[Episode 16 - Aku
Hidup, Karena Kau]
Do Kyung terbangun dengan bunyi deringan jam, lukanya
terlihat hanya tinggal bekasnya, lalu duduk dimeja kerja seperti sedang berdoa.
Setelah itu mengampil ponsel dan mengirimkan pesan “Aku akan
mengantarmu ke kantor, jadi Tidur
saja 19 menit lagi. Aku akan kerumahmu.”
Hae Young membalasnya “Wah ! Aku tersentuh. Baiklah.” Do Kyung pun tersenyum melihatnya. Hae Young terlihat
matanya bengkak karena menangis sambil tertidur, lalu mengambil handuknya. Do
Kyung sudah memakai kemeja bersiap untuk menjemput pacarnya.
Ia keluar rumah tiba-tiba seseorang mengagetkan didepan
rumah, dan langsung berjongkok seperti orang yang terkepung oleh polisi. Hae
Young meminta maaf dengan wajah panik bertanya keadaan padanya yang terlihat
ketakutan. Do Kyung masih saja berjongkok dengan wajah tertunduk.
“Pasti aku membuatmu kaget sekali, seharusnya aku pelan-pelan. Maafkan aku.”
Kata Hae Young terlihat tak enak hati, Do Kyung masih terlihat shock sambil
berjongkok.
“Aah, harusnya aku tidak begini
pagi-pagi, Jantungmu pasti mau copot. Aku
membuatmu kaget setengah mati,Maafkan aku.”
Ucap Hae Young lalu berjongkok
“Tadinya aku ingin membuatmu
terkesan, malah jadi aneh begini.” Ucap Hae
Young memegang tangan Do Kyung karena sudah bisa menurunkan tangan dari
wajahnya
“Aku tidak bisa berdiri karena
sangat tersentuh. Sudah berapa lama menunggu ?”
tanya Do Kyung
Hae Young sambil memegang tangan Do Kyung, berpikir
mungkin sekitar menit lalu
keduanya sama-sama berdiri. Do Kyung padahal ingin menjemputnya tapi malah Hae
Young yang datang ke rumahnya. Hae Young merasa bersalahh kemarin jadi sengaja datang
ingin bersikap baik.
“Soal kemarin, jangan dipikirkan, terkadang aku mendadak marah karena
hal kecil lalu tenang
kembali. Seharusnya
aku tidak begitu, tapi Semakin
aku suka padamu, jadi malah bersikap begitu. Maaf...” ucap Hae Young dengan tangan Do Kyung yang terus
memegangnya
“Kau tidak salah.... tapi Aku salah.” Ucap Do Kyung
“Aku tidak minta maaf karena takut
kau lari kalau aku cerewet. Aku minta maaf karena sungguh merasa bersalah. Aku memang cepat minta maaf kalau
salah.” Kata Hae Young
“Dimana aku bisa bertemu wanita
sepertimu ?” komentar Do Kyung mengodanya.
“Karena aku suka padamu duluan, jadi kau yang mengikutinya.”
Kata Hae Young
Do Kyung meminta agar Hae Young tak berbicara seperti itu
pada orang lain. Hae Young pikir kenapa tak boleh karena memang ia duluan yang
menyukai pacarnya, menurutnya ia jatuh cinta pada pandangan
pertama, menargetkan Do Kyung untuk menjadikan milikny, dengan bangga kalau dirinya itu pandai. Do Kyung
mengucapkan Terima kasih sudah jatuh
cinta padanya
pada pandangan pertama lalu mengajaknya untuk segera pergi.
“Aku tidak akan membuatmu kaget
lagi. Karena melihat kau kaget
sekali, aku malah ketakutan.” Kata Hae Young sambil bergandengan.
“Jangan lakukan ke perempuan lain.
Itu berbahaya, Terutama pada nuna.” Kata Do Kyung
“Dia akan membunuhku, Kalau melakukannya pada direktur.” Kata Hae Young
Do Kyung membuka pintu lalu menyuruh Hae Young untuk
segera masuk, Hae Young tersenyum karena suka dengan sikap pria yang membuka
pintu untuk pacarnya. Do Kyung tersenyum lalu menutup pintu setelah Hae Young
masuk mobil.
Jin Sang menopang kepala ditempat tidur sambil melamun,
mengingat kejadian semalam saat menarik Soo Kyung lalu menciumnya, tanganya
memegang bibirnya seolah-olah tak percaya mereka berciuman sampai duduk dan
tanpa henti. Tiba-tiba tubuh Jin Sang merasakan seseorang masuk ke dalam
selimutnya, lalu tangan yang meraba tubuhnya, ia panik meminta Soo Kyung untuk
bertahan sebentar.
Tangan Soo Kyung sudah memegang bagian dada Jin Sang,
dengan wajah panik Jin Sang mengatakan belum siap, lalu telinga merasakan
hembusan angin seperti ditiupkan dari mulut. Ternyata bukan Soo Kyung tapi Park
Hoon yang sengaja mengoda Jin Sang, sambil berbisik apakah kau suka. Jin Sang
mengumpat kalau ia sangat kaget, sementara Park Hoon tertawa lebar karena
berhasil mengejari calon kakak iparnya.
“Aku lihat semua,Kau mencium nuna,Kalian ciuman cukup lama.” Kata Park Hoon mengoda, Jin Sang menyuruh untuk menutup
mulutnya
“Aku Punya pengacara di keluarga. Aku
jadi merasa kuat, Kakak Ipar.” Ucap Park Hoon bahagia, Jin Sang berteriak mendengar
panggilan dan mengancam Park Hoon itu ingin mati ditanganya.
“Kalian sudah ciuman, Karena itu kalian akan menikah. Kalau
menikah, kau jadi kakak iparku.” Ucap Park Hoon
“Tidak semua wanita yang kau cium maka akan kau nikahi. Kalau
begitu aku punya sejuta istri. Kau bersikap kuno sekali.” Ejek Jin Sang, Park Hoon menegakan duduknya.
“Apa ini ? Jadi, kalian tidak akan menikah ?” ucap Park Hoon binggung, Jin Sang merasa sudah sakit
kepala jadi meminta jangan ditambah lagi menurtnya bisa tambah gawat.
“Aku saat ini menggunakan kekuatan
otak yang kugunakan saat ujian advokat. Aku
berusaha memecahkan masalah, berpikir
logis dan rasional. Jadi kalau kau membuatku marah, maka Aku bisa-bisa menenggelamkan
diriku di dalam air !” kata Jin Sang berteriak
mengancam
Soo Kyung ada didepan pintu mendengar percakapan
keduanya, Park Hoon meminta untuk tenang, Jin Sang mengusirnya karena pagi-pagi
sudah masuk kamarnya. Park Hoon berjalan keluar tapi setelah itu mengoda kakak
ipar yang sudah berciuman dengan kakaknya.
Tiba-tiba pintu kamar dibuka, Soo Kyung sudah berdiri
lalu menyuruhnya untuk keluar. Park Hoon mengaku kalau tidak respek pada Jin
Sang, tapi memohon kalau dirinya itu tak kasar. Soo Kyung segera menyuruh untuk
keluar. Park Hoon pun akhirnya keluar.
“Repot kalau kau harus
menenggelamkan diri di air. Pikir saja perlahan-lahan, Aku sudah selesai berpikir. Begitu
kau membuat keputusan, maka kita
bisa bicara.” Ucap Soo Kyung
“Apa keputusanmu ?” tanya Jin Sang
“Kalau kau sudah buat keputusan, baru kita bicara” tegas Soo Kyung lalu keluar ruangan, Jin Sang meminta
Soo Kyung memberitahu keputusanya. Pintu pun langsung ditutup kembali oleh Soo
Kyung.
“Aku tidak bisa membuat keputusan, menurutku Tidak mungkin. Orang
lain saja yang membuat keputusan, Aku
mohon.” Keluh Jin Sang kebinggungan.
Dokter menyuruh Do Kyung untuk mengatakan yang
sejujurnya pada wanita itu, "Aku dapat
penglihatan soal kematianku Karena perasaankku padamu sangat kuat, pikiranku melintasi
waktu dan muncul di masa kini Jadi, aku tahu tentang dirimu meski kita belum bertemu"
menurutnya kalau pacarnya tak percaya maka ia yang akan bicara.
“Aku akan bilang "ini sungguhan, meskipun
sulit dipercaya" dan akan
cerita semuanya. Lalu ... kau dan wanita itu, bisa
merumuskan sesuatu bersama. Katakan padanya "Han Tae Jin
berusaha membunuhmu karena marah, llau Aku
harus bagaimana ? Hanya
ini satu-satunya cara menyelamatkan aku, yaitu Pura-pura
putus Maka
orang itu tidak punya alasan membunuhmu, kita Pura-pura
putus, lalu pacaran lagi"” bisik Dokter pada Do
Kyung
“Apa yang kau bilang ?” teriak Prof sudah ada masuk ruangan,
“Pertama, kita harus menyelamatkan
dia dulu.” Jelas Dokter
“Logikamu tidak masuk akal. Penglihatannya
saat ini, dia putus dengan wanita itu. Meskipun
mereka tidak pacaran, orang itu tetap ingin membunuhnya.” Kata Prof, Dokter pun seperti tak menduga seperti itu,
Prof menyuruh Dokter untuk menunggu diluar saja.
“Ini Sulit sekali, Aku tidak tahu mana yang benar.” Keluh Dokter lalu keluar ruangan.
Dokter lalu bertanya keadaan Do Kyung sekarang. Do Kyung
mengatakan Lebih tenang, tapi
merasa kaget bisa setenang sekarang.
Prof mengatakan kalau ia memang jalur yang tepat, jadi meminta agar tak resah,
maka kalau resah Do Kyung pasti akan menjadi ketakutan.
“Saat ini kau sudah mengubah
konsekwensi dan sikap masa lalumu. Kau menghadapi konsekwensi dengan
menghadapi rasa takutmu. Situasi
ini akan terus berulang sampai kau fokus pada cinta. Saat
kau fokus pada cinta, maka kau
mempelajari segalanya, yaitu kondisi
yang sama akan terhapus dengan sendirinya dalam skenario kehidupanmu. Makanya
skenariomu saat ini berubah.” Jelas Prof
“Apa Kau sadar kalau ada perubahan ?” tanya Prof
Flash Back
Do Kyung mengingat saat berpapasan Hae Young, bertanya
mau kemana. Hae Young menegaskan Sudah memberitahu untuk
pura-pura tidak kenal kalau bertemu. Do Kyung
membalikan badanya, menyuruh agar menganti sepatunya, karena Suara
langkahnya terdengar tidak nyaman.
Ketika dirumah sakit, Do Kyung mengatakan seluruh isi
hatinya “Aku sakit karena
menahan diri ingin memelukmu. Maaf.... Tapi ini yang sesungguhnya kurasakan.” Lalu Hae Young akhirnya datang mengejarnya dan
memeluknya.
“Kalau kau tetap takut, maka skenarionya tidak akan berubah. Tenangkan
hatimu dan lakukan sampai akhir. Aku juga penasaran dengan kisah
hidupmu.” Kata Prof duduk diatas meja sambil melipat tanganya
Do Kyung hanya diam saja, lalu pamit pergi pada Prof.
Dokter menunggu diluar melihat keduanya langsung menemui Prof. Si Prof menegur
Dokter yang berusaha membelokkan pasienya, karena Jalurnya
sudah benar. Dokter tak banyak berkata-kata lalu
memilih untuk pergi.
Do Kyung menelp memberitahu Suara
drifting sudah sesuai dengan videonya, dan akan
datang Nanti memeriksanya
sendiri. Seorang bibi memberitahu
pesanan sudah siap, lalu memberikan sebuket bunga berwarna warni. Do Kyung pun
mengucapkan terimakasih.
Akhirnya Do Kyung masuk lobby dengan membawa sebuket
bunga, Si cantik Hae Young datang melihatnya, langsung mengejeknya dulu
mengatakan kalau memalukan membawa
karangan bunga. Lalu kaget melihat wajah Do
Kyung yang babak belur, lalu menanyaka kenapa wajahnya. Do Kyung mengatakan
bukan masalah.
“Dulu kau bilang tidak suka wanita
yang menangis, Tapi Hae
Young sering menangis. Aku tahu, Dia
berbeda. Wanita yang jujur seperti Hae
Young, sempurna untukmu Wanita yang dapat mencintaimu
dengan penuh gairah dan sepenuh hati. Wanita seperti itu cocok denganmu. Kalian
berdua serasi.... Selamat.” Ucap Hae Young sambil berjalan, Do Kyung pun
mengucapkan terimakasih,
“Aku sengaja bersikap keren karena ingin diingat sebagai
wanita baik.”ucap Hae Young, Do Kyung hanya terdiam.
Hae Young mengatakan kalau ia bercanda lalu mengajaknya untuk segera keatas.
Sebuket bunga ditaruh meja Oh Hae Young, lalu Do Kyung
keluar ruangan. Terdengar di pantry, beberapa pegawai mengoda Hae Young kalau kelihatan
makin cantik. Do Kyung melihat Hae Young yang duduk
bersama teman-temanya dengan kalung ID di belakang. Terlihat Hae Young yang
malu-malu karena dianggap terlihat cantik. Do Kyung pun tersenyum lalu
meninggalkan ruangan.
Semua melonggo melihat ada sebuket bunga diatas meja Hae
Young, Sung Jin bertanya-tanya kenapa ada bunga diatas meja. Hae Young bertanya
apa ia boleh
berbunga-bunga sekarang, karena Dulu
biasanya .. kalau ada
bunga di meja, berpikir
..."Ini nyasar lagi. Pasti ini punya Ketua Tim
Oh."
“Yah.... Dulu aku begitu.... Tapi yang ini rasanya seperti milikku.”kata Hae Young yakin setelah itu melihat Tidak
ada kartunya, semua ikut melonggo.
“Kalau dibawakan kurir, pasti ada kartunya ! Yang ini ... seandainya ... Seandainya dibawakan oleh dia, maka aku
sanggup melakukan apapun hari ini !” jerit Hae
Young benar-benar tak percaya
Pesan masuk ke dalam ponselnya “Aku takut terkesan pamer. Jadi aku taruh bunganya di mejamu.” Hae Young kembali menjerit bahagia karena harusnya
bertemu dulu kalau memang jauh-jauh datang memberikan bunga untuknya. Pesan
kembali masuk “Jangan dibalas. Aku
malu. Kali ini, apa aku
lebih baik dari Jang Gook Young ( Leslie Chung) ?” Hae Young pun mengatakan kalau sekarang Do Kyung 100%
!
Semua pegawai mencoba mengetik, Hae Young dengan bahagia
memberitahu kalau buket bunga itu miliknya, Semua terlihat tak percaya. Hae
Young kembali membacanya pesan yang masuk “Gunakan tanda pengenalmu dengan benar.” Akhirnya Hae Young langsung membenarkan posisi ID Cardnya
lalu tersenyum bahagia sambil duduk menatap buket bunga pemberian dari Do Kyung
sambil memutar bangkunya, lututnya pun terbentur meja, teman-teman menawan tawa
sambil menanyakan keadaanya.
Hae Young memberitahu kalau kali ini benar-benar sakit,
tapi setelah it kembali tersenyum melihat buket bunganya, semua pegawai pun
langsung bubar meninggalkan Hae Young seperti orang gila, mangku sangat iri. Do
Kyung pun meninggalkan kantor dengan senyuman bahagia.
Tae Jin datang menemui Tuan Jang yang sedang mengunakan
alat pijat di punggungnya, memberitahu Studio
rekamannya akan
disita hari ini atau besok. Tuan Jang bertanya apakah tak ada yang lainnya.
“Apa Kau hanya mengambil alih
gedungnya ?” kata Tuan Jang seolah-olah mengejeknya.
“Rumahnya masih belum dijual.” Ucap Tae Jin, Tuan Jang melepaskan alat pemijatnya
mengatakan kalau setuju dengan hal itu.
“Kudengar perusahaanmu semakin
besar setelah kau bukan pemiliknya. Jadi kau sendiri yang kerja untuk
rekanmu, lalu Setelah mengambil gedung itu apa kau sudah selesai ? Kalau begitu baiklah. Mulai
sekarang, aku bisa berhenti merasa bersalah padamu, kan ?” kata Tuan Jang, Tae Jin hanya diam saja
“Kalau aku tidak menarik uangku setelah
mendengar omongan Park Do Kyung, saat
ini kau pasti sedang naik sedan dengan seorang supir. Kau
akan menikmati hidupmu. Aku merasa tidak enak karena
berpikir ini salahku. Makanya
aku ingin membantumu. Kalau ini sudah cukup buatmu, tak
masalah....Wah....
Kau berhati besar.” Kata Tuan Jang kembali duduk di mejanya
“Aku akan mencari cara lain.” Ucap Tae Jin seperti termakan oleh ucapan Tuan Jang
Tuan Jang pikir tak perlu dan lupakan saja, menurutnya
kalau memang Tae Jin merasa sudah cukup yah hentikan. Tae Jin tetap pada
pendirianya akan mencari cara lain. Tuan Jang meminta Tae Jin mendengarkan ucapanya sekarang.
“Sebagai laki-laki kau harus menjatuhkan lelaki
lain. Jangan hanya dikasih satu
pukulan. Terbang pelan seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah !” pesan Tuan Jang dengan gaya sebagai petinju lalu
menyuruh pergi karena akan beristirahat.
Tae Jin pun keluar membungkuk, saat keluar kamar melihat
ada sepatu pria juga di depan pintu, tapi seperti tak curiga dan langsung
keluar ruangan.
Chan Soo keluar dari balik dinding, Tuan Jang akan
memperjelaskan, kalau tidak menarik investasinya karena Chan Soo melakukan pekerjaan kotor, tapi menariknya karena Park Do Kyung memintanya. Chan Soo mengucapkan terimakasih karena tak memberitahu
pada temanya dan akan pergi.
“Dasar bodoh ! Kalau pergi sekarang, kau
bisa ketemu Han Tae Jin !” tegas Tuan Jang, Chan Soo
pun langsung bersembunyi kembali.
“Dia tidak bisa menjalankan bisnis, Dasar penakut. Cepat
ambil uangmu dan lari, Lebih baik kau lari
mumpung masih bisa.” Ucap Tuan Jang, Chan Soo
hanya diam saja menatap cermin di wastafel seperti merasa bersalah.
Ibu Hae Young sibuk mencuci piring, Hae Young baru pulang
kerumah melihat ada nasi di dala rice cooker, lalu mencari dikulkas menemukan
wortel, ikan teri goring lalu
bertanya apakah ibunya tak memiliki Burdocks, karena membutuhnya. Ibu Hae Young melepaskan sarung tangan hanya diam
saja, Hae Young pun mengambil rumput laut sambil mengeluh tak ada Burdocks.
Ia sibuk mengambil minyak wijen dilemari lalu mangkuk
besar, sambil terus mengeluh tak ada Burdocks, mengambil talenan, pisau. Tuan Oh hanya diam saja, Ibu
Hae Young dengan tatapan kosong keluar dari rumah.
“22 Mei 1985... Ada bayi perempuan
lahir di kota ini. Nama awalnya "Perempuan" nama akhirnya
"Gila" Aku benci padanya karena mirip denganku.... Aku cinta padanya
karena mirip denganku. Kenapa orang yang punya hati besar selalu hidupnya menyedihkan ?”
Ibu Hae Young membeli sesuatu dari minimarket lalu
membayarnya dan kembali.
“Karena hatinya
besar. Perempuan gila itu akan menghadapi kesulitan yang pernah
kulalui. Makanya aku membencinya ... dan juga cinta
padanya. Perempuan gila yang membawa pulang kaleng yang
sudah ditendangnya hanya karena dia tidak bisa membuangnya, Aku dulu marah
sekali. Lalu aku berpikir itu manis sekali.”
Hae Young sedang asik mencincang wortel sampai
kecil-kecil, Ibu Hae Young melempar kantung plastiknya. Hae Young tersenyum
bahagia karena membelikan yang dibutuhkanya. Ibu Hae Young hanya diam
membersihkan wastafel yang penuh dengan sampah.
“Perempuan gila yang
mencurahkan cintanya pada seorang lelaki. Entah kenapa aku jadi ingin menangis.
Akankah aku merasa
tidak terlalu sedih jika memihak padanya dan memberi semangat ?” gumam Ibu Hae Young melihat anaknya semangat sekali
memasak.
Setelah itu keduanya terlihat sibuk membuat bola-bola
nasi, bersama dengan ayahnya juga.
“Daripada mematahkan
semangatnya dan melarangnya, apa aku akan merasa lebih baik ... karena dia punya orang yang dia sayangi ? Makanya hari ini, aku duduk disebelah
perempuan gila itu dan melakukan ini.”
Do Kyung menyetir mobilnya lalu menelp memberitahu hampir
sampai, Hae Young sudah menunggu di depan rumah, melihat mobil Do Kyung datang
langsung naik setelah itu masuk dengan senyuman bahagia. Sesampai di jalan Hae
Young mengeluh Do Kyung sudah datang ke kantornya tapi tak menunjukan wajahnya, menurutnya terlalu jual
mahal. Do Kyung mengatakan Tadi pagi sudah melihatnya.
Jin Sang menelp dengan wajah melas bertanya Kapan
pulang, Do Kyung mengatakan kenapa bertanya. Jin Sang
mengatakan pulang sama-sama. Do Kyung mengatakan pulang larut, Hae Young
berbisik sebentar lagi mereka akan sampai.
“Aku buat banyak bekal, kita bisa makan sama-sama.” Ucap Hae Young
“Aku dengar semuanya !” teriak Jin Sang mengetahui Do Kyung berbohong.
“Aku tinggalkan sedikit makanan
dibawah, Makanlah kalau pulang. Jangan
ke lantai 2.” Tegas Do Kyung memperingatinya.
“Aigoo, kalian saja makan
sepuasnya ! Bagus
sekali ! Brengsek
!” teriak Jin Sang kesal lalu menutup ponselnya.
Anna membuat suara dari alat penyiram tanaman, terdengar
seperti bergemericik. Lalu Park Hoon membuat suara petir dengan mengoyangkan
seng, terlihat adegan hujan yang datang. Setelah itu keduanya mengikuti langkah
sepasang pria dan wanita yang berlari ditengah-tengah hujan. Ponsel Park Hoon
bergetar, Akhirnya menyingkir mengangkat telpnya.
Jin Sang kembali bertanya kapan Park Hoon pulang, Park
Hoon tahu Jin Sang itu canggung kalau hanya berduaan dengan kakaknya, menurutnya tak masalah karena sudah
berciuman.
“Biasanya kau gila pada perempuan,Kalau kau perlakukan kakakku seperti itu. Maka aku akan sedih. Kau lebih baik Minum
saja soju di depan toko kelontong lalu pulang.” Ucap
Park Hoon lalu menutup telpnya. Jin Sang hanya bisa menghela nafas panjang
Park Hoon pun kembali melanjutkan merekam suara dengan
bergandengan tangan lalu berlari bersama.
Hee Ran masuk studio, si pria muda memberitahu belum
selesai. Hee Ran pikir akan melihat sekali lagi. Tak sengaja Park Hoon dan Anna baru keluar langsung
bertemu, terlihat wajah Adik Do Kyung itu melonggo. Si pria muda menunjukan
jalan. Park Hoon berusaha menyapanya. Anna pun menebak kalau wanita itu.
“Kau cerita apa padanya ? Dan
Kau , jangan melihatku begitu. Aku
tidak perduli pada lelakimu. ” kata Hee Ran sinis pada
keduanya.
“Dia bilang kau merayunya.” Ucap Anna polos, Park Hoon panik meminta untuk diam
“Bagaimana bisa aku mengajakmu kerja soal
skenario ?” teriak Hee Ran, Anna mengejek kalau Hee
Ran marah pasti benar. Park Hoon menarik nafas panjang.
Hee Ran sinis bertanya umur Anna itu berapa, Park Hoon
memilih untuk pergi berpura-pura menerima telp dari sutradara. Anna mengejek
kalau membicarakan umur pasti Hee Ran kalah. Hee Ran membalas kalau Hee Ran itu
pandai bicara jadi lanjutkan.
“Kalau kau berhenti mengerjakan skenarionya
bukankah terlihat lucu ? Yah,
kau sepertinya tidak berusaha merayu Oppa karena kekurangan lelaki. Kali
ini aku percaya kalian akan bekerja dengan profesional. Seandainya
tidak percaya pada Oppa-ku, maka kau bisa datang
saja ke cafe tempatku kerja sambilan.” Kata Anna
“Dari cara bicaramu, kau lebih
baik daripada pacarmu.” Komentar Hee Ran
“Kau sepertinya tidak tahu banyak
soal pacarku, Pacar-ku sangat tampan.” Bisik Anna seperti mengejek
Park Hoon hanya melihat dari luar, hanya tersenyum
mengangguk mendengarnya. Hee Ran membalas mengejek, sangat mengejutkan
sekali, lalu melirik ke arah luar. Park Hoon berpura-pura
menelp diluar. Hee Ran sengaja berkomentar dengan suara nyaring, kalau Park
Hoon memang keren. Anna melambaikan tangan akan bertemu di cafe lalu keluar sambil
menepukk bongkong pacarnya, mengajak pergi. Park Hoon terlihat malu-malu lalu
berjalan pergi.
Jin Sang berdiri sambil merokok, di kakinya ada dua buah
melon kesukaan Soo Kyung, terlihat wajahnya masih kebingungan. Di belakang Soo
Kyung melihat Jin Sang dengan kepulan asap.
Flash Back
Jin Sang dengan kacamatanya berjongkok sambil menghisap
rokok, Soo Kyung masih muda datang, mengodanya kalau Jin Sang bukan Joo Yoon Bal jadi berhenti berlagak keren. Jin Sang melirik lalu mematikan rokoknya, Soo Kyung pun
berjongkok disamping Jin Sang.
“Kau melakukan macam-macam,Tapi aku suka kalau kau tidak
merokok. Apa Hasil tesnya sudah keluar
? “ tanya Soo
Kyung, Jin Sang hanya tertunduk diam seperti hasilnya tak baik.
“Aku dengar mustahil hanya dengan
sekali coba, jadi Coba lagi
tahun depan. “ kata Soo Kyung menenangkan.
“Aku masuk daftar wamil, Timingnya pas sekali . Kenapa
bisa keluar setelah aku gagal ujian advokat ? Kalau aku belajar setelah wajib
militer. Saat itu aku sudah bodoh.” Keluh Jin Sang
“Apa Tidak bisa ditunda lagi ?” kata Soo Kyung ikut sedih
“Kau Harus tetap pergi. Meskipun
tidak suka, harus tetap dilakukan. Seorang
pria harus
bisa bertahan. Aku akan wajib militer. Aku harap rokok ini dapat membuatku
merasa sedikit lebih baik.” Ucap Jin Sang menatap
rokoknya.
“Jangan dihisap terlalu dalam. Kalau
perokok pemula menghisap terlalu dalam, bisa tak
sadarkan diri” kata Soo Kyung, baru saja selesai bicara Jin Sang terlihat lemas
dan tak sadarkan diri.
Soo Kyung seperti sudah tahu Jin Sang itu sedang frustasi
lalu memilih untuk meninggalkanya. Jin Sang masih tetap asik menikmati
menghisap rokoknya.
Tae Jin minum bersama Chan Soo, menceritakan sudah
bikin banyak masalah, tapi
rasanya tidak enak. Menurutnya Karena dibantu orang, jadi rasanya terlalu mudah, tapi membuatnya tidak
semangat.
“Kau merusak hidup orang, mana mungkin kau senang ? Kalau memang itu mengusikmu, sebaiknya
hentikan.” Jelas Chan Soo tenang
“Nyaris semua orang tahu. Kalau
aku masuk penjara karena Park Do Kyung. Setelah
aku bebas, lalu dia
mengambil wanitaku. Semuanya menunggu aku akan
melakukan apa. Tapi, kalau aku berhenti sampai
disini ... Aku ingin
melakukan voting pada orang-orang Apa
yang harus aku lakukan.” Ucap Tae Jin
“Aku voting untuk berhenti sampai
disini.” Kata Chan Soo mencoba agar Tae Jin tak terlalu jauh,
Tae Jin pun meminum wine lalu diam saja
Hae Young dan Do Kyung selesai makan bersama dengan nasi
bola yang dari rumah Do Kyung mengungkapka kalau rasanya
enak. Do Kyung menyuruh Hae Young membiarkan saja karena kalau
langsung dibersihkan tidak berperasaan, lalu
teringat dimana lampu meja dan kotak musiknya. Do Kyung menujuk di mejanya karena kantong
belanja tak tersentuh.
“Aku ini Kekanakkan ya ? Mengembalikan pemberianmu. Aku
ingin tunjukkan kalau aku marah. Ini bisa membuatku memikirkanmu.” Ucap Hae Young mengambil kembali kantung belanjanya.
“Hari ini kau melakukan sesuatu dekat kantorku, Lalu Pagi ini kita ketemu. Kenapa
memberi bunga ?” tanya Hae Young
“Melihat bunga, aku mendadak memikirkan dirimu.” Kata Do Kyung mengoda, Hae Young berlari lalu langsung
memeluknya dari belakang.
“Park Do Kyung mulai bertindak. Kalau
kau suka sekali padaku, kenapa selama ini ditahan ?” goda Hae Young lalu berbisik mau sikat
gigi. Do Kyung hanya tersenyum mendengarnya.
Keduanya akhirnya mengosok gigi bersama, Hae Young
menceritakan Waktu pulang kantor, merasa sedih karena bunganya ketinggalan, Rasanya seperti meninggalkan pacarnya, membayangkan meninggalkan di ruang kantor yang gelap
sendirian membuatnya merasa, Do Kyung duduk di meja gelap sendirian.
“Bagaimana pandanganmu kalau bunga itu layu ?” tanya Do Kyung
“Memikirkannya hatiku rasanya
sakit.” Ungkap Hae Young sedih, Do Kyung menyuruh tak perlu berlebihan, Hae Young pun mencoba menenangkan.
“Tapi, kenapa masih memanggilku seperti itu ?” keluh Do Kyung
“Aku panggil saja namamu saja yah, Aku
belum pernah menyebut Oppa. Kata "Oppa" ... membuatku merasa geli” ucap Hae Young, Do Kyung pun hanya bisa tersenyum.
Do Kyung keluar dari toilet, menerima pesan dari Tae
Jin “Park Do Kyung, ada kabar bagus. Mulai besok akan ada masalah. “Hae Young masuk bertanya siapa yang mengirimkan pesan, Do
Kyung berbohong kalau Supir panggilan lalu mengajak untuk mengikutinya.
Hae Young belajar memutar alat perekam, lalu berkomentar Lelaki
yang pandai dengan mesin selalu terlihat menarik. Do Kyung bertanya alasan Hae Young menyukainya pada
pandangan pertama. Hae Young pikir tak tahu
kenapa bisa menyukainya,
“Orang bilang, kita akan langsung
mengenali orang yang akan kita cintai. Kau
tidak jatuh cinta pada orang karena dia baik atau lainnya. Hanya
... pandangan pertama. Kau
mengenalinya.” Ucap Hae Young yang membuat Do Kyung
terdiam
“Begitu aku melihatmu, rasanya aku ingin menerobos
hatimu dan menebarkan diriku. Aku
ingin membuang segala hal yang membuatmu menderita dan
menyalakan hatimu dengan kehangatan. Aku ingin jadi satu-satunya yang
duduk disitu.” Ungkap Hae Young
“Apa Aku terlihat menderita di matamu
?” tanya Do Kyung
“Ya, menderita sekali.... Dari ujung kepala sampai ujung
kaki Makanya
aku tidak bisa meninggalkanmu.” Kata Hae Young
Do Kyung merasa dirinya itu mirip
kaleng, Hae Young merasa Kaleng,
terlalu menyedihkan tapi melihat Do Kyung itu terlihat
bahagia. Do Kyung menyimpulkan Hae Young
menyukainya di pandangan pertama karena terlihat menderita. Hae Young mengatakan kalau ia juga menderita
“Aku juga menderita, jadi Aku akan membuatmu bahagia Ayo bahagia bersama Tapi kau jual mahal sekali!"Apa
itu tingkah semua lelaki tampan ?” ejek Hae Young,
Do Kyung hanya tersenyum, Hae Young mengoda bisa melihat
wajah Do Kyung yang tampan lalu memegangnya pipinya. Do Kyung terus tersenyum
memegang tangan Hae Young, lalu berdiri dan keduanya pun berpelukan.
“Aku harap, kau bisa lekas tua dan
jadi kakek-kakek. Jadi
hanya aku yang tahu ... betapa menariknya Park Do Kyung. Sehingga
tidak ada yang melihat dirimu.” Ucap Hae Young
“Aku harap kau jadi gemuk” balas Do Kyung
“Yah... Begitu saja ? Aku jadi gendut dan kau tambah
tua.” Kata Hae Young menatapnya, lalu kembali berpelukan. Do
Kyung memeluknya sangat erat seperti tak ingin kehilangan pacarnya. Hae Young berpikir pacarnya itu menangis, Do Kyung
mengelangkan kepala dan terus memeluk erat pacarnya
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
aq malah penasaran sama kisahnya ji sang....lanjut mb part 2
BalasHapusMba ddyah dilanjut donk sampe ending...
BalasHapus