PS : All
images credit and content copyright : TVN
Ha Won melihat diatas counter album Seo Woo yang baru.
Seo Woo panik buru-buru masuk ke dalam kamarnya, lalu mengumpat kesal karena Ha
Won datang yang mengagetkanya. Ha Won masuk ke dalam kamar, Seo Woo terlihat
masih panik lalu membalikan badan mencoba untuk tersenyum.
“Besok, lagu terbarumu rilis, kan? Aku benar-benar lupa. Maaf!” kata Ha Won memberikan CD yang tertinggal. Seo Woo
dengan sinis mengatakan tak peduli.
“Hei, aku tidak sungguh-sungguh melakukanya!” kata Ha Won meminta Seo Woo melihat note di ponselnya
yang tertuliskan [SEHARI
SEBELUM LAGU TERBARU KANG SEO WOO RILIS]
Seo Woo tersenyum lalu memberikan CDnya karena memang itu
sengaja untuk Ha Won. Ha Won terlihat bahagia, lalu menurutnya karena
Seo Woo membiarkan melihatnya, jadi apakah bisa menyanyikannya
langsung. Seo Woo melihat jamnya, menegaskan tidak
ingin lagu ini bocor 30 menit sebelum
benar-benar rilis.
“Hei, ayolah! Kita kan seperti
keluarga, karena
tinggal se-atap! Apa
Aku tidak bisa minta kau melakukannya?” ucap Ha
Won merayu, Seo Woo tetap pada pendirianya menolak permintaan Ha Won lalu
kembali duduk dimeja kerjaya.
“Hei!... Kang... Seo.. Woo... Kang... Seo... Woo!” teriak Ha
Won mengelu-elukan nama Seo Woo seperti fansnya, agar mau menyanyikan lagunya.
Seo Woo tak berubah, tak ingin menyanyikanya.
“Apa Kau benar-benar tidak akan
melakukannya?” kata Ha Won memperlihatkan wajah
melasnya, lalu memperlihatkan senyuman dari balik ablum “Just Say Love”. Seo
Woo menghela nafas akhirnya menyerah dengan duduk didepan piano. Ha Won
terlihat sangat gembira memberikan semangat.
Seo Woo mulai menyanyikan lagu dengan lirik yang
dibuatnya. Ha Won mengikuti irama dengan mengoyangkan kepalanya ke kanan dan
kiri.
“Saat Kau mulai
bicara, tanpa sadar aku
memperhatikanmu.. Dan saat kau malu-malu bernyanyi, Aku tidak tahan untuk ikut bersenandung... “
“Aku akan mengakui
perasaanku sekarang, perasaan yang tidak
bisa aku sembunyikan lagi.. Kalau Aku menyukaimu, aku mencintaimu dan kau segalanya bagiku.. Apakah kau menerima perasaanku?..”
Seo Woo menyanyi dengan penuh perasaaan dengan menatap Ha
Won seolah-olah mengakui perasaan yang sebenarnya. Ha Won terdiam mendengar
lirik lagu dan Seo Woo yang menatapnya seperti lagunya beralas dari hatinya.
Ha Won tiba-tiba menghentikanya nyanyian Seo Woo, dengan
gugup mengatakan kalau ini tidak boleh, Seo Woo binggung. Ha Won merasa lebih baik mendengarkannya
malam hari menurutnya itu adil.
“Aku kasihan dengan penggemarmu, Karena aku satu-satunya orang
yang mendengarkan lagu bagus ini sebelum rilis”
Jelas Ha Won, Seo Woo bertanya apakah lagunya bagus. Ha Won memuji tentu saja
bagus
“Terimakasih, Kang Seo Woo. Aku akan senang mendengarkannya” kata Ha Won buru-buru pergi.
Didepan pintu kamar, Ha Won merasa tiba-tiba merasakan
tubuhnya panas dan merasa heran bagaimana bisa Seo Woo menyanyikan
lagu
seperti itu sambil menatap mata, maka dari itu mungkin sebabnya
ada jutaan penggemar di Fans Club-nya.
Ji Woon kembali ke rumah melirik ke kursi sampingnya,
sebuah tas berisi makana dan membawanya masuk. Hyun Min keluar dari kamar
melihat Ji Woo baru pulang, keduanya saling berpapasan hanya diam saja. Hyun
Min akhirnya yang lebih dulu bicara dengan nada menyindir.
“Apa kau bersenang-senang saat
bekencan? Kau
selalu bisa menyelesaikan hal yang membuat Park Hye Ji
sedih. Dan
sepertinya Kau bukan temannya lagi” komentar Hyun Min
“Kenapa? Apa Kau pikir sudah kehilangan sesuatu
karena dia mengajakku kencan?” balas Ji Woon
menyindir. Hyun Min tak percaya Ji Woon bicara seperti itu.
“Untuk apa, siang tadi kau menemui
Hye Ji. Lebih baik Katakan saja! Aku yang akan sampaikan
jawabannya.” Kata Ji Woon menantang dengan berjalan
mendekati Hyun Min.
“Wuaa, apa dia tahu kalau kau
se-brengsek ini?” ejek Hyun Min, Ji Woon juga
tak tahu.
“Aku tidak tahu soal lainnya
tapi... Yang
jelas kalau kali ini kau sudah kehilangan dirinya”tegas Ji Woon sambil membersihkan bagian pundak
sepupunya. Hyun Min langsung mencengkram baju Ji Woon denga mata melotot marah.
“Respon yang satu ini semakin
membuatku lebih yakin” kata Ji Woon, Hyun Min
bertanya mengenai apa.
“Kau.. ...menyesal, kan?” kata Ji Woon menurunkan tangan Hyun Min agar melepaskan
cengkram bajunya.
“Kenapa kau tidak coba
mendekatinya sebelum kau lebih menyesal lagi?”
kata Ji Woon menepuk-nepuk pundak Hyun Min lalu melangkah pergi.
Ha Won yang gugup mengambil minum didapur, tiba-tiba Ji
Woon datang bertanya apa yang dilakukan Ha Woo didapur. Ha Won kaget dan gugup
melihat Ji Woon lalu bertanya apakah baru saja datang. Ji Woon langsung
memberikan kantung didepan wajah Ha Won. Ha Won kesal tiba-tiba Ji Woon
menutupi matany lalu sumringah waktu melihat isinya roti dan kue.
“Apa ini untukku?” tanya Ha Won tak percaya. Ji Woon pikir sudah pasti itu
bukan untuknya.
“Aw, kau tidak perlu melakukannya!” kata Ha Won bahagia, Ji Woon hanya diam saja dan pergi,
lalu kembali membalikan badanya.
“Sekarang aku sudah membelikanmu sesuatu,
kan? Jangan mengeluh padaku lagi
nanti!” ucap Ji Woon, Ha Won mengerti lalu dengan senyuman
bahagia melihat makanan yang dibelikan Ji Woon untuknya. Ji Woon pun pergi
meninggalkan dapur dengan senyuman bahagia.
Ha Won menyiapkan piring, menaruh tatakan cangkir milik
Ha Won dengan membuat secangkir coklat. Didalam kamarnya memakan cup cake yang
dibelikan Ji Woon dengan wajah bahagia dan kepala seperti mengikuti irama lagu
yang dinyanyikan Seo Woo padanya.
Setelah itu meminum secangkir coklat dibalkon, tatapan
mengarah pada kamar Ji Woon disampingnya. Di dalam kamar dalam tatakan gelas
terlihat tulisan [PENGAKUAN CINTA].
Dikamar Seo Woo melihat lirik lagu yang dibuatnya,
dibagian bawah tertulis [SUB-JUDUL:
UNTUK HA WON] dan langsung mencoret nama Ha Won.
Hyun Min minum sendirian dalam bar dan sudah habis dua
botol wine, seorang wanita mendekatinya bertanya kenapa Hyun Min minum banyak
sekali. Hyun Min bertanya apakah wanita itu pikir bisa
menyukai laki-laki lain selain dirinya.
“ohh.. sayang.. bagaimana Aku bisa
menyukai laki-laki lain selain dirimu ? Tidak mungkin!” kata si wanita sangat menyukai Hyun Min
“Kalau begitu kenapa? Kenapa dia lakukan ini padaku
sekarang?” kata Hyun Min yang tertuju pada Hye Ji
“Tidak, tidak mungkin terjadi! Kau
satu-satunya untukku, sayang!” ucap Si wanita
menyakinkan.
“Dia bersikap seolah-olah tidak
akan pernah meninggalkanku... Lalu,
kenapa dia meninggalkanku karena
orang lain sekarang?” kata Hyun Min
“Aku tidak akan kemana-mana. Aku
akan selalu disisimu, seperti ini.” ucap Si
wanita.
“Jangan tinggalkan Aku” kata Hyun Min, Si wanita kaget langsung merangkul Hyun
Min memperingatkan kalau tidak bisa menarik kembali apa
yang dikatakanya.
Pagi hari di sky house.
Yoon Sung meminta Pastikan menelponnya begitu sampai rumah sakit. Ha Won menganggu mengerti. Yoon Sung terlihat khawatir
meminta agar memberitahu apa yang terjadi terjadi. Ha Won piki sudah pasti akan memberitahukannya.
“Dan jika, kebetulan terjadi sesuatu padamu, tolong...” kata Yoon Sung langsung dipotong oleh Ha Won.
“Ahjussi! Kau sudah mengatakan hal yang
sama lima kali!” kata Ha won, Yoon Sung
seperti tak sadar
“Ini bukan pertama kalinya aku pergi
ke Rumah Sakit. Tolong,
urusi perkerjaanmu saja sekarang. Sudahalah... Cepat! Cepat!” kata Ha Won.
“Tapi tetap saja, Aku harus
melihatmu pergi, nyonya, agar...” kata Yoon Sung tetap khawatir
“Jika memang harus seperti itu, apa
aku harus mengajak orang lain selain dirimu?” tanya Ha
Won pada Yoon Sung.
Ji Woon menghela nafas panjang didepan pintu kamarnya,
merasa kalau Ha Won pada intinya meminta untuk mengawalnya. Ha Won tersenyum
menurutnya bukan seperti itu karena Yoon Sung tidak
bisa pergi bersamanya karena sibuk.
“Dan Seo Woo ada pemotretan, sementara aku belum melihat Hyun Min sejak semalam, jadi... Satu-satunya tinggal kau” kata Ha Won mencari alasan agar meminta Ji Woon
mengantarnya pergi.
“Ah. Merepotkan sekali!” keluh Ji Woon akan masuk kamarnya, Ha Won menahanya.
“Lalu, apa aku harus pergi
sendiri?” ucap Ha Won merengek, Ji Woon pikir memangnya Ha Won
tak bisa pergi sendiri.
“Apa Kau ingin aku naik bis dan kereta dengan kaki seperti ini? Aku harus pindah kendaraan empat
kali.” Kata Ha Won mencoba merayunya.
Tapi seperti tak berhasil, Ha Won berpura-pura merengek tidak
bisa melakukannya dengan
kakiknya, jadi memohon agar Ji Woon mau mengantarnya. Ji Woon
menatapnya bertanya apakah ia perkerja paruh waktu untuk Ha Won, lalu menutup
pintu kamarnya. Ha Won kesal karena memang mustahil meminta Ji Woon untuk
mengantarnya.
Nyonya Ji berjalan keluar rumah, Yoon Sung sudah
menunggunya seperti seorang majikan dengan nyonya mengajak mereka segera pergi.
Nyonya Ji terlihat tersenyum bisa pergi dengan Yoon Sung, tapi melihat sikap
Yoon Sung membuat wajahnya jadi sedih.
Sesampai disebuah restoan, Yoon Sung mengatakan akan
menunggu diluar saja. Nyonya Ji menolaknya mengatakan agar menemaninya. Yoon
Sung kaget dan akhirnya mengikuti Nyonya Ji masuk ke dalam restoran.
Seorang wanita sudah menunggu didalam, Nyonya Ji
menyapanya bertanya apakah sudah menunggu
lama dan meminta maaf karena datang terlambat. Wanita itu mengatakan kalau baru
saja sampai. Nyonya Ji mencoba memperkenalkan lebih dulu.
“Dia adalah Nona Kim Hye Na, Kepala Seksi Perencanaan
Strategi di Ohsung Chemical.” Ucap Nyonya Ji pada
Yoon Sung, Yoon Sung kaget dengan yang dilakukan Nyonya Ji padanya.
“Dan Dia adalah Sekretaris dari Haneul Group, Lee
Yoon Sung.” Kata Nyonya Ji memperkenalkan Yoon Sung
pada Hye Na.
“Senang bertemu denganmu. Jujur saja, aku tidak menantikan pertemuan
pernikahan ini. Tapi
karena sekarang aku sudah melihatmu langsung, Aku senang karena memutuskan
untuk datang” ucap Hye Na mengulurkan tanganya, Yoon
Sung meminta maaf dan langsung keluar dari restoran.
Nyonya Ji mengejar Yoon Sung sampai ke depan restoran, bertanya apa yang dilakukanya tadi, Yoon Sung
berteriak marah kalau seharusnya ia yang bertanya seperti itu. Nyonya Ji marah
karena Yoon Sung melakukan itu padahal sudah
menyiapkannya.
“Lalu kenapa kau bersikap seperti
ini?” teriak Yoon Sung marah
“Keinginan terakhirku agar Kau
menikah dengan wanita dari keluarga kaya.. Dan bisa memenuhi semua kebutuhan
hidupmu.... Sebagai ibumu” ucap Nyonya Ji
“Apa itu sebabnya kau memanfaatkan
PresDir?” kata Yoon Sung tak percaya menatap ibunya.
“Apa ada yang salah? Ini semua demi dirimu! Demi siapa aku bisa sampai sejauh
ini?!” kata Nyonya Ji
“Jangan berani menggunakan aku
sebagai alasan!!” tegas Yoon Sung dengan
mata melotot, Nyonya Ji memohon pada anaknya.
“Aku akan pura-pura kalau semua
ini tidak pernah terjadi Sesuai dengan perjanjian yang sudah
kita buat sebelumnya” tegas Yoon Sung lalu
berjalan pergi. Nyonya Ji menahan rasa sedihnya dengan mengepalkan tanganya.
Flash Back
Tuan Kang sedang makan malam dengan Nyonya Ji mengatakan Ada seseorang yang ingin di kenalkan hari ini, Nyonya Ji binggung siapa yang akan
dikenalkanya. Tuan Kang lalu meminta agar segera masuk. Yoon Sung masuk ke
dalam ruangan menyapa Tuan Kang lebih dulu.
“Kau bisa Beri salam. Dia adalah sekretaris Lee dan Dia sudah seperti anakku” ucap Tuan Kang memperkenalaknya, Yoon Sung dan Nyonya
Ji saling menatap kaget karena mereka dipertemukan kembali dengan waktu yang
tak tepat.
Yoo Sung mengemudikan mobil dengan Nyonya Ji duduk
dibelakang. Nyonya Ji berkomentar Sepertinya putranya sudah tumbuh menjadi
orang hebat dan Sudah 12
tahun lamanya sejak mereka terakhir
bertemu
“Aku tahu kita pasti akan bertemu
lagi tapi aku tidak tahu kalau harinya
hari ini. Apa kau sedikit terkejut?” kata Nyonya Ji
“Aku yakin kau sudah salah orang,
Nyonya... Ibuku... ...sudah meninggal 12 tahun yang
lalu” kata Yoon Sung yang tak mengenal Nyonya Ji.
“Baiklah, kalau begitu. Jika selama ini kau sudah menghapus
Aku dari ingatanmu.. Lanjutkan
saja seperti itu. Aku pasti
tidak akan membicarakanmu Karena
aku mengatakan padanya kalau aku belum pernah menikah” kata Nyonya Ji sinis
“Sepertinya, Aku bukan
satu-satunya orang yang menghapus seseorang
dari ingatan... untuk
waktu yang lama” balas Yoon Sung sinis
“Aku ingin minta satu hal padamu. Tolong, pura-pura saja tidak
mengenalku” kata Nyonya Ji, Yoon Sung bertanya
kenapa ia harus melaukanya
“Karena Aku... ...ingin hidup sebagai wanita
terhormat selama sisa hidupku. Jika kau menuruti permintaanku, maka Aku akan juga begitu”kata Nyonya
Ji,air mata Yoon Sung mengalir mendengar kata-kata ibunya.
Yoon Sung akhirnya menunggu didalam mobil selama Nyonya
Ji bertemu dengan Hye Na.
Ha Won keluar rumah wajahnya langsung tersenyum, Ji Woon sudah
menunggu dengan mobilnya. Setelah melihat Ha Woon datang, Ji Woon akan masuk
mobil, Ha Won memangilnya. Ji Woon bertanya apa lagi. Ha Won melirik meminta
agar dibukakan pintu.
“Apa Kau tidak akan membukakan
pintunya untukku?” kata Ha Won
“Hei, Apa kau tidak punya tangan
yang bisa kau gunakan?” keluh Ji Woon sinis, Ha Won
mengatakan tidak dengan memperlihatkan dua tanganya yang memegang kruk.
“Apa kau ingin aku kembali ke
dalam?” ucap Ji Woon, Ha Won dengan wajah cemberut mengerti
karena menurutnya bukan hal yang sulit membuka pintu.
Ji Woon menghembuskan nafasnya, lalu berjalan ke sisi Ha
Won membantunya dengan memasukan kruk di bagian belakang. Ha Won tersenyum
melihatnya, Ji Woon akan kembali dan Ha Won terus menatapnya meminta agar
dibukakan pintu mobilnya.
Ji Woon kembali menghembuskan nafasnya lalu dengan
senyuman terpaksa membuka pintu mobil agar Ha Won puas. Ha Won tak bisa
menutupi rasa bahagianya masuk ke dalam mobil. Ji Woon menyuruh agar memakai
sabuk pengamanya saat masuk kedalam mobil. Ha Won mengerti dengan wajah bahagia
memasang sabuk pengaman lalu meninggalkan sky house.
Di depan sky house, Tuan Kang melihat foto Ha Won dengan
pakaian seragam merasa kalau Ha Won sekarang sudah sangat dewasa.
Di ruangan dokter.
Dokter melihat hasil CT Scan memberitahu Ha Won sudah
bisa melepaskan gipsnya dan
jalan pelan-pelan, Ha Won terkejut
mendengarnya, bertanya apakah ia sudah sembuh sekarang. Ji Woon tersenyum
bahagia mendengarkan karena tak perlu lagi membantu Ha Won.
“Kau sudah sembuh. Melihat
hasil scannya, Itu terlihat jelas. Kakimu sudah cepat pulih” jelas Dokter, Ha Won melirik pada Ji Woon, Senyuman Ji
Woon makin terlihat bahagia.
“Tapi Dokter, kakiku
masih terasa sedikit sakit” ucap Ha Won mencoba
agar Ji Woon bisa melayaninya.
“Jangan khawatir. Kakimu sudah
kembali normal sekarang” kata Dokter.
“Jadi, kau bilang kalau dia sudah bebas
untuk berjalan, Jadi...Tidak ada
larangan untuk menggunakan kakinya, kan?” kata Ji
Woon dengan membawa kruk melirik Ha Won.
“Tentu saja tidak ada larangan! Bahkan sekarang Dia bisa
lari jika dia mau” ucap Dokter. Ha Won mencoba
tertawa dan mengucapkan terimakasih, Ji Woon yang kesal langsung membuang
kruknya.
Ji Woon berjalan dilorong rumah sakit dengan melipat
tangan didada dengan wajah marah. Ha Won berjalan disampingnya bertanya apa
yang membuatnya
kesal. Ji Woon balik bertanya apa maksudnya. Ha Won melihat
dari tadi sikap Ji Woon sinis padanya. Ji Woon juga tak tahu.
“Aku memang sedikit terganggu
karena Aku kira kau gadis sakit, sebaai seorang pasien dan menyeretku kesini” ucap Ji Woon.
“Aku masih tetap pasien sampai
beberapa menit yang lalu! Maksudku,
gipsku kan baru saja dibuka!” ucap Ha Won membela
diri.
“Benarkah? Kalau begitu, kau bisa pulang
sendiri” ucap Ji Woon menatapnya, Ha Won binggung.
“Kau bilang sekarang sudah sembuh,
kan? Jadi,
tidak ada alasan bagiku untuk mengantarkanmu lagi” kata Ji Woon berjalan pergi.
“Apa Kau sebenci ini padaku? Apa susahnya datang kerumah sakit bersamaku?!!” teriak Ha wo marah, Ji Woon terdiam lalu dengan gugup
mengatakan kalau ia hanya bergurau
“Terserahlah.... Dasar menyebalkan!” kata Ha Won kesal lalu berlari pergi.
“Hei!.... Wuaa, Aku tidak percaya dia benar-benar
langsung lari. Hei, Ha Won mau kemana kau?” kata Ji Woon mencoba mengejarnya, tapi seorang pasien
lewat di depanya akhinya tak bisa mengejar Ha Won.
Ha Won masih kesal didepan rumah sakit lalu teringat
kalau tasnya itu tertinggal didalam mobil sebelum masuk rumah sakit, menurutnya
sekarang keadaanya benar-benar kacau. Sementara Ji Woon dalam mobil binggung mencari Ha Won
karena tasnya tertinggal didalam mobil, tak percaya kalau sampai marah hanya
karena gurauanya tadi.
Tiba-tiba matanya melihat gadis kecil yang dicarinya
sedang jalan sendirian, lalu Ji Woon menghentikan mobil disampingnya. Ha Won
sempat tersenyum melihat Ji Woon yang datang. Ji Woon menyuruh Ha Won untuk
masuk. Ha Won langsung memalingkan wajahnya, bersikap jual mahal dan berjalan
pergi. Ji Woon tersenyum sambil mengikutinya dengan mobil.
“Apa Kau tidak akan masuk?” ucap Ji Woon
“Aku akan pulang sendiri, meskipun
aku harus naik bis! Tinggalkan
saja Aku. Kenapa kau mengikutiku?” kata Ha
Won kesal
“Apa kau punya uang untuk naik kendaraan
umum?” ucap Ji Woon memperlihatkan tas yang ada didalam
mobilnya.
“Tidak punya, itu sebabnya aku
pulang jalan kaki!” kata Ha Won
“Apa kau gila? Kau akan jalan untuk
pulang ke rumah dari sini?!!” ucap Ji Woon tak percaya.
Ha Won pikir tak masalah dan menyenangkan bahkan Cuacanya
juga lagi bagus dan udaranya juga segar jadi akan berjalan santai dengan
kedua kakinya ini. Ji Woon menghentikan mobilnya, mengajak agar melakukan
bersama dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil. Ha Won hanya terdiam.
Ji Woon turun dari mobil, membuka pintu untuk Ha Won dan
menyuruhnya masuk. Ha Won tersenyum karena Ji Woon yang menginginkanya jadi tak
akan menolaknya, dengan bahagia duduk disamping Ji Woon. Ji Woon tersenyum
melihat tingkah Ha Won memberitahu untuk segera memakai sabuk pengaman karena
akan segera berangkat.
Keduanya pun meninggalkan rumah sakit, Ha Won
mengeluarkan tangan dari mobilnya merasakan angin yang berhembus, Ji Woon
membawa Ha Won ke sebuah tempat dengan jalan berliku. Ha Won menjerit bahagia
didalam mobil, Ji Woon pun bisa tersenyum melihat tingkah Ha Won.
Hyun Min main billiard dengan dua temanya, tapi hanya
dengan satu pukulan saja tanpa henti memasukan semua bola. Temanya binggung
apakah Hyun Min mencoba mengalahkanya, karena tak seperti biasanya. Ponsel Hyun
Min berdering, melihat telp dari Hye Ji.
Temanya bertanya apakah Hyun Min tak mengangkatnya, Hyun
Min menyuruh agar mematikanya saja, temanya bertanya apakah ia ingin yang mengangkatnya
saja. Hyun Min berteriak kalau mematikanya. Temanya pun menelungkupkan ponsel
Hye Ji. Ponselnya kembali berdering, Hyun Min hanya meliriknya.
Ha Won mencoba menelp Hyun Min terlihat kebingungan
karena telpnya tak juga diangkat, dirumah Ha Won sudah banyak orang yang
memberikan label tanda semua barang disita.
Ji Woon mengajak Ha Won pergi ke kuil yang ada dibagian
atas korea, Ha Won tak bisa menutup wajah takjubnya karena bisa melihat seoul
dari atas. Ji Woon tersenyum kembali melihat Ha Won bahagia dibawanya pergi
berjalan-jalan. Ha Won benar-benar
senang sambil meminum kopinya melihat pemandangan yang sangat indah dari atas.
Ji Woon membalikan badan sambil mengambil minumah Ha Won dan langsung
meminumnya.
Ha Won kaget karena ia baru saja meminumnya. Ji Woon
mengatakan kalau minumanya sudah habis dan kembali meminum dari sedotan yang
sama. Ha Won melihat bibir Ji Woon yang menempel disedotan mengingatkan saat Ji
Woon menciumnya di villa, lalu berusaha melupakanya. Ji Woon melihat wajah Ha
Won gugup menatapnya.
“Ada apa dengan ekspresi wajahmu?” tanya Ji Woon, Ha Won berpura-pura tak menyadari dengan
ekspresi gugupnya dan mencoba menepuk-nepuk wajahnya. Ji Woon tiba-tiba menariknya
aga lebih dekat.
“Apa ada yang ingin kau katakan
padaku?” kata Ji Woon dengan senyuman mengoda, Ha Won langsung
memalingkan wajahnya seperti tak bisa menatapnya.
“Ahh, masalahnya... Apa kau sedang... menyukai seseorang..” kata Ha Won terputus karena Ji Woon meraskan ponselnya
yang bergetar.
Hye Ji menelp Ji Woon dengan nada sedih, Ha Won menatap
wajah Ji Woon seperti khawatir. Ji Woon meminta agar Hye Ji menunggu dan akan
segera kesana, setelah itu mengajak Ha Won untuk segera pergi. Ha Won menghela
nafas panjang karena rasa penasarannya belum hilang.
Di dalam mobil
Ha Won melihat Ji Woon hanya diam saja lalu bertanya mau
kemana, Ji Woon hanya diam. Ha Woo pikir Ji Woon akan
menemui Hye Ji, Ji Woon membenarkan. Ha Won
menatap Ji Woon sedih karena ternyata yang sukai Ji Woon adalah Hye Ji bukan dirinya.
“Biarkan aku turun” kata Ha Won dengan mencoba tersenyum, Ji Woon heran apa
yang dikatakanya.
“Aku bisa pulang sendiri dan akan naik bis” kata Ha Won menatap keluar jendela.
“Tidak apa-apa. Aku akan
mengantarkanmu dulu...” ucap Ji Woon menolaknya.
“Tapi Hye Ji sedang menunggumu” kata Ha Won menahan air matanya, Ji Woo menatap Ha Won
seperti melihat raut wajah sedih tapi juga merasa binggung dengan situasinya.
Akhirnya Ji Woon meminggirkan mobilnya, Ha Won melepaskan
sabuk pengamanya. Ji Woon langsung meminta maaf. Ha Won hanya diam lalu menatap
Ji Woon lalu turun dari mobil. Mobil Ji Woon langsung melesat pergi, Ha Won pun
menatap sedih Ji Woon yang pergi menemui Hye Ji.
Di dalam bus, Ha Won duduk sendirian tanpa sadar air
matanya mengalir memikirkan Ji Woon yang pergi mendatangi Hye Ji, lalu
buru-buru menghapus air matanya merasa kalau bukan dirinya yang menangis
seperti sekarang.
Ji Woon sampai dirumah Hye Ji malam hari, melihat Hye Ji
sudah berjongkok didepan rumahnya. Hye Ji berdiri sambil menangis menceritakan Beberapa
orang dari pengadilan datang ke rumah dan Rupanya,
rumahnya akan disita dan dilelang, sementara ayahnya sudah dibawa jaksa untuk diberi
pertanyaan
“Apa yang harus aku lakukan
sekarang?” kata Hye Ji menangis. Ji Woon
menatapnya, Hye Ji langsung memeluknya.
“Semua akan baik-baik saja,” kata Ji Woon berusaha untuk menenangkanya. Hye Ji
terus menangis dipelukan Ji Woon. Lalu Ji Woon mengajak mereka untuk pergi.
Hyun Min menatap ponselnya mengatakan kalau Hye Ji menelp
yang ketiga kalinya maka akan mengangkat telponnya. Ponselnya berdering, Hyun Min pikir itu Hye Ji dengan
senyuman akan mengangkatnya, tapi ternyata Temanya menelp memberitahu kalau Youngshin
Construction bangkrut.
“Bukankah itu bisnis keluarga Park
Hye Ji?” kata temanya, Hyun Min benar-benar kaget
Ia mencoba menelp Hye Ji beberapa kali tapi ponselnya tak
aktif, akhirnya bergegas pergi dengan membawa jaketnya.
Ha Won pulang kerumah dengan berjalan kaki melihat Hyun
Min keluar rumah malam hari bertanya mau kemana, Hyun Min dengan nafas
terengah-engah mencoba bicara. Saat itu terlihat sinar lampu mobil yang
menyilaukan mata.
Ji Woon turun dari mobil, Ha Won memalingkan wajahnya.
Hye Ji pun ikut turun dari mobil. Ha Won dan Hyun Min kaget melihatnya, Ji Woon
menurunkan koper berjalan ke depan keduanya. Hyun Min terlihat kesal. Ji Woon
menatap Ha Won sebelum bicara.
“Hye Ji...untuk sementara waktu
akan tinggal bersama kita” kata Ji Woon dengan saling
menatap pada Ha Won, Sementara Hyun Min dengan Hye Ji.
bersambung ke episode 11
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
judul lagu yang Seo Woo nyanyiin tau ga apa? (eps 10) terimakasih .
BalasHapusItu sebenarnya ji woon menyukai si ha won gak si? Lagunya zia yang only one itu perasaan ha won kan?
BalasHapus