PS : All
images credit and content copyright : SBS
Na Ri keluar rumah dengan tas dan diantar oleh Chi Yeol
dengan tergesah-gesah karena sudah pukul 3 pagi. Chi Yeol memberikan semangat
pada kakaknya agar berkerja dengan baik, Na Ri pikir akan
tidur di dorm saja karena harus siaran.
“Aku sangat cemas sampai tidak
bisa tidur dan
akhirnya membangunkanmu.” Ucap Na Ri lalu pamit
pergi, Chi Yeol ingin mengantar turun tapi Na Ri menolak menyuruh adiknya untuk
kembali tidur saja.
Chi Yeol dari atas melihat sebuah mobil yang menunggu
didepan rumah. Na Ri akan bergegas pergi, melihat ke dalam mobil dan melihat
Jung Won sedang tertidur pulas dan terlihat sangat tampan. Teringat kembali
dengan kejadian sebelumnya, saat Jung Won memberikan kecupan dikeningnya sambil
mengucapkan selamat malam, lalu memujinya dengan memegang lenganya kalau sudah
bekerja keras sepanjang hari.
Chi Yeol melihat kakaknya dari atas berteriak bertanya
ada apa dan siapa orang itu. Na Ri malah panik menyuruh adiknya segera masuk.
Chi Yeol kembali berteriak apakah itu Seseorang yang dikenal dan si orang aneh itu. Na Ri mengatakan bukan itu
orangnya dan menyuruhnya untuk tidur.
Akhirnya Jung Won terbangun karena teriakan Chi Yeol dan
membuka jendela mobilnya, menyapa Na Ri dengan matanya yang baru terbangun. Na
Ri pun menyapa balik Jung Won. Jung Won mengejaknya apakah Na Ri sudah mencuci
wajahnya. Na Ri menutup wajahnya karena malu belum sempat mencuci wajahnya
karena harus cepat-cepat pergi.
“Jadi, ternyata begini penampilanmu sehari-hari Apa Ini gaya yang kau sukai?” ejak Jung Won, Na Ri mencoba menyangkalnya tapi sudah
dilihat oleh Jung Won.
“Kupikir penampilanmu di RS adalah
saat kau terlihat paling cantik. Tapi Sepertinya
tidak.” Ucap Jung Won
“Apa Kau tidak menyuruhku masuk?” tanya Na Ri
“Aku sudah khawatir kau tidak akan mau masuk kantor, terima kasih.” Kata Jung Won lalu menyuruh Na Ri segera masuk mobil,
Na Ri malu-malu masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil
Jung Won tahu Na Ri akan siaran
pukul 6 pagi. Tapi kenapa harus berangkat
sepagi ini. Na Ri menjelaskan harus mendapatkan data
dari ahli meteorologi, bersiap dan mulai CG Kemudian merias wajah jadi harus berangkat pukul 3 pagi.
“Tapi Berapa lama kau menunggu di depan
rumahku?” tanya Na Ri, Jung Won malah balik bertanya kenapa Na
Ri menanyakannya
“Apakah kau baru pulang kerja? Apa Kau tidak sibuk?” tanya Na Ri Heran
“Aku baru akan berangkat kerja
setelah mengantarmu.” Ucap Jung Won, Na Ri
sekarang yang bingung karena Jung Won akan kerja sepagi ini.
“Aku harus ke bandara pagi-pagi, jadi
bisa pergi setelah mengantarmu. Kau bahkan tidak punya mobil. Bagaimana
kau bisa sampai ke stasiun pukul 3 pagi?” kata Jung
Won dengan nada khawatir
“Apa kau akan menjemputku setiap
hari Atau kau
justru akan membelikanku mobil?” goda Na Ri
Jung Won bertanya apakah Na Ri menyukai
hal-hal semacam itu. Na Ri menjawab bagaimana
kalau jawabnya iya. Jung Won tetap harus berpikir dua kali
sekalipun Na Ri yang
menginginkannya. Na Ri mengatakan sungguh menginginkannya. Jung Won bertanya mau mobil sebesar apa. Na Ri
pikir Yang
sangat besar bahkan kalau perlu yang super besar.
Keduanya akhirnya tertawa dengan candaan mereka.
“Berpikir tentang pergi bekerja
sepagi ini sambil
membawa barang-barang sebanyak itu sungguh... terasa berat, jadi
aku asal mengoceh saja. Aku
sangat materialistis dan
juga menyukai segala sesuatu yang gratis. Kau harus berpikir ulang soal
itu.” Kata Na Ri
“ Sekalipun begitu, paling
tidak kau akan luluh dengan pakaian yang cantik Wanita selalu sama.”ucap Jung Won yakin .
“Apakah Reporter Lee tahu kau
bersikap seperti ini padaku?” tanya Na Ri
“Ini waktunya Belum
lama sejak pemakaman, jadi aku
berencana bicara padanya nanti.” Ucap Jung Won
Na Ri penasaran apa yang akan dikatakan Jung Won nanti
pada Hwa Shin, Jung Won akan mengatakan ingin
menjalin hubungan yang bergairah dengan Pyo Na Ri. Na Ri tak percaya mendengarnya, Jung Won pikir walaupun
ia tidak
bisa membelikan Na Ri sebuah
mobil atau
mengantarnya setiap
hari, lalu bertanya
apakah Na Ri tetap mau mau berkencan dengannya. Na Ri mengalihkan pembicaran merasa aneh karena tidak
ada bintang-bintang malam ini padahla Seharusnya
ada, tapi tidak tampak sama sekali. Jung Woon
hanya tersenyum melihatnya.
Siaran berita pagi dimulai sebagai pertama
dalam liburan Chuseok. Sementara Na Ri sudah ada diatap gedung dengan angin
yang berhembus kencang merasa akan diterbangkan angin. Do Gi dalam ruang
kontrol menyindirnya siapa yang menyuruh Na Ri membuat masalah dan melibatkan
dirinya.
“Sekarang kita harus syuting
pagi-pagi buta.” Keluh Do Gi lalu menyuruh
Na Ri untuk bersiap-siap, Na Ri panik karena bajunya terhembus angin.
“Hey, lakukan sesuatu untuk
mengatasi pakaian itu agar
tidak terbang begitu!” teriak Do Gi, akhirnya kru
mengikat baju Na Ri dengan tali akan tak terbang kesana kemari.
Do Gi mengejek Na Ri terlihat
seperti Ibu-ibu dalam
acara pernikahan. Dan menyuruhnya untuk menyalakan
lilin pernikahannya lalu memberitahu waktunya Tujuh
detik lagi untuk menyalakan lilinnya. Na Ri tiba-tiba langsung melepaskan tali dibajunya, Do
Gi panik apa yang sedang dilakukan Na Ri saat siaran live untuk perkiraaan
cuaca.
“Apakah kalian menikmati liburan
Chuseok bersama keluarga? Terdapat
efek angin topan di seluruh penjuru negeri. Saat itu, angin kencang akan
bertiup.... Yahh.. Kalian dapat melihatnya?” ucap Na Ri melaporkan dengan bajunya yang terbang
kesana kemari
“Begitulah kencangnya angin
bertiup.” Jelas Na Ri, Do Gi yang melihatnya bisa tersenyum
memuji Na Ri yang sudah berkerja dengan baik karena Pakaiannya
berfungsi dengan baik untuk menunjukkan cuacanya.
“Topan terakhir akan membuat angin
bertiup 30m/detik. Pertama,
kalian harus menyiapkan barang-barang rumah,
dan fasilitas lain. Kalian
harus bersiap.” Ucap Na Ri, Do Gi meminta agar
menyiapka CG, akhirnya laporan cuaca pun selesai.
Na Ri membeli kopi lalu melihat Hwa Shin sedang bersama
kru lain diberi minum, akhirnya mendekatinya karena tak semestinya
tidak meminum itu. Hwa Shin memalingkan
wajahnya seperti tak peduli, bertanya pada kru apakah mereka akan
menggunakan mobil yang sama.
Kru mengatakan kalau mereka memilik satu mobil lagi, Na
Ri tetap berusaha menukar minuman Hwa Shin tanpa
susu maupun krim, tapi Hwa Shin tetap tak
memperdulikanya, memberitahu kalau akan pergi ke rapat komite
dan membawa narasumbernya jadi mereka harus siapkan
semuanya Na Ri memanggil Hwa Shin, tetap saja seniornya itu tak peduli.
“Oh astaga. Kenapa sikapnya seperti itu? Apa Dia pura-pura tidak mengenalku
sekalipun melihatku seperti
sekarang?”keluh Na Ri heran.
Bbal Gang duduk dalam rumahnya sendirian menatap foto
ayahnya yang terakhir kali walaupun dengan selang oksigen tapi senyumanya
terlihat, tangisnya kembali datang. Terdengar suara wanita yang mengetuk pintu
kalau ibunya yang datang.
Ja Young mengetuk pintu rumah, mengetahui anaknya ada
didalam jadi meminta agar membuka pintunya dan memberitahu kalau membuatkan makanan
kesukaannya.
“Aku akan meninggalkannya di depan
pintu, kau harus memakannya. Makanlah dengan nasi, Ppal Gang. Belajarlah dengan baik. Kau sangat cantik, jadi
hati-hatilah pada lelaki, mengerti?” pesan Ja Young
lalu menuruni tangga keluar rumah.
Saat itu Sung Sook datang dengan tas yang besar, melihat
ada kotak makan didepan pintu sudah tahu kalau Ja Young itu datang
tiap hari lalu mengetuk pintu memanggil Bbal Gang
kalau membawakan
pakaian dan meminta agar keluar untuk mencobanya.
“Kau membutuhkan uang, kan? Jika kau tidak ingin melihatku, maka tinggalkan dompetmu di kantong
susu. Aku akan
mengisinya dengan banyak uang. Kau
bisa membeli apa pun yang ingin kau makan. Dan Beli
apa saja yang kau mau.” Ucap Sung Sook
“Jangan berpikiran buruk atau
melakukan hal-hal konyol. Kau
tidak perlu membuka pintu jika tidak ingin melihatku. Aku akan menunggu.... Aku bisa menunggu selama apa pun. Aku sudah menunggu 10tahun untukmu, Bbal Gang. Aku bisa menunggu lebih lama lagi
jika kau menginginkannya. Jangan
sampai kelaparan dan belilah makanan.” Kata Sung
Sook lalu menaruh uang di kantong susu dan membawa kotak makan Ja Young karena
terlihat enak.
Paman Kim datang melihat ada banyak uang didalam kantung
susu, lalu mengambilnya merasa keduanya itu mencoba
membeli cinta anaknya dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang coba
mereka ajarkan pada Bbal Gang.
Na Ri masuk ruangan siaran berdiri disamping Sun Sook dan
juga Direktu Oh, Hye Won sedang membacakan berita “Hari ini musim gugur
yang indah akan berakhir. Namun, hal itu akan akan mengakibatkan beberapa dampak buruk. Berikut laporan
eksklusif dari Reporter Lee Hwa Shin.”
Hwa Shin sedang ada diatas gedung dengan alat pembersih
kacanya, selama ini selalu mempercayai
bahwa tempat tinggi begitu indah, namun rupanya tidak selalu benar, dan memberitahu berada di
gedung tertinggi di Seoul berada
di luar lantai 21.
“Berdasarkan petunjuk keamanan industry saat angin bertiup melebihi
10m/detik maka tidak
seorang pun boleh membersihkan jendela. Kenyataannya, pekerjaan
itu masih dilakukan sekalipun angin bertiup 18m/detik.” Ucap Hwa Shin lalu mewawancarai petugas yang berkerja
dengan kecepatan angin hari ini.
“Ini lebih terasa seperti angin
sepoi-sepoi. Kami
harus tetap bekerja sekalipun terjadi angin topan.” Kata Si petugas.
“Bukankah kalian harus berhenti
saat hujan?” ucap Hwa Shin
“Mereka
mengatakan debunya akan lebih banyak, jadi
kami tetap bekerja sekalipun hujan turun.” Jawab Si petugas. Hwa Shin menyudahi
wawancaranya kembali berbicara pada kamera. Suasana di studio dengan Direktur Oh berserta yang lainya
ikut menonton laporan berita Hwa Shin
“Ini merupakan musim penting yang
mengharuskan jendela gedung benar-benar
bersih. Sayangnya,
ke... kecelakaan
dan kematian berkenaan dengan pekerjaan membersihkan jendela mulai meningkat. Hari ini, saya menyembunyikan
fakta bahwa saya seorang reporter dan
menghubungi seorang pebisnis dalam bidang ini.”
ucap Hwa Shin dengan bergelantungan diatas gedung yang berayun-ayun.
“Dalam lima menit, saya menerima
panggilan untuk bekerja di gedung tertinggi
Seoul. Mereka
memberikanku beberapa hal sebelum aku mulai bekerja. Instruksi keselamatan setidaknya
dijelaskan hampir selama satu jam. Dan Tali
gantung ini yang bertentangan dengan standar keamanan itu sendiri. Kursi dimana aku bisa duduk saat
ini, serta Beberapa alat kebersihan.” Jelas Hwa Shin sebagai seorang reporter.
Tiba-tiba Hwa Shin berputar-putar karena tertiup angin,
semua panik takut terjadi sesuatu pada Hwa Shin, begitu juga Na Ri. Hwa Shin
melihat kebawah dengan jarak yang sangat jauh, lalu memberitahu ada beberapa alat keselamatan
dalam momen seperti kejadian yang tak terduga,
yaitu alat penyedot
toilet dan ternyata tak bisa menempel di kaca jendela.
“Seperti yang kalian lihat, tidak
berfungsi dengan efektif.” Kata Hwa Shin lalu
tiba-tiba sepatunya pun jatuh dan terjun bebas dari lantai 21 ke tanah.Semua
melongggo, Na Ri melihat Hwa Shin yang membuat laporan sudah ada
didekatnya.
“Maaf karena memperingatkan
penonton. Namun,
sepatu yang jatuh itu bisa saja diriku. Itu menunjukkan bahwa tidak ada
yang dapat membuatku tetap aman, bahkan tidak ada
sama sekali alat penyelamat! Dalam
hal standar keamanan industri, tentang pekerjaan para pembersih
jendela, siapa yang dapat memastikan
aturannya dipatuhi?”
“Beberapa orang melihat langit
dari dalam gedung, dan yang lain melihat dari luar
sini. Seharusnya
langit menjadi indah untuk kita semua. Reporter
Lee Hwa Shin dari SBC melaporkan.”
Siaran berita pun selesai, Direktur Oh mengeluh laporan tadi membuatnya gugup dan pikir Hwa
Shin itu memilih
mati hanya karena kakaknya meninggal. Sung Sook
dengan sinis berkomentar Hwa Shin itu tak akan mati. Na Ri mencoba memanggil
Hwa Shin ingin memberikan pujian dengan jempolnya, tapi tak menengok.
“Saat seseorang ingin mati, mereka
biasanya justru tidak bisa mati.” Tegas Sung
Sook, Saat itu Hwa Shin menengok dan melihat Na Ri memberikan pujian dengan
jempolnya tak mengubrisnya.
“Kau sekarang bertugas untuk
siaran cuaca pukul 6 pagi. Apa
yang sedang kau lakukan di sini? Kenapa
kau berkeliaran di sini? Pergilah
ke dorm dan tidur saja.” Tegur Sung Sook
“Baru pukul 8 malam. Bagaimana aku
bisa tidur?” kata Sung Sook, Hwa Shin keluar dari
ruang siaran, Hye Won di meja siara melihat Hwa Shin pergi buru-buru
mengejarnya.
Di lorong
Hye Won bertanya Bagaimana
siarannya hari ini. Hwa Shin dengan sinis berkomentar kalau kurang
bagus. Na Ri melihat keduanya mencoba mengikutinya dari
belakang. Hye Won ingin tahu apa yang kurang, Hwa Shin menjawab segalanya.
“Apakah kau mendengarkan bagianku? Penampilanmu juga tidak terlalu
bagus.” Ejek Hye Won kesal
“Tidak, aku sudah sempurna.” Kata Hwa Shin lalu memberikan gelas kopinya pada Hye
Won lalu berjalan pergi.
“Coba Lihat itu, Ternyata bukan aku satu-satunya yang
dia abaikan.” Kata Na Ri melihat ternyat Hye Won juga
diabaikan oleh Hwa Shin.
Ibu Hwa Shin melempar semua koper anaknya keluar rumah,
memperingatkan Jangan
pernah berpikir untuk datang kemari lagi. Hwa Shin
pun tak bisa berbuat apa-apa lagi. Pagi harinya, Sung Sook datang ke rumah
mantan ibu mertuanya, Ibu Hwa Shin sedang membersihkan pot bunga mengeluh Sekarang
karena Joong Shin sudah meninggal, mereka semua muncul lagi lalu melihat Sung Sook datang kerumahnya juga.
“Beraninya kau datang kemari?” ucap Ibu Hwa Shin marah
“Aku mengirim banyak pesan padamu,
jadi
aku yakin kau sudah membacanya. Aku
ingin tinggal bersama Bbal Gang
sekarang. Jika aku
mengajukan tuntutan, maka aku akan memenangkan hal
asuhnya.” Ucap Sung Sook, Ibu Hwa Shin bertanya apa artinya itu
semua.
“Artinya, hukum memihak Ibu yang telah mengandung dan
melahirkan.” Kata Sung Sook, Ibu Hwa Shin langsung
melempar wajah Sung Sook dengan tanah.
“Bagaimana rasanya sekotor itu? Joong Shin meninggal dalam kubangan
kotoran. Kau hidup
dengan baik, makan dengan mulutmu itu lalu juga menggunakannya untuk
mengoceh hal-hal yang tidak masuk akal. Bagaimana bisa penyihir sepertimu
datang ke rumahku? Kau
melahirkan seorang anak, tapi melarikan diri. Apakah
itu yang kau sebut Ibu? Sekalipun
kau melahirkan 1000 kali, Ppal Gang tidak akan sudi tinggal
denganmu!” teriak Ibu Hwa Shin
“Kau seharusnya mengatakan
kebenarannya. Aku tidak
meninggalkan Ppal Gang! Kau
mengambil dia dariku. Kau
membuat Ppal Gang membenciku dan akhirnya seorang Ibu dan anak
tinggal terpisah. Ini
semua kesalahanmu! Ppal Gang
adalah putriku. Dia milikku!” teriak Sung Sook sambil menangis.
Dae Goo membawakan nampan makanan ke dalam kelas lalu
menyuapi Bbal Gang agar bisa makan. Bbal Gang menutup mulutnya, seperti masih
merasa sedih dengan kepergiaan ayah tercinta. Chi Yeol pun yang ada didekatnya
hanya diam saja.
Sementara Hwa Shin datang melihat dari jendela seperti
tak bisa berbuat apa-apa, walaupun merasa sedih melihat keponakanya tapi yakin
kalau Bbal Gang masih benci denganya.
Na Ri melonggo saat diajak masuk ke dalam toko pakaian
milik Jung Won, lalu mengajaknya naik
lantai dua. Jung Won mengatakan ingin
menghargai seleranya jadi bisa
memilih yang disuka Na Ri lebih dulu. Na Ri melihat ada beberapa baju yang di gantung lalu
bertanya apakah Jung Woon memang akan menysponsori pakaiannya setiap kali siaran. Jung Won hanya tersenyum lalu memberitahu tempat ruang
ganti.
Di ruang ganti Na Ri mengambil beberpaa pakaian ingin
tahu berapa harganya tapi tak ada label harganya. Sek Cha memberitahu Jung Wook
kalau ibunya datang, Jung Won kaget melihat ibunya datang dengan Soo Jung. Lalu
bertanya kenapa tidak menelepon dulu sebelum datang,.
“Aku ingin memilihkan beberapa
baju untuk Nona Geum.” Ucap Ibu Jung Won. Na Ri mendengar dari ruang ganti kalau ibu Jung Won datang dengan
Soo Jung, Jung Won memberi kode pada
Sek Cha agar bisa membantunya.
“Nyonya, Nona Geum biasanya
menggunakan pakaian yang ada di lantai satu. Mari ke lantai satu.” Ucap Sek Cha.
“Kau bilang Lantai satu? Kenapa calon menantuku harus
menggunakan pakaian
yang ada di lantai satu? Apakah
sikapmu selalu seperti ini?” sindir Ibu Jung Won
lalu mengajak agar mereka juga mencoba gaun pengantin.
“Jika Ibu memilihkan untukku, aku
pasti akan menyukainya.” Kata Soo Jung, Na Ri
benar-benar mendenga percakapan ibu mertua dengan menantunya.
Jung Won memberitahu tidak
menjual gaun pernikahan jadi Lebih
baik membelinya di tempat lain. Ibu Jung Won pikir
anaknya bisa pergi ke Italia dan membelinya di sana padahal selalu pergi ke Milan, jadi
tidak sulit melakukannya jadi Kenapa
harus mencari di toko lain, kembali menyindir
anaknya yang tak punya sopan santun pada seseorang yang akan dinikahi
“Apa maksudnya pernikahan? Kami bahkan belum berkencan? Jika Ibu tergesa-gesa begini,
tidak enak pada Nona Geum.” Keluh Jung Won
“Kita bisa berkencan setelah
menikah. Kakak ku sebelumnya juga begitu. Dia sangat bahagia sekarang.” Ucap Soo Jung
“Jadi Dia hanya mengatakan kebenaran
kan, Jung Won? Ini
sebabnya aku menginginkan menantu seorang pembaca berita seperti dia.” Kata Ibunya, Jung Won melotot kaget melihat Na Ri yang
diam-diam keluar dari kamar ganti dan buru-buru menyuruh ibunya untuk
melihatnya dan bergegas pergi.
Na Ri sudah berjalan keluar dari toko dan Jung Won pun
mengejarnya sampai keseberang jalan. Na
Ri merasac hubungan mereka ni
tidak benar jadi seharusnya mempertimbangkan hal-hal lain. Jung Won bertanya memangnya jenis hubungan apa yang
sedang mereka jalani. Na Ri menjawab kalau ia hanya mencoba sebuah hubungan.
“Maksudmu, kau mencoba diriku?” ucap Jung Won
“Bisakah aku mencoba rasanya
berkencan dengan pria kaya?” kata Na Ri
“Lalu, bagaimana rasanya setelah
kau mencobanya? Apakah rasa Asin? Pedas? Atau Hambar?” tanya Jung Won marah, Na Ri menjawab rasanya manis dan Sangat
menakutkan.
“Kalau begitu, rasakan saja. Orang-orang tetap memiliki selera
saat memakan sup tawar. Jadi Kau
harus mencoba rasa seorang pria yang mungkin kau sukai.” Kata Jung Won sebelum Na Ri pergi, Na Ri hanya tersenyum
lalu pergi. Jung Won pun ikut tersenyum.
Dokter Geum memeriksa Na Ri memberitahu Operasinya berjalan lancar dan lukanya sembuh dengan baik jadi tidak perlu khawatir. Na Ri pun mengucapkan terimakasih sambil mengikat
kembali tali dibajunya. Dokter Geum memberitahu
Lee Hwa Shin tidak datang lagi untuk mengikuti
terapi radiasi dan bertanya Apakah
terjadi sesuatu
“Apa Dia tidak pernah ikut terapi
radiasi?” tanya Na Ri binggung
“Aku sudah mengatakan padanya
kanker bisa tumbuh kembali, jadi dia harus menjalani terapi
radiasi. Bahkan Aku sudah memberitahunya ratusan
kali. Dia pasti menganggap peringatan
dokter sebagai omong kosong. Apakah
dia kerasukan hantu yang tidak mau mendengarkan orang lain Apakah dia membenciku? Kenapa dia tidak datang?” ucap Dokter Geum kesal, Na Ri terlihat sedih
mendengarnya.
“Klinik kanker payudara dipenuhi
wanita, seperti
sauna khusus wanita. Apakah
dia takut rumor akan berkembang? Apa Dia
lebih takut pada rumor dibanding mengidap kanker lagi? Sekalipun masih stadium satu, pertumbuhan
kanker untuk kedua kali berjalan lebih cepat.”
Kata Dokter Geum benar-benar kesa
“Apa dia sudah gila? Aku yakin dia pasti ingin mati
atau semacamnya.” Komentar Na Ri heran.
Hwa Shin membawa dua kopernya masuk ke dalam gedung, Na
Ri keluar dari drom wanta heran dengan Hwa Shin sampai begitu marah bahakan
mengabaikanya. Hwa Shin datang melewati lorong,
Na Ri langsung menghampirinya bertanya ada apa datang ke kantor, apakah
ia sudah diusir. Hwa Shin hanya diam saja dan pergi ke dorm pria. Na Ri pun
mengosok giginya, teringat dengan ucapan dokter.
Flash Back
Dokter Geum memerintahkan Na Ri untuk membawa Hwa Shin ke
rumah sakit. Na Ri heran kenapa harus dirinya. Dokter Geum menegaskan Selain
para dokter dan Na Ri siapa lagi
yang tahu soal penyakitnya, lalu melihat keduanya
itu berkencan.
Na Ri yang sedang mengosok gigi mengatakan kalau mereka
tidak berkencan, kata-kata dokter Geum kembali teringang-ngiang di kepalanya
“Kalau begitu, apakah kita biarkan
saja dia mati? Pasien
kanker payudara memiliki gejala-gejala miirip wanita menopouse pasca operasi. Mereka sangat sensitif dan
emosional. Para
Dokter menganggap wanita menopause lebih
sulit dihadapi dari pasien kanker.<Pria dengan kanker payudara sama sulitnya
dengan mereka. Ada kemungkinan besar Reporter
Lee dalam
kondisi tersebut. Mungkin
itu sebabnya dia tidak datang.”
Dokter Geum Pikir lebih baik akan membiarkan Hwa Shin untuk
mati saja. Na Ri Kesal sendiri dengan mendengar kata-kata Dokter Geum itu membuat tekanan darahnya naik, lalu berpikir apa yang harus dilakukan padahal Hwa Shin
bahkan tidak menganggapnya
ada.
Akhirnya Na Ri masuk ke kamarnya, kembali teringat
perintah Dokter agar membawa Hwa Shin ke rumah sakit. Tapi akhirnya ia memilih
untuk tak peduli menurutnya mau mati atau tidak Hwa Shin, karena tak tahu lagi
lalu memasang penutup matanya lalu tertidur.
Hwa Shin berbaring ditempat tidurnya mendengar ada pesan
masuk ke dalam ponselnya “ Apa Kau mau kutemani ke terapi
radiasi besok? Aku bisa
menemanimu.” Tapi Hwa Shin tak membalasnya dan
memilih kembali tidur. Na Ri ternyata masih menunggu balasan akhirnya dengan
kesal lebih baik pergi ke kamar mandi dan pergi tidur saja.
Jung Won masuk dorm lalu langsung berbaring disamping
Jung Won, Hwa Shin pun terbangun lalu
bertanya bagaimana temanya bisa tahu kalau ia ada disini. Jung Woon pikir sudah
jelas Jung Won pasti akan tidur di dorm. Hwa Shin piki Jung Won itu sangat
sibuk. Jung Won tak ingin membahasnya mengajak mereka untuk tidur saja.
“Aku baru kembali dari penerbangan jadi kurang tidur.” Kata Jung Won
“Lalu kenapa kau kemari? Kau seharusnya pulang dan tidur.” Keluh Hwa Shin
“Kau diusir dari rumah, Aku kemari menjemputmu.” Kata Jung Won
“Ibuku
pasti mengatakan banyak hal.” Ucap Hwa Shin, Jung
Won piki Sudah
jelas yang dikatakan Ibu Hwa Shin pada
Ibunya.
“Ibumu bilang, "Tinggal saja
di rumah Jung Won."” Kata Jung Won
Hwa Shin mengatakan tak ingin hidup
seperti keinginan Ibunya. Jung Won mengajak Hwa Shin
agar tidur dirumahnya saja. Hwa Shin menolak karena merasa nyaman tinggal di
dorm. Jung Won merasa tempat Ini
terlalu sempit untuknya. Hwa Shin heran dengan yang
dilakukan temanya sekarang. Jung Won menegaskan karena Hwa Shin diusir jadi
lebih baik tinggal dirumahnya saja.
“Aku yang akan berperan sebagai
istri. Kau tahu
kode rumahku. Jadi Kau bisa
datang kapan pun meski aku tidak ada di rumah. Kenapa kau justru kemari?” kata Jung Won, Hwa Shin menyuruh Jung Won pulang saja sambil
kembali berbaring. Jung Woon tetap menyuruh Hwa Shin untuk tinggal dirumahnya
saja
“Aku harus syuting pagi-pagi
sekali besok.” Kata Hwa Shin, Jung Woon akan terus
datang sampai Hwa Shin setuju dengan ajaknya. Hwa Shin menyuruh Jung Won untuk
menghentikan dan pulang.
“Ah, kurasa kau menyuruhku kembali
besok.” Ucap Jung Woon lalu memeluk erat temanya dari belakang,
sambil mengodanya kalau Tidak ada wanita yang dapat
memeluknya seperti ini. Hwa Shin hanya bisa mengumpat dengan tawa melihat
tingkah temanya.
“Aku... mungkin tidak sebaik
mendiang kakakmu. Tapi
aku akan tetap mencobanya, Joong
Shin adalah orang yang baik, jadi dia pasti berada di Surga. Dia pasti mengharapkan yang
terbaik untukmu, dari
atas sana. Berhenti
bersikap seperti landak berduri tajam dan Bersikap
baiklah pada Ppal Gang dan Ibumu. Lalu aku
akan tetap bersikap baik padamu.” Ucap Jung
Won
Hwa Shin hanya berdeham, Jung Won bangun dari tidurnya mengingatkan
kalau temanya itu sudah bilang setuju tanda berdeham. Hwa Shin kembali berdeham
dengan memejamkan matanya. Jung Won tersenyum terus memeluk temanya sampai
tertidur pulas.
bersambung ke part 2
bersambung ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Akhirnya muncul juga sinopsisnya... Meskipun udah nonton tapi masih belum lengkap kalo blm baca sinopsisnya... Makasih Mba Dee..
BalasHapusDah di tungguin dari tadi hwhwhw .... makin seru aja nie... terima kasih ya mba,tetep stia nungguin yg swlanjutnya..
BalasHapusArgh......KGP.....soo sweet.....
BalasHapusJadi nggak rela kalo entar mereka musuhan......andweeeeeeee......
Kamsahamnida bak diyah.....HIM!