“Singa
tua sudah terpancing keluar dari kandangnya. Pertempuran berdarah akan dimulai
sekarang. Demi pertempuran ini, kau harus menjadi orangyang dibutuhkan oleh
seseorang.” Kata Yi Kyung, Se Jin kaget mendengarnya bertanya siapa yang
dimaksud
“Park Gun
Woo.Pria itulah yang harus kau curi.” Ucap Yi Kyung, Se Jin tak percaya merasa
Yi Kyung sedang bercanda denganya.
“
Meskipun ayahnya telah kembali, tidak segampang itu Park Gun Wooakan menyudahi
hubungannya dengan Seongbuk-dong.Dia adalah orang yang seperti itu.Begitu sudah
mengambil keputusan, maka tidak akan bergeming.Dalam jangka pendek, ataupun
jangka panjang ia akan menjadi aral yang melintang di depan jalanku. Orang itu
harus disingkirkan.Jika tidak, semua rencanaku yang sekarangdan juga
bisniskuakan gagal berantakan.” Ucap Yi Kyung dengan wajah serius
Se Jin
bertanya kata "curi" itu mengacu dalam hal apa. Yi Kyung mengatakan
kalau Se Jin harus membuat Gun Woo menjadi miliknya dengan mengendalikan Pria
itu. Se Jin benar-benar tak percaya kalau Gun Woo dulu pernah menyukai Yi Kyung
dan masih belum melupakan perasaan ini, menurutnya tak mungkin bisa membohongiorang yang seperti ini?
“Kau itu
tidak percaya diri atau tidak mau?”kata Yi Kyung, Se Jin juga tak mengerti tapi
menurutnya keduanya, Yi Kyung bisa mengerti
“Jangan
salah paham!Saya bukannya menolak.Tapi jika saya mendekati Park Gun Woosudah
pasti dia akan merasa curiga.Sekalipun setelah berhasil membuatnya
percaya,Memperalat orang dengan cara seperti ini...Saya tahu jika rencanamu itu
sangat penting. Jadi Beri saya waktu satu hari untuk mempertimbangkannya.” Kata
Se Jin, Yi Kyung setuju agar Se Jin memikirkanya dan menyuruh agar keluar
kembali duduk di meja kerjanya.
“Maaf,
karena permintaan ini terlalu mendadak..” ucap Se Jin, Yi Kyung sudah tahu
akhirnya Se Jin pun berjalan keluar dari ruangan.
Sek Kim
langsung menghampiri Se Jin ingin tahu apa yang dikatakan Yi Kyung padanya. Tak
yang ada didekatnya pun ingin mengetahui sibuk mengutak-ngatik komputer. Se Jin terlihat binggung apa maksudnya, Sek
Kim mengatakan “Hidden card.”
“Beliau
pernah bilang jikakau adalah hidden card-nya.Karena itu pasti kau diberi misi
penting.” Kata Sek Kim
“Dia
memintaku mencuri.” Ucap Se Jin, Sek Kim kaget begitu juga Tak
“Teknik Sek
Kim dalam memasak teh herbal.” Ucap Se Jin mengoda. Sek Kim terlihat kesal, Se
Jin mengatakan kalau Yi Kyung tidak
bilang sesuatu yang istimewa lalu duduk disofa.
Se Jin
duduk disofa berusaha untuk tenang dengan mempelajari berkas-berkas yang biasa
dilakukan, tapi pikiran sedang tak karuan dengan permintaan Yi Kyung padanya. Sementara Yi Kyung bisa
melihat Se Jin dari CCTV yang dipasangnya, seperti sengaja ingin mengetahui
gerak gerik Se Jin.
Tuan Park
sudah ada diruang perawatan mengetahui alasan anaknya itu dikarenakan Pamannya,
Jadi Nanti akan mendengarkan laporan di rumah sakit dan meng-ACC dokumen, serta
Tidak akan mengizinkan Moo Sam jadi ketua selain itu akan mencegah adiknya
memecah-belah perusahaan dan Karena itu... Gun Woo menyela pembicaran ayahnya.
“Aku
pasti akan kembali. Tapi terlebih dahulu aku harus membayar hutang budiku pada
Tetua dikarenakan paman” tegas Gun Woo lalu membungkuk dan pamit pergi. Tuan
Park hanya berteriak kesal memanggil anaknya.
Gun Woo
melihat Sek Moon yang datang lalu bertanya apakah Sudah dipastikan. Sek Moon
mengatakan kalau hari saat ia berkunjung ke kantor, Yi Kyung mengunjungi Tuan
Park.
“Aku
sempat penasaran hadiah besar yang dia maksud itu apa. Seo Yi Kyung sungguh hebat. Dia bisa
melunakkan tabiat Ayah yang keras.” Ungkap Gun Woo dengan senyuman
“Sepertinya
bukan kebaikan yang tulus Pasti ada niat tersembunyi yang lain.” Kata Sek Moon
khawatir
“Tetap
saja aku merasa bersyukur. Dibandingkan dengan mengenakan seragam napi, dia
memakai baju pasien dan aku merasa jauh lebih lega.” Kata Gun Woo menoleh ke
ruang rawat ayahnya.
Se Jin
melamun dengan melihat uang koin milik Yi Kyung, Bibinya melihat Se Jin yang
belum tertidur, Se Jin terlihat kaget mengaku kalau baru akan tidur. Bibi Jang
melihat wajah Se Jin binggung, seperti bisa mengetahui kalau itu pasti masalah
kantor.
“Mana
mungkin ada masalah. Kalau mau bilang masalah, itu dikarenakan aku terlalu
disukai orang-orang.” Ungkap Se Jin berusaha mengelak
“Perlakukan
Direktur Seo dengan baik! Dia itu adalah orang yang berjasa bagi keluarga kita.”
Pesan Bibi Jang lalu kembali ke kamar, Se Jin terdiam memikirkan kembali
keputusanya.
Esok hari
Se Jin
menemui Yi Kyung diruangan mengatakan kalau bersedia dan akan mencoba. Yi Kyung
malah menolaknya, karena ini Bukan menggantikannya sehari dua hari saja, tapi
nanti hati kecilnya akan tersiksa serta nuraninya akan mengumpat.
“Jika
tekadmu tidak cukup kuat pada akhirnya kau akan menyerah karena merasa dipaksa.
Daripada seperti itu, lebih baik jangan lakukan.” Ucap Yi Kyung
“Aku
sanggup.... Jika rencanamu gagal, maka juga akan ikut hancur. Perjalananku
masih panjang dan tidak ingin berakhir seperti begini. Aku akan melakukannya
sesuai dengan instruksimu.” Kata Se Jin
Yi Kyung
memberikan sebuah amplop diatas meja, Se Jin melihatnya, Yi Kyung memberitahu
kalau Orang itu juga sudah menerima undangan. Se Jin mengaku sangat penasaran
akan suatu hal dan bertanya apakah Yi Kyung benar-benar tidak keberatan kalau
berusaha mengoda Gun Woo.
“Dia adalah
orang yang baik hatinya. Kenangan tentangnya juga sangatlah indah. Hanya itu
saja, Tidak ada arti yang berlebih. Dan sekarang dia adalah aral yang melintang
di depan jalan kita.” Kata Yi Kyung tetap tak peduli
Gun Woo
menemui Tuan Jang dirumahnya yang sedang berolahraga pagi. Tuan Jang merasa
kalau Tuan Park itu melakukan karnea
sudah sangat terdesak dan berpikir akan kehilangan putranya sendiri,
maka bersedia mundur dari bisnis Dubai itu, dengan Memilih bebas dengan jaminan
menggunakan alasan kesehatan.
“Semua sudah
kujelaskan pada Ayah Sebelum hutang
budiku terbayar semua, maka tidak akan berpaling.” Kata Gun Woo
“Tidak
ada hutang apapun dan Aku juga tidak berbuat banyak. Sebaiknya kau pulang
sekarang. Ke rumah sakit menjaga Moo Il yang sakit.” Kata Ketua Jang berjalan
masuk, Gun Woo tak enak hati mendengarnya,
“Tahukah
kau kenapa aku memilihmu dan bukan memilih putri Seo Bong Soo?Aku melihatmu
dari kecil hingga beranjak dewasa. Aku sangat mengerti karakter dan sifatmu.
Tapi sifat anak itu sama sekali tidak kupahami. Walaupun dia sangat kompeten.”
Ungkpa Tuan Jang
“Apakah
kau merasa aku tidak bisa dipercaya?”
kata Gun Woo, Tuan Jang tak menjawabnya memilih untuk masuk.
Sek Nam
berbicara dengan Gun Woo kalau suasana hati Tuan Jang agak tergangu karena
masalah Tuan Park yang sudah bebas. Gun Woo tahu arti permintaan Tuan Jang
adalah kalau ia harus melupakan baktinya pada orang tua bersumpah setia
padanya. Sek Nam bertanya apakah Gun Woo sudah menerima undanganya.
“Keponakan
Tetua ingin menggunakan kesempatan ini membina hubungan dengan pengusaha dari generasi
yang lebih muda. Aku Harap kau bisa hadir sebagai wakil dari Moojin Grup.” Kata
Sek Nam
Se Jin
turun dari mobil dan akan masuk gedung, Sung Mook memberitahu bersama dengan
Yi Kyung akan berada di lantai 2. Se
Jinjn pun berjanji akan menelpnya nanti di tengah acara. Se Jin hanya
menatapnya, seolah tak peduli akhirnya Se Jin pun masuk dengan percaya diri
pada sebuah ruangan. Seorang pria menyapanya lebih dulu.
“Aku
adalah penyelenggara pesta kali ini. Namaku Jang Han Il. Jika boleh bertanya,
Anda adalah...” kata Han Il. Se Jin pun mengenalkan namanya dan berasal dari Galeri
S.
“Ketua
kami berhalangan, jadi saya mewakilinya datang.” Jelas Se Jin, Han Il pun
menyambut Se Jin dengan senyumanya lalu mengajak ke tempat duduk.
Gun Woo
berjalan masuk ke lorong dari kejauhan Yi Kyung melihatnya. Sung Mook
memberitahu Yi Kyung kalau Ketua Son sudah datang, mereka pun pergi melakukan
pertemuan lainya. Gun Woo masuk ruangan menyapa Han Il sebagai seniornya. Han
Il pun menyaa juniornya yang sudah lama tak bertemu.
“Kabarnya
Ketua mendapat pembebasan bersyarat
dengan alasan kesehatan. Aku mengucap Syukur, Orang-orang tua itu berseteru
tiada habis-habisnya. Antara kita, jangan sampai seperti itu. Bukankah begitu?”
kata Han Il, Se Jin bisa melihat Gun Woo yang datang dan Gun Woo sempat
terkejut melihat Se Jin bersama dengan Han Il
“Akuperkenalkan.
Ini adalah Juniorku waktu kuliah. Moojin Grup, Park Gun Woo dan Ini adalah Lee
Se Jin-ssi dari Galeri S.” Kata Han Il mengenalkan keduanya.
Se Jin
mengaku kalau Sebelumnya sudah pernah ketemu. Han Il dan temanya mengoda kalau Gun Woo hanya tahu kerja saja tapi
mengela wanita cantik seperti Se Jin. Gun Woo dengan banyolanya, mengatakan kalau Dari lahir memang sering disenangi banyak
wanita. Terdengar suara yang memanggil Han Il dan temanya, mereka pun pergi
meninggalkan keduanya.
Gun Woo
menyindir Se Jin yang mengunakan nama asli dan bukan menjedi ban penganti untuk
Yi Kyung lagi. Se Jin dengan percaya diri mengatakan kalau Yi Kyung itu sangat
mempercayainya.
Gun Woo
teringat saat bertemu dengan Yi Kyung diruangan, terlihat marah karena harus
melibatkan Se Jin, lalu memperlihatkan foto saat Gun Woo diam-diam bertemu
dengan Gi Tae. Gun Woo ingin menjelaskan tapi Yi Kyung tak mau mendengar dengan
memperingatkan agar tak menyentuh Se Jin dan menegaskan kalau ini adalah
pertemuan mereka.
“Kalau
begitu... Hari ini sepertinya kau juga punya tugas penting kan ? Apa Kau berniat
mengorek informasi dari keponakan Tetua Atau ke datang untuk memikat pria
berduit?” kata Gun Woo menyindir.
“Coba kau
tebak... aku ke sini untuk merayu siapa.” Ucap Yi Kyung sengaja mengodanya lalu
berjalan pergi. Gun Woo hanya terdiam melihatnya.
Yi Kyung
bertemu dengan Ki Tae dan juga Tuan Son, merasa kalau berita itu sudah sampai
ditelinganya. Kalau Seongbuk-dong menyerahkan Asosiasi kepada Ketua Song Man
Ho. Ki Tae terlihat marah karena alasan Yi Kyung datang hanya mau menyiram bensin ke kobaran api?
“Jika
benar Ketua Song, maka berarti ia memenuhi syarat menjadi boneka bagi
Seongbuk-dong. Kalau kau menyuruh dia mati, ia akan mati.Apabila Disuruh hidup,
demi bisa hidup tidak ragu berteriak menyanjung. “ ucap Yi Kyung dengan Ketua
Song yang bertemu dengan Tuan Jang dikediamanya.
“Jadi kau
mau aku pergi cari Tuan Jang dan berlagak akan mati?” kata Tuan Son sinis
“Dia
tidak akan bersedia bertemu denganmu. Ketua, Anda sudah tidak memiliki manfaat
baginya lagi.” Ucap Yi Kyung menyindir, Ki Tae terlihat marah mendengarnya.
Sung Mook pun membela agar jangan berteriak pada Yi Kyung.
“Sekertaris
Jo, Kau terlalu ribut jadi Keluarlah dulu.” Kata Yi Kyung, Sung Mook kaget dan
Ketua Son pun meminta agar anaknya juga keluar. Ki Tae pun kesal, memberitahu
ayahnya kalau jangan sampai termakan tipu muslihat perempuan seperti Yi Kyung,
Tuan Son menyuruh anaknya keluar saja, Akhirnya keluar bersama dengan Sung Mook
dengan wajah dongkol
“Rekening
Ketua Jang.. masih belum diserahkan
kepada Ketua Song, Jadi Hard disk dengan rekening yang di-encrypt, tolong
berikan padaku. Uang pensiun ketua akan kuberikan dari situ.” Ucap Yi Kyung
memberitahukan rencananya.
“Direktur
Seo, kau belum begitu memahami situasi yang sebenarnya Dengan hard disk itu juga
belum tentu bisa membuka rekening tersebut.” Kata Tuan Son
Sementara
diruangan Tuan Jang terlihat siap menunggu dan Sek Nam serta Ki Tae sibuk
dengan hardisk didepan komputer. Tuan Son menjelaskan Hard disk dengan sinyal yang sinkron ada dua.
Yaitu Yang satu ada di Asosiasi, satunya lagi di Seongbuk-dong.
“Untuk
mengaktifkannya kedua hard disk ini harus terhubung dalam waktu yang
bersamaan.” Jelas Tuan Son
“Aku bukan
mau mengambil dana dari rekening tersebut. Jika dana dalam jumlah besar
tersebut diblokir,maka Seongbuk-dong yang kepepet akan memuntahkan sendiri
dananya. 10% dari saldo rekening akan digunakan sebagai uang pensiun bagi yang
dipaksa pensiun, Seharusnya lebih dari cukup.” Jelas Yi Kyung
“Apa
menurutmu Tuan Jang akan menyanggupinya
dengan begitu saja?” kata Tuan Son ragu
“Tidak
pernah ada transaksi yang lancar dan mulus. Kita akan membuat mereka terpaksa
menyanggupinya. Berhubung reputasimu
sudah ternoda, maka setidaknya harus memperoleh sedikit keuntungan. Kau cukup
menyerahkan hard disk itu padaku. Sisanya biar aku yang menyelesaikannya.” Kata
Yi Kyung
Se Jin
duduk menonton acara pertunjukan sulap dan wajahnya sempat terpesona bahkan
menerima sekuntum bunga mawar, sementara Gun Woo terlihat tak tertarik dengan
hanya duduk diam dibangku lalu keluar dari ruangan. Se Jin melihatnya dan
mengikutinya, terdengar suara petikan gitar dengan lagu yang mengalung dengan
indah.
Tiba-tiba
ia teringat saat Yi Kyung dalam ruangan sendirian mendengar lagu yang sama
dengan yang dimainkan oleh Gun Woo sekarang. Gun Woo tersadar dengan keberadaan
Se Jin dan berhenti memainkan gitarnya, Se Jin memuji kalau lagunya itu bagus.
Gun Woo seperti tak peduli memilih untuk meninggalkanya, Se Jin akhirnya
memanggil Gun Woo.
“Lagu ini
pernah kau mainkan dulu, 'kan?Untuk Direktur Seo...” ungkap Se Jin yang sangat
mengingatnya.
“Sepertinya
kau benar-benar orang kepercayaan Seo Yi Kyeong. Dia bukanlah orang yang
membuka hatinya kepada siapa saja.” Kata Gun Woo sinis.
Se Jin
bertemu dengan Yi Kyung mengaku kaalu tidak sanggup, karena Di dalam hati Park
Gun Woo, masih bersemayam sosok Yi Kyung dengan porsinya cukup besar.
Menurutnya Mencoba mendekati orang yang hatinya
masih seperti itu, tidak pantas dan meminta maaf.
“Aku juga
tidak pernah berharap banyak dan Hanya ingin memastikan saja. Sampai maka
batasanmu” ucap Yi Kyung sinis, Se Jin terlihat kebinggungan dengan posisinya,
Diam-diam Gun Woo melihat dari kejauhan keduanya sedang berbicara dan seperti
Se Jin tak bisa melakuan yang diperintah Yi Kyung padanya
Ki Tae
memberikan sebuah hardisk dan menanyakan pada ayahnya, Apakah Yi Kyung itu bisakah
dipercaya, seperti masih ragu. Tuan So pikir Dengan pengalaman hidup yang sama
banyak, maka anggap saja menonton sebuah keramaian dan belanja murah.
“Jika
berhasil, kita akan bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar. Jika gagal,
resikonya ditanggung oleh Diretur Seo” ucap Ketua Son, tapi Gi tae seperti
masih khawatir.
Yi Kyung
pun menerima telp dari Tuan Son untuk tak perlu khawatir karena Tuan Son itu
tidak akan mengalami kerugian apapun, setelah menutup ponselnya terlihat
tegang.
Se Jin
kembali datang berusaha untuk menyapa semua dengan ramah, tapi seperti Yi Kyung memilih untuk tak
mempedulikannya sibuk dengan melihat berkas diatas meja dengan Sung Mook. Se
Jin pun melihat Tak dan Sek Nim sedang menghias ruangan dan pohon natal. Sek Nim memberitahu kalau sudah dekat akhir
tahun, harus ada sedikit suasananya jadi nanti akan ada red wine party. Se Jin
menawarkan bantuan, Sek Nim pun meminta
agar mengambil kardus lain.
“Direktur,
apa mau kuseduhkan secangkir teh?” ucap Se Jin berusaha untuk berbaik hati, Yi
Kyung dengan sinis menjawab kalau sudah minum. Se Jin pun hanya bisa tertunduk
sedih.
Se Jin
hanya bisa melamun dengan meja yang sudah ditata dan juga pernak pernik natal
yang mereka pakai. Sek Kim menenangkan Se Jin kalau semua baik-baik saja,
walaupun tidak tahu apa yang terjadi, tapi Se Jin itu mengenal Ketua bukan
sehari dua hari jadi lebih baik keadaan ini Anggap saja angin dingin Siberia
habis bertiup Setelah itu lupakan semuanya. Saat itu Yi Kyung datang, Se Jin
berdiri dan terlihat Senyuman Yi Kyung terlihat Se Jin pun bisa sedikit
bernafas lega.
Pesta pun
dimulai, Sung Mook berdiri dari tempat duduknya , mengatakankalau Setahun
mereka semuanya telah bekerja keras. Di tahun yang akan habis ini, di bawah
bimbingan Direktur Seo maka meminta agar bekerjalah dengan semakin giat. Semua
pun bersulang dengan wajah bahagia.
“Meskipun
sederhana tapi ini adalah pesta akhir tahun galeri. Direktur Seo harus
menyampaikan sepatah dua kata tentunya.” Kata Sek Nim,
“Hari ini
secara khusus aku ingin mengucapkan terima kasih pada seseorang. Walaupun
masa-masa kita bekerja sama tidaklah panjang, tapi dia jauh lebih serius
dibandingkan siapapun.” Kata Yi Kyung meminta Se Jin untuk berdiri.
“Tugas
itu pasti sangat susah sekali,tapi kau mengerjakannya dengan baik.” Ungkap Yi
Kyung, Se Jin dengan rendah hati mengatakan kalau tak seperti itu merasa masih
punya banyak kekurangan dan Tidak banyak membantu.
“Yang kau
lakukan hingga saat ini sudah lebih dari cukup. Jadi Kau pulanglah.” Kata Yi
Kyung, semua kaget mendengarnya.
Se Jin
pun bertanya apa maksudnya, Yi Kyung mengatakan kalau Se Jin statusnya sedang
dibekukan lalu mempersilahkan semua agar menikmati pestanya dan berjalan pergi.
Se Jin pun akhirnya mengejar Yi Kyung sampai ke ruang tengah.
Se Jin
ingin tahu alasanya sampai harus dibekukan. Yi Kyung mengatakan dengan tegas
itu Karena Se Jin tidak kubutuhkan lagi dan mengaku kalau sebelumnya memang
membutuhkannya, tapi sekarang sudah
tidak ada alasan lagi baginya untuk
membutuhkan Se Jin.
“ Aku... paling
benci orang yang lemah.” Ucap Yi Kyung, Se Jin berpikir kalau ini berhubungan
dengan Park Gun Woo. Yi Kyung mengaku kalau itu adalah salah satunya.
“Bukankah
Anda pernah bilang akan mengubahku menjadi seseorang yang sepertimu? Tapi kau malah
memanfaatkanku?” kata Se Jin tak percaya
“Tadinya
memang aku berencana seperti itu. Aku tahu ini tidak mungkin dan juga bisa
berbuat salah. Kau bilang ingin melihat wajahku yang nyata, tapi kau sama sekali
tidak melakukan persiapan dan Kau cuma
sekedar ngomong saja. Jadi Kerja sama kita berakhir sampai di sini.” Kata Yi
Kyung, Se Jin seperti menahan rasa sedihnya.
Se Jin
pun keluar dari rumah dengan wajah penuh marah, Tak berlari mengejarnya menurutnya tak bisa pergi begitu saja meminta
agar kembali. Se Jin yang marah bertanya kembali kemana dan pada siapa lalu
berjalan pergi, Tak seperti sangat sedih karena Se Jin pergi meninggalkan
perkerjannya.
Yi Kyung
ada diruangan dengan Sung Mook seperti menatap keluar jendela. Sung Mook
melihat Pukulan yang diterima Se Jin itu pasti sangat berat lalu merasa ragu akankah
Se Jin kembali. Yi Kyung pikir Jika Se Jintidak bisa benar-benar memahami
keinginannya sendiri, maka sekalipun kembali, tidak ada gunanya dan adalah
ujian terakhir baginya.
Gun Woo
ingin menemui ayahnya, salah satu pengawalnya meminta aaf kaalu Tuan Park tidak
menerima kunjungan dari siapapun. Gun Woo menegaskan kalau ia adalah anaknya.
Moo Sam tiba-tiba datang mengatakan karena alasan itu Gun Woo tak bisa bertemu
dengan ayahnya.
“Melihat
tampangmu saja sudah pasti sangat membuatnya emosi Seharusnya kau lebih
memperhatikan terhadap tekanan darah Ayahmu.”sindir Moo Sam, Gun Woo melihat
pamanya yang datang dengan Yi Kyung menemui ayahnya.
“Kau pasti
sangat tenang, Paman. Dengan membawa seorang pemegang rahasia elite.” Kata Gun
Woo menyindir. Moo Sam mengatkan bukan hanya dia saja yang tenang tapi kakaknya
juga menerima bala bantuan hebat,
“Terima
kasih atas hadiahmu. Bagaimana caramu membujuk Ayahku?” kata Gun Woo pada Yi
Kyung. Moo Sam mengejek Gun Woo yang datang karena seharusnya pergi ke Seongbuk-dong
untuk menjadi budaknya, lalu masuk ke dalam ruangan Tuan Park.
Gun Woo
Melihat Yi Kyung yang melangkah
selangkah demi selangkah, ternyata sungguh teliti sekali dan Begitu cepat sudah
merambat naikhingga ke sampai ke tempat ini. Yi Kyung merasa kalau Tuan Park
adalah teman ayahnya jadi membesuk itu setidaknya merupakan sebuah keharusan.
“Lalu Teman
yang satunya lagi apa kabarnya?” tanya Yi
Kyung
“Kenapa
Penyakitmu yang sudah tahu tapi pura-pura bertanya itu tidak berubah sama
sekali? Demi mendapatkan belas kasihan Tuan Jang, waktu pesta itu sampai
mengirim orang ke sana. Lee Se Jin. Benar, 'kan?” ucap Gun Woo lalu
menyampaikan pesan agar wanita berusaha lebih keras lagi karena seniornya
begitu melihat wanita suka lupa diri.
“Dia
sudah kupecat... Padahal dia adalah anak yang sangat berambisi. Tapi pada saat
penting dia malah terbelenggu oleh hati nuraninya. Kau juga tahu, 'kan? Hati nurani,
integritas, moral.Ini semua adalah kosa kata yang sama sekali tidak ada nilai
uangnya aku paling benci. Karena itu dia kupecat.”kata Se Jin lalu masuk
ruangan.
Gun Woo
terdiam teringat saat bertemu dengan Se Jin meminta agar menebak siapa yang
harus digodanya, lalu mendengar suara gitarnya mengetahu kalau itu lagu yang
pernah dimainkan untuk Direktu Seo. Gun Woo pun menelp Sek Moon.
“Bantu
aku cari tahu satu hal. Lee Se Jin yang bekerja di Galeri S, informasi
pribadinya. Jika sudah tahu, beritahu aku secepatnya” perintah Gun Woo
Bersambung
ke part 2
mba,,night light episod 6 kok gak ada sinopsisnya ya?
BalasHapus