Eun Tak
dengan berkaca-kaca mengetahui kalau ia menarik pedang itu maka Kim Shin akan
menghilang dari dunia ini selamanya. Wang Yeo menjelaskan itu artinya seperti Memunahkan
kehidupan abadinya Goblin dan begitulah nasib Pengantin Goblin.
Sementara
Kim Shin bertemu dengan Nenek yang sebenarnya adalah Dewa, Si nenek memberitahu
kalau Kim Shin sudah hampir membunuhnya dengan tangannya sendiri. Kim Shin
terdiam teringat saat Eun Tak berhasil menarik pedangnya dengan tanganya
mendorong Eun Tak dan hampir mati karena melayang.
“Jika kau
menarik pedang itu..., maka dia akan menjadi abu dan abu tersebut tersebar
kemana-mana. Dia akan lenyap selamanya... dari dunia ini pergi ke dunia yang
lain.” Kata Wang Yeo, Eun Tak menangis mendengarnya.
Wang Yeo
menyakinkan kalau semua bukan salah Eun Tak, menurutnya jika Eun Tak berpikir
dirinya hanya sebagai alat membuat Goblin punah, menurutnya itu salah. Karena
Kim Shin sendiri yang memutuskan untuk tidak memberitahunya dan ia memberikan
jawaban yang jujur.
“Di saat
sekarang ini pun, aku berada di pihakmu.” Akui Wang Yeo, Eun Tak mengucapkan
terimakasih karena sudah memberitahunya dan menyuruh agar Wang Yeo beristirahat
saja.
Eun Tak
kembali ke kamar membereskan semua barang-barangnya ke dalam tas termasuk buku-bukunya,
lalu memeluk boneka Goblin menurutnya kalau rumah ini bukan rumahnya. Dan ia
pikir tidak punya rumah dalam kehidupan ini. Dengan memanggil Tuan Soba (boneka
Goblin) mengajaknya untuk pergi.
Si Nenek
Muda keluar dari toko buku dan melihat Duk Hwa yang berjalan berpapasan
denganya., Ia berhenti lalu menyapa Duk Hwa yang sudah lama tak bertemu lalu
mengajaknya minum, karena moodnya sedang tidak baik sekarang. Duk Hwa bertanya
apakah Nenek itu yang akan traktir karena
tidak punya kartu kredit sekarang.
Kim Shin
menatap ke arah jendela teringat kembali senyuman bahagia Eun Tak saat
menyebarangi jalan di Kanada. Dalam hatinya bergumam “ Suatu hari setelah 100
tahun lamanya... Di saat cuaca yang cukup indah..., kuharap aku bisa
mengungkapkan padanya kalau dia cinta pertamaku.”
Papan
didepan kamar Eun Tak bertuliskan
[Pengantin Goblin sedang tidak ada di dalam] Kim Shin masih menatap ke
langit dengan membuat permohoan agar bisa mengabulkanya. Eun Tak berjalan
keluar rumah teringat saat Kim Shin sedikit mabuk bertanya apakah ada kata-kata
teriakhirnya sebelum menarik pedangnya.
“Setiap
saat waktu yang kuhabiskan bersamamu adalah saat-saat yang indah. Di saat cuacanya yang bagus, di saat cuaca
yang tidak bagus dan di saat cuaca yang cukup bagus. Aku menyukai semua
saat-saat itu. Dan Juga...,apapun yang terjadi itu bukan kesalahanmu.”
Eun Tak
menangis berpikir kalau itu adalah salam perpisahan untuknya, dengan nada kesal
berpikir kalau harus membunuhnya saja.
Sementara
Wang Yeo menatap keluar jendela sambil bergumam “ Hari itu, Roh yang Hilang
berjalan cukup lama dalam hujanan air mata seseorang. Dia ingin kematian sebisa
mungkin jauh dari si Goblin.”
Kim Shin
baru keluar dari kamar Eun Tak panik karena tak melihat pengantinya itu ada
didalam kamar, tidak mengangkat teleponnya dan tidak pulang menurutnya kabur
dari rumah. Ia juga tak melihat tas serta “Tuan Soba”, Wang Yeo binggung siapa
yang dimaksud dengan “Tuan Soba”
Kim Shin
membuka pintu seperti pergi ke pantai dan kembali datang karena tak menemukan
dipantai, lalu kembali membuka pintu dan masuk ke dalam rumah karena Eun Tak juga
tidak pergi ke sekolah. Wang Yeo terdiam melihat sekali pintu terlihat keluar
asap karena Kim Shin pergi ke tempat lain.
“ Dia juga
tidak ada di perpustakaan, tempat dia mengikutiku Ke Kanada untuk pertama
kalinya.” Kata Kim Shin keluar dari pintu rumah dan kembali masuk mencari ke
tempat lain.
“Dia juga
tidak ada di dekat taman, tempat dia memanggilku kedua kalinya.” Kata Kim Shin
kebinggunga.
Kim Shin
akhirnya menemui para hantu bertanya apakah ada yang melihat Eun Tak. Semua
hantu yang ketakutan hanya bisa mengelengkan kepalanya. Kim Shin kembali
menemui Wang Yeo bertanya dimana restoran tempat biasanya membeli ayam goreng
tempat Eun Tak berkerja paruh waktu, Wang Yeo memberikan kartu nama dalam saku
jaketnya karena pasti akan mencarinya. Kim Shin binggung
“Akulah
yang salah disini, karena Aku yang memberitahu semuanya padanya.” Kata Wang
Yeo, Kim Shin binggung lalu menduga sesuatu.
“Ya
benar... Aku memberitahunya, kau akan mati kalau dia menarik pedangmu. Aku
menceritakan semuanya.” Ucap Wang Yeo, Kim Shin mengumpat Wang Yeo sudah gila
karena memberitahukanya.
“Padahal Kau
sendiri pernah bilang jangan pernah memberitahunya!” kata Kim Shin marah
“Ya... tapi
kali ini aku berpihak Pada Roh yang Hilang lagi.” Akui Wang Yeo, Kim Shin
memperingatkan agar jangan mencampuri urusanya menurutnya untuk apa Wang Yeo
memihak pada Eun Tak.
“Aku
tidak mau kau mati...Tidak ada maksudapapun dari hal itu. Hanya saja kalau kau
tidak ada di dunia ini lagi maka aku bakal bosan hidup. Kau boleh marah padaku.”
Kata Wang Yeo
Kim Shin
terdiam menurutnya tak mungkin marah dengan hal itu,padahal dulu mendoakan agar
ia cepat mati tapi sekaran maka tak ingin mati, lalu keluar dengan membawa
kupon ayam goreng. Wang Yeo berharap agar Kim Shin tak menggunakan kupon itu,
lalu merasa tak percaya kalau bisa menyukai Kim Shin dan tak ingin
kehilangannya.
Kim Shin
berdiri didepan restoran ayam goreng, tertulis didepan pintu [Dibutuhkan pekerja paruh waktu.] ternyata
Eun Tak juga sudah tak berkerja ditempat itu lagi. Ketika akan berjalan pergi,
Kim Shin dan Kim Sun saling berpapasan saling menatap.
Saat itu
Kim Shin seperti melihat Kim Sun yang berbicara dengan Wang Yeo yang akan datang.
Kim Sun meminta agar Wang Yeo jangan menghubungin dan jangan menyapanya kalau
memang tak sengaja bertemu.
“Happy
New Year....” ucap Kim Sun seperti mengucapkan salam perpisahan pada Wang Yeo.
Kim Sun
memanggil Kim Shin dengan panggilan “Kakak”, Kim Shin terdiam mendengarnya. Kim
Sun bertanya kenapa Kim Shin memandangi
restoran ayamnya dan berpikir kalau ingin melamar jadi pekerja paruh waktu. Kim
Shin sempat kaget mengatakaan kalau sedang
mencari pekerja paruh waktu yang bekerja di tempat itu.
“Si 2,5
juta won, Pakaianmu, jam tanganmu, sepatumu... Dari ujung kepala sampai ujung
kaki, semuanya berjumlah 2,5 juta won. Kenapa kau mencari bawahanku yang gajinya
cuma 6.300 won per jam?” kata Kim Sun heran lalu teringat sesuatu
“Apa kau orang
yang membuatnya menangis? Apa kau si Brengsek itu yang bekerja mengabdi pada
negara dan menyusahkan bawahanku?” ucap Kim Sun sinis, Kim Shin kaget lalu
bertanya apakah Eun Tak menangis.
“Jadi kau
yang membuat pekerja paruh waktuku bolos kerja. Yah.. Aku mengerti sekarang.
Apa kau sudah menikah? Apa karena itu kau meninggalkannya seperti itu?” kata
Kim Sun
“Aku belum menikah, tapi
aku punya calon pengantin jadi kau boleh menganggapku pria yang sudah menikah.”
Kata Kim Shin lalu pamit pergi. Lalu berkomentar kalau bukan hanya dia yang
punya hubungan rumit. Kim Sun binggung lalu berteriak memanggilnya apa maksud
perkatanya
Wang Yeo
melihat Kim Shin duduk sendirian dan bertanya apakah sudah menemukannya. Kim Shin
pun membahas kalau menyerahkan dokumen
tentang Eun Tak dan meminta agar mengumpulkan dokumenya dulu., Wang Yeo
binggung dokumen apa maksudnya.
“Dokumen
jiwa-jiwa yang hilang. Harus ada namanya di daftar itu jadi aku setidaknya tahu
hari apa dia akan mati.” Kata Kim Shin, Wang Yeo mengartikan kalau Kim Shin mendoakannya
biar mati
“Kita
perlu tahu bagaimana proses dan lokasi dia nanti meninggal. Dengan begitu salah
satu dari kita bisa datang menemuinya saat itu.” Jelas Kim Shin, Wang Yeo tak
mengerti kenapa Eun Tak akan mati karena ia tak bermaksud membuatnya mati.
“ Pasti
ada alasan lain, 'kan? Lalu Kita ini apa sebenarnya? Kita ini adalah goblin dan
malaikat pencabut nyawa. Jadi Mana bisa kita gagal menyelamatkan seorang gadis?”
kata Kim Shin binggung.
Wang Yeo
akan mengambilkan dokumenya tapi memikirkan kalau terjadi sesuatu, Kim Shin menyuruh Wang Yeo mengambil
dokumennya saja karena kalau nyawa Eun Tak berada dalam bahaya, pasti bisa
merasakannya dan orang yang pasti dibutuhkan adalah dirinya.
Wang Yeo
bertemu dengan juniornya memberitakan dokumen
Jiwa-Jiwa yang Hilang itu jadi meminta agar segera memeriksanya karena penting.
Juniornya mengatakan besok siang akan mengambilnya. Wang Yeo mengatakan kalau
itu terlalu lama. Juniornya mengatakan akan mengambil Malam ini juga dan
melihat isi dari berkas.
“Ji Eun
Tak... Bukankah dia orangnya? Kau waktu itu mencari daftar namanya di stasiun
bus. Jadi Siapa dia?” kata Juniornya binggung,
“Dia itu
Pengantin Goblin.” Kata Wang Yeo, Juniornya kaget tak percaya Eun Tak memang
pengantin Goblin.
“Apa
karena itu, makanya si Goblin muncul pada saat itu?” ucap Juniornya penasaran,
Wang Yeo menyuruh juniornya makan sandwichnya
dan mulai , renungkan kalimat yang dikatanya kalau ucapanya itu
sudah kelewat batas jadi akan menutup
mulutnya. Juniornya pun buru-buru menutup mulut dengan makan sandwich.
Teman Eun
Tak datang ke rumah, Bibi yang baru dengan sinis berkata kalau keluarga Eun Tak
sudah tak tinggal dirumah itu dan sudah lama pindah, lalu sambil mengeluh kalau
hutang mereka banyak sekali karena selalu didatangi untuk mencarinya.
“Kenapa
kau mencari Ji Eun Tak?” tanya Kim Shin yang sudah berdiri dibelakang teman Eun
Tak. Teman Eun Tak mengatakan kalau Hasil ujiannya sudah keluar tapi Eun Tak
yang tak masuk sekolah lagi dan ia sebagai ketua kelasnya.
“Ahjussi,
siapa kau? Kau kenal Eun Tak darimana?” tanya Ketua kelas heran, Kim Shin
mengaku kalau sangat mengenal Eun Tak lalu mengambil hasil ujianya dan akan
menyerahkannya, lalu pamit pergi.
Tapi Kim
Shin kembali karena tak mengerti bertanya apakah hasilnya bagus atau
tidak. Ketua kelas sedikit binggung
karena Kim Shin tak mengerti, lalu menjelaskan kalau Dengan hasil nilanya Eun
Tak bisa masuk sebuah perguruan tinggi
di Seoul. Kim Shin tersenyum mengaku bangga dengan Eun Tak lalu berjalan pergi.
Kim Shin
melihat hasil ujian dan keluar dari kamar membawa satu tas besa berkata pada
Wang Yeo Kalau orang sedang patah hati, pasti akan kacau. Wang Yeo bertanya apa
yang akan dilakukanya. Kim Shin meminta maaf
mengatakan kalau sedang tidak fokus sekarang lalu menyuruh mengambil
plastik yang dibawanya karena Malaikat Pencabut Nyawa juga butuh kaus kaki.
Wang Yeo
duduk sendirian di ruang tengah dengan menonton berita “ Berita terkini. Kabut tebal telah menutupi
seluruh gedung pencakar langit dan kini hanya bagian puncak bangunan yang bisa
terlihat. Kabut yang kelihatan seperti buatan dewa tersebut terlihat
misterius.”
Lalu
berita selanjutnya “Kejadian tersebut sudah seperti adegan film Sci-Fi dan begitulah
pemandangan langit malam Seoul pada hari ini. Supermoon juga anehnya muncul di
antara gedung-gedung tersebut. Setelah munculnya kabut pada siang hari,
Supermoon ini muncul dan warga mulai resah.”
Kim Shin
sedang ada diatas gedung teringat kembali dengan pesan si nenek muda agar cepat
menarik pedangnya kembalilah menjadi abu.Jika tidak kembali maka Eun Tak yang akan mati.
“Jika aku
harus membuat pilihan itu..., maka kau harus.. mempersiapkan alasanmu sendiri.”
Di rumah
sakit, seorang anak histeris menangis melihat ayahnya yang tak sadarkan diri.
Dokter memberitahukan waktu kematianya Pukul 20:15. Malaikat Kematian datang
membaca kartu dengan membawakan “Kim Gi Joong, 68 tahun. Penyebab kematian, pendarahan
yang berlebihan.” Tapi tiba-tiba kartunya malah terbakar dan Tuan Kim yang
sudah meninggal langsung bangun yang membuat semua kaget.
Junior
datang menemui Wang Yeo tak percaya kalau Di depan matanya pria itu bangun dan
hidup lagi, walaupun mengalami
pendarahan berlebihan, tapi warna kulitnya cukup bagus. Wang Yeo bertanya
apakah daftar namanya itu terbakar, Junior itu bertanya apakah kejadian itu
bisa terjadi.
“Hal
tersebut bisa terjadi, kalau api itu apinya si Goblin dan Ini pasti punyamu.”
Kata Wang Yeo memberikan platisk besar, Juniornya binggung melihat isinya kaos
kaki
“Ini Permintaan
maafnya si Goblin.”kata Wang
Yeo,Juniornya benar-benar dibuat binggung dengan yang terjadi.
Wang Yeo
kesal masuk rumah mengomel kalau minta maaf terlebih dahulu itu belum sudah
cukup karena membuat masalah dan sekarang para malaikat harus kerja lembur dan
Goblin berani membakar daftar nama target
mereka, berikir Goblin itu buta karena sudah lama hidup
“Yah..
Memang sangat disayangkan nasib kalian berdua tapi bukan berarti kau bisa
main-main dengan kehidupan manusia, dasar goblin bodoh.” Ungkap Wang Yeo kesal
“Aku
hanya ingin seseorang melihatnya. Alangkah baiknya jika sang dewa melihatnya
dan Lebih baik lagi kalau Eun Tak yang melihatnya.” Kata Kim Shin
Wang Yeo
makin kesal karena tak dianggap apapun, merasa kalau tak ada gunanya bicara
dengan Kim Shin, menurutnya lebih abiak membiarkan Eun Tak menarik pedangnya.
Kim Shin pikir juga seperti itu.
Kakek Yun
berbicara pada Sek Kim setelah membaca koran, kalau Di dunia ini ada banyak
makhluk aneh yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Lalu Sesekali mereka
ternyata lebih dekat dengan mereka daripada yang mereka duga. Dan menurutnya
Sek Kim sudah mengetahuinya.
Sek Kim
terdiam mengingat saat bertemu dengan Kim Shin dan memanggilnya “Yoo Jae
Shin-ssi.” Lalu diam-diam terus mengamatinya dari kejauhan Kim Shin yang sedang
duduk dengan Duk Hwa direstoran, seperti sangat penasaran.
“Aku tahu
seorang pria yang tidak menua. Paspor yang kubuat... dan akomodasi yang kusiapkan
untuk berada di Nice dan juga mengawasi Duk Hwa... Aku yakin Anda memberikanku
tugas seperti itu untuk mengenali jati diriku.” Kata Sek Kim
“Apa kau
pernah membicarakan pria itu dengan orang lain?” tanya Kakek Yun, Sek Kim
mengatakan tidak pernah.
“Sebenarnya...,
dialah orang yang memilihmu. Dia membuat anak tanpa impian maupun uang untuk ikut
ujian masuk perguruan tinggi. Dia memberikan anak itu impian dan
mendaftarkannya ke universitas. Menurutmu siapa penolong tak berwajah itu?”
kata Kakek Yun. Sek Kim terdiam mendengarnya.
“Jadi
Ingatlah. Nama asli orang itu..., Kim Shin, yang artinya "percaya".”
Kata Kakek Yun, Sek Kim benar-benar tak percaya mendengarnya.
Duk Hwa
memastikan kalau Supermoon dan kabut Kim Shin yang melakukannya, lalu mengeluh
kalau menyebabkan kekacauan hanya untuk mencari anak SMA dan takut NASA nanti
akan menangkapnya. Kim Shin melihat Duk Hwa minum obat penghilang mabuk, lalu
bertana apakah baru saja minum. Duk Hwa mengaku baru minum-minum kemarin dan
mulai sadar.
“Oh ya,
kalau aku menemukan dia, apa yang akan kaulakukan terhadapku, Paman? Apa kau
mau memberikanku kartu kredit?” kata Duk Hwa memberika penawaran
“Aku saja
tak bisa menemukannya, apalagi kau.” Ucap Kim Shin tak percaya, Duk Hwa yakin
Eun Tak pasti tidak jauh-jauh perginya
karena tidak punya uang lalu merasa tahu cara menemukan dirinya.
Seekor
kupu-kupu terbang diatas hamparan salju yang tebal, lalu hinggap diatap atap
yang tutup salju. Eun Tak sibuk
melayangi semua pelanggan yang ingin menyewa peralatan ski mulai dari
skateboard sepatu dsb. Setelah lelah
berkerja Eun Tak duduk melihat ponselnya dengan membaca berita [Kabut tebal menutupi
seluruh gedung pencakar langit-Supermoon bersinar mengerikan]
Duk Hwa
pun memberitahu Kim Shin kalau sudah menemukannya kalau Eun Tak ada di tempat
ski. Eun Tak berjalan setelah berkerja teringat kembali saat bertanya pada Kim
Shin “Bagaimana kalau...aku bilang tidak
ingin menjadi pengantinmu lagi, apa yang akan terjadi?”
Kim Shin
mengatakan kalau tak bisa menarik pedang ini jadi Hanya Eun Tak yang bisa
menariknya dan harus menarik pedang itu agar menjadi tampan. Eun Tak mengumpat
kesal mengingat Kim Shin yang berbohong padanya. Kim Shin saat itu meminta
tidak hari ini karena hari ini hanya akan tertawa saja bersamanya. Eun Tak pun
mengusulkan salju pertama saja karena butuh sapu pada saat itu. Kim Shin pun
setuju.
Bersambung
Ke Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar