PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 28 September 2016

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Flash Back
Pangeran Lee yang menemui Yak Yong melihat pertama kali ibu Ra On saat datang menemuinya. Ibu Ra On melihat Yak Yong yang sedang ada tamu hanya memberikan hormat saja. Yak Yong melihat Ibu Ra On kembali terlihat sedih lagi.
Iya. Mungkin karena aku melihat seseorang yang kelihatan sangat mirip dengan anakku di Festival lentera kemarin.  Aku tidak bisa tidur dengan baik belakangan ini...” kata Ibu Ra On, Pangeran Lee sempat terkejut mendengar kalau wanita didepanya itu ternyata kehilangan anaknya. 

“Kalau.... kalau kau harus melepaskan sesuatu dalam situasi yang sulit maka kau tidak boleh melepaskan aku. Bisakah kau menjanjikan itu kepadaku?” ucap pangeran Lee, Ra On mengerti dengan senyumanya.
Sekarang, kurasa keinginanku sudah menjadi kenyataan.” Kata Pangeran Lee, Ra On bertanya  Harapan apa yang dibicarakannya.
Harapanku untuk membuat harapanmu menjadi kenyataan. Aku menemukan ibumu.” Kata Pangeran Lee.
Ra On berkaca-kaca mendengarnya, begitu juga Pangeran Lee lalu melihat ke arah depannya. Ra On melihat ibunya yang datang menghampirinya, keduanya bertemu dibawa sinar matahari yang tenggelam. Ra On menangis melihat ibunya begitu juga sebaliknya. Ibunya merasa kalau terlambat untuk menemuinya, lalu keduanya pun berpelukan sambil menangis. Pangeran Lee menahan haru melihat pertemuan Ra On dan juga ibunya dengan tangisan sedih dan juga bahagia. Yak Yong juga melihat pertemuan ibu dan anak yang sangat mengharukan. 

Flash Back
Pangeran Lee terlihat marah karena Yak Yong merahasiakannya. Yak Yong tak mengerti apa maksudnya,  Pangeran Lee menyebut Ibu dari Hong Ra On, ketika Yak Yong mengetahui bahwa mereka sedang mencari satu sama lain, dan bertanya apa alasan Yak Yong hanya diam saja.
Apa yang akan kau lakukan kalau dia adalah ibunya?” tanya Yak Yong
Tentu saja kau harus membantu mereka untuk bisa bersatu kembali.” Ucap Pangeran Lee yakin

Apa yang akan kau lakukan kalau dengan anak itu bertemu ibunya maka akan menjadikan Putra Mahkota dalam bahaya? Kalau kau hanya berpura-pura tidak tahu dan menutupinya, maka kau dan Ra On mungkin bisa hidup bahagia bersama.” Ucap Yak Yong memperingatinya.
Aku tidak tahu bahaya apa itu, tapi, aku tidak ingin mencegahnya kalau hanya karena diriku sendiri.” Tegas Pangeran Lee. 

[Episode 12 -Kepercayaan menjadi takdirmu]

Ibu Ra On memegang pipi anaknya yang sudah lama berpisah denganya, pasti merasa keadaan ini sangat sulit untuk anaknya. Ra On mengaku sudah melupakan semuanya. Ibu Ra On pikir tak akan bertemu dengan Ra On kembali tapi ternyata mereka dipertemukan kembali.  keduanya saling berpelukan kembali melepaskan rindu.
Tapi, apa yang sebenarnya terjadi? Apa Kau, sebagai seorang gadis dan menjadi kasim?” ucap Ibu Ra On binggung
Aku akan memberitahumu nanti. Jangan terlalu khawatir, ibu. Aku sudah bertemu dengan beberapa orang yang baik, jadi aku bergaul dengan baik. Dan Putra Mahkota juga memperlakukan aku dengan baik.” Kata Ra On bangga
“ Kau bilang Putra Mahkota? Kalau begitu... maksudmu orang yang ada di sana... adalah putra mahkota?” ucap Ibu Ra On sedikit panik, Ra On membenarkanya. 

Pangeran Lee berbicara dengan Yak Yong mengatakan kalau sudah berjanji jadi  tidak akan bertanya lagi. Walaupun ia penasaran dan khawatir tentang apa yang di katakan Yak Yong tapi bersyukur bahwa Yak Yong memberikan kesempatan untuk memutuskan terlebih dulu.
Putra Mahkota, apa takdir adalah sesuatu yang kau sebabkan atau hindari karena kau menginginkannya?” ucap Yak Yong
Itulah yang ingin aku katakan.” Kata Pangeran Lee. 

Ra On datang bersama dengan ibunya, Pangeran Lee memberikan senyuman memberitahu pada Ibu Ra On kalau akan segera memberi anaknya waktu libur secara resmi, jadi tolong jangan sedih. Ibu Ra On mengerti dengan tertunduk dan sedikit panik.
Aku akan segera menemuimu lagi, ibu.” Ucap Ra On pada Ibunya.
Karena aku pergi jadi menaruh kepercayaanku hanya kepadamu, Kakek.. Dan kau seharusnya tidak minum terlalu banyak alkohol.” Ejek Ra On
“Hei... Ayolah, kau sudah dewasa sekarang! Dari mana aku terlihat seperti seorang kakek?” balas Yak Yong
Pangeran Lee mengajak mereka untuk segera pergi dan membantu Ra On menaiki kuda. Ibu Ra On terlihat gelisah anaknya yang pergi dengan Putra Mahkota. Ra On tersenyum bahagia melihat ibunya sebelum berbelok. 

Yak Yong mengatakan kalau Sekarang satu-satunya yang tersisa adalah bagi Ra On untuk membuat pilihan. Ibu Ra On pikir Ini bukan sesuatu yang bisa dipilih anaknya,
“Kau bilang Istana? Dan terlebih lagi, tidak sembarang orang.... tapi di sisi ada Putra Mahkota? Ini tidak masuk akal. Apa kau tidak tahu bahwa ini adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi?” kata Ibu Ra On benar-benar marah. 

Hujan turun dengan deras, keduanya pun berteduh dibawah pohon. Pangeran Lee melihat kalau hujan tidak akan berhenti dengan mudah. Ra On pikir lebih baik Pangeran Lee menunggu sebentar karena akan pergi dan mendapatkan payung. Pangeran Lee pun menyuruh Ra On melakukan sebagai kasim.
Apa kau pikir aku akan seperti mengatakan itu?” sindir Pangeran Lee sebelum Ra On pergi, Ra On binggung. Pangeran Lee langsung mengandeng tangan Ra On agar bisa berjalan bersama bergandengan melewati hujan yang deras.
Tolong berjalanlah lebih cepat... Tidak ada satu pun di istana yang bisa membuat Putra Mahkota harus berputar-putar, benarkan?” ejek Ra On, Pangeran Lee malah makin melambatkan jalanya dengan berjalan perlahan.
“Yah.... memang Tidak Pernah.” Kata Pangeran Lee, Ra On dengan kesal sudah mengetahuinya.
Tapi sekali lagi, Apa kau pikir seorang Putra Mahkota pernah menyukai seorang kasim sebelumnya? Dan Sepertinya begitu.” Ucap Pangeran Lee, Ra On tersenyum mendengarnya. Pangeran Lee pun mengangkat bajunya untuk menutup kepala Ra On lalu mengajak berjalan. Keduanya berlari dengan wajah bahagia menghindari hujan yang semakin deras. 

Byung Yun diam-diam pergi ke tempat Pangeran Lee lalu sengaja menaruh “Buku catatan keuangan perdagangan Tersembunyi” diatas meja, ketika akan keluar Ra On dan Pangeran Lee lebih dulu datang, Byung Yun bisa bersembunyi dibalik pintu sebelum diketahui oleh Pangeran Lee.
Ra On mengambil kain untuk mengeringkan wajah Pangeran Lee yang basah, dengan wajah khawatir menanyakan keadaanya. Pangeran Lee hanya menatapnya.  Ra On khawatir kalau nanti sampai Pangeran Lee sakit, Pangeran Lee memegang tangan Ra On dan menatapnya dalam-dalam. Ra On terlihat gugup. Tiba-tiba Pangeran Lee mengendongnya dan duduk di atas tempat tidur dengan Ra On yang duduk diatas pangkuan pangeran.

Aku ketakutan.” Kata Ra On, Pangeran Lee bertanya mengenail hal apa
Karena aku sangat senang... Bagaimana kalau semua kebahagiaan yang dimaksudkan untuk orang lain datang kepadaku? Jadi... bagaimana kalau itu diambil dariku?” ucap Ra On khawatir
Apa kau senang sudah bertemu dengan ibumu lagi?” tanya Pangeran Lee.
Ada seseorang di dalam dan juga di luar istana yang aku ingin bisa bersamanya, jadi bagaimana mungkin aku tidak bahagia?” ucap Ra On dengan senyuman
Kalau kau bahagia, maka aku juga bahagia. Tapi... aku agak sedih karena kau berbicara seolah-olah kau akan baik-baik saja hidup di luar istana tanpa diriku” kata Pangeran Lee.
Jangan khawatir Putra Mahkota. Kemana aku akan pergi tanpa izin darimu?” ucap Ra On
Pangeran Lee tak percaya mendengarnya tapi Ra On menyakinkan kalau tak akan pergi dari sisi Pangeran Lee. Keduanya terlihat sangat bahagia dengan saling berpangkuan dan menatap dengan bahagia. 


Byung Yun melapor pada Kasim Han Seperti yang sudah diperintahkan, dengan meninggalkannya di dalam kediaman Putra Mahkota. Kasim Han memuji Byung Yun yang sudah bekerja keras. Byung Yun pikir  Kalau hal seperti ini terus terjadi,  maka akan ada keamanan yang lebih ketat di dalam istana, lalu menanyakan keadaan Kasim Han dengan khawatir.
Kalau aku tidak akan melakukan apapun, maka tidak perlu tinggal di sini secara rahasia. Aku harus menunjukkan bahwa dia selalu dihakimi oleh orang-orangnya dari suatu tempat yang sangat dekat.” Kata Kasim Han lalu menyuruh Byung Yun untuk pergi sekarang
Tentang anak itu, kapan kau akan membuatnya dikenal? Maksudku Tentang Hong Ra On.” Ucap Byung Yun
Aku sedang menunggu... untuk waktu yang tepat saat Putra Mahkota tidak bisa berbuat apa-apa.” Kata Kasim Han. 

Pangeran Lee membaca surat-surat diatas meja dengan penuh amarah, lalu melirik pada Ui Gyo bertanya apakah ia tahu apa yang ada diatas mejanya, Ui Gyo pun bertanya apa yang dibaca oleh Pangeran. Pangeran Lee mengataakn Ini semua adalah surat yang menuduh Ui GYo melakukan praktek suap kepada kantor jabatan yang ditunjuk.
Tapi, bagaimana bisa... Aku belum pernah melihat satu pun dari surat-surat itu di saat semuanya tiba-tiba muncul seperti ini?” kata Pangeran Lee lalu menyuruh Sekretaris kerajaan bicara. Sek melihat Ui Gyo dengan wajah ketakutan.
Putra Mahkota, surat-surat itu belum terbukti, yang mereka coba lakukan adalah memfitnah pejabat.” Ucap Sek Kerajaan membela
Seolah-olah mereka mengharapkan sebuah tanggapan... kali ini seseorang mengirim buktinya bersamaan dengan surat.” Ucap pangeran Lee

Flash Back
Pangeran Lee bisa menemukan sebuah buku catatan keuangan perdagangan Tersembunyi yang ditaruh oleh Byung Yun, seperti sudah bisa membaca semuanya.
Ini adalah daftar orang yang kau bayar dengan imbalan posisi.” Kata Pangeran Lee dan memperlihatkan  Buku catatan keuangan perdagangan Tersembunyi
Kapan, di mana, dan posisi apa yang diberikan kepada siapa, semua ada di di catatannya secara baik.” Kata Pangeran Lee, Ui Gyo langsung mengaku kesalahanya.
Sekretaris Kerajaan, Aku sudah meminta mereka yang terdaftar untuk ditangkap dan diperiksa. Apa kelanjutanya ?” tanya Pangeran Lee
Mereka semua... mengakui bahwa itu benar...” kata Sek Kerajan. Ui Gyo membela diri kalau semua ini adalah jebakan.

“Dengan menyalahgunakan kekuasaannya melakukan praktek suap dan secara negatif mempengaruhi pemerintah, maka Pejabat Kim Ui Gyo... akan diberhentikan!” tegas pangeran Lee, Sek Kerajaan pun  akan melaksanakan perintahnya.
Ini tidak mungkin! Batalkan perintah! Setelah penyelidikan resmi dilakukan, maka kau harus membuat keputusan dengan hati-hati, Putra Mahkota!” ucap Ui Gyo sedikit mengancam
“Yah... Kau benar. Aku sedang melakukan investigasi secara menyeluruh, jadi semua orang yang membiarkan ini terjadi akan diselidiki secara ketat.” Tegas Putra Mahkota. 


Ui Gyo bertemu dengan keluarga Kim menceritakan  Saat pasokan gandum mereka dicuri oleh 'awan putih,' menurutnya Pasti catatannya juga menghilang. Yoon Sung masih tak percaya kalau catatan itu  bisa sampai ke tangan Putra Mahkota.  Ui Gyo juga tak tahu.
Jadi Apa dia memerintahkan pemberhentian?” tanya PM Kim dengan wajah tegang. Pengawal memberitahu Chul Sung datang menghadap.  
“Apa Benar kau sudah memeriksanya?” tanya Ui Gyo berbisik pada Chul Sung

Yah, aku pergi untuk bertemu orang yang akan menyerahkan informasi itu, tapi dia sudah mati. Seperti dia diatasi saat identitas mereka diketahui.” Lapor Chul Sung, Ui Gyo kaget
Apa kau mengatakan kalau tidak ada informasi baru?” tanya Ui Gyo
Aku baru mengetahui bahwa putri dari Hong Gyung Nae bernama 'Hong Ra On.'” Kata Chul Sung
Geun Gyo pikir orang itu  tidak akan menggunakan nama itu secara terang-terangan. UI memerintahkan Sampai semua menjadi lebih jelas maka untuk terus mencari.Yoon Sung terlihat ikut tegang mendengarnya. 


Yoon Sung menemui tempat pangeran, Kasim Jung melihat Yoon Sung yang datang mengenalinya cucu dari Perdana Menteri. Yoon Sung meminta agar memberitahu pangeran Lee kalau datang untuk membicarakan tahap pertama pemilihan Putri Mahkota. Kasim Jung memberitahu Putra Mahkota ada di perpustakaan sekarang, dan bertanya apakah akan pergi memberitahukanya. Yoon Sung pikir ia saja yang pergi menemuinya.
Pangeran Lee sedang membaca buku di perpustakaan, lalu melihat Ra On yang tertidur lelap diam-diam ia menutupi wajah Ra On agar tak terkena sinar matahari. Ra On terlihat tertidur dengan tersenyum seperti sedang bermimpi indah. Lalu perlahan membuka matanya dan Pangeran Lee pun ikut membaring kepalanya dengan saling menatap.

Apa kau melihatku bahkan dengan mata tertutup? Aku melihat caramu tersenyum bahkan saat kau sedang tidur.” goda Pangeran Lee
Iya.... Aku bermimpi tentang dirimu.” Akui Ra On, Saat itu Yoon Sung datang melihat keduanya saling berpandangan diatas meja. Pangeran Lee bertanya mimpi apa. Yoon Sung melihat pemandangan yang menyakitkan hatinya memilih untuk pergi.
Mimpi saat kau... memanggilku 'Ra On' untuk pertama kalinya.”kata Ra On, Pangeran Lee memegang tangan Ra On menyuruhnya untuk kembali tertidur.
Yoon Sung kaget mendengar nama Ra On seperti tak asing ditelinganya lalu teringat saat Chun Sul melaporkan baru mengetahui bahwa putri dari Hong Gyung Nae bernama 'Hong Ra On.'


Geun Gyo kaget mengetahui Ui Gyo akan memiliki rencana Di tempat Putra Mahkota. Ui Gyo pikir mereka tidak bisa hanya melihat Pengeran Lee menjadi sombong Kalau mereka mengguncang Pangeran Lee maka keluarga Kim  harus melakukannya. Jadi Pangeran Lee tidak bisa mengatakan apapun...
Tapi bukankah itu... pengkhianatan?” kata Geun Gyo khawatir
Aku memiliki ide yang bagus.” Ucap Ui Gyo mengeluarkan topeng pemberontakan.
Kau ingin menggunakan kekuatan besar. Apa itu yang ingin kau katakan?” ucap Geun Gyo
Milisi juga sudah mulai bertingkah. Ini bukan  sesuatu yang tidak mungkin kan? Bawakan aku beberapa dari orang-orang kejam dan berpikiran lurus.” Kata Ui Gyo

Setelah semuanya selesai, maka kita akan melepaskan topeng ini dan menghilang tanpa jejak.” Kata Geun Gyo
Satu tindakan untuk mencapai tiga hal. Kita akan mempercepat pernikahan kerajaan, dengan memperkuat serangan kita terhadap 'awan putih' dan membuat Putra Mahkota berlutut di hadapan kita. Kita harus melakukannya dengan pasti.” Tegas Ui Gyo
Geun Gyo khawatir dengan  Perdana Menteri. Ui Gyo yakin PM Kim akan tahu bahkan kalau mereka berdua mencoba untuk menyembunyikannya, menurutnya apabila PM Kim mengetahuinya maka pasti PM Kim tidak akan menghentikan


Tuan Jung melompat-lompat ingin melihat dari balik dinding yang tinggi, lalu masuk melalui pintu dengan membawa sesuatu, ketika melihat pelayan istana datang langsung buru-buru bersembunyi. Akhirnya ia menaruh sebuah keranjang di depan pintu. Ketika berbalik melihat Putri Myung Eun sudah ada didepanya.
A-a-a-a-apa y-y-y-y-yang membawamu ke-ke-ke-ke-sini?” ucap Tuan Jung gugup.
Bukankah aku sudah memintamu untuk tidak muncul di depanku lagi?” kata Putri Myung Eun ketus. Tuan Jung ingin memberitahu yang sebenarnya tapi Putri Myung Eun lebih dulu marah.
Sebenarnya apa yang kau rencanakan... di depan tempat Tuan Putri?” kata Putri Myung Eun
S-s-sinar matahari di-di-di-dibalik awan hari ini c-c-c-cantik. Sejujur aku belum bisa melupakan wanita cantik yang dulu tinggal di sini. Jadi aku sering datang.” Akui Tuan Jung
“Kau bilang Seseorang yang tinggal di sini? Seseorang yang cantik selain aku? Apa itu Wol Hee?” ucap Putri Myung Eun dengan wajah cemberut
Tuan Jung mengungkap kalau sekarang dia terlihat terlihat runcing, Putri Myung Eun berpikir, Tuan Jung langsug mengaku kalau wanita itu  tidak ada di sini sekarang. Putri Myung Eun seperti bisa mengerti maksudnya itu Wol Hee lalu ingin tahu apa yang digantungnya didepan pintu. Pelayan langsung mengambilnya.
Sekotak kue bunga dan Putri Myung Eun langsung sumringah dan ingin langsung memakanya. Tung Jung pikir wanita itu menyukainya jadi sengaja membawanya. Putir Myung Eun langsung menaruh kembali kuenya mengatakan kalau Wol Hee tak suka dengan hal seperti ini dan menyuruhnya untuk membawa kembali menurutnya kue-kue itu akan jauh dari pikiran kalau memang jauh dari matanya.
Aku tidak tahu siapa dia, tapi kau pasti menyukai seseorang yang seperti aku. Aku minta maaf atas kesalahpahaman ini. Jadi Pergilah.” Ucap Putri Myung Eun dengan mata melotot, Tuan Jung pun hanya bisa terlihat sedih menatap kuenya yang tak diterima oleh Tuan Putri. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar