Di rumah sakit
Jin Sang memastikan pada dokter apakah tak butuh CT Scan
karena sebelumnya Soo kyung berguling di dalam bis slalu setelah turun, kepalanya
terbentur di jalan, menurutnya Sepertinya
terjadi sesuatu saat terguling di bis.
“Tidak perlu melakukan CT Scan. Belakangan
ini apa anda sering lelah ?” tanya dokter
“Ya ! Dia minum alkohol banyak
sekali. Apa ini Karena
livernya ?” kata Jin Sang
“Berhenti minum-minum.” Ucap Dokter, Jin Sang menasehati Soo Kyung kalau semua
itu pasti karena livernya.
“Anda hamil, kau anemia karena sedang hamil. Aku
akan resepkan suplemen zat besi, Pastikan
untuk diminum. Selamat ya.” Kata dokter pergi meninggalkan keduanya.
Soo Kyung dan Jin Sang melonggo mendengarnya, Jin Sang
tak percaya tertawa bahagia, tapi langsung terdiam melihat Soo Kyung terlihat
tak bersemangat. Akhirnya ia meminta maaf dan memberikan selamat, menurutnya
yang paling pertama itu ucapan selamat. Soo Kyung hanya diam saja dengan
tatapan kosong.
Jin Sang tak bisa menahan rasa tak percaya dengan tertawa
tapi menyadarkan dengan memukul punduk kepalanya, menurutnya sudah gila karena
terus saja tertawa. Akhirnya ia duduk di samping Soo Kyung, menduga itu terjadi
saat sebelum mantan pacarnya itu pergi ke imigrasi, lalu mengeluh Soo Kyung itu
bisa ceroboh padahal itu pertemuan terakhir mereka. Soo Kyung hanya diam saja.
“Tunggu sebentar ... Orang itu sudah ke Brazil, belum
? Cepat
hubungi dia. Bagaimana kalau sudah pergi ? Tapi Kalau belum pergi, lalu bagaimana
?” ucap Jin Sang akhirnya kebinggungan sendiri
“Ah maka dari itu, kalian bukan anak-anak lagi. Kalian
sudah dewasa, harusnya lebih hati-hati dan penuh persiapan. Coba Lihat
aku. Meskipun tiap malam aku dengan wanita berbeda, aku tidak pernah mengalami
hal seperti ini.” ucap Jin Sang, Soo Kyung
hanya memejamkan matanya karena semua ini berkat tidur dengan teman adiknya.
“Nuna, ini 100% kesalahan dia. Sebagai
laki-laki, dia harusnya selalu siap sedia setiap saat. Coba Lihat aku.” Kata Jin Sang memperlihatkan kondom di semua kantung
dalam baju dan celananya, bahkan terselip di kaos kakinya, lalu ingin melihat
dalam selangkangan tapi tersadar ada banyak orang.
Jin Sang menegaskan dengan persiapan itu, maka menunjukkan
kalau lelaki itu tidak bertanggung jawab. Soo Kyung
tetap tak bergeming, Jin Sang meminta maaf karena seharusnya tak boleh
mengatakan hal itu. Soo Kyung akhirnya menangsi. Jin Sang kembali duduk
disamping binggung melihat Soo Kyung yang menangis, lalu menenangkan agar tak
menangis.
“Menjauh dariku, brengsek ! Pergi jauh ! Ini pasti mimpi.” Jerit Soo Kyung tak ingin disentuh oleh Jin Sang dengan
menendang-nendang ke udara dan memukul tempat tidurnya.
“Jin Sang, bagaimana kalau kerumah
sakit lain ?” kata Soo Kyung belum bisa menerimanya,
Jin Sang pikir tak ada bedanya jadi lebih baik terima saja faktanya sambil
merapihkan rambut Soo Kyung yang berantakan.
Soo Kyung menepis tangan Jin Sang tak ingin disentuhnya,
Jin Sang ingin memegangnya dan akan memanggil dokter. Soo Kyung tak ingin Jin
Sang menyentuh tubuhnya. Jin Sang pun pergi memanggil dokter. Soo Kyung
benar-benar tidak ingat dan masih
tak yakin kalau mereka berdua itu sungguh melakukannya.
Tae Jin duduk dimeja kerjanya, tatapanya kosong mendengar
suara rekaman Hae Young yang menyebar “Tanpa tahu yang sebenarnya Aku jatuh cinta pada
lelaki itu.” Berulang-ulang
sampai ia bisa jelas dimengerti
“Aku marah sekali,
rasanya aku ingin membunuh mereka semua. Sangat ... Sangat ...” Tae Jin
terdiam matanya memerah menahan tangis mengetahui perasaan Hae Young
sebenarnya.
Tae Jin pun makan steak di restoran, temanya berkomentar
keadaanya jadi kusut begini. Tae
Jin membenarkan, dengan sedikit tertawa tak percaya merasa Hal
seperti ini, bisa jadi topik utama di negara
lain.
“Tapi, Hae Young ssi, kenapa bisa
suka lelaki itu ?” tanya temanya
“Apa Kau tidak tahu ? Dia ditipu. Aku
yakin bajingan itu baik padanya karena merasa bersalah. Dia
sudah siap saat kebenaran terungkap dan membuat
Hae Young cinta padanya.”ucap Tae Jin penuh dendam,
temanya bertanya apa yang dikatakan Hae Young.
“Dia bisa apa ? Yang pasti Dia mengamuk besar.” Kata Tae Jin yakin
Sesampai didepan lift, temanya pamit pergi lebih dulu,
Tae Jin mengerti lalu berjalan ke lift sambil mengeluarkan ponselnya, berusaha
menelp Hae Young tapi ponselnya belum juga aktif. Temannya terus melihat Tae
Jin sampai masuk kedalam lift.
Ibu dan ayah Hae Young menonton TV dengan tatapan kosong,
Hae Young sudah berganti baju dan langsung keluar rumah. Ibunya berteriak agar
Hae Young mengigit bokong pria itu sampai lepas. Tuan Oh hanya bisa menghela
nafas panjang dengan keadaan sekarang. Hae Young terus berjalan dimalam hari
dari rumahnya dengan menahan tangisnya.
Do Kyung duduk dikamar Hae Young, mengambil music box
yang pernah diberikanya dan memutarnya. Ingatan kembali saat memberikan hadiah
itu, Hae Young tersenyum mengungkapkan Suaranya Cantik.
Saat itu tatapan Do Kyung seperti jatuh cinta dengan
sosok Hae Young.
Hae Young masuk rumah langsung terdiam melihat Do Kyung
duduk dikamarnya sambil mendengar musik box, Do Kyung hanya menatap kedatangan
pacarnya. Hae Young masuk rumah dan Do Kyung pun berdiri memberitahu ada paket
untuknya karena kurir terus mengetuk pintunya. Hae Young menghentikan langkah
Do Kyung saat akan masuk kamar dengan kata-katanya.
“Mengapa Kau tidak tanya apa aku baik-baik
saja ?” ucap Hae Young. Do Kyung yakin Tidak
mungkin Hae Young baik-baik saja.
“Ya, aku tidak baik.... Aku berantakan. ... Aku tidak ingin membuka mata Tapi tidak bisa tidur. Aku
tidak bisa tidur karena sangat marah. Karena rindu padamu, aku tidak
bisa tidur.” Ucap Hae Young dengan menahan tangisnya,
Do Kyung pun membalikan badanya menatap Hae Young yang
terlihat menyedihkan lalu berjalan dan memeluknya,tangan Hae Young pun mendekap
tubuh Do Kyung dengan erat menangis dipelukanya.
“Sekarang, kutuk aku dan jalani
hidupmu... Pergi dengan temanmu dan maki
aku. .. Kalau kau ingin menelpon untuk
memakiku bahkan 100x pun aku akan terima
telponmu. Kau bisa Telpon
aku kapan saja.... Kau boleh
menyiksaku..... Lakukan
apapun yang kau mau.” Bisik Do Kyung ditelinga
Hae Young
Hae Young melepaskan pelukan, kedua tangan mereka saling
mengengam.
“Dapatkah ... Kita tetap
berhubungan sampai aku muak padamu ? Tidak
sampai aku muak padamu... setidaknya
sampai aku tenang. Semua
orang sudah tahu, ini waktunya kita putus.” Ucap Hae
Young berusaha menahan air matanya, Do Kyung menatapnya dengan mata
berkaca-kaca
“Memang benar kita harus putus,
tapi aku ... Aku masih
belum bisa Kalau putus
denganmu karena marah. Aku akan
menderita lama sekali. Dapatkah kita ... teruskan
hubungan ini lebih lama lalu putus ? Kita teruskan diam-diam lalu
putus.” Kata Hae Young penuh harapan.
Do Kyung menatap Hae Young dengan mata berkaca-kaca, lalu
tertunduk meminta maaf karena tak bisa melakukannya. Hae Young terdiam
mendengarnya dengan tangan mereka yang terus mengenggam.
“Saat aku sendiri yang jadi orang
jahat sebaiknya
kita akhiri saja.” Ucap Do Kyung lalu menyuruh
Hae Young segera keluar karena akan mengantarnya pulang.
Do Kyung masuk kamarnya untuk mengambil kunci mobil, Hae
Young menutup wajahnya lalu menangis. Do Kyung menatap Hae Young yang menangis
hanya bisa diam saja seperti merasa kalau memang ini kesalahan jadi tak bisa
bersamanya.
Hae Young keluar dari rumah dengan terburu-buru, Do Kyung
mengejarnya akan mengantarnya pulang. Hae Young terus berjalan, Do Kyung menariknya agar bisa mengantarnya
pulang, Hae Young menghempaskan tanganya dan terus berjalan. Do Kyung pun tak
bisa mencegahnya dan membiarkanya. Hae Young berjalan sendirian sambil
menangis.
Dalam penjalan pulang dengan bus, Hae Young hanya
menyandarkan kepalanya di jendela terlihat tak bergairah.
Esok paginya
Petugas pindahan rumah membawa semua barang-barang ke
dalam mobil truk, Ayah Hae Young membantu dengan memindahkan sepeda milk
anaknya, dalam pelukanya memegang boneka tawa yang bisa membuatnya anaknya
tertawa. Mobil pun sudah selesai membawa semua barang, didalam kamar Hae Young
sudah kosong tanpa ada barang apapun.
Di rumah, Ayah Hae Young masih memeluk boneka tawa milik
anaknya dengan tatapan kosong. Ibunya pun hanya diam menatap kosong melihat
semua barang ditumpuk didepanya. Beberapa barang ditaruh dikamar Hae Young,
seperti musik box dan juga lampu yang keduanya diberikan oleh Do Kyung.
Sementara Hae Young seperti tertidur dikamar ibunya, tak peduli dengan semua
barang-barangnya yang dibawa pulang.
Nyonya Heo dan Ketua Jang mengunakan pakaian Hanbok
memotong kue bersama seperti sepasang pengantin, semua tamu yang datang pun
memberikan tepuk tanganya dan memberikan selamat. Do Kyung melihat dari jauh
saat ibunya dan Ketua Jang minum wine dengan love shot, Di sisi lain Young Joo melirik sinis melihat ayahnya
yang mencium pipi Nyonya Heo.
Ketua Jang pun meminta balasan ciuman, Nyonya Heo agak
malu-malu mencium pipi Ketua Jang. Keduanya terlihat sangat bahagia, Ketua Jang
mulai menyapa semua tamu yang datang, lalu memperkenalka pada Nyonya Heo tamu
yang datang adalah Ny Pang dari Myeondong. Young Joo
hanya melirik sinis dan melihat Do Kyung hanya berdiri sambil meminum wine
saja.
“Ini adalah pernikahan kelima
ayahku dan Ini pernikahan ibumu yang ketiga.
Ayahku
mengalahkannya. Bagaimana ayah tiri keduamu ?” ucap Young Joo sinis, Do Kyung mengatakan dia baik
“Ah.. benarkah? Bagaimana dengan ayah tiri
ketigamu ?” ucap Young Joo yang melihat ayahnya berusaha
mengendong Nyonya Heo
“Apa hubungannya denganku ?” kata Do Kyung dingin
“Karena ada hubungannya dengan
uang. Kau Masih
pura-pura. Ibu tiri kelimaku adalah yang paling
buruk. Aku malu memanggilnya ibu.” Kata Young Joo sinis
Do Kyung mengartikan Young Soo itu sudah
menyerah jadi manusia. Young Joo meminta Do Kyung untuk mendengarkan ucapanya, Disaat
ibunya bersandiwara dan senyum, maka anaknya tidak boleh mengacau.
Tuan Jang mendatangi Do Kyung, menegurnya karena minum banyak sekali. Menurutnya Do Kyung itu mengir dirinya akan
membuat ibunya tidak
nyaman. Do Kyung menaruh gelas winenya. Tuan Jang meminta agar
Do Kyung memberikan selamat, Do Kyung pun menjabat tangan untuk memberikan
selamat. Tuan Jang tahu Berat buat Do Kyung memberikan selamat padanya,
lalu menyuruh anaknya Young Joo untuk bisa tersenyum sedikit.
“Jangan membuat wajah begitu.... Ayah sudah bilang, jangan
pikirkan soal istri baru ayah. Sebanyak apapun istri yang datang
dan pergi, aku tidak akan berubah. Pemiliknya adalah dirimu.” ucap Ketua Jang memberikan kode pada anaknya.
Ia berpikir Do Kyung sudah mengetahuinya, Do Kyung
mengerti. Tuan Jang pun meminta anaknya untuk bisa tersenyum. Young Joo tetap
melirik sinis melihat Nyonya Heo yang berusaha ramah denga memuji tamu yang
datang karena terlihat cantik. Do Kyung melihat ibunya yang terlihat tersenyum
bahagia.
Nyonya Heo duduk dikursi dengan beberapa tamu, Young Joo
duduk disampingnya berkomentar sinis Ibu barunya itu terlalu banyak senyum. Nyonya
Heo masih bisa tertawa kalau merasa kalau hari ini adalah hari yang baik dan
menyuruh Young Joo untuk sedikit
“Kau tahu ayahku mudah bosan. Kalau
dia bosan, dia akan memberi sinyal. "Persulit dia, aku bosan
dengannya." Lalu
akan aku akan mempersulitmu, kemudian kita
akan berkelahi dan kau akan
diusir. Entah kenapa, aku ingin memberitahumu cara kerjanya. Aku punya perasaan ini akan mudah
bagimu untuk menjambakku dan diusir dari sini. Maka, tidak akan menyenangkan.” Ucap Young Joo sinis, Nyonya Heo hanya tertawa
mendengarnya berusaha tetap ramah
“Tapi Bagaimana yah ? Aku ... wanita yang penuh daya
tarik. Butuh waktu lama agar dia bosan
padaku.” Kata Nyonya Heo membanggakan dirinya.
“Kudengar 2 mantan suamimu
meninggal dan Uang
mereka juga banyak.” Kata Young Joo, Nyonya Heo
mengatakan sudah menghabiskan semuanya.
“Aku, mirip kuda nil kalau makan
uang.” Ucap Nyonya Heo mengakuinya.
“Apa Kau tidak diselidiki saat suamimu
meninggal ? Mereka berdua mendadak mati. Kalau
aku, pasti langsung kuselidiki. Aku ini seorang dokter. Kalau
ayahku mati maka Aku akan
lakukan semua jenis tes padanya. Jangan
berani berpikir macam-macam.” Kata Young Joo
memberikan peringatan, Dua wanita yang tadi duduk bersama memilih untuk pergi.
Dari kejauhan Do Kyung dan Tuan Jang melihat keduanya yang sedang berbicara.
“Aku akan bunuh kau dulu.” Bisik Nyonya Heo sambil berdiri, Young Joo menantang
kalau memang Nyonya Heo bisa melakukanya. Nyonya Heo memilih untuk menyapa
tamu-tamu lainnya. Do Kyung terus meminum wine dengan tatapan tertuju pada
Young Joo.
Beberapa saat kemudian, Do Kyung selesai minum wine lalu
mendekati Young Joo memintanya untuk berdiri. Young Joo menegur Do Kyung yang
mengunakan “banmal” Do Kyung tetap menyuruh untuk segera berdiri. Young Joo
tetap meminta Do Kyung tak mengunakan bahasa banmal. Do Kyung menyuruh Young
Joo untuk meminta maaf dengan menarik tanganya.
Young Joo berteriak agar melepaskanya, tapi Do Kyung
terus menariknya sampai didepan ibunya menyuruh Young Joo untuk meminta maaf. Tuan
Jang hanya melihat dari kejauhan. Nyonya Heo panik dengan yang dilakukan Do
Kyung pada anak Tuan Jang. Do Kyung terus menyuruh Young Joo untuk meminta
maaf, Young Joo berteriak kalau Do Kyung berani sekali melakukan hal itu
padanya.
Do Kyung akhirnya ditarik oleh penjaga, Young Joo menarik
rambut Nyonya Heo, Do Kyung tak terima Young Joo yang berani berkata kasar pada
ibunya. Akhirnya Young Joo dan Nyonya Heo saling menjambak rambut, Tuan Jang
hanya berteriak dari jauh untuk melepaskanya. Suasana pesta pun mulai kacau.
Do Kyung sudah berjongkok didepan rumah, Nyonya Heo
berdiri dengan rambut berantakan bertanya apa sebenarnya yang ada dalam pikiran
anaknya sampai melakukan hal ini. Do Kyung hanya diam, Nyonya Heo yakin anaknya
tahu sesulit apa dirinya sampai bisa berada di posisinya sekarang.
“Kenapa mengacaukan semuanya ?” ucap Nyonya Heo menjerit histeris.
“Ibu. ... Jangan lagi hidup seperti ini. Aku mohon....Tolong jangan hidup
seperti ini lagi!!! Kita
hidup hanya sekali. Tolong jangan hidup menyedihkan
begini.” Kata Do Kyung sambil menahan tangisnya.
“Kecuali aku kembalikan semua
kekayaan mendiang ayahmu, kalian tidak akan hormat
padaku. Aku hanya tahu cara ini untuk
mengembalikan semuanya da hanya
bisa melakukan ini untuk kembalikan semuanya !”
jerit Nyonya Heo sambil menrengek nangis dan duduk ditanah, Do Kyung akhirnya
berdiri.
“Tidak apa kalau tidak punya uang itu. Aku
lebih benci dengan ibu yang selalu mengejar uang. Aku
tidak benci pada ibu yang tidak punya uang !” teriak Do
Kyung, Nyonya Heo hanya menangis sambil mengumpat anaknya itu jahat, Do Kyung
pun memilih untuk pergi membiarkan ibunya yang menangis seperti anak kecil
sendirian.
Di dalam rumah
Young Joo kesal ayahnya hanya diam saja setelah melihat yang lakukan si
brengsek itu. Ayahnya meminta anaknya untuk tenang
saja karena ada cara lainnya, Young Joo dengan rambut acak-acakan terlihat
binggung ayahnya tetap tenang.
Flash Back
Tae Jin dan temanya datang dengan bersujud mengucapkan
terima kasih dan bernjai akan berusaha keras. Tuan Jang sedang asyik bermain baduk dengan gayanya. Tae
Jin mengucapkan terimakasih karena Tuan Jang percaya padanya.
“Aku berinvestasi saat melihat
potensi. Kalau tidak, maka aku akan menariknya.” Kata Tuan Jang yang menjatuhkan biji baduknya saat disentil.
“Kami akan berkerja keras agar itu
tidak terjadi.” Kata Tae Jin menaruh kembali biji
baduknya.
Tuan jang merasa tak seru main sendirian lalu mengajak Tae
Jin untuk main dengannya. Tae Jin
dengan senang hati menyanggupinya bermain bersama Tuan Jang.
Tuan Jang dengan badan habis di cop berteriak kaget,
seketarisnya melaporkan Presdir Han Tae Jin berusaha
melebarkan bisnis asingnya, tapi sepertinya rekannya akan mengacau. Tuan Jang mengingat salah seorang yang datang bersama
Tae Jin ikut bersujud didepanya.
“Ia menaikkan
penjualan dengan membeli barangnya sendiri melalui online dan mencari pinjaman disana sini. Tapi
tingkat penjualannya masih rendah. Bagaimana
? Apa Anda
ingin menarik investasi ?” tanya Sekertarisnya.
“Tarik saja.... Buat apa tanya aku soal itu. Menyebalkan
sekali, Dasar Gerombolan pecundang !” teriak Tuan Jang kesal melempar bantalnya.
Tae Jin yang tak tahu apapun menelp Sek Ketua Jang
memberitahu baru saja kembali, memberitahu ingin
bertemu langsung dengan Ketua
Jang dan memberi kabar bagus. Temanya yang melirik
licik dengan menyetir mobilnya.
Sek Tuan Jang memberitahu Tae Jin menelp, Tuan Jang
bertanya apakah mereka sudah menarik investasinya. Sek menjawab sudah
menariknya menurutnya sebentar lagi akan mengetahuinya. Tuan Jang pikir tak
perlu Tae Jin datang, tapi akhirnya ia berubah pikiran karena menurutnya Tae
Jin harus membayar wine yang diminumnya, dengan marah karena Tae Jin beraninya
menyia-nyiakan uang yang sudah diberikanya. Sek pun meminta Tae Jin datang ke
tempat biasa bertemu.
Beberapa saat kemudian, Jin Sang berada di bar yang sama
melihat Tae Jin dan Tuan Jang yang sedang minum bersama, lalu menelp Do Kyung
untuk cepat datang.
Di meja Tuan Jang sedang berbicara Demi
kesuksesan, mereka harus bekerja
dengan orang yang tepat dan menatap teman Tae Jin
yang dianggap sebagai Seseorang yang bisa dipercaya, teman Tae Jin panik seperti kartunya sudah terbuka dimata
Tuan Jang. Ketika akan bersulang, Tuan Jang hanya menyentuh gelas Tae Jin saja
dan melirik sinis pada teman Tae Jin, si pengkhianat.
Di sisi bar lainnya, Do Kyung dan Jin Sang sudah duduk
bersama. Jin Sang memberitahu pria yang gagah itu bernama Han
Tae Jin dan pria yang akan menikahi Oh Hae Young. Do Kyung melihat sosok Tae Jin sedang bertawa bersama
dengan Tuan Jang, Jin Sang yakin orang itu adalah pria yang pergi
ke Eropa dengan Oh Hae Young saat hari pernikahan mereka.
“Apa kau malaikat ? Kalau kau temui Ketua Jang, maka kau
bisa balas dendam padanya. Kenapa tidak mau ?”
ucap Jin Sang terus menghasut. Do Kyung pun melakukan lemparan dan tepat ada
ditengah-tengah.
Setelah itu, di parkiran Do Kyung seperti melancarkan
rencananya untuk mengagalkan Tae Jin. Tuan Jang mengangguk mengerti, akan
lakukan permintaannya, jadi tak perlu khawatir
lagi dengan tarik
investasinya dengan bangga mengatakan kalau ia adalah
orang yang paling setia. Do
Kyung pun mengangguk mengerti.
Tuan Jang meminum winenya mengingat kejadian sebelumnya
berkomentar, Do Kyung pikir itu siapa berani menyuruhnya, menurutnya tak
mungkin dirinya menarik jutaan won hanya karena Do Kyung minta tolong padanya, setelah itu meminta sekertarisnya mencari tahu rencana
Han Tae Jin karena pasti
mati-matian ingin balas dendam jadi ia akan
memberikan kesempatan. Sek
menganguk mengerti, Young Joo terlihat tak habis pikir dengan sikap ayahnya.
Do Kyung duduk sendirian di dalam kamar Hae Young yang
sudah kosong, lalu mengeluarkan ponselnya mencari nama “Tetangga
Sebelah.” Tapi terlihat ragu untuk menelpnya. Hae Young duduk
dengan melamun didepan barang-barang yang menumpuk di kamarnya, pesan dari Do
Kyung masuk “Sms aku nomor
rekeningmu. Aku akan kembalikan uang jaminanmu.”
“Aku gampangan sekali padamu. Aku
datang kalau kau panggil dan Pergi
kalau kau suruh pergi. Ternyata Aku
segampang itu. Bagaimana bisa kau putus denganku
semudah ini ? Kenapa
mudah sekali kau membuangku ?” ucap Hae Young menelp,
Do Kyung hanya mengucapakan permintaan maafnya. Air mata Hae Young pun
mengalir.
“Aku ingin kau merasa sangat sangat menderita.Aku
ingin kau ... menangisiku setiap malam, Setiap kau memikirkanku maka Aku ingin kau runtuh. Aku harap bisa mati karena
depresi memikirkan dirimu. Agar
kau ... Merasa
bersalah seumur hidupmu.” Ucap Hae Young sambil
menangis, Do Kyung sengaja menjauhkan ponselnya karena sebenarnya ia menangis
dan merasa tertekan dengan keadaanya.
Hae Young tertidur dikamarnya dengan air mata mengalir
dan Do Kyung masih saja terus menangis dikamar Hae Young yang kosong.
Esok harinya
Do Kyung berjalan sendirian di padang ilalang yang
tinggi, lalu memasang micnya dan ia berbaring diatas ilalang dengan memejamkan
matanya dan memakai earphonenya. Matanya terbuka merasakan hembusan angin yang
cukup besar, lalu perlahan matanya kembali tertutup.
Dalam pengelihatanya melihat ibunya yang panik sambil
menangis mengajak untuk meminta maaf, karena yakin Ketua
Jang, bisa melakukan apa saja jadi lebih baik mereka pergi
memohon maaf.
Tae Jin menatapnya dengan pakaian yang rapih berkata “ Butuh
waktu yang lama, tapi akhirnya kita kembali pada orang yang benar.”
Do Kyung bertemu dengan seorang pria yang mengatakan
kalau ayahnya pemilik rumah itu dan mendengar Do Kyung ingin
membeli rumah itu, lalu bertanya apakah
masih berminat.
Jin Sang masuk ruangan yang dengan peralatan ayah Do
Kyung, merasa takjub lalu Bagaimana rasanya menggunakan
studio tempat ayahnya dulu dan bertanya apakah ia pernah menelp wanita
yang dulu tinggal diruangan itu. Do Kyung
menjawab untuk apa menelpnya.
Park Hoon sedang sarapan bertanya bagaiaman dengan kencan
butanya, Do Kyung menjawab Biasa saja. Park Hoon
menyarankan Setidaknya temui wanita
itu sekali lagi untuk kesopanan, menurutnya tak mungkin bisa mengenal hanya
bertemu sekali.
Soo Kyung memberitahu Satu Oh
Hae Young meninggalkan perusahaan dan Satu Oh Hae Young masih kerja dikantornya, lalu bertanya menurut Do Kyung Oh
Hae Young yang mana yang pergi dan Oh Hae Young yang mana yang masih kerja dikantornya. Do Kyung menjawab tak peduli dengan hal itu.
Hae Young berjalan dengan tampilan berbeda, mengunakan
dress, anting panjang, dari belakang terlihat beberapa pekerja lain juga
berjalan lalu lalang. Do Kyung kembal melihat dirinya yang ditabrak oleh mobil
lalu terbaring dengan kepala penuh darah tanpa ada yang menolongnya.
Pikiran kembali melayang dengan kenangan dengan Oh Hae
Young, saat menangis dengan tangan di gips, lalu keduanya saling menatap di
dalam mobil setelah Hae Young mengambil dompetnya dijalan, wajah Hae Young
terpana masuk ke dalam kamarnya dan melihatnya bertelanjang dada setelah mandi.
Senyuman Hae Young penuh semangat yang meloncat ke
pelukanya dan membuat dirinya melepaskan dua barang yang ada ditanganya.
Keduanya melihat bersama bunga sakura yang berguguran dengan sangat indah dan
romantis.
Do Kyung terlihat masih terbaring di jalan dengan kepala
penuh darah, dengan bunga sakura yang bertaburan dan ujung matanya terlihat air
mata yang mengalir.
Pikiranya kembali pada saat merekam suara dimalam hari
dengan Hae Young yang mengatakan Perempuan tidak mengumpat pada
lelaki yang meninggalkan mereka. Mereka mengumpat lelaki yang yang
menyedihkan. Jangan
bersikap menyedihkan, di depan siapapun.”
Hae Young dengan penuh amarah melempar jendela kamarnya dengan
batu. Setelah itu Hae Young dengan menahan tangis bertanya alasan Do Kyung yang
bersikap baik padanya. Do Kyung menjawab karena kasihan pada Hae Young,
mengertahui dicampakkan sebelum menikah, tapi kesana kemari bilang Hae Young membatalkan pernikahan, menurutnya tak ada yang salah dengan sikapnya yang baik
pada Hae Young
Di sebuah Mall, Do Kyung meminta maaf atas perbuatanya.
Hae Young menyuruhnya untuk berlutut dan memohon. Tapi ia memilih untuk pergi
walaupun Hae Young terlihat menjerit histeris.
Hae Young dan Do Kyung berjalan bersama pulang kerumah,
Do Kyung menyindir bertanya apakah Hae Young yang pacaran
lagi dengan lelaki itu. Hae Young membenarkan. Do
Kyung mengejek Hae Young itu wanita Gampangan sekali. Hae Young mengakuinya, Do Kyung memberitahu mulai
tidak menyukainya, Hae Young berteriak marah kalau Do kyung itu
lelaki jahat, paling kejam dan paling pengecut.
Do Kyung masih terbaring dengan nafas terasa sesak dengan
penuh darah, seseorang bertanya kenapa Do Kyung membiarkan Hae Young masuk
kedalam hatinya.
“Maaf… Maaf.... Maaf.... Aku mencintaimu” ucap Do Kyung yang terbaring tak berdaya
dengan melihat bayangan Hae Young yang tersenyum bahagia sambi melambaikan
tangan padanya
Do Kyung yang terbaring di padang ilalang, mengeluakan air
mata di ujung matanya. Beberapa saat kemudian Do Kyung sudah ada di dalam
mobil, akhirnya menangis yang selama ini ditahannya dalam hati, dengan penuh
penyesalan.
Ia sudah mengendarai mobilnya dengan menyalip mobil
didepanya dan hands free ditanganya, lalu menelp seseorang mengatakan tidak
perduli kalau nanti mati Tapi, ia tidak mau mati dalam penyesalan dan akan mengikuti kata hatinya dan menjalaninya sampai akhir.
Dokter yang menerima telp dari Do Kyung membenarkan
pilihan Do Kyung dan mengaku sangat bangga, dan berteriak penuh semangata agar
Do Kyung bisa Maju seperti banteng dan Tetap
keren sampai akhir. Do Kyung melepaskan
earphonenya dengan konsterasi menyetir mobil dengan kecepatan tinggi menyalip
mobil yang ada didepanya.
bersambung ke episode 13
Ps: jadi inti masalahnya itu ada sama Tuan Jang yang mengkambing hitamkan Do Kyung, kasihan juga sama Tae Jin yang akan digunakan buat balas dendam. Teman yang dipercaya juga jahat.
Thank's mba dee. aq sll berharap happy ending..
BalasHapusstlh liat drama dg english sub, lbh paham dg sinopsisnya mb dee
BalasHapuspenasaran next episode ^^
Baca berita katanya endingnya bakal,gantung...tpi suka sekali sama drama ini,aplgi isadora sama jinsang..lucu bgt couple ini,bntar lgi jdi org tua..thnx,untuk sinopsisnya dear... 😊
BalasHapusOh jadi ini maksud perkataan dokternya Do Kyung pas episode 10 "Kau tak lama lagi akan mati dan saat sekarat kau akan merindukan wanita itu". Tapi kok si dokter bisa tahu ya? Aku aja baru paham pas episode ini. Jangan jangan dokternya juga bisa liat masa depan hehe.
BalasHapusAnyway, thanks mbak dee atas sinopsisnya. Mudah mudahan pilihan Do Kyung bisa membawa ceritanya ke happy ending.. eh salah maksudnya pilihan penulis hehe
-Ayu
aku cuma kurang ngerti sama do kyung, kalo do kyung sebenernya lagi terkapar bersimbah darah, jadi do kyung yang sekarang ini cuma kilasan baliknya kah? masih gak ngerti
BalasHapuspasti kalo TVN akhir ceritanya gantung -______-
BalasHapusTvN mmg pandai ngaduk2 esmosi...hahaha.tp drama dramanya mmg bgs sih.jd meski udah tau bakal kecewa di akhirnya entar ttp aja mantengin ...hehehe.kamsahamnida bak diyah.
BalasHapus