PS : All images
credit and content copyright :MBC
Se Jin
memberikan hasil rekaman suara Gun Woo yang berbicara di telp. “Nam Jung Hyu,
melakukan korupsi secara anonim, plagiarisme, penyalahgunaan dana. Tripe crown.
Bukti-bukti ini sudah lebih dari memadai.”
Sung Mook
yakin Gun Woo akan mengancam Sek Nam Demi mendapatkan dokumen penyuapan itu. Yi
Kyung merasa tingkah Gun Woo sangat
Menggelikan.
Gun Woo
pun membahas tentang keadaan adik Sek Nam, jadi memintanya agar bisa melindungi
adiknya dan memberikan dokumen itu padanya. Sek Nam hanya diam memikirkan
semuanya.
Yi Kyung
pun meminta Sung Mook agar menelp Seongbuk-dong kalau akan pergi ke tempat itu
dan meminta supaya memberitahu Moo Sam agar datang juga. Sung Mook mengerti dan
keluar dari ruangan. Yi Kyung pun memuji Se Jin yang sudah menyusahkannya dalam
hal ini. Se Jin terdiam, Yi Kyung
memberitahu kalau ia Bukan marah. Se Jin tahu kalau Yi Kyung itu sedang
memujinya.
“Hati
nurani, moral, akal sehat... jadi Bagian mana yang bermasalah?Gara-gara masalah
rekaman,atau karena pihak lain adalah Park Gun Woosehingga kau seperti ini.”
Kata Yi Kyung seperti melihat Se Jin mengalami kegelisahan.
“Bukan
begitu... Tidak ada masalah apapun.” Kata Se Jin
“Park Gun
Woo tanpa mempedulikanapapun melakukan serangan yang mematikan.Jika kau terlalu
lugu, Maka sama dengan membuang-buang waktu.” Kata Yi Kyung, Se Jin mengangguk
mengerti.
Se Jin
terdiam menerima pesan dari Gun Woo “Kapan saja boleh menghubungiku. Baik itu
masalah kerjaan ataupun pribadi.” Gun Woo terdiam diruanganya, seperti berusaha
mendekati Yi Kyung melalui Se Jin agar bisa menolongnya.
Ia
kembali menemui ayahnya yang tadi pagi memanggilsemua
karyawan ke rumah sakit padahal sudah berpesan kalau istirahat itu sangat penting. Tuan Park
memberitahu Rapat Umum Pemegang Saham daruratyang direncakan oleh Moo Sam
tinggal beberapa hari lagi dan Hal ini sudah tersebar luas ke mana-mana.
“Berdasarkan
laporan dari bagian manajemen sepertinya tidak terlihat bagus buat kita.Hobi
mereka adalah khawatir dan terlalu mau tahu semuanya” kata Tuan Park, Gun Woo
meminta ayahnya agar Jangan terlalu
dipikirkan.
“Mengkhianati
teman dari kecil, adik meninggal tanpa dikubur. Sekarang Menanggung penyesalan
seumur hidup.Ini adalah karma.Rasa rapuh yang dipupuk akan berubah menjadi
kebiasaan.” Ungkap Tuan Park seperti merasa menyesal
“Tidak
usah mengkhawatirkan rapat umum pemegang saham. Paman tidak akan bisa menduduki
jabatan itu. Jika masih saja merasa tidak tenang, maka berikan aku sebuah
jabatan. Jadikan aku legal person perusahaan. Yang berarti sekertaris juga ada
disana” kata Gun Woo.
Se Jin
menemui Moo Sam di gedung Moojin, mambahas tentang jabatan Sekertaris di Moojin Grup yaitu sebagai Legal person itu
memiliki hak saham sekitar 5%, kalau sampai Gun Woo menduduki jabatan itu maka
semua saham itu akan digunakan untuk melindungi kakaknya.
“Sekalipun
kita mengeluarkan surat kontrak tersebut, jika anggota rapat tidak setuju “
ucap Moo Sam panik
“Kalau
begitu harus menunggu rapat besar pemegang saham yang berikutnya dan mematahkan
perbandingan 5:5 tersebut.” Ucap Yi Kyung santai
“Apa Menurutmu
kakakku dan Gun Woo hanya akan duduk berdiam diri? Mereka juga bisa gerah dan
melakukan serangan balasan.” Kata Moo Sam
Yi Kyung
terlihat kesal dengan sikap Moo Sam seperti tak sabaran. Moo Sam mengingatkan
kalau semua sudah dipertaruhkan jadi Jika kalah, maka ia tidak punya jalan
mundur lagi. Menurutnya Sekarang situasinya tidak meyakinkan, karena ketua Jang
Seongbuk-dong itu mengawasi bawahan sendiri saja tidak benar maka ia harus
bagiamana dengan situasi ini.
“Apa
prediksi dari hasil rapat umum pemegang saham?” kata Yi Kyung, Sung Mook pikir
seperti yang dikatakan Moo Sam, kalau Terlihat kurang menjanjikan.
“Jika
Park Gun Woo sampai jadi posisi sekertaris utama masalah besar pasti akan
terjadi.” Ucap Moo Sam
“Orang
yang membuat situasi jadi begini adalah kau, Orang sibuk sepertiku kau panggil
ke sinisesuka hatimu, membuatku sedikit emosi.” Ungkap Yi Kyun kesal
Moo Sam
mengerti memang sangat disesalkan tapi menurutnya sekarang adalah masa-masa
genting, jadi tidak punya pilihan lain. Yi Kyung berdiri dari tempat duduknya
memberitahu Park Gun Woo bukanlah variabel, tapi konstan, jadi Selalu menjadi
aral yang melintang, menurutnya apabila sudah melihat, jangan sampai
tersandung. Moo Sam pun ingin tahu cara efektifnya.
Yi Kyung
dan Gun Woo tak sengaja bertemu didepan lift, Gun Woo bertanya apakah Yi Kyung ikut
dalam pertemuan rutin dan Sudah menemukan cara efektif seperti apa. Yi Kyung
meliaht Gun Woo yang terlihat sangat lelah. Gun Woo mengaku memang sangat
lelah. Karena tidak begitu terbiasa dengan lembur dan stamina merka sekarang
sudah tidak sama lagi.
“Jangan
terlalu serius mempersiapkan diri. Sudah pasti kau akan kalah.” Kata Yi Kyung
“Baik itu
orang ataupun akal, maka harus giat dicari.” Kata Gun Woo
“Kau juga
jangan terlalu percaya pada orang” balas Yi Kyung Gun Woo mengatakaan kalau Yi
Kyung juga jangan terlalu percaya pada
uang.
“Ah, kebebasan
beragama di negara kita yang paling bisa dipercaya.” Komentar Gun Woo bisa
mengerti, Yi Kyung pun meminta agar Gun Woo bisa menjaga ayahnya dengan baik
karena kalau sampai diberhentikan maka pukulanya pastilah sangat berat.
Gun Woo
mengatakan sedang mencari kantor cabang
luar neger dan bermaksud mengirim pamanya kesana, dengan Tanpa kerjaan dan
tempat yang tidakmemiliki jalur langsung. Yi Kyung mengatakan kalau Orang yang akan dikirim ke sana pada akhirnya
adalah Gun Woo jadi meminta agar mencari tempat yang cuacanya cerah. Gun Woo
pikir mereka sudah lama tak bertemu jadi Sebelum meninggalkan perusahaan,
menurutnya lebih baik Se Jin melihat perusahan miliknya baik-baik dan Karena
tidak akan ada kesempatan baginya untuk kembali lagi lalu pamit pergi
Se Jin
menemui Yi Kyung yang ada pameran lukisan karena berpikir kalau atasanya itu
sedang pergi ke Moojin Grup. Yi Kyung meminta pendapat Se Jin dengan lukisan
yang ada didepanya. Se Jin pikir
walaupun hanya melihat saja pasti tak akan mengerti.
“Kemampuan
artis ini jauh di atas penilaian yang diberikan orang padanya. Dalam waktu
setahun atau dua tahun, ini akan menjadi barang berharga rebutan orang-orang.
Dan Kau juga begitu. Sekalipun tanpaku, kau pasti akan bisa mendapat
kesempatan.” Ungkap Yi Kyung, Se Jin terdiam mendengarnya.
“Bisa
jadi akulah yang beruntung.” Kata Yi Kyung, Tapi Se Jin mengatakan kalau itu salah kalau Yi Kyung
berbicara seperti itu.
“Orang
yang menghargaiku, dan memberiku kesempatan hari ini adalah kau, Direktur Seo”
ungkap Se Jin, lalu meminta agar Yi Kyung jangan salah paham dengan perkataanya
kalau menurutnya Park Gun Woo berbeda dengan yang di bayangkan.
“Dong-byeong-sang-yeon.Orang
yang menderita penyakit yang sama,akan bisa saling memahami. Aku, begitu juga
Park Gun Woo. Kami hanya mengkhawatirkan
satu orang.”kata Se Jin
“Cara
pendekatan seperti ini ternyata berguna juga” komentar Yi Kyung. Se Jin pikir Tidak
ada hubungannya dengan pekerjaan.
“Kecuali
masalah pekerjaan,apa lagi yang bisa kami bicarakan? Apakah Cuaca, Hobi, Shopping?”
kata Yi Kyung sinis lalu menanyakan pendapat Se Jin kembali.
Se Jin
mengaku tak mengerti masalah lukisan dan tak mengerti dengan sikap dari Yi
Kyung, Yi Kyung pun ingin mengajarkanya dengan mengingat kejadian saat pertama
kali bertemu, yaitu Jadikan dirinyasebagai orang yangpaling dibutuhkan oleh
Park Gun Woo karena Tidak lama lagi kesempatan itu akan datang yaitu Saat di mana
ia membutuhkan penghiburannya jadi meminta agar Yi Kyung Jangan lewatkan
kesempatan itu.
Gun Woo
terlihat sibuk dengan beberapa pegawainya melihat tumpukan berkas diruanganya.
Sek Moon datang memberitahu kalau Dokumennya sudah ketemu dan membahasnya
bersama. Sementara di tempat Yi Kyung juga sama melakukan rapat antara Sek Kim
dan juga Sung Mook.
“Seperti
yang kalian lihat, Untuk sementara ini saham yang bisadipastikan di tangan Park
Moo Sam adalah 43%.Selain itu, di tangan Park Gun Woo...” ucap Sung Mong. Tak
dan Se Jin memilih untuk pamit pulang karena sudah tak ada lagi yang
dikerjakan.
Se Jin
duduk dimobil seperti sedang gelisah dengan pilihanya. Tak mengucapkan
terimakasih karena Berkat Se Jin jadi bisa kembali dan mengaku saat keluar
merasa langsung menyesalinya. Lalu mengoda Se Jin kalau wanita yang dikawalnya
kemarin memang sangat imut. Se Jin hanya diam menatap keluar jendela mobilnya.
Yi Kyung duduk diam dalam ruanganya, lalu mematikan lampu ruanganya dan masuk
ke dalam kamar tidurnya.
Gun Woo
duduk diruanganya, dikagetkan dengan berita di TV “Prof Nam XX dari Departemen Media Universitas
Moojin, diperiksa oleh pihak jaksa atas dugaanpenggelapan dana penyelidikan dan
pengoperasian. Profesor Nam adalah merupakan profesor termuda dantelah
mempublikasikan makalah dengan jumlah terbanyak.”Ia pun langsung
keluar dari ruangan sementara Yi Kyung diam-diam bertemu dengan Sek Nam
“Simpul
yang terjalin harus dibuka. Karena masalah adikmu ini kau terlihat terbebani
jadi sekarang akan akubantu.” Kata Yi Kyung, Sek Nam memastikan kalau Tuan Jang
menyetujui keputusan seperti ini
“Membuat
Park Moo Sam menjadi ketua adalah ide beliau.Lebih tepatnya target yang ingin
kau capai, kan? Maka Kedepannya jangan mengkhawatirkan adikmu lagi. Menantilah
dengan sabar.Jika kambing hitam yang cocok sudah ditemukan, maka kau akan
segera keluar dari sini. Pada akhirnya tempat yang bisa kautuju hanyalah
Seongbuk-dong.” Kata Yi Kyung menyakinkan.
Gun Woo mengemudikan
mobilnya, terlihat sangat marah sampai akhirnya sempat berhenti di depan lampu
merah dengan posisi mobil melintang, lalu klakson mobil terdengar kalau lampu
hijau sudah menyala. Ia menunggu di tempat biasa bertemu dengan Sek Nam, lalu
petugas datang memberitahu kalau Sek Nam menolak untuk menerima kunjungan dan
meninggalkan pesan agar Gun Woo tak mengunjunginya lagi.
Yi Kyung
mengemudikan mobilnya menanyakan keberadaan Se Jin sekarang dengan memberitahu
kalau saatnya sudah tiba.
“Saat di
mana kau akan menjadi orang yang paling dibutuhkan oleh Park Gun Woo.” Ucap Yi
Kyung
Gun Woo
ingin menemui ayahnya, tapi menerima telp Se Jin dan akhirnya bertemu di lobby
rumah sakit. Ia bertanya apakah Temanny masih
belum keluar dari rumah sakit. Se Jin menceritakan kalau ingin pulang hari ini
tapi ternyata masih ragu.
“Jika
benar sampai hilang, bisa menjadi masalah. Itu Tidak terlihat seperti barang
murahan.” Komentar Gun Woo melihat Se Jin kembali memakai anting panjangnya.
“Sebenarnya
bukan hal penting,tapi bolehkah aku mengganggumu sebentar?” kata Se Jin, Gun
Woo pikir Se Jin pasti belum makan malam.
Keduanya
makan direstoran kecil dan terlihat hanya Se Jin yang makan dengan lahap
sementara Gun Woo hanya terdiam. Se Jin pikir Gun Woo Tidak suka makanan yang
terbuat dari gandum. Gun Woo mengaku
berniat mentraktirnya makan yang
lebih enak.
“Sepertinya
kau tidak suka makanan rakyat jelata.” Sindir Se Jin, Gun Woo menyangkalnya dan
langsung melahap makanan yang ada didepanya.
“Waktu
kerja dulu, aku sudah terlalu sering makan ini. Sehingga aku menjadi alergi
kimbap dan toppoki. Tapi setelah dilihat hari ini ternyata tidak seburuk itu.”
Cerita Se Jin makan kembali yang biasa dimakanya dulu.
“Apa Kau
ditemukan oleh Yi Kyung saat sedang kerja?” kata Gun Woo, Se Jin pikir seperti
itu.
“Dari
sifatnya, dia bukan orang yang gampang menyukai seseorang.” Komentar Gun Woo.
Se Jin pikir merasa aneh karena ketika bertemu yang dibicarakan yaitu tentang
Yi Kyung terus.
“Kejadian
di masa lalu, juga kejadian di masa kini.” Komentar Se Jin, Gun Woo pun
mengajak agar membahas yang lain saja.
Se Jin
mulai membahas tentang Rapat pemegang saham karena tahu Gun Woo sibuk karena
masalah itu. Gun Woo mengerti yang Se Jin maksud dalah masalah kerjaan.
Yi Kyung
datang menemui Tuan Park di ruanganya, Tuan Park bertanya apakah ayahnya itu
tahu yang dilakukan anaknya dengan bekerja sama dengan Jang Tae Joon. Yi Kyung
hanya diam saja, Tuan Park yakin pasti Tuan Seo tak tahu karena kalau tahu
temanya itu akan segera terbang dan membuat keributan.
“Apa Di
dunia ini tidak ada orang lain lagi yang bisa kau ajak kerja sama? Bisa-bisanya
kau bekerja sama dengan orang seperti itu.” Kata Tuan Park
“Jika
rapat umum sementara pemegang saham sampai dilaksanakan, singasana ketua harus
segera diserahkan.” ucap Yi Kyung
“Jangan
harap! Hanya berbekal surat kesepakatan itu. Kalau berani kau coba saja
lakukan. Aku tidak akan mundur dengan
begitu saja. Jika aku tidak sanggup, maka Gun Woo akan bertarung
menggantikanku.” Kata Tuan Park yakin
“Dikarenakan
seorang legal person berhak memiliki saham, sepertinya bisa bertahan beberapa
waktu. Sekalipun berhasil melewati Rapat umum sementara pemegang saham, maka semuanya
akan berubah pada rapat umum berkala pemegang saham. Boleh dibilang kemenangan
sudah di depan mataku, hanya saja tertunda. Keputusan pengangkatan Park Gun Woo
sebagai Sek umum, tolong ketua pertimbangkan lagi.” Kata Yi Kyung
Tuan Park
menegaskan kalau Moo Sam itu tidak akan
bisa menjadi Ketua karena aibnya itu
tidak hanya satu atau dua. Yi Kyung menegaskan kalau sama hal yang dilakukan
dengan Gun Woo lalu mengeluarkan lembaran foto saat Moo Sam ditusuk di
parkiran. Tuan Park yakin itu bukan salah anaknya tapi Moo Sam sendiri yang
membuat pertunjukan tersebut.
“Apakah Orang
lain akan percaya akan itu? Seorang Ayah membuat keputusan membekukan posisi
putranya sendiri. Sebenarnya tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Tapi Yang
penting itu seperti apa pandangan orang lain terhadapnya? Apakah Anda tidak
penasaran? Siapa sebenarnya yang menyutradarai show ini?” kata Yi Kyung
“Dari
awal tujuanmu adalah membalaskan dendam Ayahmu, kan?” komentar Tuan Park, Yi
Kyung tersenyum menurutnya itu hanya sebuah teknik kuno.
“Park Gun
Woo dan aku sudahsaling mengenal dari
semenjak masih di Jepang.” Kata Yi Kyung, Tuan Park kaget kalau anaknya
mengenal Yi Kyung selam ada di Jepang.
“Tidak
hanya saling kenal. Malah pernah berencana untuk melarikan diri bersama. Demi
menghindari ayahku, bahkan demi aku, Gun
Woo hampir kehilangan nyawa. Tapi akhirnya kami harus berpisah.” Ungkap Yi
Kyung.
Yi Kyung
masih ingat saat Gun Woo hampir mati dipukuli oleh anak buah ayahnya, lalu
mereka berpisah diatap gedung dengan Gun Woo yang meninggalkan koin ditanganya.
Menurut Yi Kyung karena dendam ayah mereka maka membuat keadaanya seperti ini.
“Ini
semua Karena keserakahan dan pengkhianatan itu.” Kata Yi Kyung terlihat
benar-benar menahan amarahnya, Tuan Park mencoba menjelaskan masalah tentang
Tuan Seo.
“Apakah
kau akan bilang kalau itu seperti seorang pengusahayang dihormati ? Seorang
ayah yang sangat mengasihi putranya. Coba Lihatlah wajah Anda yang sebenarnya, Wajah
menjijikkan yang dikarenakan serakah dan mengkhianati teman sendiri, bahkan mati-matian
berjuang sekarang karena tidak ingin dirampas.” Kata Yi Kyung
Ia merasa
Gun Woo sebagai korban, Jadi meminta agar Jangan dikarenakan ketamakan seorang
ayah membuat anaknya dijadikan tumbal.
Yi Kyung menegaskan kalau akan menyelamatkan putra Tuan Park dari jeratan
pertempuran ini, lalu berjalan keluar ruangan.
Saat itu
terdengar suara jeritan pengawal memanggil Tuan Park seperti tak sadarkan diri.
Yi Kyung terdiam sejenak, sempat menengok lalu memilih untuk pergi
meninggalkanya.
Gun Woo
menceritakan Semua gitar yang
dihancurkan oleh ayahnya jika dikalkulasikan maka tidak menjadi orang kaya atau
pewaris keluarga. Se Jin melihat kalau Gun Woo itu mengumpulkan keberanian dan melarikan diri ke
Jepang. Gun Woo memberitahu kalau pergi ke bandara naik pesawat paling cepat
karena khawatir orang yang dirumahnya bisa mengejarnya.
“Waktu itu
jika kau kaburnya ke Afrika pasti sangat lucu. Bertemu Direktur boleh dibilang
itu adalah jodoh. Aku melihat sekeping CD di
ruang kerja Direktur Seo, Dulu
kau pasti sering memainkan lagu untuknya, 'kan?” kata Se Jin penuh semangat
lalu Gun Woo tersadar kalau mereka mulai membahas tentang Yi Kyung lagi.
“Penyakit
lama kumat lagi bahkan Baik itu aku ataupun kau” ungkap Se Jin, Gun Woo
menerima telp dengan wajah panik
langsung bergegas pergi. Se Jin bingung melihat Gun Woo tiba-tiba pergi begitu
saja.
Gun Woo
menemui ayahnya meminta agar tetap sadar tapi Tuan Park sudah mengunakan alat
bantu nafas. Gun Woo akhirnya bertanya pada dokter apa sebenarnya yang terjadi.
Dokter memberitahu Tuan Park Kesulitan bernafas ditambah shock tapi Untungnya sudah melewati masa kritis.
“Ada atau
tidaknya pendarahan baru bisa diketahui setelah di MRI.” Kata Dokter
Se Jin
baru saja masuk ke lorong dan melihat Gun Woo terlihat keluar dengan mendorong
tempat tidur ayahnya, wajahnya terlihat benar-benar panik.
Se Jin
datang menemui Yi Kyung yang mengetahui kalau pergi ke rumah sakit. Yi Kyung
balik bertanya apa saja yang mereka bicarakan dan bagaimana keadaan Tuan
Park. Se Jin mengucap syukur kalau tidak
ada pendarahan otak Tapi sampai sekarang masih belum sadarkan diri.
“Saat kau
menyuruhku ke sana, kau sudah punya rencana,kan? Memancing Park Gun Woo supaya meninggalkan
tempat itu sehingga bisa bertemu empat mata dengan ketua, 'kan?” kata Se Jin
mengetahui rencana Yi Kyung tak mengerti.
“Dikarenakan
rasa bersalah, Sekalipun orang yang kejam, jika ditusuk pasti akan terluka
juga. Jadi dengarka baik-baik, Ini
adalah taktik yang dapat dimanfaatkan.” Kata Yi Kyung dingin
“ Dia
sakit, dan juga sudah renta. Menyerang orang yang kondisinya seperti ini, sungguh
keterlaluan.” Komentar Se Jin yang masih memiliki hati nurani.
“Dia
bukan seorang tua yang sedang menikmati sinar mentari di taman. Sepatah kata
yang keluar dari mulutnya sanggup membuat
ratusan bahkan ribuan orang kehilangan pekerjaan. Dengan sebuah stempel,
ia mampu meratakan sebuah wilayah. Jadi Dia bukanlah seseorang yang lemah yang
patut dikasihani.” Kata Yi Kyung dingin
Se Jin
mengartikan kalau tujuan Yi Kyung memang
untuk mengalahkannya, Demi menyerang kelemahan dan titik fatalnya. Yi
Kyung menegaskan Pertempuran ini tidak memiliki ketentuan, jadi Jika tidak
lebih dulu mengalahkan lawan, maka yang terluka adalah dirinya, karena Setelah
kalah, sebanyak apapun keluhannya tidak akan sampai ke telinga pemenang. Se Jin
terdiam dan terlihat benar-benar shock.
“Se
Jin.... Jangan ragu! Gemerlap lampu yang
kau lihat itu, jika benar ingin kau dapatkan, maka jangan ragu untuk meraihnya.”
Pesan Yi Kyung.
Gun Woo
memegang tangan ayahnya yang belum sadarkan diri, sementara Yi Kyung berdiri
diatap rumahnya melihat gemerlapan lampu yang menerangi kota Seoul.
Tuan Jang
melihat berita dari laptopnya, “Moojin Grup yang sedang memperebutkan hak pengoperasian, mengadakan
rapat umum sementarapemegang saham di kantor pusat Samseong-dong. Kasus
pemecatan Park Moo Il Hoejang sudah disetujui Rapat umum pemegang saham yang
diadakan hari ini jam dengan alasan
kesehatan Park Moo Il”
Sung Mook
dkk juga menonton berita dilantai bawah, lalu berkomentar mereka berhasil merampungkan
sebuah pekerjaan besar. Se Jin terlihat ak tak bergairah memilih untuk pergi
meninggalkan ruangan. Tak melihat wajah kesedihan yang diperlihatkan oleh Se
Jin, Yi Kyung menonton berita dari ruanganya.
“Park Moo Sam Moojin Grup berhasil
menduduki kursi ketua berdasarkan pengumpulan suara. Di samping itu Moojin Grup
di saat pemerintahan mantan Presiden Park Tae Joon, maka asetnya meningkat
lebih dari dua kali lipat Proyek utama Ketua Park Moo Ilyakni proyek
pembangunan neo-city Moojin telah mendapat lampu hijau. Diduga menerima
perlakuan khusus.”
Se Jin
datang menemui Gun Woo yang ada dirumah sakit, terlihat Gun Woo benar-benar
terpukul dengan keadaanya. Ia pun duduk disampingnya menceritakan kalau Kedua
orang-tuanya meninggal dikarenakan kecelakaan lalu-lintas, bahkan ibunya
meninggal lebih dulu dan ayahnya terbaring di ruang IGD. Gun Woo hanya menatap
Se Jin.
“Boleh
dibilang hari-hariku dihabiskan di lorong di depan kamar IGD. Di atas bangku
sebentar-sebentar aku mengantuk lalu terbangun. Pikiranku seperti linglung dan Akhirnya
seperti otakku tidak ada lagi Hanya menatap pola yang ada pada ubin.” Kata Se
Jin mengingat semua kejadian sedihnya.
“Aku Sama
sekali tidak tahu waktu itu berlalu seperti apa bahkan tidak ingat lapar, Hanya
menatap terus ke arah lantai. Tapi corak lantai di rumah sakitku berbeda dengan
yang ada disini., Jadi Karena itu kau harus kuatkan dirimu. Kelak hal-hal yang
buruk tidak akan terjadi lagi.” Ungkap Se Jin
“Seo Yi
Kyung... Tidak mungkin dia melakukan perbuatan seperti ini.Apa sebenarnya yang
dikatakannya pada Ayahku?” kata Gun Woo. Saat itu Se Jin ingin memberitahu
sesuatu, tapi terdengar pengawal yang memanggilnya lebih dulu
Gun Woo
bergegas masuk ke dalam kamar rawat, ayahnya masih berbaring dengan alat bantu
nafas tanpa selang. Tuan Park bertanya kemana anak dari Seo Bung Soo, Gun Woo
mengatakan kalau Yi Kyung tak datang,
“Bagaimana
hasil rapat pemegang saham? Apakah Moo Sam terpilih?” tanya Tuan Park berusaha
bicara, Gun Woo mengatakan kalau semua akan baik-baik saja jadi meminta ayahnya
tak perlu khawatir.
Gun Woo
berjalan dengan memegang bagian dinding seperti terlihat benar-benar lemah, Se
Jin pun menghampirinya, tanganya bergetar memegang bahu Gun Woo dan menepuknya
untuk menenangkanya. Gun Woo terlihat hanya diam dan benar-benar tak mengerti
apa yang harus dilakukanya.
Yi Kyung
datang akan menemui Tuan Park dan melihat Se Jin sedang menepuk bahu Gun Woo.
Se Jin melihat Yi Kyung datang dengan sengaja memindahkan tanganya seperti
merangkul Gun Woo akan membuat perasan Yi Kyung emosi. Yi Kyung hanya menatap
diam.
bersambung ke episode 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar