak percaya atasanya menyuruh Bok Sil mengikutinya juga.
Diam-diam Joong Won melihat Bok Sil dan Ma Ri yang terlihat akrab, Ma Ri pun
dengan lirikan rubahnya bersedia untuk membantu dan mempersilahkan Bok Sil
bertanya padanya. Bok Sil pun tersenyum bahagia.
Do Jin memberitahu kalau nanti
di lobby ada paket untuknya jadi meminta agar diambilkan, Bok Sil pun dengan
cepat bersedia mengambilkanya.
“Oh Yah... Apa kau tahu "Raja Belanja, Louis" muncul di website kita?” ucap Hye Joo, Ma Ri terlihat kaget mendengarnya.
“Benar... Aneh sekali.... Beberapa
orang menulis komentar negatif.” Kata Min Young
“Apa Sudah kau cek daftar
blacklist-nya?”tanya Ma Ri tampak gugup.
“Dia Bukan pelanggan yang ada di
daftar blacklist. Dari
ejaan dan ketikannya yang berantakan, jadi kupikir
dia pasti cuma anak-anak yang sedang iseng.” Cerita Hye
Joo
“Omong-omong.. Kenapa namanya bisa sama dengan
nama cucu Presdir yang sudah meninggal? Bagaimana kalau dia masih hidup?” kata Kyung Kook tiba-tiba ada dibelakang mereka.
Ma Ri makin gugup sementara Joong Won yang mendengarnya
langsung pergi ke depan komputernya
dengan melihat tulisan komentar “Warnanya berbeda dengan yang di layar, Sama sekali tidak
mewah., Harganya lebih murah 6 dolar 35 sen dibanding website lain. Ini imitasi Ferragamo model, tapi seperti logo
bank.” Di beberapa barang, dan tertulis Rajanya
Belanja, Louis lalu bertanya-tanya siapa sebenarnya
pria itu.
In Sung dan Louis pergi ke sebuah mall mewah, Louis merasa
familiar dengan suasana seperti ini tapi In Sung
merasa risih denga atmosfer banyak
orang kaya disekelilingnya mengajak untuk segera pergi. Sementara Nyonya Baek
di sebuah toko tas terkesima dengan tas merek keluaran terbaru.
Akhirnya Louis masuk ke dalam sebuah toko, In Sung
menyuruh Louis cepat melihatnya ke dalam dan ia akan pergi
kamar mandi. Louis pun duduk di kursi dengan
disambut pelayan wanita, dan bertanya Apa ini semua koleksi
musim ini. Si pelayan bertanya apa yang sedang
dicari pelangganya. Louis menceritakan punya
pakaian dalam yang dibelinya ditempat ini.
“Apa mungkin aku bisa tahu... kapan, dimana dan kenapa pakaian dalam itu dibuat, dan untuk siapa pakaian dalam
ini... ditujukan?” kata Louis, Si pelayan memberitahu mereka tidak menjual pakaian dalam.
“Aku tahu, tapi lihatlah.... Kalau kau lihat di bagian
belakangnya, "Louis"
tertulis di situ....” ucap Louis memperlihatkan
celana dalam yang dipakainya.
Si
pelayan panik tiba-tiba Louis menunjukan bokongnya yang mengunakan pakaian
dalam lalu memanggil pelayan lainya untuk menanggil security. Louis
binggung beritahu kalau ia bukan
orang jahat. Pelayan
mulai melapor dengan ponselnya kalau ada orang aneh. Louis mencoba memberitahu.
Si pelayan meminta agar tak menunjukannya dan menyuruh Louis cepet pergi.
Louis akhirnya pergi dengan wajah sendu, seperti duanya
terbalik sekarang. Dulu ia bisa memilih langsung semua barang yang disukainya
hanya tinggal menunjukanya, bahkan secara eksklusift dilayaninya, tapi sekarang
diusir begitu saja bahkan dianggap seperti orang cabul.
Nyonya Baek sedang melihat tas yang ada dibagian depan,
Louis menyandarkan kepalanya dan Nyonya Baek melihat wajah yang sangat
dikenalanya. Tiba-tiba Nyonya Baek langsung menjerit histeris, Louis kaget
mendengarnya, Joong Won yang datang langsung mengajaknya pergi dan meminta
maaf. Nyonya Baek menjerit histeris seperti melihat hantu, merasa yakin kalau memang
Louis.
Di luar Mall
In Sung kesal Louis yang suka
sekali bikin masalah. Louis binggung dengan
kesalahan yang diperbuatnya. In Sung pikir Louis akan mengingat kembali saat
datang ke dalam mall yang mereka datangi.
“Kenapa kau menakut-nakuti dia? Apa Kau tidak tahu betapa menyeramkannya para polisi itu? Astaga, kau benar-benar bikin
kesal saja jadi Untuk
hari ini, kau kerjalah sendiri.... Sebarkan
semuanya.” Ucap In Sung pergi meninggalkan. Louis
memanggilnya tapi mau tak mau menyebarkan selembaran untuk mencari adik Bok
Sil.
Tim Joong Won mempersiapkan makan siang bersama, beberapa
orang ingin makan Naengmyeon, Jjajangmyeon, Jjamppong. Bok Sil menerima pesan dari Louis yang mengeluh lapar
dan ada didepan kantornya jadi meminta agar keluar. Bok Sil membalas apakah
harus sekarang, Louis mengatakan harus sekarang. Bok Sil akhirnya meminta izin
untuk pergi makan lebih dulu dan bergegas pergi.
Do Jin mengejek Bok Sil pengkhianat. Kyung Kook menduga orang itu adalah pacarnya. Do Jin
pikir tak mungkin karena Bok Sil baru
saja pindah ke
Seoul, bahkan selalu lembur dan belajar keras jadi mana punya waktu berkencan. Joong Won keluar dari ruangan mendengar pembicaran anak
buahnya.
“Tidak punya waktu sama sekali
bukan alasan.” Ucap Min Young, Joong Won akhirnya
keluar dari kantor, Min Young bertanya apakah atasanya itu ingin pergi makan.
Joong Won menyuruh mereka duluan saja. Hye Joo binggung tiba-tiba Joong Won
yang pergi, Kyung Kook pikir pasti mengejar Bok Si.
Joong Won keluar dari kantor bertanya-tanya diman Bok Sil
akan makan, matanya melihat Louis yang duduk didepan kantor lalu teringat saat
bertemu tak sengaja di kamar mandi dan berjalan mendekatinya. Louis teringat
dengan Joong Won yang mengejarnya karena mengunakan jaket palsu dan ingin kabur
kembali.
“Berhenti... Kau ini penjahat atau apa sebenarnya? Kenapa malah melarikan diri?” ucap Joong Won, Louis berani menyangkal kalau ia bukan
penjahat
“Lalu Kau kerja di bagian mana? Aku sudah pernah menanyakan ini
sebelumnya.” Ucap Joong Won, Louis terlihat
binggung.
Nyonya Baek dengan wajah masih gugup menelp
suaminya, memberithu melihat
Louis hari ini. Tuan Baek kaget
mendengarnya. Nyonya Baek menceritakan sedang di
mall, dan seseorang melihatnya dari jendela. Tuan Baek merasa istrinya itu sedang membual lalu
menyuruhnya untuk segera pulang saja.
Saat itu Tuan Baek lewat didepan gedung dan melihat sosok
Louis yang benar-benar dikenalinya, lalu meminta sopir agar segera menghentikan
mobilnya.
Joong Wo mulai bertanya apakah Louis tidak
kerja di sini dan Bagaimana
caranya bisa masuk kamar mandi. Louis memilih untuk
segera kabur saja, Joong Won melihat pria itu memang benar-benar aneh. Tuan
Baek akhirnya datang dengan terburu-buru dan wajah panik.
“KeMana pria yang barusan kau ajak
bicara?” tanya Tuan Baek, Joong Won mengatakan kalau baru saja
pergi.
“Apa Kau kenal dia?” tanya Tuan Baek, Joong Won mengelengkan kepalanya.
Joong Won bertanya memangnya ada apa. Tuan Baek menutupinya mengatakan tak ada
apa-apa. Joong Won pun pamit pergi.
Tuan Baek memberitahu anak buahnya kalau Joong
Won bertemu Louis. Si anak buah yakin kalau Kang
Ji Sung sudah meninggal dalam kecelakaan hari itu. Tuan Baek pikir Bagaimana
kalau itu bukan Ji Sung, Si anak buah merasa yakin
kalau itu tak mungkin
“Bagaimana kalau Joong Won tahu
sesuatu dan sengaja menukarnya dengan orang lain?”
kata Tuan Baek.
Flash Back
Tuan Baek baru keluar dari ruangan kaget karena Joong Won
tiba-tiba sudah ada didepan pintu ruanganya lalu bertanya Kapan
sampai. Joong Won mengatakan baru saja akan masuk, lalu
mengajak segera pergi. Tuan Baek menyuruh Joong Won untuk pergi lebih dulu karea mau
menjemputnya ke bandara dan akan
langsung ke pesta penyambutan Ji Sung. Joong Won
mengerti dan pergi lebih dulu.
“Apa Joong Won ada di pihakmu?” tanya si pria, Tuan Baek pikir Joong Won ada dipihak ibunya
dan juga Nyonya Choi
“Dia melihat Louis dari dekat tapi pura-pura tidak kenal. Ini Mencurigakan. Cari tahu sesuatu tentang Joong
Won. Kemana
saja dia pergi dan laporkan
padaku.” Perintah Tuan Baek.
Nyonya Baek sudah ada didalam mobil, sebelumnya suaminya
menyuruh agar melihat Nyonya Choi di Busan sekarang untuk memeriksa
keadaannya dan menghubuginya kalau ada
sesuatu yang aneh. Nyonya Baek mengeluh harus
pergi ke Busan sendirian.
Louis pulang ke rumah meliha sebuah sofa yang dibuang
didepan rumah, merasa tidak
asing. Akhirnya In Sung dengan badan yang pegal-pegal
mengangkat kursi sampai ke atap. Sementara Louis duduk di sofa dengan kacamata
hitam dan melihat note yang dituliskanya. [ANAK-ANAK
YANG MENYERAMKAN, KOTAK MUSIK, KOBOSHI, SELANG PEMADAM KEBAKARAN, SOUL CHAIR]
Beberapa saat kemudian, Louis memanggil In Sung kembali,
In Sung yang kesal menyahutinya apa lagi sekarang. Karena sbelumnya bilang
kursinya akan mengembalikan ingatannya. Louis
mengatakan kalau mataharinya terlalu terik jadi meminta agar memayunginya.
In Sung terlihat kesal, merasa kalau di perlakukan seperti budaknya, bahkan menganggap Bok Sil seperti pembantu dan
sekarang berani memerintahnya. Louis dengan santai bertanya apakah In Sung
merasa kesal. In Sung akhirnya membuka payung mengaku kalau seperti ini karena
Bok Sil
Louis mengatakan kalau harus mulai berpikir jadi menyuruh
In Sung untuk berdiri memegang payungnya dari belakang. In Sung pun menurut
sambil berjongkok dibelakang meminta
agar Louis cobalah mengingat dan
meminta agar ingatan segera kembali.
Bok Sil pulang ke rumah melihat Louis yang tertidur
disofa dengan kacamata hitam, lalu menghela nafas melihat jemuran yang tak
diangkat. Saat masuk rumah semua berantakan, sangat yakin Louis itu tidur
di luar karena tidak ada tempat di dalam rumah,
Louis akhirnya terbangun melihat Bok Sil sudah pulang sedang mencuci piring
mengeluh kalau digigit nyamuk...
“Bagaimana aku bisa tidur di tempat berantakan
macam ini? Berapa
harga kursinya? Apa
kau tidak tahu cari uang itu susah? Aku
mau istirahat di rumah, tapi malah semakin
capek.” Ucap Bok Sil kesal,
“Aku benar-benar minta maaf.” Kata Louis memegang baju Bok Sil dengan wajah melasnya.
“Kenapa kau harus setampan ini? Aku memaafkanmu karena wajahmu
yang tampan.” Ucap Bok Sil, Louis pun tersenyum, Bok
Sil menyuruh Loius tak boleh tersenyum.
Akhirnya Louis mencoba mencuci piring, Bok Sil menyuruh
agar mengosok lebih keras dan Bagian
dalamnya juga. Setelah itu Cuci
dengan busanya dan bilas sampai
tidak licin lagi. Louis meraa Sepertinya
tidak pernah mencuci piring seumur hidupnya.
Bok Sil yakin Louis memang
tidak pernah melakukan apa-apa dan bergegas pergi.
Louis memangil Bok Sil untuk tak meninggalkanya, tapi Bok Sil sibuk mengerjakan
pekerjaan yang lainnya.
Louis terlihat kelelahan setelah mencuci piring lalu Bok
Sil meminta agar membuka tanganya dan memberikan 50 Won ucapnya setiap
kali mencuci piring. Louis merengek meminta 100
won, Bok Sil mengatakan kalau bayaran itu malah terlalu mahal lalu bertanya
bagian mana yang digigit nyamuk. Louis langsung mengangkat bajunya.
Bok Sil kaget melihat badan Louis langsung mendorong dan
memukulnya, memperingatkan agar jangan buka pakaiannya. Louis mengeluh kesakitan karena berpikir Bok sil
akan mengoleskan obat. Bok
Sil mengaku kalau sangat kaget tadi, Louis pun masih mengeluh kesakitan.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Lucu
BalasHapusLucu
BalasHapus