PS : All
images credit and content copyright :MBC
Joon
Hyung berteriak memangil Bok Joo dengan mata melotot, Bok Joo kaget, langsung
kenapa Joon Hyung yang datang ke tempat kerjanya dan Joon Hyung pikir Bok Joo
sudah tahu sudah pasti untuk menemuinya, Bok Joo binggung bagaimana Joon Hyung
bisa tahu tempatnya berkerja.
“Aku
datang ke tempatmu untuk membeli ayam, Dan pamanmu...” kata Joon Hyun melirik
sinis pada Ji Soo, Bok Joo tak enak hati meminta maaf pada Ji Soo untuk makan udon
lain kali saja, karena temanya datang.
“Oh,
temanmu bisa ikut bersama” ungkap Ji Soo, Joon Hyung mengungkapkan kalau alergi pada mie udon, Ji Soo pun mengajak
agar makan tulang rawan dan rasanya pasti enak. Bok Joo penuh semangat
mendengarnya.
“Kau
bilang Tulang rawan!Kalau aku makan bersama orang yang aku merasa tidak nyaman,
maka Aku akan menyerang secara panik, melakukan kekerasan dan menyumpah setiap
saat” ungkap Joon Hyung sinis, Bok Joo binggung melihat tingah Joon Hyung tak
seperti biasanya.
Akhirnya
Bok Joo meminta maaf pada Ji Soo merasa kalau temanya sdang sakit, Ji Soo pun
enak hati pamit pergi dan akan bertemu besok, sebelum pergi ia memberikan pesan
pada Joon Hyung dengan memegang pundaknya kalau masih muda jadi harus tetap
kuat. Bok Joo pun bertanya apakah Joon
Hyung memang alergi udon, Joon Hyung mengaku kalau terkadang kalau kondisi
tubuhnya tidak baik dan mengajak Bok Joo segera pergi.
Bok Joo
membuka bungkus kimbap segitiga, tapi seperti tak terbuka dengan benar,
Akhirnya Joon Hyung membantu dengan mengeluh tak sabaran, Bok Joo tersenyum dan
mulai memakanya, Joon Hyung pun bertanya siapa pria sombong yang tadi ada
digudang, apakah karyawan tetap. Bok Joo pu memanggilnya “oppa” itu pekerja
paruh waktu dan sudah memperlakukan seperti adiknya
“Kau
memanggilnya Oppa? Kau membicarakan dirinya seolah-olah dekat dengannya, Jangan
bersikap ramah pada setiap oran Kecuali, ayah dan pamanmu, kau harus menjaga
jarak dengan setiap pria” ungkap Joon Hyung tak ingin Bok Joo dekat dengan pria
lain.
“Bagaimana
denganmu? Haruskah aku menjaga jarak denganmu karena kau juga seorang pria?”
ucap Bok Joo, Joon Hyung berkomentar kalau ia adalah pengecualianya. Bok Joo
mengelh Joon Hyung itu tidak masuk akal
“Bagaimana
pekerjaan paruh waktumu? Aku dengar itu pekerjaan yang berat bahkan bagi
seorang pria” kata Joon Hyung, Bok Joo mengaku berada karena berbeda dari angkat besi Tapi tidak begitu
buruk juga
“Setelah
aku bekerja, maka Aku mulai berkeringat. Saat aku minum segelas kopi instan
saat istirahat, Rasanya luar biasa” ungkap Bok Joo bahagia.
“Kau
kedengarannya seperti melakukan pekerjaan fisik selama bertahun-tahun” ejek
Joon Hyung
“Biar kuberitahu
kau rahasiaku, Aku akan belajar piano dengan uang yang di dapatkan. Aku ingin
belajar piano sejak masih kecil. Semua gadis di kelasku bisa memainkannya
kecuali aku, Yang kulakukan hanyalah berolahraga waktu aku masih kecil “ ungkap
Bok Joo yang berlatih menekan piano diatas meja.
“Itu akan
cocok denganm, karena Kau juga punya jari yang panjang” ejek Joon Hyung.
Bok Joo
mengatakan akan akan memainkan "mars pernikahan" di pernikahan Joon
Hyung nanti. Joon Hyung menolak karena Bok Joo
hanya akan merusak pernikahannya, menurutnya lebih baik berdiri di
sampingku. Bok Joo heran kenapa ia harus ada disamping Joon Hyung bukan
istrinya, Joon Hyung pun tak mau membahasnya menyuruh Bok Joo makan saja dan
Jangan berdiri di sampingnya dan Jangan berbicara dengan pria sombong itu
karena membuatnya marah. Bok Joo merasa kalau Ji Soo itu memang tampan.
Dae Ho
datang menuangkan Soju untuk pelatih Choi karena ingin mendengar kabaranya dan
apa yang dikerjakan sekarang, pelatih Choi mengatakan membantu kakaknya
yang membuka salon di depan universitas,
Dae Ho tak percaya lau bertanya apakah menyukai pekerjaan itu.
“Siapa
yang perduli dengan itu? Aku hanya membantu pekerjaannya” kata Pelatih Choi
ingin menuangkan So Junya, Dae Ho mengajak agar mereka bisa minum bersama
sekarang.
Beberapa
saat kemudian, Dae Ho memegang pundak Pelatih Choi agar bisa berjalan dengan
benar, sampai akhirnya berjongkok agar naik ke punggungnya saja. Pelatih Choi yang mabuk bertanya kenapa Dae
Ho bersikap baik padanya, Dae Ho mengaku tak bersikap baik akhirnya pelatih
Choi malah duduk disampingnya.
“ Hei...
paman Bok Joo, apa kau menyukai aku?” ucap Pelatih Choi, Dae Ho heran dengan
tingkah pelatih Choi, dengan mengelak menurutnya kenapa harus menyukai wanita
tua, tapi akhirnya meralatnya.
“Yah.. Aku
menyukaimu, memangnya kenapa? Apa aku tidak boleh menyukaimu?” kata Dae Ho,
Pelatih Choi mengaku kalau bukan masalah dan Tidak ada salahnya menyukai
seseorang
“Ada satu
hal yang sama sekali tidak bisa aku mengerti, Yaitu cinta. Jadi Kenapa kita
tidak berkencan saja?” kata Pelatih Choi, Dae Ho kaget mendengarnya seperti
bercanda. Pelatih Choi mengaku serius dengan menariknya dan langsung mencium
Dae Ho sebagai buktinya.
Bok Joo
pikir Joon Hyung tidak perlu mengantarnya pulang karena bisa melindungi diri
sendiri kalau ada yang menyerangnya. Joon Hyun menolak menurutnya walaupun Bok
Jo kuat tidak akan bisa melawan seorang pria. Bok Joo langsung memelintir
tangan Joon Hyung untuk mempraktekanya, Joon Hyun pun menjerit kesakitan tapi
tersenyum menerimanya, karena Bok Joo sudah kembali seperti dulu.
“Bau
musim gugur sangat luar biasa, rasanya sangat menyegarkan” ungkap Bok Joo, Joon
Hyung merasa kalau Cuacanya dingin,jadi ingin segera musim semi
“Joon
Hyung.. Aku melihat Dokter Jung hari ini di jalan” kata Bok Joo, Joon Hyung
kaget menurutnya mereka sering sekali tidak sengaja bertemu
“Tapi dia
tidak melihatku.” Ucap Bok Joo, Joon Hyung pun ingin tahu perasaan Bok Joo
setelah melihat Jae Yi kembali.
“Apa
melihatnya kembali membuatmu menderita?” tanya Joo Hyung, Bok Joo pikir tidak
sepert itu, tapi Rasanya aneh
Ia merasa
seperti sudah lama sekali ketika datang ke klinik karena tergila-gila padanya,
seperti terkena flu tapi tidak bisa menyembuhkannya bagaimanapun kerasnya berusaha
dan merasa seperti berada diujung dari flu sekarang. Joon Hyung mengartikan
kalau Bok Joo sekarang baik-baik saja.
Bok Joo
rasa seperti itu dan itu sama dengan yang dikatakan Joon Hyung kalau waktu akan
menyelesaikan semuanya, lalu melihat mereka sudah ada didepan rumah jadi
menyuruh Joon Hyung pulang sekarang.
Joon Hyung seperti enggan berpisah meminta agar mengantarnya ke kampus, dan
akan mengantarnya kembali pulang. Bok Joo menyuruh pergi saja karena harus
beristirahat untuk kerja lembur besok.
Joon
Hyung menjerit menurutnya kerja paruh
waktu macam apa dan apakah ia akan selesai pada tengah malam. Bok Joo pikir tak
perlu dikhawatirikan karena akan berkerja dengan “oppa”jadi akan segera menyelesaikannya. Joon Hyung
makin kesal mendengar panggilan Oppa. Bok Joo pun pamit pergi.
“Kenapa
kau terus-terusan memanggilnya Oppa?” teriak Joon Hyung kesal, Bok Joo menyuruh
Joon Hyung untuk segera pergi saja.
“Kenapa
dia berbicara seolah-olah mereka teman dekat? Dia berteman dengan siapa saja
yang mentraktirnya makan. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku pergi kesana
lagi besok?” ungkap Joon Hyung kesal sambil menendang tiang listrik.
Atlet
dari anggar, pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, tiba-tiba menjerit
ketakutan melihat sepasang kaki didepan pintu toilet. Esok paginya, Min Young menceritakan
kalau Tadi malam, pemain anggar terkejut ketika melihat hantu yang bertelanjang
kaki, Semua tak percaya kalau pasti wanita sedang bermimpi karena Tidak semua
orang yang kakinya telanjang adalah hantu
“Bukan
itu saja, kaki telanjang yang pucat.. Melayang di atas lantai” cerita Min Young
dengan gaya menakutkan membuat semua wanita menjerit. Tapi para laki-lakinya
hanya bisa menahan tawa.
Joon
Hyung dkk sedang berlatih, Juniornya menceritakan kalau hantunya disebut hantu kaki telanjang, karenaMenurut orang-orang,
15 tahun yang lalu, wanita kehilangan medalinya karena doping dan ia adalah
pelari yang bunuh diri dengan melompat dari gedung, jadi itu adalah hantunya.
“Apakah
hantunya cantik?” tanya Tae Kwon malah berpikiran yang lain, Joon Hyun meminta
maaf dengan tingkah temanya meminta agar melanjutak kembali ceritanya.
Di tim
senam Soo Bin menceritakan kalau atlet ini meminum pil diet yang diberikan
temannya, Kemudian gagal dalam tes doping, lalu berubah menjadi hantu dan
mencari temannya setiap malam, Semua pun bergidik karena ceritanya sangat menakutkan sekali. Si
Ho terlihat tak eduli dan sibuk berlatih dengan pitanya.
Bok Joo
sibuk memasakan koyo di punggungnyanya, tapi malah menempel dibajunya. .
Ayahnya akhirnya membuka pintu karena anaknya tak keluar kamar ketika
memanggilnya untuk makan. Bok Joo kaget mengatakan apda ayahnya akan segera
keluar setelah berganti pakaian, setelah ayahnya pergi menyembunyikan koyonya
diatas meja makan.
Tuan Kim
masak Pasta kacang kedelai, Bok Joo terlihat senang dengan mengambil mangkok
lain untuk mencampur nasinya. Tuan Kim dengan penuh perhatian mencampur nasi
dan juga pasta buatanya. Bok Joo bertanya apakah ayahnya tidak akan menanyakan
pekerjaan paruh waktunya. Tuan Kim pikir
tidak perlu bertanya, Selama itu bukan sesuatu yang buru dan tidak akan
ikut campur lagi.
“Kau bisa
kembali ke kampus kalau kau mau dan Lakukan apa yang kau inginkan, Itu hidupmu,
bukan hidup ayah” kata Tuan Kim lalu menyuapi anaknya, Bok Joo pun membuka
mulutnya dengan lebar dan berkomentar kalau terlalu asin. Tuan Kim pun
menambahkan nasi kemangkok.
“Tapi
Kemana Dae Ho pergi sepagi ini? Aku belum melihatnya seharian” ungkap Tuan Kim
pada adiknya yang tak ikut sarapan.
Pelatih
Choi menjerit kesal merasa dirinya sudah gila, dan berjanji tidak akan minum
alkohol lagi karena Alkohol selalu membuat masalah baginya. Kakaknya yang
sedang mengangkat jemuran bertanya apa yang terjadi pada adiknya itu. Pelatih
Choi terlihat kebinggungan dengan yang akan dilakuanya sekarang.
“Apa kau
minum-minum dan melakukan sesuatu?” tanya Kakaknya, Pelatih Choi tak mau
membahasnya dengan menyalahkan semua ini akibat dari kakaknya, yang meminjam
uangnya. Sang kakak jadi ikut kesal merasa
tidak seharusnya bicara lagi
Pelatih
Choi benar-benar frustasi dengan yang dilakukannya saat mabuk, lalu menyakinkan
diri kalau mabuk, jadi lebih baik berpura-pura tidak terjadi apa-apa, karena Mungkin
Dae Ho juga mabuk dan tidak mengingatnya.
Kakak pelatih
Choi menyapa pelanggan yang datang, ternyata Dae Ho datang pagi-pagi ke tempat
salon dan melihat Pelatih Choi sedang berjongkok, pelatih Choi langsung jatuh
lemas ketika melihat Dae Ho yang datang ke tempatnya setelah kejadian semalam.
“Apa yang
kau lakukan di sana?Aku membawakan makanan sup anti mabuk” kata Dae Ho, Pelatih
Choi pun buru-buru berdiri.
Bok Joo
dengan senior dan juga Ji Soo minum kopi bersama didepan gudang, Managernya
memuji Bok Joo yang berkerja dengan baik jadi sangat menyukainya. Bok Joo
menceritakan kalau ayahnya membuka
restoran ayam di rumah, dengan berkomentar kalau memang dirinya itu pekerja alami
“Apa kau
punya pacar?Kalau tidak, akan kukenalkan dengan keponakanku” kata si manager.
Bok Joo terlihat penuh semangat mendengarnya.
“Hei, kau
‘kan sudah punya pacar.Pria dengan mata tajam yang aku temui kemarin, Dia mirip
denganku” ucap Ji Soo, Bok Joo mengaku kalau Joon Hyung bukan pacarnya.
“Hei.. Ayolah,
aku bisa tahu kalau kalian lebih dari sekedar teman Dia bahkan memelototiku”
ungkap Ji Soo tak percaya, Bok Joo menyakinkan kalau Joon Hyung hanya seorang
teman yang kebetulan seorang pria, serta seorang manusia
“Bukankah
aku lebih baik daripada dirinya?” kata Ji Soo bangga, Bok Joo pun memuji Ji Soo
yang memang kelihatan jauh lebih baik, Keduanya pun tertawa bersama dan Bok Joo
pun tetap meminta agar bisa dikenalkan pada keponakan sang manager.
Tae Kwon
mengajak Joon Hyung untuk pergi ke cyber
kafe dan bermain. Joon Hyung menolak karena tidak ingin bermain. Tae Kwon pun
tak memaksa dengan keputusan Joon Hyung lalu pamit pergi dan keluar melewati
jendela mengunakan tali. Joon Hyung meliirk temanya kalau memang sudah pergi.
Ia
langsung berdiri mengeluarkan ponselnya kalau Bok Joo bahkan bekerja lembur
hari ini dan mengingat saat wajah Bok Joo seperti terpana menceritakan tentang
“Oppa” yang ada ditempat kerjanya. “ Dia pekerja paruh waktu dan memperlakukan
aku seperti adiknya”
“Si licik
itu, dia memberikan aku pandangan yang kotornya” umpat Joon Hyung kesal.
Bok Joo
sibuk memindahkan barang-barang ke atas trolly, lalu melihat tali sepatunya
yang lepas dan kesusahan saat membungkuk badan karena tubuhnya yang tambun.
Joon Hyung tiba-tiba datang menarik bagian kepala jaket Bok Joo agar tak
menutupi kepalanya.
“Bagaimana
kau bisa masuk kesini?” tanya Bok Joo binggung, Joon Hyung heran dengan
pertanyaan tentu saja dengan berjalan kaki.
“Apa
pekerjaanmu masih banyak?” tanya Joon Hyung, Bok Joo menganguk, dan bertanya
kenapa harus datang ke tempat kerjanya lagi.
“Aku
pergi ke klub, tapi gadis-gadisnya tidak cantik” ungkap Joon Hyung seperti
ingin memberitahu tak ada tujuanya datang ke tempat Bok Joo.
“Jangan
terlalu sering pergi ke klub, tulang-tulangmu nanti sakit” kata Bok Joo, Joon
Hyung merasa kalau Tulangnya itu sangat kuat dan menawarkan bantuan Kalau pekerjaanmu
banyak, Bok Joo menolak lebih baik pergi saja sebelum ada yang melihatnya.
Joon
Hyung tetap membantu dengan mendorong trolly besar yang masuk ke dalam lorong.
Bok Joo menyuruh Joon Hyung untuk pulang saja dan tak perlu membantunya. Joon
Hyung pikir Bok Joo harus menyelesaikannya dan pulang. Bok Joo mengatakan kalau
hanya tidak mau orang salah paham, Joon Hyun bingung dengan perkataan Bok Joo.
“Mereka
pikir kau itu pacarku dan tidak percaya kalau kau cuma temanku Kalau mereka
melihat kita, mereka pasti akan salah paham, jadi pergilah” kata Bok Joo
seperti risih.
“Mereka
tidak salah paham” ungkap Joon Hyung, Bok Joo terlihat binggung melihat tatapan
mata temanya yang terlihat serius.
“Kau
bukan hanya sekedar teman bagiku” ungkap Joon Hyung dengan mendorong trolly
agar tak menghalangi pandanganya.
Bok Joo
terlihat kaget, Joon Hyung mengaku kalau Bok Joo juga teman spesial baginya,
lalu meminta agar Bok Joo bisa mengerti yang dikatakan itu. Bok Joo hanya
menatap binggung, Joon Hyung tiba-tiba mendekat memandang wajah Bok Joo dan
memegang kepalanya, dan langsung menciumnya. Bok Joo terlihat kaget mencoba
mendorong Joon Hyung yang menciumnya, lalu berteriak kalau Joon Hyung sudah
gila.
“Ya, aku
sudah gila, karena Kalau tidak, aku tidak melakukan ini” ucap Joon Hyung, Bok
Joo binggung mendengarnya. Joon Hyung mengumpat Bok Joo itu bodoh.
“Aku
menyukaimu, Bukan sebagai teman, tapi sebagai seorang wanita. Kalau aku tidak melihatmu, maka aku jadi
penasaran Kalau kau depresi, maka aku
merasa marah Kalau kau tersenyum, itu membuat aku senang, kalau kau sakit, maka
aku merasa khawatir. Itu membuat aku jadi gila jadi Itu artinya... Aku
menyukaimu, benarkan?” kata Joon Hyung,Bok Joo hanya terdiam dan terlihat masih
shock.
Sementara
Tae Kwon yang baru pulang mengetuk jendela kamarnya, sambil menelp tapi tak
diangkat oleh Joon Hyung, berpikir temanya itu
sudah tertidur lelap. Dengan wajah binggung karena ada yang mengunci
jendela kamar dan membuatnya kedinginan diluar.
Sementara
Sun Ok bersembunyi di ruangan cucian dengan berbicara pada Ibunya ditelp kalau
tidak bisa pulang sekarang karena latihan musim gugur sudah dimulai, serta akan
menginap minggu depan, jadi akan pulang nanti, lalu menyuruh agar mempekerjakan
orang lain daripada menyuruhnya, saat itu ponsel pun langsung ditutup.
Ketika
Sun Ok akan pergi, tiba-tiba seseorang masuk melewati jendela, dan ingin
berteriak. Tae Kwon langsung memberitahu kalau ia yang datang, Sun Ok pun bisa bernafas lega, lalu bertanya
kenapa datang dari jendela. Tae Kwon menceritakan pergi keluar untuk bermain,
tapi seseorang mengunci jendelanya lalu melihat jendela ruang cuci terbuka
serta suara Sun Ok yang kedengarannya
tidak asing
“Apa kau
mendengar semuanya?” tanya Sun Ok panik karena tak ingin rahasianya terdengar.
“Tidak,
aku tidak mendengar perkataanmu, hanya mendengar suaramu” kata Tae Kwon, Sun Ok
pun mengajak pergi bersama karena akan membuat dalam masalah.
Tiba-tiba
terdengar suara Nan Hee yang mencari Sun Ok, keduanya langsung bersembunyi di
samping mesin cuci. Sun Ok dan Tae Kwon saling menatap seperti merasa canggung
karena saling berdekata. Nan Hee keluar kamar mandi karena merasa terlalu
banyak makan ceker membuat perutnya terasa sakit.
“Tapi
Kemana perginya Sun Ok tengah malam begini?” ungkap Nan Hee, lalu ketika
melewati lorong melihat sosok wanita berbaju putih dengan rambut panjang
terlihat menyeramkan.
Nan Hee
menjerit ketakutan karena yang baru dilihatnya benar-benar sosok hantu.
Beberapa atlet pun keluar kamar menanyakan apa yang terjadi pada Nan Hee. Nan
Hee menunjuk kalau melihat Ada hantu. Sun Ok akhirnya keluar dari ruangan cuci,
Nan Hee langsung melompat dipelukan temanya karena ketakutanya, saat itu juga
diam-diam Tae Kwon menlompat keluar saat kegaduhan terjadi.
Joon
Hyung terdiam dengan memegang pohon dan tak sengaja mengelupaskan kulitnya,
lalu meminta agar Bok Joo berhenti
menghukumnya dan bicaralah. Keduanya berada di bagian atas dengan
pemandangan kota seoul dimalam hari. Bok Joo langsung melirik sinis, bertanya
kenapa harus dirinya, Joon Hyung binggung dengan pertanyan Bok Joo.
“Itu
tidak masuk akal, Belum lama aku menangis dan bersedih karena kakakmu. Bagaimana
kau bisa... Apa karena aku mengasihani aku? Pria tidak menyukaiku, dan aku
belum pernah punya pacar.” Kata Bok Joo
“Hei...
Aku tidak melakukan amal... Aku tidak menjelaskan kenapa, karena Tidak ada alasan untuk menyukai seseorang. Aku
menyukaimu karena memang aku menyukaimu. Selain itu, aku menyadari... kalau Aku
sudah mulai suka padamu sejak lama, Kau adalah cinta pertamaku” ungkap Joon
Hyung mengaku semuanya.
Bok Joo
seperti tertawa mengejek mendengarnya, Joon Hyung berpikir kalau Bok Joo
membencinya. Bok Joo mengaku tidak membencinya, lalu mengaku menyukai Joon
Hyung juga karena Belakangan ini, lebih bergantung padanya daripada Sun Ok dan
Nan Hee dan membuatnya merasa aman dan sejujurnya,
lumayan tampan
“Tapi...
Aku menyukaimu sebagai teman, Aku tidak pernah merasakan romansa denganmu”
ungkap Bok Joo yang tak memiliki getaran apapun.
“Kalau begitu
mari kita mulai sekarang, Berkencanlah denganku... Satu bulan saja, Lalu Lihat
apa kau tertarik padaku... Dan cari tahu bagaimana aku sebagai pacarmu, Kau
bisa Dapatkan pengamalan penuh dan putuskan apakah kau mau melakukannya atau
tidak” ucap Joon Hyung seperti memberikan tawaran pada pembeli
“Memangnya
ini siaran home shopping? Itu kedengarannya menggelikan sekali” keluh Bok Joo,
Joon Hyung pun mengartikan kalau Bok Joo akan menolaknya.
“Kita sudah
melalui banyak hal bersama, Kau setidaknya harus memberikan aku kesempatan”
ungkap Joon Hyung.
Bok Joo
hanya bisa diam, Joon Hyung menganggap kalau itu jawaban Bok Joo setuju dan
mengajaknya segera pergi karena cuaca semakin dingin. Bok Joo hanya diam saja,
Joon Hyung pun berteriak memanggilnya, Bok Joo mengedumel sendiri kenapa harus
dirinya mengikuti Joon Hyung.
Keduanya
berjalan pulang tapi Bok Joo terlihat canggung dengan berjalan dibelakangnya,
Joon Hyung mengeluh temanya itu benar-benar keterlaluan, Bok Joo heran kenapa
Joon Hyung bisa berkata sepert itu., Joon Hyung memberitahu Bok Joo itu
terlihat tidak kerena karena bersikap canggung padanya. Bok Joo mengelak.
“Memangnya
apa yang aku harapkan? Mungkin tidak pernah ada pria yang mengakui perasaannya
padamu Berhentilah bersikap canggung begitu, da bersikap biasa saja”kata Joon Hyung.
“Aku
memang biasa-biasa saja, tapi pikiranmu yang tidak normal” kata Bok Joo kesal
Saat itu
Nan Hee menelp Bok Joo, dengan memeluk Sun Ok karena ketakutan menceritakan
kalauhampir mati karena serangan jantung karena sangat takut, Ia memberitahu
baru saja melihat hantu dan tidak bisa menjelaskannya lewat telpon dan merasa
kalau Ketakutanku akan berkurang kalau Bok Joo ada didekatnya.
Sun Ok
seperti lelah dengan sikap temanya yang kekanakan, Bok Joo pun akhirnya akan
pulang lebih dulu lalu datang ke asrama. Joon Hyung bertanya apakah temanya
memerlukan Bok Joo sekarang, Bok Joo menganguk, karena Nan Hee bilang melihat
hantu, jadi merasa ada sesuatu yang terjadi jadi harus cepat-cepat pergi.
Joon Hyung ingin
mengantarnya pulang tapi Bok Joo menolak menyuruhnya pergi saja. Joon Hyung
melihat Bok Joo memang menyayangi dan sangat setia pada temannya, bahkan
menolaknya sesuai dugaan, tapi menurutnya semua kesalahan musang itu. Lalu
melihat sesuatu yang terjatuh dijalan.
Ia
melihat sebuah dompet dan membuka didalamnya ada tanda pengenal nama Bok Joo
dengan foto sambil tersenyum, lalu melihat banyak sekali uang yang dibawanya,
lalu berpikir kalau baru saja gajian dan akhirnya membawa pulang.
Joon
Hyung pun duduk diatas tempat tidurnya, ingin melihat isi dompet Bok Joo dengan
melihat ID Card wajah Bok Joo, mengejeknya kalau wajahnya itu masuk dalam
daftar orang yang dicari, lalu
berkomentar Dari matanya sampai ke hidungnya, Bibirnya, semuanya biasa-biasa
saja.
“Tapi
kalau disatukan, akan terlihat harmonis dan imut” ungkap Joon Hyung memujinya,
lalu menemukan foto Jae Yi yang masih tersimpan dan langsung membuangnya dengan
penuh amarah.
Lalu ia
melihat selembar kertas yang disimpan oleh Bok Joo dengan tulisan "Hal
yang ingin aku lakukan". Dengan "Pertama-tama,
belajar di perpustakaan." Menurutnya Bok Joo pasti akan tertidur pada lima
menit pertama dan bertaruh 100 dolar.
Untuk bagian yang kedua sudah mendengar kalau Bok Joo itu ingin bermain piano.
"Ketiga,
pergi ke taman bermain pada hari kerja Dan naik lima atraksi." Joon Hyung
bisa mengerti karena pada saat hari libur, sangat membuang-buang waktu dengan antriannya
panjang
Ia pun
melihat bagian yang keempat menurutnya itu yang
paling penting dan sebagai kuncinya, menurutnya Bok Joo itu memiliki Keinginan yang
sangat rendah hati bahkan mengenai kekasihnya. Tae Kwon yan sedang tertidur
merasa tergangu dengan Joon Hyung yang berbicara sendiri, Joon Hyung pun
berbisik kalau memperoleh informasi pada saat yang sangat penting.
Nan Hee
mulai menceritakan kejadian pada Bok Joo saat keluar dari kamar mandi melihat
sosok wanita berpakaian putih berada di lorong,
dengan rambutnya terurai, menurutnya hampir kencing dicelana karena
ketakutan.
Sun Ok
pun merasa kalau Nan Hee juga akan jadi dikenang Sebagai gadis yang kencing di
celana karena hantu. Sementara Bok Joo hanya diam mengingat saat Joon Hyung
menciumnya lalu mengakui kalau menyukainya, wajahnya langsung memerah, Nan Hee
merasa tubuhya merasa merinding tapi Sun Ok tetap tak percaya dengan ceritanya.
“Tapi aku
senang, kejadian itu membantu kita bersama-sama kembali seperti ini, Kapan kau
akan mulai latihan, Bok Joo?” ucap Sun Ok, Bok Joo tersadar dari lamunannya.
“Cepatlah
kembali, Bok Joo. Aku memerlukanmu untuk mengusir hantu itu” ungkap Nan Hee,
Sun Ok pun setujukarena Bok Joo tidak kenal takut yang bisa menangkap hantu itu
lalu heran melihat wajah Bok Joo yang terlihat memerah.
Bok Joo
pun tersadar, merasa kalau terlalu dingin dengan cuaca diluar dan berusaha
untuk tetap tenang
Bok Joo
akhirnya tidur dengan Nan Hee terlihat gelisah dan melihat botol air minum yang
kosong, perlahan akan berjalan ke ruang tengah lalu merasakan sesuatu seperti
ada yang berbunyi menakutkan. Saat itu melihat sosok wanita berambut panjang
sedang makan didepan kulkas. “Siapa... Siapa kau?” tanya Bok Joo ketakutan,
saat itu terlihat sosok hantu yang membuat takut seisi asrama yaitu Si Ho,
terlihat sangat menyedihkan.
bersambung ke episode 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar