Nan Gil
masuk ke dalam kamar melihat Na Ri yang masih tertidur, lalu menyuruhnya bangun
karena tidak akan membiarkan untuk mengubah siang dan malam dan harus sarapan
bersama-sama untuk menjadi keluarga.
“Kalau
seperti itu tidak akan ada keluarga yang tersisa di dunia.” Keluh Na Ri menarik
selimutnya, Nan Gil menyuruh Na Ri bangun.
“Sebelumnya
aku tidak menyadarinya, tapi kau cenderung memaksa.” Keluh Na Ri kesal bangun
dari tidurnya,
“Aku juga
tidak menyadarinya sebelumnya, tapi kau cenderung tidak teratur.” Balas Nan Gil
“Apa kau
tidak merasa kasihan kepadaku karena aku tidak bisa tidur?” ucap Na Ri
“Kalau
aku terus merasa kasihan kepadamu, maka Aku tidak akan memiliki energi untuk
mengaduk adonan.” Ucap Nan Gil
Na Ri tak
yakin kalau ia itu sebagai cinta pertamanya untuk Nan Gil, Na Gil mengakuinya
kalau Na Ri cinta pertamanya tapi tiba-tiba tersadar Na Ri tak peduli menarik
selimutnya kembali untuk tidur selama 10
menit lagi. Nan Gil langsung menarik selimut Na Ri dan mengendongnya keluar
kamar.
Tiga anak
buah Nan Gil yang sedang sarapan mendengar teriakan Na Ri yang meminta agar
diturunkan. Yong Kyu berpikir kalau
mereka harus melapor ke polisi mendengar teriakan itu. Na Ri akhirnya turun ke
ruang makan bersama dengan Nan Gil. Yong Kyu dkk sudah selesai makan dan
bergegas untuk pergi. Nan Gil menyiapkan minuman untuk Na Ri, sementara Na Ri
makan dengan membuka majalah didepanya.
“Kalau
kau terganggu saat kau makan, maka Kau bisa mendapatkan gangguan pencernaan dan
menambah berat badan.” Ucap Nan Gil menutup bukunya, Na Ri kesal menyuruh Nan
Gil berhenti mengomel.
“Ayo kita
pergi mengunjungi ayahmu setelah kau selesai makan.” Kata Nan Gil, Na Ri hanya
diam, Nan Gil meminta Na Ri agar menjawab ucapanya.
“Ayah
tidak menyukaimu.” Ucap Na Ri
“Aku akan
memberitahu dia untuk merubah pikirannya... karena putrinya sangat mencintaiku.”
Goda Nan Gil. Na Ri menyangkal kalau ia tak
pernah mengatakan itu bahkan tidak mengingatnya.
“Selesaikan
makananmu dan bersihkan meja, Kemudian
bersiap-siap untuk pergi.” Tegas Nan Gil. Na Ri mengeluh kalau sikap Nan Gil
itu terlalu maksanya.
Keduanya
pun bertemu dengan Tuan Hong di penjara, Tuan Hong memalingkan wajah seperti
tak suka dengan Nan Gil bertanya apakah
Pengacara Kwon Duk Bong sibuk dan Na Ri bertemu denganya hari ini. Nan
Gil yang mendengarnya terlihat menahan cemberut. Na Ri memberitahu ayahnya
kalau ia dan Duk Bong itu hanya teman.
“Kenapa
dia harus datang mengunjungimu?” kata Na Ri
“Aku
hanya ingin tahu kapan masa percobaannya akan dikonfirmasi. Terkait Pengacara
Kwon, dia seorang pria yang menyenangkan dan juga tampan. Hei.. Ko Nan Gil... Jangan
ikut berkunjung lagi.” Kata Tuan Hong, Na Ri memperingati ayahnya agar tak
bicara seperti itu
“Kalau
kau membutuhkan sesuatu, tolong beritahu aku.” Kata Nan Gil dengan senyuman,
Tuan Hong seperti tak percaya kalau Nan Gil membalas sikap sinisnya dengan
senyuman.
Didalam
mobil
Na Ri
merasa ayahnya sebelumnya merasa tidak nyaman dengankupada awalnya, tapi
sekarang sudah mulai membuka diri. Nan Gil
bisa mengerti. Na Ri heran dengan Nan Gil yang tidak bisa mengatakan apapun di
depan ayahnya. Nan Gil melirik kesana kemari terlihat binggung.
“Apa yang
akan kau lakukan saat dia pindah ke tempat kita?” tanya Na Ri
“Baiklah.
Aku akan langsung mengatakan kepadanya. "Ayah, jangan bicara tentang Duk
Bong di depanku! Seperti yang kau sudah tahu, aku adalah lelaki dari Na Ri.
Kalau kau membuatnya stres, aku tidak akan diam saja!"” ucap Nan Gil, Na
Ri bisa tersenyum mendengarnya.
Nan Gil
menemui Duk Bong memperlihatkan sebuah buku didepanya, Duk Bong berpikir Nan
Gil akan mengancamnya lagi. Nan Gil memberitahu kalau itu buku besar asli yang
dimilikinya dan tidak akan mengancam Duk
Bong, tapi memperingatkan agar berhati-hati dengan ayahnya.
“Kapan
ayah Na Ri keluar?” tanya Nan Gil
“Kau
harus mengkhawatirkan dirimu, Sulit untuk membatalkan hubunganmu dengannya.
Sekrang Kau terlihat seperti sangat khawatir. Itu sebabnya kau seharusnya sudah
menyerah saja dengan tidak menjadi ayahnya setelah sidang pertama. Aku tidak
akan membantumu saat ini.” Ucap Duk Bong sinis
“Aku
tidak akan memintamu untuk membantuku.” Tegas Nan Gil
“Kalau
begitu teruslah menjadi ayahnya kalau kau tidak ingin pergi.” Balas Duk Bong
“Duk
Bong. Apa kau tidak merasa kasihan kepada ibu Na Ri? Kau tahu betul kenapa dia
dan aku melakukan itu. Apa kau takut akan melawan ayahmu?” ucap Nan Gil mencoba
menyadarkanya.
“Ini
karena aku tidak ingin menyerahkan Na Ri.” Tegas Duk Bong. Nan Gil menegaskan
kalau Duk Bong bisa tetap menjadi temannya dan tidak akan membiarkannya lagi.
Na Ri
menuliskan dalam laptopnya (Pembatalan Pernikahan) pesan Dari Nan Gil masuk ke
dalam ponselnya “Ayo kita pergi kencan setelah restoran tutup” wajah Na Ri
tersenyum membacanya.
Sementara
Nan Gil sedang ada di sebuah cafe buku dengan rak buku yang tinggi, lalu
bertemu dengan pelayan cafe, meminta izin untuk meninggalkan buku miliknya pada
rak. Pelayan memperbolehnya dan menebak kalau ini sebagai kejutan untuk
pacarnya, Nan Gil membenarkan dan menaruh buku
“Langkah kaki Hong Na Ri” pada jejeran buku yang tersusun rapi.
Keduanya
pun akhirnya datang ke cafe, Na Ri bertanya apakah Nan Gil pernah datang ke
cafe ini sebelumnya. Nan Gil membenarkan dengan senyuman mengarah pada rak buku
didepanya. Na Ri bertanya dengan siapa datang ke cafe, Nan Gil mengaku hanya
sendiri.
Lalu
tiba-tiba Na Ri melihat sebuah judul buku yang mengusik matanya “Langkah kaki
Hong Na Ri” wajahnya tersenyum bahagia karena Nan Gil membuatkan kejutan untuknya,
Nan Gil pikir bisa membuat yang lebih baik, tapi ternyata ia hanya bisa membuat
pangsit.
Na Ri
duduk dicafe melihat isi buku yang dibuat oleh kekasihnya, Nan Gil menceritakan
mengumpulkan semua pesan yang ditulis Na Ri untuk ibunya saat berkerja. Na Ri
bertanya kenapa Judulnya “Langkah kaki Hong Na Ri”
“Apa Ingat
saat kau terjebak di dalam gudang? Aku teringat saat kita mengukur jejak kita.”
Ucap Nan Gil
Flash Back
Keduanya
berjongkok didepan pintu gudang, Nan Gil menunjuk jejak kaki didepan pintu
gudang kalau itu jejak kaki yang besar adalah miliknya dan Na Ri juga melihat
kalau jejak di dekat gudang adalah jejak kakiknya. Saat itu Na Ri yang memiliki
rasa jengkel melihat jejak lainya yakin kalau satu jejak lainya milik Nan Gil
yang menguncinya di gudang.
“Ayo kita
mencoba untuk mengingat hanya saat-saat romantis saja.” Ajak Na Ri seperti
sebuah kenangan buruknya pada Nan Gil,lalu melihat pesan-pesan yang ditempel
pada buku.
“Aku
memberimu ini agar kau bisa mulai bekerja lagi.” Jelas Nan Gil, Na Ri menanyakan alasanya.
“Aku
ingin kau melakukan apa yang menjadi keahlianmu. Aku tahu kau menulis tentang
perjalanan hari ini. Itu tidak berjalan dengan baik, jadi kau rewel dan tidak
bisa tidur. Tapi lihatlah. Hal-hal yang kau tulis saat bekerja ternyata sangat
bagus.” Ungkap Nan Gil
“Apa kau
memintaku untuk mengenal diri sendiri dan berhenti menulis? Apa itu sebabnya
kau ingin aku kembali bekerja?” keluh Na Ri
“Tidak,
bukan begitu. Aku suka tulisanmu” ucap Nan Gil, Na Ri ingin tahu apa yang
disukai Nan Gil dari dirinya.
“Aku
belum pernah ke luar negeri sebelumnya, tapi aku selalu membayangkannya saat
membaca ini.” Jelas Nan Gil.,
“Bagaimanapun
juga, terima kasih untuk buku pertamaku. Aku sangat tersentuh” ungkap Na Ri,
Keduanya pun tersenyum, Na Ri pun mengajak mereka untuk pergi bersama.
Keduanya
berjalan keluar dari cafe, Na Ri memberitahu
akan bertemu Duk Bong. Nan Gil pikir Na Ri tidak harus menceritakan semuanya lalu
bertanya kenapa harus menemui Duk Bong.
Na Ri merasa Ada sesuatu yang harus diselesaikan. Nan Gil pun bisa
mengerti membiarkan Na Ri bertemu dengan Duk Bong.
Na Ri
sudah ada diruangan Nan Gil dengan melihat robot-robot yang berjejer. Duk Bong
datang terburu-buru, mengeluh tak menelpnya lebih dulu akan datang karena
merasa tak enak karena Na Ri menunggu lama karena bisa melihat robot yang ada
diruanganya.
“Ini
adalah tempat yang menarik dan Juga, karena ini menyenangkan bisa memiliki seorang
teman di kota.” Kata Na Ri
“Apa ini?
Ekspresi yang tidak sesuai dengan kau.” Komentar Duk Bong, Na Ri mengaku merasa
menyesal.
“Katakan kepadaku
kenapa kau menyesal... seperti yang kau lakukan kepada Duk Shim.” Ucap Nan Gil
“Aku
tidak bisa mengatakannnya kalau kau bertanya kepadaku seperti itu.” Kata Na Ri
“Kalau
begitu aku harus menatapmu sampai kau menceritakannya? Jadi Ceritakan apa yang
sebenarnya kau sesali.” Ucap Duk Bong menatapnya.
Flash Back
Ketika
dirumah Sakit, Duk Bong memperkenalkan dirinya dan ia adalah baru saja
mengantarnya ke rumah sakit. Na Ri seperti tak peduli, Duk Bong kembali
menyebutkan namanya, Na Ri dengan sinis mengatakan kalau ia sudah mengerti. Setelah
itu ia berterika pada Duk Bong yang sedang merayu Nan Gil agar mau menjual
tanah dengan mengejek Ibunya,
“Sekarang
setelah aku berpikir tentang hal itu, Aku merasa buruk dimulai dengan pertemuan
pertama kita.” Ungkap Na Ri
“Apa kau
tahu bagaimana rewelnya kau saat itu?” ejek Duk Bong
“Kau juga
bukan orang yang baik.” Balas Na Ri
Flash Back
Duk Bong
yang dingin merasa kalau ia tak mengatakan akan membantunya, dan menegaskan
kalau bukan tipe yang akan membantu
siapa pun. Duk Bong juga sengaja membuat Nan Gil dan Na Ri yang sedang
bertengkar saling berhadapan, mengingatkan kalau mereka berdua adalah keluarga
dan Keluarga tidak saling menyusahkan.
“Maaf aku
tidak pernah menjual properti itu.” Kata Na Ri
“Aku
menyerah seperti orang besar. Jangan menyesal.” Kata Duk Bong
“Aku tahu
kau berhenti dari hukum karena membencinya. Maaf aku membuatmu melakukannya
lagi.” Ucap Na Ri
“Terima
kasih sudah mengakuinya. Selain dari semua itu, aku pikir ada sesuatu yang
lain.”kata Duk Bong, Na Ri tertunduk diam.
Flash Back
Duk Bong
meminta agar Na Ri harus mempertimbangkan
bertemu seorang pria bernama Kwon Duk Bong. Na Ri mengatakan tidak
mempertimbangkanya, Duk Bong pikir Na Ri
bisa saja mengatakan bahwa akan mempertimbangkannya dan kenapa langsung
menolaknya.
“Kau mengatakan
kalau aku yang memberimu pujian terbaik setelah sekian lama.” Keluh Duk Bong
kesal
Na Ri
meminta maaf pada Duk Bong sebagai temanya,
Duk Bong memastikan apakah Na Ri benar-benar tidak pernah mempertimbangkan
kemungkinan untuk mereka berdua. Na Ri hanya tersenyum menolaknya, Duk Bong
melihat itu cara penolakan yang halus,
lalu merasa harus membenci ruanganya karena dicampakan oleh wanita di ruanga
itu.
“Aku
hanya harus berhenti bekerja saja” kata Duk Bong
“Jangan
katakan bahwa kau dicampakan.” Ucap Na Ri, Duk Bong pun mengajak Na Ri pergi
jalan-jalan mencari udara segara.
Duk Shim
melayani pelanggan yang ingin membawa pulang, Yong Kyu yang ad disampingnya
tiba-tiba menghela nafas panjang, Duk Shim bertanya ada apa pada rekan kerjanya
itu. Yong Kyu mengingat saat melepaskan
semu pakaian yang biasa dipakai oleh Nan Gil
“Aku seharusnya
mengambil alih peran pemimpin. Aku tidak bisa melupakan tekstur seragam itu. Aku
bisa saja dipromosikan, tapi aku menyerah.” Ucap Yong Kyu
“Yong Kyu
Oppa, jangan mengecewakanku... kau terlihat sangat bagus untuk sekali saja.”
Kata Duk Shim memujinya, Yong Kyu tak percaya Duk Shim memanggilnya Oppa dan
memujinya, Duk Shim pura-pura kembali mengecek dumpling pada panci, Yong Kyu
tertawa bahagia dipanggil “oppa”
Saat itu
sebuah mobil dari Urusan Pemerintahan datang, Yong Kyu mengeluh mereka yang
datang lagi dan berteriak masuk memanggil Nan Gil. Sebuah berkas memperlihatkan
bahwa Bangunan tidak sah, Yong Kyu melihat foto yang diberikan bertanya kapan
mereka mengambil ini?
“Apa yang
kau lakukan dengan wajahku?” ucap Yong Kyu melihat wajahnya yang dicoret dengan
spidol hitam saat ada didepan restoran.
“Kami
mendapatkan laporan bahwa ini adalah sebuah bangunan tanpa izin.” Kata pegawai
pemerintahan.
“Bangunan
ini sudah berdiri selama 20 tahun.” Kata Nan Gil seperti santai menjawabnya.
“Coba kau
lihat, Ada Kios, tenda, dan tiang...
jadi ini adalah tambahan ilegal.” Kata Pegawai pemerintahan. Yong Kyu pun
membela diri kalau wajahnya itu tak ilegal dan menyuruh keduanya meminta maaf.
“Apa
Greenland yang melaporkan kami lagi?Mereka terus berusaha untuk menghacurkan toko
kecil ini.” Ucap Nan Gil, Dua pegawai itu terlihat kebinggungan.
Na Ri dan
Duk Bong menaiki mobil bersama, Duk Bong bertanya apakah Na Ri pernah
memprediksi bahwa ia tidak akan pernah mengalahkan Nan Gil, Na Ri terdiam. Duk
Bong menceritakan saat meminta Na Ri sebagai saksi sebenarnya sedang
mendengarkan masa lalu Nan Gil yang
memalukan Tapi terlihat Nan Gil tetap tidak terpengaruh.
Flash Back
“Apa yang
bisa dikatakan tentang Ko Nan Gil?” tanya Pengacara Kim pada Wan Shik
“Dia disebut
Ko Nan Gil yang legendaris. Dia terkenal bahkan sampai orang-orang di bidang
itu menghindarinya. Dia tidak berkedip menerima 10 kali hukuman dari kepala
sekolah. Dia membual tentang menjadi seorang mantan narapidana seolah-olah itu
adalah sesuatu yang bisa dibanggakan.” Ucap Wan Shik, Saat itu Na Ri menatap
Nan Gil dan Nan Gil pun seperti tak menyesal memberitahu semua masa kelam yang
menjijikan.
Na Ri
tahu Jauh di lubuk hati Nan Gil pasti berat baginya. Duk Bong mengaku tidak
suka mengungkapkan rahasianya dan juga tidak
suka berbicara tentang itu terlebih dulu Tapi masa lalu keluarganya yang memalukan
akan segera disiarkan.
“Na Ri, kau
akan tetap menjadi teman dari dekat rumah, kan?” ucap Duk Bong, Na Ri
memastikan kalau akan tetap bersamanya.
Di depan
restoran
Yong Kyu
melihat dengan bertanya-tanya Apa perbedaan didepan restoran itu tetap dianggap
sebagai tambahan yang ilegal, menurutnya pihak Greenland itu menyiksa dengan sangat teliti. Nan Gil hanya
diam saja dengan senyuman.
Na Ri
baru saja turun dari mobil diantar oleh Duk Bong, Nan Gil pun mengikutinya
masuk ke dalam restoran. Yong Kyu sudah tak bisa menahan amarahnya berlari
menghentikan mobil Duk Bong sebelum pergi meninggalkan restoran.
“Tuan
Robot, Atasanku tidak mengatakan apapun untuk mempertahankan martabatnya. Tapi
Greenland terus mengintimidasi toko. Mereka bahkan melaporkan kita setidaknya
sekali sehari. Hari ini, masalahnya adalah tambahan ilegal. Kita harus membayar
denda yang besar.” Kata Yong Kyu kesal lalu pamit pergi.
Duk Bong
yang kaget menelp Song Rye, sementara Song Rye baru saja menaruh berkas Laporan
penjualan untuk paruh kedua tahun ini. Duk Bong memerintahkan Song Rye untuk
mengirimkan file mengenai perusahaan pembuangan limbah ilegal ke stasiun
penyiaran.
Song Rye
kaget apakah harus sekarang juga, dan bertanya tentang kekhawatiranya kalau
Ketua Kwon tahu tentang ini. Duk Bong mengatakn kalau ia sendiri yang akan
mengatakan tentang ini kepadanya.
Reporter
pun berada didepan museum robot melaporkan berita “Insiden pembuangan limbah ilegal Greenland
akan memiliki efek negatif yang signifikan pada citranya. Hari ini, Ketua Kwon
akan mengadakan konferensi pers...mengenai insiden ini.”
Ketua
Kwon pun keluar dengan beberapa orang siap untuk memberikan konferensi pers.
Wartawan mulai menanyakan pertanyan “Kapan kau pertama kali mengetahui tentang hal ini?Apa kau mengakui
telahmembuang limbah secara ilegal? Apa kau secara langsung memerintahkan pembuangan
limbah secara ilegal? Apa kau mengakui kesalahanmu?”
Yong Kyu
melihat siaran Konferensi pers dari Ketua Kwon dari ponselnya, Ketua Kwon
mengatakan ingin menyampaikan penyesalannya yang terdalam kepada para korban.
Duk Shim yang melihat ayahnya terlihat malu, Yong Kyu mengingatkan kalau kalau
Tuan Kwon masih tetap ayahnya dan memberikan semangat dengan jarinya.
Duk Shim
melihat tangan Yong Kyu memberikan tanda cinta bukan semangat, Yong Kyu panik
meminta agar Duk Shim jangan salah paham kalau yang dimaksud adalah dua jari
yang membuat V untuk kemenangan dan meminta agar bisa tetap bergembira.
“Aku
menyadari sepenuhnya tanggung jawab sebagai ketua Greenland karena tidak
memenuhi harapan dan kepercayaan dari warga. Aku akan bekerja sama dengan pihak
yang berwenang dan berjanji untuk secara aktif membantu dalam program bantuan
untuk anak-anak kurang mampu di masa depan.” Ucap Tuan Kwon pada konferensi
persnya.
Di rumah
sakit, Yeo Joo sedang menjaga ayahnya melihat Duk Bong yang berdiri bersama
ayah dan membungkuk meminta minta maaf atas kejadian yang dilakukan oleh
perusahaan mereka.
Duk Bong
datang menemui Na Ri dirumahnya mengaku kalau Rasanya aneh melakukan sesuatu yang
benar lalu mengajak Teman dari dekat rumah untuk minum. Na Ri terlihat bahagia
melihat Champagne yang dibawanya, Nan Gil berdiri tak jauh dari mereka
memandang sinis. Duk Bong pun menyapanya.
“Ayo kita
selesaikan hubungan antara kita bertiga.” Ajak Duk Bong
“Kalian
berdua seperti sudah menetapkan hubungan.” Ejek Nan Gil
“Sudahlah..
diam saja.. Ayo kita juga menjadi teman
dari dekat rumah.” Kata Duk Bong, Nan Gil terlihat kesal Duk Bong yang bicara
banmal padanya.
Keduanya
pun minum bersama di ruang tamu, Duk Bong berkomentar tentang seseorang
bersikap sedikit angkuh. Tapi Nan Gil melihat Na kalau orang ini yang bersikap
bijak. Duk Bong melihat kalau orang ini juga sedikit berduri. Nan Gil pikir itu
lebih baik daripada tersenyum setiap saat.
“Dia
keras kepala.”ucap Duk Bong, Nan Gil berpikir “Dia hanya tahu apa yang dia suka
dan tidak suka.”
“Dia agak
ceroboh.” Kata Duk Bong, Nan Gil pikir “ Dia memang memiliki dorongan yang
positif.”
“Kenapa
dia tidak berpura-pura menjadi cantik?” komentar Duk Bong, Nan Gil pikir orang
itu karena memang cantik.
Na Ri
datang bertanya apa yang sedang mereka lakukan, Duk Bong mengaku kalau sedang
mengosipkan tentang Na Ri, sementara Nan Gil mengatakan kalau sedang membuat
tentang pacarnyadengan senyuman mengoda. Na Ri pun tersipu malu mendengarnya.
Duk Bong melihat keduanya merasa harus pergi sekarang.
“Aku
tidak senang melihat kalian berdua bersama-sama. Tapi kenapa kalian tidak
menetapkan hubungan kalian? Apa kalian berdua akan tetap menjadi ayah dan anak?”
ucap Duk Bong, Keduanya hanya diam.
“Kenapa
kau tidak menjawab setiap kali aku bertanya tentang hal ini?” kata Duk Bong
memanggil keduanya, Nan Gil dan Na Ri hanya menatap.
“Apa
kalian menyukai hubungan yang seperti itu?” tanya Duk Bong, Keduanya menjawab
tidak.
“Sebagai
teman, aku akan membantu menetapkan hubungan kalian. Jadi Sampai jumpa di
pengadilan.” Kata Duk Bong lalu pergi meninggalkan rumah.
Nan Gil
merasa kalau Duk Bong benar-benar suka
menyelesaikan segalanya. Na Ri pikir keputusan Duk Bong benar karena mereka
harus menetapkan hubungan mereka. Duk Bong mengartikan kalau mereka harus melalui sidang lain. Keduanya hanya
saling berpandangan.
Duk Bong
datang melihat adiknya yang sedang duduk bersama Yeo Joo dicafe, lalu bertanya
apa yang sedang mereka berdua lakukan. Yeo Joo mengingatkan saat Duk Shim kabur
dari rumah,Duk Bong datang untuk meminta bantuanya dan sekarang adiknya itu
meminta bantuan untuk kakaknya.
“Apa Aku ini
jembatan yang menghubungkan kakak dan adik?” keluh Yeo Joo kesal
“Bagaimana
Ibu? Apa dia baik-baik?” tanya Duk Bong
“Dia
berkata, "Ada apa dengan kepribadian kakakmu? Ahh...Tekanan darah rendahku
akan naik."” Ucap Duk Shim memperagakan ibunya yang memegang bagian kepala
belakangnya dan pamit pergi karena harus
berangkat kerja sekarang.
Yeo Joo
menatap Duk Bong lalu memanggilnya. Duk Bong dengan bangga yakin kalau Yeo Joo
tidak ingin dirinya menjadi seperti ini dan merasa menyesal kalau terlihat
keren sekarang. Yeo Joo menegaskan bukan seperti itu.
“Jangan
pernah meneleponku lagi dan Beritahu Duk Shim untuk tidak meneleponku juga.”
Tegas Yeo Joo, Duk Bong mengerti dengan wajah kecewa.
“Na Ri mengatakan
kepadaku untuk jujur. Jadi aku akan mengatakan ini. ”Aku sungguh menyukaimu.” Kau
tahu kenapa aku menyukaimu karena aku sering memberitahumu. Jadi jangan panggil
aku sebagai teman atau sebagai jembatan yang menghubungkan ke adikmu. Kalau kau
meneleponku lagi, maka Aku akan menganggapnya sebagai kencan.” Tegas Yeo Joo,
Duk Bong terlihat kaget mendengarnya.
Na Ri
menunggu ayahnya didepan kantor polisi, Tuan Hong keluar melihat Na Ri lalu
menanyakan keberadaan Nan Gil. Na Ri memberitahu kala meminta Nan Gil untuk tak
datang karena ingin pergi sendirian menemui ayahnya. Tuan Hong seperti tak enak
hati.
“Kau juga
tidak suka Nan Gil.” Sindir Na Ri
“Siapa
yang mengatakan aku tidak menyukainya? Dia berhasil mengelola Pangsit Hong
dengan baik bahkan tanpa aku. Dia jauh lebih baik daripada yang aku kira.” Kata
Tuan Hong membelanya, Na Ri tersenyum lalu mengajak ayahnya pergi.
Nan Gil
sedang ada didapur melihat Tuan Hong datang langsung menyapanya dan yakin pasti
sudah melalui banyak hal. Tuan Hong pikir itu tak masalah untuknya, lalu
meminta agar mengambilkanya seragam, Na Ri binggung dengan ayahnya.
“Kau bisa
lihat, Aku pemilik yang sebenarnya, jadi Aku juga ingin seragamku sendiri.”
Kata Tuan Hong, Nan Gil pun memperbolehkanya.
“Tapi Kenapa
kau perlu seragam?Kau bahkan tidak bisa membuat pangsit.” Keluh Na Ri
“Aku akan
mencoba untuk belajar.” Ucap Tuan Hong, Saat itu ponsel Nan Gil berdering dan
berbicara dengan wajah serius, Na Ri yang melihatnya terlihat tegang, setelang
menutup telpnya Nan Gil memberitahu Tanggal persidangan sudah ditetapkan.
Nan Gil
dan Duk Bong menaiki tangga Gedung
pengadilan dan duduk dalam ruang sidang.
“Yang
mulia... Ibu Shin Jung Im mencoba untuk melindungi tanah itu untuk menghormati
para korban kecelakaan. Sekarang, tanah itu akan disumbangkan sebagai taman
memorial. Tuan Ko Nan Gil melakukan sampai sejauh ini karena ingin menghormati
keinginannya. Mereka memutuskan untuk mendaftarkan pernikahan mereka untuk
melindungi tanah dari tekanan ilegal Da Da. Harap mengerti bahwa itu adalah
pilihan terbaik mereka.” Ucap Duk Bong membela Nan Gil
“Aku mengerti
maksud dari Shin Jung Im, dan mengingat selama 20 tahun mereka terancam oleh
pemberi pinjaman, aku dengan ini membatalkan pernikahan Shin Jung Im dan Ko Nan
Gil.” Kata Hakim
Nan Gil
bisa tersenyum mendengarnya, keduanya pun keluar dari gedung pengadilan dengan
langkah ringan saat menuruni tangga.
Nan Gil
berada di tempat yang paling disukai Nyonya Shim lalu berteriak bahagia kalau
semua ini sudah berakhir, Na Ri tersenyum melihatnya teringat saat pertama kali
bertemu dengan ketus bertanya siapa Nan Gil yang berani mengatakan rumahnya itu
jadi milik Nan Gil.
“Jadi Siapa
kau?” tanya Na Ri dengan senyuman bahagia.
“ Ko Nan
Gil yang legendaris.” Ucap Nan Gil bangga, Na Ri pikir kalau Nan Gil itu pasti bangga dengan julukan itu.
“Ko Nan
Gil yang legendaris yang mencintai seorang wanita seumur hidupnya.” Ucap Nan
Gil
“Sekarang
hubungan kita sudah diperjelas, bagaimana kita memanggil satu sama lain?” ucap
Na Ri
“Kau
sangat memikirkan tentang hal-hal seperti itu. Jadi Kau ingin aku memanggilmu
apa? Sayang? Kekasih?” kata Nan Gil dengan senyuman mengoda.
Nan Gil
menyadarkan lamunan Na Ri mengatakan kalau tidak akan melakukannya. Na Ri hanya
bisa tertawa bahagia lalu berjalan pergi, Nan Gil berteriak memanggilnya agar
Na Ri berhenti, lalu menarik tanganya, Keduanya saling menatap di pinggir danau
dengan gunung yang menjulang.
Na Ri
mengingat saat pertama kali melihat tatto dibagian punggung Nan Gil seperti
seorang preman. Lalu Nan Gil yang mengenggam tanganya, saat ketakutan datang
menemui Tuan Bae di Gedung Da Da. Keduanya pun berjalan-jalan ke tepi pantai
bersama.
“Bagiku,
aku punya banyak kata-kata yang berarti "Hong Na Ri"... karena aku
selalu melihat dan memikirkanmu.” Ucap Nan Gil, Na Ri pun meminta agar Nan Gil
memberitahu arti Hong Na Ri.
“Berpura-pura
tidak sakit setelah terkena ketapel. Membaca sambil berjalan. Mengejar bel
tukang tahu Meniup dandelion.’ Kata Nan Gil lalu mengendong Na Ri dengan
mengodanya akan menjatuhkanya di pingir pantai.
Keduanya
menikmati waktu berdua mereka sebelum sidang, Esok harinya saat sidang,
pengacara Kim bertanya Apa hubungannya dengan Ko Nan Gil. Na Ri dengan mata
berkaca-kaca dan sedikit senyuman mengatakan kalau Nan Gil ayah tirinya. Mereka
pun bertemu didepan gedung pengadilan.
“Kita telah
secara hukum memastikan hubungan dalam sidang” ucap Na Ri lalu berpesan agar
hati-hati dan naik mobil Duk Bong, Nan Gil hanya bisa menatap sedih Na Ri
karena tak bisa lagi mendekatinya karena statusnya sebagai ayah tiri.
Nan Gil terkena
hantaman dan pukulan saat akan mengambil buku besar, Na Ri terlihat panik
melihat wajah Nan Gil yang banyak luka, Nan Gil memeluknya Na Ri dengan erat
memintanya agar tetap diam seperti ini sementara waktu. Keduanya bertemu
didepan rumah kaca depan tanaman selada.
“Apa yang
dibutuhkan hubungan jarak jauh?”ucap Na Ri
“Aku akan
mengirim teks, foto, dan emoticon hati yang kekanak-kanakan. Tapi aku juga akan
sering menelepon. Jadi datanglah setiap kali kau merindukanku dan Aku akan
segera datang kalau kau menelepon.” Kata Nan Gil
“Aku akan
mulai menunggu sekarang.” Ucap Na Ri, Nan Gil pun memberikan ciumanya.
Na Ri
tersenyum menatap Nan Gil mengingat semua kenangan selama ini, Nan Gil juga
tersenyum sepeti tak ada penyesalan sama sekali, lalu mengungkapkan perasaanya
kembali.
“Aku
mencintaimu, Na Ri.” Ucap Nan Gil dan mereka pun berpelukan dengan erat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar