PS : All
images credit and content copyright : TVN
Ha Won pergi ke sebuah toko pakaian, lalu mengatakan pada
pegawai toko ingin beli pakaian untuk pria berusia 40 tahunan, Si pegawai berpikir itu pasti untuk ayahnya. Ha Won
dengan gugup menyangkalnya.
Ketika kembali wajah Ha Won terlihat bahagia, lalu saat masuk ke dalam
restoran, betapa kagetnya melihat Young
Jin sedang mencari sesuatu dalam tasnya. Ha Won terdiam dan bersembunyi saat
Young Jin kembali ke tempat duduknya.
Young Jin melihat Ha Won yang datang cepat sekali, Ha Won
berbohong kalau tempat temanya cukup dekat. Young Jin menyuruh Ha Won kembali
makan sebelum dingin, Ha Won langsung to the point bertanya apakah Young Jin masih
kesulitan dalam keuangan. Young Jin sempat kaget mendengarnya.
“Kau bilang kau tidak bisa
menjemputku karena
keuanganmu sedang sulit. Aku sudah
terbiasa dengan hal itu sekarang. Aku
bekerja di bangunan, dan
menerima gaji harian. Tapi kau
tahu, aku jadi sedih karena tidak
punya rumah untuk kita tempati. Jika kau berikan aku sedikit uang
untuk itu...” kata Tuan Kang
“Aku juga tidak punya uang
sebanyak itu” ucap Ha Won menyela
“Memang sulit bagimu, bagaimana
jika kau minta
pada cucu PresDir Kang?” ucap Tuan Kang
mengingat-ingat namanya itu Kang Ji Woon berpikir kalau Ha Won bisa meminta
padanya.
“Bagaimana kau kenal Ji Woon?” tanya Ha Won kaget. Tuan Kang mengaku kalau datang ke
Sky House lalu bertemu denganya
“Tapi kau tahu, Aku rasa dia
menganggapmu sangat special Dan
mungkin karena dia sangat kaya... Dia
sangat murah hati! Dia
bahkan memberikanku uang untuk membelikanmu
makanan yang lezat!” kata Tuan Kang
“Apa Kau menerima uang dari Ji Woon?” tanya Ha Won kaget, Tuan Kang mengaku kalau Ji Woon
meminta agar tak memberitahunya.
“Berapa uang kau terima darinya?” tanya Ha Won, Tuan Kang bingung. Ha Won pikir tak perlu
menjawab karena akan menanyakan langsung lalu pergi tak memberikan hadiah
pakaian untuk Young Jin.
Hye Jin duduk sendirian dibar, teringat kembali kata-kata
Ji Woon “Tidak, kau hanya
terbiasa dengan keberadaanku disisimu bukannya Kang Hyun Min. Apa Kau pikir
aku bisa mengisi kekosongan hatimu yang sudah dia
abaikan?”
Joon Soo datang menyapa Hye Jin yang duduk sendirian, berkomentar
tidak bisa dipercaya karena Park
Hye Ji yang lembut hari
ini sedang minum sendirian. Hye Ji pun meminta
Joon Soo agar menemaninya. Joon Soo
heran karena Hye Ji itu tidak pernah peduli sedikitpun
pada laki-laki jika
bukan Kang Hyun Min. Hye Jin merasa tak sepert itu.
“Yah... kau memang seperti it. Apa kau ingin kencan denganku jika hubunganmu dengan Hyun Min
kandas?” kata Joon Soo, Hye JI pikir Itu tidak akan mudah
“Kedengarannya seperti tantangan” kata Joon Soo lalu bertanya apakah Hye Ji mabuk. Hye Ji
mengelengkan kepalanya.
Hyun Min baru selesai mandi menerima telp dari temanya, Temanya
memberitahu ada Berita besar, Park Hye Ji datang ke club dan sedang
minum. Hyun Min kaget bertanya apakah Hye Ji datang sendirian.
Temanya memberitahu Hye Ji Bersama Joon Soo. Hyun Min merasa memangnya kenapa kalau Hye Ji datang
dengan Joon Soo
“Wuaa, sepertinya mereka berdua
saling merayu. Apa kau
tidak apa-apa dengan.....” kata temanya langsung
ditutup ponselnya oleh Hyun Min. Hyun Min mengumpat marah didalam kamar.
Ji Woon duduk dikamarnya, ingin mengirimkan pesan pada Ha
Won “ Apa kau ada waktu?”
lalu menghapusnya dan mengetik kembali “Aku
ingin jalan-jalan denganmu..” dan akhirnya berpikir
kalau rasanya aneh mengirimkan pada Ha Won sekarang. Ponsel Ji Woon berdering
dari nomor yang tak dikenal, tenyata
Young Jin menelp.
Hyun Min sedang didepan kamarnya melihat Ji Woon pergi
bertanya mau kemana. Ji Woon balik bertanya kenapa Hyun Min ingin tahu
tujuanya, JI Woon bertanya apakah Ji
Woon ingin menjemput Hye
Ji. Ji Woon langsung bertanya keberadaan Hye Ji sekarang. Hyun
Min pikir Ji Woon tak hau keberadan Hye Jin dan akhirnya tak membahasnya lagi.
“Kita hentikan saja permainan ini dan lakukan saja sesukamu. Jika kau sangat peduli dengannya, maka Kau saja yang urus dia” tegas Ji Woon yang tak memperdulikan Hye Ji lagi.
Ha Won pulang kerumah dengan wajah sedih, Ji Woon baru
keluar rumah mendekatinya bertanya apakah Ha Won bertemu
dengan ayahmu. Ha Won hanya diam dengan wajah
tertunduk, Ji Woon khawatir bertanya ada ada dengan Ha Won. Ha Won bertanya
apakah Ji Woon itu merasa kasihan padanya. Ji Woon binggung tiba-tiba Ha Won
mengatakan seperti itu.
“Aku dengar kau memberikan uang
pada ahjussi Young Jin.” Kata Ha Won, Ji Woon berusaha
menjelaskan dan Ha Won lebih dulu bicara.
“Apa Kau tahu... Kau bilang padaku apa yang
terjadi padamu beberapa tahun yang lalu, kan? Dan kau bilang situasi kita sama. Aku pikir kita sudah sama-sama
mengalami penderitaan tapi... Aku
rasa pikiranku sedikit berlebihan” ucap Ha Won, Ji Woon binggung maksud ucapan Ha Won
“Aku tidak seberuntung dirimu yang
terlahir dari keluarga kaya dan aku
juga tidak bisa mengeluh soal situasiku sekarang. Sulit
bagiku untuk menghadapi semuanya setiap harinya Dan aku benci untuk berpikir... "Akan seperti apa
kehidupanku jika ahjussi itu benar-benar ayahku?" karena hal itulah yang pertama
kali ada dipikiranku. Jadi,
kenapa kau harus menempatkanku di
posisi yang menyedihkan?” ucap Ha Won sedih sekaligus
marah.
Ji Woon pikir Ha Won itu sudah tahu bukan itu maksudnya,
Ha Won merasa seperti itulah pikiranya, Ji Woon menahan Ha Won sebelum pergi.
Ha Won memperingatakan Ji Woon agar tak melibatkan dirinya dalam urusanya lagi.
Ji Woon hanya bisa memijat kepalanya yang terasa pusing dengan keadaanya
sekarang.
Flash Back
Young Jin menelp Ji Woon membahas kalau bisa
menghubunginya kalau membutuhkan bantuan. Ji Woon agak kaget lalu meminta Young
Jin bicara saaja apa yang dibutuhkanya. Young Jin menceritakan sudah
hidup terpisah dengan Ha Won lebih
dari 10 tahun dan baru saja bertemu Jadi
agak aneh jika harus hidup terpisah dengannya. Ji
Woon bertanya apa yang dinginkanya.
“Aku ingin setidaknya punya apartemen
yang lengkap di Seoul.” Kata Young Jin
“Apa Ha Won tahu kalau kau minta
ini padaku?” tanya Ji Woon
“Oh, tentu saja! Dia bilang tidak enak untuk
mengatakannya sendiri jadi ingin aku yang mengatakannya” kata Young Jin. Ji Woon setuju dan akan datang ke
tempat kerja Young Jin esok.
Sementara Ha Won duduk diam dalam kamarnya sambil memang
kalungnya, berbicara pada ibunya apakah ia memang benar-benar mencinati orang
seperti Young Jin.
Young Jin membawakan beberapa gelas kopi untuk temanya,
mengatakan kalau sengaja mentraktirnya. Temanya berkomentar kalau Young Jin
sekarang jadi banyak uang bahkan membelikan juga makanan dan bertanya apakah memang benar-benar sudah mendapatkan
uang. Young Jin dengan bangga mengatakan
kalau sudah punya sponsor yang hebat.
Ji Woon diam-diam mendengar pembicaraan antara Young Jin
dan temanya lalu setelah mereka semua selesai minum. Ia mengambil bekas gelas
kopi yang diminum oleh Young Jin.
Ha Woon pergi ke bank memegang buku tabunganya, masih
tertempet Note[TUJUAN: MENGUMPULKAN UANG UNTUK KULIAH! AYO, MULAI DARI AWAL!] Teringat kembali kata-kata ayahnya “Kenyataannya kalau aku tidak punya tempat untuk kita tinggali.. Jika kau berikan aku sedikit uang untuk....”
Seo Woo sedang siaran radio, penyiar memberitahu tentang
lagi baru berjudul
"Pengakuan." Bertanya apakah
liriknya soal cinta pertamany dan Seperti
apa cinta pertamamu, Seo Woo memikirkan tentang
cinta pertamanya lalu mengaku merasakan saat ini, Penyiar sedikit kaget mendengarnya.
“Kau tahu, Aku sedikit terlambat
jika bicara soal cinta” akui Seo Woo
“Jadi, siapa wanita yang sudah
menjadi cinta pertamamu saat ini?” tanya
penyiar
“Dia cenderung menggunakan
tinjunya daripada
perkataannya. Dia
memakai sample perawatan kulit selama
tiga hari berturut-turut. Dan dia
selalu mengenakan pakaian training Tapi
saat dia mengenakan gaun yang jarang digunakan dia benar-benar terlihat cantik. Dan, bahkan laki-laki seperti Aku
yang sudah mengungkapkan perasaanku padanya. Dia
bahkan tidak sadar kalau ada orang yang mencintainya. Seperti itulah wanita yang Aku
sukai” cerita Seo Woo membayangkan tentang Ha Won
“Aku tidak tahu siapa orangnya
tapi, aku
sangat cemburu dengannya!” kata penyiar.
Di pakiran
Yoo Na terlihat sedang berakting pura-pura tak sengaja
bertemu dengan Seo Woo dengan cara bertabrakan, dengan mengaku kalau itu sudah
takdirnya dan bersikap agar terlihat alami.
Seo Woo baru keluar dari ruang siaran, saat Yoo Na akan
mendekatinya semua pengemar Seo Woo berlari lebih dulu menemui artisnya. Yoo Na
kaget melihat Ja Young ada disana juga dan memanggil pangilan namanya Hong
Ja Mong. Ja Young memberitahu namanya dan menyuruh agar Yoon Na
itu mengucapkan dengan benar.
“Kau ini temannya Eun Ha Won,
bukan temanku.. Lalu Kenapa
kau kesini?” kata Yoo Na tetap memanggilnya Ja Mong.
Ja Young memberitahu kalau ia penggemarnya
Seo Woo
“Wuaa...bicara standar rendahan” sindir Yoo Na, Ja Young dengan kesal memanggil Seo Woo,
Seo Woo mengenal Ja Young sebagai si
seragam sekolah. Yoo Na memberikan senyumanya.
“Dia
adalah kakaknya Eun Ha Won. Kau
tahu, Yoo Na. Orang
yang hatinya busuk” teriak Ja Young, Yoo Na
panik menyuruh Ja Young untuk menutup mulutnya.
Seo Woo datang menghampiri Yoo Na mengambil bukunya dan
memberikan tanda tanganya. Ja Young sempat kesal melihat sikap Seo Woo yang
ramah. Yoo Na dengan senang hati melihat tanda tangan dibukunya, ternyata pesa
dari Seo Woo “Bersikap baiklah
pada Eun Ha Won!.” Ja Young
tertawa melihatnya menurutnya Yoo Na iu ada
di daftar pencariannya dan memperingatkan akan harus
segera bersikap lebih baik pada Ha Won dan berlari
pergi mengejar Seo Woo. Yoo Na merobek keras sambil mengumpat pada Ha Won.
Hyun Min duduk diam dalam kamarnya teringat pesan dari Ji
Woon “Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan. Jika kau mengkhawatirkannya, kau urus sendiri saja dia!.”
Flash Back
Hyun Min dan kakak Hye Ji bermain tembak-tembaka air lalu
keduanya menyebrangi jalan, saat itu kakak Hye Ji sedang menyebarangi jalan
melihat mobil yang melaju kencang. Hyun Min sudah berlari lebih dulu seperti
melihat didepan matanya kakak Hye Ji tewas tertabrak mobil.
Ha Won menemui Young Jin dengan uang yang banyak dalam
amplop, Young Jin sumringah berpikir itu uang
untuk sewa rumahnya. Ha Won mengatakan tak memilikinya. Young Jin lalu apa
yang diberikanya. Ha Won mengatakan
kalau itu uang sewa krematorium milik ibunya dan sengaja ingin dikembalikan. Tuan
Kang binggung sebenarnya ada apa dengan Ha Won.
“Aku tidak punya alasan untuk
menerima uang itu
darimu” kata Ha Won. Young Jin binggung apa maksudnya tak ada
alasa lalu menyakinkan kalau ia adalah ayah kandungnya.
“Aku tidak ingat dirimu sebagai
ayahku” kata Ha Woon
“Siapa yang peduli jika kau ingat
atau tidak? Tapi kita
punya hubungan darah. Apa Kau
pikir aku bohong?” ucap Tuan Kang
“Benar tidaknya Kau ini ayah Ha
Won, ada di amplop itu” kata Ji Woon memberikan hasil teh DNA.
Tuan Kang panik mencoba menyakinkan Ha Won kalau ia
memang benar ayahnya, Ji Woon menegaskan Tuan Kang bisa
melihat hasilnya lalu memberikan pilihan
apakah ia yang akan membukanya atau Tuan Kang sendiri yang membukanya. Ha Won menarik surat teh lab yang dibawa oleh
Ji Woon lalu merobeknya.
Ji Woon tak percaya Ha Won malah merobeknya.Ha Won pikir tak masalah dan tidak
perlu melihatnya karena percaya
dengan ibunya jadi Tidak
mungkin imencintai orang seperti dia. Ji Woon
bisa terseyum mendengarnya,
“Jika yang kau butuhkan uang..... kau sudah datang ke tempat yang
salah. Aku tidak punya apapun. Aku hanya tinggal di Sky House karena aku kerja paruh waktu
disana. Jadi Kita tidak punya alasan untuk
bertemu lagi, kan?” kata Ha Won berjalan pergi.
“Tidak ada yang juga bisa aku
lakukan lagi Jika
bukan karena kebakaran di aparteman itu... Maka hidupku
tidak akan berubah jadi kacau seperti ini” ucap Young
Jin tertunduk sedih.
“Apa kau bilang...Hidupmu
jadi kacau? Apa Kau tahu
ada banyak orang yang kehilangan
nyawa mereka saat itu seperti ibuku! Menurutmu,
akan seperti apa kehidupanku setelah hari itu? Tapi terlepas dari semuanya... Aku tidak pernah sekalipun
berpikir kalau
hidupku jadi kacau! Orang
yang mengacaukan hidupmu adalah kau sendiri” tegas Ha
Won lalu berjala keluar restoran
Ji Woon melihat Ha Won berjalan disampingnya, langsung
mengandeng tangan mengajak pergi. Ha Won binggung kemana mereka akan pergi. Ji Woon mengatakan Ke tempat
yang waktu itu yang mereka
tidak jadi pergi.
Hyun Min mondar mandi diluar kamarnya, lalu melihat Hye
Ji keluar kamar dengan pakaian rapih, keduanya sempat saling menatap lalu Hye
Ji berjalan pergi sambi mengangkat telp dari Joon Soo mengatakan akan datang ke Cafe
di jalur 4 jalan Shinsa-dong. Hyun Min teringat kata-kata temanya kalau kemarin malam
keduanya sedang saling merayu.
Hye Ji datang ke cafe tempat bertemu dengan Joon Soo, Joon Soo tak percaya Hye Ji ternyata benar-benar
datang. Hye Jin mengulang perkataan Joon Soo bilang
ingin kencan dengannya. Joon Soo bertanya apakah
Semuanya
benar-benar sudah selesai antara
Hye Ji dan Hyun Min, jadi itu artinya mereka tak berkencan lagi. Hye Ji pikir selama ini hanya
teman.
Hyun Min tiba-tiba datang tak terima dianggap teman lalu
menarik Hye Ji untuk pergi. Hye Ji binggung melihat Hyun Min tiba-tiba menariknya.
Joon Soo pun bertanya apa yang sedang dilakukan Hyun Min pada Hye Ji. Hyun Min
menyuruh Joon Soo untuk pergi saja. Joon Soo menolaknya.
“Apa yang terjadi dengan gadis yang kau kencani sejak kemarin? Berani sekali kau mengkhianatinya. Sebelum gadis itu menelponmu, pergilah.” Kata Hyun Min,
Joon Soo hanya tertunduk dan akhirnya pergi, Hye Ji heran
kenapa Hyun Min datang. Hyun Min menariknya pergi dan mendorongnnya masuk
ke dalam mobil.
Hye Ji bertanya kenapa Hyun Min melakukan ini padanya.
Hyun Min mengomel kenapa Hye Ji harus pergi bersama pria seperti Joon Soo. Hye Ji pikir Itu tidak ada hubungannya dengan Hyun Min, Hyun Min dengan nada tinggi mengatakan kalau
memang Hye Ji ingin
berkencan dengan seseorang, cari
orang yang layak!
“Kau ini aneh! Jika kau ingin bersikap baik
padaku, bersikaplah
selayaknya manusia. Dan jika
tidak, jangan ikut campur” tegas Hye Jin
“Aku benar-benar ingin tidak peduli
dengan urusanmu, Tapi aku melakukan ini.. karena
kau bersama pria yang aneh setelah
dicampakkan oleh Ji Woon!” ucap Hyun Min, Hye Ji
menegaskan kalau itu bukan urusan Hyun Min lalu meminta agar menurunkannya.
Hyun Min meminggirkan mobilnya lalu turun dari mobil, Hye
Ji pun turun dari mobil lalu melihat Hyun Min masuk ke dalam minimarket. Hyun Min
keluar dari minimarket langsung meminum sekaleng bir.
“Aku tidak bisa menyetir sekarang, Kau pasti tahu hukumnya. Dilarang
menyetir jika mabuk” kata Hyun Min lalu masuk ke
dalam mobil duduk dibangku penumpang, Hye Ji melonggo melihat tingkah Hyun Min.
Manager masuk mobil van sambil menerima telp dari reporter
Choi, lalu menegaskan kaalu Seo Woo
tidak kencan dengan siapa-siapa dan berita itu Itu
sama sekali tidak benar. Seo Woo mendengar ucapan
Managernya sempat melepaskan earphonenya.
“Apa ada yang bilang kalau mereka
kencan denganku? Kali
ini siap sekarang?”
tanya Seo Woo penuh semangat.
“Mereka tidak bilang siapa oangnya
tapi soal scandal terakhirmu... Kita
berhasil mengatasinya, berkat
foto seragam seolah itu. Tapi jika
kali ini kau ketahuan, ini akan benar-benar berakhir! Kau tidak sedang kencan dengan
siapapun kan?” ucap si manager, Seo Woo pikir mana
mungkin dirinya itu punya waktu untuk kencan?
“Oh ya. Memang agak sedikit aneh saat kau menyebutkan cinta
pertamamu di radio. Apa itu
benar?” ucap Manager kembali memastikan.
“Sudah berulang kali aku katakan
padamu! Itu hanya
bohong!” kata Seo Woo menyangkalnya, Manager tetap memastikan
kalau Seo Woo benar-benar
tidak punya cinta pertama dan mengatakan
itu karena demi kepentingannya, Seo Woo
mengatakan kalau ia hanya sedikit bohong dengan wajah gugupnya.
Hye Ji menyetir dengan wajah tegang bertanya pada Hyun
Min, apakah ia sudah menyalakan lampu sen-nya sekarang, Hyun Min yang ketakutan
berpegangan pada sabuk pengaman mengatakan harus
menunggunya sebelum melakukannya
“Lalu apa aku harus ambil
jalur jalan lain sekarang?” tanya Hye Ji
“Sekarang ini kita ada di sisi satu jalur bagian jalan, Kita harus belok ke kanan!” kata Hyun Min
Hye Ji bertanya meminta agar Hyun Min melihat mobil
dibelakang karena ia akan pindah jalur. Hyun Min menyuruh Hye Ji agar pindah
jalur sekarang tapi Hye Ji ketakutan kembali kejalur yang lurus, Hyun Min
mengomel Hye Ji sudah kehilangan kesempatan lagi dan mau sampai kapan mengambil jalur lurus. Hye Jin ikut
mengomel, tak ada yang bisa dilakukan karena ini
pertama kalinya menyetir
sejak mendapat SIM.
Hyun Min pun pasrah menyuruh Hye Ji terus saja menyetir
dengan jalur lurus dan merasa satu hari mereka baru sampai rumah karena dunia
itu bulat. Hye Ji ingin marah, Hyun Min berteriak
menyuruh Hye Ji melihat ke depan, lalu berkomentar Akhirnya mereka akan bertemu dengan semua orang
di dunia sebelum sampai dirumah.
Hyun Min mengemudikan mobilnya melewati jalan tol,
bertanya apakah Ha Won masih marah dan meminta Maaf
karena sudah ikut campur sementara
Ha Won ingin mengatasinya sendiri, Ha Won tak enak harti merasa kalau sebelumnya udah
bersikap kasar pada Ji Woon.
“Aku sedikit kaget karena kau
sudah tahu. Aku gusar
dan tidak tahu apakah aku harus percaya dengan orang itu atau tidak. Aku berpikir kalau ini
benar-benar sulit! Tapi,
saat kau muncul dengan amplop itu... Aku
tahu jawabanku. Jadi Aku tidak
perlu memastikan isi amplopnya Aku
percaya dengan ibuku” cerita Ha Won, Ji Woon
tersenyum lalu mengelus rambut Ha Won, Ha Won terlihat gugup menerima sentuhan
dari Ji Woon.
“Hei, bukankah ini sangat
membosankan? Apa hanya
ini yang aku dapat setelah 2 kali terabaikan?”
keluh Ha Won, Ji Woon tak terima lalu mengemudikan mobilnya seperti ada di
sirkut. Ha Won pun menjerit tapi terlihat bahagia.
Keduanya berjalan
menaiki seperti kereta kuda, Ha Won terlihat benar-benar bahagia bisa menghirup udara
segar sekali, Ji Woon bertanya apakah Ha Won masih
bosan, Ha Wo mengatakan
tidak karena Pertama kalinya seseorang membawaku ke tempat
seperti ini. Ji Woon tersenyum dan terlihat keduanya
menaiki kereta kuda dengan di tarik oleh traktor bukan kuda sebenarnya.
Keduanya berjalan menuruni bukit, Ji Woon mengaku kalau,
ini juga pertama kalinya baginya, maksudnya adalah bertemu seseorang yang nasibnya
sama dengannya. Ia merasa dirinya itu benar-benar
memiliki nasib yang sama dengan Ha Won. Ha Won mengaku sama juga merasakan hal
yang sama.
“Tapi... Kau punya kepribadian yang
benar-benar aneh. Kau
tidak berusaha mendekati mereka dan hanya marah-marah! Bahkan Kau sudah mengunci hatimu dan terus menyuruhku pergi! Kenapa kau selalu mengatakan itu
padaku? Aishh menyebalkan!” keluh Ha Won, Ji Woon pura-pura tak menyadarinya.
“Yup, seperti itu sikapmu! Kau seperti dinding dari baja!” kata Ha Won, Ji Woon tersenyum lalu memberikan kotak
hadiah yang sudah disiapkanya.
“ini Hadiah dari manusia berdinding
baja!” ucap Ji Woon, Ha Won tersenyum menerimanya tapi ketika membuka
kotak tak ada isinya.
“Apa kau tidak lihat? Didalamnya ada Perasaanku..” kata Ji Woon, Ha Woon seperti Ji Woon sedang bercanda
memilih untuk pergi tak mengubrisnya.
“Eun Ha Won! Aku sudah membeli permen di White
Day untuk di berikan padamu” kata Ji Woo sebelum Ha Won pergi jauh.
Ha Won bertanya lalu ada apa dengan kotak ditanganya yang
kosong, Ji Woon mengaku kalau coklatnya itu sudah lumer dan mengaku kalau bukan
Hye Ji tapi Ha Won yang mengisi hatinya.
“Terimakasih.... untuk selalu dekat denganku... Tetaplah disitu.. Sekarang Aku yang akan
mendekatimu...” kata Ji Woon lalu berjalan mendekat dan
mencium Ha Won. Ha Won sempat terdiam lalu matanya tertutup dan tanganya pun
merangkul pinggang Ji Woon.
bersambung ke episode 13
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
aaa seruuu,ditunggu" akhirnya update jugaaa
BalasHapusmakinnn seruu nihh ketiga saudara kang udah mulai ngungkapin perasaan yg sebenarnyaa,lucuu deh liatt hyun min yg suka tapi gengsi,trus se woo juga gimana ya klo dia tau ha won ama ji won saling sukaa wahh bakal sakit hatii nihh,makanya bang klo suka sama ha won langsung ungkapinn ajaa nannti nyesell lagii,trus liat pasangan ha won sama ji woon soo sweet,dan untungnya ha won cepet sadar klo kang young jin itu bukan ayahnyaa good ha won...
semangatt ya terus lanjutin nulis sinopsissnya
Wow so sweet banget ji won OMG bikin iri sm ha won
BalasHapuskok hyu min jarang beradegan sm ha won ya😂
BalasHapusSelama ini jadi silent rider aja tp skrg coba komen biar yg bikin sinopsis tambah semangat. Terima kasih sdh nyempetin waktunya dan selamat bekerja...Fighting!!!! (Ana)
BalasHapusOhh Poor seo woo 😂😂
BalasHapusTerima kasih sista..
BalasHapusTerima kasih sinopsisnya terbaik dr ladang... Hihihi
BalasHapusSemangat untuk next episode nya jd gk sabar nih...
Gomawo sinopsisnya unnie \^o^/
BalasHapus