PS : All
images credit and content copyright : KBS
Na Ri
sedang duduk dimeja dengan Nan Gil yang membawakan secangkir teh. Duk Bong
menelp, Na Ri langsung menanyakan hasilanya. Duk Bong mengatakan kalau Tuan
Hong akan segera kembali, karena tidak
melakukan kejahatan apapun dengan identitas palsunya, jadi bisa membayar denda
dan tidak masuk penjara, serta meminta Na Ri tak perlu khawatir.
“Aku
tidak khawatir. Setidaknya dia bisa melakukan itu untuk mendapatkan namanya
kembali.” Kata Na Ri,
“Pemikiran
yang bagus.” Kata Duk Bong, Na Ri pun mengucapkan terimakasih.
Duk Bong
masuk ke dalam rumah menemui ayahnya yang sedang sibk, wajahnya terlihat marah
bertanya Kenapa ayahnya meminta Tuan Kwon untuk menyerahkan diri. Tuan Kwon
mengatakan kalau ia setuju untuk menghapuskan hutangnya, jadi Tuan Hong harus melakukan sesuatu untuknya.
“Apa yang
akan seorang penipu lakukan? Sepertinya kau membenciku, jadi aku mencoba untuk
membuatmu bisa bersama Na Ri. Dan Jaga itu untuk dia.” Ucap Tuan Kwon merasa
tak ada yang salah dengan keputusanya.
“Aku tahu
itu tentang tanah. Aku tahu kau membuat Hong Sung Kyu menjadi seorang debitur
dan penculik.” Ucap Dok Bong
“Beraninya
kau percaya seorang penipu dan menjawabku!!” kata Tuan Kwon marah
“Kau
ingin dia untuk memulihkan namanya... dan mengajukan gugatan untuk mengklaim
tanah itu! Kalau kau tidak memiliki rasa malu, setidaknya miliki hati nurani. Kau
membunuh anak-anak... dan berpura-pura seakan kau tidak tahu. Lalu sekarang, haruskah
kau mencuri tanah itu juga?” ucap Duk Bong marah
“Tanah
itu... awalnya adalah milik kami. Jadi Sudah hak kami untuk mengambilnya.”
Tegas Tuan Hong
“Aku
tidak ingin sampai sejauh ini, tapi aku bersumpah akan membuatmu diadili.”
Balas Duk Bong benar-benar berang dengan tingkah ayahnya.
Nan Gil
mengunting beberapa foto lalu menempelnya dan juga membuat tulisan membuatnya
menjadi sebuah buku berjudul (Langkah kaki Hong Na Ri) wajahnya tersenyum puas
melihat buka buatanya. Sementara Na Ri menemui ayahnya di penjara
“Aku
sangat bersyukur, Mungkin karena hatiku merasa damai, tapi aku tidur dengan
sangat nyenyak. Ternyata Nyaman sekali di sini.” Ungkap Tuan Hong
“Apa kau
benar-benar datang untuk menyerahkan dirimu? Aku mendengar kau akan segera
dibebaskan, jadi Bertahanlah. Duk Bong akan mengurusnya.” Ucap Na Ri seperti
merasa curiga pada ayahnya.
“Kau
tahu, Aku sangat suka si pengacara itu. Ternyata Dia tidak seperti Ketua Kwon
dan memiliki rasa tanggung jawab. Dia sempurna untukmu. Aku terkejut melihat
betapa cepat dia berlari. Selian Dia menyukaimu, kan?” ucap Tuan Hong seperti
ingin Na Ri dengan Duk Bong
“Kami
tidak memiliki hubungan seperti itu.”
Tegas Na Ri, Tuan Hong membalasnya kaalu
tidak akan pernah menyetujui si kurang ajar itu, Nan Gil.
“Kau
tidak punya hak untuk mengatakan itu.” Balas Na Ri dengan nada tinggi, Tuan
Hong tak percaya kalau Setiap kali namanya muncul, maka membuatnya jadi marah.
Na Ri
keluar dari kantor polisi memberitahu Duk Bong kalau ayahnya mengucapkan terima
kasih. Duk Bong pikir sudah bersikap kejam pada tuan Hong dan melihat kalau
ayahnya itu membuat hidup Na Ri kesulitan,
Na Ri memuji Duk Bong yang sudah melakukannya dengan baik.
“Nan Gil
melakukannya dengan baik, tapi aku tidak bisa melakukan. Kau memiliki senyum
ibumu.” Ucap Duk Bong memuji lalu meminta maaf karena keluar begitu saja dari
mulutnya.
“Kita
tidak perlu pergi ke Seulgi-ri. Jadi Kemana kita harus pergi?” ucap Duk Bong
Na Ri
berada di lobby gedung ditanganya
seperti brosur untuk menonton pertunjukan, tak jauh darinya melihat
sosok seperti punggung milik Nan Gil, beberapa saat kemudian seorang wanita
memeluknya dari belakang, ternyata bukan Nan Gil. Duk Bong datang membawakan
segelas kopi, Na Ri pun tersadar.
“Sangat
menyenangkan melihatmu ada di luar Seulgi-ri.Kau kelihatan lebih baik di sini.”
Ungkap Duk Bong lalu meminta agar Na Ri Jangan
keluar dari pekerjaannya.
“SeJujurnya,
aku tidak suka Seulgi-ri.Aku jadi bosan setelah satu haridan kembali ke Seoul.
Tapi aku kagum bahwa aku baik-baik saja di sana.Aku merasa bersalah kepada
ibuku.”kata Na Ri
“Bagiku
kau kelihatan tidak bahagia di sana.Apa kau tahu bagaimana kau terlihat
ditempat itu?” kata Duk Bong
“Memang akan menjadi aneh agar tidak bersama dua
ayah.Yang satu ada dalam sel tahanandan yang lainnya ingin pergi.Aku
satu-satunya yang bisa melindungi Seulgi-ri.” kata Na Ri, Duk Bong pun tak
banyak berkomentar.
Pertunjukan
dimulai, beberapa penonton tertawa melihat tingkah pemain diatas panggung yang
begitu lucu, begitu juga Duk Bong. Tapi Na Ri memperlihatkan wajah sedih dengan
melamun.
Yong Kyu
memberikan sebuah buku dan juga USB memperlihatkan pada ketiga rekan kerjanya
kalau Nan Gil yang memberikan buku petunjuk bisnis Pangsit Hong dan meminta
agar mempelajarinya, selain itu yang
lebih mengejutkan lagi Nan Gil meminta agar menuliskan juga sekarang.
“Kenapa
dia melakukan ini kepadaku? Apa bagimu aku terlihat rajin? Haruskah aku...menerima
beban ini pada usia seperti ini?” ucap Yong Kyu heran
“Bukankah
kau hanya setahun lebih muda dari tuan Ko?” kata Ha Ni, Duk Shim yang
mendengarnya tak percaya keduanya hanya beda satu tahun saja karena Nan Gil terlihat
sangat dewasa.
“Kita
akan mengambil suara, cara demokratis. Kalau kau tetap tinggal bahkan setelah
bos pergi, sentuhkan sikumu ke mulutmu. Berputar 100 kali.” Kata Yong Kyu, Ha
Ni terlihat binggung, Yong Kyu mengubahnya.
“Kita
semua akan pergi kalau Boss pergi. Ini keputusan Sudah bulat! Pangsit Hong
adalah loyalitas.” Ucap Yong Kyu, semua terlihat setuju.
Keduanya
pulang bersama, Duk Bong memulai pembicaraan dengan mengajak Na Ri untuk pergi
bersama ke pesta akhir tahun karena teman-temanya slealu mengadakanya setiap tahunnya dan merasa malu untuk pergi sendiri jadi meminta agar Na Ri
jadi pasanganya.
“Aku tahu
seseorang yang suka pesta” ucap Na Ri mengingat itu Yeo Joo
“Dia
adalah eseorang yang sudah menjadi musuh dengan teman-temanku.” Kata Duk Bong
yang sudah tahu kalau itu pasti Yeo Joo, Na Ri binggung kenapa Yeo Joo bisa
seperti itu.
“Dia
mengklaim itu karena mereka bicara buruk tentang aku, tapi mereka mungkin hanya
mabuk. Aku mewakili ayahmu. Apa kau tidak bersyukur? Seharusnya itu adalah
memberi dan menerima.” Ucap Duk Bong, Na Ri mengerti dan menyetujui ajakan
pengacaranya.
Duk Bong
melihat Na Ri yang masuk tanpa pamit, lalu mengingat katanya “Seharusnya itu
adalah memberi dan menerima.” Dan berkomentar kalau itu sangat tak dewasa. Na
Ri akan masuk rumah dan melihat ke pintu restoran, akhirnya ia mengetuk kamar
Nan Gil tapi ternyata Nan Gil tak ad didalam kamar.
Na Ri
masuk ke rumah kaget melihat Nan Gil ada diruang tamu dengan tatapan sinis,
ia bertanya kenapa Nan Gil ada
dirumahnya bukan mengaduk adonan. Nan Gil mendengar Na Ri yang berbicara
terbata-bata dengen mengejeknya pasti merasa bersalah. Na Ri mengelak.
“Kau akan
mati beku, dengan mencoba terlihat cantik.” Ucap Nan Gil melihat pakaian Na Ri
Na Ri
terdiam mengingat saat bersama ibunya, saat baru pulang mengigil kedinginan.
Nyonya Shin terlihat bahagia melihat anaknya yang datang lalu berkomentar “Kau
akan mati beku, dengan mencoba terlihat cantik.” Sama dengan yang diucapkan Nan
Gil padanya.
“Pertama
ayah tiriku, kemudian ibuku. Berhenti membingungkan aku.” Kata Na Ri kesal, Nan
Gil heran Na Ri malah berkata seperti itu lalu menyuruh duduk, Na Ri pun
menurutu duduk didepan Nan Gil.
“Ini buku
tabungan dan buku untuk restoran.” Kata Nan Gil memberikan buku diatas meja, Na
Ri merasa kalau Nan Gil memintanya untuk
mengelola Pangsit Hong?
“Tempat
ini akan berjalan dengan sendirinya. Yong Kyu yang mengelola bahan-bahan dan
gaji.” Jelas Nan Gil
“Apa kau
tidak akan bertanya ke mana aku akan pergi bersama Duk Bong?” ucap Na Ri, Nan
Gil pikir Na Ri bisa melihat kalau sedari tadi berusaha menahan diri.
“Kau
begitu baik dalam hal itu. Tapi kenapa kau menahan diri?” ucap Na Ri heran, Nan
Gil tahu Duk Bong itu menjadi pengacara ayahnya, jadi tidak bisa mengatakan apa-apa.
“Ini
tidak akan seperti kalau kau menonton film,meninum teh, dan bersenang-senang
dengan dia.” Kata Nan Gil, Na Ri terlihat gugup mengaku kalau tidak tertarik untuk melihat ini.
Nan Gil
kembali melihat Na Ri yang gugup merasa kalau pasti melakukan itu, Na Ri
menyangkalnya tapi akhirnya mengaku kalau menyaksikan pertunjukan musik dan
minum teh. Nan Gil yang kesal merasa Na Ri
tidak perlu memberitahu semuanya. Na Ri pun membalas kalau Gadis-gadis
seperti Duk Shim mungkin mengikutinya di Seoul.
“Aku
tidak memikirkan itu. Kau tidak masalah naik bis, tapi sekarang kau tidak bisa
pergi ke Seoul tanpa Duk Bong.” Kata Nan Gil, Na Ri meminta Na Gil mengaku
kalau tidak menyukainya.
“Kau
lebih baik jujur saja, Katakanlah kau tidak percaya kalau aku tinggal sendirian
di Seoul.” Ucap Nan Gil
“Kau juga
lebih baik Jujur dan katakan temanku itu sangat mengganggumu.” Balas Na Ri
“Kau ada
di luar sepanjang malam kalau kau datanglewat tengah malam!” ucap Nan Gil kesal
berdiri dari tempat duduknya.
Na Ri
pikir jarang sekali pulang pagi, Nan Gil meminta Na RiJangan bersikap tidak
masuk akal setelah bermain-main sampai sekarang. Na Ri juga meminta Nan Gil Jangan
bersikap dingin dan kemudian menyimpan dendam. Nan Gil pikir sudah larut malam
jadi lebih baik pergi tidur saja dan bicara nanti karena Na Ri pasti ingin tahu
bagaimana caranya mengelola restoran lalu pergi meninggalkanya. Na Ri pun
melihat buku tabungan seperti tak percaya dengan jumlahnya.
Nan Gil
masuk kedalam kamar lalu mengeluh pada dirinya bersikap kekanak-kanakan seperti itu dan harus berkata
kasar pada Na Ri. Na Ri pun terlihat merasa menyesal sudah berkata kasar pada
Nan Gil.
Esok Pagi
Na Ri
keluar dari rumah dengan pakaian rapi dan melihat Nan Gil didepan restoran
memberikan senyumannya, menyapa semua pelanggan yang sedang mengantri lalu
melihat ke arah Na Ri keduanya terlihat sinis karena kejadian tadi malam.
Yeo Joo
baru saja selesai bertugas, Na Ri memanggilnya. Yeo Joo kaget melihat Na Ri
yang ada dikantor. Na Ri mengaku sengaja menunggunya setelah konsultasi yang
kedua Yeo Joo bertanya kapan Na Ri akan kembali berkerja. Na Ri kesal karena Yeo Joo yang memberitahu teman-temannya
kalau akan kembali dan ia menegaskan
kalau tidak akan kembali,menurutnya Nan Gil itu bertekad untuk menghancurkanya.
“Kalau
kau tidak akan kembali, maka aku harus berhenti.” Kata Yeo Joo
“Memangnya
aku akan percaya padamu. Kau memiliki terlalu banyak utang untuk berhenti.
Sekarang Ikut denganku.” Kata Na Ri menariknya.
Yeo Joo
pikir kalau memang Na Ri tidak ingin kembali bekerja, maka lebih baik menikah
dengan Nan Gil dan selamatkannya. Na Ri kaget mendengarnya, Yeo Joo
mengingatkan Na Ri yang mengambil cuti
untuk menikah, jadi menikahlah. Na Ri membayangkan saat Nan Gil meraih tanganya
dan berjalan dialtar penikahan.
“kenapa
kau bisa mengungkit pernikahanku?” keluh Na Ri, Yeo Joo menyuruh Na Ri bicara
secara singkat saja karena sangat sibuk.
“Duk Bong
memintaku untuk pergi bersamanya ke pesta akhir tahun. Jadi aku menunggu untuk
meminta saran gaun pesta kepadamu.” Kata Na Ri melihat seperti Yeo Joo menahan
air matanya.
“Aku
mengerti... Itu bukan karena Nan Gil. Aku kira kau tidak mengabaikan peringatan
dariku.” Kata Yeo Joo berusaha untuk tak terlihat sakit hati.
“Aku
melakukannya. Peringatanmu benar-benar
mengenaiku. Terima kasih.” Kata Na Ri, Yeo Joo pun memberikan selamat.
“Tapi Na
Ri, jangan bersikap sombong dan perkasa di depanku lagi. Kau hanya seorang
wanita biasa yang memiliki pilihan antara Nan Gil dan Duk Bong dan memilih
uang.” Ucap Yeo Joo
“Sloganku
hari ini adalah untuk menjadi seorang wanita biasa.” Balas Na Ri
“Jadi Berhenti
berpura-pura tidak tertarik, dan cari penampilan untuk akhir tahunmu. Internet
penuh dengan informasi.” Kata Yeo Joo dan akan pergi, Na Ri langsung menyuruh
Yeo Joo kembali duduk, Yeo Joo pun duduk dengan wajah cemberut.
“Aku mendengar
kau mengacaukan pesta teman-teman Duk Bong karena mereka membicarakannya” kata
Na Ri, Yeo Joo merasa kalau sengaja berbicara dibelakangnya,
“Aku tahu
kau menyukai dia, Kau tidak akan merusak pesta.” Kata Na Ri, Yeo Joo menegaskan
tidak akan mencuri Duk Bong jadi Na Ri tak perlu khawatir
“Jadi Bagaimana
perasaanmu sekarang ini? Kau dan Duk Bong tidak berkencan, tapi kau merasa
seperti...Aku merebutnya darimu,sehingga kau marah dan ingin menangis. Jadi
Jangan lupa perasaan itu. Orang-orang yang terluka...menderita 100 kali lebih
berat daripada itu. Bertobatlah.” Ucap Na Ri berdiri dari bangkunya.
“Kau
itu... mustahil untuk disukai.”balas Yeo Joo dengan air mata mengalir.
“Jangan
memutar kata-katamu. Apa itu kesalahanku karena kau tidak menyukaiku?” balas Na
Ri
“Aku
terlalu baik untuk mengatakan, "Aku membencimu."” Ucap Yeo Joo
“Kalau
begitu belajarlah melakukannya. Dan kalau kau menyukai Duk Bong, lakukan dengan
caramu. Jangan mengganggu orang di sekitarnya.” Tegas Na Ri lalu berjalan pergi
meninggalkanya.
Nan Gil
merapihkan baju chef yang biasa digunakan, Yong Kyu masuk ke dalam kamar
mengeluh dengan cara Nan Gil memanggil ke kamarnya seperti dipanggil ke kantor kepala sekolah. Nan Gil
memberikan seragam Chef untuk Yong Kyu agar memakainya.
Yong Kyu
keluar dari dengan pakaian seragam yang biasa dipakai Nan Gil. Duk Shim yang
memilihanya memuji kalau sangat mengagumkan. Nan Gil pun ikut tersenyum
memberitahu kalau pakainya itu memang bisa membuat seperti pria dewasa
menurutnya mereka harus memperbarui website. Yong Kyu hanya tertunduk sedih
lalu melepaskan bajunya.
“Aku tahu
itu menyakitkan bagimu. Aku benar-benar tahu, tapi pikirkan juga tentang kita.
Ini tidak benar karena Kau yang membuat tempat ini. Tapi Kenapa kau melarikan
diri?” ucap Yong Kyu lalu berjalan pergi, Joon dan Ha Ni juga meninggalkan
ruangan, Na Ri yang baru datang juga ikut melihatnya saat masuk ke dalam
restoran.
“Kau
mengatakan kepadaku...Kalau aku membiarkan orang lain mengambil sesuatu, maka
mereka akan terus mengambilnya. Mereka yang mengambilnya tidak memiliki hati
nurani. Jadi kenapa kau membiarkan mereka mengambilnya darimu?” ucap Duk Shim
lalu berjalan pergi, Na Ri akhirnya masuk ke dalam
“Tidak
ada yang memihak padamu.” Ejek Na Ri, Nan Gil merasa sebagai atasan yang jahat,
Na Ri membenarkan.
“Kau
seorang bos yang jahat, tapi karyawanmu mencintaimu. Aku pergi ke kantor untuk
konsultasi.”kata Na Ri
Nan Gil
bertanya apakah Na Ri sudah memutuskanya, Na Ri mengaku belum. Dan akan memikirkannya lagi. Na Gil merasa
kalau Na ri tidak menghormati pendapat ayah tirinya. Na Ri pun bertanya apa
yang terjadi dengan Nan Gil yang ingin menjadi pria biasa lalu pergi
meninggalkanya.
Nan Gil
melihat foto-foto Na Ri yang berhasil diambil saat mencoba untuk masuk ke dalam
komputernya, lalu mengingat kembali kata-kata Na Ri “ Coba hidup sebagai Ko Nan
Gil, bukan ayah tiriku atau pemilik Pangsit Hong. Bagaimana kau akan
memulainya?” lalu Nan Gil pun membaringkan tubuhnya.
“Ko Nan
Gil.... Bagaimana kau akan memulainya?” kata Nan Gil memikirkanya.
Beberapa
wanita melihat Yong Kyu yang berada didepan restoran, karena mengetahuinya dari
TV meminta untuk foto. Yong Kyu pun dengan senang hati menerimanya, sementara
Duk Shim terlihat sinis melihat Yong Kyu
yang foto dengan dua wanita. Duk Bong
datang memanggil Nan Gil yang sedang ada didepan restoran.
“Nan Gil...
Aku tidak tahu kenapa harus menyampaikan pesan ini, tapi ayah Na Ri bertanya
kapan kau akan pergi.” Kata Duk Bong, Nan Gil melihat pakaian Duk Bong yang
terlihat sangat rapih hari ini.
“Iya. Aku
berpakaian untuk pesta. Apa kau tidak akan pergi ke pesta liburan?” ucap Duk
Bong lalu berjalan pergi, Na Ri kelaur dari rumah dan Duk Bong membuka pintu
mobil, Na Ri hanya menatap Nan Gil dan masuk ke dalam mobil.
“Akankah
kita memiliki cinta segitiga di Seulgi-ri?” ucap Yong Kyu melihatnya.
Keduanya
berada di dalam mobil. Duk Bong memuji Na Ri yang terlihat seperti ingin berpesta. Na Ri
memberitahu Duk Bong kalau tidak bisa pergi. Duk Bong mengeluh Na Ri yang tak
memberikan waktu untuk mencari penggantinya,
lalu menyakinkan kalau ini bukan acara yang serius. Jadi Na Ri bisa tinggal
selama beberapa menit dan kemudian pergi.
“Maafkan
aku.” Ucap Na Ri merasa tak enak, Duk Bong pikir tak perlu karena ia juga tak
diharuskan membawa teman kencan, jadi akan mengantar kembali ke rumah.
“Tidak,
Aku ingin pergi ke Seoul... ke kafe milik seorang teman.” Kata Na Ri, Duk Bong
menganguk mengerti.
Ran Sook
yang mendengar cerita Na Ri tak tercaya
kalau mereka akan berkencan sebagai pria dan wanita biasa, menurutnya itu
sangat membuatnya ingin tertawa. Na Ri menyesal karena menceritakan semuanya
pada Ran Sook.
“Kurasa dia
memiliki hati nurani setelah membuatmu menangis. Kalimatnya sangat mudah "Ayo kita berkencan. Ini adalah hari
pertama."Dia bertele-tele dan meminta secara tidak langsung.” Ucap Ran
Sook, Na Ri hanya diam saja.
Nan Gil
datang menemui Tuan Hong di penjara, Tuan Hong ingin tahu alasan Nan Gil yang
datang untuk berkunjung. Nan Gil
membahas ketikan Na Ri masih kecil Tuan Hong membawanya dan melarikan diri demi
uang. Tuan Hong panik bertanya apakah Nan Gil memberitahu pada anaknya.
“Apa kau
di sini untuk mengancamku?” ucap Tuan Hong sinis, Nan Gil mengatakan tidak.
“Seiring
waktu berlalu, Aku akan berlutut... dan menceritakan semua kepadanya, jadi...”
kata Tuan Hong merasa menyesal.
“Tidak
perlu.. Jangan katakan kepada Na Ri. Dia
ingat itu sebagai penerbangan pertamanya dan Karena itu juga dia menjadi
seorang pramugari. Mungkin karena itulah kenapa Ibunya juga tidak pernah
mengatakan kepada Na Ri, Jadi Biarkan
saja dia menyimpannya sebagai kenangan penerbangan pertamanya.” Ucap Nan Gil,
Tuan Hong seperti merasa sedih mendengarnya.
Na Ri
duduk diam dalam restoran, Ran Sook dimeja kasir memberitahu kalau akan pulang
dan Na Ri juga harus pergi. Na Ri
menolal, Ran Soo bisa tahu kalau ini adalah kegiatan khusus dari Na Ri yaitu Duduk
diam-diam dan berpikir. Saat itu ponsel Na Ri berdering, wajahnya sedikit tersenyum.
Nan Gil
bertanya keberadaan Na Ri sekarang, Na Ri sinis bertanya kenapa bertanya. Nan
Gil memberitahu kalau sekarang ada di Seoul dan akan menjemputnya jadi meminta
agar keluar dari pesta. Na Ri bertanya kenapa harus melakukanya.
“Kau
berkata kalau aku harus memberitahumukalau aku tidak menyukainya.Aku tidak suka
kau ada di sana.” Ucap Nan Gil
“Kalau Ran
Sook mendengar kau mengatakan tidak suka aku berada di sini, itu akan menjadi
tiga kali untukmu.” Kata Na Ri mengodanya, Terdengar teriakan Ran Sook marah
karena Nan Gil tak suka dicafenya.
“Aku ada
di kafe Ran Sook.” Ucap Na Ri, Nan Gil tak percaya ternyata Na Ri tak pergi pesta lalu dengan senyuman meminta agar menunggunya.
Yeo Joo
keluar dengan jaket tipis terlihat kedingian dan buru-buru masuk kedalam mobil
Duk Bong dan bertanya apakah terjadi suatu masalah. Duk Bong pikir Yeo Joo
adalah satu-satunya orang yang mengenal
Na Ri. Yeo Joo dengan sinis kalau Duk Bong juga memiliki Duk Shim. Duk Bong
membenarkannya.
“Aku yakin
kalau dia melihatku sekarang, maka dia akan mengatakan, "DAEBAK."”
Kata Duk Bong, Yeo Joo tak ingin bertele-tele jadi meminta agar menceritakan
yang tejadi dan akan mendengarkan.
“Aku
sedang tidak ingin berbicara.” Ucap Duk Bong, Yeo Joo kesal kenapa memintanya
datang.
Duk Bong
juga tak tahu karena setelah menelp Yeo Joo, tiba-tiba ingin sendirian. Yeo Joo
memperingatkan Duk Bong kalau jangan melakukan seperti ini menurutnya DukBong terlihat
keren bahkan saat sedang ingin sendirian dan akan mencari serta membaca hal-hal yang menghibur seorang pria
yang telah dicampakan.
“kau
hanya menyukai Duk Shim.” Keluh Duk Bong menatap Yeo Jo sibuk dengan ponselnya
“Aku
tidak pernah bertemu dengan seorang pria yang berpakaian seperti ini
sebelumnya. Ini pertama kalinya seorang pria datang ke rumah sakit ayahku. Kita
akan benar-benar berakhir menjadi teman.” Kata Yeo Joo lalu menemukan dalam
ponselnya.
“Kau
tidak dicampakan. Kalian bahkan tidak pernah kencan. "Kebanyakan pria
menjadi marah saat mereka dicampakan."” Ucap Yeo Joo, Duk Bong mengaku
kalau ia baik-baik saja
“"Dan
siapa yang dia buat marah? Kebanyakan pria akhirnya menyalahkan... pada
wanita."” Kata Yeo Joo kembali membacanya lalu terlihat panik
“Aku akan
memberitahumu apa yang terjadi, jadi berhenti. Apa kau sudah makan malam?”kata
Duk Bong mengajak pergi.
Na Ri dan
Nan Gil duduk dicafe bersama, Nan Gil bertanya kenapa Na Ri tidak pergi ke
pesta Duk Bong. Na Ri mengaku bisa bersyukur dan meminta maafuntuk dia, tapi merasa
akan lebih buruk lebih buruk jadi bisa menyadari alasan perasaan mereka
itu begitu rumit.
“Sekarang,
yang tersisa adalah situasi antara kita. Jadi Nan Gil, kenapa kau ingin pergi?”
ucap Na Ri
“Supaya
kau bisa bersama dengan Duk Bong. Aku berharap itu adalah sesuatu keren seperti
itu, tapi ternyata bukan. Sekarang ayahmu sudah kembali, jadi aku merasa kalau tidak
bisa memaksakan kalau itu adalah rumahku. Aku merasa tidak nyaman dan tidak
aman. Aku ingin menemukan tempatku sendiri.” Jelas Nan Gil
“Lalu Apa
kau akan mengguncang semua ini dan menemukan tempatmu?” kata Na Ri
“Jangan
membuatnya terdengar begitu mudah.” Keluh Nan Gil lalu mengajaknya pergi, Na Ri
meminta Nan Gil menjawab pertanyaanya. Nan Gil pun akhirnya duduk kembali.
“Na Ri...
Terima kasih sudah berada di sinibukannya pergi ke pesta.” Kata Nan Gil, Na Ri
pun tersenyum bahagia mendengarnya
Keduanya
berada dalam mobil, Nan Gil membahas Na Ri yang tak suka dengan dumpling, Na Ri
mengaku menyukainya. Nan Gil tahu kalau
Na Ri tak menyukainya bahkan ayah Na Ri menjual Dumpling yang dibeli dipasar
sebagai milk ibunya. Na Ri tahu kalau teman-temanya itu berkomentar rasanya
tidak enak. Nan Gil membenarkan.
“Tapi
sekarang, orang-orang berbaris untuk membeli Pangsit Hong, dan itu adalah
restoran terkenal yang ada di TV.Jadi Pangsit Hong yang sekarang... diciptakan
oleh Ko Nan Gil.” Kata Nan Gil
“Pangsit Hong adalah Pangsit Hong milik Hong
Na Ri.” Kata Na Ri, Nan Gil tak mau kalah kalau itu miliknya, Na Ri hanya bisa
tertawa.
“Aku
sudah memutuskan bagaimana untuk memulai. Aku tidak akan pergi karena Pangsit
Hong adalah tempatku. Aku akan melakukan perjalanan, membuat banyak pertemanan,
dan mengunjungi Hong Na Ri yang tinggal di Seoul.” Ucap Nan Gil, Na Ri
tersenyum mendengarnya
Nan Gil
pun mengucapkan selamat datang pada restoran pangsit Hong milik Ko Nan Gil. Na Ri merasa perlu memeriksa
sesuatu dan sepakat untuk bertemu sebagai pria dan wanita biasa, tapi
menurutnya kenapa mereka tidak pernah
bisa lebih dekat.
“Berapa
banyak kesempatan untuk berciuman yang kita lewatkan? Aku berhenti menghitung
setelah beberapa saat.” Ucap Na Ri mengingat saat Nan Gil memeluknya dari
belakang kesempatan mereka bisa berciuman, dicafe ketika menonton video bersama
hanya saling menatap, Nan Gil hanya menghapus tepung diwajah Na Ri saat keduanya
sangat berdekatan didapur.
“Apa kau
berpikir betapa sulitnya bagiku untuk berhenti?” kata Nan Gil, Na Ri mengaku
kalau ia juga merasa sulit.
“Kalau
kau pergi, kau akan menghilang dari hidupku.” Kata Na Ri
“Kau
mengatakan akan menunggu, tapi berpikir tentang banyak hal.” Ucap Nan Gil
“Pria dan
wanita biasa banyak berpikir saat mereka berkencan... meskipun itu bukan
pikiran yang terlalu positif.” Balas Na Ri
Nan Gil
mengaku hampir menghilang dari kehidupan Na Ri,
Na Ri pun mengucapakan selamat datang di kehidupanya. Nan Gil mendekat
dan mencium Na Ri.
Bersambung
ke episode 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar