Soo Ho memutar-mutar ruangan kerjanya dalam pikiranya
terlihat memikirkan tentang Shim
Bo Nui, 3 bulan dan ditanganya ada sebuah
kontrak kerja, lalu pertanyaan logiknya [Yakinkan untuk mempekerjakan dia.] Akhir ia berjalan ke meja kerjanya dan tak sengaja
menyengol figura sepeda dan membuatnya jatuh.
Flash Back
Soo Ho mengayuh sepeda, sementara Sul Hee memeganganya
menyuruh untuk menatap lurus kedepan. Soo Ho terlihat belum bisa mengimbangi sepedanya
dan masih jalan bergoyang-goyang meminta untuk tak melepaskan peganganya.
“Kau berusia 17 tahun. Bagaimana
bisa kau tidak tahu cara naik sepeda?” ejek Sul
Hee
“Itu tidak ada caranya di salah satu buku.” Ucap Soo Ho lalu tersadar kalau Sul Hee tak
memegangnya, akhirnya pun sepeda oleng dan jatuh.
Sul Hee mendekatinya sambil mengejek Soo Ho yang bodoh,
lalu mengulurkan tanganya mengajak untuk mencoba lagi. Soo Ho dengan senyuman
meraih tanganya lalu kembali belajar sepeda, Sul Hee menyuruh untuk Soo Ho
menatap lurus kedepan dan melepaskan tanganya.
Beberapa tahun kemudian, Soo Ho terlihat sudah dewasa
dengan kacamatanya mengendarai sepeda dengan sangat lihai di tasnya terlihat
sebuket bunga, menyusuri jalanan dan berhenti didepan sebuah rumah. Wajahnya
terlihat sedikit tegang dan menekan bel tapi tak ada yang membuka pintu, Soo Ho
memanggilnya “Amy” tak ada juga sahutan.
Akhirya masuk ke dalam rumah yang tak dikunci, ketika
berjalan ke ruang tidur semua sudah bersih tak ada lagi Sul Hee dikamarnya.
Tangan Soo Ho langsung jatuh lemas yang memegang sebuket bunga.
Soo Ho mengingat kenangan buruk yang ditinggalkan Sul
Hee, langsung menaruh sepedanya didalam laci agar tak mengingatkan kenangan
buruknya. Ia pun mencoba kembali berkerja, tiba-tiba seperti teringat sesuatu
dan menelp Dal Nim untuk datang keruanganya.
“Kenapa kau tidak menginginkannya? Kau akan mendapatkan uang muka
dan akan dibayar jauh lebih tinggi... dari
apa yang kau terima dari Daebak Soft. Apa
yang akan kau lakukan dengan tagihan medisnya?”
ucap Dal Nim sudah bertemu dengan temanya ditaman
“Tidak peduli seberapa putus
asaku, aku tidak ingin bekerja untuk Zeze. Terakhir kali aku bekerja di
sana, sesuatu
yang buruk... hampir
terjadi pada Bo Ra.” Cerita Bo Nui
“Hanya tiga bulan.... Kau hanya harus bertahan selama
tiga bulan.” Ucap Dal Nim menyakinkan.
Flash Back
Bo Nui sudah memakai pakaian yang rapih dengan bercermin
diatas meja. Bo Ra meminta kakaknya untuk tak pergi saja karena memiliki mimpi
yang buruk, dan sudah tahu kalau saat ibu dan ayahnya meninggal dirinya itu...
Bo Nui pun membalikan badan menatap adiknya yang terlihat khawatir.
“Kau bermimpi buruk karena kau
lebih gugup daripada aku. Jangan
khawatir. Aku akan bertemu denganmu jam 3:00 di depan perpustakaan. Ayo kita makan sesuatu yang lezat
nanti. Oke?” kata Bo Nu lalu menyuruh adiknya untuk
cepat pergi nanti terlambat sekolah.
Bo Nui pun mengerjakan tugas bugs yang dibuat oleh Soo Ho
dengan wajah serius lalu melihat ponselnya terus bergetar adiknya menelp, ia
meminta adiknya untuk menunggunya karena hanya
perlu satu menit lebih. Di tengah hujan yang deras, Bo Ra menunggu kakaknya dan
terus menelpnya tapi tak juga diangkat. Akhirnya Bo Ra berpikir akan datang ke
tempat kakaknya, ketika menyeberang jalan payungnya terbang dan saat ingin
mengambilnya kembali sebuah mobil melaju dengan kencang menabraknya.
Bo Nui mengingat kejadian yang menyedihkan adiknya, lalu
meminta maaf pada Dal Nim kalau ia tidak pernah bisa bekerja
di Zeze Factory.
Bo Nui kembali menemui peramal Goo Shin, memberitahu
kalau tempat kerjanya itu berada pada hari Bo Ra kecelakaan. Ia menceritakan Bo Ra
mengatakan kepadanya untuk
tidak pergi,tapi ia bersikeras,
dan adiknya mengalami kecelakaan.
“Bagaimana jika sesuatu yang buruk
terjadi lagi?” kata Bo Nui khawatir
“Kau sedang bicara omong kosong.
Apa kau sudah lupa? Ini semua karena kau. Beraninya kau menyalahkan orang
lain?” kata Goo Shin mengomel, Bo Nui tetap saja khawatir.
Bo Nui sudah berada didepan gedung Zeze factory, sambil
mengingat ucapan Goo Shin.
“Kau lahir dengan nasib
buruk yang serius. Yang harus Kau khawatir adalah..
Kau bisa merusak perusahaan itu. Kau hanya perlu
melakukan apa yang aku katakan padamu.”
Bo Nui sudah mengunakan pakain putih seperti seragam
khusus untuk pengusir setan.
“Berpakaian baguslah
sebelum fajar, dan laksanakan ritual melunturkan nasib buruk.” Setelah itu mengitari gedung dengan menaburkan garam
disetiap tempat dan melakukan sujud, setelah itu tak lupa langsung meniup
lilinnya dan membersihkan garamnya.
Ia berjalan perlahan menaiki tangga, lalu masuk keruangan
paling atas. Sesuai dengan perintah Goo Shin “ tempelkan ini di bawah meja ... orang yang punya
jabatan tertinggi di perusahaan itu dan Kau jangan sampai dilihat orang.” Setelah menempelekanya Bo Nui mulai berdoa
“Kumohon lunturkan semua nasib
buruk ... dan buat
semuanya kembali normal. Kumohon
buatlah aku beruntung.” Ucap Bo Nui
Soo Ho yang sedang tertidur terbangun melihat suara yang
berisik, membuka penutup matanya dan melihat bayangan yang bergerak didepanya,
dengan menarik nafas panik menutup lagi matanya sambil meyakinkan kalau ia
hanya bermimpi dan tidak ada hantu.
“Freud sudah membuktikannya. Ini hanya manifestasi dari
interaksi ... antara
zat di udara. Tidak ada hal seperti hantu. Tidak ada hantu, mengerti ? Tidak ada hantu.... Tidak ada hantu.” Ucap Soo Ho komat kamit,
Bo Nui yang selesai mendengar suara komat kamit, Soo Ho
terus menyakinkan tak ada hantu lalu membuka penutup matanya. Keduanya langsung
menjerit histeris karena kaget, bahkan Soo Ho sampai menelungkupkan badannya
karena takut. Bo Nui akhirnya bisa melihat dengan jelas kalau itu orang, lalu
memanggilnya. Soo Ho yang ketakutan terjatuh dari tempat tidurnya, mundur
ketakutan.
Akhirnya Bo Nui melepaskan penutup kepalan memberitahu
kalau sebenarnya Shim Bo Nui. Pikiran Soo Ho seperti lupa sejenak lalu
mengingat itu Bo Nui yang dikenalnya, lalu melihat jam wekernya bertanya apa
yang dilakukan dengan membuka pintu ruangan tidurnya.
“Kau bilang kepadaku untuk datang
bekerja. Dal Nim bahkan memberiku kartu masuk
sementara.” Jelas Bo Nu
“Apa Kau datang untuk bekerja jam 5:00 pagi dan Dengan pakaian itu?” ucap Soo Ho heran
“Karena ini hari pertamaku, aku
pikir aku akan datang lebih awal ... dan
memberkati setiap sudut ruangan. Aku
tidak tahu ini adalah ruanganmu. Dan
juga, maaf sudah mengejutkanmu.” Kata Bo Nui merasa
bersalah
Soo Ho tak ingin membahasnya lagi dan bertanya kenapa Soo
Ho itu berpakaian seperti itu dan akan bekerja mengenakan pakaian itu. Bo
Nui mengelengkan kepalanya kalau akan
menggantinya dan berlari keluar ruangan. Soo Ho bertanya apa yang ada dikepalanya, Bo Nui dengan
wajah panik bertanya-tanya kenapa Soo Ho tidur di ruanganya.
Pagi harinya
Soo Ho memperkenalkan pada semua karyawannya, yaitu Shim
Bo Nui, pengembang awal dari IF, dan akan
bekerja dengan tim pengembangan untuk tiga bulan ke depan. Bo Nui melirik tak enak hati pada Soo Ho yang membuat
kesalahan diawal, lalu menyapa semuaya pegawai. Pegawai yang lain pun
memberikan tepuk tangan mengucapkan selamat datang pada Bo Nui.
Beberapa saat kemudian, semua pegawai heran melihat yang
dilakukan Bo Nui. Terlihat Bo Nui sibuk menyusun patung-patung di atas meja dan
menempelkan penghalau nasib buruk dilayar komputernya, tak lupa taburan garam
seperti lingkaran di sekeliling mejanya.
Dae Kwon datang memanggilnya, Bo Nui berteriak meminta untuk
tak menginjak garam yang ditaburkannya. Dae Kwon mengatakan hanya ingin memberikan
dokumen tentang IF. Dal Nim hanya bisa menghela
nafas melihat tingkah temanya.
Dal Nim memberikan segelas jus meminta temanya itu
menghentikanya, Bo Nui bertanya apakah itu terlalu
berlebihan, Dal Nim mengangguk. Bo Nui mengatkan akan
menyingkirkan garamnya jika Tn. Koo mengatakan untuk
menyingkirkanya. Dal Nim mencoba mengerti lalu mulai mengajak temannya untuk menaburkan
bersama-sama
“Ini menyilaukan, Tidak heran mataku dibutakan. Ada keindahan di sini.” Ucap Ryang Ha mengoda lalu mennyapa Bo Nui, Dal Nim
buru-buru mengajak Bo Nui untuk pergi saja.
“Kau berada di sini, karena kau adalah ibu
dari IF kan.”
Kata Ryang Ha, Bo Nui membenarkan lalu membalas sapaanya.
“Bukan hanya idemu yang seksi,
Tanya Kau juga cantik.” Goda Ryang Ha, Dal Nim memperingatakan Ryang ha tak
boleh mengoda temanya dan mengajaknya untuk pergi dan tak perlu
memperdulikannya, karena melakukannya untuk setiap gadis.
“Tapi Aku tidak pernah melakukannya
padamu, Dal Nim.” Ucap Ryang Ha
Bo Nui menahan tangan Dal Nim memanggilnya, Ryang Ha
dengan sangat gembira mempersilahkan untuk menanyakan apapun dan mempersilahkan
kalau ingin tahu nomor
teleponnya. Bo Nui bertanya umurnya, Ryang Ha memberitahu
umurnya 33 tahun, dengan
bangga wajahnya itu terlihat lebih muda. Bo Nui dengan polos berkomentar tak
seperti itu lalu beranjak pergi.
Bo Nui mulai mencoba catatan namanya, lalu Dae Kwon mulai
membahas Kim Yuna pension dan juga Park Ji Sung. Hyun Bin mengusulkan tentang sepak
bola dari liga premier, yang lainya mengusulkan tinju seperti impian setiap orang. Choo Sung
Hoon. Bo Nui sibuk melihat catatanya.
“Astaga, tidak mungkin. Kita
membutuhkan cerita yang menyentuh untuk menghangatkan hati setiap orang. Ini terlalu lemah.... Baiklah....Lim Chun Ae.” Ucap Dae Kwon penuh semangat. Beberapa orang tak
mengenalnya, Soo Ho pun ikut mengeleng.
“Dalam rangka untuk membuat orang
ingin hidup sepeti kehidupan orang itu,Mereka harus menjadi populer dan keren. Untuk mengekspor-nya, orang
tersebut juga harus terkenal di internasional.”
Kata Dal Nim
“Ada satu.... Dia terkenal secara
internasional. Kehidupan
pribadinya sangat misterius. Jika
kita membuat dia menjadi karakter permainan, itu akan menjadi populer.” Kata Ji Hoon
Semua bertanya siapa orang yang dimaksud, Ji Hoo
mengatakan kalau ia adalah Pangeran Tenis, Gary Choi. Semua langsung menghela nafas mendengarnya, Seung Hyun
mengeluh karena orang itu bahkan tidak ada di Korea. Ji Hoo pikir mereka harus membujuknya.
“Tiga saluran televisi utama
mendekatinya untuk syuting sebuah
film dokumenter tentang dia, dan dia menolak semuanya. Karena Dia tidak akan menyukai ini. Selain itu, tenis tidak populer.” Ucap Dae Kwon
“Ayo kita pilih dia. Gary Choi... Pemain harus bermain tenis untuk
naik tingkat. Pihak,
pertemuan keluarga dan kegiatan gaya hidup lainnya ... dapat menjadi persyaratan yang
diperlukan untuk naik tingkat.” Kata Soo Ho, Bo Nui
menulis pada catanya kalau ini sengat menyenangkan. Soo Ho pun keluar dari
ruangan.
Gun Wook mulai melakukan service, Soo Ho dengan serius
menonton dengan jari diatas meja dan suara dari narator didengarnya dengan
jelas. “Bahkan setelah lebih dari empat jam bermain,kecepatan
servis Gary Choi tidak pernah turun.”
Soo Ho pun mengetik catatan dalam komputernya [Waktu
Bermain, Kecepatan Servis, Gerak VR dan Misi]
tanpa sadar dibawahnya sudah tertempel kertas, matanya terlihat mengantuk
melihat pemainan Gun Wook yang mengalahkan lawannya.
Mata Soo Ho mulai terbuka dan baru menyadari tulisan di
komputernya [Shim Bo
Nui ... Dia adalah masalah. Dia aneh.] dan
langsung menghapusnya buru-buru dengan wajah kesal.
Sebuah mobil pindahan akan pergi dari depan apartement,
Bo Nui yang baru pulang sambil membaca buku catatanya mengatakan kalau shionya
itu kuda, dan yang lainnya adalah tikus Bahkan ada pria yang sudah
menikah dengan tiga anak. Gun Wook yang melihat Bo Nui
pulang dengan penuh semangat menyapanya, lalu bertanya apakah sudah makan.
Bo Nui melirik pada Sul Hee yang melirik sinis ke arahya,
lalu Gun Wook tiba-tiba sudah menarik Bo Nui masuk ke dalam rumahnya. Bo Nui
merasa hanya ingin pulang kerumahnya saja, Gun Wook memperingatkan Bo Nui agar
tak membuatnya sedih. Bo Nui melihat ruangan Gun Wook terlihat sangat bagus,
Gun Wook mengaku ini bukan seleranya tapi selera Sul Hee.
Lalu pergi ke dapur untuk membuatkan kopi, Bo Nui pikir
tak perlu tapi Gun Wook tetap pergi ke dapur membuatnya. Bo Nui melihat sudut
ruangan ke arah tempat tidur. Sul Hee melihat pandangan Bo Nui, begitu juga Gun
Wook dan bertanya ada apa dengan tatapan itu. Bo Nui mengatakan kalau tempat
tidurnya itu bukan lokasi yang baik.
Ketiganya akhirnya memindahkan tempat tidur yang cukup
berat dengan membelakangi jendela. Bo Nui menjelaskan Gun Wook itu harus
memastikan bahwa tempat tidur tidak menyentuh dinding serta pastikan bahwa tidak ada
kekacauan di bawahnya maka Dengan
cara itu, energi yang baik akan mengalir dengan baik.
“Energi buruk cenderung menumpuk
di sudut-sudut. Jika
kau menaruh lampu samping, itu akan membuatmu sukses dan lebih sehat.” Ucap Bo Nui menyalakan lampu disamping tempat tidur.
Sul Hee ingin menyela tapi dipotong oleh Gun Wook
“Kau begitu mengesankan. Aku benar-benar percaya pada sesuatu seperti ity.Aku selalu mulai dengan
kaki kiri ketika aku mengikat tali sepatu. Aku pastikan untuk memakai
pakaian merah pada hari-hari penting.” Ucap Gun
Wook, Bo Nui terlihat gembira mendengarnya karena Gun Wook bisa mengetahuinya.
“Kau akan tinggal untuk makan
malam, kan?Aku akan membuat sesuatu yang lezat untuk ...” ucap Gun Wook
“Tak perlu.... Aku harus pulang sekarang, karena Aku memiliki batas waktu untuk
bertemu.” Kata Bo Nui lalu pamit keluar dari rumah Gun Wook
Sul Hee bisa menyimpulkan Bo Nui "perahu
luncurmu" setelah 15 tahun. Gun Wook membenarkan
tapi terlihat sedikit berbeda. Sul Hee memperingatakan untuk lebih
berhati-hati.
“Dia mungkin mencari tahu siapa
kau dan meminta uang.” Kata Sul Hee
memperingatinya.
“Dia bahkan tidak tahu apa yang
aku lakukan. Jangan
berbicara tentang dia seperti itu.” balas Gun
Wook
Bo Nui sibuk dengan laptopnya, terlihat beberapa gambar
dan tertulis dibagian atas [Mari
kita cocokkan jiwa kesepianmu!] dan dibagian bawah
sebagai anggota premium, lalu ia membuat Chat Room sendiri.
[Hanya
mereka yang lahir pada tahun harimau diperbolehkan.]
Salah seorang masuk bernama "Red
Mesh Chacha" Bo Nui pun meminta untuk
membuktikan tanda zodiak cinanya, Pria itu seperti mengirimkan gambar tak
senonoh, Bo Nui panik langsung menutup laptopnya menurutnya pria itu sudah
gila.
Bo Nui dkk masuk kantor dipagi hari dengan saling
menyapa, Hyun Bin pun menawarkan minuman kopi untuk Bo Nui. Bo Nui mengucapkan
terimakasih dan melihat ada berkas Kontrak Perjanjian Kerja, akhirnya ia membiarkan begitu saja sambil membuka buku
catatanya berharap agar segera menunjukan dirinya, si harimaunya.
Datangnya seorang wanita masuk menyapa semua pegawai
Zeze, lalu bertanya apakah Soo Ho ada diruangan. Dal Nim membenarkan dan ingin menyela
tapi Nyonya Yang sudah lebih dulu naik dan menemui Soo Ho. Dae Kwon melihat penjahat
datang, Seung Hyun tak habis pikir kalau ia mengambil
semuanya. Bo Nui binggung mendengar ungkapan semuanya.
“Setiap kali ibunya datang, dia
mengeluarkan amarahnya pada kita.” Jelas
pegawai lain pada Bo Nui
Soo Ho seperti baru bangun dengan menopang kepalanya
meminta ibunya tak muncul di tempat kerjanya seperti sekarang. Nyonya Yang pun meminta agar anaknya membuat waktu
untuk bertemu denganny di tempat
lain, menurutnya kapan ia bisa melihat anaknya jika bukan
datang ke kantornya.
“Aku tidak tahu apa yang salah
dengan ayahmu. Dia
berubah menjadi orang yang berbeda ketika ia minum. Aku tidak tahu mengapa dia datang
ke sini dan menyebabkan kekacauan. Aku
sudah memarahinya dan menyuruhnya untuk
tidak melakukannya lagi.”kata Nyonya Yang membuat Soo
Ho sedikit melirik ibunya.
“Aku mendengar tentang permainan
itu atau apa pun itu lalu sebuah
perusahaan asing mencurinya darimu. Ayahmu
khawatir ...” ucap Nyonya Yang, Soo Ho memotongnya
mengatakan perlu tidur lebih lama lagi.
“Aku di sini karena aku khawatir
padamu. Apa semua
itu yang kau bisa beritahu padaku?” ucap Nyonya Yang kesal
“Apa yang kau ingin aku lakukan? Haruskah aku muncul di televisi
memegang tanganmu dan bertingkah lucu?” kata Soo
Ho dingin, Ibunya tak percaya anaknya bersikap dingin seperti itu
Soo Ho mengeluarkan dompetnya, memberikan dua lembar
2juta won untuk pergi belanja kembali menopang kepalanya yang masih mengantuk.
Nyonya Yang pun mengambil uangnya mengaku biasanya
marah pada anaknya, dan mengingat kata –kat kalau hati
seseorang terletak di mana uang yang bisa
membuat seseorang pergi, jadi ia
akan pergi dengan hati yang baik.
Nyonya Yang mengeluarkan kertas kuning memberitahu itu
untuk menangkal energi buruk. Soo Ho kesal karena membenci hal seperti itu. Nyonya
Yang pikir sudah memberikan pada anaknya jadi tak peduli mau dibuang atau
disimpan, lalu pamit pulang pada semua karyawan. Soo Ho pun membuang kertas
jimat perberian ibunya ke tong sampah.
Bo Nui pergi ke bagian ZeZe lainya, memperkenalkan diri
sebagai anggota baru dari tim pengembangan dan akan melakukan penelitian
data. Lalu keluar dengan wajah lesu, di bagin Tim
Pemasaran Digital, coretan tanda silang besar
dibuatnya.
Soo Ho baru keluar ruangan sambil mengosok gigi melihat
bangku Bo Nui yang kosong sementara yang lainnya sedang sibuk berkerja. Bo Nui
berdiri didepan cafe menyapa orang yang datang menawarkan uanutk membaca
keberuntungansambil menunggu minuman yang dibuatkan,
dan bertanya tentang tahun lahirnya, si pria menjawab tahun 1988.
Ditempat lain, Bo Nui bertanya pada seseorang pria,
ternyata lahir tahun 1974 dan ditahun harimau. Soo Ho melihat dari kejauhan Bo
Nui sedang berbicara pada seorang pria yang lahir ditahun harimau pada jam
berapa. Lalu Pria itu menceritakan Anak remajaku bertingkah
seperti pemberontak hari ini. Bo Nui terdiam ternyata
pria itu sudah menikah, Soo Ho hanya mengelengkan kepalanya.
Bo Nui pun sampai bertanya pada petugas penjaga dan
bertemu dengan seorang wanita dilobby, Beberapa saat kemudian ia memberitahu
ruangan tim
pengembangan. Sung Jung si wartawan langsung mengambil
gambarnya. Semua berteriak panik menyuruh si wartawan untuk keluar, Seung Hyun
pun melempar telp ke arah Dae Kwon agar bisa menghapus fotonya. Bo Nui binggung
melihat semuanya terlihat panik.
Soo Ho keluar dari ruangan, Dae Kwon meminta atasanya tak
perlu khwatir karena mereka akan mengurusnya, Sung Jung terus meminta agar Soo
Ho mau memberikan waktunya wawancara. Hyun Bin dan Seung Hyun berusaha menarik
keluar wartawan yang mencoba menerobos masuk.
“Bagaimana dia bisa masuk ke sini?” tanya Soo Ho setelah Sung Jung keluar.
“Dia penulis naskah dan berkata bahwa dia memiliki janji
dengan anda. Dia lupa
membawa kartu identitas hari ini,Jadi aku memberikan kartu pengunjung untuknya.” Jelas Bo Nui
“Aku tahu kamu kurang tahu dalam hal menilai orang, tapi aku
tidak berpikir kau akan seburuk ini. Bagaimana
kau bisa membiarkan orang asing di sini? Apa kau tidak tahu betapa
pentingnya keamanan dalam industri TI? Kenapa
kau pikir kita menginstal sidik jari dan iris scanner?” kata Soo Ho marah
“Bo Nui belum bekerja di sebuah
perusahaan besar seperti Zeze sebelumnya. Kami akan menjaganya, sehingga
tidak akan ada masalah.” Kata Dal Nim membela diri.
“Kau bahkan membuat orang lain
memberikan alasan atas namamu. Kau
sungguh tak berguna, Kau
tidak duduk di kantor ini karena kemampuanmu. Kau jarang duduk di kursimu.” Ucap Soo Ho memarahinya, Bo Nui ingin menjelaskan tapi
Soo Ho kembali ingin berbicara.
“Apa perusahaan ini tempat mainmu?” kata Soo Ho yang membuat semua orang terdiam dan Bo Nui
terlihat paling binggung
“Aku tidak tertarik pada selera
pribadimu atau kecintaanmu pada hewan. Tapi
sebagai atasanmu, aku ingin kau untuk fokus
pada tugas-tugasmu di tempat kerja. Apa
kau mengerti?” tegas Soo Ho dengan melipat tangan
didada.
“Itu istirahat makan siangku. Aku bahkan tidak makan agar
kembali tepat waktu. Ketika
waktunya makan dalam jam kerjaku, Aku
selalu tinggal berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaanku.” Jelas Bo Nui membela diri
“Bekerja akan sangat mudah jika
itu tentang mengisi waktu. Nona Shim Bo Nui, lakukanlah pekerjaan
dengan baik. Mengerti?! Kumohon,
lakukan pekerjaan dengan baik.” Kata Soo Ho lalu masuk
kembali keruangan.
Dae Kwon pun meminta maaf pada Soo Ho telah
menyebabkan masalah. Bo Nui terlihat berkaca-kaca
memilih untuk duduk kembali dimejanya, semua pun bergegas untuk kembali berkerja. Bo Nui melirik surat Kontrak
Perjanjian Kerja dan akhirnya memilih untuk
merobek dan membuangnya ke tempat sampah, menurutnya tak ada gunanya di Zeze
karena tak ada pria Harimau yang dicarinya.
Bo Nui menemui Goo Shin memberitahu kalau tak ada, Goo
Shin memejamkan matanya mengatakan ada disana. Bo Nui berteriak kalau ia tidak
bisa menemukannya, Goo Shim mengumpat Bo Nui
itu penyihir yang berani
membalikan ucapanya.
“aku bertanya kepada setiap pria
lajang di tempat kerjaku. Dari
kurir pengiriman sampai penjaga keamanan tua, Aku bertanya kepada semua orang.
Tidak ada yang memiliki shio harimau.” Jelas Bo Nui
“Ada satu. Dia di tempat yang
sangat dekatmu. Aku bisa melihatnya.Bulan akan datang.... Ini bulan purnama... dan pada bulan purnama berikutnya. Kau harus melakukannya sebelum
hari itu.” Perintah Goo Shin
Bo Nui menghela nafas panjang keluar dari rumah Goo Shin,
tak sengaja berpapasan dan melihat sosok wanita yang dikenalnya,masuk ke dalam
rumah tuan Goo. Ia mengingat itu Nyonya Yang dan ibu dari Soo Ho.
“Aku tahu itu. Zeze Factory tidak akan berada di
tempat seperti sekarang jika bukan karena ibunya.” Komentar
Bo Nui lalu menatap kembali ke pintu rumah Goo Shin.
Soo Ho berjalan menuruni tangga ruanganya, berjalan ke
arah meja Bo Nui dan melihat label penghilang kesialan, lilin dan patung dari
segala jenis kepercayaan ada diatas CPU. Bo Nui didepan rumah Goo Shim seperti
sengaja menguping.
“Apa kau bilang padanya untuk
menyimpannya?” tanya Tuan Goo
“Aku memberikan itu kepadanya,
tapi kau tahu betapa dia membenci hal-hal seperti itu.” Kata Nyonya Yang
“Dia hidup sendiri dan kesepian.
Dia tidak mampu untuk mengatakan tidak untuk jimat.” Keluh Tuan Goo
“Anakku memiliki standar tinggi. Dia tampan, dan genius juga. Bagaimana aku harus mengatakanya yah? Dia seperti
... Bad boy
yang sangat disukai para gadis. Para
gadis jungkir balik untuknya, tapi Dia
tidak tertarik pada mereka.” Cerita Nyonya Yang, Bo
Nui terus menguping dari depan pintu dengan nada mengejek .
“Apa yang harus aku lakukan? Gadis
yang seperti apa yang harus aku siapkan untuknya? Seorang seniman? Seseorang yang
tinggal di luar negeri? Seseorang dengan gelar doktor?” ucap Nyonya Yang menebak-nebak
“Aku melihat seekor Rubah,
Rubah yang menusuk dia dari samping.Aku juga melihatnya
di punggungnya.” Ucap Goo Shim Saat mabuk Bo
Nui sempat meminta gendong Soo Ho di punggungnya.
“Aku juga melihat rakun menarik
celananya.” Ucap Goo Shim, Bo Nui pun menarik-narik
celananya tak memperbolehkan pergi.
“Rakun misterius itu mengikutinya.” Ucap Goo Shim dengan senyuman, tapi Nyonya Yang
terlihat panik.
“Apa itu sebabnya dia sendiri?Karena
rakun bodoh itu? Apa
yang harus aku lakukan? Haruskah aku mendapatkan jimat lain? Ritual apa yang akan kita
lakukan? Kumohon
bertanyalah pada roh untukku.” Ucap Nyonya Yang panik
Di ruangan Soo Ho akan pergi dan tak sengaja melihat ke
tempat sampah ada robekan Kontrak
Perjanjian Kerja, Nama Karyawan, Shim Bo Nui yang
dibuang. Sementara di rumah peramal, Tuan Go bertanya kapan lahir
anaknya, Nyonya Yang memberitahu Tahun harimau, 1986 pada tanggal 17 Desember, sekitar
jam 03:00-05:00. di pagi hari. Bo Nui menjerit sambil
menutup mulutnya karena tak percaya yang dicarinya itu ada didepan mata, Soo Ho
atasanya di Zeze.
Pemainan tenis terlihat dilayar atas, semua berkumpul diruang
rapat tanpa banyak bicara. Bo Nui terus menatap Soo Ho yang serius melihat
menatap ke layar diatasnya.
Pegawai tambun dengan berbisik bertaruh Soo Ho akan
berhenti hari ini, Dae Kwon yakin Soo Hoo akan
berhenti setelah pertemuan ini. Seung Hyun
mempertaruhkan 100 won kalau Soo Ho akan tetap tinggal. Sementara Bo Nui trus
menatap Soo Ho tanpa berkedip.
“Jangan pikirkan dia
sebagai manusia. Itu adalah harimau. Benar sekali.... Aku harus
menghabiskan malam dengan harimau ...” gumam Bo
Nui
“Mari kita selesaikan di sini.” Kata Soo Ho yang membuat Bo Nui tersadar dan merasa tak
percaya kalau harus menghabiskan malam dengan Soo Ho
“Kita memiliki waktu 3 minggu
lagi. Itu totalnya 502 jam. Versi
beta durasinya 3 menit.” Jelas Soo Ho, Bo Nui
membuka buku agenda yang sudah dilingkari pada tanggal 19, berarti memiliki
waktu tiga minggu lagi
“Kita harus menyelesaikannya.” Ucap Soo Ho, Bo Nui membalas dalam hati harus
mewujudkannya
“Bagaimana dengan pertemuan dengan
Gary?” tanya Soo Ho
“Kami mengirim proposal. Aku akan
menetapkan tanggal sebelum akhir pekan ini.” jelas Dal
Nim
Soo Ho berharap agar melakukan sesegera mungkin, Bo Nui
juga menjawab harus secepat mungkin. Soo Ho sempat melirik pada Bo Nui dan Bo
Nui langsung menundukan kepalanya. Semua keluar ruang rapat masih saling
membahas tentang program games yang baik. Dal Nim tiba-tiba memanggi
Di cafe
Bo Nui meminum jusnya tanpa gairah, Dal Ni meminta jangan
mencoba untuk berbohong padanya,
karena sangat mengenal temanya luar darn dalam
dan sangat yakin Bo Nui menyembunyikan sesuatu darinya, lalu menanyakan alasan Bo Nui tidak
menandatangani kontraknya.
“Aku tidak menyembunyikan apa pun.
Aku lupa tentang hal itu karena aku sibuk.” Ucap Bo
Nui mencari alasan.
“Hei, Dal Nim. Je Soo Ho ... Yah,
maksudku Tn. Je. Apa yang dia suka?” tanya Bo Nui, Dal Nim binggung tiba-tiba temanya
menanyakan hal itu.
“kami sudah melakukan beberapa
kesalahpahaman seperti yang kau tahu. Aku
juga membuat beberapa kesalahan. Ditambah,
aku tidak dapat menyangkal fakta bahwa dia memberiku pekerjaan di Zeze. Aku harus memberikan dia hadiah.” Jelas Bo Nui mencari alasan
“Coba Lihat dirimu! Kau akhirnya paham
cara bekerja di sebuah perusahaan. Biarkan
aku berpikir sebentar.” Kata Dal Nim penuh semangat
Ryang Ha tiba-tiba datang bertanya siapa yang disukai,
menurutnya Itu adalah spesialisasinya jadi meminta untuk membiarkan unuk membantu. Dal Nim
menyuruh untuk pergi saja. Bo Nui mengetahui Ryang Ha dan Soo Ho itu sangat
dekat, Ryang Ha mengelengkan kepalanya menurutnya Hanya
mengatakan bahwa mereka
sudah dekat tidak cukup untuk menggambarkan hubungannya
“Aku seseorang yang menyelamatkan Soo Ho ... dari bencana. Aku seperti
walinya. Yah... Anggap aku sebagai walinya.” Kata Ryang Ha dengan berbicara semakin mendekat.
“Jika ini ceritanya, tolong katakan padaku apa
yang dia suka. Aku harus
membuat kesan yang baik” kata Bo Nui, Dal Nim
mengajak Bo Nui pergi saja karena Ryang Ha itu hanya
menggodanya.
“Kode membuatnya gembira.... Kode memberikan Soo Ho
kesenangan. Tulislah
sebuah kode.” Ucap Ryang Ha
Bo Nui mengintip dari belakang meja kerjanya, melihat ke
arah Soo Ho terlihat sangat serius. Teringat kembali dengan kata-kata Ryang Ha
“Matanya
bersinar pada kode ketika dia merancang.Saat itulah goda dia. Apa yang dia
rasakan adalah ekstasi murni. Selain
itu, ia tidak memiliki keinginan apapun.Dari
tanaman sampai hewan, ia tidak memiliki kepentingan dalam makhluk hidup. Dia terutama sangat membenci
wanita.”
Bo Nui melihat seluruh barang-barangnya diatas meja lalu
menyadarkan dir untuk mengunakan otaknya dan memikirkan cara aga bisa
mendekatinya karena pasti ada jalan. Tapi kepalanya akhirnya tunduk menyerah karena Soo Ho
itu tidak suka semua makhluk hidup termasuk manusia jadi bagaimana caranya
bisa menghabiskan malam dengannya.
Soo Ho tiba-tiba sudah berdiri dibelakangan dan
memanggilnya, Bo Nui pun langsung berdiri dari tempat duduknya. Soo Ho
mengatakan harus mencetak ulang karena salah ketik dan akan bicara dengannya nanti, lalu kembali ke ruanganya. Bo Nui melihat surat Kontrak
Perjanjian Kerja.
Bo Nui keluar dari kantor tak sengaja bertemu dengan Dae
Hae di jalan, lalu keduanya makan bersama disebuah restoran. Dae Hae heran
melihat Bo Nui yang tak makan, Bo Nui hanya mengaduk-ngaduk nasinya. Dae Hae
merasa terlalu
rendah hati karena ingin
mentraktirnya daging
sapi barbekyu.
“Aku tidak yakin apa yang kau
lakukan saat ini, tetapi kau harus berhati-hati. Ketika kau menghindari orang
brengsek, kau akan lari ke orang yang bajingan. Ketika kau menggigit umpan di
depan matamu, Kau akan
berakhir dalam sup ikan. Aku jelas-jelas memperingatkanmu.” Kata Bo Nui seperti orang yang sedang ngedumel.
“Berhentilah serius Aku bukan ikan. Kau tahu kalau
aku memiliki agenda ini, Segera
setelah aku mendapatkan uang, semua akan baik-baik saja. Kita akan menjadi orang hebat. Percaya dan bertahanlah selama
tiga bulan di sana. Aku
akan datang dengan sesuatu yang menakjubkan.” Kata Dae
Hae yakin
“Ngomong-ngomong, bagaimana kau
tahu kalau kontrakku selama tiga bulan? Dan juga, bagaimana kau tahu aku
bekerja di Zeze?” ucap Bo Nui heran.
“Apa Presdir itu tidak memberitahumu? Aishh.... Aku tidak percaya ini.Aku
memberimu pekerjaan itu. Mereka terus berkata tidak, tapi aku membujuk mereka. "Proyek ini membutuhkan Shim
Bo Nui. Kau tidak dapat melakukannya tanpa dia." Itulah yang aku katakan kepada
mereka.” Jelas Tuan Won,
Bo Nui bertanya kelanjutan.
“Apa kau perlu bertanya tentang itu? Dia seperti, "Apa
itu benar? Aku tahu." Itulah
caramu mendapatkan posisi ini.” Jelas Dae Hae
“Tn. Won... Kau terdengar seperti penipu
sekarang... Kau tidak
dapat menggunakannya untuk lolos dengan tidak membayarku.” Ucap Bo Nui tak percaya
Dae Hae mengatakan Bo Nui itu sudah dibayar, Bo Nui
binggung, Tuan Won mengeluarkan surat kontrak, kalau mereka
berjanji untuk memberikannya dan sudah tertulis
di kontrak dalam
Pasal 3 Bagian 2. "Seluruh
jumlah upah yang terlambat ...Akan dibayar kepadanya pada saat penandatanganan
kontrak ini. Kami juga akan menjamin pekerjaannya untuk
jangka waktu tiga bulan." Menurut Tuan
Won ia sudah melakukan yang terbaik, Bo Nui membacanya surat kontrak dan mengartikan
kalau ia merupakan posisi
yang penting dari
pengalihan hak pengembangan IF.
Dae Hae menganguk.
Bo Nui ingin memberikan surat kontraknya, tapi ditarik
kembali saat Soo Ho ingin mengambilnya. Akhirnya Soo Ho membuka kacamatanya
sambil melihat layar monitor bertanya apa yang ingin dikatakanya. Bo Nui
memastikan kalau sudah menyerahkan ini, maka ia akan Bekerja selama tiga bulan, Soo Ho
membenarkan dengan tanpa mengalihan padanya pada layar monitor.
“Ada sesuatu yang aku ingin
konfirmasi sebelum memberikan ini.” ucap Bo Nui, Soo Ho pun mempersilahkan, ponsel Soo Ho
bergetar ibunya menelp, tapi Soo Ho memilih untuk merejectnya.
“Apa kau tidak akan mengangkatnya?
Itu dari ibumu.” Kata Bo Nui menegurnya.
“Nona Shim. Kau berjalan ke kantorku, dan kau bergumam selama 4 menit
dan 30 detik. Aku benci
membuang-buang waktu. Silahkan
kirimkan ke tim sumber daya manusia. Mereka akan memprosesnya.” Kata Soo Ho
“Aku perlu memeriksa sesuatu.” Ucap Bo Nui, Soo Ho dengan nada kesal pun kembali
mempersilahkan Bo Nui untuk bicara.
“Aku mendengar bahwa aku merupakan
bagian penting dari kontrak IF.” Ucap Bo Nui
mengeluarkan suara kontraknya.
Ia membaca yang sudah diberi stabilo "Kontrak ini
hanya akan berlaku ... Jika Zeze Factory akan mempekerjakan karyawan
Daebak Soft, Shim Bo Nui, Sebagai pengembang untuk perangkat lunak. Jika kontrak kerja Nona Shim tidak dilaksanakan atau dibatalkan, Kontrak ini juga akan dibatalkan." Soo
Ho menjelaskan itu adalah kontrak antara Zeze dan Daebak Soft.
Bo Nui mengartikan dirinya itu memiliki
kekuatan untuk membatalkan kontrak ini, yaitu Zeze
tidak akan mampu mengembangkan IF jika ia tidak mengirimkan surat kontrak, Soo
Ho tak mau bertele-tele bertanya apa yang kelanjutan. Bo Nu menjelaskan akan
bekerja di Zeze dan sudah
menandatangani kontrak.
“Tapi kau harus memberikanku
sebuah keinginan.” Kata Bo Nui
“Keinginan apa? Langsung saja ke intinya. Sudah 6
menit dan 30 detik.” Ucap Soo Ho semakin kesal
“Pergilah denganku. Mari berkencan selama tiga minggu
sementara kita mengembangkan IF. Itu
keinginanku...” tegas Bo Nui, Soo Ho terdiam
mendengar pemintaan Bo Nui.
[Harimau, Je Soo Ho]
Bo Nui menuruni tangga dijalan rumah Tuan Goo, masih
Shock dan tak percaya kalau Je Soo Ho bisa jadi harimaunya, menurutnya pasti salah dengar dan Ada sesuatu yang salah dengan
telinganya.
Seorang anak kecil memanggil adiknya memperlihatakan
boneka beruang yang bisa
berubah menjadi harimau yang
menurutnya sangat menarik. Bo Nui
melihatnya teringat dengan sesuatu saat mabuk, Soo Ho mengaku Shionya zadalah
harimau, lahir pada tahun 1986, di tahun harimau. Akhirnya Bo Nui tak percaya kalau yang dianggapnya
sebagai tiang listrik adalah Soo Ho.
bersambung ke episode 4
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar