Sae Wa duduk
di tepi pantai menceritakan Beberapa waktu yang lalu, anak laki-laki mencintai
putri duyung dan mendengar suaranya dan Dam Ryung bertanya apakah ia yang
dimaksud anak itu. Joon Jae yang mengingat mimpinya berlari mengingat kalau
pria itu adalah anak yang mencintai
putri duyung dan mendengar suaranya.
“Tapi dia
tidak tahu satu hal penting. Bahwa putri duyung memiliki kemampuan khusus. Bahwa
dia bisa menghapus dirinya dari ingatan manusia dengan ciuman.” Ucap Sae Wa
memberikan ciumanya saat Dam Ryung yang masih remaja tenggelam
“Bahkan
jika kau menghapus kenanganku berulang... Bahkan jika ia lahir di dunia yang
berbeda, maka ia adalah seorang anak yang nasibnya untuk mencintai putri duyung
lagi.”kata Dam Ryung.
Joon Jae
terengah-engah berlari mencari Sim Chung, sampai akhirnya memegang kepalanya
yang kesakitan karena merasakan ingatanya dengan Sim Chung sebelumnya.
Saat itu
Joon Jae bisa mendengar suara dalam hati Sim Chung “Aku juga berbeda. Jika dia tahu saya
berbeda, kau mungkin akan membenciku, kan? Dia mungkin akan meninggalkanku,
kan?” Joon Jae hanya menatap Sim Chung karena bisa mendengar suara
hati Sim Chung. “rahasiaku adalah bahwa aku berbeda darimu,
Bahwa adalah putri duyung.”
“Jadi pada akhirnya, ia adalah
anak yang akhirnya akan mendengar suara putri duyung lagi.”
Joon Jae
terus berlari mencari Sim Chung, saat itu ingatan dengan Sim Chung saat
dispanyol kembali teringat di pikiranya dan juga pernyataan “aku mencintaimu”
yang selama ini didengarnya, setelah Sim Chung memberikan ciumanya. Joon Jae
pun bisa mengartikan kalau anak itu adalah dirinya.
Joon Jae
akhirnya pergi jalan yang cukup ramai dengan bertanya pada orang yang lalu
lalang memperlihatkan foto Sim Chung, dan apakah melihat wanita itu. Semua pun
mengelengkan kepala. Wajahnya terihat
frustasi lalu melihat ke arah langit dengan bentuk bulan sabit. Suara radio
terdengar dari sebuah taksi yang terparkir.
“Hari ini
adalah hari di mana Black Moon akan muncul. The Black Moon adalah bulan baru
kedua dalam satu bulan kalender tunggal. Dikatakan bahwa bulan menghilang ke
dalam kegelapan, dan itu adalah bagaimana terjebak dengan nama Black Moon. Di
masa lalu, itu dianggap tanda menyenangkan.”
Pengawal
Dam Ryung menyampaikan berita bahwa Yang
Seung Gil mengirim pesan kepada pejabat Hanyang Jo Bong Hak, kalau telah
mengirimkan suap, mengklaim bahwa kepala kota desa Heupgok disihir oleh putri
duyung jahat dan meresahkan masyarakat, dan telah menjebaknya pembunuhan.
“Setelah
itu, Jo Bong Hak telah mengajukan petisi tertulis kepada Raja. Apa yang harus
kita lakukan?Selain itu, bawahan Yang dengan semua jenis jaring ikan setiap
hari, panik mencoba untuk menangkap putri duyung.” ucap Pengawal Dam Ryung
Dam Ryung
pergi ke ruang tahanan, lalu masuk ke dalam tempat Tuan Yang, dan langsung
mengeluarkan pedangnya dan menaruhnya tepat di leher Tuan Yang. Tuan Yang panik
melihat pedang yang ada lehernya.
“Kau Mati
saja Dan jangan pernah dilahirkan kembali.” Ucap Dam Ryung langsung mengayunkan
pedangnya.
Dae Young
menjerit ketakutan terbangun dari tidurnya, lalu kebinggungan karena mimpinya
itu seperti sangat aneh. Akhirnya membuka jendela kamar melihat bulan sabit di
langit.
Ia
seperti mengingat mimpinya selama ini, dengan pakaian zaman kerajaan,
mengatakan kalau memang putri duyung memang nyata dengan hanya melihat
berkeinginan untuk tetap memiliki lagi. Saat itu Sae Wa mendekati Dam Ryung dan
menggulurkan tanganya diatas perahu. Lalu Dam Ryung yang menyuruhnya mati dan
jangan pernah terlahir kembali.
“Heo Joon
Jae... dan putri duyung.” Ucap Dae Young mengingat wajah Joon Jae dan Sim Chung
yang mirip dengan mimpinya.
Sim Chung
pergi ke sebuah toko dengan barang belanjaanya yang pernah dibeli dengan Joon
Jae dan meminta agar dikembalikan semuanya dengan bentuk uang. Pegawai melonggo
binggung karena ingin dikembalikan semuanya, Sim Chung menganguk.
Joon Jae
kembali ke rumah dengan wajah frustasi bertanya apakah Sim Chung sudah pulang.
Nam Doo memberitahu kalau Tae Oh sedang melihat CCTV dari rumah dan lingkungan
dan juga Sim Chung membawa semua belanjaan yang dibeli dari department store
Gangnam, menurutnya itu Sim Chung
menjual semua tas mendapatkan tempat menginap. Jon Jae heran kenapa ia harus
mencari tempat menginap padahal dan meninggalkan rumah sendiri.
“Apakah
ini rumah Chung? Ini adalah rumahmu, kau akan selalu mengatakan itu adalah
rumahmu” keluh Nam Do
“Di mana
dia pergi? Apakah kau melihat department
store?” tanya Joon Jae melihat ke layar komputer
Taek O
mengeluh pada Joon Jae yang beranggapan kalau mudah mencari disebuah Mall yang
besar. Joon Jae tak peduli menyuruh Taek Oh mencari dengan cepat keberadaan Sim
Chung sekarang dengan mengejeknyabukan seorang hacker.
Nam Do
menyuruh untuk mencari dari lokasi ponselnya. Joon Jae mengatakan ponselnya
dimatikan, Nam Do merasa punya perasaan yang buruk, apakah Sim Chung itu pergi
untuk selamanya atau memang ada kesempatan saja.
Sim Chung
berjalan disebuah mall dan melihat ada permainan otang anting yang hanya
berkeliling saja dan akhirnya duduk didalamnya dengan menatp ke arah atas. Chun
Hyung dengan manager Mall sedang membicarakan tentang kontrak kerja yang sudah
perpanjang, Manager merasa kalau tak pernah melihat Tuan Heo lagi.
Chin Hyun
mengaku ayahnya itu sedang tidak terlalu baik, Manager pun memuji kalau Chin
Hyun sebagai anak bisa dipercaya mengurus semuanya, Chin Hyun hanya tersenyum.
Saat itu manager melihat Sim Chung duduk dibagian dalam mall karena tidak boleh
naik itu. Chin Hyung melihat Sim Chung yang duduk, merasa lebih baik
meninggalkan saja sudah waktunya untuk menutup mall.
Joon Jae
masuk ke dalam kamarnya, menatap ke arah langit-langit dan teringat saat Sim
Chung selalu membuka pintu kamarnya dan menuruni tangga untuk menemuinya,
walaupun sudah melarannya.
Akhirnya
ia ke kamar Sim Chung melihat sebuah tempat yang berisi mutiara teringat
kembali dengan perasan hati Sim Chung kalau rahasianya adalah ia seorang putri
duyung.
“Jika kau mencari tahu siapa
aku, maka akan terkejut, sakit, dan takut padaku. Kau akan meninggalkanku, Jadi kau mencoba yang terbaik untuk tidak
ketahuan.”
Ia
berpeikir kalau dirinya seperti datang ke sebuah buku dongeng anak-anak, atau
memang seorang putri duyung yang datang ke dunianya.
Sim Chung
berjalan di tempat dengan banyak lampu dibagian atasnya, seperti lorong, teringat
kembali saat berkunjung ke rumah Tuan Cha untuk makan bersama. Tuan Cha melihat
keduanya terlihat cocok dan bertanya kapan
berencana untuk menikah?
Joon Jae
dengan yakin mengatakan akan segara menikah mungkin di Dubai atau Eropa awal tahun depan. Lalu Joon
Jae mengakui kalau dirinya itu berbohong dengan menipu orang lain dan mendapatkan
uang dari kecurangan mereka dan itu adalah rahasinya dan bertanya apa rahasia
yang dimiliki oleh Sim Chung.
Chin
Hyun tiba-tiba berjalan disampingnya,
Sim Chung tetap memanggilnya keluarga Joon Jae. Chin Hyun pun meminta agar
memanggil namanya saja, lalu bertanya apakah datang sendiri dan kemana Joon
Jae. Sim Chung melihat Ada banyak hal yang cantik dan baik di tempat in dan Tidak
ada sesuatu yang seperti ini ditempatnya tinggal selama ini. Chin Hyun bertanya
dimana tempatnya karena dimanapun pasti akan ada suasana Natal.
Sim Chung
mengatakan asa sebuah tempat yang memang tak ada kemeriahan seperti ini, Chi
Hyun penasaran dimana rumahnya. Sim Chung memberitahu kalau tinggal dengan Heo
Joon Jae. Chin Hyung berpikir mereka itu hidup bersama. Sim Chung menceritakan
kalau ia tinggal dikamar atas dan Joon Jae ada dikamar bawah, Chin Hyun pun
mengangguk mengerti.
“Heo Joon
Jae adalah pemilik rumah.” Kata Sim Chung. Chi Hyun tahu pasti Simm Chung tidak
membawa mobil, jadi menawarkan tumpangan. Sim Chung pikir Chi Hyun bisa
mengantarnya ke suatu tempat bukan pulang ke rumah.
Chi Hyun
melihat tempatnya memastikan kalau memang ini tempat yang dituju, Sim Chung
membenarkan karena melihat TV, ada banyak orang yang tidur di tempat ini ketika
mereka keluar dari rumah. Chi Hyun pikir kalau tempat itu cukup aman.
Sebuah
saunan khusus pria dan wanita dengan pintu yang berbeda. Sim Chung yang tak
mengerti asal masuk ke bagian loker pria, dan terdengar jeritan pria yang malu.
Akhirnya Sim Chung menutupnya kembali, dengan wajah tak bersalah. Chin Hyung
memberitahu kalau tempatnya ada disisi kanan, Sim Chung mengerti dan kembali
membuka pintu kamar ganti pria dengan
senyuman meminta maaf. Chin Hyun merasa tak yakin kalau didalam Sim Chun akan
baik-baik saja.
Sim Chung
tak mengerti bagaimana caranya mengunakan kunci dan juga lokernya, saat itu
seorang wanita lewat membuka lokernya. Sim Chung meniru dengan menaruh semua
barang didalamnya, dan memasukan sejumlah uang yang disimpanya dalam saku pada
tasnya. Beberapa pelajar melihat dari kejauhan seperti menargetkan Sim Chung
untuk mengambil uangnya.
Ketiganya
duduk dimeja makan, Joon Jae mengeluh kalau memakan waktu yang lebih lama
karena harus mencarinya, Tae O memberitahu kalau tak ada CCTV di ruangan VVIP.
Nam Doo membahas tentang kejadian kemarin itu sangat menegangkan.
“Kalian
tidak berbicara dan hanya berusaha untuk menatap satu sama lain. Wow,Ketika
Chung sepert itu, Aku merasa beberapa
jenis karisma didekati.” Ungkap Nam Doo
“Hyung...
Apakah apa tahu kisah Little Mermaid? Bukankah itu cerita seperti putri duyung naik ke darat dan jatuh
cinta dengan sang pangeran?” kata Joon Jae
“Ya, dan penyihir
memberi kakinya, tapi setelah tengah malam, ternyata kembali ke ekor, dia tidak
bisa memakai sepatu gelasnya, lalu sang
pangeran sedang mencari pemilik sepatu...” kata Nam Do, Tae O berkomentar kalau
itu cerita Cinderella.
Joon Jae
menyuruh Tae terus mencari saja jangan berkomentar, Nam Do mengeluh kalau
menurutnya semua cerita anak-anak sama, kalau pangeran dan putri duyung jatuh
cinta dan menikah, lalu tamat. Tae O memberitahu itu cerita versi Disney, kalau
putri duyung meninggal dalam versi asli.
Joon Jae
pun bertanya siapa yang mati, pangeran atau putri duyung yang mati, Nam Do
ingat kalau putri duyung mati. Joon Jae protes kenapa Putri duyung yang mati
seperti cerita yang tak baik. Nam Do juga heran kenapa para anak-anak membaca
cerita itu dan mereka juga lebih anak membahas masalah itu dini hari. Joon Jae
tak mau membahasnya menyuruh Tae O segera mencari Sim Chung kembali dari CCTV
mall.
Sim Chung
masuk ke tempat sauna melihat ada beberapa pasangan duduk bersama dan ada yang
membaca buku komik bersama, sampai melihat keluarga kecil yang terlihat bahagia
dengan anak mereka yang tertidur. Semua berkumpul seperti keluarga dan ia hanya
sendirian.
Akhirnya
ia pergi ke sebuah ruangan dengan banyak orang
yang sudah berbaring, ketika ingin mengelar alas tidurnya, seorang
ahjumma berteriak, kalau itu tempat miliknya dan menyuruh Sim Chung pergi.
Sementara
Joon Jae akhirnya mencari sendirian dengan meminum kopi, sementara Tae O yang
kelelahan sudah tertidur. Sampai pagi pun Joon Jae tetap mencari dari CCTV
mall, lalu teringat sesuatu dan bergegas keluar rumah.
Bibi tuna
wisma sedang makan ubi rebus ditempat biasa duduk, Joon Jae pun mendekatinya.
Bibi itu mengulurkan tangan karena mereka bertemu lagi. Joo Jae hanya menyentuh
sedikit saja dan bertanya apakah Sim Chung datang menemuinya.
“Bagaimana
cerita yang dibaca dengan penuh emosi?Aku pikir itu adalah Romeo dan Juliet,
aku menangis. Shakespeare bukanlah maestro untuk apapun.” Ungkap si bibi, Joon
Jae merasa si bibi ngelantur kembali bertanya apakah melihat Sim Chung. Si Bibi menyuruh Joon Jae duduk sampingnya,
Joon Jae pun menurut.
“Di dunia
ini, ada banyak kisah cinta. Tapi dari semua kisah cinta mereka, jika kau
mengambil retorika dan kata-kata tidak penting, maka hanya akan ada satu
kalimat kiri. Apa yang kau pikirkan tentang itu?” kata Si Bibi, Joon Jae
bertanya apa maksudnya.
"Jadilah
baik padanya ketika dia bersamamu” Apa yang kau katakan adalah bahwa jika kau
memperlakukan dia dengan baik ketika bersamamu, maka dia tidak akan
meninggalkan mu dan kau tidak akan mencari dia seperti ini, Ini adalah
kebenaran abadi.” Ucap Si Bibi, Joon Jae seperti tak ingin mendengarnya hanya
meminta agar menghubunginya kalau memang melihat Chung.
“Dia seharusnya
mendengarkaku. Jika tidak, akan menyesal kemudian hari, Dia akan kembali dan akan
datang lagi.” Ucap Si Bibi lalu berteriak kalau ada setiap hari senin, rabu dan
Jumat.
Joon Jae
masuk ke dalam mobil melihat kembali ponselnya dan belum ada tanda apapun
tentang jejak Sim Chung Hal ini tidak mungkin untuk melacak lokasi. Pelajar
yang sedari tadi melihat Sim Chung berhasil mengambil tasnya, lalu mengeluarkan
uang dan langsung menyalakan ponselnya.
Saat itu
Joon Jae menerima notification dengan keberadaan ponsel Sim Chung dengan cepat
mengemudikan mobilnya. Si anak pelajar pun membagi-bagikan uang yang didapat
dari tas Sim Chung. Joon Jae datang menyuruh mereka berhenti dan meminta agar
memberikan ponsel ditangan merkea dan bertanya dimana menemukanya, pelajar itu
mengaku kalau itu ponsel milknya. Joon Jae bisa memastikan dengan mencoba
menelp Sim Chung dengan ponselnya dan memperlihatkan kalau itu milik kekasihkan
dan bertanya keberadaan pacaranya sekarang.
Salah
satu mengatakan tak tahu, akhirnya Joon Jae membiarkan uang itu diambil oleh
mereka dan meminta agar memberitahukanya. Ketua Gang pun memberitahu nama sauna
dan Akhirnya Joon Jae mengucapkan terimakasih dengan saling berjabat tangan,
dengan triknya bisa membuat tas itu melayang kembali ke tanganya.
Semua
terlihat kaget, Joon Jae memberitahu kalau ia itu penipun jadi kalau mereka
bertingkah seperti itu akan menjadi seperti dirinya, dan jika pria yang
bertanya dengan yang mereka lalukan maka
harus berbohong tentang segala sesuatu dan itu adalah sebuah Kebohongan,
lalu beranjak pergi. Mereka semua terlihat sinis, tapi setelah Joon Jae pergi
semua terkesima karena aura Bad Boy yang membuat hati berdebar.
Sim Chung
makan telur rebus yang dipecahkan dikepalanya, Chi Hyun duduk didepanya
terlihat binggung dengan Sim Chung yang makan satu telur ke dalam mulutnya,
lalu bertanya apakah Apakah tidur dengan nyenyak. Sim Chung mengatakan tidak bisa tidur, jadi mungkin itu sebabnya
saya tidak nafsu makan. Chi Hyun heran karena melihat Sim Chung sudah makan
telur kedua.
“Aku
mengkhawatirkanmu. Karena itu aku tak pergi berkerja dan datang ke tempa ini.
Tapi sepertinya nafsu makanmu sudah kembali dan jangan lupa minum juga” ucap Chi
Hyun.
Joon Jae
masuk ke dalam sauna melihat Sim Chung
sedang duduk sambil makan telur, teringat kembali kata-kata Sim Chung “Kau
orang yang baik.” Lalu pertemuan di akurium dengan Sim Chung yang mengaku tidak
memiliki nama, dan menyakinkan kalau bukan orang aneh.
“Apakah kau
mengenalku? Kau tidak punya sesuatu untuk dikatakan kepadaku, kan? Maka jangan mengikutiku”
ucap Joon Jae dan sebelumnya menyuruh Sim Chung untuk segera pergi saja.
Sim Chung
kaget melihat Joon Jae yang datang dan mendekatinya, Joon Jae langsung memeluk
erat Sim Chung karena akhirnya berhasil menemukanya. Joon Jae langsung
memarahinya bertanya siapa yang menyuruh
untuk meninggalkan rumah dan tinggal di tempat seperti ini dan
memberitahu barepa lama mencoba untuk menemukannya.
“Bagaimana
kau tahu tempat ini dan sampai ke sini?” tanya Joon Jae, Sim Chung memberitahu
kalau Chi Hyun yang mengantarnya. Joon Jae pun melihat Chi Hyun ada didekatnya,
bertanya kenapa saudara tirinya itu bersama Sim Chung.
“Jangan
salah paham. Kami kebetulan bertemu di luar kemarin, dan dia mengatakan bahwa
tidak ingin pulang.” Jelas Chi Hyun, Joon Jae tak percaya Sim Chung tak ingin
pulang. Sim Chung hanya bisa tertunduk diam membenarkan.
Joon Jae
hanya bisa menghela nafas lalu menyuruh Chi Hyun pergi saja dan dan mengajak Sim Chung agar bisa bicara di
tempat pribadi.
Keduanya
duduk di ruang makan yang kosong, Sim Chung memberitahu kalau ia sudah mendapat pengembalian dana untuk semua
barang-barang yang beli terakhir kali
karena tidak membutuhkan pakaian. Joon Jae pun memberikan uang dan ponsel yang ditemukanya, Sim Chung
bingung bagaiman Joon Jae bisa memilikinya.
“Aku
memang orang jahat, tapi ada lebih banyak orang yang lebih buruk dariku di
tempa ini, Jadi harap berhati-hati.” Kata
Joon Jae, lalu bertanya apakah yang
sudah dimakanya.
“Aku
makan telur dan minum sari beras” kata Sim Chung, Joon Jae bertanya apakah ada
yang ingin dimakanya lagi. Sim Chung
mengatakan Tidak. Tapi Joon Jae bisa mendengar suara hati Sim Chung menyebut
semua makanan yang ingin dimakanya.
“Aku melihat
kua tidak memiliki nafsu makan, Jadi aku pikir kau akan datang, jadi membuat
iga bakar di rumah.” Ungkap Joon Jae sengaja mengodanya, Sim Chung terlihat
membayangkan iga bakar.
Joon Jae
terus mengoda kalau makanan itu pasti akan meleleh dimulutnya, tapi Sim Chung
tetap menolaknya merasa kalau baik-baik saja tapi tetap saja membayangkan makan
iga sapi yang sangat nikmat, Joon Jae bisa mendengarnya dengan memastikan kalau
Sim Chung tak akan pulang. Sim Chung menolak dan Joon Joe ingin tahu alasanya.
“Karena
adalah seorang penipu, kau seorang bajingan jahat yang mengunakan trik pada setiap orang bahakn kau
menipuku juga. Tapi, entah mengapa aku tidak kecewa tentangmu, bila kau adalah
orang jahat? Mengapa aku tidak bisa meninggalkanmu, yang sudah menipuku” ucap
Sim Chung dengan suara hatinya, Joon Jae pun bisa mendengarnya.
“Jika kau
tidak ingin pulang, tinggalah di sini. Dan Sebaliknya, jangan pergi ke tempat
lain dan tetap Tinggal di tempat ini. Kau tidak bisa pergi tanpa bahkan
mengucapkan selamat tinggal.” Ucap Joon Jae, Sim Chung menganguk mengerti.
Joon Jae
keluar berusaha untuk mendengar kembali suara hati Sim Chung, dengan kesal
karena Sim Chung tak berkata "Jangan pergi, Heo Joon Jae." Malah
bersiap dingin. Saat menuruni tangga melihat Chi Hyun seperti menunggunya lalu
berusaha mengabaikanya, Chi Hyun memberitahu kalau ayah sakit hari ini. Joon
Jae seperti tak peduli tapi akhirnya kemali bertanya dibagian mana sakitnya.
“Dokter
mengatakan itu katarak, bahkan Penglihatannya telah menurun cukup banyak.” Kata
Chi Hyun
“Aku
mengatakan padamu untuk bekerja keras
memenuhi kewajiban sebagai anak dengan Mengawalnya ke rumah sakit dengan baik.”
Kata Joon Jae akan beranjak pergi
“Dia
adalah seorang ayahmu yang kau memiliki dari awal, tapi dia adalah ayah pertama
yang pernah aku miliki. Aku baik-baik saja ketika kau mengatakan aku sebagai putra
palsu bertindak sebagai yang asli. Aku sangat bersyukur bahwa ia menjadi
ayahku. Jadi Skuselalu ingin menjadi mendukung dan ingin melindunginya.” Ungkap
Chi Hyun.
“Aku
mengerti, Bersyukurlah dan terus menjadi menguntungkan untuknya, dan pastikan
untuk melindunginya. Agar ayahku untuk menjadi milikmu, ada banyak hal yang ia
gagal untuk melindungi dan akhirnya kalah.” Tegas Joon Jae dan beranjak pergi.
Detektif
Ho menerima berkas dari seorang wanita, dengan informasi kalau alamatnya Pada
tahun 1988, Sujeong-dong # 423 dan memastikan kalau mereka ingin mengetahui pendaftaran penduduk keluarga yang
pindah, detektif Ho membenarkan lalu kembali melihat berkas yang didapatkanya
“Pada April
15, 1988, Ma Dae Young pindah, lalua Ada warga lain yang pindah di hari yang
sama.” Kata Detektif Ho, Detektif Lain melihat nama Kang Ji Yeon dan berpikir kalau Dae Young
menikah.
“Tidak...
catatan Ma Dae Young sebelumnya sangat rumit, tapi hubungan keluarganya yang
sederhana. Dia adalah seorang yatim piatu dan belum pernah menikah.” Ucap
Detektif Ho
“Kang Ji
Yeon. Siapa itu? Bahkan tidak nama yang muncul dalam penyelidikan
pertama.ketika Aku meminta orang-orang
konstruksi ia terakhir bekerja, merkea mengatakan ia tidak memiliki seorang
wanita.” Ucap Si Detektif, Detektif Ho pun memikirkan nama Kang Ji Yeon
berulang-ulang, akhirnya meminta agar tentang pendaftaran keluarga dari Kang Ji
Yeon.
Seorang
nenek bercerita Nyonya Kang Ji Yeo
menikah dua kali dan Kedua suaminya meninggal. Ia melihat wanita itu sangat
cantik, jadi itu alasan pria akan menikahinya bahkan sudah memiliki anak.
“Apa Dia
membawa anak dengan ketika menikah?” tanya Detektif Ho, Nenek itu membenarkan.
“Tapi,
suami tiba-tiba meninggal Setahun setelah pernikahan mereka. Seorang suami yang
baik-baik saja di awal tapi entah bagaimana kehilangan penglihatannya Dia mungkin pergi ke luar dengan mata yang tidak
bisa melihat dengan dan meninggal karena kecelakaan mobil.” Cerita si nenek.
Seorang
kakek mengenal Kang Ji Yeon adalah
seorang agen asuransi, setelah pernikahan mereka, penglihatan suaminya
mulai memburuk dan yang ia dengar pria meninggal karena beberapa komplikasi.
Detektif Ho seperti merasakan sebuah kejanggalan.
Seo Hee
memasang antingnya, lalu bertanya keadaan suaminya, Tuan Heo merasa harus
mengunjungi Dokter Kim lagi karena obatnya, tidak berkerja dengan baik. Seo Hee
pun dengan penuh perhatian duduk disamping suaminya memberitahu akan menelepon
Dokter Kim.
“Pertama,
Kau harus rajin minum obat. Dia mengatakan beristirahat di rumah setelah itu
akan menjadi yang terbaik. Jadi kau hanya butuh beristirahat.” Ungkap Seo Hee
menyakinkan, Tuan Heo pun mengerti. Seo Hee pun melirikan mata liciknya.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar