PS : All
images credit and content copyright : SBS
Ratu Yoo yakin Ratu Hwang Bo sudah mendengar
tentang rencana pernikahan raja dan bertanya apakah tidak
akan menghentikannya. Ratu Hwang Bo pikir
Raja melakukannya
untuk suatu alasa jadi tak berhak
melarangnya
“Kau selalu membawa tasbih Budha itu
dan sekarang
bersikap seperti seorang malaikat. Gadis
yang akan dinikahinya berusia 29 tahun. Dia seharusnya memikirkan
keluarganya sebelum
memikirkan hal seperti itu. Apa
dia berencana membagi negara ini menjadi 25 bagian saat dia meninggal
nanti?” sindir Ratu Yoo sinis, Ratu Hwang Bo kaget mendengar
istri pertama raja berbicara seperti itu.
Pengawal memberitahu Pangeran
Ke-14 sudah datang. Wang Jung masuk melihat ada
Ratu Hwangbo memberikan salam lebih dulu, lalu meminta tolong ibunya, membahas
Hae Soo dari rumah saudara ke delapan akan menikah dengan raja jadi meminta agar
dihentikan.
“Apa Dia adalah wanita yang akan
dinikahi raja? Kau
terlihat santai. Apa
ini karena dia seseorang yang kau kenal?” sindir
Ratu Yoo pada istri kedua
“Siapa yang bisa menghentikan
pernikahan raja? Ini
bukan hakmu untuk ikut campur” kata Ratu Yoo pada
anaknya.
“Keluarganya memaksa, padahal Soo tidak ingin pernikahan ini.” jelas Wang Jung
Wang Wook datang menemui ibunya dan kaget melihat ada
Ratu Yoo dalam ruangan dan menyapanya lebih dulu. Ratu Hwangbo bertanya pada
anaknya alasanya datang. Wang Wook binggung menjelaskanya, Wang Jung tahu pasti
kakaknya itu datang akan membahas Hae Soo dan meyakinkan ibunya kalau Ini masalah besar jadi harus menyelesaikannya.
“Wang Wook.... Apa pernikahan ini benar-benar
mengganggumu? Kenapa?” tanya Ratu Yoo
“Bagiku, dia seperti adikku Dan ini juga terlalu tiba-tiba. Selain itu juga...” kata Wang Wook disela oleh ibunya.
“Dia adalah sepupu dari istrinya
yang sudah meninggal. Tentu
saja dia banyak memikirkannya.” Kata Ratu Hwang Bo
“Ini adalah pernikahan raja. Aku penasaran kenapa kau sampai
memikirkannya.” Ucap Ratu Yoo sinis, Yeon Hwa akhirnya
ikut masuk seperti tak ingin mencegahnya.
Baek Ah meminta pada Wang So menemukan jalan keluar
untuk Hae Soo. Wang Soo menegaskan kalau Hae So datang
atas keinginannya jadi
biarkan Hae Soo yang mengurusnya sendiri.
“Jika dia bersikeras dan tetap
tinggal, maka kita semua bisa mati.” Ucap Baek Ah
“Apapun alasannya, dia bisa lari jika memang dia
yang menginginkannya. Tidak ada
yang bisa menghentikan ini sekarang.” Kata Wang
So tak peduli, Baek Ah memohon
“Apa kau, jangan-jangan memiliki perasaan padanya? Inikah alasannya kau melakukan
ini?
“Bukan aku...., yang
jelas dia sedikit spesial bagiku.” Kata Baek Ah
Flash Back
Setelah Nyonya Hae meninggal mereka minum bersama sampai
mabuk hampir setiap hari. Hae
Soo bertanya kalau memang Baek Ah menyukai Nyonya He kenapa tidak pernah memberitahunya. Baek Ah memberitahu ibunya adalah keluarga
kerajaan Shilla yang
sudah gugur.
“Kami semua mungkin para pangeran, tapi tidak semua berada di level
yang sama. Dulu,
keluargamu sangat terpandang. Aku
tidak dalam posisi untuk meminta
Myung Hee.” Jelas Baek Ah
“Ah, lagi-lagi kau seperti itu!!! Tolong
berhenti berbicara meminta orang
atau apapun itu. Di tempat
ini semua orang memperlakukan orang
lain seperti barang. Tunggu
saja seribu tahun lagi. Tidak
ada yang namanya kasta-kasta seperti ini lagi dan Tidak
ada orang yang lebih rendah darimu.” Kata Hae
Soo kesal Baek Ah panik meminta Hae Soo agar
Berhati-hatilah dengan perkataannya.
“Pangeran Baek Ah... lihat ini. Kau bisa saja hidup dengan baik, dan tiba-tiba mati suatu hari
nanti. Kau bisa
saja jatuh dari langit dan tiba-tiba hidup di tempat
seperti ini. Jadi,
ikuti saja hatimu dan hidup dengan bahagia. Lakukan apapun yang kau mau dan jalani hidupmu seperti yang kau
inginkan.” Ucap Hae Soo
Wang So heran melihat adiknya hanya mendengar pembicaran Hae Soo yang tak jelas. Baek Ah pikir Hae
Soo tidak mengatakan
hal yang salah dengan melihat Goryeo kalau Hubungan keluarga adalah
segalanya.
“Kau hanya akan diperlakukan
dengan baik jika kau
lahir dari keluarga yang baik dan tampan. Kau akan mendapat pengakuan jika
kau menikah dengan orang yang tepat. Hal
seperti ini rasanya sudah buruk untuk kita, padahal kita seorang pangeran. Bagaimana rasanya untuk orang
biasa?” ucap Baek Ah.
“Lalu Apa Kau ingin menggulingkan tahta? Apa kau akan mengubah negeri ini?” ucap Wang So
“Aku hanya ingin bebas. Kau juga ingin hal itu. Lalu Bagaimana dengan Hae Soo? Bagaimana bisa gadis yatim piatu
sepertinya hidup di
tempat seperti ini? Setelah
hari ini... dia tidak
akan pernah bisa bertemu raja. Dia
akan tersiksa dan mati seperti ini.” tegas Baek
Ah.
Hae Soo duduk diam di pojokan, Selir Oh mengatakan mereka
sudah selesai memeriksanya jadi bisa
mandi sekarang. Hae Soo mengatakan ingin
sendirian. Selir Oh mengatakan Hae Soo akan
menikah setelah matahari terbit dan Raja
sudah menunggu, jadi sekarang... Hae Soo menyuruh
Selir Oh melepaskanya saat ingin membantunya berdiri.
“Bahkan pagi ini, aku tidak tahu apa yang akan
terjadi padaku. Aku
butuh waktu untuk mengerti ini semua.” Tegas Hae
Soo marah
“Tunggu disini. Aku akan memeriksa pemandiannya.” Kata Selir Oh membiarkan Hae Soo sendirian.
Hae Soo lemas karena harus ada pernikahan bahkan ada
kamar untuk tidur bersama, dan merasa kalau sekarang waktunya untuk kabur.
Teringat sata masuk gua yang menuju ke tempat pemandian. Ia berlari menuju
lorong istana yang panjang, lalu bersembunyi saat ada pelayan yang lewat.
Ketika akan berlari kembali, Selir Oh sudah ada didepanya dengan tatapan sinis
menghalanginya untuk kabur.
Wang So mencekik Ji Mong meyindir apakah ia sudah puas
melakukanya karena sekarang ayahnya terpaksa harus melakukan pernikahan. Ji
Mong memohon pada putra Mahkota untuk menyelamatkanya. Wang Mo membiarkan
adiknya untuk bertindak. Wang So ingat dengan perkaataan Ji Mong sebelumnya.
“Seekor kelinci selalu menggali dua lubang. Di saat ada
pria bodoh menjaga lubang depan..., si kelinci melarikan diri melalui lubang
yang di belakang. Choi Ji Mong yang kukenal, biasanya tidak pernah punya satu
jalan keluar! Dia setidaknya pasti punya dua jalan keluar atau lebih!” ucap
Wang So semakin keras mencekiknya, Ji Mong panik memukul tangan Wang So aga
melepaskanya. Wang Wo pun melepaskan tanganya.
“Cari jalan keluar sekarang!” perintah Wang So pada Ji
Mong sebagai orang kepercayaan raja.
Mentri datang menemui Raja memberitahu Keluarga Hong Ha Jin Hae
sudah menyerahkan putri mereka Hae Soo dan sudah siap untuk
pernikahan. Hae Soo seperti kaget mengetahui Hae Soo
itu adalah sepupu
dari istri putra kedelapan yang
sudah meninggal, Mentri membenarkan.
“Kenapa harus gadis itu? Orang-orang itu sungguh serakah.” Kata Raja
“Apa kau ingin menghentikan
pernikahan ini?” tanya Mentri
“Ini akan jadi rumit untuk
dilakukan dan
dimana aku bisa menemukan gadis
lain yang cocok?” ucap Raja, lalu mengajaknya
untuk pergi.
Hae Soo sudah didandani untuk pernikahanya, Raja melewati
lorong melihat Wang Wook yang sudah bersujud mengaku memberanikan
diri untuk datang dan ingin mendiskusikan sesuatu
dengan Raja. Raja tak percaya orang pintar seperti Wang Wook ingin
menghalangi jalannya.
“Keluarga kerajaan sudah banyak
mempunyai ipar. Keluarga
berkuasa yang lainnya mencoba untuk
terus menekan keluarga kerajaan. Aku
juga ingin tahu kenapa kau harus membawa
keluarga lain ke kerajaan.” Kata Wang Wook
“Aku punya penilaian yang baik. Aku harus membantu keluarga Hae
menghentikan perang
dengan Khitan. Dan kau,
apa alasanmu ingin menghentikan pernikahan
ini?” tanya Raja, Wang Wook binggung menjawabnya, Wang So
tiba-tiba datang menemui ayahnya.
“Bagaimana jika kau tidak perlu menggunakan
cara ini?” kata Wang So, Raja terlihat sangat
marah dengan yang dilakukan kedua anaknya.
“Yang Mulia... Kami mohon dengarkan dan hentikan
pernikahan ini.” ucap Wang Wook akhirnya
berdiri, Hae Soo mendengar suara Wang Wook langsung keluar dari kamar.
“Kau harusnya mengkhawatirkan
kehidupan kalian!” teriak Raja
“Aku punya saksi yang melihat
kalau Hong Ha Jin Hae berkonspirasi
dengan Khitan. Kau harus
menghukum keluarga Hae. Lepaskan
perbatasan untuk keluarga lain. Kau
bisa membiarkan keluarga Hae menghakimi kota mereka sendiri. Rekonsiliasi
juga memungkinkan jadi Kau
tidak harus menikah. Masih
ada cara lain untuk menghentikan kekuatan
keluarga Hae. Haruskah
kau tetap menjadikan mereka keluarga iparmu?” jelas Wang
So
Raja memanggil mentri menegaskan akan
tetap melangsungkan pernikahan.Wang So dan Wang Wook
kaget karena mereka tak berhasil menghentikanya.
“Jika aku menghukum keluarga Hae
karena konspirasi seperti
yang kau sarankan, maka butuh
waktu setengah hari untuk mengirim pasukan
dan perbatasan akan dilanggar. Jika
aku ingin memberi pelajaran pada keluarga Hae... apa kau tidak takut apa yang akan
dilakukan keluarga yang berkuasa lainnya?” ucap Raja
“Di dalam kerajaan, kau tidak
boleh mencari-cari alasan untuk bertindak. Kau harus mencari alasan yang
baik untuk menghentikan itu sebelum
terjadi. Apa kalian mengerti? Alasanmu... tidak cukup bagus.” Tegas Raja, Wang So pun tak bisa menghalangi jalan
raja.
Saat itu Hae Soo sudah ada di depan kamar dan bertemu
dengan Raja, tapi Raja berjalan begitu saja. Terdengar suara pecahan dan tangan
Hae Soo sudah memegang pecahan guci dengan tangan berdarah, Wang Wook panik
ingin mendekat dan Wang So menahanya.
“Alasan itu... Aku yang akan memberikannya
untukmu. Tubuhku...
jika ada bekas luka di tubuhku... maka Aku
tidak bisa menjadi istri raja. Jadi,
Yang Mulia, tolong hentikan.... Tolong
lepaskan aku sekarang.” Kata Hae Soo memperlihatkan
luka dibagian urat nadinya.
“Kau lebih berani dari seorang
lelaki.... Lepaskan Hong Ha Jin Hae Soo.” Ucap Raja dengan tawanya, Mentri pun mengerti.
Hae Soo pun bisa bernafas lega tapi akhirnya pingsan, Wang
Wook langsung berlari sebelum terjatuh. Wang So terdiam tak bisa menolak Hae
Soo.
Akhirnya Wang Wook mengendong Hae Soo keluar dari istana. Baek Ah, Wang
Jung, Wang Eun, Wang Won langsung berlari melihat Hae Soo yang digendong oleh
kakak mereka. Semua panik melihat Hae Soo yang tak sadarkan diri.
Hae Soo tertidur seperti tenggelam dalam danau, dalam
hatinya bertanya dimanan dirinya berpikir kalau sudah mati tapi ternyata tidak dan berada di Goryeo, pengelihatanya melihat Raja yang
jatuh lalu tertelungkup disungai dan
“Sesuatu tentang Gwang Jong menggangguku. Aku melupakan sesuatu.< Raja keempat Goryeo, Gwang Jong.” Ucap Hae Soo melihat sosok Raja dengan wajah yang tak
terlihat.
“Ya, Gwangjong adalah raja
keempat. Dia
adalah raja yang membunuh saudaranya dengan orang
kepercayaannya. Raja
keempat Goryeo, Gwangjong. Tapi Siapa
dia? Siapa
diantara para pangeran itu? Mungkinkah...” gumam Hae Soo
Saat itu Hae Soo membuka matanya dan melihat sosok Selir
Oh berarti masih ada ditempat yang sama. Selir Oh memberitahu Hae Soo belum mati dan masih hidup serta juga tidak jadi menikah dan sekarang ia akan
menjaganya. Hae Soo bertanya untuk memastikan kalau sekarang ia ada diistana.
“Kau belum mati, jadi kau masih di istana.” Kata Selir Oh sinis
“Apa maksudmu aku tidak bisa
meninggalkan tempat
ini kecuali kalau
aku mati?” ucap Hae Soo binggung
“Tabib bilangnya lukanya cukup dalam dan
akan meninggalkan bekas luka. “ kata selir Oh, Hae Soo memegang pergelengan tangannya
merasa sudah menduganya.
“Apa kau sebegitu membencinya rencana pernikahan dengan raja? Kau bisa mendapatkan semua
kekayaan dan
kekuasaan yang hanya bisa kau mimpikan sebelumnya.” Kata Selir Oh heran
“Tidak peduli bagaimanapun aku
hidup, maka aku yang akan menentukan jalan
hidupku.” Tegas Hae Soo
“Itulah yang dipikirkan orang saat
mereka masih muda. Kau
akan segera dihukum. Jadi Kau
harus mempersiapkan diri untuk itu.” Ucap selir
Oh
Hae Soo menegaskan tidak
akan menyesalinya karena ia harus menjaga
hal yang diinginkan jadi sudah seharusnya menerima
konsekuensinya.Selir Oh tak banyak komentar
menyuruh Hae Soo untuk beristirahat. Ketika membuka pintu, Wang Wook sudah
menunggu lalu ketika masuk kamar Selir Oh dengan tatapan sinisnya menutup
pintu.
Hae Soo dan Wang Wook saling menatap dengan mata
berkaca-kaca, Wang Wook duduk didepan Hae Soo melihat luka yang dibalut dengan
kain mengatakan Semuanya
akan baik-baik saja sekarang dan Semuanya
sudah selesai sekarang. Hae Soo memalingkan wajahnya
menahan tangisnya.
“Raja... Karena... Karena luka ditubuhmu, maka dia membatalkan pernikahannya. Keluarga Hae... Sudah diputuskan kalau mereka
telah melanggar hukum
nasional. Jadi Keluargamu
tidak akan menekanmu lagi.” Jelas Wang Wook
“Tadi malam... Aku merasa sangat menyedihkan dan benar-benar sangat
menyedihkan. Aku
mengatakan pada diriku sendiri kalau
aku adalah orang yang jahat. Aku
berdoa pada istriku yang sudah meninggal. Aku bilang jika kau dikembalikan
padaku...maka Aku akan
membayarnya dengan memberikanmu perhatian
yang tidak pernah kuberikan padanya. AKu
memohon maafnya dan meminta agar
kau dikirimkan kembali
untukku. Aku
memohon padanya. Jika kau jadi istri raja... maka
Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri.” Ungkap Wang Wook, Hae Soo menatap Wang Wook menangis
lalu tertunduk.
“Aku pikir... Aku tidak akan pernah melihatmu
lagi. Aku tidak
sempat mengucapkan selamat tinggal padamu. Kupikir ini salah jika kita
berpisah seperti ini. Jadi...” kata Hae Soo akhirnya hanya bisa menangis. Wang Wook
memeluknya.
“Ini tidak akan terjadi lagi Aku pernah kehilanganmu sekali. Aku tidak akan membiarkan itu
terjadi lagi, maka dari itu... sekarang
semuanya baik-baik saja, Hae Soo.” Ucap Wang Wook memeluk
Hae Soo untuk menenangkanya. Hae Soo menangis di pelukan Wang Wook.
Ji Mong memberitahu raja bintang sudah tidak terlihat dan matahari akan terbit jadi Raja harus tidur agar bisa tetap
mempertahankan tahta. Raja mengerti. Ji Mong
bertanya apakah Raja sudah memutuskan apa yang akan dilakukan pada Hae Soo dari keluarga Hae.
“Meskipun aku kasihan padanya, tapi aku tidak bisa mengabaikan
kalau dia melanggar perintah. Kirim
dia untuk jadi budak.” Kata Raja
“Kenapa tidak kau biarkan dia
menjadi dayang di
istana? Baik Ratu
Yoo dan Ratu Hwangbo sama-sama membutuhkan dayang. Bahkan Gwangjuwon meminta Hae
Soo.” Ucap Ji Mong
“Aku yakin anak-anak juga
menginginkan itu. Tapi Apa
hubungannya dengan para pangeran? Pangeran
Ke-8 dan Ke-4 bahkan sampai ikut terlibat. Aku tidak ingin menimbulkan
masalah lagi.” Ucap Raja Kesal
“Tapi... Selir Oh dari Istana Damiwon juga memintanya. Aku dengar Hae Soo punya
ketertarikan dalam make up dan obat-obatan
herbal. Mereka
bilang dia tahu banyak. Aku
yakin dia akan menjadi keuntungan besar
bagi keluarga kerajaan jika
kita meninggalkannya dengan Selir Oh.” Jelas Ji
Mong, Raja tersenyum lalu bertanya keberadaan Hae Soo sekarang
Hae Soo sedang berjalan-jalan ditaman dengan Wang Wook,
keduanya terlihat bahagia berjalan bersama. Wang Wook sempat memegang tangan
Hae Soo melihat perban yang masih menempel lalu menarik bajunya agar tak
terlihat. Hae Soo mengatakan ingin bertemu dengan Nyonya Hae, Wang Wook setuju
kalau mereka akan pergi bersama.
“Dia memintaku untuk menjagamu Jika kita pergi bersama, aku tahu itu akan membuatnya bahagia.” Ucap Wang Wook bergumam.
Keduanya saling berpandangan dengan rasa cinta yang
terpendam, Ji Mong datang dan Wang Wook melepaskan tangannya, Hae Soo binggung
melihat Ji Mong datang dengan terburu-buru.
Ji Mong berkomentar Hae Soo sudah
cukup menggagalkan pernikahan tapi kenapa harus
menjadi dayang,tapi menurutnya lebih melegakan karena Hae Soo bisa menghindari hukuman dan bisa saja jadi budak. Hae Soo tersenyum bahagia bisa mengerti karena lagipula tidak
punya tempat tujuan dan dengan menjadi dayang juga
dibayar jadi bisa membiayai dirinya sendiri.
Wang Wook terlihat cemberut, seperti tak suka Hae Soo
menjadi dayang pada Selir Oh. Ji Mong pikir Hae Soo gadis
yang pemberani jadi akan diperlakukan berbeda
walaupun sebagai dayang. Menurutnya jika Hae Soo bekerja keras, maka raja mungkin mengizinkan menikah bahkan akan memberikan libur.
Hae Soo tak percaya akan diberi hari libur, Ji Mong
mengajak mereka segera pergi sekarang dan bergegas lebih dulu. Wang Wook
memalingkan wajahnya dengan cemberut. Hae Soo pikir akan
sedikit sulit untuk menemui
Myung Hee mulai sekarang.
“Seperti yang Choi Ji Mong bilang ini melegakan karena kau bisa
menghindari hukuman, Tidak
usah khawatir.” Kata Wang Wook mencoba tersenyum.
“Aku tidak khawatir. Tidak ada yang tidak bisa
kulakukan, dan aku
pintar. Jadi, aku
cepat belajar. Aku akan
menjadi seseorang yang berguna. Kau tahu itu ‘kan” ucap
Hae Soo,
Wang Wook gugup memberikan selembar kertas Hae Soo
melihat itu balasan suratnya dengan gambar emoticon. Dengan malu-malu Wang Wook
mengangkat tanganya dan berjanji akan mengunjungi Hae Soo setiap
hari
Wang Eun, Wang Jung, Baek Ah, Wang Won datang berlari
memanggil Hae Soo, sementara Wang So berjalan dengan gaya eleganya. Semua
khawatir berpikir Hae So sudah mati, Wang So berkomentar dirinya tidak
akan mati dengan mudah. Terdengar Hae Soo mengucapkan terimakasih karena sudah
mengkhawatirkanya.
“Berhenti membuat orang khawatir. Bagaimana bisa kau melakukan itu
pada badanmu sendiri?” kata Baek Ah
“Sudah cukup sekarang. Jika kau melakukan ini padanya di
hari pertamanya, maka Selir
Oh tidak akan senang.” Ucap Wang Wook, Wang Won
setuju. Wang Eun khawatir karena Selir
Oh benar-benar menyeramkan.
“Aku akan sering mengunjungimu,
jadi jangan khawatir.” Janji Wang Jung, Hae Soo
menatap semua wajah pangeran
“Salah satu dari mereka bertiga, maka Raja selanjutnya ada disini. Tapi Siapa dia? Siapa yang akan menjadi Gwangjong dan membunuh saudaranya?” gumam Hae Soo lalu menatap ke arah Wang Wook seperti
menduga pangeran itu yang melakukanya.
“Hidupmu benar-benar sesuatu. Sudah berapa kali kau hampir mati? Lain kali, kau pasti akan mati...”kata Wang Won, Semua langsung berteriak menyuruh Wang
Won berhenti bicara,
Ji Mong juga ikut berteriak menyuruh mereka berhenti dan
mengajak Hae Soo untuk segera pergi karean Selir Oh
sudah menunggu. Semua pangeran memberikan
semangat, Hae Soo menatap Wang Wook lebih dulu sebelum pergi. Wang Wook mencoba
tersenyum mengatakan kalau Hae Soo tak perlu takut, Hae Soo berjalan pergi dan
pamit.
Wang Wook menatap sedih kepergiaan Hae Soo, Wang So
melirik Hae So yang berjalan akan masuk istana ke arah tangan yang masih di
perban. Hae Soo hanya tertunduk memberikan hormat dan berjalan pergi.
Hae Soo masuk ke tempat pemandian istana, melihat
sebelumnya adalah tempatnya mandi sebelum menikah. Beberapa pelayan melirik
sinis dengan kedatangan Hae Soo. Akhirnya
Hae Soo menaiki tangga lalu melihat selir Oh yang sudah ada didepanya dengan
tatapan dingin, seperti siap memberikan pelajaran yang berat untuknya.
bersambung ke episode 7
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Ditunggu lanjutannya.... semangat!
BalasHapussaking terlalu fokusnya, sampai ga bisa berkomentar apa2. daebakkk......!! tetap semangat unntuk melanjutkan sinopnya...
BalasHapus