PS : All
images credit and content copyright : TVN
Eun Tak
berpikir kalau wanita itu akan salah paham kalau seorang wanita yang menjawab
telepon milik Wang Yeo, tapi akhirnya tak memperdulikanya memilih untuk
mengangkatnya. Kim Sun binggung saat
mendengar suara wanita dan memastikan kalau ponsel itu milik “Kim Woo Bin”. Eun
Tak memberitahua kalau Manajer Kim Woo Bin sedang keluar sebentar. Kim Sun
heran kalau Woo Bin itu seorang manajer. Eun Tak pun mengubahnya dengan cepat
kalau Woo Bin itu seorang direktur.
“Perusahaan
macam apa yang mengubah posisi karyawannya
dalam hitungan detik begitu? Ahh.... Terserahlah. Aku tahu dia ada di sana. Jadi Katakan padanya, besok pukul 1 siang di
kafe yang sama.Tidak masalah dia datang sebagai manajer ataupun direktur. Kalau dia datang terlambat, aku akan
membunuhnya jadi Katakan seperti itu padanya.” Tegas Kim Sun lalu menutup
ponselnya
Eun Tak
melihat nama di layar ponsel Wang Yeo Wang Yeo tiba-tiba sudah ada disamping
Eun Tak dan bertanya apa yang dikatakan Kim Sun tadi. Eun Taek memberitahu agar
Wang Yeo bertemu denganya jam 1 siang di cafe yang sama dengan sebelumnya lalu
merasa kalau seperti mengenal suaranya. Wang Yeo mengatakan kalau ia yang ingin
bertanya lebih dulu. Eun Tak pun ingin tahu apa yang dingin ditanyakanya.
Wang Yeo
berjalan menuju ke cafe dengan mengingat semua pesan Eun Tak “Nomor ponsel,
nama, lalu umur. Golongan darah. Lajang atau Menikah Keuangan, Hubungan masa
lalu, Tipe wanita ideal. Dan seterusnya.. Kau tidak akan tahu apa saja yang
hendak dia tanyakan jadi Persiapkan jawaban untuk semua itu.”
Saat
didepan cafe, Wang Yeo melihat Kim Sun sudah ada didalam dan memberikan
lambaian tanganya, Kim Sun pun membalas lambainya dengan tatapan kesal dan
menyuruhnya segera masuk. Keduanya lalu duduk bersama, Wang Yeo langsung
memberitahu kalau Usianya 34 tahun, Ulang tahunnya tanggal 5 November, bintang Sagitarius.
Golongan darah A. Lajang, serta tinggal di rumah sewaan dan bisa memiliki mobil
kalau memang menginginkannya.
“Masa
laluku bersih Tapi untuk saat ini, aku belum memiliki kartu nama. Serta Aku
merindukanmu.” Ucap Wang Yeo seperti mencoba menghafal semua yang diajarkan Eun
Tak padanya, Kim Sun kaget mendengarnya dan mengaku kalau merindukan Wang Yeo
juga.
“Kau
sangat aneh. Apa Kau menyukaiku? Meskipun
kau menghindari telepon dariku?” kata Kim Sun
“Karena
kupikir...kau tidak akan menyukai seseorang yang tidak memiliki kartu nama.”
Kata Wang Yeo, Kim Sun pikir Wang Yeo bisa menjawab telpnya dan mengatakan kalau memang tidak memilikinya bahkan bisa
saja mengirim SMS padanya.
“Mulai
sekarang, akan kulakukan.” Ucap Wang Yeo berjanji lalu bertaya apakah Kim Sun memiliki
kartu nama
Kim Sun
binggung kenapa Wang Yeo menanyakan hal itu. Wang Yeo mengatakan hanya ingin tahu apa pekerjaannya. Kim Sun
mengodanya kalau wajahnya itu adalah kartu namanya, dengan tulis "Orang ini
sangat cantik". Wang Yeo terpana mengaku kalau berharap jadi ingin
memilikinya, Kim Sun tersenyum mendengarnya.
“Coba kau
bisa lihat sekarang, Lebih menyenangkan kalau kita bertemu langsung seperti
ini, Kau bisa mengenalku lebih jauh dan
kita bisa lebih dekat. Jadi Apa yang kau sukai?” kata Kim Sun, Wang Yeo menjawab
“itu kau” Kim Sun tersipu malu mendengarnya.
“Bukan
itu maksudku. Semacam hobimu” kata Kim
Sun, Wang Yeo tetap menjawab itu Kim Sun.
“Tindakanmu
yang tidak terprediksi... lebih menghanyutkan aku daripada drama TV. Kau yang
tidak terprediksi dengan memancing imajinasi-ku. Aku jadi kehabisan kata-kata dan
akhirnya justru selalu salah bicara. Hobi baruku adalah menemukan keberadaanmu,
seolah ini takdir Sang Kuasa atau mungkin justru kesalahan dari-Nya belaka.”
Ungkap Wang Yeo berkata dengan lancar.
Kim Sun
melihat Wang Yeo yang pintar sekali bicara lalu bertanya apakah ia memiliki
agama, Wang Yeo tak menyangka kalau Ada hal lain lagi yang harus dimiliki dan
ingin pamit pergi lalu akan menelpnya kalau
sudah memilikinya. Kim Sun menahanya menurutnya Wang Yeo
tidak perlu memilikinya dan menyuruhnya untuk duduk sebelum membunuhnya.
Kim Sun
mengeluh dengan Wang Yeo yang benar-benar aneh, Wang Yeo kembali menyebut umur
dsb seperti sebelumnya, Kim Sun mengatakan kalau Wang Yeo tidak perlu
mengatakannya pada dan meminta agar duduk saja,
karena akan pura-pura membaca majalah. Keduanya saling menatap penuh
dengan senyuman bahagia.
Keduanya
berjalan keluar dari cafe, Kim Sun bertanya apa yang disukainya. Wang Yeo
menjawab kalau itu sayuran dan ingin pamit pergi untuk ke arah kiri jalan. Kim Sun binggung dengan nasibnya dan berpikir
Wang Yeo akan pergi makan dan juga mentraktirnya. Wang Yeo pikir kalau sebelumnya sudah makan
hotdog dan Makan berlebihan adalah sumber penyakit.
“Kau yang
membuatku sakit, lebih dari apa pun di dunia ini.” Ungkap Kim Sun kesal dan tak
ingin membahasnya lalu bertanya mau keman Wang Yeo sekarang.
“Aku ada pertemuan
acara perusahaan jadi Aku harus membayar tagihannya kalau sampai tidak datang.”
Kata Wang Yeo
“Ada apa denganmu
ini? Kau aneh dan segala sesuatu yang di lakukan tidak benar. Bahkan Salah
semua.” Ucap Kim Sun kesal, Wang Yeo mengaku kalau Pertanyaannya terlalu sulit lalu pamit pergi
Semua
malaikat kematian sedang pesta minum disebuah restoran, saat itu Wang Yeo berjalan
dengan juniornya seorang pria menabraknya dan memarahinya agar berjalan dengan
benar. Juniornya itu terlihat kesal merasa pria itu tak tahu dengan yang
dikatakan pada malaikat maut, karena merasa kurang dari sebulan bisa membuat
para arwah gentayangan mengamuk.Wang Yeo pikir itu sudah jai tadinya dan
bergegas pergi karena ingin ke toilet.
“Penyelamat
kita sudah sampai. Waktunya pulang,
Cepat Bayar tagihannya.” Kata teman Wang Yeo, Wang Yeo pun melihat tagihan dan mengeluh
kalau banyak sekali dan ingin mengambil dompetnya, lalu tersadar dengan meraba
badanya kalau dompetnya itu hilang.
Ia
teringat sebelumnya ditabrak oleh pria dan ternyata seorang pencopet. Juniornya
benar-benar kesal karena pria itu benar-benar
mencuri dari orang yang salah. Teman Wang Yeo pun mengajak mereka
mengunakan topi bersamaan laluBergerak pelan-pelan dan pergi tanpa ada yang
menyadari, tapi junior yang wanita takut
kalau harus menulis permintaan maaf resm jika menggunakan kekuatan di
luar urusan pekerjaan.
Si senior
memastikan kalau mereka tidak perlu melakukanny lalu menyuruh Tahun angkatan
23, pergi duluan dan berbisik kalau tahu solusinya.Wang Yeo bertanya apa yag
membuat mereka bisa terhindar dari
hukuman. Temanya pikir nanti bisa melihatnya. Wang Yeo pun akan mengambil
topinya dan akan pergi, tapi ternyata topinya tak ada.
Temanya
dengan senyuman sengaja membawa topi Wang Yeo lalu menghilang bersama dengan
yang lainya. Wang Yeo ditinggal sendirian dengan tatapan pemilik restoran yang
meminta agar membayar semua tagihan. Wang Yeo yang panik akhirnya menelp
meminta bantuan.
Kim Shin
sudah duduk dikantor polisi dengan Wang Yeo yang sudah ada disampingnya. Polis
bertanya apakah Kim Shin akan menjadi penjamin untuk Wang Yeo karena baru bisa
melepaskanya. Kim Shin pikir kalau salah paham, ia datang karena Wang Yeo yang
menelpnya tapi tidak mengenal orang yang duduk disampingnya.
“Dia
tidak mungkin membutuhkan bantuanku. Tapi Aku juga tidak yakin bisa membantu
dia.” Kata Kim Shin, Wang Yeo kesal karena sebelumnya Kim Shin menjawab
teleponnya
“Mari sepakat
bahwa kita saling kenal dan Aku akan membantumu, dengan menghapus ingatan Tae
Hee.” Bisik Wang Yeo, Akhirnya Kim Shin mengubah pernyataanya kalau mengenal
Wang Yeo
Ia
menyindir kalau Makan tanpa membayar adalah kejahatan menyedihkan yang baru
didengar sekarang, dengan bertanya dimana harus memberikan tanda tangan dan
memberikan kartu namanya. Wang Yeo menjerit kesal karena Kim Shin ternyata
punya kartu nama.
Wang Yeo
cemberut keluar dari kantor polisi lalu bertanya kenapa Kim Shin memiliki kartu
nama, Duk Hwa datang dan langsung memberikan sebungkus tahu karena pamanya baru
keluar dari penjara. Wang Yeo bertanya apakah Duk Hwa tahu bahwa Kim Shin
memiliki kartu nama.
Tentu
saja dia punya, paman ku pemilik banyak perusahaan. Mulai Hotel, ekspedisi
barang, konstruksi, minyak, dan perabotan. Apa Kau tidak tahu?” kata Duk Hwa
“Hentikan.
Aku memang tidak memberitahu dia dan Sekaya itulah aku.” Ungkap Kim Shin
bangga, Duk Hwa pun menyuruh Wang Yeo agar memakan tahu yang dibawakanya.
Wang Yeo
mengeluh kalau paman dan keponakan itu sama saja dan menyuruh keduanya minggir
lalu bergegas pergi. Duk Hwa heran
melihat Wang Yeo yang berjalan menghindari orang yang jalan didepanya. Lalu
bisa mengerti, kalau Wang Yeo itu bisa melihat sesuatu saat bersentuhan dengan
seseorang Kim Shin memberitahu yang dimaksud adalah Kehidupan lampau orang
tersebut.
“Apa Dia
bisa melihat kehidupan masa lampau seseorang? Lalu bagaimana denganmu pamaan,
kekuatan apa yang kau miliki?”kata Duk Hwa penasaran
“Kekuatanku
adalah hidup abadi.”kata Kim Shin bangga
“Kau
tidak bisa melakukan hal selain menurunkan hujan, kan?”ejek Duk Hwa, Kim Shin
pun memilik untuk berjalan pergi saja.
Kim Shin
melihat kamar Eun Tak yang kosong, lalu berusaha menelpnya Wang Yeo lewat
sengaja meyindir sudah menduga si roh yang hilang itu belum pulang dan berpikir
masih berkencan. Eun Tak mengangkatnya, Kim Shin bertanya keberadaanya karena
sudah malam dan di luar sana menakutkan, Eun Tak mengatakan kalau baru jam 7
malam dan sedang sibuk, langsung menutup ponselnya.
Semua
hantu terlihat ketakutan melihat Goblin yang datang, Kim Shin pun bertanya
Apakah salah satu dari mereka melihat mempelai Goblin. Salah satu hantu
mengangkat tangan karena melihatnya. Kim Shin pun bertanya dimana keberadanya.
Duk Hwa
masuk rumah memanggil Kim Shin, Wang Yeo yang sedang melihat handuk memberitahu
kalau Kim Shin sedang tidak di rumah.
Duk Hwa pun meminta agar memberikan barang milik Kim Shin karena lupa
kalau menaruh didalam mobilnya.
“Kenapa
mengembalikan ini padanya, padahal dia
mengambil kembali kartu kreditmu?” ucap Wang Yeo heran
“Kakek ku
bilang akan memberiku uang saku kalau aku mau mengantarkan ini.” Kata Duk Hwa,
Wang Yeo ingin mengumpat kalau manusia itu. Duk Hwa menyela kalau memang mengerikaan dan kuat seperti kapitalisme itu.
“Dia
memberimu kartu kredit dan menyerahkan akta rumah padaku. Dan Dia pasti memberikan
sesuatu yang lebih berharga pada kakekmu.” Kata Wang Yeo memikirkannya.
Duk Hwa
seperti berpikiran yang sama dan ingin tahu apa yang ada didalamnya dan
mengajak untuk melihatnya karena Kim Shin tak ada dirumah. Lalu terlihat
lukisan seorang wanita yang cantik menurut Duk Hwa. Wang Yeo tanpa alasan
langsung menangis melihatnya. Duk Hwa terus mengoceh berpikir kalau itu mantan pacar Kim Shin dan
terlihat lukisan itu sudah tua. Lalu ia tersadar melihat Wang Yeo yang menangis
dan merasa dibagian dadanya yang terasa sesak.
Kim Sun
duduk melamun sendirian di restoranya tanpa pengunjung.
Flash Back
Ratu
sedang berlatih berjalan dengan gaunya, dengan mangkuk dibagian pundaknya agar
tak terjatuh. Sementara Raja mengintip dari kejauhan terlihat bahagia melihat
wanita yang sedang berlatih jalan, sang ratu seperti melihat sesuatu dan
akhirnya mangkuknya yang ada dipundaknya jatuh berantakan.
Si nenek
yang berubah jadi wanita menceritakan Itu
adalah awal dari kisah cinta yang sedih dan tragisdan Takdir itu sangat sedih,
menurutnya Jatuh cinta bukanlah sebuah dosa tai Hanya saja, mungkin mereka tidak pantas atas apa yangdi dapatkan.
“Apa yang
harus kulakukan jika tiba-tiba kau
menaikkan biaya sewanya? Aku tidak sanggup kalau membayar tambahan 100,000 won per bulan.” Kata Junior Wang Yeo
yang menyewa rumah si nenek.
“Sejak
kau pindah, aku terus saja bermimpi buruk tentang para malaikat kematian.” Kata
si nenek
“Aku
mengerti. Kamar mandiku agak bermasalah.
Kapan akan diperbaiki?” kata Malaikat Kematainan, Si nenek pun
menyuruhnya kalau tak perlu mandi saja karena akan tetap tampan, Malaikat maut
pun tak bisa berkata apa-apa lagi.
Eun Tak
sedang ada di sebuah ballroom dengan mempelai wanita dan pria diatas panggung,
dengan suara merdunya berusaha menyanyikan untuk keduanya. Saat itu Kim Shin
datang dan Eun Tak sempat gugup tapi berusaha untuk tetap menyanyi dengan baik,
Kim Shin pun terlihat berkaca-kaca mendengar nyanyian pacarnya, begitu juga Eun
Tak.
Keduanya
pun berjalan pulang, Kim Shin tak percaya kalau Eun Tak bisa bernyanyi. Eun Tak
mengaku hanya bisa sedikit saja dan bertanya kenapa Kim Shin bisa tahu ada
ditempat itu,Kim Shin mengatakan Eun Tak bisa melarikan diri, tapi tidak bisa
bersembunyi lalu bertanya bagaimana dengan perkerjanya direstoran ayam apakah
dipecat.
“Aku
bekerja dobel sekarang. Bernyanyi di pesta pernikahan gajinya juga lumayan.
Tapi...menyaksikan upacara pernikahan membuatku merasa aneh. Ya... "...Aku
tidak akan memiliki seorang Ibu yang menyalakan lilinnya atau Ayah yang menggenggam
tanganku menuju altar. Aku tidak memiliki teman yang akan memotret momen
bahagia itu. Tanpa teman, tidak akan ada
uang hadiah pernikahan." Pemikiran semacam itu muncul dalam benak.” Kata
Eun Tak merasa itu pasti lucu.
Ia merasa
kalau itu mungkin sebabnya terobsesi
menjadi mempelainya dan Terasa seolah mereka
akan menjadi keluarga. Kim Shin melihat Eun Tak yang mulai berkaca-kaca
berbicara didepanya. Eun Tak mengaku sempat
berpikir bisa meliliki sesuatu yang sebelumnya tidak dimiliki. Bagaikan takdir
sengaja mengaturnya untuknya. Kim Shin binggung kenapa Eun tak kembali menangis berpikir kalau mencoba membuatnya merasa bersalah
“Tidak...
Pada akhirnya, aku yang harus meminta maaf... Maaf karena tidak bisa mencabut
pedang itu. Aku benar-benar ingin mengatakannya, tapi setiap kali bertemu, kita
selalu saja berdebat Aku tahu ini bukan waktu yang pas, tapi kurasa lebih baik
mengatakannya sekarang, selagi kita membahasnya.” Kata Eun Tak
“Aku
bekerja dobel dan bersiap untuk keperluanku. Jadi, bisakah kau menunggu sedikit
lagi sampai aku bisa meninggalkan rumah itu? Berhentilah menjahatiku Sampai aku
siap keluar dari sana, dan tidak bisakah kau memberiku diskon 50%...karena
sudah jahat padaku? Aku mohon” ucap Eun
Tak
Kim Shin
langsung memeluknya mengatakan kalau
tidak bisa melakukannya untuk diskon 50%. Eun Tak melepaskan pelukanya
dan meminta potongan 45 %. Kim Shin tertawa mendengarnya lalu tiba-tiba
merasakan sakit dibagian dadanya, Eun Tak panik berpikir kalau Kim Shin terluka
Karena pedangnya dan terlilhat pedang yang menusuk bagian dada Kim Shin.
Eun Tak
berusaha memegangnya dan kali ini bisa memegangnya, lalu mencoba menarikny dan
ternyata mulai bergerak, Kim Shin mulai panik dan langsung mendorong Eun Tak,
saat itu juga tubuh Eun Tak melayang diudara.
Tubuh Eun Tak ingin menabrak truk. Kim Shin dengan cepat menghalangi untuk
menyelamatkanya. Tiba-tiba terjadi sesuatu yang didalam parkiran mobil semua
seperti bertabrakan dengan beberapa mobil terbalik seperti terjadi kecelakan.
Eun Tak pun kembali menyentuh kembali ke jalan dan merasakan Kim Shin yang
memeluknya dengan erat.
“Hal itu
benar... Masa depan yang sebelumnya aku lihat memang benar. Dengan bantuan
gadis ini, maka aku bisa mengakhiri keabadian ini dan menjadi abu. Manusia
hanya bisa hidup maksimal sampai 100 tahun. Sebenarnya, apa yang ingin aku ketahui,
kehidupan abadiku ini atau wajahmu? Kurasa, itu wajahmu.” Gumam Kim Shin dengan
dibelakangnya terlihat kekacauan mobil-mobil yang terparkir jatuh dan terbakar.
bersambung ke episode 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar