PS : All
images credit and content copyright :MBC
Gun Woo
dan Se Jin datang bersamaan lalu melihat truk yang sudah terbakar. Gun Woo
melihat Tak didepan truk langsung memukulnya, Se Jin pun melindungi Tak agar
tak kena pukulan. Sek Moon pun meminta agar Gun Woo bisa tenang.
“Apa Kau
yang memberi instruksi?” ucap Gun Woo penuh amarah
Saat itu
sebuah mobil putih datang, Yi Kyung pun turun dari mobil menyapa Gun Woo yang
sudah lama tak bertemu. Gun Woo kaget melihat Yi Kyung yang ada didepanya. Yi
Kyung merasa menyangkanya kalau mereka cakan bertemu dengan cara seperti ini.
Gun Woo tak mengerti yang dilakukan Yi Kyung dan menatap ke arah Se Jin. Se Jin
hanya bisa tertunduk diam.
“Masalah
berubah menjadi rumit.” Ucap Yi Kyung, Gun Woo meminta agar menjelaskan secara
ringkas. Yi Kyung meminta agar mematikan apinya lebih dulu baru mereka bisa
bicara.
Dua orang
pun memadamkan api di dalam truk, Tak mendekati Se Jin yang melihat Gun Woo
serta Yi Kyung pergi. Ia menyuruh Se Jin agar tak perlu melihatnya, karena
semua ini masalah pribadi Yi Kyung. Se Jin melihat luka diwajah dengan
menanyakan keadaanya.
“Andai
saja kau tidak ikut campur tangan, pasti akan baik-baik saja. Lain kali jangan
ikut campur!” ucap Tak, Se Jin hanya bisa diam saja.
Gun Woo
dan Yi Kyung akhirnya berada dalam satu ruangan, lalu Gun Woo mulai berbicara
kalau sudah satu tahu dan menurutnya sangat keterlaluan karena Yi Kyung tidak
menghubunginya selama ini, Lalu berkomentar kalau Yi Kyung terlihat baik-baik saja dan Semakin keren. Yi Kyung
membalas kalau Gun Woo juga seperti itu.
“Dibandingkan dengan celana jeans,lebih cocok
mengenakan stelan jas.” Komentar Yi Kyung
“Hidup
dengan leher yang terikat rantai hanya akan mendatangkan kebosanan. Saat
dilanda kebosanan, yang melintas di pikiran adalah masa lalu. Saat bermain gitar
dan memalingkan kepala menatapmu. Ekspresi wajahmu saat duduk di situ. Dua
belas tahun yang lalu.” Kata Gun Woo dengan mata menerawang.
“ Koin
itu... Apa masih kau simpan?” tanya Gun Woo akhirnya duduk didepan Yi Kyung
“Justru
karena khawatir kau seperti sekarang makanya tidak kuhubungi. Kau Mengenang
masa lalu di masa sekarang. Aku sama sekali tidak tertarik.” Tegas Yi Kyung
“Yah..
ini Memang benar Seo Yi Kyeong yang kukenal. Aku masih belum lupa nada
bicaramu. Jadi Apa Hari itu... adalah kau? Di gedung pernikahan.” Kata Gun Woo.
“Daur
ulang sedang memperalat kenanganmu. Pada pertemuan pertama kita di kuil, saat itu
kau juga menatap ke arahku. Dan Masa lalu cukup dibahas sampai di sini saja,
Banyak Hal yang harus dilakukan, Karena
karya seninya rusak terbakar, jadi hal yang harus dikerjakan jadi semakin
banyak.” Ucap Yi Kyung mencoba untuk membahas masalah perkerjaan.
Gun Woo
tahu alasan Yi Kyung datang ke Korea
seperti atas perintah ayahnya, Seperti pelatihan ahli waris. Tapi ia tak tahu
alasan Yi Kyung mau berkerja sama denga pamanya. Yi Kyung menyindir kalau Orang yang sedang menunggu putusan mutasi
personalia tidak perlu tahu.
“Yi
Kyung.. Kapan dan dengan cara seperti apa kita pasti akan bertemu kembali.”
Ucap Gun Woo seperti masih menyukai Yi Kyung
“Tapi
bukan seperti sekarang ini.” Tegas Yi Kyung dingin , Gun Woo benar-benar tak
mengerti dengan yang terjadi padanya sekarang.
“Sederhana
sekali... Aku berubah menjadi manusia jahat karena berusaha menepati janjiku...
Tapi sedikitpun kau tidak berubah. Ditambah kebiasaanmu yang sok baik dan
selalu merasa diri sendiri benar.” Ucap Ji Kyung menatapnya, Gun Woo hanya bisa
terdiam.
Gun Woo
keluar dengan wajah sedih, Se Jin memanggilnya berusaha menjelaskan kalau Saat
mengunjunginya di perusahaan,berbohong tentang namanya, dan itu adalah
keputusanku sendiri. Ia takut kalau Gun Woo salah paham dan mengira kalau itu
atas inturksi Presdir. Gun Woo hanya
terdiam dan melihat Yi Kyung keluar dari gedung, lalu berjalan pergi. Yi Kyung
hanya terdiam melihat kepergiaan Gun Woo.
Flash Back
Di Jepang
Yi Kyung
baru saja akan keluar dari stasiun subway, saat itu dua orang sudah
mengdangnya. Ia berusaha pergi menaiki tangga, salah seorang juga datang dari
atas. Yi Kyung seperti merasa terdesak, akhirnya mereka pun keluar didepan
restoran dan Yi Kyung berjalan mundur dengan wajah ketakutan.
“Orang
Korea, enyah kau dari wilayah kami!” ucap si pria yang terlihat seperti preman
Sang
“Aku
sempat penasaran kapan kalian akan muncul. Apa Kalian dari Klan Matsuoka? Ini
adalah kerajaan yang dibangun oleh ayahku! Yang seharusnya enyah adalah kalian!”
kata Yi Kyung melawan,
Sang Chul
keluar dari toko melihat Yi Kyung yang dikepung oleh beberapa preman langsung
berlari dan masuk ke dalam restoran, memberitahu Gun Woo kalau ada Masalah
besar. Gun Woo langsung berlari dengan sangat cepat demi menyelamatkan Yi
Kyung. Tapi saat di tempat kejadian, Yi Kyung sudah membuat tiga pria itu jatuh
tersungkur.
Yi Kyung
pun berjalan pergi dengan kaki yang terlihat kesakitan. Gun Woo berlari melihat
Yi Kyung yang bersandar di toko lalu menanyakan keadaany dan mengajak ke rumah
sakit atau menghubungi keluargnya. Yi Kyung menolak dan Gun Woo berusaha
membantunya.
“Jangan
hiraukan aku!.. Hal yang sesekali seperti ini mungkin saja terjadi dan Bukan
masalah besar.” Ucap Yi Kyung
“Kau saja
sekarang sudah terlihat kesusahan, apa kau masih bilang ini bukan masalah
besar? Jika enggan ke rumah sakit, setidaknya hubungi keluargamu.” Kata Gun Woo
marah, Yi Kyung menolak merasa bisa mengatur hidupnya sendiri.
“Walaupun
aku tahu jika kau adalah orang yang keras kepala, tapi... apa sebenarnya yang
dipikirkan oleh ayah-mu? Menagih hutang malam-malam begini sudah pasti sangat
berbahaya. Apa dia sama sekali tidak peduli akan putrinya? Lalu Sampai kapan
kau mau melakukan pekerjaan seperti ini?” ucap Gun Woo
“Sudah kuduga
akhirnya akan seperti ini. Begitu kau diizinkan mendekat, kau jadi sok mengerti
aku, sok hebat. Hei, Park Gun Woo.. Jangan merasa dirimu itu hebat. Peringatan
yang ceroboh, campur tangan dan belas kasihan... Semuanya kutolak
mentah-mentah.” Tegas Yi Kyung dingin
“Yi
Kyung... Apakah Kau benar tidak tahu, kenapa aku begitu memperhatikanmu?” ucap
Gun Woo
“Apa Orang
yang melarikan diri dari Korea masih punya waktu untuk mengurusi masalah orang
lain? Semua itu adalah kemewahan. Aku menjalani hidup dengan caraku sendiri. Semua
yang kupelajari dan kualami di jalan ini.. Karena itu jangan sok pintar
mengajariku tentang hidupku.” Tegas Yi Kyung lalu berjalan pergi dengan kaki
yang pincang.
Gun Woo
memainkan koin didalam restoran dengan menopang kepalanya, sementara Yi Kyung
sudah menempelkan plester diwajahnya dan mendengarkan lagu dari CD player. Sang
ayah diam-diam melihat anaknya yang terluka dan hanya diam saja, seperti tak
peduli.
Yi Kyung
terdiam sendirian dengan meminum wine mengingat kejadian dengan Gun Woo dengan
sebuah CD yang ada diatas meja. Se Jin masuk kamar untuk pamit pergi lebih
dulu, lalu berpesan agar tak minum
seorang diri karena jika ia dipromosi
jadi eksekutif alkohol, maka akan menemaninya minum. Yi Kyung hanya diam saja
dan Se Jin melihat sebuah kotak CD yang kosong diatas meja lalu pergi meninggalkanya
ruangan.
Gun Woo
masuk ke dalam ruangan Pamanya, membawakan beberapa berkas. Moo Sam menyuruh
Gun Woo agar menemui seketarisnya dulu sebelum masuk ruangan. Gun Woo pikir
pamanya tahu apa yang sudah dibawanya.
Moo Sam menyindir kalau dirinya itu tak perlu tahu.
“Kalau
begitu kau pasti tidak tahu aku ke tempat apa bersama dengan Tim Pengawas.”
Ucap Gun Woo
“Sebelum
ada perintah yang seharusnya ditunggu, kau harus menunggu mutasi dari
personalia. Ternyata Punya waktu jalan-jalan dengan Tim Pengawas, lebih baik
waktunya digunakan untuk pindah keluar dari ruang kerjamu.” Ejek Moo Sam
“Bagaimana
ceritanya sampai kau bisa bekerja sama dengan Galeri S? Apa paman yang lebih
dulu menghubungi mereka atau Seo Yi Kyeong yang melobbymu?” kata Gun Woo, Moo
Sam pura-pura tak mengenal Yi Kyung
“Kau
lihat saja sendiri berkasnya.Nama, tanggal dan rincian transaksi semuanya
tercatat di situ.” Ucap Gun Woo
“Aku mana
punya waktu untuk mencari tahu satu per satu urusan kantor cabang luar negeri”
kata Gun Woo tetap mengelak
“Yang
pasti jalur di sana sudah diblokir. Jadi Kau mundur sajalah. Dan Juga tolong
sampaikan kepada Seo Yi Kyung supaya menyerah.” Ucap Gun Woo lalu keluar
ruangan, Moo Sam pun berteriak marah memanggilnya menyuruh membawa saja
berkasnya.
“Aku
punya salinannya banyak dan Ada satu salinan yang sudah diberikan ke Tim
Pengawas.” Kata Gun Woo, Moo Sam pun semakin menahan marahnya.
Gun Woo
yang terlihat frustasi mengalami semua masalah memilih untuk memainkan gitar
dalam ruangnya. Semantara Yi Kyung pikir sekarang Gun Woo seharusnya merasa
tidak berdaya, karena Bukti sudah dimusnahkan, rincian transaksi terlihat
normal jadi meminta agar Lebih berhati-hati terhadap transaksi khusus untuk
sementara ini karena seharusnya tidak akan ada menimbulkan masalah apapun.
“Presdir
Seo , kau masih belum memahami si Park Gun Woo kunyuk itu. Jika memang benar
dia berniat mencari masalah, maka dia bisa saja melakukannya tanpa mempedulikan
akibat. Kau sudah lihat ‘kan dia
bawa-bawa nama koorporasi?” ucap Moo Sam panik membawa berkasnya.
“Hal ini
seharusnya diselesaikan oleh kau sendiri. Jika ada rahasia di dalam sebuah
perusahaan, maka sudah pasti ia tidak akan menyerah begitu saja. Tidak peduli
dengan cara apapun, maka kau harus bisa mencari tahu.” Kata Yi Kyung berdiri
dari tempat duduknya, Moo Sam terlihat kaget dan akhirnya Sung Mook pun datang.
“Dikarenakan
peristiwa semalam, kerugian yang ditanggung galeri cukup besar. Masalah
perhitungan ganti rugi, akan ditangani oleh Sek Jo nanti.” Ucap Yi Kyung. Moo Sam terlihat
kesal karena merasa kalau sudah tahu sepak terjang Yi Kyung tapi kenapa ia yang
harus membersihkan kotorannya sekarang.
“Kalau
bukan dikarenakan insiden ini, maka ada kemungkinan Anda sekarang sudah duduk
di kantor Tim Pengawas menerima interogasi.Hutang-piutang sebaiknya dihitung
dengan jelas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.” Tegas Yi Kyung, Moo
Sam tertawa mendengarnya.
“Tapi
yang ingin kukatakan adalah, Jangan-jangan antara kau dan Gun Woo terjadi
sesuatu. Sepertinya dia sangat tertarik
dengan segala sesuatu yang berhubungan denganmu.” Sindir Moo Sam, semua yang
ada diruangan terlihat tegang.
“Targetnya
sepertinya adalah Anda, Direktur.. dan Lain
kali jika bisa, tolong jangan berkunjung secara mendadak karena Banyak mata dan
telinga.” Ucap Yi Kyung dan berjalan pergi meninggalkanya.
Sek Kim
mendekati Se Jin bertanya apakah ini dikarenakan kejadian yang kemarin dan
ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi. Se Jin terlihat merasa bersalah. Sek
Kim penasaran apakah Yi Kyung dan Gun Woo itu
tidak ada kejadian yang lain. Yi Kyung mengaku tak tahu merasa kalau ini
semua masah pribadi Yi Kyung.
Sung Mook
memberitahu kalau Semua anggota Asosiasi sudah dikumpulkan jadi Menandakan jika
ketua Son bukan sekedar gertak sambal belakang. Yi Kyung melihat setelah
berhasil menenangkan Moo Sam sekarang Ketua Son
yang berulah. Sung Mook pun memberitahu Ada kemungkinan jabatan Sek
Bagian Keuangan Asosiasi bisa dibatalkan.
“Seongbuk-dong
sudah ada di depan mata. Tidak ada waktu untuk bermain tarik ulur lagi. Jadi Hubungi
Baeksong Financial Group secara langsung!” perintah Yi Kyung, Sung Mook
terlihat kaget dan saat itu Se Jin masuk karena Yi Kyung mencarinya.
“Mulai
sekarang kita akan mengambil jalan pintas.” Kata Yi Kyung seperti ingin mulai
rencana yang lainya.
Se Jin
keluar dari rumah dengan style pakaian yang berbeda seperti seorang pengusaha
wanita yang sukses. Tak menunggu didepan mobil heran melihat sikap Se Jin dan
Se Jin pun berdiri disamping mobil ingin Tak bisa membuka pintu untuknya. Tak
menolaknya memilih untuk masuk ke dalam mobil lebih dulu. Se Jin pun tetap
diam, Tak akhirnya dengan wajah jengkel terpaksa membukakan pintu untuknya, Se
Jin pun bisa tersenyum puas. Sampai didepan sebuah pintu ruangan, Se Jin
mengangkat tanganya meminta pengawal agar menahan sebentar.
Flash Back
“Mulai
sekarang semua gerak gerikmu mewakili aku. Bukan sekedar berbohong nama, tapi
sebagai Lee Se Jin yang sebenarnya. Apa Kau sanggup?” ucap Yi Kyung
“Saya
tidak mau baju baru. Bolehkah saya pilih dari antara baju yang sudah pernah Daepyo-nim
kenakan sebelumnya?” kata Se Jin
Se Jin
akhirnya masuk ruangan, Ketua Son terlihat kaget. Se Jin menyapa semuanya
meminta maaf karena Presdir Seo ada rapat penting, jadi ia diminta untuk
mewakilinya dan memperkenalkan diri sebagai Lee Se Jin dari Galeri S. Predir lain yang melihat Se Jin terlihat
marah karena Yi Kyung itu tak minta maaf pada mereka.
“Apa
maksudnya ini? Ketua , sebaiknya segera Anda tuntaskan.” Ucap Presdir geram.
“Tolong
sampaikan kepada Presdir Seo. Mulai sekarang, posisinya sebagai Sek Bagian
Keuangan Asosiasi dibatalkan.” Kata Ketua Son, Se Jin bisa menahanya sebelum pergi
“Aku
sempat baca peraturan Asosiasi. Pembatalan jabatan Sek Bagian Keuangan Asosiasi
hanya bisa melalui rapat umum.Jika ingin memberhentikan Presdir Seo , Maka sebaiknya
Anda segera mengadakan rapat umum baru setelah itu mengambil keputusan.” Ucap
Se Jin, Ketua Son kaget mendengarnya.
“Tentu
saja ada pengecualiannya. Misalnya menyalahgunakan dana Asosiasi, maka bisa
langsung diberhentikan. Kabarnya mantan Sek yang sebelumnya dipecat gara-gara
masalah seperti ini.” Kata Se Jin sengaja menyindir, Presdir lain terlihat
marah mendengar ucapan Se Jin.
“Ah,
hampir saja lupa. Presdir bilang besok jam 4 sore beliau ada janji temu di
Seongbuk-dong. Beliau berpesan jika Anda merindukan Tetua, boleh mampir ke
sana.” Kata Se Jin, Ketua Son terlihat sedikit panik.
Ma Ri
merengek kembali pada ayahnya, Ki Tae mengeluh anaknya itu terlalu berisik.
Saat itu ketua Son dan yang lainya keluar ruangan, dan Se Jin pun keluar
dibelakangnya. Ma Ri melihat Yi Kyung langsung menyindirnya kaau sekarang
bergaya layaknya seorang presdir. Se Jin tak peduli dengan mengangkat wajahnya
karena tak ingin direndahkan.
“Diman
Seo Yi Kyeong? Jangan bilang kau datang mewakilinya” ucap Ki Tae panik dan
merasa kepalanya terasa sakit. Ma Ri binggung kenapa ayahnya terlihat panik
“Tunggu
apa lagi, Segera beritahu padanya jika dia telah diberhentikan.” Keta Ki Tae
“Bukankah
orang yang seharusnya dipecat adalah Anda, Direktur? Perlakukan Ayahmu dengan
baik. Akhir-akhir ini pasti sangat nelangsa, 'kan?” sindir Se Jin lalu pamit
pergi, Ma Ri berteriak marah. Yi Kyung
sedang rapat pun menerima hasilnya dari bisikan Sung Mook
Gun Woo
sedang bersama dengan Ki Tak karena mendengar kalau rekan kerjanya mau melawan
Seo Yi Kyung. Ki Taek pikir Terlahir dengan sendok emas di mulut seperti halnya
Gun Woo maka Jika tidak ada orang yang
mendukung, sama halnya dengan tidak memiliki tempat berteduh di padang pasir.
“Kau cukup
memperkuat pengontrolan secara internal saja dan Rumput liarnya biar aku yang
bereskan. Marilah kita saling menguntungkan.” Ucap Ki Tae mengajak agar
berkerja sama.
“Sepertinya
kau punya dendam yang sangat dalam terhadap Seo Yi Kyung” kata Gun Woo
menyindir
“Bukankah
kau juga punya rencana tertentu terhadap Park Moo Sam? Boleh dibilang luar
biasa.” Ucap Ki Tae
“Apa Kau
tahu sesuatu yang berhubungan dengan Presdir Seo? Hubungan kerja ataupun
masalah pribadi.” Kata Gun Woo
Ki Tae
merasa Gun Woo salah paham dan meminta agar membiarkan ia yang menghadapi Yi
Kyung, dan Gun Woo cukup fokus pada Moo Sam saja. Gun Woo tak yakin kalau Yi
Kyung bisa jatuh ke tangan orang seperti Ki Tae, lalu memilih untuk
menyudahinya, dengan mengatakan sudah melihat katalognya dan tidak ada niat untuk membeli jadi meminta
untuk segera pulang.
“ Sepertinya
kau kurang paham akan situasi. Apa Kau tahu jabatan seperti apa Sek Bagian
Keuangan Asosiasi? Jalan lurus menuju Seongbuk-dong. Begitu Seo Yi Kyung
berhasil menjalin hubungan dengan sana, maka sayap Park Moo Sam akan bertumbuh
sepasang Dan terbang semakin tinggi.” Kata Ki Tae.
“Sek
Moon.. tamunya masih belum mau pulang juga” sindir Gun Soo, Ki Tae pun pergi
dengan wajah penuh amarah.
Gun Woo
sendirian diruangan, teringat kembali kata-kata Yi Kyung “ Aku mau menjadi
orang jahat. Aku mau jadi orang pertama yang berdiri di puncak dan menatap
dunia dari atas.”
Moo Sam
masuk ruangannya dan dikagetkan dengan Gun Woo sudah duduk dikursi kerja saat
menyalakan lampunya. Gun Woo meminta maaf
karna tahu Moo Sam begitu sibuk jadi tetap ingin datang. Moo Sam bertanya apa yang sedang dilakukan Gun Woo
pada kursinya.
“Kursi
ini nyaman sekali ternyata, Tapi Sedikit disayangkan. Kabarnya Anda sedang
sibuk mencari orang dalam yang membocorkan rahasia. Kenapa tidak langsung
bertanya padaku saja, dan sibuk ke sana ke mari.” Sindir Gun Woo, Moo Sam
bingung.
“Info itu
bukan dibocorkan oleh orang dalam. Tapi dikirim ke mari oleh Baeksong Financial
Group. Begitu aku menyetujuinya, tapi Tetua Seongbuk-dong akan langsung
memberiku dukungan.” Kata Gun Woo.
“Lalu
Apa Kau kira dengan mengandalkan macan
ompong kau akan bisa menduduki posisi tersebut?” kata Moo Sam
“Kau
bukannya tidak tahu jika aku tidak suka dengan perselisihan antar anggota
keluarga. Sebagai syarat... Sebaiknya paman melupakan ambisimu untuk menjadi Ketua,
Ketua yang akan datang kalau bukan dari elektronik mungkin dari saengmyeong. Kedua
Direktur tersebut sama sekali tidak masalah.” Ucap Gun Woo
Moo Sam
mulai mengumpat, merasa GunWoo sekarang
lagi mengambil keuntungan atas kerja keras orang lain. Gun Woo pikir kalau
pamanya tidak seperti ini, maka juga tidak perlu mengunjungi Seongbuk-dong,
jadi meminta agar mengizinkan untuk tetap menjadi orang yang baik.
Yi Kyung
mengetahui Dokumennya berasal dari
Seongbuk-dong, menurutnya akan datang sendiri untuk mengkonfirmasinya. Akhirnya
Yi Kyung datang dengan mobil yang dikemudikan oleh Sung Mook. Sesampai didepan
pintu tubuhnya pun melakukan pemeriksaan lebih dulu, terlihat Ketua Son juga
datang ke rumah Ketua Jang. Sung Mook pun tak percaya akhirnya mereka datang
juga ke tempat ini.
Ketua
Park baru saja menjalani pemeriksaan di penjara, lalu melihat beberapa surat
untuknya dan melihat sebuah surat. Ketika membukanya dan langsung jatuh
pingsan. Perawat yang mendengar suara terjatuh kembali keruangan berteriak
memanggil dokter.
Ketua
Jang pun menyapa Ketua Son seperti relasi lama yang sudah tak bertemu,
sementara Yi Kyung seperti diabaikan begitu saja. Lalu Yi Kyung memperkenalakan
diri dari Galeri S dan mengaku kalau lancang datang ke rumahnya. Ketua Jang
seperti tak memperdulikanya dengan kembali berbicara pada Ketua Son.
“Ketua
Son, kesehatan Anda selama ini boleh dibilang cukup baik.” Ucap Ketua Jang lalu
melihat Ketua Son ingin duduk merasa kalau tak perlu duduk. Ketua Son binggung.
“Kau
sudah lama bekerja untuk Asosiasi, kan? Sekitar 7 tahun 5 bulan dan Sekarang
sudah saatnya beristirahat. Aku memanggilmu kemari karena ingin memberitahumu
tentang ini.” Ucap Ketua Jang, Yi Kyung melirik tak percaya dan Ketua Son
benar-benar kaget.
“Kau
lebih baik Kelola dengan baik perusahaanmu yang ada di Seoul. Jika ada waktu,
nasehati juga cucu-cucumu. Hal yang harus kau kerjakan banyak sekali.” Ucap
Ketua Jang
“Kesalahan
putraku... memang ada hubungannya dengan dana Anda, Tetua. Bagaimanapun juga,
kerugiannya akan kami ganti.” Kata Ketua Son berusaha menjelaskan. Sek Nam
memberitahu kaalu Masalah itu sudah selesai.Ketua Son keluar dari ruangan
dengan menahan amarah.
Ketua
Jang memberikan sebuah kotak pada Yi Kyung, memberitahu kalau Setiap hari sudah disalin selembar demi
selembar dan Rencananya akan diberikan pada saat ia datang tapi ternyata menghabis waktu setahun lebih. Yi
Kyung meminta maaf karena Ketua Jang menunggu lama.
“Apa yang
ingin kau rampas dariku? Jika kau berencana mengambil kembali semua yang
dirampas dari Ayahmu, maka akan sulit sekali jika hanya mengandalkan kekuatanmu
seorang.” Kata Ketua Jang
“Pada
Pemilu yang akan datang... Anda ingin duduk di posisi yang bisa mengendalikan
negara ini, kan? Saya bisa memberikan kesempatan tersebut padamu.” Ucap Yi
Kyung memberikan penawaran
“Sepertinya
bukan demi balas dendam, tapi demi memberiku kesempatan.” Kata Tuan Jang
“Gudang
uangmu yang sudah kelihatan dasarnya akan kupenuhi kembali.” Balas Yi Kyung
“Ucapan manis seperti ini, membuatku ingin
mempercayainya.” Kata Ketua Jang
“Saya punya
rencana juga sumber daya manusia. Dan tentu saja, saya juga memiliki
persyaratan. "Kartu" Park Gun Woo ini harus Anda singkirkan. Dan Kartu
As Moojin Grup ada di tanganku. Secara sepintas buku ini terlihat tebal. Sepertinya
Anda juga tahu sampai di mana kemampuanku. Saya adalah kesempatanmu yang
terakhir.” Tegas Yi Kyung
“Sepertinya
kau lupa hal yang paling penting. Kepercayaan. Apa alasannya aku harus
mempercayai putrai Seo Bong Soo?” ucap Ketua Jang dengan tawa mengejek.
Yi Kyung berdiri dari tempat duduknya, merasa
itu memang benar, Karena itulah kenapa ayaj gagal bahkan dikhianati oleh
teman-teman yang paling dipercayainya. Tapi ia yakin tidak akan gagal karena tidak
percaya pada siapapun. Yi Kyung akhirnya keluar ruanga memberitahu Sung Mook kalau
mereka. hanya bisa menunggu.Sampai saat ambisinya mengalahkan rasa curiganya.
Gun Woo
menemui ayahnya yang sedang dirawat sebelum pergi melihat beberapa surat diatas
meja dan melihat foto olimpiade 1988 dan berbaliknya tertulis pesan “Putri Seo
Bong Soo sudah kembali ke Korea.” Tuan Park terbangun
“Bagaimana
kondisimu?” tanya Gun Woo khwatir, Tuan Park mengaku baik-baik saja dan hanya agak
pening lalumelihat anaknya memegang foto langsung menyembunyikan pada tanganya.
“Orang
ini.. Apakah Punya hubungan apa dengan Ayah? Apakah ia seorang teman?” tanya
Gun Woo penasaran, Tuan Park hanya diam dengan memejamkan matanya
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar