[Episode
4 -Ji Chang Wook: Sampai Dunia Ini Berakhir]
Soo Jin
pergi ke lokernya, ketika membuka pintunya terlihat sebuah amplop dengan
tulisan [Aku akan kembali lagi untuk ini.- Tolong
disimpan dengan aman untuk sekarang.] dengan sebuah USB didalamnya,
Soo Jin binggung apa maksud dari surat
tersebut.
Soo Jin
berjalan pulang kerumah melalui jalanan yang sepi dan sedikit redup, tiba-tiba
tanganya ditarik. Soo Jin melonggo kaget melihat Ji Chang Wook di depanya,
Chang Woo bertanya keberadan barangnya. Soo Jin bergumam dengan bertanya-tanya
apa yang terjadi kali ini padanya, lalu memberikan USB pada Chang Wook
“Aku tidak
mau kau ikut terlibat lagi. Maafkan aku.” Ucap Chang Wook bergegas pergi, tapi
sebuah pistol berada disamping kepalanya ketika akan keluar dari lorong. Soo
Jin benar-benar kaget melihat pistol yang ada disamping kepala Chang Wook.
“Kami
tahu selama ini ada seorang pengkhianat diantara kita. Jadi, orang itu kau. Agen
rahasia yang menyusup ke dalam
organisasi kami.” Ucap Si pria, Soo Jin bergumam tak percaya kalau Chang Wook
adalah Agen rahasia
“Melihat
kau melakukan pertemuan rahasia dengan agen yang sudah pensiun, kau pasti
merasa sangat putus asa.” Kata Si Pria, Soo Jin binggung kalau dirinya juga
sebagai seorang agen rahasia juga
“Semua
sudah selesai sekarang. Serahkan USB dan blueprint nya!” perintah si pria
Chang
Wook menyuruh Soo Jin agar mundur dan langsung memelintir sangat si pria yang
memegang pistol. Dua pria lain datang ingin membantu, Soo Jin panik melihat
keduanya membawa pistol dan langsung memperlihat keahliannya membela diri,
peluru pun mengenai pria yang sedang di tangan Chang Wook.
Soo Jin
berhasil menjatuhkan dua pria di depanya lalu mendekati pria yang sebelumnya
mengancam dengan pistol. Si pria seperti memohon karena sudah kesakitan terkena
peluru. Soo Jin menatap si pria ingin memukulnya, tapi akhirnya menendang
bagian selangkangan sebagai hukuman. Setelah itu Soo Jin terlihat kebinggungan
karena tiba-tiba ia bisa melakukan bela diri.
“Kau
masih memiliki keahlian. Tapi maaf... Aku sudah meberitahu identitasmu. Ayo
kita ke tempat persembunyian sekarang.” Ucap Chang Wook menarik Soo Jin untuk
pergi
Soo Jin
dibawa ke sebuah ruangan dengan beberapa barang yang tertutup kain, Chang Wook
melepaskan tanganya yang memegang tangan Soo Jin lalu meminta maaf Karena
membuatnya mengalami ini lagi lalu pamit pergi. Saat akan pergi, Chang Wook
tiba-tiba merasakan sakit dibagian perutnya dan terjatuh, Soo Jin panik
melihatnya karena keadaan Chang Wook pasti tidak baik-baik saja dan terkena
tembakan.
Soo Jin
akhirnya memberikan plester pada luka dibagian perut dan terlihat bekas kain
dengan banyak darah, Chang Wook melihat laptopnya dengan memasukan USBnya. Soo
Jin menatap dalam Chang Wook seperti bisa mengetarkan hatinya.
Keduanya
tiba-tiba saling menatap, Soo Jin langsung tertunduk. Chang Wook mengatakan
kalau Sepertinya masuk dalam jebakan mereka. Lalu meminta maaf karena Sudah
lama sejak terakhir kali mereka bertemu. Soo Jin pun pamit pergi tapi saat itu
Chang Wook langsung menarik untuk duduk disampingnya. Soo Jin kembali kaget.
Keduanya
tiba-tiba sama-sama saling bertanya, Chang Wook bertanya “Bagaimana dengan pekerjaanmu
yang sekarang” dan Soo Jin bertanya “Kenapa kau melakukan pekerjaan yang
berbahaya” Lalu Soo Jin menjawab kalau perkerjaanya yang sekarang baik-baik
saja.
“Tapi
kenapa kau melakukan sesuatu yang berbahaya?” tanya Soo Jin binggung
“Itulah
kalimat yang kukatakan padamu, ketika aku masih menjadi ketua timmu di kantor
pusat. Aku juga tidak tahu... sepertinya aku merasa bertanggung jawab? Karena
rasa bertanggung jawab untuk melindungi seseorang” kata Chang Wook, Soo Jin
mengangguk mengerti.
“Apa aku dulu
orang yang berani?” tanya Soo Jin, Chang Wook mengatakan kalau Soo Jin itu ceroboh
sampai akhirnya ia pernah merasa menyesal
telah mempekerjakannya.
“Aku
tidak tahu, kalau aku bisa jadi orang yang seperti itu...” gumam Soo Jin
“Jika aku
tidak... Jika... Jika aku tidak jatuh cinta denganmu, kita mungkin masih
bekerja sama-sama.” Ucap Chang Wook Soo Jin kaget karena pria itu yang jatuh
cinta padanya lebih dulu.
“Itulah
kenapa aku harus melepaskanmu. Maafkan aku karena membuatmu terlibat dalam hal
seperti ini lagi. Aku tidak tahu siapa yang bisa kupercaya di kantor pusat,
jadi aku datang mencarimu.” Kata Chang Wook lalu berdiri dari tempat duduknya,
Soo Jin merasa tak tega karena Chang Wook masih terlihat kesakitan.
“Aku
tidak akan muncul dalam hidupmu lagi.” Ucap Chang Wook dan beranjak pergi.
Soo Jin terlihat
binggung lalu berlari dengan meminta agar Chang Wook jangan pergi. Chang Wook
berhenti dan membalikan badanya, Soo Jin menjelaskan maksudnya kalau Chang Wook masih terluka jadi
setidaknya tunggu sampai pendarahannya berhenti.
“Sepertinya
aku bodoh karena meninggalkanmu. Meskipun jika aku harus membahayakan hidupku,
Maka aku akan melindungimu di sisimu.” Kata Chang Wook berjalan mendekat
“Orang
yang akan mengorbankan hidupnya sendiri untuk mencintaiku... adalah dia.” Gumam
Soo Jin
“Ayo kita
lakukan itu. Sampai dunia ini berakhir.” Kata Chang Wook lalu mendekatkan
wajahnya ingin mencium Soo Jin, Soo Jin pun sudah memejamkan matanya.
Waktu
seperti dibuat menjadi mundur ke tanggal 19, Soo Jin seperti tersadar dari
mimpinya lalu melihat kartu dengan wajah Chang Wook muncul, dengan wajah sedih
bertanya-tanya dalam hati Apa aku selalu melewatkan... ciuman dan pria
seperti ini?” dan mengeluh hadiah semacam apa yang yang didapatnya ini.
Manager berteriak
memanggilnya dengan sepasang pria dan wanita menarik koper dibelakangnya. Soo
Jin pun buru-buru menghampiri Managernya, Sang manager memberitahu keduanya
adalah pelanggan VIP, jadi membutuhhkanya untuk menerjemah ucapanya. Soo Jin
binggung, pria dan wanita itu berbicara dengan bahasa mandarin.
Dua
pegawai lain melihat Soo Jin kembali mendapat telepon dengan nomor yang tak
dikenal, seorang pria muda terlihat sedang menelp bertanya-tanya kenapa Soo Jin
tidak mengangkat teleponnya
bingung dibuat nyaa...tapi keren..
BalasHapusBkin penasaran..tP Lamaa bgtt updet sinop'y :( jd nunggu2..hehe
BalasHapus