PS : All
images credit and content copyright : TVN
Eun Tak
menatap tak percaya, Kim Shin pun menyuruh Eun Tak bicara saja karena tahu
pasti ada banyak hal yang ingin dikatakan. Eun Tak terlihat kecewa karena
memang benar dugaanya kalau Kim Shin itu Goblin dan bertanya alasan Kim Shin
berbohong kalau iabukan Goblin.
“Awalnya,
aku tidak tahu bahwa kita akan bertemu lagi.Aku tidak tahu kau bisa melewati
pintu itu. Selama ini belum pernah ada siapa pun yang berhasil mengikutiku
melewati pintu itu.” Jelas Kim Shin
“Bagaimana
dengan pertemuan-pertemuan setelah itu?Aku sudah berkali-kali tanya padamu.”
Kata Eun Tak
“Aku
tidak merasa perlu mengoreksi identitasku sendiri.Kau tidak pernah dan tak akan
pernah menjadi mempelai Goblin.” Tegas Kim Shin
“Lalu...Aku
ini apa?Para hantu menghampiriku setiap hari, mengoceh soal Goblin.Kalau aku
mengabaikan mereka, maka mereka akan berbuat kasar padaku.Kalau akurespon
dengan baik, maka mereka jadi bergantung padaku.Malaikat Kematian mengatakan
bahwa aku seharusnya tidak hidupsaat aku tetap hidup dengan baik.Lalu, aku ini
sebenarnya apa?” kata Eun Tak dengan menahan tangisnya.
“Sudah
kukatakan padamu. Itu adalah beban yang sudah ada sejak kau dilahirkan.Kau
seharusnya tidak menghampiriku dan membawa bebanmu padaku.” Ucap Kim Shin
Eun Tak
mengumpat marah, lalu menegaskan kalau
ia tak pernah berniat menikahi Goblin dan meminta Kim Shin jujur karena pasti
ada alasan lain. Ia merasa satu alasannya karena ia tidak cantik atau bukan
tipe wanita yang disukainya. Kim Shin mengatakan bukan begitu.
“Kau
selalu berkata seperti itu saat berbohong bahwa kau bukan Goblin.” Ucap Eun Tak
“Kau
cantik... Aku sudah hidup selama ratusan tahun jadi tidak mencari seseorang
yang cantik. Aku mencari seseorang yang dapat melihat sesuatu dalam diriku.Kau
tidak bisa melihatnya, oleh sebab itu kau bukan mempelaiku.Itulah alasan yang
sebenarnya dan kau pun tidak berarti untukku.” Ucap Kim Shin
“Kau
mengatakannya begitu jelas dan menyakitkan.” Kata Eun Tak menangis
“Jangan
terluka, Kau seharusnya menganggap dirimu beruntung.Jika kau melihat sesuatu
itu dalam diriku, maka kau harus mengorbankan dirimu, untukku.” Ucap Kim Shin
Eun Tak
pikir semestinya Kim Shin bersikukuh saja bahwa bukan Goblin, selamanya dan
kenapa sekarang malah menjelaskannya
padanya. Kim Shin menjelaskan kalau ini demi alasan yang sama saat dirinya mengingkari jati diri sendiri di depan
Eun Tak, ia meminta agar Kim Shin jangan memanggilnya lagi dengan pengharapan
yang salah karnea ia akan segera meninggalkan tempat ini. Eun Tak bertanya
kemana Kim Shin akan pergi.
“Tidak...
Jangan menjawabnya... Aku tidak
penasaran sama sekali.” Ucap Eun Tak,
“Dan Siapa
bilang aku ini mempelaimu?Usiaku 19 tahun, masa emas kehidupanku.Aku tidak akan
pernah lagi memanggilmu.Jalani saja hidupmu, Aku tidak membutuhkanmu.Aku hanya
ingin tahu penampilan Goblin, sekarang sudah terpenuhi.” Ucap Eun Tak dengan
nada amarah lalu berjalan pergi. Kim Shin hanya bisa terdiam menatapnya, Eun
Tak akhirnya membalikan badanyak kembali tapi Kim Shin sudah menghilang
Wang Yeo
sudah ada dirumah saat Kim Shin pulang, dengan tatapan dingin bertanya apakah
Kim Shin akan binasa karena rumor yang didengarnya kalau Goblin mendapatkan
mempelai, berarti akan mati. Kim Shin pikir sangat disayankan karena Eun Tak tidak
bisa melihat pedang itu.
“Kau
semestinya memberi dia sedikit waktu. Mungkin, dia akan bisa melihatnya saat
kau sedang telanjang.” Ucap Wang Yeo
“Hei... Dia itu masih kecil !Itu sebabnya, kau juga
tidak boleh dekat-dekat dengan dia.” kata Kim Shin memperingatinya.
“Kenapa
kau melindungi dia? Kau bilang, dia tidak bisa melihat pedang itu.” Ucap Wang
Yeo heran
“Tidak
bisakah kau mengucapkan selamat saja padaku? Karena aku akan hidup lebih lama
lagi.” Keluh Kim Shin, Wang Yeo menyuruh Kim Shin untuk mencari ucapan selamat
ditempat lain saja.
“Aku
tidak bisa tinggal bersama Goblin yang ikut campur dalam urusanku.” Keluh Wang
Yeo
“Aku tahu
cara yang sangat mudah untuk menyingkirkanmu dan Pintu keluarnya ada di sana.”
Balas Kim Shin menunjuk ke arah pintu luar. Wang Yeo hanya bisa menghela nafas.
Kim Shin
akhirnya membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan terlihat gelisah. Eun Tak
pergi ke toko buku dengan membaca buku dongeng anak-anak dengan judul ("Monster
Menakutkan vs Jiwa yang Naif,Goblin yang Membaca Bukumu Mempelai Goblin dan
Kotak Ajaib") Seorang anak kecil mendekati Eun Tak
“Tidakkah
kau sudah terlalu tua untuk membaca buku-buku semacam itu?” komentar si anak
kecil yang melihat salah satu buku berjudul "Paradoks Goblin"
“Aku
melakukan pemeriksaan latar belakang pada kekasihku. Kelihatannya, akun
Facebook miliknya itu palsu.Kau juga akan melakukan hal-hal seperti ini saat
sudah besar.” Kata Eun Tak
“Apakah
kekasihmu tokoh dongeng? Apa Dia seorang Pangeran?” tanya si anak kecil
penasaran
“Aku juga
berharap begitu. Aku akan senang kalau dia seorang Pangeran Tampan, kalau
memang dia itu karakter dalam dongeng.” Ucap Eun Tak kesal sendiri melihat
cover buku Goblin.
Si anak kecil
memberikan sebuah buku karena menurutnya lebih menyenangkan untuk dibaca. Eun
Tak melihat judulnya "Goblin yang Berwarna" lalu mengucapkan
terimakasih dan si anak pun pergi meninggalkanya.
Eun Tak
mengingat pembicaran dengan Kim Shin sebelumnya, “Bagaimana dengan pertemuan-pertemuan
selanjutnya? Aku bertanya padamu berkali-kali.” Lalu Kim Shin menjawab “Aku
tidak merasa harus mengoreksi identitasku sendiri.Kau tidak pernah dan tidak
akan pernah menjadi mempelai Goblin.”
“Kau
memang tidak lebih dari sebuah sapu.”umpat Eun Tak kesal lalu melihat daun
maple yang sudah di laminatingmengatakn tidak akan menunggu karena semuanya
sudah selesai lalu menyelipkan pada sebuah buku dan menaruh kembali ke dalam
rak.
Kim Shin
duduk diluar rumahnya, saat itu melihat sebuah asap dan memikirkan sesuatu tapi
saat mendekat tenyata Duk Hwa sedang menghisap rokok. Duk Hwa kaget langsung
mematikan rokoknya, dengan membela diri kalau Kim Shin juga dulu pernah
merokok. Kim Shin mengatakan kalau itu sudah lama yaitu 350 tahun lalu. Duk Hwa
pun meminta maaf dan buru-buru kabur.
Suasana di
ruangan terlihat banyak asap yang hampir menyelimuti seluruh ruangan. Kim Shin
pun duduk dengan wajah termenung. Wang Yeo bertanya ada ada dengan Kim Shin.
Wang Yeo memberitahu kalau Kim Shin sudah melakukannya selama tiga jam dan Wang
Yeo tidak membuat situasinya menjadi lebih baik. Wang Yeo tersadar ia sudah
kembali mengunakan shower cap dikepalanya. Wang Yeo mendekat seperti ingin
marah tapi Kim Shin mengeluarkan petir dari tubuhnya.
“Apakah
ini awan? Aku hanya datang untuk menanyakan hal itu.” Ucap Wang Yeo tak berani
marah pada Kim Shin
“Paman...
Jangan membuat hujan turun. Siapa yang akan membereskan kekacauan ini?” pinta
Duk Hwa
“Jelas
sekali ini masalah wanita. Itu wajah pria yang akhirnya bisa berinteraksi
dengan seorang wanita setelah 300 tahun lamanya, namun akhirnya menyakiti
wanita itu.” Kata Wang Yeo melihat wajah Kim Shin
“Apa? Aku
tidak melakukan apa pun.” Ucap Kim Shin mengelak
“Kelihatannya,
kisah cintamu tidak berjalan mulus.Kau baru saja putus kan”ucap Wang Yeo
menebaknya.
“Astaga...
Apa Paman sudah punya kekasih? Apakah dia cantik? “ tanya Duk Hwa penasaran
Wang Yeo
memberitahu umurnya masih 19 tahun. Duk Hwa ingin tahu apakah ia cantik. Kim
Shin menegaskan tidak sedang
memikirkannya tapi sedang mempelajari soal bursa saham dan memperingatakan
malaikat kematian agar menjaga mulutnya. Duk Hwa terdiam mendengarnya.
“Jangan
meremehkan kemampuannya soal menerawang masa depan. Kau sedang memikirkan dia,
Goblin.” Kata Wang Yeo dan melihat Duk Hwa seperti aneh. Duk Hwa menatap
keduanya seperti tak percaya lalu meminta maaf.
“Tapi,
bukankah paman seharusnya minta maaf secara jantan seelah menyakiti hatinya?
Kenapa malah bikin kacau di sini?” ucap Duk Hwa
“Duk
Hwa.. kau tidak akan mengerti karena kau masih terlalu muda.” Kata Kim Shin,
Duk Hwa meminta agar Kim Shin lebih baik diam saja.
“Aku juga
daritadi hanya diam saja.” Ucap Kim Shin, Wang Yeo berjalan pergi dengan
mengejek Kim Shin yang menyedihkan. Duk Hwa pun meminta agar Wang Yeo memaklumi
pamanya yang satu ini.
“Aku juga
tidak bangga sama sekali padanya. Makanya, aku akan meminta maaf, menggantikan
dia.” Kata Duk Hwa lalu menyuruh Kim Shin agar menemui wanita itu dan meminta
maaf, serta jadilah pria sejati. Beberapa saat kemudian, Duk Hwa menerima
hukuman dengan di ikat dengan tali oleh Kim Shin.
Kim Shin
akan pergi keluar, Wang Yeo melihatnya bertanya mau kemana. Kim Shin mengatakan
akan pergi ke minimarket didepan rumah dan bertanya balik. Wang Yeo mengaku
ingin pergi ke binatu karenan topinya hanya bisa di dry clean lalu pamit pergi
lebih dulu.
Kim Shin
masuk rumah Eun Tak melihat Wang Yeo baru keluar, Wang Yeo menyindir Kim Shin
yang sebelumnya bilang mau pergi ke minimarket karena menurutnya Tempat ini tidak terlihat seperti toko
buatnya. Kim Shin membalas kalau Wang Yeo juga bilang akan pergi ke binatu.
“Jadi,
kau memutuskan untuk membuntutiku? Dia tidak ada di sini.” Ucap Wang Yeo
memberitahu lebih dulu
“Kau
bilang tidak ada? Apa Kau sudah membunuhnya?” kata Kim Shin menuduhnya.
“Kata-katamu
kasar sekali, dasar Goblin tidak berperasaan.” Keluh Wang Yeo
“Lebih
kasar dan tidak sopan saat masuk ke rumah orang lain menggunakan sepatu, dasar
Malaikat Kematian kurang ajar.” Balas Kim Shin
Wang Yeo
pun bertanya keberadaan Eun Tak sekarang, Kim Shin bertanya apakah Wang Yeo
belum membunuhnya, Wang Yeo berpikir Kim Shin menyuruhnya untuk pindah rumah. Kim
Shin pikir baru saja ingin memberitahu Eun
Tak tapi ternyata sudah pindah. Wang Yeo pikir dirinya itu tidak akan bisa
menemukan hanya karena dia pindah.
Kim Shin
pikir tidak karena dalam waktu 10 tahun
terakhir tidak bisa menemukannya, bahkan tidak akan bisa menemukan meski Eun
Tak tidak pindah lalu keluar dari rumah. Wang Yeo pun mengikutinya ingin tahu
keberadan Eun Tak sekarang.
Eun Tak
membuat tempat tidur di dalam restoran, lalu berbaring menenangkan diri kalau
semua akan baik-baik saja dan hanya tidur beberapa malam karena ini bukan rumah
yang sebenarnya, tapi akhirnya ia keluar dari restoran dan bergegas pergi.
Ia
mencari-cari di sepanjang jalan dinding dan tak menemukanya, saat pergi melihat
sebuah batu terlempar didepanya. Hantu wanita bersembunyi dibalik pohon sengaja
melemparnya lalu bertanya apakah melihatnya. Eun Tak mengatakan melihat dengan
sangat jelas dan mengajaknya bicara. Tapi si hantu malah menghilang, saat Eun
Tak membalikan badan si hantu sudah ada dibelakangnya.
“Kau...
kau mengagetkanku. Jadi Ada apa?” ucap si hantu wanita kekuatan
“Kau
menyebutku mempelai Goblin. Kenapa mengatakan itu?” ucap Eun Tak
“Oh.. Wanita
tua dari pinggiran kota yang memberitahuku.” Kata Si hantu wanita.
Eun Tak
bertemu dengan si peramal dengan beberapa hantu, dengan mengatakan kalau sudah
bisa langsung tahu kalau Goblin bisa menyelamatkannya karena wajah Eun Tak dan
melihat ibunya yang sangat cantik. Eun Tak terlihat binggung. Si peramal pun
menceritakan.
“Dia
terbaring di jalanan dan nafasnya tersengal. Kemudian, tiba-tiba dia kembali
hidup. Di tengah salju... dan bunga cherry yang bermekaran. Ini Aneh sekali.”
Ucap Si peramal
“Apa Berarti,
Goblin menyelamatkan aku dan ibuku?” tanya Eun Tak
“Ya. Aku
tidak tahu pasti, tapi kurasa, kalian berdua seharusnya meninggal malam itu. Malaikat
Kematian muncul tidak lama setelahnya. Tapi Dia kalah.”cerita si peramal.
“Goblin,
pada dasarnya, menyelamatkan hidup mempelainya. Wah.. Romantis sekali.”jerit si
hantu wanita bahagia.
“Semua
yang dia katakan itu benar.Aku tidak berhak membenci dia.Aku tidak akan
terlahir di dunia ini kalau bukan karena dia, tidak mungkin juga bagiku
memiliki kenangan sembilan tahun bersama ibuku kalau bukan berkat dirinya.”
Ucap Eun Tak sedih
Hantu
wanita bertanya apakah Eun Tak marah pada Goblin, Eun Tak mengangguk dan kebingguangan
apa yang harus dilakukanya sekarang. Si hantu wanita pun mengajak agar Eun Tak
ikut denganya, Si peramal langsung menoyor kepalanya sampai tertunduk karena
bicara ngawur.
“Apa lagi
yang bisa kau lakukan selain menikah dengan dia?” kata si peramal, Eun Tak
dibuat binggung dengan menopang dagunya. Saat itu diatas Kim Shin seperti bisa
melihat dan mendengar dari kejauhan apa yang sedang dilakukan Eun Tak.
Bibi Eun
Tak melihat pin nama yang dimiliki oleh keponakanya, lalu masuk dengan nada
tinggi mengetahui mereka mempekerjakan seorang gadis bernama Eun Tak. Kim Sun
kembali mengoda dengan kecantikanya, menyapa Bibi Eun Tak dengan bertanya
pesananya. Bibi Eun tak menegaskan bukan pembeli jadi meminta agar memanggil
pemilik restoran karena Keadaanya darurat. Kim Sun menyuruh Bibi Eun Tak
bicara.
“Wanita
muda ini tidak lain adalah pemilik tempat ini.” Ucap Kim Sun, Bibi Eun Tak tak
percaya Kim Sun adalah pemiliknya.
“Aku Bibi
Eun Tak. Siapa yang memberimu ijin untuk... mempekerjakan keponakanku yang berharga?”
kata BiBi Eun Tak duduk dimeja.
“Dia
tidak tampak berharga. Apa Kau tahu artinya "kesendirian" itu? Dia
tampak seperti itu.” Ucap Kim Sun, Bibi Eun Tak kaget mendengarnya lalu
mengulang nama keponakanya Ji Eun Tak.
Kim Sun mengatakan kalau sudah tahu.
“Kenapa
kau terus menjawabku seolah aku ini lebih muda darimu?”ucap Bibi Eun Tak
“Aku juga
tidak suka saat seseorang bersikap tidak sopan, sepertimu. Kau semestinya
bersikap sopan.”balas Kim Sun melihat sikap Bibi Eun Tak terlihat sombong.
Bibi Eun
Tak binggung melihat sikap Kim Sun seperti berani padanya. Kim Sun pikir
keponakannya yang berharga pasti sedang di sekolah sekarang dan menanyakan
alasan Bibi Eun Tak malah datang kemari. Bibi Eun Tak mengaku sudah menghubungi
sekolahnya berkali-kali jadi datang ke restoran sebagai upaya terakhir karena
merasa khawatir, Eun Tak yang pergi meninggalkan rumah.
“Hei! Apa
kau akan bertanggungjawab kalau dia dapat masalah? Jangan mencemaskan aku.
Anggap saja aku tidak ada di sini.” Ucap Bibi Eun Tak mempersilahkan Kim Sun
pergi menelp
Kim Sun
menyapa “Oppa” yang sudah lama tak menelpnya, lalu menceritakan kalau ada
seorang bibi yang datang dan mengira bahwa dirinya itu baik hati karena cantik
tapi malah membuatnya kesulitan. Bibi Eun Tak yang mendengar mulai mengumpat.
Kim Shin pikir tak masalah dan sengaja menyaringkan suaranya kalau “Oppa”-nya
itu masih suka memukul, Bibi eun Tak yang mendengarnya langsung panik dan
buru-buru pergi. Teman Kim Sun yang
ditelpnya binggung, bahkan dialenya aneh.
Kim Sun menjelaskan harus melakukan sesuatu lalu menutup ponselnya.
Bibi Eun
Tak mengumpat marah ketika masuk ke dalam rumah, saat itu dua rentenir datang.
Bibi Eun Tak pikir mereka tidak perlu datang kemari karena baru saja akan
meneleponnya. Si rentenir sudah bisa menduga kalau Para peminjam uang tidak perah
lebih stres dibanding si pemilik uang.
“Aku akan
membayar hutangku saat mendapatkan buku rekeningnya. Anak itu kabur dari rumah
dan aku sedang mencarinya.” Kata Bibi Eun Tak
“Aku
pusing karena kau tidak pernah menjawab telepon dariku, atau balik
menghubungiku. Jadi Kami sampai jauh-jauh kemari.Bagaimana kalau kita sekalian saja
membunuhmu tanpa meninggalkan jejak” kata si rentenir mengancam
“Jika
sesuatu terjadi padaku, mak kau tidak akan mendapatkan uangmu kembali Aku wali
sah gadis itu!” ucap Bibi Eun Tak menyakinkan.
“Tidak
bisa dipercaya. Apa Kau benar-benar tahu cara bermain kata, kan? Kau terus saja
mengoceh soal pembayaran asuransi miliknya selama berbulan-bulan terakhir. Apa Kau
yakin dia punya asuransi?” ucap rentenir dengan mencengkram baju bibi Eun Tak
Bi Eun
Tak menyakinkan kalau itu memang ada,
karena adiknya membayar asuransi keduanyasetiap bulan selama delapan
tahun itu seolah tahu memang akan meninggal bahkan Total uang asuransinya mencapai 150 juta wo
tapi Buku rekening itu terus saja
menghilang bahkan berusaha membuat yang baru, namun hilang lagi. Si rentenir
mulai percaya , Bibi Eun Tak menyakinakan kalau Eun Tak itu memang memilikinya.
Si rentenir pun bertanya sekolahnya.
Eun Tak
baru akan pulang sekolah, pesan masuk ke dalam ponselnya “Pinjamkan aku uang
30,000 won. Darurat. Aku akan mengembalikannya padamu minggu depan. Balas
sms-ku.” Ia memilih untuk membiarkanya. Sepupunya mencoba menelp Eun Tak dengan
berjalan melalui sekolah.
Saat itu
dua renternir sudah menunggu Eun Tak didepan sekolah, menyapanya lebih dulu.
Eun Tak binggung siapa dua pria itu. Salah satu pria menyuruh Eun Tak agar tidak
melarikan diri dari rumah karena Berbahaya, Eun Tak langsung dimasukan ke dalam mobil
dengan mulut dibekap. Sepupunya yang baru sampai sekolah tak melihat Eun Tak
dibawa pergi.
Kim Shin
dan Wang Yeo makan malam bersama dimeja panjang. Wang Yeo pun bertanya Kenapa Wang
Yeo membayarkan uang sewa sampai 20 tahun ke depan. Wang Yeo menjelaskan Orang-orang
meletakkan uang di meja selama pemakaman, untuk membayar biaya berjalanan si
mendiang di alam baka dan sudah mengumpulkan uang itu selama 300 tahun.
“Apa Kau
mengerti sekarang kenapa aku tidak mau menyerah atas rumah ini?” ucap Wang Yeo
sinis
“”Aku
belum mendengar kata "mengumpulkan uang sekian lama. Tapi Aku punya banyak
emas dan uang tunai” kata Kim Shin
bangga
Wang Yeo
terlihat kesal menawarkan garam dengan cara melemparnya, Kim Shin dengan mudah
menangkapnya merasa kalau Wang Yeo itu tak mengerti. Wang Yeo mengibaskan
tanganya, piring Kim Shin terlempar keluar jendela. Kim Shin melonggo
melihatnya lalu tertawa memberitahu kalau piring itu pernah digunakan Louis ke
14 dan melotot marah dengan menunjuk pisaunya.
Eun Tak
dibawa ke jalanan yang sepi, Salah satu rentenir merobek tas dan mencari
keseluruh isi buku. Si pengemudi menyalakan korek api, Eun Tak mendekat ingin
meniup karena itu cara memanggil Goblin. Si pria langsung mendorong Eun tak
memukulnya.
Sementara
di meja makan sedang ada perang, Kim Shin memerintahkan Wang Yeo menurunkan
pisaunya yang melayang-layang didepanya. Wang Yeo juga menyuruh Kim Shin untuk
menurunkan pisaunya lebih dulu. Semua barang diatas meja melayang-melayang.
Eun Tak
memohon pada si penculik kalau tidak tahu dan tidak memiliki rekening bank itu,
karena bibinya sudah memilikinya. Si rentenir tahu Bibi Eun Tak mengatakan
kalau ia yang memilikinya, jadi menurutnya pasti ada salah satu yang berbohong
lalu ingin memukulnya. Eun Tak yang ketakutan membungkuk tanda dibagian
punduknya pun terlihat.
Saat itu
Kim Shin merasakan sesuatu lalu menjatuhkan semua barang. Wang Yeo berpikir Kim
Shin sekarang ingin bertarung. Kim Shin hanya menatapnya. Sementara Eun Tak
ditarik oleh rentenir karena merasa tak bisa lagi menahan amarah.
“Apa kau
tahu tujuan mobil ini? Kau pasti tahu yang terjadi pada seorang gadis saat
mereka dibawa ke tempat seperti in. Jadi Dimana kau menyembunyikannya?” ucap Si
rentenir mencengkram bajunya.
“Aku
sungguh tidak tahu apa-apa. Bibiku yang meminjam uang. Kenapa kau melakukan ini
padaku? Aku akan melapor pada polisi!Lepaskan!” teriak Eun Tak
“Kau
bilang Lapor polisi? Aku yang berhak
melaporkanmu atas penipuan hutang yang tidak dibayar” ucap si rentenir.
Tiba-tiba
mobil berhenti mendadak membuat mereka dibagian belakang terguncang, Si
rentenir memarahi anak buahnya yang tak bisa mengemudi dengan benar. Si pria menunjuk ke arah depan dengan lampu
dibagian depan jalan mati secara berurutan, bahkan meledak dibagian belakang
dan hanya lampu mobil yang menerangi jalan.
Saat itu
dari kegelapan dua pria tampan datang, Kim Shin dan Wang Yeo berjalan, Eun Tak
menangis haru melihat Kim Shin yang datang menolongnya.
Kamsahamnida bak diyah.....semangat yah.....bareng bak dian!
BalasHapuswoowww.... kerenn... dua cowok ganteng dan seksi muncul barengan..... so sweet.....
BalasHapuskerem sinopnya, mBak. TQ yaaaaa