PS : All
images credit and content copyright :MBC
In Sung pulang kerumah lalu menanyakan pendapat ibunya
kalau dua tetangganyai sedikit bodoh. Bibi Hwang meminta agar anaknya bisa
mengaca pada dirinya sendiri, kaena sudah menganggur selama 10
tahun, mengatakan akan belajar keras dan menjadi PNS menurutnya kalau anaknya itu yang lebih
bodoh. In Sung dengan wajah cemberut masuk ke dalam kamar yang disekat.
“Kau sendiri tidak cukup pintar jadi Pergilah keluar dan carilah uang. Aku Bisa makan dari uang yang kau
hasilkan adalah impianku selama ini” teriak ibunya
membuka pintu kamar sambil memukul anaknya, In Sung tetap saja cemberut.
Bok Sil dan Louis kali ini tidur dengan alas dan selimut,
keduanya seperti tak bisa tidur. Louis akhirnya memiringkan badanya dan
bertanya apakah Bok Sil sudah tertidur. Bok Sil dengan mata menatap ke langit
rumah mengatakan belum. Louis bertanya Apa yang dipikirkan,
“Aku sedang memikirkan Bok Nam. Adikku sangat menyukai daging. Apa dia sekarang bisa makan ? Aku mencemaskannya.” Ungkap Bok Sil sedih
“Kalau ingatanku kembali, Aku akan mencari Bok Nam untukmu.
Percayalah padaku.” Kata Louis, Bok Sil percaya
akan hal itu
“Kita tidak punya lemari, atau
kulkas. Masih
banyak yang harus dibeli.” Ucap Bok Sil
“Aku akan memesan semuanya, jadi kau
tidak usah cemas dan pergilah tidur. Kau
harus kerja besok.” Kata Louis, Bok Sil menatap
ke arah Louis mengucapkan selamat malam pada Louis.
“"Louis"... Dia memanggil
namaku.” Gumam Louis seperti mulai bisa menemukan
jati dirinya lagi.
Pagi hari
Louis mengikuti Bok Sil ke depan rumah, Bok Sil kesal
Louis yang terus mengikutinya dengan mengancam tak boleh mengikutinya kalau
masih mau bersamanya. Louis melihat baju
Bok Sil berkomentar suka corak bunga, tapi kain dan modelnya sangat
jadul. Bok Sil tahu karena itu baju lama.
“Pakailah yang kau beli kemarin.” Kata Louis, Bok Sil menolak dan langsung pergi, Louis
tak percaya ternyata Bok Sil memang
keras kepala.
Sesampai di halte bus, Louis tetap mengikutinya. Bok Sil
pikir Louis itu ingin naik bus juga denganya. Louis membawa sebuah syal lalu
memutar-mutarnya dan bisa terbentuk seperti bunga mawar lalu masangkanya di
baju Bok Sil. Bok Sil terlihat gugup saat Louis berdiri dengan sangat dekat.
Louis terlihat santai menurutnya dengan detail seperti
ini akan melengkapi penampilannya dan gaya jadulnya terlihat lebih fashion. Bok Sol
melihat seperti bros yang menempel pada bajunya, akhirnya bus pun datang dan
Bok Sil naik keatas bus, Louis melambaikan tangan sambil berteriak “Semoga harimu
menyenangkan! Jangan pulang terlambat!” Bok Sil tersenyum karena memiliki Louis yang
menyemangatinya.
Bok Sil masuk ke kantor yang sama tapi seperti tak biasa
karena pergi ke tempat yang berbeda. Saat masuk bahkan sempat menabraknya, lalu
pergi begitu saja. Bok Sil memegang bros yang ada dibajunya seperti memberikan
kekuatan.
Akhirnya Bok Sil masuk ke bagian yang diminta oleh Joong
Won lalu melihat semua orang sudah sibuk berkerja, akhirnya menyapa semua
dengan membungkukan badan. Hye Joo ingat dengan Bok Sil si tukang bersih-bersih yang dibawa
ke UGD lalu berpikir sengaja datang untuk membersihkan ruangan.
Joong Won datang langsung berdiri disamping Bok Sil.
“Nona Ko Bok Sil akan bekerja
dengan kita mulai hari ini. Jadi Ucapkan
salam pada semuanya.” Kata Joong Won semua kaget
mendengarnya, Bok Sil pun memperkenalkan dirinya dengan gugup
“Pak Lee, kau bilang kekurangan tenaga, kan?” kata Joong Won, Kyung Kook membenarkan dan ingin
menyela tapi Joong Won lebih dulu berbicara.
“Nona Ko akan mengurus tugas administrasi, jadi,
gunakan tenaganya dengan bijak.” Kata Joong Won, Kyung
Kook pun tak bisa melawannya.
“Do Jin.... Pergi ambilkan laptop untuk Nona
Ko. Setelah Isi formulir dan mintalah kartu tanda
karyawan.” Jelas Joong Won lalu menyuruh Bok Sil
mengikuti Bok Sil sekarang juga. Bok Sil terlihat masih gugup mengikuti si pria
muda untuk mengambil ID Card.
“Kita harus melatihnya selama
sebulan, dan
memutuskan apakah dia layak jadi karyawan tetap atau tidak, Jadi anggap sekarang kau sudah tahu
itu. Siapkan
rapat untuk jam 10.” Perintah Joong Won lalu
masuk ke dalam ruangan.
“Situasi tidak masuk akal macam
apa ini?” komentar Mi Young
“ Tuan Cha menyukainya atau bagaimana sebenarnya” kata Kyung Kook, Mi Young dan Hye Joon yakin
itu tak mungkin dan tidak
masuk akal, Ma Ri hanya melihat Joong Won dari
tempat duduknya seperti memiliki rencana yang lainya.
Joong Won bertemu dengan Tuan Baek diruanganya. Tuan Baek
membahas Joong Won yang bekerja
untuk promosi musim gugur. Joong Won membenarkan
kalau timnya akan meluncurkan program mobile UI dengan lebih
banyak produk pilihan, jadi
sebaiknya peluncurannya bersamaan. Tuan Baek
berkomentar itu bagus.
“Apa Sunny Land akan buka bulan
Oktober?” tanya Tuan Bak
“Ya... Kami
sedang bekerja keras membuat satu tempat yang sempurna untuk
berbelanja dan hiburan.” Jelas Joong Won, Tuan Baek
pun setuju, Joong Won pun pamit untuk kembali bekerja.
“Oh, yah... Aku mendengar kabar aneh dari
HRD. Katanya
ada tukang bersih-bersih yang sekarang jadi karyawan magang. Bagaimana kalau orang-orang
komplain?” kata Tuan Baek
“Dia diterima magang selama
sebulan karena kurangnya karyawan. Kukira
kami bisa membimbingnya menjadi seorang merchandiser.” Ucap Joong Won menyakinkan.
Semua sudah berkumpul di ruang rapat. Mi Young bertanya
apakah Bok Sil tahu cara menggunakan
computer. Bok Sil mengelengkan kepalanya. Do Jin pun menayakan
bagaimana dengan internet, Bok Sil juga mengatakan pernah
mencobanya waktu SMP.
“Kenapa kita memperkerjakan orang
seperti ini? Dia tidak
tahu menggunakan komputer dan internet.” Komentar
Hye Joo sinis
“Sama seperti memperkerjakan orang
buta huruf di perusahaan penerbitan.” Komentar
Kyung Kook, diam-diam Joong Won mendengar yang dibicarakan karyawan
“Hei... Setidaknya dia pernah menggunakan
aplikasi belanja online di ponsel, kan? Apa Kau
punya ponsel?” ucap Min Young
“Ya! Aku baru beli kemarin! Aku
sedang belajar menelepon.” Kata Bok Sil penuh semangat
Semua hanya bisa mengelengkan kepala seperti tak percaya
masih ada orang yang tak tahu apa-apa dizaman yang serba modern ini. Joong Won
masuk ruangan memberikan perkerjaan untuknya yaitu membeli Dark
Mocca ice tanpa kafein. Kyung Kook juga ingin dibelikan iceAmericano. Min Young juga meminta matcha
latte.
Ma Ri meminta ice Americano ukuran besar. Hye Joo meminta strawberry
cream frappé. Dong Gi Pun memesan caramel
macchiato ukuran sedang, Bok Sil yang
asing dengan semua pesanan minuman kebinggungan dan tak bisa mengingatnya. Ma
Ri berdiri mengatakan akan ikut dan membantunya.
Bok Sil melihat Ma Ri seperti seorang malaikat yang
menyelamatkanya, Ma Ri pun mempersilahkan Bok Sil untuk bertanya kalau ada yang
tak dimengerti. Ketika keluar sayap Ma Ri berubah jadi telinga rubah yang
licik, semua yang ada didalam berkomentar Ma Ri sangat
luar biasa dan juga baik, para pria berkomentar Sangat
sulit jadi orang yang cantik, kompeten sekaligus baik menurutnya Ma Ri itu terlalu
sempurna.
Sesampai di cafe, Bok Sil terpana melihat susunan kue yang
berjejer rapi dan terlihat rasanya yang enak. Ma Ri langsung memesan dengan
cepat minta strawberry cream frappe dan satu Dark Mocca Ice, 1 matcha latte dan 2 iced
Americano dengan Satu
dengan ukuran besar dan Satu
caramel macchiato ukuran sedang.
Bok Sil makin terpana melihat Ma Ri yang benar-benar bisa
menghafal semuanya, lalu melihat wajah Ma Ri seperti sangat bersinar di
matanya. Ma Ri mulai seperti membahas tentang masalah kantor pada Bok Sil.
Louis mencari nama keywordnya dalam ponsel dan terlihat
nama Louis Ssaton... Louis Carlos....Louis XIV. Dengan kesal karena
sama sekali tidak ada apa-apa tentangnya. In Sung datang memberitahu kalau Louis harus makan
sekarang karena sudah waktunya makan siang.
“Wah... ini Telur goreng dan sup
dwaenjjang.” Ucap In Sung melihat makanan yang ada
diatas meja, Louis menarik mejanya kalau itu makanan miliknya.
“Ada dua mangkuk nasi jadi Makan saja semuanya, Makan malam, aku yang traktir.” Kata In Sung,
“Bagaimana kau bisa tahu aku akan makan siang?” tanya Louis binggung
“Aku sudah bisa melihat dari
wajahnya Bok Sil. Dia
adalah tipe orang yang rela menyediakan makanan untuk teman serumahnya.. sebelum pergi kerja.” Komentar In Sung, Louis merasa Bok In Sung itu sangat
luar biasa.
In Sung memberitahu kalau Louis membutuhkan rice cooker supaya bisa memanaskan semua
makanan. Louis langsung memesannya dari ponselnya, In Sung terus makan memuji Bok
Sil adalah koki yang
hebat karena semua masakannya enak dan Louis
adalah pria yang beruntung. Louis bertanya apakah
Bibi Hwang tak pernah masak untuknya. In Sung mengaku ibunya memasak tapi hanya
sesekali saja.
Keduanya akhirnya berbaring setelah kenyang makan, In
Sung mengaku kenyang bertanya apakah ada kopi. Louis mengatakan ada tapi tak
memiliki air panas. In Sung menyuruh agar Louis memanaskan airnya lebih
dulu. Dengan polosnya Louis bertanya Bagaimana
caranya. In Sung tak percaya Louis itu tak tahu tentang hal
kecil seperti ini.
Akhirnya dengan kompor kecilnya, In Sung memasak air
panas. Louis melihatnya seperti ini pertama kalinya melihat cara memasak air
panas. In Sung meminta agar membeli kompor gas besar dan juga teko listrik. Louis langsung memesan dari ponselnya, In Sung pikir Dengan
peralatan masak yang lengkap, maka Bok
Sil bisa memasak lauk dan sup
bersamaan dan Teko
listrik sangat berguna untuk memasak air.
“Wah... Kau ini benar-benar tahu apapun” ucap Louis tak percaya
“Kenapa kau bisa tidak tahu tentang
perlengkapan dapur? Berarti
kau tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Apa
kau pernah dikurung dan hanya diberi makan oleh orang yang mengurungmu?” ucap In Sung,
In Sung membayangkan Louis di dalam kamar yang gelap
hanya diberikan makan mandu goreng tanpa yang lainya. Tapi In Sung pikir tak
mungkin karena Louis itu terlihat seperti orang kaya. Louis duduk sendiri dalam kamar rawat yang terisolasi,
dengan bibir pucat seperti akan segera mati. In Sung merasa kalau Louis sangat sehat.
Akhirnya ia membayangkan Louis seperti raja yang selalu
dilayani pelayan merasa kalau Louis itu mungkin
saja seorang anak manja dari keluarga kaya.
Air akhirnya sudah panas, In Sung membuatkan kopi untuk
Louis, matanya menatap wajah Louis seperti tak pernah mencicipi Kopi instant
sebelumnya. Louis mengaku selalu merasa tersentuh setiap
menikmatinya dan rasanya benar-benar
sangat enak. In Sung menghela nafas merasa tak
mungkin kalau Louis anak orang kaya karena minum kopi instant saja seperti baru
pertama kali.
Tuan Cha melihat makanan yang disediakan istrinya, lalu
merasakan bau makanan yang tak enak. Sementara sang istri mengoceh kalau Cucu Presdir meninggal karena kecelakaan. Tuan Cha sibuk memilih makanan yang bisa dimakan dengan
rasa yang benar.
“Kau benar-benar tidak pernah tahu
apa yang akan terjadi pada
hidupmu. Kudengar
dia masih sangat muda.”kata Ibu Joong Won, Tuan Cha
memberitahu kalau usianya masih
25 tahun.
“Aku mencampurkan plum, jadi Cobalah.” Ucap Ibu Joong Won menaruh lauk diatas sendok suaminya.
Tuan Cha yang tak mau mengecewaka istrinya terpaksa memakanya
“Aku mendapat undangan dari Sang
Yeob bulan depan. Jadi..
kapan Joong Won
akan menikah dengan gadis yang disukainya?” keluh ibu
Joong Won kembali menyuapkan lauk untuk suaminya.
Joong Won masuk lift, Bok Sil berteriak meminta untuk
menunggu ketika berlari masuk malah mendorong Joong Won, akhirnya posisinya
seperti bersandar pada dada Joong Won. Saat pintu lift tertutup keduanya
terlihat gugup dan mencoba berdiri dengan benar. Bok Sil meminta maaf
“Kau kan bisa ambil yang
berikutnya. Kenapa harus lari seperti itu? Apa ada yang menunggumu di rumah?” kata Joong Won marah, Bok Sil bergumam karena Joong Won
bisa mengetahuinya
“Jangan lari-lari di dalam gedung.” Ucap Joong Won, Bok Sil mengerti berjanji tidak
akan lari.
Joong Won akhirnya pergi ke toko pakaian, ketika akan
keluar melihat sepasang sepatu wanita yang cantik dan teringat dengan Bok Sil
dengan sepatu yang lucuh dipakai ke kantor, lalu menyadarkan diri kalau itu tak
perlu dilakukanya.
Bok Sil sibuk mengepel lantai sementara Louis asyik
menonton TV dan terlihat gambar suasana kota eropa dengan menjual [BUKU TENTANG TEMPAT-TEMPAT
ROMANTIS DI EROPA] tiba-tiba Louis berjongkok
didepan TV meminta Bok Sil untuk mendekatinya.
“Apa aku tinggal di sini? Aku
merasa tidak asing. Kalau
kau belok lewat jalan ini.. maka kau
akan menemukan kafe bernama Petit Queue. Kopi dan croissantnya sangat
enak.” Cerita Louis, Bok Sil seperti sedikit percaya.
Terdengar suara In Sung yang memanggil keduanya
Ketiganya duduk diteras, In Sung tahu Bok Sil itu harus
bekerja, jadi tidak punya waktu untuk
mencari adiknya, maka dari itu ia bersama dengan
Louis akan menemukan perusahaan yang bisa membantu menemukan Bok Nam, serta pergi keliling ke daerah ramai di Seoul dan membagikan selebaran.
“Louis juga akan menyanyidengan lirik "Bantu kami mencari
Bok Nam." Seperti sebuah event, Kau akan bergabung dengan
kami di akhir pekan. Jadi Kami
butuh 30ribu dolar sehari untuk biaya makan dan transportasi dan kau harus membiayainya.” Kata In Sung, Bok Sil langsung setuju.
“Kami tidak akan minta upah darimu dan hanya akan menganggap ini sebagai
kerja sukarela.” Ucap In Sung sengaja
mengelabuhi Bok Sil, Tanpa banyak bertanya-tanya Bok Sil langsung mengucapkan
terimakasih karena In Sung sangat baik.
“Ah, tidak perlu berterima kasih. Itulah gunanya tetangga.” Kata In Sung
“Aku melakukan ini karena
menurutku, ingatanku tidak
akan kembali dalam waktu dekat.” Kata Louis, In Sung
pun meminta Bok Sil agar menandatangi surat kontrak, Bok Sil tanpa ragu
memberikan tanda tanganya
Setelah itu In Sung bertanya apakah Louis ingat lagu yang diajarkan tadi, dan meminta agar menyanyikannya
untuk Bok Sil. Louis memalingkan wajahnya merasa malu,
In Sung pikir nanti Bok Sil tak akan membayar mereka, lalu mulai menyanyi
dengan lirik "Tolong
bantu kami menemukan Bok Nam". Ketiganya
pun tertawa bahagia.
Dua mangkuk jajamyung di pesan oleh In Sung dengan makan
makan malam bersama ibunya. In Sung meminta ibunya makan dengan perlahan saja.
Bibi Hwang bertanya anaknya itu akan kerja di mana. In Sung mengaku berkerja di Sebuah
perusahaan start-up yang mempromosikan ekonomi kreatif.
“Waktu kerjanya fleksibel dan
dapat banyak bonus juga. Yang
terutama, mereka sangat mempercayaiku. Aku
bahkan dibayar di muka.” Kata In Sung bangga
“Sepertinya perusahaannya bagus. Akhirnya kau bekerja juga setelah
menganggur 10 tahun.... Aku
bangga padamu.” Kata Bibi Hwang lalu memukul bokong
anaknya seperti anak bayi.
In Sung dan Louis menyebarka selembaran di depan stasiun
kereta, tapi beberapa orang malah membuangknya seperti tak peduli. Akhirnya
selembaran mereka habis, In Sung pikir sudah cukup dengan perkerjaan hari ini
dan mengajaknya untuk pulang. Louis tak percaya akan secepat ini perkerjaan
mereka.
“Kalau kau tidak mau pulang
sekarang, kita bisa berhenti di pasar itu.” kata In Sung, Louis binggung pasar apa yang dimaksud.
In Sung pun mengajak Louis untuk ikut denganya.
Di pasar barang bekas, Louis tetap bisa melihat barang-barang
yang bagus dan memilihkan untuk In Sung, kemeja dan jaket dipilihkanya. Lalu
memilih sebuah sweater dengan model yang bagus. Keduanya akhirnya mengunakan
pakaian barunya, Louis tak percaya Dengan 10ribu, sudah bisa
bergaya dari kepala sampai kaki.
“Aku rasa kau yang gila, Tuan Jago
Belanja. Kau punya
skill hebat bhakn Seleramu
juga luar biasa.” Kata In Sung
“Aku penasaran siapa aku
sebenarnya.” Ucap Louis, In Sung juga merasa
penasaran.
“Mulai sekarang, aku akan
memanggilmu King of Shopping.” Kata In Sung, Louis
berkomentar kalau julukan itu Kedengarannya sangat familiar. In Sung mengeluh kalau Louis mulai bersikap berlebihan
lagi
Louis melihat sebuah barang dengan bentuk pinguin
diatasnya, lalu mendekatinya Ia memutarnya dan terdengar suara musik. Lalu
tiba-tiba ia merasakan sesuatu dalam pikiranya, terlihat piringan hitam dengan
seorang anak yang memohon sambil menatap langit, pohon natal dan juga banyak
hadiah. Louis melihat tertulis (GOLD
DEPARTMENT STORE)
Pikiran kembali datang seperti mobilnya berputar-putar
dijalan, akhirnya Louis merasakan sakit dibagian kepala yang tak bisa ditahan,
In Sung datang melihat Louis yang kesakitan dengan wajah panik. Louis merasaka
kepala dan dadanya terasa sangat sakit.
Bok Sil merawat Louis yang tidur dengan lelap dan
memastikan tak terserang demam. Ia melihat kotak musik yang ada didepanya, In
Sung menceritakan tak tau apa yang dipegang tetanganya itu tapi Louis tidak
akan tenang jadi
membelinya dengan uang simpanan pribadinya.
“ Harganya 50ribu karena edisi terbatas. Aku mau uang ku itu diganti.” Ucap In Sung saat mengantarkan Louis pulang.
Bok Sil pun memlihat tulisan "Gold
Department Store" dan memutar kembali
musiknya.
Nyonya Choi dan Pelayan Kim menikmati indahnya pantai
dengan berdiri di balkon. Pelaya Kim
mengingat Louis sangat menyukai pantai ini.
Flash Back
Louis sedang main bersama anjingnya ditaman dengan nama Koboshi,Nyonya Choi bertanya Apa
artinya nama Koboshi. Pelayan Kim menceritakan kalau Louis tidak
mau memberitahunya karena rahasia.
“Terima kasih karena Koboshi, Ji Sung banyak tertawa
akhir-akhir ini.” ucap Nyonya Choi lalu
mengetahui kalau bilang Koboshi hidup selama 14 tahun
“Kami menguburkannya di tempat
terbuka. Itu
membuatku stress karena Tuan Louis tidak mau makan selama sebulan karenanya.” Cerita pelayan Kim
“Aku harusnya berterima kasih pada
Koboshi. Dia
menggantikanku di sisi Louis.” Ucap Nenek Choi
terharu mengingat cucunya yang sudah meninggal.
Louis seperti tak nafsu makan, Bok Sil dengan baik hati
bertanya apakah ingin digorengkan Ham, Louis langsung tersenyum menganguk
kepalanya. Bok Sil mulai mengorengkan Ham didapur, Louis sibuk dengan
ponselnhya lalu memberitahu tentang barang yang dibeliknya pada pasar loak.
“Ini 1 dari 30 kotak musik edisi
terbatas Yang
dibuat Gold Department Store 18 tahun lalu untuk merayakan ulang tahun yang
ke 30.” Kata Louis.
“Ahhh... Begitu Lalu Bagaimana sakit kepalamu? Kalau masih merasa tidak enak
badan, istirahatlah di
rumah. Jangan
keluar.” Kata Bok Sil
“Tidak, aku harus melakukan yang
terbaik untuk
menemukan Bok Nam.” Ucap Louis lalu mengikuti
kemana Bok Sil berjalan. Bok Sil heran kenapa Louis terus mengikutinya.
“Karena aku menyukaimu.” Akui Louis dengan santai, Bok Sil terdiam dan tanpa
gugup,
“Apa maksudmu? Kau membuatku
deg-degan.” Ucap Bok Sil, Louis sudah bisa
menduganya lalu makan dengan lahap dengan ham yang digorengkan Bok Sil.
Bok Sil bisa mengetik dengan dua jari telunjuknya dengan
menuliskan (GOLD DEPARTMENT STORE) lalu terlihat berita [PEWARIS
GOLD GROUP MENINGGAL KARENA KECELAKAAN.] dan
ternyata So Gold Department Store dan perusahaannya berkerja itu berada di group yang
sama.
Ia teringat dengan perkataan Bibi Hwang sebelumnya
kalau Cucu
Presdir meninggal
dan merasa mengetahui kecelakan itu. Joong Won yang diam-diam melihat Bok Sil
dari belakang langsung memanggilnya dengan wajah penuh amarah.
“Apa Kau sudah santai-santai? Setiap detik dan menit itu
berharga.. jadi kau
tinggal browsing internet saja. Kau
mau dipecat setelah masa percobaan ini dan
jadi tukang bersih-bersih seumur hidup? Bawa daftar perusahaan yang akan
kita ajak meeting hari ini dan juga jadwalnya.”
Perintah Joong Won, Bok Sil pun mengerti dengan membawa semua berkasnya.
Louis sudah sudah bersiap dan memanggil In
Sung untuk berkerja. In Sung meminta untuk menunggu sebentar lagi. Louis
akhirnya duduk diteras dan ponselnya berdering, seroang pria mengaku dari
Financial Supervisory Service.
“Apa kau kehilangan sesuatu yang
berisi data pribadimu seperti
dompet, KTP atau passport?” kata si pria, Louis
membenarkan dan bertanya pakah mereka menemukanya, orang itu membenarkan.
“Siapa namaku?” tanya Louis penasaran, Di TV terlihat gambar Song Joong
Ki dalam iklan. Si pria langsung menyebut namanya adalah Song Joong Ki.
Louis langsung percaya kalau namanya itu Song Joong Ki
lalu bertanya keberadaan dan akan pergi menemuinya. Si pria meminta Louis agar
tenang dan dengarkan perkatanya,
memberitahu kalau gerombolan penipu mencoba
menggunakan nama untuk kejahatan, dan
berhasil menipu beberapa orang.
“Kalau mereka tidak mau berdamai maka , kau sendiri yang akan
dipenjara. Jadi Kau harus
mengirimkan semua uang tunai ke rekening yang ditunjuk. Jangan putuskan telepon ini dan pergilah ke bank dengan kartu
kredit milikmu. Penyelidikan
ini sifatnya rahasia jadi
kau tidak boleh memberitahu siapapun dan Pergilah
sendiri.” Kata Si pria, Louis pun berjalan sendirian keluar dari
rumah.
“Bisakah aku mendapatkan KTP ku kembali kalau
semua masalah ini sudah selesai? Jadi Di
mana alamatku yang tertulis di KTP?” kata
Louis, Si pria menyakinkan kalau sudah menyelesaikan masalah dan mengatakan
kalau tinggal
di Cheongdam-dong dan bertanya apakah sudah
sampai bank, Louis melihat sudah sampai sekarang.
In Sung sudah berdandan rapi memanggil Louis untuk segera
berkerja, tapi pintu rumahnya terkunci dan berpikir tetangganya itu sudah
keluar lebih dulu. Ia mencoba menelp Louis tapi sibuk.
Louis dengan mudahnya mengirimkan 2 juta Won pada
rekening yang diminta lalu memberitahu kalau sudah mengirimkanya, si pria
terlihat bahagia mengatakan kalau sekarang sudah bebas. Louis bertanya kemana sekarang harus menemuinya. Si
pria dengan nada mengejek pergi ke rumahnya saja dan langsung menutup telpnya.
Louis binggung mencoba bicara tapi telpnya sudah terputus.
Bok Sil sibuk dengan kerjaanya, sementara Ma Ri sibuk
melihat email dan menemukan email "High-quality
Brand Day" Masa
diskonnya hanya berlalu untuk pemegang kartu kredit Nara saja.
Lalu membaca sebuah forum “Orang yang tidak punya kartu kredit sepertiku, jadi bagaimana? King of Shopping, Louis.” Wajah Ma Ri
langsug kaget melihat nama yang tak asing baginya.
Bok Sil pulang kerumah melihat Louis tak ada dirumah
berarti belum pulang, lalu melihat meja makan yang masih utuh berarti Louis
juga tidak makan. Di lantai
terlihat note yang ditinggalkan Louis “Jangan
cari aku.” Bok Sil binggung ada aapa dengan Louis.
Akhirnya In Sung bertanya sebenarnya ada apa karena Louis
terlihat misterius bahkan tidak mau ditemukan. Bok Sil terlihat kebinggungan, berpikir kalau In Sung
memang pergi padahal tidak punya tempat yang bisa
dituju. In Sung pikir Louis ingin sendirian jadi lebih baik
biarkan saja. Bok Sil makin binggung kenapa Louis ingin sendirian dan Apa
ada sesuatu yang terjadi
Louis sendirian merenungi nasibnya karena bisa dibodohi
orang sampai harus kehilangan 2 juta Won sekaligus, teringat kembali saat
bertemu dengan In Sung.
“Kau bilang ponselmu atas nama Bok
Sil? Kenapa
Bok Sil bisa jadi Song Joong Ki?” ucap In
Sung marah,
“Aku tidak tahu karena cuma mau tahu siapa diriku sebenarnya.” Kata
Bok Sil.
Louis terdiam dan melihat seekor anjing yang berlari
tiba-tiba teringat nama Koboshi, lalu mengejarnya. Si anjing berdiri di dekat pipa air
untuk pemadam. Louis memanggil Koboshi lalu tiba-tiba seperti pikiran kembali
datang melihat seseorang terbentur dan kembali memanggil Koboshi. Terdengar suara
Bok Si yang menyahutinya dengan mata melotot mendekat Louis.
bersambung ke episode 4
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar