PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 30 September 2016

Sinopsis Shopping King Louie Episode 3 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

In Sung pulang kerumah lalu menanyakan pendapat ibunya kalau dua tetangganyai sedikit bodoh. Bibi Hwang meminta agar anaknya bisa mengaca pada dirinya sendiri, kaena sudah menganggur selama 10 tahun, mengatakan akan belajar keras dan menjadi PNS menurutnya kalau anaknya itu yang lebih bodoh. In Sung dengan wajah cemberut masuk ke dalam kamar yang disekat.
Kau sendiri tidak cukup pintar jadi Pergilah keluar dan carilah uang. Aku Bisa makan dari uang yang kau hasilkan adalah impianku selama ini” teriak ibunya membuka pintu kamar sambil memukul anaknya, In Sung tetap saja cemberut. 

Bok Sil dan Louis kali ini tidur dengan alas dan selimut, keduanya seperti tak bisa tidur. Louis akhirnya memiringkan badanya dan bertanya apakah Bok Sil sudah tertidur. Bok Sil dengan mata menatap ke langit rumah mengatakan belum. Louis bertanya Apa yang dipikirkan,
Aku sedang memikirkan Bok Nam. Adikku sangat menyukai daging. Apa dia sekarang bisa makan ? Aku mencemaskannya.” Ungkap Bok Sil sedih
Kalau ingatanku kembali, Aku akan mencari Bok Nam untukmu. Percayalah padaku.” Kata Louis, Bok Sil percaya akan hal itu
Kita tidak punya lemari,  atau kulkas. Masih banyak yang harus dibeli.” Ucap Bok Sil
Aku akan memesan semuanya,  jadi kau tidak usah cemas dan pergilah tidur. Kau harus kerja besok.” Kata Louis, Bok Sil menatap ke arah Louis mengucapkan selamat malam pada Louis.
"Louis"... Dia memanggil namaku. Gumam Louis seperti mulai bisa menemukan jati dirinya lagi. 

Pagi hari
Louis mengikuti Bok Sil ke depan rumah, Bok Sil kesal Louis yang terus mengikutinya dengan mengancam tak boleh mengikutinya kalau masih mau bersamanya. Louis melihat baju  Bok Sil berkomentar suka corak bunga, tapi kain dan modelnya sangat jadul. Bok Sil tahu karena itu baju lama.
Pakailah yang kau beli kemarin.” Kata Louis, Bok Sil menolak dan langsung pergi, Louis tak percaya ternyata Bok Sil  memang keras kepala.
Sesampai di halte bus, Louis tetap mengikutinya. Bok Sil pikir Louis itu ingin naik bus juga denganya. Louis membawa sebuah syal lalu memutar-mutarnya dan bisa terbentuk seperti bunga mawar lalu masangkanya di baju Bok Sil. Bok Sil terlihat gugup saat Louis berdiri dengan sangat dekat.
Louis terlihat santai menurutnya dengan detail seperti ini akan melengkapi penampilannya dan gaya jadulnya terlihat lebih fashion. Bok Sol melihat seperti bros yang menempel pada bajunya, akhirnya bus pun datang dan Bok Sil naik keatas bus, Louis melambaikan tangan sambil berteriak Semoga harimu menyenangkan! Jangan pulang terlambat! Bok Sil tersenyum karena memiliki Louis yang menyemangatinya. 

Bok Sil masuk ke kantor yang sama tapi seperti tak biasa karena pergi ke tempat yang berbeda. Saat masuk bahkan sempat menabraknya, lalu pergi begitu saja. Bok Sil memegang bros yang ada dibajunya seperti memberikan kekuatan.
Akhirnya Bok Sil masuk ke bagian yang diminta oleh Joong Won lalu melihat semua orang sudah sibuk berkerja, akhirnya menyapa semua dengan membungkukan badan. Hye Joo ingat dengan Bok Sil si tukang  bersih-bersih yang dibawa ke UGD lalu berpikir sengaja datang untuk membersihkan ruangan. Joong Won datang langsung berdiri disamping Bok Sil.
Nona Ko Bok Sil akan bekerja dengan kita mulai hari ini. Jadi Ucapkan salam pada semuanya.” Kata Joong Won semua kaget mendengarnya, Bok Sil pun memperkenalkan dirinya dengan gugup
Pak Lee, kau bilang kekurangan tenaga, kan?” kata Joong Won, Kyung Kook membenarkan dan ingin menyela tapi Joong Won lebih dulu berbicara.
Nona Ko akan mengurus tugas administrasi,  jadi, gunakan tenaganya dengan bijak.” Kata Joong Won, Kyung Kook pun tak bisa melawannya.

Do Jin.... Pergi ambilkan laptop untuk Nona Ko. Setelah Isi formulir dan mintalah kartu tanda karyawan.” Jelas Joong Won lalu menyuruh Bok Sil mengikuti Bok Sil sekarang juga. Bok Sil terlihat masih gugup mengikuti si pria muda untuk mengambil ID Card. 
Kita harus melatihnya selama sebulan, dan memutuskan apakah dia layak jadi karyawan tetap atau tidak, Jadi anggap sekarang kau sudah tahu itu. Siapkan rapat untuk jam 10.” Perintah Joong Won lalu masuk ke dalam ruangan.
Situasi tidak masuk akal macam apa ini?” komentar Mi Young

“ Tuan Cha menyukainya atau bagaimana sebenarnya” kata Kyung Kook, Mi Young dan Hye Joon yakin itu tak mungkin dan  tidak masuk akal, Ma Ri hanya melihat Joong Won dari tempat duduknya seperti memiliki rencana yang lainya. 

Joong Won bertemu dengan Tuan Baek diruanganya. Tuan Baek membahas Joong Won yang  bekerja untuk promosi musim gugur. Joong Won membenarkan kalau timnya akan meluncurkan program mobile UI dengan lebih banyak produk pilihan, jadi sebaiknya peluncurannya bersamaan. Tuan Baek berkomentar itu bagus.
Apa Sunny Land akan buka bulan Oktober?” tanya Tuan Bak
Ya... Kami sedang bekerja keras membuat satu tempat yang sempurna  untuk berbelanja dan hiburan.” Jelas Joong Won, Tuan Baek pun setuju, Joong Won pun pamit untuk kembali bekerja.
Oh, yah... Aku mendengar kabar aneh dari HRD. Katanya ada tukang bersih-bersih yang sekarang jadi karyawan magang. Bagaimana kalau orang-orang komplain?” kata Tuan Baek
Dia diterima magang selama sebulan karena kurangnya karyawan. Kukira kami bisa membimbingnya menjadi seorang merchandiser.” Ucap Joong Won menyakinkan. 

Semua sudah berkumpul di ruang rapat. Mi Young bertanya apakah Bok Sil tahu cara  menggunakan computer. Bok Sil mengelengkan kepalanya. Do Jin pun menayakan bagaimana dengan internet, Bok Sil juga mengatakan pernah mencobanya waktu SMP.
Kenapa kita memperkerjakan orang seperti ini? Dia tidak tahu menggunakan komputer dan internet.” Komentar Hye Joo sinis
Sama seperti memperkerjakan orang buta huruf di perusahaan penerbitan.” Komentar Kyung Kook, diam-diam Joong Won mendengar yang dibicarakan karyawan
“Hei... Setidaknya dia pernah menggunakan aplikasi belanja online di ponsel, kan? Apa Kau punya ponsel?” ucap Min Young
Ya! Aku baru beli kemarin! Aku sedang belajar menelepon.” Kata Bok Sil penuh semangat
Semua hanya bisa mengelengkan kepala seperti tak percaya masih ada orang yang tak tahu apa-apa dizaman yang serba modern ini. Joong Won masuk ruangan memberikan perkerjaan untuknya yaitu membeli Dark Mocca ice tanpa kafein. Kyung Kook juga ingin dibelikan  iceAmericano. Min Young juga meminta matcha latte.
Ma Ri meminta ice Americano ukuran besar. Hye Joo meminta strawberry cream frappé. Dong Gi Pun memesan caramel macchiato ukuran  sedang, Bok Sil yang asing dengan semua pesanan minuman kebinggungan dan tak bisa mengingatnya. Ma Ri berdiri mengatakan akan ikut dan membantunya.
Bok Sil melihat Ma Ri seperti seorang malaikat yang menyelamatkanya, Ma Ri pun mempersilahkan Bok Sil untuk bertanya kalau ada yang tak dimengerti. Ketika keluar sayap Ma Ri berubah jadi telinga rubah yang licik, semua yang ada didalam berkomentar Ma Ri sangat luar biasa dan juga baik, para pria berkomentar Sangat sulit jadi orang yang cantik, kompeten sekaligus baik menurutnya Ma Ri itu terlalu sempurna.


Sesampai di cafe, Bok Sil terpana melihat susunan kue yang berjejer rapi dan terlihat rasanya yang enak. Ma Ri langsung memesan dengan cepat minta strawberry cream frappe dan satu Dark Mocca Ice, 1 matcha latte dan 2 iced Americano dengan Satu dengan ukuran besar dan Satu caramel macchiato ukuran sedang.
Bok Sil makin terpana melihat Ma Ri yang benar-benar bisa menghafal semuanya, lalu melihat wajah Ma Ri seperti sangat bersinar di matanya. Ma Ri mulai seperti membahas tentang masalah kantor pada Bok Sil. 

Louis mencari nama keywordnya dalam ponsel dan terlihat nama Louis Ssaton... Louis Carlos....Louis XIV. Dengan kesal karena  sama sekali tidak ada apa-apa tentangnya. In Sung datang memberitahu kalau Louis harus makan sekarang karena sudah waktunya makan siang.
“Wah... ini Telur goreng dan sup dwaenjjang.” Ucap In Sung melihat makanan yang ada diatas meja, Louis menarik mejanya kalau itu makanan miliknya.
Ada dua mangkuk nasi jadi Makan saja semuanya,  Makan malam, aku yang traktir.” Kata In Sung,
Bagaimana kau bisa tahu aku akan makan siang?” tanya Louis binggung
Aku sudah bisa melihat dari wajahnya Bok Sil. Dia adalah tipe orang yang rela menyediakan makanan untuk teman serumahnya.. sebelum pergi kerja.” Komentar In Sung, Louis merasa Bok In Sung itu sangat luar biasa.
In Sung memberitahu kalau Louis membutuhkan  rice cooker supaya bisa memanaskan semua makanan. Louis langsung memesannya dari ponselnya,  In Sung terus makan memuji Bok Sil adalah koki yang hebat karena semua masakannya enak dan Louis adalah pria yang beruntung. Louis bertanya apakah Bibi Hwang tak pernah masak untuknya. In Sung mengaku ibunya memasak tapi hanya sesekali saja.

Keduanya akhirnya berbaring setelah kenyang makan, In Sung mengaku kenyang bertanya apakah ada kopi. Louis mengatakan ada tapi tak memiliki air panas. In Sung menyuruh agar Louis memanaskan airnya lebih dulu.  Dengan polosnya Louis bertanya Bagaimana caranya. In Sung tak percaya Louis itu tak tahu tentang hal kecil seperti ini.
Akhirnya dengan kompor kecilnya, In Sung memasak air panas. Louis melihatnya seperti ini pertama kalinya melihat cara memasak air panas. In Sung meminta agar membeli kompor gas besar dan juga teko listrik.  Louis langsung memesan dari ponselnya,  In Sung pikir Dengan peralatan masak yang lengkap, maka Bok Sil bisa memasak lauk dan sup bersamaan dan Teko listrik sangat berguna untuk memasak air.
“Wah... Kau ini benar-benar tahu apapun” ucap Louis tak percaya
“Kenapa kau bisa tidak tahu tentang perlengkapan dapur? Berarti kau tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Apa kau pernah dikurung dan hanya diberi makan oleh orang yang mengurungmu?” ucap In Sung,

In Sung membayangkan Louis di dalam kamar yang gelap hanya diberikan makan mandu goreng tanpa yang lainya. Tapi In Sung pikir tak mungkin karena Louis itu terlihat seperti orang kaya. Louis duduk sendiri dalam kamar rawat yang terisolasi, dengan bibir pucat seperti akan segera mati. In Sung merasa kalau Louis  sangat sehat.
Akhirnya ia membayangkan Louis seperti raja yang selalu dilayani pelayan merasa kalau Louis itu  mungkin saja seorang anak manja dari keluarga kaya.


Air akhirnya sudah panas, In Sung membuatkan kopi untuk Louis, matanya menatap wajah Louis seperti tak pernah mencicipi Kopi instant sebelumnya. Louis mengaku selalu merasa tersentuh setiap menikmatinya dan rasanya benar-benar sangat enak. In Sung menghela nafas merasa tak mungkin kalau Louis anak orang kaya karena minum kopi instant saja seperti baru pertama kali. 

Tuan Cha melihat makanan yang disediakan istrinya, lalu merasakan bau makanan yang tak enak. Sementara sang istri mengoceh kalau  Cucu Presdir meninggal karena kecelakaan. Tuan Cha sibuk memilih makanan yang bisa dimakan dengan rasa yang benar.
Kau benar-benar tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hidupmu. Kudengar dia masih sangat muda.”kata Ibu Joong Won, Tuan Cha memberitahu kalau usianya  masih 25 tahun.
Aku mencampurkan plum, jadi Cobalah.” Ucap Ibu Joong Won menaruh lauk diatas sendok suaminya. Tuan Cha yang tak mau mengecewaka istrinya terpaksa memakanya
Aku mendapat undangan dari Sang Yeob bulan depan. Jadi.. kapan Joong Won akan menikah dengan gadis yang disukainya?” keluh ibu Joong Won kembali menyuapkan lauk untuk suaminya. 

Joong Won masuk lift, Bok Sil berteriak meminta untuk menunggu ketika berlari masuk malah mendorong Joong Won, akhirnya posisinya seperti bersandar pada dada Joong Won. Saat pintu lift tertutup keduanya terlihat gugup dan mencoba berdiri dengan benar. Bok Sil meminta maaf
Kau kan bisa ambil yang berikutnya. Kenapa harus lari seperti itu? Apa ada yang menunggumu di rumah?” kata Joong Won marah, Bok Sil bergumam karena Joong Won bisa mengetahuinya
Jangan lari-lari di dalam gedung.” Ucap Joong Won, Bok Sil mengerti berjanji tidak akan lari.
Joong Won akhirnya pergi ke toko pakaian, ketika akan keluar melihat sepasang sepatu wanita yang cantik dan teringat dengan Bok Sil dengan sepatu yang lucuh dipakai ke kantor, lalu menyadarkan diri kalau itu tak perlu dilakukanya. 

Bok Sil sibuk mengepel lantai sementara Louis asyik menonton TV dan terlihat gambar suasana kota eropa dengan menjual [BUKU TENTANG TEMPAT-TEMPAT ROMANTIS DI EROPA] tiba-tiba Louis berjongkok didepan TV meminta Bok Sil untuk mendekatinya.
Apa aku tinggal di sini? Aku merasa tidak asing. Kalau kau belok lewat jalan  ini.. maka kau akan menemukan kafe bernama Petit Queue. Kopi dan croissantnya sangat enak.” Cerita Louis, Bok Sil seperti sedikit percaya. Terdengar suara In Sung yang memanggil keduanya 

Ketiganya duduk diteras, In Sung  tahu Bok Sil itu harus bekerja,  jadi tidak punya waktu untuk mencari adiknya, maka dari itu ia bersama dengan Louis akan menemukan perusahaan yang bisa membantu menemukan Bok Nam, serta pergi keliling ke daerah ramai di Seoul dan membagikan selebaran.
Louis juga akan menyanyidengan lirik "Bantu kami mencari Bok Nam." Seperti sebuah event,  Kau akan bergabung dengan kami di akhir pekan. Jadi Kami butuh 30ribu dolar sehari untuk biaya makan dan transportasi dan kau harus membiayainya.” Kata In Sung, Bok Sil langsung setuju.
Kami tidak akan minta upah darimu dan hanya akan menganggap ini sebagai kerja sukarela.” Ucap In Sung sengaja mengelabuhi Bok Sil, Tanpa banyak bertanya-tanya Bok Sil langsung mengucapkan terimakasih karena In Sung sangat baik.

Ah, tidak perlu berterima kasih. Itulah gunanya tetangga.” Kata In Sung
Aku melakukan ini karena menurutku, ingatanku tidak akan kembali dalam waktu dekat.” Kata Louis, In Sung pun meminta Bok Sil agar menandatangi surat kontrak, Bok Sil tanpa ragu memberikan tanda tanganya
Setelah itu In Sung bertanya apakah Louis ingat lagu yang diajarkan tadi, dan meminta agar menyanyikannya untuk Bok Sil. Louis memalingkan wajahnya merasa malu, In Sung pikir nanti Bok Sil tak akan membayar mereka, lalu mulai menyanyi dengan lirik  "Tolong bantu kami menemukan Bok Nam". Ketiganya pun tertawa bahagia. 


Dua mangkuk jajamyung di pesan oleh In Sung dengan makan makan malam bersama ibunya. In Sung meminta ibunya makan dengan perlahan saja. Bibi Hwang bertanya anaknya itu akan kerja di mana. In Sung mengaku berkerja di Sebuah perusahaan start-up yang mempromosikan ekonomi kreatif.
Waktu kerjanya fleksibel dan dapat banyak bonus juga. Yang terutama, mereka sangat mempercayaiku. Aku bahkan dibayar di muka.” Kata In Sung bangga
Sepertinya perusahaannya bagus. Akhirnya kau bekerja juga setelah menganggur 10 tahun.... Aku bangga padamu.” Kata Bibi Hwang lalu memukul bokong anaknya seperti anak bayi. 

In Sung dan Louis menyebarka selembaran di depan stasiun kereta, tapi beberapa orang malah membuangknya seperti tak peduli. Akhirnya selembaran mereka habis, In Sung pikir sudah cukup dengan perkerjaan hari ini dan mengajaknya untuk pulang. Louis tak percaya akan secepat ini perkerjaan mereka.
Kalau kau tidak mau pulang sekarang,  kita bisa berhenti di pasar itu.” kata In Sung, Louis binggung pasar apa yang dimaksud. In Sung pun mengajak Louis untuk ikut denganya.
Di pasar barang bekas, Louis tetap bisa melihat barang-barang yang bagus dan memilihkan untuk In Sung, kemeja dan jaket dipilihkanya. Lalu memilih sebuah sweater dengan model yang bagus. Keduanya akhirnya mengunakan pakaian barunya, Louis tak percaya Dengan 10ribu, sudah bisa bergaya dari kepala sampai kaki.
“Aku rasa kau yang gila, Tuan Jago Belanja. Kau punya skill hebat bhakn Seleramu juga luar biasa.” Kata In Sung
Aku penasaran siapa aku sebenarnya.” Ucap Louis, In Sung juga merasa penasaran.
Mulai sekarang, aku akan memanggilmu King of Shopping.” Kata In Sung, Louis berkomentar kalau julukan itu Kedengarannya sangat familiar. In Sung mengeluh kalau Louis mulai bersikap berlebihan lagi
Louis melihat sebuah barang dengan bentuk pinguin diatasnya, lalu mendekatinya Ia memutarnya dan terdengar suara musik. Lalu tiba-tiba ia merasakan sesuatu dalam pikiranya, terlihat piringan hitam dengan seorang anak yang memohon sambil menatap langit, pohon natal dan juga banyak hadiah.  Louis melihat tertulis (GOLD DEPARTMENT STORE)

Pikiran kembali datang seperti mobilnya berputar-putar dijalan, akhirnya Louis merasakan sakit dibagian kepala yang tak bisa ditahan, In Sung datang melihat Louis yang kesakitan dengan wajah panik. Louis merasaka kepala dan dadanya terasa sangat sakit. 

Bok Sil merawat Louis yang tidur dengan lelap dan memastikan tak terserang demam. Ia melihat kotak musik yang ada didepanya, In Sung menceritakan tak tau apa yang dipegang tetanganya itu tapi Louis tidak akan tenang jadi membelinya dengan uang simpanan pribadinya.
Harganya 50ribu karena edisi terbatas. Aku mau uang ku itu diganti.” Ucap In Sung saat mengantarkan Louis pulang.
Bok Sil pun memlihat tulisan "Gold Department Store" dan memutar kembali musiknya. 

Nyonya Choi dan Pelayan Kim menikmati indahnya pantai dengan berdiri di balkon.  Pelaya Kim mengingat Louis sangat menyukai pantai ini.
Flash Back
Louis sedang main bersama anjingnya ditaman dengan nama Koboshi,Nyonya Choi bertanya Apa artinya nama Koboshi. Pelayan Kim menceritakan kalau Louis tidak mau memberitahunya karena rahasia.

Terima kasih karena Koboshi, Ji Sung banyak tertawa akhir-akhir ini.” ucap Nyonya Choi lalu mengetahui kalau bilang Koboshi hidup selama 14 tahun
Kami menguburkannya di tempat terbuka. Itu membuatku stress karena Tuan Louis tidak mau makan selama sebulan karenanya.” Cerita pelayan Kim
Aku harusnya berterima kasih pada Koboshi. Dia menggantikanku di sisi Louis.” Ucap Nenek Choi terharu mengingat cucunya yang sudah meninggal. 

Louis seperti tak nafsu makan, Bok Sil dengan baik hati bertanya apakah ingin digorengkan Ham, Louis langsung tersenyum menganguk kepalanya. Bok Sil mulai mengorengkan Ham didapur, Louis sibuk dengan ponselnhya lalu memberitahu tentang barang yang dibeliknya pada pasar loak.
Ini 1 dari 30 kotak musik edisi terbatas Yang dibuat Gold Department Store 18 tahun lalu untuk merayakan ulang tahun yang ke 30.” Kata Louis.
“Ahhh... Begitu Lalu Bagaimana sakit kepalamu? Kalau masih merasa tidak enak badan, istirahatlah di rumah. Jangan keluar.” Kata Bok Sil

Tidak, aku harus melakukan yang terbaik untuk menemukan Bok Nam.” Ucap Louis lalu mengikuti kemana Bok Sil berjalan. Bok Sil heran kenapa Louis terus mengikutinya.
Karena aku menyukaimu.” Akui Louis dengan santai, Bok Sil terdiam dan tanpa gugup,
Apa maksudmu? Kau membuatku deg-degan.” Ucap Bok Sil, Louis sudah bisa menduganya lalu makan dengan lahap dengan ham yang digorengkan Bok Sil. 
Bok Sil bisa mengetik dengan dua jari telunjuknya dengan menuliskan   (GOLD DEPARTMENT STORE) lalu terlihat berita [PEWARIS GOLD GROUP MENINGGAL KARENA KECELAKAAN.] dan ternyata So Gold Department Store dan perusahaannya berkerja itu berada di group yang sama.
Ia teringat dengan perkataan Bibi Hwang sebelumnya kalau  Cucu Presdir meninggal dan merasa mengetahui kecelakan itu. Joong Won yang diam-diam melihat Bok Sil dari belakang langsung memanggilnya dengan wajah penuh amarah.
“Apa Kau sudah santai-santai? Setiap detik dan menit itu berharga.. jadi kau tinggal browsing internet saja. Kau mau dipecat setelah masa percobaan ini dan jadi tukang bersih-bersih seumur hidup? Bawa daftar perusahaan yang akan kita ajak meeting hari ini dan juga jadwalnya.” Perintah Joong Won, Bok Sil pun mengerti dengan membawa semua berkasnya. 

Louis sudah sudah bersiap dan memanggil In Sung untuk berkerja. In Sung meminta untuk menunggu sebentar lagi. Louis akhirnya duduk diteras dan ponselnya berdering, seroang pria mengaku dari Financial Supervisory Service.
Apa kau kehilangan sesuatu yang berisi data pribadimu seperti dompet, KTP atau passport?” kata si pria, Louis membenarkan dan bertanya pakah mereka menemukanya, orang itu membenarkan.
Siapa namaku?” tanya Louis penasaran, Di TV terlihat gambar Song Joong Ki dalam iklan. Si pria langsung menyebut namanya adalah Song Joong Ki.
Louis langsung percaya kalau namanya itu Song Joong Ki lalu bertanya keberadaan dan akan pergi menemuinya. Si pria meminta Louis agar tenang dan dengarkan perkatanya,  memberitahu kalau gerombolan penipu mencoba menggunakan nama untuk kejahatan, dan berhasil menipu beberapa orang.


Kalau mereka tidak mau berdamai maka , kau sendiri yang akan dipenjara. Jadi Kau harus mengirimkan semua uang tunai ke rekening yang ditunjuk. Jangan putuskan telepon ini dan pergilah ke bank dengan kartu kredit milikmu. Penyelidikan ini sifatnya rahasia jadi kau tidak boleh memberitahu siapapun dan Pergilah sendiri.” Kata Si pria, Louis pun berjalan sendirian keluar dari rumah.
Bisakah aku mendapatkan KTP ku kembali kalau semua masalah ini sudah selesai? Jadi Di mana alamatku yang tertulis di KTP?” kata Louis, Si pria menyakinkan kalau sudah menyelesaikan masalah dan mengatakan kalau  tinggal di Cheongdam-dong dan bertanya apakah sudah sampai bank, Louis melihat sudah sampai sekarang. 

In Sung sudah berdandan rapi memanggil Louis untuk segera berkerja, tapi pintu rumahnya terkunci dan berpikir tetangganya itu sudah keluar lebih dulu. Ia mencoba menelp Louis tapi sibuk.
Louis dengan mudahnya mengirimkan 2 juta Won pada rekening yang diminta lalu memberitahu kalau sudah mengirimkanya, si pria terlihat bahagia mengatakan kalau sekarang sudah bebas. Louis bertanya kemana sekarang harus menemuinya. Si pria dengan nada mengejek pergi ke rumahnya saja dan langsung menutup telpnya. Louis binggung mencoba bicara tapi telpnya sudah terputus.

Bok Sil sibuk dengan kerjaanya, sementara Ma Ri sibuk melihat email dan menemukan email  "High-quality Brand Day" Masa diskonnya hanya berlalu untuk pemegang kartu kredit Nara saja.
Lalu membaca sebuah forum Orang yang tidak punya kartu kredit sepertiku, jadi bagaimana? King of Shopping, Louis. Wajah Ma Ri langsug kaget melihat nama yang tak asing baginya. 
Bok Sil pulang kerumah melihat Louis tak ada dirumah berarti belum pulang, lalu melihat meja makan yang masih utuh berarti Louis juga tidak makan. Di lantai terlihat note yang ditinggalkan Louis “Jangan cari aku.” Bok Sil binggung ada aapa dengan Louis.

Akhirnya In Sung bertanya sebenarnya ada apa karena Louis terlihat misterius bahkan tidak mau ditemukan. Bok Sil terlihat kebinggungan, berpikir kalau In Sung memang pergi padahal tidak punya tempat yang bisa dituju. In Sung pikir Louis ingin sendirian jadi lebih baik biarkan saja. Bok Sil makin binggung kenapa Louis ingin sendirian dan Apa ada sesuatu yang terjadi

Louis sendirian merenungi nasibnya karena bisa dibodohi orang sampai harus kehilangan 2 juta Won sekaligus, teringat kembali saat bertemu dengan In Sung.
Kau bilang ponselmu atas nama Bok Sil? Kenapa Bok Sil bisa jadi Song Joong Ki?” ucap In Sung marah,
Aku tidak tahu karena cuma mau tahu siapa diriku sebenarnya.” Kata Bok Sil.
Louis terdiam dan melihat seekor anjing yang berlari tiba-tiba teringat nama Koboshi, lalu mengejarnya. Si anjing berdiri di dekat pipa air untuk pemadam. Louis memanggil Koboshi lalu tiba-tiba seperti pikiran kembali datang melihat seseorang terbentur dan kembali memanggil Koboshi. Terdengar suara Bok Si yang menyahutinya dengan mata melotot mendekat Louis.
bersambung ke episode 4 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar