PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 21 Juni 2016

Sinopsis Beautiful Gong Shim Episode 11 Part 2

Joon Soo terlihat sibuk di ruanganya membereskan berkas dan buru-buru memasukan ke dalam tas. Ibunya masuk ke dalam ruangan bersama dengan Dae Chul. Joon Soo memberitahu harus pergi sekarang untuk seminar serikat lingkungan. Ibunya mengeluh anaknya itu sibuk lagi.
Kenapa begitu sulit untuk makan siang bersamamu?” keluh Nyonya Yum.
Maafkan aku, mungkin akan semakin baik setelah hari ini.” ucap Joon Soo. Lalu mengambil jaket dan menyelipkan pada tasnya, Dae Chul melirik Pin milik Joon Soo tertempel disana. 
Kenapa kau tidak pernah memakai jaket mahal itu? Semua menjadi lecek sekarang. Kau tidak pernah memakai apapun yang aku belikan untukmu.” Keluh ibunya melihat anaknya tak memakai jaketnya 
Aku menyimpannya untuk acara-acara penting.” Ucap Joon Soo, Ibunya mengumpat anaknya itu menjadi sedikit licik akhir-akhir ini.
Nyonya Yum melihat seorang yang datang, Joon Soo binggung bertanya apakah ibunya bertemu seseorang diruanganya, Gong Mi masuk ruangan menyapa semuanya. Joon Soo kaget melihat Gong Mi yang datang.

Aku ingin kita bertiga makan siang bersama.” Ucap Nyonya Yum.
Maaf, aku harus pergi untuk seminar di hotel.” Kata Joon Soo, Gong Mi dengan ramahnya mengatakan tak apa-apa.
Hanya kita berdua lagi.” Ucap Nyonya Yum sedih menatap Gong Mi
Dae Chul bertanya pada keponakanya apakah membawa mobil perusahaan. Joon Soo mengatakan  akan memakai mobilnya sendiri. Dae Chul pun berpesan pada Gong Mi agar menjaga Nyonya Yum  dengan baik kareena akan segera menjadi orang paling kuat di perusahaan. Nyonya Yum mengeluh kakaknya itu mengikutinya hanya untuk bicara omong kosong. Joon Soo bertanya apakah mereka akan pergi sekarang, karena harus buru-buru pergi. Semuanya pun keluar dari ruangan bersama-sama. 
Joon Soo menaruh berkasnya dibelakang mobilnya, tiba-tiba ponselnya berdering dari pamanya. Dae Chul bertanya apakah Joon Soo sudah pergi. Joon Soo mengatakan masih diparkiran. Dae Chul seperti membutuhkan sebuah berkas. Joon Soo pikir dokumenya itu ada diruangannya dan akan mengambilnya sebelum pergi, lalu pergi begitu saja tanpa mengunci pintunya.
Baru saja Joon Soo keluar dari lift, Dae Chul kembali menelpnya mengatakn sudah menemukan berkasnya, Joon Soo pun kembali masuk ke dalam lift untuk kembali ke mobilnya. 


Dan Tae sibuk melihat profile dari Direktur Gwak di meja kerjanya sambil bergumam Jika kita mengecualikan Direktur Suk, maka Direktur Gwak adalah satu-satunya yang tersisa.Dengan melihat bagian Usia dan kota asal.  Dan kembali bergumam Sepertinya dia tidak memiliki hubungan dengan ayahku.
Dan Tae akhirnya bertemu dengan Direktur Gwak mengetahui kalau Direktur Yum meminjam lencananya. Direktur Gwak menceritakan Dae Chul datang menemuinya dua hari lalu sebelum pergi untuk perjalanan bisnis jadi  meminjamkan kepada.
“Apa Kau tidak pernah mendapatkannya kembali dari dia?” tanya Dan Tae, Direktur Gwak mengatakan tidak.

Dae Chul datang dan Direktur Gwak menyapanya lebih dulu, terlihat Pin yang dipakai oleh Dae Chul menempel dijasnya. Dan Tae  bertanya apakah Dae Chul meminjam lencana dari Direktur Gwak. Dae Chul mengembalikan Pin milik Direktur Gwak mengucapkan terimakasih sudah meminjamkan kepadanya.
Aku meninggalkan lencana di rumah pada hari aku harus menghadiri pertemuan. Jangan katakan pada ketua bahwa aku meminjam lencana sebelum masuk ke pertemuan.” Ucap Dae Chul pada Dan Tae lalu meninggalkanya.
Dan Tae hanya bisa diam karena Dae Chul memiliki dua Pin yang sama, Dae Chul berjalan pergi dengan senyuman liciknya. 
Flash Back
Joon Soo baru saja memasukan tasnya ke dalam mobil. Dae Chul menelpnya menanyakan tentang berkas, Joon Soo mengingat berkas itu ada di ruanganya dan akan mengambilnya sebelum pergi. Dae Chul sedang ada didalam mobil mengucapkan terimakasih.
Setelah Joon Soo pergi, Dae  Chul keluar dari mobil yang diparkir tak jauh dari mobil Joon Soo, dengan merapihkan jasnya merasa aman karena sudah menangani kamera CCTV. Lalu berjalan ke mobil Joon Soo dan dengan mudahnya mengambil dari kursi belakang. 


Joon Soo mengendarai mobilnya tanpa sadar kalau tasnya sudah tak ada di jok belakang. Karena merasa udara sangat panas ia membuka semua jendela mobil lebar-lebar, Ia sempat mampir dulu cafe untuk membeli minuman, saat kembali baru menyadari tas dan jaketnya sudah tak ada didalam mobil.
Ia mencoba memeriksa bagian depan mobil, kemungkinan lupa menaruh tasnya tapi tak juga menemukanya. Akhirnya ia menyadari kesalahan yang tak menutup jendela ketika masuk ke cafe yang  membuat barang-barangnya hilang. 

Gong Shim mulai mengambar dikamarnya,  terlihat bentuk cumi-cumi yang lucu dengan kacamata hitam dalam sebuah mangkuk yang besar. Wajah Gong Shim kembali tersenyum bahagia melihatnya, mengingat kata-kata Dan Tae saat membelikan perlengkapan gambarnya.
Gambar yang kau berikan kepadaku... benar-benar membuatku gembira. Aku ingin kau untuk terus menggambar. Aku ini penggemarmu. Bahkan artis yang paling terkenal pasti memulai dengan satu orang penggemar. Kata Dan Tae
Dengan senyumannya, Gong Shim memasukan gambarnya ke dalam amplop atas nama dirinya.
Ponselnya berdering itu dari Joon Soo, Gong Shim mengangkatnya memberitahu kalau sedang ada dirumah. Lalu menjerit panik karena mengetahhui Joon Soo kehilangan semua dokumen, sepertinya Joon Soo memintanya untuk datang, karena tak enak hati Gong Shim pun menurutinya akan segera ke sana. Sebelum pergi ia menatap amplopnya seperti masih bimbang. 

Joon Soo sedang ada di cafe internet dengan wajah serius, Gong Shim pun datang dengan wajah terengah-engah.  Joon Soo meminta maaf karena tiba-tiba meneleponnya. Gong Shim bertanya apa sebenarnya yang terjadi dan kenapa Joon Soo tidak menelepon rekan kerjanya.
Sebenarnya, aku mencoba untuk menjadi tidak terikat dengan perusahaan.” Akui Joon Soo, Gong Shim binggung maksudnya menjadi tidak terikat dan menanyakan alasanya.
Aku tidak suka mendengar bahwa aku mendapatkan segalanya dari keluargaku. Jadi Aku sedang mempersiapkan bisnisku sendiri tanpa memberitahu keluargaku. Aku dijadwalkan untuk melakukan presentasi kepada calon investorku, tapi aku kehilangan semua dokumenku bersama dengan tasnya. Aku sudah menunda pertemuan selama dua jam untuk sekarang.” Jelas Joon Soo
Dua jam? Apa yang harus aku lakukan?” Tanya  Gong Shim
Aku mengatakan kepada kantor bahwa aku harus menghadiri sebuah seminar untuk pergi ke pertemuan ini. Aku tidak bisa memanggil rekan-rekanku karena melakukan hal ini secara rahasia. Jadi Yang bisa aku ingat hanya dirimu. Bisakah kau membantuku?” kata Joon Soo terlihat khawarti
Gong Shim pikir sekarang bukan waktunya untuk berbicara tentang itu, jadi meminta Joon Soo mengatakan saja apa yang harus dilakukanya.  Joon Soo menjelaskan memiliki semua sumbernya di account Cloud miliknya, jadi meminta Gong Shim untuk memperbaiki materi presentasi. Gong Shim mengerti. 

Keduanya mulai berkerja sama, Gong Shim mengprint materi,  dengan slide  (Mengembangkan produk dengen merk pribadi,) Joon Soo pun mulai mengetiknya dengan membandingkan dengan toko-toko waralaba dan menambahkan jurus luar biasa Joon Soo.
Gong Shim terlihat sangat serius membantu, diam-diam Joon Soo menatap Gong Shim yang duduk disampingnya. Gong Shim pun hanya tersenyum, lalu Joon Soo kembali mengetik. Beberapa saat kemudian  Gong Shim membawakan map plastik, dan memberikan stapler pada tiap berkas dan memasukan pada map satu persatu.
Setelah semua selesai Gong Shim memberikan berkasnya pada Joon Soo, Joon Soo dengan senyuman mengatakan Gong Shim itu sudah menyelamatkannya dan mengucapkan terimakasih. Gong Shim pikir tak perlu seperti itu.
Aku tidak punya waktu sekarang, jadi aku akan meneleponmu nanti.” Kata Joon Soo, Gong Shim pun mempersilahkan untuk pergi. Joon Soo kembali mengucapkan terimakasih dan pergi.
Gong Shim bisa bernafas lega merasakan hanya dalam beberapa jam sangat sibuk sekali, lalu berteriak panik “nakji milikku!” dan berlari keluar dari cafe. 

Gong Shim berlari sampai ke restoran cumi bertemu dengan Tuan pemilik memastikan kalau Kontes belum ditutup. Tuan pemilik pikir itu  Kontes karakter lalu menyuruhnya untuk menempatkannya di atas meja didepan restoranya. Gong Shim mengerti lau berjalan kedepan meja.
Ia melihat dalam sebuah kotak besar ada banyak tumpukan buku dan kertas serta amplop yang ikut dalam kontes, tapi akhirnya ia tetap menaruhnya di paling atas. Setelah itu kembali bertanya pada Tuan pemilik berapa banyak orang yang mendaftarkan. Tuan pemilik pikir sekitar 100 orang.
Gong Shim menjerit sainganya ada 100 orang, Tuan pemilik menjelaskan  Banyak mahasiswa dari seni dan desain yang ikut mendaftar padahal ia  tidak bermaksud untuk menjadikannya sampai sebesar ini. Gong Shim mengerti lalu pamit pergi, sambil menghela nafas panjang menurutnya kontes itu tak mudah. 

Gong Mi dan Nyonya Yum baru keluar dari restoran, dengan gaya anggunya, Nyonya Yum merasa tak tahu hubungan yang mereka artikan sekarang tapi ia selalu menikmati saat makan bersamanya  dan juga menyenangkan saat pergi berbelanja dengan Gong Mi, Gong Mi pikir karena Nyonya Yum itu sangat baik padanya.
Rasanya seperti aku punya teman baru.  Aku bisa bersenang-senang.” Kata Nyonya Yum, Gong Mi ikut senang kalau memang Nyonya Yum berpikiran seperti itu. Nyonya Yum pun melihat mobilnya sudah datang dan mengajaknya untuk segera pergi. 

Mobil Nyonya Yum melewati sebuah jalan, tiba-tiba seorang pria jatuh tertabrak dan mengaduh merasakan punggungnya sambil memegang tanganya. Nyonya Yum panik keluar dari mobil meminta pria itu untuk bangun.
Termasuk pergelangan tanganku dan punggungku, sekarang aku sangat kesakitan jadi Aku harus pergi ke rumah sakit. Beri aku 50000 won sekarang untuk biaya dokter.” Ucap Si pria sambil menahan rasa sakit. Nyonya Yum langsung mengambil tasnya dan ingin memberikan uang, Gong Mi langsung menahanya.
Jangan berikan dia apapun.” Ucap Gong Mi, si pria marah bertanya siapa yang berani bicara padanya.
Pertama-tama, kotak hitam di mobil merekam, kau melompat menuju mobil itu. Aku yakin mobil di sana juga merekamnya. Semua akan jelas setelah kita melihat videonya.”kata Gong Mi layaknya seorang pengacara,
Siapa kau? Haruskah aku menelepon polisi?” teriak Si pria menantang, Gong Mi pun mempersilahkan lalu memberikan kartu namanya, Si pria panik melihat nama yang tertera disana “Pengacara Gong Mi
Kami berkendara pada kecepatan rendah saat kau dengan sengaja melompat untuk menabraknya dengan pergelangan tanganmu Menurut Undang-Undang 39 Pasal 347, Kau akan langsung mendapatkan 10 tahun penjara atau hukuman di bawah 200.000 won. Di atas semua itu, kau bisa dihukum hingga 15 tahun jika kau seorang mantan narapidana. Apa yang ingin kau lakukan? Apa kau ingin pergi ke kantor polisi?” tegas Gong Mi
Nyonya Yum melonggo mendengar Gong Mi bicara membelanya, si pria pun ketakutan mengatakan ia baik-baik saja dan kabur. Nyonya Yum binggung melihat pria itu kabur, berpikir pria itu orang yang sengaja menabrakan diri untuk meminta ganti rugi, Gong Mi melihat Nyonya Yum merasa kalau pasti terkejut.


Ibu Dae Hwang melihat Gong Mi memujinya wajahnya seperti boneka, menurutnya ia sudah tahu saat membantu Joon Soo sebelumnya. Nyonya Yum bertanya apakah ibu mertuanya menyukai Gong Mi.  Ibu Dae Hwag melihat Gong Mi itu wanita yang sempurna.
Pengacara Gong, apa kau punya pacar?” tanya Nyonya Yum,  Gong Mi dengan malu-malu mengatakan belum memiliki pacar.
“Wah... Ada apa dengan semua pria di dunia ini? Bagaimana bisa seseorang seperti dia tidak punya pacar?” komentar Ibu Dae Hwang
Apa pendapatmu tentang anakku, Joon Soo?” kata Nyonya Yum, Gong Mi pura-pura terkejut
Kalian berdua harus berkencan.”ucap Nyonya Yum, Ibu mertuanya setuju kalau mereka berdua itu serasi.  Menurutnya mereka berdua akan terlihat hebat bersama-sama.
Apa yang kau pikirkan? Aku akan membantumu.” Kata Nyonya Yum, Gong Mi hanya menjawab dengan malu-malu terserah pada Nyonya Yum saja. Nyonya Yum mengartikan Gong Mi tertarik selama Joon Soo setuju. Ibu Dae Hwang memuji menantu dan calon cucunya itu akan akrab dan sangat menggemaskan sekali.

Joon Soo menelp Gong Shim dari ruanganya bertanya apakah pulang dengan selamat. Gong Shim mengatakan pulang sampai rumah dengan selamat, lalu bertanya Bagaimana presentasinya. Joon Soo dengan sedikit berbisik memberitahu  Para investor setuju untuk berinvestasi dengan idenya.
“Ahh... Benarkah? Aku sangat senang mendengarnya.... Selamat....” kata Gong Shim ikut senang.
Ini semua berkat dirimu... Terima kasih banyak.” Ucap Joon Soo, Gong Shim pikir ia tidak melakukan apapun.
Aku ragu-ragu untuk bertanya, tetapi apa kau sudah mendapatkan pekerjaan?” tanya Joon Soo
Belum.  Aku hanya melakukan pekerjaan paruh waktu untuk saat ini.” kata Gong Shim
Joon Soo mengaku ingin membantunya, Gong Shim sudah merasa senang kalau memang di dukung dengan secara mental, Joon Soo bertanya Jika memperkenalkannya pada suatu pekerjaan, apa itu akan menyakiti harga diriya. Gong Shim mengatakan ingin menjadi seperti Joon Soo  dengan mencoba untuk menemukan sesuatu dengan sendirinya. Joon Soo bisa mengerti dan akan menantikannya. Lalu keduanya pun menyudahi telpnya. 

Tuan Ahn seperti masih dalam ruang ICU dengan alat detak jantung yang terus berbunyi, lalu alat bantu oksigen dimulutnya. Dan Tae dan Ji Won berdiri diluar menatapnya dari kaca jendela. Ji Won  menyuruh Dan Tae pergi sekarang karena pasti sangat lelah setelah berkerja seharian.
Aku yakin kau lebih lelah daripada aku.” Kata Dan Tae
Aku bisa melakukan pekerjaanku sendiri selain pada jam berkunjung, jadi Tidak masalah.” Ucap Ji Won
Bibi Ji Won.... Ayah akan bangun, kan? Bahkan jika untuk sebentar,  dia akan bangun, kan? Aku masih ingin bertanya banyak hal kepadanya.” Kata Dan Tae menyakinkan. Ji Won yakin Tuan Ahn pasti akan bangun. 

Dan Tae masuk ke dalam minimarket, Goo Nam menyapanya dan melihat Dae Tae itu benar-benar lelah. Dan Tae pikir Goo Nam tahu kalau ia tidak akan terlalu lelah jika memiliki sesuatu dan bisa menebaknya. Goo Nam meminta maaf karena tak bisa menyimpan “King lunch boxes.” Kesukaan Dan tae.
Goo Nam.... Bukankah aku memberitahumu untuk menyimpan satu untukku?” kata Dan Tae
Maafkan aku.... Orang-orang tahu bahwa aku bersembunyi dan memintanya. Jadi Aku tidak punya pilihan lain.” Kata Goo Nam
Aku kecewa padamu. Kenapa kau berikan King Lunchbox milikku kepada mereka? Apa Kau tidak mengkhianatiku, kan?” ucap Dan Tae curiga, Goo Nam mengatakan tak mungkin 

Dan Tae pulang ke rumah dengan wajah cemberut, saat akan masuk rumah melihat Gong Shim yang sudah menunggu dengan menu lunchbox diatas meja. Gong Shim langsung berdiri dengan wajah bahagia melihat Dan Tae yang pulang. Dan Tae  bertanya apakah Gong Shim menunggunya diluar. Gong Shim pikir Rasanya nyaman dan dingin berada diatap.
Kau meminta King Lunchbox kepada Goo Nam, kan? Aku membelinya sebelum kau.” Kata Gong Shim mengajaknya untuk duduk. Dan Tae melihat menu kesukaan ada diatas meja.
Kurasa aku punya musuh baru, tapi ternyata itu kau.” Ucap Dan Tae, Gong Shim pun menyuruh Dan Tae untuk mulai makan dengan membuka kotak lunch box dan memberikan sumpitnya. Dan Tae terdiam karena melihat Gong Shim yang melayaninya.
Keduanya mulai makan, tapi terlihat Dan Tae tak seperti biasanya saat melihat makannya. Gong Shim mengungkapkan rasa makananya sangat enak, lalu mulai bertanya Sejak kapan menyukai King lunchboxes. Dan Tae mengatakan sejak Minimarket menjualnya. Gong Shim bertanya apa lagi yang disukai Dan Tae.

“Susu pisang, sosis, dan es krim... Tapi... kenapa kau menanyakan itu?” tanya Dan Tae penasaran, Gong Shim mengaku hanya ingin tahu saja.
Kau tidak memakai sandal jepit saat ini. Sepertinya kau juga sering memakai kemeja putih dan jas. Apa kau memakainya karena kau tahu gadis-gadis menyukainya?” kata Gong Shim, Dan Tae mengatakan tidak sama sekali.
Apa kau sering menghubungi ayahmu? Bagaimana dengan bibimu? Kalau dipikir-pikir,  cukup lama aku belum berbicara dengan bibimu. Apa kau mirip dengan ibu atau ayahmu? Kau tidak terlihat seperti ayahmu saat aku melihatnya terakhir kali.” Ucap Gong Shim terus nyerocos tanpa melihat mimik wajah Dan Tae yang berubah.
Dan Tae terlihat terdiam mendengar omongan Gong Shim, dengan wajah bingung Gong Shim berpikir ada yang salah dengan ucapanya, lalu ngubah kalimatnya kalau Dan Tae mirip dengan ayahnya dalam beberapa hal dan ibunya juga pasti sangat cantik. Dan Tae akhirnya meminta maaf karena ingin masuk ke dalam rumahnya.
Gong Shim binggung karena Dan Tae  tidak menghabiskan makannya, berpikir tetangganya itu sedang sakit. Dan Tae mengeleng mengaku kalau hanya merasa lelah. 

Dan Tae duduk di rumahnya mengingat gambar Gong Shim dengan bertuliskan  (Haruskah aku katakan kepadanya kalau aku menyukainya?) lalu perkataan Gong Shim saat makan malam bersama “ Apa kau mirip dengan ibu atau ayahmu?
Sebelumnya ia sangat marah pada bibinya karena mengetahui Ahn Dan Tae sudah meninggal.
Kenapa aku hidup sebagai Ahn Dan Tae? Kalau aku bukan Ahn Dan Tae, lalu kenapa aku Dan Tae?” teriak Dan Tae pada sang bibi.  Lalu menemukan ayahnya yang tak sadarkan diri ditaman, padahal sebelumnya sempat berbicara ditelp siapa sebenarnya dirinya.
Dan Tae terdiam memikirkan semuanya, seperti campur aduk dalam pikiranya sekarang. 

Di ruang rapat
Dan Tae melaporkan Tidak ada yang meminta lencana baru. Selain satu orang, orang lain membuktikan bahwa mereka memilikinya. Nyonya Nam bertanya siapa orang itu, Dan Tae menjawab  Direktur Suk Joon Soo. Nyonya Yum terlihat binggung.
Iya. Aku tidak sempat memeriksanya kemarin... karena dia sudah pergi ke seminar. Saat aku menghubunginya, dia berkata kalau dia sendiri yang datang ke sini.” Jelas Dan Tae, Joon Soo akhirnya datang menemui neneknya.

Joon Soo, di mana lencanamu? Apa kau memilikinya?” tanya Nyonya Nam bertana langsung, Joon Soo terlihat gugup meminta maaf.
“Aku kehilangan lencanaku saat pergi ke sebuah seminar di hotel. Aku membawa jas yang terdapat lencanaku, tapi dicuri” jelas Dan Tae, Nyonya Yum kaget, Dan Tae diam-diam mendengarkanya.
Nyonya Nam kaget mengetahui jas cucunya dicuri, Dan Tae pun mulai bertanya apakah Joon So bener-benar kehilangan jasnya,  Joon Soo memberitahu jasnya dicuri bersama dengan tasnya, menurutnya orang yang mencurinya  mengingikan dompet dan laptopnya, tapi jaket dan tasnya ada didalamnya jadi kehilangan lencananya.
Kedengarannya seperti tas yang besar. Bagaimana bisa kau kehilangan itu? Apa kau sudah mencoba mencarinya?” tanya Nyonya Nam, Joon Soo mengangguk. 


Dan Tae mondar mandir di pantry dengan wajah serius, sambil bergumam Seorang pencuri tas? Apa orang tersebut mengikuti Joon Soo untuk mendapatkan tasnya? Dia menyebutkan seminar itu di Hotel Shindeahan.
Akhirnya Dan Tae menelp Hotel Shindeahan, memastikan Ada sebuah seminar di sana kemarin yang diselenggarakan oleh Grup Star, jadi ia ingin memeriksa rekaman CCTVnya. Pegawai hotel mengatakan mereka  tidak ada seminar apapun kemarin dari Grup Star.
Kalau begitu... kau bisa memeriksa apa ada seseorang dengan nama Suk Joon Soo pernah memesan ruang seminarmu?” tanya Dan Tae, Pegawai hotel pun mengecek dar komputernya kalau tak ada nama Suk Joon Soo. Dan Tae memastikan lagi, Pegawai hotel menyakinkan tak ada nama Joon Soo.
Apa sebenarnya yang sedang terjadi?” kata Dan Tae dengan wajah penasaran 

Di restoran cumi
Gong Shim berusaha melompat dikerumunan orang banyak, sampai akhirnya berusaha menerobos dengan menutup matanya. Semua orang bertanya-tanya siapa Gong Shim karena merasa sangat iri. Akhirnya Gong Shim mengintip dan langsun melotot kaget, melihat namanya di spanduk besar.
(Pemenang Pertama: Gong Shim) dengan gambar buatanya. Gong Shim tak percaya kalau memang benar-benar menang. Lalu berlari kedepan memberitahu kalau ia adalah Gong Shim pemenang kontes dengan sangat bangga. Semua memberikan tepuk tangan yang meriah. 

Joon Soo mendengar ada orang yang masuk, dengan berkas rahasia buru-buru menyimpan dibawah meja dan menutup laptopnya. Dan Tae masuk ruangan,meminta Maaf kalau mengejutkan dengan kedatanganya. Joon Soo mengatakan tak masalah hanya merasa benar-benar sibuk akhir-akhir ini.
Bagaimana dengan seminarmu?” tanya Dan Tae sengaja menyinggungnya. Joon Soo sempat sedikit gugup dan mengatakan kalau bagus.
“Apa Kau tidak mengalami kesulitan karena tasmu hilang? Padala ada laptopmu di tas itu. Bagaimana mungkin kau bisa pergi ke seminar itu tanpa bahan apapun?” ucap Dan Tae kembal memancingnya.

Semua baik-baik saja. Aku tidak membutuhkan bahan apapun. Karena aku lebih banyak mendengarkan presentasi, jadi semua baik-baik saja.” Kata Joon Soo
Apa seminar itu diselenggarakan oleh perusahaan kita?” tanya Dan Tae kembali mengali informasi, Joon Soo berusaha mengalihkan kalau harus mengerjakan sesuatu sekarang.
Lalu bagaimana jika minum bir setelah bekerja?” tanya Dan tae, Joon Soo pikir itu bagus. Dan Tae menyarankan untuk pergi bar dekat kantor. Joon Soo pikir  pergi ke tempat Dan Tae saja karena suka suasana disana. Dan Tae setuju akan membawa bir dan makanan ringan. Joon Soo pun berkata akan datang tanpa membeli apapun. Dan Tae pun keluar dari ruangan Joon Soo
Kenapa dia berbohong kepadaku? Apa dia benar-benar kehilangan lencananya atau itu juga suatu bohong? gumam Dan Tae penuh curiga. 


Ponsel Dan Tae berdering, Gong Shim menelp didepan restoran bertanya  . Kapan akan pulang malam ini. Dan Tae mengaku sangat sibuk  malam ini.  Gong Shim bertanya lagi Apa Dan Tae benar-benar akan pulang terlambat, karena ingin menunjukan sesuatu kepadanya.
Maaf, aku takut tidak bisa bertemu dengan kau malam ini karena sedang ada janji.” Kata Dan Tae seperti sengaja menghindar, Gong Shim pun bisa mengerti.
Apa kau tidak akan bertanya apapun?” ucap Gong Shim mencoba memancingnya, Dan Tae meminta maaf karnea sedang  tidak bisa bicara lama. Gong Shim pun meminta maaf juga tapi meminta agar menghubunginya jika pulang terlambat, Dan Tae mengerti lalu keduanya menutup telpnya.
Kenapa dia berbicara begitu serius?” ucap Gong Shim heran setelah menutup telpnya. 

Gong Shim mondar mandir dikamarnya, Dan Tae berjalan menaiki tangga kerumahnya. Gong Shim bisa mendengar langkah Dan Tae naik ke atap rumah lalu berlari keluar dari rumahnya. Dan Tae sedang melamun di depan rumah membalikan badanya ketika Gong Shim memanggilnya.
Gong Shim membentangkan spanduk kemenanganya. Dan Tae melihat tulisan  (Pemenang Pertama: Gong Shim Hadiah: Voucher senilai 50 Nakjis)dengan senyuman bertanya ada ini.
Sebuah restoran di jalan mengadakan lomba menggambar karakter, jadi aku mengikutinya Dan aku memenangkan hadiah pertama.” Cerita Gong Shim, Dan Tae tersenyum bahagia memuji Gong Shim luar biasa
Kapan kau berpartisipasi? Kau bahkan tidak mengatakan apa-apa.” Ucap Dan Tae tak percaya
Aku benar-benar ingin memberitahumu, tapi aku takut akan gagal. Jadi aku akan memberitahumu jika aku menang. Dan aku benar-benar menang!” kata Gong Shim dengan penuh semangat.

Aku ikut senang mendengarnya,  Selamat, Shim. Kau benar-benar menakjubkan” kata Dan Tae mengangkat dua jempolnya.
Aku benar-benar bahagia. Aku belum pernah menjadi juara dalam hal apapun... seumur hidupku. Aku... sangat senang.” Ucap Gong Shim terharu, Dan Tae binggung kenapa Gong Shim terlihat menangis padahal itu hal yang baik.
Terima kasih. Ini semua berkat kau, Dan Tae.” Ucap Gong Shim, Dan Tae binggung karena tak melakukan apapun, menurutnya semua karena Gong Shim  melakukannya dengan baik. Gong Shim mengelengkan kepalanya.

Aku mencobanya karena kau menghiburku dan mendukungku. Saat aku berpikir tentang hal itu, Kau selalu menjadi seseorang yang bersorak untukku.” Ucap Gong Shim, saat itu Joon Soo mendengar dan melihat Gong Shim sedang bicara dengan Dan Tae didepan tangga.
Kaulah yang mengatakan aku cantik. Kaulah yang melihat gambarku... dan menghiburku dengan mengatakan bahwa kau penggemarku. Setiap kali aku melalui masa yang sulit, Kau yang selalu ada di sisiku dan menemaniku.....Selalu kau, Dan Tae.” Ucap Gong Shim, Dan Tae terlihat binggung
Aku ingin menjadi orang yang seperti itu juga untukmu, Dan Tae.” Kata Gong Shim, Dan Tae pikir  hanya karena Gong Shim ingin berterima kasih, tidak berarti kau harus melakukan hal ini.

“Apa kau  Ingat dengan yang kau katakan? Kau berkata kalau kau senang karena bisa melihatku di mana saja dan kapan saja. Aku merasakan hal yang sama. Aku terus berpikir tentang kau. Dari pagi saat aku membuka mataku sampai larut malam sebelum aku tertidur,” kata Gong Shim, Joon Soo yang mendengarnya memalingkan wajahnya seperti berusaha menahan tangisnya.
Aku terus memikirkan tentang kau. Aku juga sering melihatmu dalam mimpiku.  Aku... Aku menyukaimu, Dan Tae.” Ungkap Gong Shim meluapkan semua isi hatinya. Dan Tae terdiam mendengarnya, Joon Soo terlihat sedih karena cintanya bertepuk sebelah tanganya.

“Gong Shim... Maafkan aku. .. Aku.. Aku... Aku tidak bisa menerima hatimu, Shim. Jadi jangan menyukaiku lagi. Aku bener-benar meminta maaf” kata Dan Tae seperti menolak Gong Shim dengan terpaksa.
Gong Shim binggung, bertanya bagaimana dengan segala sesuatu yang dikatakan Dan Tae sat itu. Dan Tae menjelaskan kalau saat itu semuanya berbeda dan berusaha menjelaskan kalau sekarang..... tapi Gong Shim terlihat sudah mulai menangis karena perasaan ditolak oleh Dan Tae.

Akhirnya Gong Shim memilih untuk turun dan kembali kerumahnya dengan air mata yang mengalir. Dan Tae terlihat kebinggungan. Joon Soo sudah berada didepan mobilnya menatap ke atap seperti ikut merasakan sesak didadanya. Gong Shim masuk kamar dan kembali menangis, Dan Tae masih terlihat kebinggungan. Joon Soo naik ke lantai atas memanggil Dan Tae dan menatapnya terlihat penuh amarah. 
bersambung ke episode 12

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

10 komentar:

  1. Halo mba dee.... ah, senangnya episode 11 dah hadir :). Saking g sabarnya, hampir tiap jam aq cek.sebelum tidur, bahkan sebelum sahur. Bukannya makan sahur, malah lgsg ngecek gong shim ah..he3...
    Makasih bnyk buat sinopsisnya.

    BalasHapus
  2. Halo mba dee.... ah, senangnya episode 11 dah hadir :). Saking g sabarnya, hampir tiap jam aq cek.sebelum tidur, bahkan sebelum sahur. Bukannya makan sahur, malah lgsg ngecek gong shim ah..he3...
    Makasih bnyk buat sinopsisnya.

    BalasHapus
  3. Keren... udah gak sabar buat baca episode selanjutnya.

    BalasHapus
  4. nunggu kelanjutannya, bener2 gak sabar, cek bolak balik, akhirnya muncul jg 11 nya. nunggu 12 dst. trims sinopnya yaaa mba...

    BalasHapus
  5. Akhrnya kluar ep 11 nya...
    Gk sbar bwt ep slnjtnya..mksh mbk bwt sinopsisnya

    BalasHapus
  6. Keren dah, ditunggu kelanjutannya ya ^^

    BalasHapus
  7. Episode 12 lama banget .. .makasih buat sinopsis ep 11

    BalasHapus
  8. Episode 12 lama banget .. .makasih buat sinopsis ep 11

    BalasHapus
  9. Noooo...jangan sampei joon ama Dantei musuhan krna slah paham giniii
    Hadeuhhh 😞

    BalasHapus