PS : All
images credit and content copyright :MBC
Se Jin
masuk ke dalam rumah menyalakan lampu yang masih gelap, lalu melihat diruangan
Yi Kyung sudah duduk di depan mejanya. Ia pun berpikir kalau Yi Kyung cepat
bangun, Yi Kyung tetap diam dengan pekerjanya. Se Jin pun berpikir kalau Yi
Kyung bahkan sama sekali tidak tidur. Yi Kyung pun tetap tak bergeming.
“Bukankah
hari ini jadwal padat sekali? Sebaiknya kau tidur sebentar.” Saran Se Jin
terlihat khawatir
“Di atas
meja ada dokumen mengenaigrup finansial baru.Coba kau seleksi.
perintah Yi Kyung, Se Jin pun melihat sambil melirik pada Yi Kyung yang terlihat sangat serius.
perintah Yi Kyung, Se Jin pun melihat sambil melirik pada Yi Kyung yang terlihat sangat serius.
“Waktu
SMAdi kelas kami ada seorang siswayang rankingnya termasuk 3% se-Nasional.Dia
itu mirip sekali dengan mu. Selain makan tidur, selalu rajin belajar.Kemudian
waktu tidurnya dikurangidan pada saat makan sambil mengerjakan soal-soal. Dan Coba
Anda tebak, apa yang terjadi padanya?” cerita Se Jin, Yi Kyung hanya diam saja.
“Sehari
sebelum ujian akhir,dia masuk rumah sakit. Karena menderita enteritis akut [nama
versi kerennya sakit perut] Aku bukan menyumpahimu tapi Maksudnya pada saat
bekerjakesehatan juga harus diperhatikan.” Kata Se Jin
Yi Kyung
seperti tak peduli menanyakan tentang Gun Woo,
Se Jin memberitahu Karena masalah anting, maka pernah mengirimkan SMS
beberapa kali tapi setelah itu tak ada lagi. Dan ia memang sengaja
menginggalkan anting itu karena berpikir sepertinyabutuh alasan untuk pertemuan
selanjutnya, jadi menurutnya Yi Kyung tak perlu khawatir dengan masalah itu
karena Gun Woo pasti akan menghubunginya lagi dengan menaruh berkas diatas
meja.
“Sekarang
ini adalah masa paling kritis.Hal sekecil apapun tidak boleh terlewatkan” kata
Yi Kyung
“Hal yang
besar juga tidak akan terlewatkan. Sementara Teman yang sakit enteritis akut
ituakhirnya berhasil masuk keivy league.” Ungkap Se Jin dengan senyuman lalu
keluar dari ruangan.
Yi Kyung
terdiam dalam ruanganya, lalu masuk ke teringat kembali dengan kenangan
terakhirnya bersama dengan Gun Woo. Diatap Gun Woo memegang tangan dan
melepaskan dengan menaruh sebuah koin yang sebelumnya sudah disimpanya.
Gun Woo
menatap ke arah depan jendela ruanganya, mengingat ucapan Se Jin “Aku akan menjadi
orang yang keji, Menjadi orang pertama yang berdiri di puncak.Menatap dunia ini
dan Tidak akan pernah difitnah lagi, serta tidak akan menjadi mangsa bagi orang
lain.”
Moo Sam
sudah siap di ruang tunggu rumah Tuan Jang, menyapa Se Jin yang akhirnya
datang. Se Jin melihat Moo Sam yang datang
awal sekali. Moo Sam pikir karena Tuan Jang yang meminta bertemu jadi satu detik pun tidak boleh telat.
“Sudah
lama sekali tidak main ke sini. Sebelum ribut dengan kakaku, sesekali masih
bisa mampir ke sini dan membicarakan hal-hal dunia.” Ungkap Moo Sam melihat
sekeliling rumah Tuan Jang, Sek wanita Tuan Jang keluar dari ruangan seperti
mempersilahkan mereka masuk.
Moo Sam
membawa sekotak hadiah berisi teh karena tahu Tuan Jang itu menyukai teh, dan
mendengan Kabar kalau teh yang dibawanya adalah
ih teh mahal yang menjadi kegemaran Hu Jin Tao [mantan Pres. Tiongkok]
Tuan Jang pun mengucapkan terimakasih.
“Kira-kira
Ini Lebih kurang ada tujuh ataudelapan tahun ya? Saya selalu mengantisipasi ajakan
Anda untuk bertemu.” Ungkap Moo Sam dengan ramah
“Semua
ini berkat Direktur Seo, Dia bilang jika ingin sukses, harus melibatkanmu. Dia
sungguh keras kepala.” Kata Tuan Jang dengan tawa khasnya. Moo Sam merasa kalau
Direktur Seo memang Orang yang sangat mumpuni.
Tuan Jang
pun bertanya rencana Moo Sam selanjutnya, Moo Sam bingung dengan pertanyaan
Tuan Jang mengenai rencanya. Tuan Jang pikir
Seperti terhadap Park Moo Il maka ia akan menusuknya juga dari belakang.
Moo Sam sedikit gugup mengatakan kalau tak mungkin melakukan hal itu pada orang
yang disegani olehnya.
“Darah
sendiri saja bisa dikhianati, Apalagi kalau itu orang lain. Hal ini membuatku
sedikit tidak tenang. Jadi Bagaimana menurutmu?” ucap Tuan Jang menyindir dan
bertanya pada Yi Kyung
“Hubungan
di mana kedua belah pihak memiliki target yang jelas, tidak akan mudah rusak.
Tuan Park akan memerankan karakter yang dibutuhkan.” Ucap Se Jin membela Moo
Sam dan Moo Sam pun berjanji akan mematuhi perintah
“Demi
kau, Direktur Seo menyusun beberapa
rencana. Secara rinci, kalian berdua saling komunikasi. Jika butuh kekuatanku,
tinggal beritahu saja.” Kata Tuan Jang. Moo Sam pun membungkuk memberikan
hormat saat Tuan Jang berdiri meninggalkan tempat duduknya.
Keduanya
keluar dari ruangan, dengan wajah kesal
Moo Sam merasa Tuan Jang itu licik karena sudah membocorkan masalah ini pada Park
Gun Woo, tapi masih saja pura-pura bodoh. Yi Kyung berkomentar kalau yang
dikatakannya itu memang fakta. Moo Sam tak percaya Yi Kyung malah membahasnya
dan meminta agar Kejadian masa lalu
tidak usah diungkit lagi.
“Hal yang
harus dikerjakan ke depannya masih banyak sekali. Kau bilang ada cara untuk melengserkan
Kakakku, apakah kau yakin memang bisa melakukanya?” kata Moo Sam tak yakin.
“Moojin
Grup punya sebuah dokumen yang usianya sudah cukup tua.” Kata Yi Kyung terlihat
memiliki rahasia penting.
Tak
berdiri didepan rumah Yi Kyung hanya menatapnya dan memilih untuk pergi, saat
itu Se Jin melihatnya dan langsung menahan pintu mobil sebelum Tak menutupnya.
Se Jin mengejek kalau memang Tak datang lebih baik masuk bukanya malah kabur,
Tak menyuruh Se Jin melepaskan tangan dari pintu mobilnya.
“Tidak
akan kulepaskan.... Ayo cepat masuk, diluar Dingin sekali.” Kata Se Jin tetap
tak ingin melepaskanya. Tak mengangguk setuju merasa menyerah, Se Jin pun
melepaskan tanganya dan saat itu Tak berusaha untuk kabur, Se Jin dengan cepat
bisa menahan kembali pintu mobil.
Se Jin
pun mendorong Tak masuk ke dalam rumah memberitahu kalau anak yang hilang sudah
berhasil dibawa pulang olehnya. Sek Kim menyapa Tak yang datang kembali karena
perasaanya memang sudah tahu kalau saatnya Tak untuk kembali dan memmbuatnya
sedikit menunggu lebih lama.
“Aku cuma
kebetulan lewat jadi mampir ke sini”ungkap Tak jual mahal, Sek Kim pun
mengejeknya kalau Tak itu tiap hari sengaja kebetulan lewat di depan rumah Yi
Kyung dengan melakukan sedikit pekerjaan.
“Apa Kau
tahu betapa ia mengkhawatirkanmu?” kata Se Jin, Tak akhirnya hanya bisa meminta
maaf.
Sek Kim
pikir kenapa harus meminta maaf dan menawarkan
secangkir teh hangat. Se Jin pun dengan senang hati akan membuatnya, Tak
pun melihat ke lantai atas bertanya keberadaan Direktur Seo sekarang. Sek Kim
memberitahu sedang keluar sebentar dan mungkin akan segera kembali.
Saat itu
Yi Kyung datang dengan Sung Mook, Tak pun menyapa Yi Kyung kalau ia akhirnya
kembali juga. Yi Kyung langsung memerintahkan agar mengantar Se Jin ke Cheonan
dan ketika pulang datang juga ke
Yeoksam-dong ambil dokumen. Tak mengangguk mengerti dengan wajah
tertunduk.
Yi Kyung
pun meminta agar Sek Kim menyiapkan teh untuknya dan berjalan masuk ke dalam
ruangan, Tak binggung Yi Kyung tanpa berkomentar apapun kembali memberikan
perintah lalu masuk ruangan. Se Jin pun bisa tersenyum karena Tak akhirnya
kembali berkerja denganya.
Yi Kyung
kembali duduk diruangan dan mengambil salah satu lembaran foto saat olimpiade
1988, seperti wajah Tuan Park saat masih muda. Tuan Pak dengan pakaian rumah
sakitnya membahas tentang Proyek perkotaan baru dengan meminta agar mengadakan pertemuan
satu per satu dengan mereka yang tidak menyetujui dan mencoba membujuknya.
“Sekalipun
itu anjing Seongbuk-dong, tidak ada bedanya. Jika bisa menghasilkan uang, maka tidak
akan ada yang menolak. Bisa menyelesaikan dengan lancar baru bisa dibilang hasilnya
bagus.” Kata Tuan Park, Gun Woo yang mendenganya ingin memberitahu tentang
pamanya, tapi Tuan Park kembali menyela
“Apa Kau
masih mencurigainya? Itu semua adalah ulah si Jang Tae Joon Jangan menghabiskan
enerjimu pada persoalan seperti ini. Lebih baik Gunakan semua enerjimu pada
proyek perkotaan yang baru.” Kata Tuan Park yang sangat percaya pada adiknya.
“Adik
laki-laki ayah bertemu dengan Tetua Seongbuk-dong. Dia ke sana bersama dengan
Direktur Seo Yi Kyung Supir nomor satu
perusahaan hasil bumi sebenarnya adalah orang kita. Hari ini mereka bertiga
berkumpul di Seongbuk-dong. Mengenai rinci apa yang mereka diskusikan, tanpa
harus hadir di tempat itu juga sudah tahu.” Kata Gun Woo
Tuan Park
terlihat mulai kaget, Gun Woo memberitahu kalau Ada yang ingin menjadi Ketua
dan ada yang bersedia membantu menurutnya Suasananya pasti sangat hangat. Tuan
Park seperti belum begitu percaya yang dikatakan oleh anaknya.
“Paman mengincar
posisi Ketua MooJin Grup. Semenjak hari di mana ayah ditangkap.” Jelas Gun Woo,
Tuan Park berteriak memanggil pengawalnya, agar memanggil Moo Sam untuk datang
menemuinya.
“tapi...bagaimana
bisa putri Bong Soo dan Jang Tae Joon..Jika mempertimbangkan Ayahnya, harusnya
dia tidak mungkin begitu.” kata Tuan Park masih tak percaya Yi Kyung bertemu
dengan Tuan Jang. Gun Woo hanya diam saja.
Se Jin
membaca semua berkas di ruangan Tuan Son dengan anaknya yang duduk didepanya,
Ia pikir semuanya sudah bagus dan akan melaporkannya sesuai dengan fakta pada Direktur
Seo, selain itu mengenai mendirikan grup
finansial, memberitahu kalau Direktur Seo juga sedang berusaha secepatnya.
Gi Tae
menyindir Se Jin terlihat sudah terlihat hebat sekarang, karena Orang yang berlutut
menangis di rumah sakit, tenyata bisa sukses juga. Se Jin pun mengucapkan
terimakasih yang menurutnya itu sebuah pujianya. Ia pun memberitahu kalau Dalam
waktu dekat ini Seongbuk-dong akan menghubunginya dan menurutnya itu sebuah
kabar baik. Ayah dan anak hanya bisa saling menatap karena semua sudah ada
ditangan kendali Yi Kyung.
Se Jin
dan Tak kembali pulang suasana terasa canggung, lalu Se Jin menerima telp dengan mengatakan akan bertemu di tempat itu,
lalu memberitahu Tak kala harus ke Yeoksam-dong sendirian karena harus bertemu
dengan seseorang, jadi meminta agar menurunkan di tepi jalan saja.
Tak
melihat Se Jin yang bersiap-siap dengan memoles bibirnya, lalu bisa menduga kalau pasti akan bertemu
Gun Woo. Se Jin terdiam karena memang dugaanya benar. Tak dengan sedikit nada
cemburu bertanya-tanya kapan tugas Se Jin itu akan selesai. Se Jin juga tak tahu menurutnya mungkin sampai
Yi Kyung menyuruhnya berhenti. Tak pun berpesan agar Se Jin melakukan
pekerjaanya dengan baik jadi karena sudah dimulai maka harus membohongi habis-habisan.
Se Ji pun
datang menemui Gun Woo dan ternyata datang menemuinya bukan mengenai masalah anting
yang tertinggal di mobilnya. Gun Woo
mengaku kalau antingnya itu tinggal di kantor dan lupa membawanya, menurutnya
itu bisa menjadi alasan untuk bertemu
lain kali. Se Jin pun bertanya apa tujuanya mencarinya sekarang.
“Setelah
terakhir kali, apakah ada apa lagi yang kau dengar? Mengenai Seongbuk-dong
ataupun perusahaan kami.” Kata Gun Woo, Se Jin mengatakan tidak ada dan
bertanya apakaha sesuatu terjadi.
“Park Moo
Sam, Kapan dia datang ke galeri? Apa Dia
sering ke sana?” tanya Gun Woo bertanya seperti jaksa. Se Jin menghentikan
pertanyaan Gun Woo, menurutnya kalau ia
bukan terdakwa dalam sidang karena merasa seperti di interogasi
“Anggap
saja kau itu saksi.” Kata Gun Woo, Se Jin pikir
apapun alasanya tidak ada yang bisa diberitahukan padamu.
“Waktu
itu sepertinya kau harus tahu.Makanya aku datang mencarimu.Karena itu aku
sangat berterima kasih.” Ucap Se Jin.
“Sekarang
aku juga sedang bertanya padamu hal yang seharusnya kuketahui.” Ungkap Gun Woo,
Se Jin menegaskan kalau ia bukan mata-mata untuk Gun Woo.
“Aku juga
tidak berencana memberitahumu hal yang ada hubungannya dengan Direktu jadi.”
Ungkap Se Jin
Gun Woo
mengungkapkan ini bukanlah sebuah transaksi dan memimta agar Se Jin
menganggapnya sebagai sebuah niat baik, menurutnya kalau Se Jin bisa
membantunya maka pertarungan ini akan
lebih cepat usai. Tapi kalau memang Se Jin merasa dirinya itu tak tulus maka
tak akan bisa berbuat apa-apa.
“Aku
tidak ingin melihat Yi Kyung terluka” Gun Woo, Se Jin merasa kalau tidak punya
kekuatan seperti itu.
“Walaupun
tidak memiliki kekuatan, tapi ada persamaan. 12 tahun yang lalu, dan juga
sekarang. Kita adalah satu-satunya yang memiliki niat tulus terhadap Yi
Kyung... Lagipula kita berdua hanya mengkhawatirkan satu orang itu.” Ungkap Gun
Woo dengan niat tulusnya.
Se Jin
melaporkan semuanya pada Yi Kyung dalam ruanganya. Yi Kyung mengartikan kalau
Gun Woo sudah mulai gelisah Karena sudah mendeteksi ada gerakan dari pihak Park Moo Sam. Lalu ia
bertanya apa yang dikatakan Se Jin pada Gun Woo. Se Jin mengaku akan mempertimbangkan.
“Tentu
saja harus dipertimbangkan. Jika terlalu cepat menyetujuinya, hanya akan
membangkitkan kecurigaannya. Informasi yang boleh dibocorkan keluar, maka bocorkan
saja. Sekertaris Jo akan memberitahumu.” Kata Yi Kyung
“Park Gun
Woo sangat yakin dan tidak curiga. Ingin mengakhiri pertempuran ini adalah demi
dirimu, Direktur Seo” kata Se Jin seperti melihat ketulusan Gun Woo, Yi Kyung
menyindir Se Jin yang dilakukan saat bertemu dengan Gun Woo.
“Apa
Berkencan dengan santai atau mau mendengar dia berkotbah sehingga kau
menemuinya?Sadarkan dirimu!” tegas Yi Kyung, Se Jin menjelaskan bukan seperti
itu maksudnya.
“Aku
tidak punya waktu luang untuk memahami perasaanmu. Jika kau begitu mudah
digoyahkan, maka lebih baik berhenti saja.” Ucap Yi Kyung lalu menyuruh Se Jin
keluar dari ruanganya.
Sung Mook
memberikan sebuah berkas yang baru dikirim dari kantor sekretaris Moojin
Moolsan. Yi Kyung melihat dan mengetahui kalau
Moojin Grup punya sebuah dokumen yang usianya sudah cukup tua.
Se Jin
membaringkan kepalanya disofa sambil menghela nafas, Tak yang melihatnya
menanyakan keadaan rekan kerjanya lalu menyuruh agar harus menurunkan standar
kalau ingin mengikuti wajah dari Direktur karena bisa jadi baru mulai sudah
gugur sebelum berperang.
“Suasananya
nyaman.” Ungkap Se Jin, Tak pikir tak ada yang bisa dilakukan karena mereka itu
hanya menelan ucapan atasan mereka dan diam saja.
“Jika aku
bisa bertemu Direktur Seo lebih awal, pasti aku sudah jauh lebih hebat dari
sekarang. Sekarang ini masih terlalu lemah.” Kata Se Jin kembali duduk, Tak
menyetujuinya,
“Jika
sudah niat mau melakukannya, harus sampai titik darah penghabisan.” Kata Tak
Gun Woo
akan kembali menemui ayahnya dan terdengar beberapa barang pecah dan berlari
masuk ke dalam kamar Tuan Park, terlihat sudah ada pamanya dengan beberapa
barang yang pecah. Ia pun meminta ayahnya agar bisa tenang karena tekanan
darahnya bisa naik kembali.
“Dasar
jahanam! Orang seperti kau? Apa yang kau impikan?” teriak Tuan Park marah besar
pada adiknya.
“Aku
bukanlah orang yang rela seumur hidup berdiri di belakangmu, Hyung.” Kata Moo
Sam melawan pada kakakanya, Gun Woo meminta pamanya tak lagi bicara dan meminta
agar meningalkan ruangan.
“Apa Kau
pikir aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh ayahmu? Jika kau masih hidup,
maka dia akan memberikan posisi Direktur padanya. Kemudian melangkahiku dan memberikannya
padamu.” Ucap Moo Sam marah
“Apa Karena
itu kau merangkak ke Jang Tae Joon? Demi bisa menduduki jabatan Ketua Moojin”
kata Tuan Park benar-benar tak percaya pada adiknya.
“Jika aku
tidak melakukan apapun, pada akhirnya aku akan menjadi orang yang tidak punya
apa-apa.” Ungkap Moo Sam
Tuan Park
melihat adiknya itu sekarang Paling pintar kalau bicara. Gun Woo pun meminta
agar keduanya berhenti dan memohon agar pamanya pulang. Tuan Park
memperingatkan kalau Selama ia belum menutup mata, maka walaupun Jang Tae Joon
atau ayahnya yang membantu adiknya maka tidak
akan bisa mencaplok perusahaanya. Moo Sam yakin
Pasti akan ada cara baginya untuk melakuan hal yang lain dengan
mengingatkan Kontrak yang a tiga
bersaudara yang ditangani waktu IMF.
“Restrukturisasi.
Pada saat dukungan keuangan berantakan, mengeluarkan gagasan tidak peduli
apapun yang terjadi perusahaan harus diselamatkan. Kontrak bisnis yang kita
kembangkan bersama-sama,Waktu itu habis menanda-tanganinya, aku sudah
melupakannya. Ternyata setelah 20 tahun berlalu,muncullah kegunaannya.” Ungkap
Moo Sam, Tuan Park terlihat terkejut mendengarnya.
Yi Kyung
tahu Park Moo Sam memiliki 1/3 hak dan Saham perusahaan itu adalah sebuah
keharusan jadi Hak pengoperasian juga bisa diperjuangkan. Sung Mook
melihat Saham milik mendiang ketua
kedua, bisa dibagi rata antara kakak dan adiknya.
“Ditambah
saham yang dimiliki Seongbuk-dong dan yang ditanganku, Sengketa yang
dikarenakan oleh saham itu susah dimenangkan. Tapi apabila kontrak ini diekspos
pada saat rapat pemegang saham, maka kita punya peluang besar untuk menang.”
Kata Yi Kyung yakin. Sementara Moo Sam terlihat sedang tertawa bahagia bisa
mengalahkan kakaknya sekarang.
“Ketua
yang sudah tua renta dan mendapatkan pembebasan bersyarat, dibandingkan dengan
adiknya yang berhasil mendapatkan dukungan hak pengoperasian, jadi menurutmu
para pemegang saham akan berdiri di pihak siapa?” kata Yi Kyung
“Dokumen yang
usianya sudah begitu lama, bagaimana caranya Anda?” kata Sung Mook bingung
“Terhadap
Moojin Grup, berapa jumlah batu bata bangunan yang digunakan pun aku tahu
jelas. Karena memang seharusnya itu adalah milikku.” Kata Yi Kyung
Tuan Park
berbaring di tempat tdiurnya menurutnya Tidak peduli lewat jalan rapat pemegang
saham atau jalur hukum, dikarenakan adanya kontrak, maka semua ini bukanlah hal
yang mudah. Gun Woo meminta ayahnya tak perlu bicara lagi karena tugasnya untuk
istirahat.
“Kertas
usang tersebut...bagaimana bisa ditemukan olehnya.” Kata Tuan Park memikirknya.
Gun Woo mengeluh ayahnya kembali mulai bicara.
“Moo Sam
dengan begitu percaya diri dan bilang padaku, bahkan dia telah mengkhianatiku. Dia
tidak boleh menjadi ketua. Orang yang tega mengkhianati darah sendiri, paling
tidak pantas mendapatkan Moojin.” Ucap Tuan Park, Gun Woo menyakin ayahnya
kalau itu tak akan terjadi. Jadi meminta
agar ayahnya bisa beristirahat.
Yi Kyung
menerima telp dari Moo Sam terlihat terkejut, Moo Sam menceritakan kalau baru
saja bertengkar dengan kakaknya dan berani menantangnya dan mengatakan kalau
punya kontrak jadi akan melawannya, karena menurutnya ini adalah dokumen yang
akan diekspos pada saat rapat pemegang saham.
“Kita
harus mendapatkan hasil yang positif, kan?” ucap Moo Sam seperti mencoba
menyakinkan. Yi Kyung terdiam memilih untuk menutup ponselnya, lalu menelp Sung
Mook menanyakan keberadanya. Sung Mook memberitahu sedang dalam perjalanan pulang
dari kerja. Yi Kyung memerintahkan agar kembali ke kantor dan menghubungi Tak.
Seorang
pria masuk ke dalam sebuah ruangan dengan pakaian serba hitam dan mencoba
mencari-cari sesuatu. Terdengar suara penjaga
kalau sedang melakukan pemeriksaan dan melaporkan tidak ada yang aneh.
Tak dibalik maskernya seperti bisa bernafas lega karena tak ketahuan.
Gun Woo
mencari-cari sesuatu dalam ruanganya seperti kebinggungan. Sek Moon datang memberitahu
kalau Tim Pengawas juga tidak punya salinannya. Gun Woo benar-benar tak percaya
kalau memang Satu pun tidak ada. Sek
Moon memberitahu Informasi yang relevan dengan penyuapan yang dilakukan Park
Moo Sam sudah dimusnahkan semua atas instruksi Ketua park dan bertanya apakah
Gun Woo tidak menemukannya
“Ruang
kerja sekertaris dan ruang kerjaku disapu sampai bersih. Ternyata Keluarga Park
ini punya gen maling.” Ungkap Gun Woo tak percaya
“Kecuali
masalah suap ini, maka aku akan mencoba mencari kelemahan lain.” Kata Sek Moon,
Gun Woo pikir mereka tak boleh menyerah terlalu cepat karena masih punya yang
lain.
Moo Sam
memberitahu Yi Kyung kalau kakaknya itu sangat menyayangi adiknya, kalau Katanya tidak sanggup melihat dirinya juga
ditangkap dan dijebloskan ke penjara Sehingga semua dokumen yang ada sudah
dimusnahkan, menurutnya kakaknya itu pasti sangat menyesalinya sekarang.
“Tapi
ruang kerja Gun Woo juga sudah 'dibersihkan'?” kata Moo Sam memastikanya. Sung
Mook memberitahu kalau mereka menyita
dokumen yang relevan dan memusnahkannya.
“Berkat
Direktur Seo , keberuntunganku tahun ini sangat cemerlang.” Kata Moo sam bangga
“Terhadap
masalah moralmu, maka aku sama sekali tidak tertarik. Demi mengatasi penyidikan
jaksa dan mengkhianati kakakmu sendiri, bagaimana menyalah-gunakan uang
perusahaan, sama sekali tidak ada hubungannya denganku. Tapi jika mengganggu
rencanaku karena aku sama sekali tidak suka.” Ucap Yi Kyung sinis.
Moo Sam
pikir tak perlu serius karena kecepolosan bicara, Yi Kyung memastikan kalau Moo Sam memang
ingin duduk di kursi Ketua Moojin Grup, maka memperingatkan kalau tanpa persetujuannya maka jangan beraksi seenaknya. Dan menegaskan
kalau Kerahasiaan terhadap luar harus dijaga tapi Terhadapnya sama sekali tidak boleh ada rahasia apapun.
“Jika
tidak bisa menepati janji ini kerja sama, kita akan terhenti pada saat itu
juga.” Ucap Yi Kyung
“Aku
mengembalikan kata-kata ini secara utuh pada mu, Jangan sekali-kali
membohongiku.Dengan berhasilnya aku menduduki kursi Ketua maka barulah kau dan Tuan Jang akan bisa memperoleh bantuanku.” Jelas Moo
Sam terlihat ikut tegang.
Yi Kyung
memberitahu kalau Sung Mook yang akan mengantarnya keluar. Moo Sam pikir lebih
baik nanti bertemu diruang kerjanya saja dan tak perlu takut pada Gun Woo atau
siapapun. Yi Kyung berpesan pada Moo Sam agar menganti supirnya, Moo Sam heran
karena tak ada masalah dan kenapa harus mengantinya, Yi Kyung menegaskan Di
saat semakin genting, maka sekeliling mereka harus semakin bersih. Moo Sam
mengangguk mengerti. Yi Kyung lalu bertanya keberadan Se Jin sekarang.
Se Jin
bertemu dengan Gun Woo kembali memberitahu ketika IMF dulu tiga bersaudara sepakat
menanda-tangani sebuah kontrak dan jika memiliki barang itu, akan bisa
menduduki kursi ketua. Gun Woo hanya tersenyum, Se Jin binggung melihatnya
berpikir kalau informasi itu tak membantu. Gun Woo mengaku sangat membantu lalu
membawa anting yang tertinggal. Se Jin piki itu barang murah jadi dibuang saja
tak masalah.
Gun Woo
mengoda akan membuangnya, Se Jin pun buru-buru kembali mengambilnya, lalu
bertanya apakah sudah mempertimbangkanya, sengaja terburu-buru ingin bertemu
karena ingin tahu apakah ini adalah
kesimpulan setelah mempertimbangkannya. Se Jin mengaku sangat menghormati Yi
Kyung dan tidak ingin melihatnya terluka.
“Seperti
yang kau bilang, Pertempuran ini harus diakhiri secepatnya.” Kata Se Jin, Gun
Woo pun mengucapkan terimakasih atas perhatianya lalum mendengar ponselnya
berdering, Se Jin pun mempersilahkan Gun Woo mengangkatnya karena ia akan ke
toilet.
Se Jin
terlihat gugup saat masuk ke dalam toilet, lalu menatapnya ke cermin mengingat
kembali saat Yi Kyung memperlihatkan dirinya dengan gaun yang mahal dan berkata
“Seperti yang Anda katakan sebelumnya. Memang benar sekarang ini saya tidak ada
bedanya dengan cermin murahan. Tapi,
walaupun cuma sedikit. Saya ingin memancarkan wajah Direktur yang sebenarnya.”
Dan
perkataan Gun Woo “Aku sudah tahu alasan khusus Yi Kyung terhadapmu. Kalian
memiliki banyak persamaan.” Se Jin terlihat binggung dan akhirnya kembali. Gun
Woo memberitahu kalau ada sedikit urusan
yang mendesak dan setiap kali bertemu Se Jin pasti akan seperti itu.
“Aku bukannya
tidak tahu masalah besar yang menimpa perusahaan kalian, Tapi Aku juga tidak
bisa keluar terlalu lama.” Unkap Se Jin, Gun Woo pun mengajak setelah masalah
selesai maka mereka bisa makan bersama. Keduanya pun berpisah dan saat itu Se
Jin diam-diam merekam pembicaaraan Gun Woo saat menerima telp.
Gun Woo
menemui Sek Nam yang sedang ada dipenjara, menurutnya tak perlu bertele-tele
lagi dan akan langsung ke pokok masalah. Sek Nam pun merasa Gun Woo berbicara
intinya saja. Gun Woo tahu kalau Sek Nam itu memiliki salinan berkas suap Tuan Park Moo Sam jadi meminta
agar diberikan padanya.
“Aku
hanya patuh pada perintah Tetua.” Kata Sek Nam tak ingin melanggar janji pada
Tuan Jang.
“Orang
yang kau panggil Tetua itu sudah melupakanmu, Sekertaris Nam. Posisimu sekarang sudah digantikan oleh Seo
Yi Kyung” kata Gun Woo, Sek Nam pikir kalau memang benar maka dirinya sudah bisa tenang karen Yi Kyung sangat
kompeten.
“Tidak
peduli dia setia atau mengkhianati, maka tidak ada hubungannya denganku. Ini
juga tidak ada hubungannya dengan Tetua.” Kata Gun Woo.
“Sepertinya
perang keluargamu sudah dimulai.Benar, 'kan?” sindir Sek Nam, Gun Woo pikir Sek
Nam bisa menonton berita saja kalau
memang mengetahuinya jadi meminta agar memberikan dokumen itu padanya.
“Dokumen
yang kumiliki terlalu banyak. Salinan dokumen yang kau maksud, aku sudah tidak
ingat lagi dan Sepertinya tidak ada.” Ungkap Sek Nam
Gun Woo
pikir kalau berkas itu ada maka situasinya akan
lebih bagus lagi karena masih punya berkas yang lain, lalu menyebut nama
Nam Joong Hyuk, di Tahun 2005 di Universitas Moojin bekerja sebagai Profesor di
departemen media. Tuan Nam terlihat kaget mendengarnya.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar