[Episode 5 - Kai "Aku adalah guru, dan
kau adalah murid!]
Soo Jin
sudah ada di sebuah counter barang dengan pelanggan dari China, dalam hatinya
bergumam kalau ia harus harus menerjemahkan untuk keduanya dan bertanya-tanya
kejadian seperti apa ini.
Pelanggan
wanita pun menanyakan dengan bahasa cina kalau ingin mengunakan diskon dengan
mengunakan kartu VIP, kupon, dan kartu
kredit bersamaan. Soo Jin dengan lancar menjelaskan dengan bahasa china kalau
mereka akan menerima diskon untuk kartu VIP Gold dan diskon tambahan
untuk kupon ini, serta bisa menggunakan kartu kredit seperti uang tunai.
“Apa yang
baru saja aku katakan?” gumam Soo Jin tak percaya dengan mulutnya yang bisa
berbicara dengan lancar.
Si
pelanggan pria pun menanyakan kalau bisa membeli barang secara online. Soo Jin
kembali menjelaskan dengan mengunakan aplikasi pada ponsel. Setelah itu kembali
bergumam tak percaya dengan lidahnya yang bisa berbicara dengan fasih.
Soo Jin
selesai berkerja berjalan pulang kebinggungan karena bisa berbahasa china, lalu
bertanya-tanya siapa yang akan ditemuinya lagi kali ini. Lalu teringat dengan
ponselnya yang tadi ada yang menelpnya.
“Apa kau
tahu sudah berapa kali aku menghubungimu?” ucap Seserang didepan Soo Jin
“Apa Kali
ini Kai anggota EXO?” gumam Soo Jin menjerit dan melonggo tak percaya.
“Sangat sulit
untuk berkencan denganmu.” Kata Kai, Soo Jin kaget mereka akan berkecan.
“Ayolah,
memangnya apalagi namanya kalau seorangpria dewasa dan wanita membuat janji
makan malam? Kapan kau akan berhenti
melihatku sebagai murid lesmu?” ucap Kai berani mendekati Soo Jin.
“Oh, jadi
aku seorang guru, dan kau adalah muridnya...” ucap Soo Jin dan Kai pun menarik
tangan Soo Jin untuk pergi.
Keduanya
pergi ke sebuah tempat dengan memasukan toko boneka dan tertawa melihat pilihan
boneka. Kai pun mengajak mereka untuk selfie, Soo Jin terlihat gugup bisa foto
dengan salah satu anggota EXO. Mereka pindah ke bagian lilin aroma teraphy
dengan mencium wanginya, lalu mencoba beberapa kacamata hitam seperti pasangan
yang berkencan lainya.
Soo Jin
dan Kai pun keluar dari toko tapi ternyata diluar hujan turun sangat deras. Soo
Jin kebinggungan karena tak membawa payung, Kai juga tak membawa payung dan
mereka hanya harus pergi ke arah kedepan mereka. Soo Jin pikir mereka harus
membeli payung saja, Kai membuka jaktenya dan menaruh diatas keduanya.
Soo Jin
kaget dan gugup merasa seperti berada dalam satu adegan film, Keduanya pun
berjalan melewati hujan yang deras dengan jaket, wajah Soo Jin dan Kai terlihat
bahagia.
Kai
membawakan sepiring burger untuk Soo Jin dan mengajak mulai makan. Soo Jin
menatap Kai yang terlihat sangat tampan saat mengigit burgernya, lalu bergumam
“Dia terlihat seperti pangeran bahkan
saat sedang makan burger.” Kai menatap gurunya dengan senyuman bertanya ada
apa, Soo Jin buru-buru menunduk dengan wajah gugup.
“Apa kau
tidak senang karena aku hanya
membelikanmu burger untuk makan malam?”ucap Kai
“Tidak
sama sekali! Burger adalah makanan kesukaanku! Sepertinya kau tidak tahu!” kata
Soo Jin mencoba mulai memakanya.
“Tapi apa
bahasa Chinanya "burger"?” tanya Kai, Soo Jin menjawab "han bao bao" dengan cepat.
“Sepertinya
aku guru les bahasa Cina.Tapi, karena ini hubungan antara murid dengan guru, sepertinya
kami tidak akan berakhir dengan situasi berciuman. Itu berarti aku akan
bisa bertemu dengannya lebih lama.”
Gumam Soo Jin
Kai
memberitahu kalau tahun depan akan sulit bertemu dengan Soo Jin karena akan
sering berada di Cina. Soo Jin mengerti Kai akan akan pergi ke China lalu
bertanya kenapa akan sering berada di sana. Kai heran dengan pertanyaan Soo
Jin, karena ia mulai belajar bahasa Cina supaya bisa pergi tampil di Cina dan
saat itu masih SMA. Soo Jin mengerti dan pura-pura baru mengingatnya.
“Guru... Aku
tidak akan memanggilmu "Guru" lagi. Kita hanya berbeda 5 tahun dan akan
bisa menjadi seorang teman.” Ucap Kai dengan wajah serius dan seperti pria
dewasa.
“Tidak....
Aku adalah gurumu dan kau adalah muridku.” Kata Soo Jin menolaknya. Kai pun
mengerti dengan wajah terlihat sedih.
“Aku
punya firasat buruk tentang ini. Aku harap bisa bersamanya lebih lama...”gumam
Soo Jin
Keduanya
keluar dari restoran, Kai berkomentar ternyata hujanya tak turun terlalu lama,
lalu menujuk ke arah banyak orang yang berkerumun. Keduanya pun melihat ada
beberapa pasang sedang menari, lalu Kai mengajak untuk ikut menari, Soo Jin
menolak karena merasa sebagai penari yang buruk.
Tapi
akhirnya Kai pun menariknya agar mau menari bersama, Soo Jin terlihat gugup
hanya diam saja. Kai mengoyangkan tangan Soo Jin untuk bisa ikut menari,
keduanya akhirnya berputar-putar menari dengan wajah bahagia.
“Jika ini
adalah mimpi, aku tidak akan pernah mau terbangun!” gumam Soo Jin.
Kai
tiba-tiba berhenti menari, lalu mundur beberapa langkah seperti seorang penari
memberikan hormat lebih dulu setelah itu mutar badanya sampai akhirnya tepat
berada didepan Soo Jin.
“Aku
tidak mau memanggilmu "Guru" lagi.” Kata Kai menegaskan kembali lagi,
Soo Jin pun bertanya panggilan apa untuknya.
“Aku akan
"Kau".” Ucap Kai merasa kalau tak ingin mengangapnya seperti seorang
guru. Soo Jin tertawa menyuruh untuk bercanda padanya.
“Aku
tidak pernah bercanda” kata Kai lalu mengeluarkan sebuah cincin dan memasangkan
pada jari Soo Jin dan memperlihatkan cincin yang sama pada jarinya.
“Jika kau
tidak menyukainya, maka kau bisa bilang "tidak".” Ucap Kai
“Apa yang
akan terjadi jika aku mengatakan "tidak"?” tanya Soo Jin
“Aku
tidak akan menemuimu lagi, bahkan sebagai muridmu. Kau tidak akan mengatakan
kalau tidak tahu tentang perasaanku, kan?” ucap Kai
Soo Jin
menganguk kalau ia mengetahuinya, Kai tiba-tiba menarik badan Soo Jin agar
lebih dekat dan menatapnya, Soo Jin seperti bisa menebak kalau Kai ingin
menciumnya, lalu menghentiknya menurutnya bukan sekarang saatnya tapi nanti.
Kai
memastikan kalau itu artinya bukan sebuah penolakan untuknya, Soo Jin
menyakinkan kalau itu bukan penolakan dan kebinggungan menjelaskanya lalu
mengajaknya agar membicarakan nanti. Kai mengegaskan tidak bisa karena sudah menunggu sangat lama lalu mulai
mendekat dan ingin menciumnya, Soo Jin pun memejamkan matanya dengan bibir
mereka yang sangat dekat.
Soo Jin
tersadar kembali dan terlihat seperti baru saja kembali bermimpi dengan
menjauhkan dari pikiranya, wajah Kai pun keluar dari kartu yang dimilikinya. Dengan wajah sedih
melihatnya karena hanya punya 2 pria lagi yang tersisa...
Dua rekan
kerjanya pun datang terburu-buru meminta maaf karena agak sedikit
terlambat untuk shift mereka, jadi menyuruh Soo Jin untuk segera pergi
menemui kekasihnya sekarang. Soo Jin binggung siapa kekasihnya. Mereka menyuruh
Soo Jin cepat pergi saja sebelum berubah pikiran.
Soo Jin
sudah berganti pakaian menaiki eskalator dan mencari-cari sosok pria siapa lagi
yang akan ditemuinya. Tiba-tiba seorang pria menariknya, Taek Yeon dengan
rambut klimis dan jasnya mengaku kalau sudh merindukanya sepanjang hari. Soo
Jin melonggo melihat pria kali ini yang menjadi pacarnya itu Taek Yeon.
bersambung ke episode 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar