Geu Rin tersenyum lebar didepan pintu mobil, jendela
terbuka terlihat wajah Ha Nul bukan Suk Ho yang didalam mobilnya. Senyum Geu
Rin sedikit menghilang, Ha Nul dengan senyumanya mengajak Geu Rin untuk segera
masuk. Geu Rin teringat kata-kata Ha Nul yang ingin menyetir “Aku
akan pergi melihat bunga-bunga bersamamu.”
“Apakah kau tahu lebih berbahaya
untuk mengemudi di malam hari? Turunlah,
aku yang akan mengemudi.” Kata Geu Rin, Ha Nul tetap
menyuruh Geu Rin masuk saja ke dalam mobil.
“Kemana kita akan pergi?” tanya Geu Rin, Ha Nul mengatakan kemana saja yang
penting Geu Rin cepat masuk saja sekarang.
Didalam mobil
Ha Nul tak bisa menutupi rasa bahagia menyetir mobil, Geu
Rin duduk disampingnya terlihat sedikit takut dengan memegang tali sabuk
pengamannya, memperingatakan harus selalu berhati-hati saat
berkendara walaupun mengemudi di jalan lurus bukan
berarti merasa aman. Ha Nul menyuruh Geu Rin tidur saja kalau mengantuk karena
ia akan membawanya
sampai ke tujuan.
“Kemana kita akan pergi?” tanya Geu Rin penasaran
“Sudah kukatakan bahwa aku akan
mendapatkan SIM-ku dan
membawamu untuk melihat bunga.” Kata Ha Nul
“Dia berusia 35 tahun, tapi dia tidak tahu apa-apa jika
dibandingkan denganmu.” Ungkap Geu Rin kesal, Ha
Nul bertanya siapa yang dibicarakan Geu Rin.
“Tuan Shin.... Dia berkata kalau akan membawaku
untuk melihat bunga setelah dia mendapatkan SIMnya Tapi dia lupa tentang hal itu.” Keluh Geu Rin lalu marah-marah sendiri karena kursinya
yang terlalu mundur.
“Aku bisa lihatkan...
Dia membuatku mengemudi dan sementara dia
hanya berbaring di sini. Dia
seharusnya mengatakan, "Geu
Rin, kau luar biasa hari ini. Kau
pasti lelah. Aku akan mengantarmu." Bukankah setidaknya dia harus
mengatakan seperti itu?” ucap Geu Rin melupakan
segala amarahnya.
“Aku mengemudikan mobilnya
sekarang. Apakah
kau bodoh? Dia perlu mobil untuk mengantarmu pulang.” Kata Ha Nul seperti merasakan hatinya seperti tertusuk
“Aku hanya mengatakan bahwa
setidaknya dia harus menawarkan. Kenapa
dia sangat egois?” ucap Geu Rin kesa
Ha Nul dengan wajah serius ingin bertanya apakah menyukai
Suk Ho, tapi ucapan terpotong karena Geu Rin menyadari ponselnya itu tertinggal
di kantor dan yakin pasti Suk Ho akan marah apabila tidak mengangkat teleponnya. Ha Nul pun mengajak Geu Rin untuk kembali saja dan akan
melihat bunga lain kali saja. Geu Rin pikir mereka akan melihatnya setelah
mengambil ponselnya. Ha Nul mengangguk setuju.
Geu Rin turun dari mobil meminta Ha Nul untuk menunggu
dan akan kembali lagi nanti. Ha Nu pikir tak perlu mereka bisa melihatnya
nanti, menurutnya Mengemudi
di malam hari itu melelahkan. Geu Rin menatap seperti
tak enak hati. Ha Nul pun meminta Geu Rin menaruhkan kunci di meja
tuan Shin. Geu Rin memberitahu akan segera turun .
“Aku harus mampir di suatu tempat,
Kau bisa mengambil ponselmu dan pulang terlebih dahulu.” Ucap Ha Nul
“Kemana kau pergi?” tanya Geu Rin penasaran, Ha Nul menatapnya dalam-dalam.
“Kau tidak pernah menceritakan
semuanya kepadaku. Kenapa aku harus memberitahumu
semuanya? Aku juga
punya rahasia.” Kata Ha Nul
“Apakah kau mengadakan pertemuan
rahasia karena kau seorang selebriti sekarang?”
kataa Geu Rin
Ha Nul membenarkan kalau ia bisa melakukanya. Geu Rin memberitahu Orang-orang
mengenalinya jadi harus
memakai topi. Ha Nul mengerti dan meminta Geu Rin
untuk Berhenti
mengomel lalu pamit pergi.
Geu Rin pun langsung berlari ke dalam kantor karena ponselnya. Ha Nul berbalik
badan terlihat menahan rasa sedihnya.
Suk Ho sedang mendengarkan lagu milik Joon Ha dari
komputernya, lalu mengucapkan mereka harus menarik
sentimentalitas dari lagu tersebut dan Anak-anaknya itu semuanya berkilau dan muda. Terdengar bunyi seseorang yang masuk, Suk Ho yakin itu
pasti Geu Rin yang datang.
Geu Rin masuk ke kantor dan melihat ternyata Suk Ho sudah
kembali ke kantor. Suk Ho memberitahu Ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Geu Rin mengatakan sengaja datang untuk mengambil
ponselnya. Suk Ho memperlihatkan ponsel Geu
Rin yang tertinggal diatas mejanya. Geu Rin dengan wajah ketakutan datang ke
ruangan Suk Ho mengambil ponselnya sambil mengucapkan terimakasih.
“Aku bingung... Karena aku memiliki semua kontak
penting dan gambar di sini... Seharusnya
kau meneleponku sebelumnya... Ahh ternyata Ponselku
ada di sini.” Ucap Geu Rin mencoba tertawa agar tak
dimarahi Suk Ho.
“Apa kau tidak tahu kalau manajer
harus selalu bisa dihubungi? Kau
taruh di mana kepalamu?” kata Suk Ho mengejek
“Aku akan menjaga agar kepalaku
tetap di sini.” Ucap Geu Rin menunjuk kepalanya lalu
terdengar suara perutnya yang kelaparan.
Suk Ho bertanya apakah yang Geu Rin makan hari ini, Geu
Rin binggung lalu memberitahu meminum
segelas susu pagi ini dan Untuk
makan siang, makan kue, lalu tadinya akan
makan malam bersama Ha Nul tapi harus kembali ke
kantor karena ponselnya tertinggal.
“Kau harus makan dengan baik, jadi
tidak akan mudah lelah. Makanlah
dengan baik. Bagaimana dengan Ha Nul?” tanya Suk
Ho
“Dia mengatakan kepadaku untuk
memberikan kunci ini
kepadamu. Aku
menyuruhnya untuk menungguku, tapi dia pergi... karena harus mampir di suatu
tempat. “ cerita Geu Rin
“Ha Nul adalah pengemudi yang
baik, tidak seperti kau.” Puji Suk Ho bangga.
“Dia sangat berbeda dari aku dan benar-benar sopir yang baik bahkan lebih baik dari manajernya.” Ucap Geu Rin menahan kesal dan ingin pergi.
Suk Ho mengajak Geu Rin untuk makan, Geu Rin menolak
dengan wajah cemberut akan pergi makan di rumah karena tahu Suk Ho itu harus
bekerja. Suk Ho melihat Geu Rin yang cemberut tapi tidak
bisa membiarkannya pergi
seperti ini bahkan perutnya sudah berbunyi, lalu
mengajak pergi dengan senyuman. Geu Rin pun bisa tersenyum diajak makan oleh
Suk Ho.
Ha Nul melihat sekeranjang bunga mawar putih yang
dipesanya, Si pemilih membahas Ha Nul yang selu menelpnya untuk memastikan
kalau membuatnya cantik, jadi
ia memberikan perhatian ekstra saat
merangkainya, lalu bertanya apakah Ha Nul menyukainya. Ha Nul yang terlihat
sedih berusaha tersenyum sangat menyukainya.
Ia pun keluar ruangan dengan wajah sedih melihat
ponselnya ada pesan masuk (Flower Restaurant, Reservasi
untuk 2 orang jam 8 malam) lalu ia menelp Yun Soo
menanyakan keberadanya. Yun Soo sedang menyuapi anaknya mengatakan sedanga ada
dirumah, bertanya balik dimana keberaadan Ha Nul.
Chan Hee seperti sudah kelaparan akhirnya mendatangi
sendok ayahnya. Yun Soo mengatakan akan makan malam setelah menyuapi anaknya,
lalu memberitahu Jae Hoon sedang belajar dan Kayle
sedang keluar. Chan Hee tak tahan lagi akhirnya memakan
langsung dari piring dengan mulutnya tanpa mengunakan sendok.
Geu Rin tersenyum bahagia duduk disamping Suk Ho, sambil
menurunkan badanya mengikuti tempat duduk yang bersandar ke belakang. Suk Ho
tertawa melihat tingkahnya, Geu Rin mengungkapkan rasanya nyaman
sekali duduk di kursi penumpang seperti
tidak sedang bekerja dan Terasa
pribadi.
“Naikkan tempat dudukmu. Apakah
kau akan berbaring di sana?” kata Suk Ho megejek
“Ini adalah bagaimana kau duduk dan apa yang kau lakukan terhadapku Ngomong-ngomong,
kenapa tidak kau menepati janjimu?” ucap Geu
Rin, Suk Ho binggung janji apa maksudnya.
“Kau berkata kalau kau akan
membawaku untuk pergi melihat bunga... setelah
kau memdapatkan SIM.” Kata Geu Rin, Suk Ho seperti lupa. Geu Rin menegaskan
kalau Suk Ho yang mengatakanya.
“Aku mengingat dengan jelas, Kau
menggodaku karena tidak memiliki SIM dan Aku
benar-benar kesal. Aku
mengatakan kalau akan mengajakmu setelah
aku mengemudi lagi, kan? Tapi
kau sendiri yang. mengatakan
aku harus membawamu untuk melihat bunga bukannya bintang... Setelah aku mendapatkan-ku dan pergi. Apakah kau ingat?” ucap Suk Ho
“Oke, baiklah... Tetap saja, kau sudah dewasa dan seorang CEO. Seharusnya kau mengatakn "Kau
sudah melakukan pekerjaan yang baik dalam mengemudi, Manager Jung." Atau "Aku akan membawamu keluar
untuk jalan-jalan." Bukankah itu terdengar bagus?” kata Geu Rin mengomel.
Suk Ho mengatakan kalau itu
kedengarannya tidak bagus dengan senyuman jahilnya.
Geu Rin pun membalas karena mereka sekarangs sudah ada didelam mobil jadi mereka
lebih baik melihat bunga hari ini. Suk Ho pun melajukan mobilnya dengan cepat, Geu Rin
menjerit bahagia sambil memegang sabuk pengamannya.
Ha Nul duduk direstoran sendirian sambil melamun
mengingat kata-kata Geu Rin “Dia berkata kalau akan membawaku untuk melihat bunga setelah dia memperbaharui SIM. Tapi dia lupa tentang hal itu. Dia seharusnya mengatakan,"Geu Rin, kau hebat hari ini. Kau pasti lelah. Aku akan mengantarmu." Bukankah seharusnya dia mengatakan itu?”
Matanya menatap ke arah buket bunga yang sudah dibeli
tapi tak bisa diberikan pada Geu Rin. Yun Soo masuk restoran melihat Ha Nul
yang duduk sendirian, akhirnya mendekatinya mengungukapkan sudah bisa menebak apa
yang terjadi. Ha Nul pikir sudah
mengatakan kepada Yun So untuk
membawa Chan Hee.
“Aku datang sendirian karena tahu
kita akan memiliki pembicaraan
orang dewasa. Kursi ini
adalah untuk Geu Rin, kan?” ucap Yun Soo yang
membuat Ha Nul tak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa tersenyum dan menahan
rasa sedihnya.
Dalam restoran all u can eat, Geu Rin dengan penuh
semangat memasukan pangsit, lalu bertanya apakah Suk Ho menyukai mie. Suk Ho melihat Geu Rin memasukan semua makanan lalu
bertanya-tanya apakah Geu Rin akan memakanya. Geu Rin mengatakan sudah pasti
akan bisa memakan semua, lalu menambakan Sayuran
sangat baik karena baik untuk Suk Ho jadi harus makan
yang banyak.
Geu Rin menaburkan keju keatas makanan sambil menjerit
bahagia karena makanan kelihatan sangat enak, lalu mengajak Suk Ho untuk segera makan. Suk Ho
berpesan agar mengunyah dengan baik dan makan secara
perlahan. Geu Rin mengerti dan langsung mengambil
toppoki.
“Kau harus meminta maaf kepada
perutmu. Yang kau makan hanya susu dan kue
sepanjang hari.” Ucap Suk Ho lalu mengomel
pada Geu Rin yang langsung menelannya bukan mengunyahnya lebih dulu. Geu Rin
mengerti dengan memberikan tanda oke dengan tanganya diatas kepala.
“Kau harus Makan dengan baik, yah... kalau tidak Kau akan
merusak tubuhmu.” Pesan Suk Ho, Geu Rin
dengan mulut penuh makan berusaha menelanya menjawab kalau sudah mengerti.
“Oh.. Yah... Aku memeriksa stylistnya, tapi aku tidak tahu banyak, jadi
kau harus melihatnya.” Ucap Geu Rin
“Kupikir kita harus memutuskan... konsep untuk pertunjukan ini. Kita akan melakukan sisanya
dengan stylistnya.” Jelas Suk Ho, Geu Rin
bertanya apa saja konsepnya.
“Apakah kau sudah mendengarkan
"Go Ahead, Cry"?” tanya Suk Ho, Geu Rin
mengaku sudah mendengarnya, Suk Ho bertanya pendapat Geu Rin tentang hal itu.
“Aku tidak terlalu sensitif, tapi saat aku mendengar lagu itu, terasa ada sengatan di hatiku. Seperti ada sesuatu yang
menusukku, dan aku
menghirup sesuatu yang pedas Jadi
aku terus menangis. Mungkin
aku terus menangis karena judulnya adalah "Go Ahead, Cry".” Cerita Geu Rin
Suk Ho bisa mengerti, sambil menatap Geu Rin mengaku
merasakan hal itu juga dan merasakan jengkel karena
itu adalah album KTOP, tapi lagunya itu dengan
beberapa alasan memiliki nada yang tajam. Geu Rin setuju tak percaya mereka bisa memiliki pendapat
yang sama lalu saling high five bersama.
“Dengarkan sambil makan... Jadi, kita tidak perlu terlalu
mewah. Sangat
penting agar anak-anak kita bisa berkilau, tapi itu tidak akan cocok dengan
lagunya. Kali ini,
kita jadikan lagunya sebagai pusat perhatian. Kupikir itu akan menjadi konsep
yang bagus.” Jelas Suk Ho, Geu Rin memujinya kalau
Suk Ho memang benar-benar pandai bicara.
“Membuat lagunya menjadi pusat
perhatian.” Kata Geu Rin, Suk Ho membalas Geu Rin
juga pandai
bicara dengan Rasanya tidak nyata dan mengatakan Lagunya terasa menyengat.
Geu Rin tersenyum mendengarnya, Suk Ho pikir mereka harus
mengunakan kostum yang sederhana saja. Geu Rin mengeluarkan agenda dan pulpennya. Suk Ho
membayangkan seperti band
yang berjalan keluar dari studio mereka Tapi tidak terlalu lusuh dan
usang. Geu Rin terus menuliskan di agenda. Suk Ho menyuruh Geu
Rin makan sambil menulis karena mienya nanti semakin
lembek. Geu Rin menyadari kalau pelupa jadi harus mencatatnya
lebih dulu.
“Setelah kita memilih stylist, aku
akan memberitahu mereka.” Ucap Geu Rin memasukan
kembali agenda ke dalam tas.
Suk Ho memberikan mangkuk odeng dan menyuruh Geu Rin
memakanya, Geu Rin tersenyum sambil memberikan kedipan matanya. Suk Ho pun
kembali merasakan sesuatu di dalam hatinya, dengan senyuman meminta Geu Rin
untuk tak melakukan hal itu padanya. Geu Rin hanya bisa tertawa lalu mulai
makan odeng. Suk Ho pun makan odeng dengan mencelupkan pada lelehan Keju
Mozzarela.
Dua piring menu dan wine sudah disediakan diatas meja,
sementara tak jauh dari tempat duduk Ha Nul seorang wanita mengenali Jo Ha Nul dari Entertainer
Band dan itu ayah si bayi Yun Soo, lalu mulai mengambil gambar dengan ponselnya
“Hyung... kau harus jujur. Apakah kau lebih suka Ga Eun merasa bahagia dengan pria
lain, atau kau
lebih suka dia
tinggal bersamamu, bahkan jika cintanya telah
memudar?” tanya Ha Nul
“SeJujur, aku marah pada awalnya, bahwa dia akan menjadi istri
orang lain, dan dia
akan menjadi ibu orang
lain, Sementara dia memiliki Chan Hee Rasanya
menyedihkan. Setelah
aku memikirkannya, aku lebih
memilih agar Ga Eun bahagia, karena
aku mencintainya.” Jelas Yun Soo, Ha Nul
tertunduk sedih
“Kenapa Geu Rin tidak bisa? Kau akan memberinya cincin, kan?” ucap Yun Soo.
“Dia terus... berbicara tentang pria lain. Saat dia membicara tentang pria
itu, dia
terlihat sangat bahagia. Aku
tidak bisa menghancurkan itu.” Cerita Ha Nul mencoba
tersenyum walaupun rasanya sakit, Yun Soo hanya terdiam karena bisa mengerti
perasaan Ha Nul.
Tuan Byun minum soju sendirian direstoran, pikiran
kembali mengingat pada kenangan dengan Sung
Hyun. Saat itu ia memuji nama Sung Hyun adalah Nama
yang luar biasa dan nama yang
bagus untuk seorang penyanyi, Suk Ho juga merasakan Suaranya
adalah sebuah karya seni.
“Benar-benar takdir yang kejam... Dia pikir lagu kakaknya adalah lagu orang lain, dan dia akan bekerja keras untuk
menyanyikannya dengan baik untuk
menghormatinya.” Ucap Tuan Byun meminum
sojunya.
“Sung Hyun... Apakah kau melihat? Apakah kau melakukan ini... karena kau marah? Kalau begitu... Ha Nul... Anak muda itu akan terluka. Demi kebaikan adikmu...” kata Tuan Byun seperti berbicara dengan Sung Hyun lalu
meninggalkan restoran.
Kayle baru saja selesai mandi menceritakan pada Jae Hoon
kalau mencari namanya
secara online setiap hari dan pasti Jae Hoon melakukan
juga. Jae Hoon mengatakan tika hanya mencari
"Entertainer Band" sesekali menurutnya
band adalah yang terpenting dibanding dirinya.
“Aku menjadi orang yang egois
lagi, berkat kau.” Keluh Kayle lalu melihat
ponselnya karena mendengar bunyi notification.
“Wah.. Apa ini? Apakah mereka berdua memakan
makanan yang enak sendirian? Kami
di sini, makan sereal, dan...”jerit Kayle marah
melihat foto Yun Soo dan Ha Nul makan malam direstoran mewah.
“Aku yakin dia menenangkannya, Yun Soo pasti sangat menyukai Nona Yeo.” Ucap Jae Hoon santai
“Astaga. Kenapa dia tidak bisa
membawaku? Aku akan
mengirimkan ini kepada Tuan Shin.” Ucap Kayle tak terima.
Suk Ho sedang makan dengan Geu Rin menerima pesan dari
Kayle dengan gambar dan tertulis pesan “Ini tidak
benar.. Aku makan sereal!” Suk Ho tak percaya Kayle itu sangat
konsisten karena merengek
lagi. Geu Rin bertanya apa yang dimaksud. Suk Ho memberitahu Ha Neul dan Yun Soo pergi ke
suatu tempat yang bagus, jadi
Kayle kesal lalu menyuruh Geu Rin untuk melihatnya. Geu Rin melihat
foto Ha Nul dan Yun Soo duduk dimeja dengan bunga mawar putih, pikiran Geu Rin
melayang pada sebelumnya.
Flash Back
Geu Rin bertanya kemana mereka akan pergi, Ha Nul
mengingat janjinya kalau mendapatkan SIM akan membawanya untuk
melihat bunga. Sebelumnya Geu Rin juga mengatakan
sangat kaget dengan bunga mawar, menurutnya sebuket
mawar putih jauh
lebih cantik dari seikat bunga yang berbeda-beda.
Geu Rin terdiam lalu mengingat sebelumnya, Ha Nul yang
mengatakan harus mampir di suatu tempat jadi menyuruh Geu rin mengambil
ponselnya dan pulang terlebih dahulu Geu
Rin bertanya kemana Ha Nul akan pergi, Ha Nul mengatakan Geu Rin tidak pernah
mengatakan apapun jadi kenapa ia harus
memberitahu semuanya karena ia juga punya rahasia.
Suk Ho melihat wajah Geu Rin yang berubah, Geu Rin
mengatakan tak ada apa-apa hanya memikirkan sesuatu. Ponsel Suk Ho berdering, Geu Rin pun memberikan
ponselnya karena Tuan Byun Gil Joo menelpnya. Suk Ho mengangkat telpnya memberitahu sedang
makan malam di dekat kantor, lalu mengatakan akan kembali
ke kantor setelah makan malam dan mereka bisa bertemu disana.
Geu Rin masih saja terdiam seperti merasakan sesuatu
dalam hati, Suk Ho bertanya-tanya kenapa Tuan Byun terdengar sangat serius. Geu
Rin melamun, Suk Ho pun bertanya apakah
Geu Rin sudah selesai makan dan bisa segera pergi. Geu Rin mengangguk.
Didepan restoran, Suk Ho melihat wajah Geu Rin tidak
terlihat baik dan akan mengantarnya pulang. Geu Rin pikir
tak perlu mungkin karena terlalu banyak makan Toppoki, jadi lebih baik pulang
naik bus saja. Suk Ho pikir lebih baik Geu Rin naik taksi saja, Geu Rin
menolaknya mengaku banyak yang harus dipikirkan.
Suk Ho bisa mengerti memberitahu tuan Byun sedang menunggunya jadi harus kembali ke kantor dan berpesan agar
berhati-hati di jalan. Geu Ri mengangguk mengerti, lalu mengucapkan terimakasih
karena telah mentraktirnya makan. Suk Ho melihat Geu Rin melihat manager bannya
itu tiba-tiba menjadi tidak bersemangat.
Geu Rin melamun didalam bus, dalam hatinya bergumam “Pergi melihat
bunga.... Flower Restaurant.... Keranjang mawar putih.” Lalu menyakinkan dirinya kalau itu tak mungkin seperti
yang ada didalam pikirannya. Ia pun menenangkan diri dengan mendengarkan lagu
dari earphonenya. Pikiran melayan saat Ha Nul masih di Busan.
Flash Back
Ha Nul yang menjemput Geu Rin ditempat karaoke mengatakan
kalau ia adalah pacarnya lalu mengandengnya didepan pria yang ingin
menganggunya. Ketika ia mengancam akan pergi, Ha Nul memeluknya dengan erat
memintanya agar tak pergi.
Sebelumnya Ha Nul juga mengatakan akan lari
jauh dari rumah. Geu Rin bertanye kenapa Ha
Nul harus kabur dari rumah. Ha Nul mengatakan
kalau melihat Geu Rin yang tetap tersenyum kepada
pria lain membuatnya merasa kesal, lalu membersihkan bibirnya yang masih terlihat busa
bekas pasta gigi.
Ketika pulang memberikan payung pada Suk Ho, ia melihat
Ha Nul yang kehujanan dan akan kedinginan. Ha Nul mengatakan kalau ia tak
memiliki payung.
Geu
Rin terdiam mengingat kejadian-kejadian saat bersama dengan Ha Nul.
Geu Rin sampai didalam kamar melihat sekeranjang bunga
mawar putih ada dikamarnya, Ha Nul masuk kamar. Geu Rin bertanya tentang
sekeranjang mawar putih. Ha Nul mengaku mendapatkannya
dari penggemar karena tahu Geu Rin menyukai bunga-bunga ini jadi sengaja meninggalkannya di kamarnya dan Itu tidak cocok untuknya atau Kayle.
“Flower Restaurant dan mawar putih. Apa itu yang kau maksud dengan
akan melihat bunga?” ucap Geu Rin, keduanya
terdiam dan saling menatap.
“Kau cepat tanggap. Aku lelah jadi ingin pergi lain
kali, tapi ada
biaya pembatalan. Jadi
aku akhirnya pergi dengan Yun Soo. Restoran yang benar-benar enak. Ayo
kita kemari lain kali, Geu Rin.” Cerita Ha Nul dengan tersenyum
lalu merasa lelah dan ingin pergi tidur.
“Ha Nul... Jadi... Apakah kau.. menyukaiku?” tanya Geu rin dengan wajah serius. Keduanya saling
menatap tanpa berbicara.
“Bukankah semua adiknya menyukai kakak perempuan mereka?” ucap Ha Nul dengan tersenyum lalu mengucapakan selamat
malam dan keluar kamar.
Geu Rin terus menatap kepergian dengan sedih, Ha Nul
bersadar dinding menahan rasa sedihnya, karena tahu Geu Rin menyukai pria lain
dibanding dirinya.
Suk Ho sudah sampai di kantor, merasa heran tiba-tiba
Tuan Byun mengatakan hal itu tiba-tiba,berpikir Tuan Byun yang tidak
ingin merkea tampil di "Legend
Again" padahal Semua orang ingin masuk di acara
itu. Tuan Byun tertunduk hanya bisa mengatakan mereka tidak
perlu melakukannya
“Bisakah kau... Percaya kepadaku sekali ini dan
melepaskan yang satu ini?” kata Tuan Byun
“Mereka sudah mempersiapkannya dan merasa sangat senang tentang hal
itu. Kita
tidak bisa melepaskannya. Aku
tidak mengerti kenapa...” ucap Suk Ho benar-benar
heran
“Kalau tidak, ayo kita minta kepada produser untuk menyanyikan
lagu orang lain, bukan milik Choi Joon Ha. Ah.. Tidak. Kita tidak perlu melakukannya,
Suk Ho... Aku mohon padamu.” Ucap Tuan Byun panik
“Aku akan jujur sekarang, Kau tidak punya hak untuk memutuskan atas nama
Entertainer Band. Kau
pasti tahu bagaimana industri ini. Kesempatan seperti ini tidak
datang untuk grup band pemula. Kau
tahu apa yang harus aku lalui untuk
menempatkan mereka di sebuah program musik. Kenapa kau menjadi seperti ini? Aku mulai kecewa kepadamu.” Kata Suk Ho dengan mengeluh
“Entertainer Band tidak akan gagal
karena yang satu program!” teriak Tuan Byun marah
Suk Ho terdiam melihat Tuan Byun yang melotot marah dan heran
melihat Tuan Byun yang tak biasa seperti itu dan bertanya ada apa sebenarnya. Lalu
mengiri karena "Go Ahead, Cry" dirilis oleh KTOP, menurutnya itu sebabnya
mereka harus melakukannya dan menunjukkan kepada mereka
seberapa baiknya band mereka.
“Tidak bisakah kau merelakan yang
satu ini? Kita
tidak perlu melakukannya, Suk Ho. Kau... Ha Nul tidak boleh menyanyikan
lagu itu.” Ucap Tuan Byun
“Yang benar saja, kenapa
kau melakukan ini?” jerit Suk Ho benar-benar
tak mengerti.
“Itu lagu milik Jo Sung Hyun!” teriak Tuan Byun, Suk Ho terdiam dengan bertolak
pinggang.
Tuan Byun membahas tentang alasannya pergi ke pegunungan selama
beberapa tahun. Mulut Suk Ho melonggo matanya memerah,
seperti tak percaya dengan yang dikatakan Tuan Byun yang tiba-tiba menyebutkan
nama Sung Hyun. Tuan Byun menatap Suk Ho memberitahu Lagu "Go Ahead, Cry" dari Choi Joon Ha, adalah lagu milik Sung Hyun Bukan Choi Joon Ha, kakak Ha Nul, Jo Sung Hyun yang
membuatnya.
“Jadi Ketika... Aku berada di Moskow, apa yang terjadi? Kenapa lagu Sung Hyun... lagu itu menjadi lagu Choi Joon
Ha?” ucap Suk Ho
“Aku tidak bisa menghentikan Joon
Suk. Aku baru
tahu... setelah
albumnya dirilis. Aku
tidak berusaha untuk mengatakan bahwa aku
tidak bersalah. Pada
saat itu, albumnya dibuat dalam tiga
minggu. Baik aku atau Sung Hyun tidak tahu.” Cerita Tuan Byun
“Hentikan... Berhenti bercanda... Apakah Sung Hyun...mendapatkan
serangan jantung?” tanya Suk Ho dengan air
mata mengalir dipipinya.
“Setelah aku melihat album Choi
Joon Ha, Aku
khawatir tentang Sung Hyun dan mengunjunginya, tapi dia sudah meinggal pada saat
itu, tetangganya mengatakan kepadaku,Dia meninggal karena serangan
jantung. Pemakamannya pun sudah selesai.” Cerita Tuan Byun
“Jawab saja pertanyaanku! Apakah itu serangan jantung?” teriak Suk Ho ingin mengetahui kebenarannya. Tuan Byun
terlihat ikut juga menangis.
Flash Back
Tuan Byun pergi ke kantor polisi mengaku harus menemukan keponakannya dan bertanya apakah mereka memiliki
laporan insiden dari beberapa hari lalu, lalu
memberitahu informasi berusia
20 tahunan.
“Apakah ada kecelakaan mobil atau kasus bunuh diri?” tanya Tuan Byun, Polisi pun mencari laporan dengan
memeriksa file di komputernya.
“Empat hari yang lalu, seseorang melompat ke Sungai Han,
dan kami mengambil tubuhnya. Dia
adalah seseorang berusia 22 tahun, bernama Jo Sung Hyun.” Ucap Polisi, Tuan Byun terdiam matanya melotot dan
sangat shock.
Tuan Byun menceritakan Sung Hyun melompat
dari jembatan ke Sungai
Han dan Tidak ada wasiat terakhir, sementara Satu-satunya hal di tempat
kejadian adalah
album kedua Choi Joon Ha. Air mata Suk Ho terus
mengalir mendengar ceritanya, lalu menjerit histeris.
“Aku akan membunuh... Lee Joon Suk.... Lee Joon Suk... bajingan itu... Aku akan membunuhnya.” Kata Suk Ho sambil mencengkram tubuh Tuan Byun penuh
dendam.
bersambung ke episode 15
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
nggak sanggup berkata2....hanya sukaaaaaa..makasii oooniiieee, semangat terus nulis nya yaakk
BalasHapusSedih liat ha nul, ngga sabar nunggu sinopsis selanjutnya...
BalasHapusSedih liat ha nul, ngga sabar nunggu sinopsis selanjutnya...
BalasHapus