PS : All
images credit and content copyright : TVN
Hyun Min yang akan pergi melihat Ji Woon dan Hye Jin
turun dari mobil bersaman, tatapan marahnya terlihat. Ji Woon dengan membantu
membawa koper memberitahu untuk sementara ini Hye Jin akan tinggal dirumah
mereka. Ha Won menatap Ji Woon terlihat wajah sedihnya, sementara Ji Woon
seperti merasa tak enak hati dengan Ha Won karena menurunkan di jalan.
Ha Won mengajak Hye Ji masuk ke dalam kamarnya, Hye Ji
meminta maaf karena mendadak harus tinggal di kamarnya. Ha Won pikir tak
masalah karena. Lagipula rumah ini bukan miliknya, jadi apabila Ji Woon tidak keberatan maka tak akan
jadi masalah.
“Tapi tetap saja. Apa kau tidak
merasa nyaman karena
Aku?” ucap Hye Ji tak enak hati
“Tidak. Lagipula, kamar ini
terlalu besar untuk aku
tempati sendiri. Jika kau
lihat, ini pasti kamar ukuran keluarga.” Kata Ha Won memperlihatkan kamarnya yang besar. Hye Ji
pun mengucapkan terimakasih.
“Tapi apa Kau tahu, Aku senang karena Ji
woon segera
menemuiku Aku
benar-benar sedang kesulitan tadi. Lalu ,
orang yang selalu langsung menemuiku saat
aku kesulitan seperti ini, Selalu Ji
Woon” ungkap Hye Ji, Ha Won terdiam mendengarnya, Hye Ji pun
pamit keluar kamar dulu untuk mengambil minum.
Hyun Min duduk diruang tengah melihat Hye Ji keluar
langsung mendekatinya, wajahnya terlihat gugup. Hye Ji dengan memalingkan
wajahnya bertanya apakah ada yang ingin dikatakan. Hyun Min berusaha dengan ramah menanyakan keadaan Hye
Ji sekarang. Hye Ji balik bertanya mengenai apa.
“Ahh, begini... Saat aku baru ingin mengangkat
telponmu...” ucap Hyun Min ingin menjelaskan
dipotong oleh Hye Ji
“Apa Kau tahu... Hari ini, Kau juga sudah
dikalahkan oleh Ji Woon” tegas Hye Ji lalu pergi ke
dapur, Hyun Min terlihat kecewa mendengar ucapanya.
Ha Won membereskan tempat tidurnya, teringat kembali
kata-kata Hye Ji “Tapi, orang yang
selalu langsung menemuiku saat aku kesulitan seperti ini, Selalu Ji Woon.” Ji Woon masuk kamar membawakan sebuah task memberitahu
kalau Hye Ji tadi lupa membawanya. Ha Won dengan sinis menyuruh menaruhnya saja
disana dan nanti akan berikan padanya
“Kapan... kau pulang?” tanya Ji Woon, Ha Won menjawab singkat baru saja sampai
“Apa kau pulang dengan bis? Apa jalanannya macet Ahh ... Aku hanya ingin tahu apakah kau pulang dengan selamat” ucap Ji Woon menutupi kehawatiranya.
“Yang pasti.... Sudah jelas selamat. Makanya aku ada disini kau bisa
lihat kan!” kata Ha Won ketus
“Benar. Kau memang pulang dengan
selamat Untuk
saat ini...tolong bantu aku, untuk
menjaga Hye Ji” ucap Ji Woon lalu keluar kamar
Ha Won dengan wajah cemberut kesal merasa Ji Woon itu
hanya memperdulikan Hye Ji saja. Di depan pintu Ji Woon hanya bisa menghela
nafas melihat Ha Won seperti marah padanya.
Ha Won terbangun dan tak melihat Hye Ji diatas tempat
tidur. Nyonya Beolgyo sibuk didapur sambil mengoceh kalau semua ini Benar-benar
aneh. Ha Won datang bertanya apa yang dikatakan Nyonya pelayan
itu, dan melihat kenapa sepi sekali pagi ini, berpikir semuanya sudah keluar. Nyonya Beolgyo tersenyum merasa Pasti ada sesuatu. Ha Won binggung.
Flash Back
Seo Woo masuk dapur dengan rambut acak-acakan dan juga
masker matanya dilehernya, tiba-tiba terdengar seseorang yang menyapanya “ Selamat
pagi!”. Ia kaget melihat Hye Ji duduk dimeja makan dan
bertanya kenapa ada dirumahnya. Hye Ji pikir sudah dari semalam ada dirumahnya.
“Apa terjadi sesuatu yang tidak Aku
ketahui semalam?” ucap Seo Woo binggung.
“Tapi, Kau terlihat beda dari yang sering aku lihat” komentar Hye Ji, Seo Woo seperti tak menyadarinya.
Nyonya Beolgyo yang ada didekatnya memberitahu rambut dan
masker mata yang ada di leher Seo Woo. Seo Woo terlihat malu dan buru-buru
kembali ke kamar, Nyonya Beolgyo pun meminta Hye Ji memberitahu apabila
membutuhkan sesuatu. Hye Ji pun mengucapkan terimakasih.
Hye Ji sedang membaca buku diruang tengah dan Hyun Min
keluar dari kamar, Nyonya Beolgyo membawakan pakaian yang sudah bersih lalu
bertanya pakaian dalam itu milik siapa, Hyun Min melotot panik karena celana dalamnya di
perlihatkan begitu saja. Hye Ji yang malu langsung menutup wajahnya dengan
buku.
“Melihat warnanya, sepertinya
ini milikmu, Tuan Muda Hyun Min.” Kata Nyonya
Beolgyo, Hyun Min buru-buru mengambil celana dalamnya lalu pergi.
“Oh... apa aku melakukan
kesalahan?” tanya Nyonya Beolgyo pada Hye Ji, Hye
Ji tak bisa berkata apa-apa. Nyonya Beolgyo merasa pasti sudah melakukan kesalahan.
Ji Woon baru saja selesai olahraga dengan mengelilinggi
rumah, di depan pintu Hye Ji suda menyambutnya dengan memberikan “morning
service” layaknya di hotel dengan membawakan segelas air. Ji Woon tersenyum
menerimanya dan mengucapakn terimakasih.
“Dan ini bonus, karena aku harus
mengembalikan uang yang
sudah aku pinjam” ucap Hye Ji sambil mengelap keringat Ji Woon dengan
handuk.
“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Ji Woon, Hye Jin pun mengucapkan Terimakasih sudah membawaku kerumah ini. Ji Woon
lalu mengajak mereka untuk sarapan.
“Ini benar-benar tidak masuk akal! Kenapa rumah ini jadi kacau, Hanya karena ada seorang gadis yang tinggal disini?” kata Nyonya Beolgyo
“Itu juga seperti itu saat aku pertama kali kesini. Aku datang ke rumah yang di
tempati 3 laki-laki, jadi
mereka menjaga jarak denganku” ucap Ha Won
Nyonya Beolgyo mengatakan kalau dulu tak seperti
sekarang, karena Sikap para tuan muda tidak berubah sama
sekali karena Ha Won. Ha Won seperti tak percaya,
Nyonya Beolgyo menceritakan ini pertama kalinya melihat Tuan Muda Ji Woon sangat baik terhadap wanita. Ha Won seperti merasa sedih mendengarnya.
“Ah, memang tidak heran. Nona Hye Ji kan sangat cantik! Dia secantik boneka! Namun, dia melihat salah satu
dari mereka bangun hanya
mengenakan pakaian dalam mereka, Aku
yakin tuan muda semua merasakan
hal yang beda!” kata Nyonya Beolgyo, Ha Won cemberut
mendengarnya.
“Apa aku bukan wanita juga? Kenapa dia beda denganku?” kata Ha Won kesal lalu melihat Hye Ji sedang ada depan
balkon.
Ha Won melihat Hye Ji terlihat cantik dengan hotpants dan
baju ala wanita, wajahnya tersenyum lalu kembali sedih karena mereka memang jauh sekali beda.
Akhirnya ia pergi ke dalam kamar sambil mengomel
kalau Laki-laki
semuanya sama yaitu Mereka
hanya peduli dengan tubuh
dan wajah seorang gadis. Wajahnya tiba-tiba
tersenyum membaca buku didepanya [ISTRI KE-3 KAISAR: BERKHARISMA DAN PENUS PESONA "Pesona yang kau miliki akan
menarik orang yang
menjadi jodohmu"] dengan menatap cermin
Ha Won yakin ia punya
kharisma yang besar!
Ha Won mencoba beberapa bando dan juga jepitan di
rambutnya agar terlihat lebih cantik, lalu memilih baju dari celana panjang
sampai akhirnya memilih rok dengan baju kemeja dibagian atasnya, senyuman
terlihat bahagia saat menatap ke cermin.
Seo Woo sedang menonton di ruang tengah melonggo binggung
melihat Ha Won yang keluar kamar dengan style pakaian yang berbeda, terlihat
seperti wanita. Ha Won dengan malu-malu bertanya ada apa dengan eksperi Seo Woo.
Seo Woo merasa Kau terlihat sedikit beda hari ini, Ha Won bertanya apakah ia terlihat aneh.
“Ah, entahlah Oh... biarkan aku tanya yang
lainnya!” kata Seo Woo lalu berteriak memanggil Hyun Min dan Ji
Woon, Ha Won panik menutup mulut Seo Woo.
“Kenapa tiba-tiba saja, Kau memanggilku?” tanya Ji Woon keluar kamar seperti terpesona dengan
penampilan Ha Won, tapi Ha Won memilih untuk buru-buru kembali ke kamar karena malu.
“Hei... Sikapnya sedikit aneh” kata Seo Woo binggung, Ji Woon hanya diam saja melihat
Ha Won seperti memang berusaha untuk berbeda. Ha Won masuk kamar terlihat
benar-benar sangat malu.
Ji Woon diam dikamarnya, teringat saat Ha Won
buru-buru masuk kamar saat tadi melihat dengan pakaian seperti wanita. Lalu
sebelumnya Ha Won dengan ketus menjawab Sudah jelas pasti pulang dengan selamat karena itu sebabnya sekarang ada dikamarnya. Ia
bertanya-tanya apakah Ha Won masih marah denganya dan apa yang harus
dilakukanya.
Tuan Kang dan Nyonya Ji makan siang bersama, Nyonya Ji
sibuk mengambl gambar foto makanan yang diatas meja. Tuan Kang menyuruh
istrinya untuk menghentikanya dan segara
makan. Nyonya Ji merasa makanan dengan seindah itu harus diambil gambarnya.
“Memangnya untuk apa? Aku akan
pesan dua...tidak sepuluh makanan ini untukmu
kapanpun kau menginginkannya Jadi
cepat, makanlah” kata Tuan Kang
“Ahh. Aku melakukan ini karena ingin mengenang
saat makan. Pancake yang cantik didepanmu, dan kau akan mendapatkannya lagi
nanti!” ucap Nyonya Ji, Tuan Kang tersenyum mendengarnya. Nyonya
Ji pun akan mencoba rasanya sebelum nanti akan membuatkan untuk suaminya
“Oh, ya. Aku bawa hadiah untukmu” kata Nyonya Ji lalu membawakan sekotak hadiah diatas
meja, Tuan Kang tersipu malu merasa istrinya itu tak perlu melukan hal itu
padanya.
Nyonya Ji meminta agar suaminya menutup matanya lebih
dulu lalu membuka kotaknya, Tuan Kang seperti berharap hadiah yang sudah
diketahuinya ada didepan mata, tapi ketika membuka mata melihat isinya adalah
kemeja bukan dasi. Nyonya Ji bertanya tanya apakah suaminya menyukainya, dengan
memberitahua Motif dan bahannya sangat mewah jadi sangat cocok untuk Tuan Kang.
Tuan Kang hanya diam teringat sebelumnya Nyonya Ji yang
memilihkan dasi memberitahu kalau itu untuk seseorang yang masih muda dan
membeli sebuah dasi warna merah. Nyoonya Ji memangil suaminya yang melamun,
Tuan Kang memberitahu kalau ia suka sekali. Nyonya Ji tersenyum bahagia mendengarnya.
Ketika keluar dari restoran Nyonya Ji mengatakan akan
kembali lagi ke tempat ini. Tuan Kang hanya menatap istrinya seperti mulai
curiga. Nyonya Ji bertanya apakah ada sesuatu diwajahnya, Tuan Kang dengan gombalanya
memuji istrinya itu sangat cantik.
Nyonya Ji merangkul lengan suaminya dengan tersipu malu, Tuan Kang terlihat
dingin tak seperti biasanya.
Hye Ji datang ke kantor polisi meminta waktu 10 menit
saja bertemu dengan ayahnya, lalu buru-buru mengubahnya hanya 5 menit saja
karea hanya ingin melihat ayahnya sebentar saja. Polisi meminta maaf karena jaksa sedang menyelidiki Tuan Park sekarang jadi tak bisa ditemui.
“Kalau begitu, setidaknya bisa kau
bawakan ini untuknya, Kau bisa
melakukannya, kan?” ucap Hye Ji membawakan
makanan untuk ayahnya, Polisi tetap tak mengizinkanya lalu masuk kembali ke
dalam ruangan.
Hye Ji pulang ke rumah dengan wajah sedih lalu menelp
pamanya membahas tentang keadaan ayahnya dan meminta bantuan sedikit saja.
Pamannya terlihat sibuk dan tak bisa membantu, Hye Ji pun memint maaf kalau
terganggu dan segera menutup ponselnya. Hyun Min ada didepan rumah mendengar
pembicaraan Hye Ji lalu menelp seseorang.
Di sebuah bar
Hyun Min duduk sendirian dengan minum wine, Temanya
datang memberitahu kalau Hyun Min harus membayarnya untuk semua ini karena Mobil dan kartu kreditnya sudah diambil dan Hyun Min pasti sudah tahu kalau ia sedang "perang
dingin" dengan
ayahnya.
“Namun, aku singkirkan harga
diriku dengan mohon padanya” ucap temanya, Hyun Min ingin temannya menceritaka apa
yang sudah terjadi
“Aku mencari tahu soal itu, dan
ternyata... Hakim
yang bertugas menangani kasus ayah
Park Hye ji adalah kakak kelas ayahku Jadi
dia bilang akan membantu Tuan Park” kata Temanya, Hyun
Min khawatir bertanya apakah Tuan Park baik-baik saja.
“Aishhh... Biasanya aku tidak melakukan ini,
tapi... Aku
melakukannya demi dirimu.. Kau tahu
itu kan?” ucap temanya lalu memberikan surat yang diberikan untuk
Hye Ji dari Tuan Park.
“Tapi Yah ampunn.... Tuan Park yang dituduh menggelapkan? Sangat memalukan! Bagaimana Park Hye Ji bisa
menampakkan dirinya
lagi?” ejek temanya, Hyun Min yang marah langsung melempar
gelas ke dinding, temanya binggung melihat Hyun Min yang tiba-tiba marah.
“Belum lama ini Ayahmu mendirikan
firma hukum setelah dituduh korupsi dalam
pekerjaannya bukan? Lalu Belum
terlalu lama sejak kau terlepas
dari rasa malu itu kan? Jika
itu memalukan berhenti
membicarakannya balas Hyun Min menyindir lalu pergi.
Hye Ji terlihat masih sedih, Hyun Min mendekatinya
berkata kalau Hye Ji tidak
perlu khawatir lagi dan memberikan surat dari
Tuan Park kalau untuk disampaikan pada anaknya. Hye Ji tak percaya kalau Hyun
Min bisa mendapatkan surat dari ayahnya.
“Tidak ada di dunia ini yang tidak
bisa aku lakukan Apa Kau masih
belum sadar?” ucap Hyun Min bangga.
“Tidak perlu berterimakasih
padaku, tapi jika
kau benar-benar ingin tahu alasanku melakukan ini... Waktu itu, Aku tidak mengangkat
telpon darimu, jadi aku
merasa bersalah soal itu dan...” kata Hyun Min ingin
mengeluarkan sesuatu dari kantungnya tapi Hye Jin lebih dulu bicara.
“Kau tidak perlu melakukan hal
sejauh itu padaku. Aku
merasa tidak nyaman menerima bantuan darimu. Tapi
saat ini, terimakasih untuk bantuanmu” kata Hye Ji
dingin lalu berjalan pergi. Hyun Min tak bisa berkata apa-apa lagi.
Hyun Min datang ke kamar Ji Woon dan langsung melemparkan
sebuah kunci. Ji Woon binggung apa maksudnya memberikan itu padanya. Hyun Min
memberitahu kalau Barang-barang
milik Hye Ji ada
disana jadi menyuruh untuk pergi dan mengambilnya. Ji Woon
masih terlihat binggung.
“Kau yang membawa Hye Ji kesini,
kan dan Jangan katakan padanya kalau aku yang memberikannya” kata Hyun Min lalu keluar ruangan.
Ha Won melihat Hyun Min baru keluar dari kamar Ji Woon,
ketika memanggilnya Hyun Min pergi begitu saja dan berpikir kalau pasti
bertengkar lagi dengan Ji Woon.
Hye Ji duduk diluar membaca surat dari ayahnya “Hye Ji... Ayah baik-baik
saja. Yang bisa ayah katakan saat ini hanya satu hal.... yaitu... ayah minta maaf. Jangan khawatirkan Ayah dan lanjutkan
kehidupanmu Kehidupanmu tidak berubah sedikitpun hanya karena Ayah. Tunggu sebentar saja. ayah akan segera pulang”
Ji Woon keluar dari kamar melihat Hye Ji yang menangis
membaca surat dari ayahnya, menatap iba. Ha Won melihat dari jendela tatapan Ji
Woon seperti penuh perhatian pada Hye Ji berpikir kalau memang berbeda dengan
sikap Ji Woon padanya.
Hye Ji sibuk membuat sarapan didapur, Ji Woon datang
mengambil selembar roti bakar lalu mengajak Hye Ji pergi, Hye Ji binggung. Ji
Woon pikir Hye Ji Hanya butuh waktu 30 menit untuk bersiap-siap lalu keluar dari dapur, Hye Ji binggung
kemana pagi-pagi Ji Woon akan mengajaknya.
Di sebuah deretan kontainer besar, yang tertuliskan angka
sama seperti rumah. Hye Ji binggung mereka ada dimana sekarang. Ji Woon tak
menjawabnya, lalu menuju ke sebuah kontainer dan membukanya. Hye Ji tak percaya
melihat semua barang-barang yang ada di workshop ada didalam container.
Ji Woon ingin memberitahu kalau Hyun Min yang melakukan
tapi Hye Ji sudah lebih dulu mengucapkan terimakasih padanya dengan wajah
sumringah. Ji Woon pun tak bisa berkata apa-apa lagi, karena Hyun Min juga
berpesan agar tak memberitahu.
“Aku rasa ini terlalu banyak untuk dibawa semuanya. Jadi ambil saja beberapa barang
yang kau butuhkan” kata Ji Woon mengambil
sebuah kotak. Hye Ji benar-benar tak percaya Ji Woon melakukan ini untuknya.
“Kau tidak punya waktu untuk
menangis sekarang, kan Kau harus
segera menyelesaikan sesuatu
yang sedang dikerjakan” kata Ji Woon dan ingin kembali bicara kalau Hyun Min
yang melakukanya, tapi Hye Ji kembali menyela
“Ayo kita makan sebelum pulang Jika menunya tidak terlalu mahal,
Aku
yang traktir!”
ucap Hye Ji, Ji Woon pun mau tak mau langsung setuju.
Ji Woon sudah duduk didepan minimarket sambil mencampu
mie instant untuk Hye Jin lalu memaka miliknya. Hye Ji tak percaya Ji Woon itu
hanya ingin makan seperti ini. Ji Woon
pikir itu rasanya enak dan lezat. Hye
Ji merasa Ji Woon itu sudah sering makan ini. Ji Woon membenarkan.
“Kau makan Dengan siapa?” tanya Hye Ji, Ji Woon dengan santai menjawab dengan Eun
Ha Won karena sangat suka dengan mie instant dalam cup.
“Sepertinya kalian berdua sangat
dekat. Aku melihat jelas seberapa
perhatiannya dirimu pada Ha Won.” Komentar Hye
Jin, Ji Woon terlihat gugup dan pura-pura tak mengerti dengan ucapan Hye Ji
“Apa sikap baikmu padaku sama
dengan sikapmu
terhadap Ha Won?” tanya Hye Ji, Ji Woon pikir
tak tahu karena merasa belum banyak melakukan hal yang
baik untuknya
Hye Ji seperti tak percaya, Ji Woon akhirnya mengalihkan
pembiacaran dengan menawarkan kopi karena akan membelikanya, lalu buru-buru
masuk kedalam minimarket.
Ji Woon membeli segelas kopi lalu melihat jejeran boneka
dan kotak hadiah dengan tulisan diatasnya [14 Maret
- "WHITE DAY". Ekspresikan cintamu pada orang
yang spesial!] lalu mengambil sebuah kotak hadiah
bertanya pada kasir harganya, lalu membayarnya dan menaruh di saku kantung
jaketnya.
Hye Ji melihat Ji Woon datang dengan kopi dan ada kotak
hadiah yang disembunyikan dalam kantung bajunya, lalu sengaja bertanya kenapa
lama sekali. Ji Woon terlihat gugup dan memilih untuk meminum kopinya saja.
Ha Won duduk di meja makan sendirian bertanya Bagaimana
dengan yang lainnya. Nyonya Beolgyo memberitahu Tuan
muda Seo Woo sudah pergi karena ada jadwal manggung, lalu Tuan
Muda Ji Woon dan nona
Hye Ji sudah pergi pagi ini. Ha Won kaget
mengetahui mereka pergi sama-sama.
Nyonya Beolgyo malah heran karena Ha Won itu tak mengetahuinya.
“Aku pikir.....kau sudah tahu mereka pergi bersama” kata Nyonya Beolgyo, Ha Won
berkomentar pantas tidak melihat mereka pergi
“Oh, kasihan sekali... Maksudku, kau setiap hari
sendirian sejak
Nona Hye Ji ada disini” ucap Nyonya Beolgyo sedih,
Ha Won mencoba menyangkal akalu ia tak sendirian.
“Seharusnya, Tuan muda Ji Woon tidak memperlakukanmu seperti
itu! Bagaimana
sikapnya bisa berubah 180 derajat seperti itu? Apa satu-satunya orang yang dia
pedulikan disini nona
Hye Ji ?” kata Nyonya Beolgyo kesal
“Ah, Hyun Min mungkin ada di
kamarnya. Aku akan
memanggilnya” ucap Hye Ji mencoba mengalihkan
pembicaraan dan bergesa pergi.
“Aigoo. Banyak wanita di dalam
rumah jelas
menyebabkan masalah!” keluh Nyonya Beolgyo
Hyun Min sedang asyik main games dalam kamarnya, Ha Won
datang mengajak Hyun Min untuk makan sama-sama. Hyun Min dengan ketus menyuruh Ha Won diam karena
sedang serius bermain games. Ha Won sengaja berdiri di depan Hyun Min untuk
mengajaknya makan bersama, Hyun Min berteriak karena tak bisa melihat layar Tvnya.
“Ayolah. Aku dengar kau sama
sekali belum
makan, jadi makanlah bersamaku!” kata Ha Won membujuknya.
“Aku sedang tidak ingin makan jadi Makan saja sendiri!” kata Hyun Min, Ha Won mencari remote TV dan langsung
mematikanya.
“Hei Kau! Kenapa
kau matikan?” teriak Hyun Min kesal, Ha Won merengek
agar Hyun Min menemaninya karena tidak
ingin makan sendirian. Hyun Min akhirnya setuju
menemani Ha Won makan. Ha Won tersenyum mengucapkan terimakasih.
Ha Won makan dengan lahap di meja makan, Hyun Min
melihatnya berkomentar kalau Ha Won sekarang terlihat porsi makanya bertambah
tiga kali lipat lalu meralatnya bahkan lebih banyak dari pada itu, lalu bertanya
Apa belakangan seperti
sedang kelaparan.
“Ini karena hatiku terasa kosong, Jadi bukan perutku, tapi hatiku” ucap Ha Won
“Kenapa?Apa kau rindu menjadi tunangan palsuku atau apapun itu?”
goda Hyun Min, Ha Won merasa perkataan Hyun Min membuat pencernaannya sakit jadi
meminta agar tak membicara lagi.
“Lalu, kenapa kau minta aku
menemanimu?” tanya Hyun Min heran, Ha Won menegaskan
kalau tidak
ingin makan sendirian
“Jadi Kau ingin aku duduk dan makan
denganmu, tapi kau
tidak ingin aku bicara denganmu?” kata Hyun
Min kesal lalu menyuruh panggil Ji Woon saja
“Dia sedang keluar... dengan Hye
Ji” ucap Ha Won dengan wajah sedih, Hyun Min tadinya ingin
pergi kembali duduk.
Ia ingin tahu kemana mereka berdua pergi. Ha Won heran kenapa Hyun Min Tiba-tiba
saja ingin tahu setelah mengataka Hye Ji pergi bersama Kang Ji
Woon. Hyun Min menyangkal kalau sikapnya itu tidak
ada yg aneh. Ha Won menegaskan Hyun Mi itu kalau
penasaran dan ingin tahu katakan saja
dan juga kalau ingin tahu karena Pencernaannya akan sakit jika terus mengoceh sendiri
“Kalau begitu, apa kau kesal
karena mereka sudah
mengabaikanmu?” sindir Hyun Min
“Hei, apa yang kau katakan? Aku tidak merasa diabaikan!” kata Ha Won menyangkalnya
“Sekarang ini kau makan sendirian! Itu namanya "sedang di
abaikan"” ucap Hyun Min, Ha Won tetap menyangkal
kalau tidak
diabaikan, Keduanya pun saling adu mulut.
Hye Ji dan Ji Woon pulang kerumah dengan membawa
barang-barang, saat itu juga bertemu dengan Hyun Min dan Ha Won baru selesai
dari ruang makan. Hye Ji memberithu Ji Woon membantuny mengambil barang-barang yang ada di studio. Hyun Min seperti tak peduli pergi begitu saja,
Ha Won yang melihat Ji Woon memberikan perhatian pada Hye
Ji cemberut lalu kembali ke kamarny. Ji Woon makin tak enak hati melihatnya
lalu bertanya pada Hye Ji apakah ia harus menyimpan di gudang dulu, Hye Ji
pikir boleh saja.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
ahhh sebelll liatt si hye ji,ganggu aja,kasian ha won dicuekin gituu,nnti giliran ha won pergi dr situ aja mereka ngerasa kehilangann ,
BalasHapusbtw ditunggu part 2 nya ya
Ha won mau ganti penampilan niy....BTW kakek Kang cousin ga' serumah ya...ama istri barux...
BalasHapus