[Episode 11- Menyakitkan, Menyakitkan ... ]
Tae Jin mondar mandir didepan rumah Hae Young, lalu
menelp dengan wajah gelisah. Tiba-tiba matanya melihat ayah dan Ibu Hae Young
baru saja selesai berolahraga, ketiganya terlihat sama-sama terkejut. Tae Jin
pun membungkuk memberikan hormat, Ibu Hae Young berjalan dengan wajah acuh.
“Hae Young tidak mengangkat
ponselnya.” Kata Tae Jin
“Untuk apa Hae Young menerima
telponmu ?” ucap Ibu Hae Young sinis, Tae Jin
terdiam dan langsung berlutut didepan ibu Hae Young
“Maafkan aku.... Aku sudah bersalah. “ kata Tae Jin merasa benar-benar menyesal.
“Tidak perlu seperti ini, lebih baik kau pergi. Aku tidak bisa menerimamu.” Ucap Ibu Hae Young lalu masuk
kedalam rumah. Tangan Tae Jin mengepal seperti menahan penyesalan yang amat
mendalam.
Tuan Oh melihat istrinya yang sudah masuk rumah, menarik
Tae Jin agar berdiri. Tae Jin berdiri dengan wajah tertunduk. Tuan Oh sudah
dengar ceritanya dan bisa mengerti Tae Jin pasti menderita, merasa penasaran bisa terjadi seperti itu.
“Hae Young, mungkin ada di
Pyunchang-dong. Dia sudah tinggal sendiri
beberapa waktu ini. “ ucap Tuan Oh memberitahu
“Cepat masuk, sedang apa disana ?” teriak Ibu Hae Young dari dalam, Tuan Oh pun
membalasnya akan segera masuk.
Tae Jin pun membungkuk, Tuan Oh tak enak hati masuk ke
dalam rumah dengan menutup gerbang.
Hae Young turun dari mobil merasakan lehernya terasa
pegal dan berusaha melemaskan ototnya setelah semalaman berada di mobil. Do
Kyung sedang membayar supir peganti yang mengantarkan sampai ke seoul. Keduanya lalu masuk kedalam rumah,
“Badanku pegal semua... Seperti habis dari luar negeri.” Keluh Hae Young, Do Kyung menyarankan untuk cuti
setengah hari saja kalau merasa lelah
“Kalau aku cuti setengah hari, maka Isadora akan membunuhku.” Kata Hae Young lalu melihat
jamnya sudah telat jadi harus cepat bersiap dan akan bertemu setelah pulang
kantor.
Do Kyung mengangguk dengan senyuman, Hae Young pun
berlari menaiki tangga penuh semangat lalu langkahnya tiba-tiba terhenti, ia
berbalik dan berlari ke arah Do Kyung dan melompat kepelukan pacarnya. Do Kyung
tersenyum memeluk Hae Young dengan erat, keduanya terlihat sangat bahagia. Hae
Young pun melepaskan pelukan dan berjanji akan bertemu nanti lalu masuk kedalam
rumahnya.
Jin Sang keluar sambil mengomel sendiri dengan dirinya,
seperti merasakan "Memento" lalu melihat mobilnya tak ada di depan rumah, dan
bertanya-tanya dimana ia menaruh mobilnya itu. Lalu bertanya pada Do Kyung
apakah melihat mobilnya, akhirnya kembali masuk dengan helaan nafas kesal.
“Kau baru mau kerja atau sudah
pulang ?” tanya Jin Sang seperti tersadar pagi-pagi melihat Do
Kyung yang masih mengunakan pakaian rapih, tapi memilih tak mempedulikannya
karena masih binggung dengan keberadaan mobilnya.
Do Kyung masih dengan melirikan matanya pada rumah Hae
Young, seperti tak bisa menahan untuk bertemu pulang kantor.
Park Hoon menelp di kamarnya dengan wajah tanpa semangat
memberitahu hari ini harus
menemui Park Do Kyung dan pergi dari rumah Tapi pacarnya
itu membuatnya terlihat konyol dan sekarang kebinggungan dengan yang harus
dilakukanya.
Jin Sang masuk kamar langsung berbaring diatas tempat tidur
bertanya Tadi
malam dirinya pulang jam berapa. Park Hoon hanya diam, Jin Sang akhirnya duduk diatas
tempat tidur kembali bertanya. Park Hoon berteriak mana mungkin ia tahu karena
ia sendiri tidak tahu kapan sampai
rumah. Jin Sang langsung mengambil ponsel Park Hoon untuk meminjamnya. Park
Hoon berbaring lemas dengan mengepalkan jarinya.
Jin Sang menelp kantor, untuk berbicara Pengacara Kim,
lalu ia bertanya sebenarnya kemarin ia minum dengan siapa, karena Ponselnya hilang, mobil juga tidak ada dan sudah tak memiliki apapun.
Park Hoon melirik sinis pada kakaknya yang duduk didepan
untuk meminum kopi, Do Kyung pun menatap adiknya yang kemarin sempat bertengkar
hebat. Park Hoon mengambil selai dengan tangan kirinya tapi yang terjadi malah
muncrat mengenai wajah kakaknya. Soo
Kyung yang duduk disebelahnya sampai ikut terkejut, Park Hoon melonggo kaget
karena membuat kesalahan lagi.
Do Kyung menatap marah, Park Hoon tertunduk memberikan
tissue pada kakaknya meminta maaf. Do Kyung mengomel pada adiknya agar melakukan yang benar dengan
dua tangannya. Park Hoon meminta Soo Kyung untuk
mengambilkan untuknya, Soo Kyung mengumpat Park Hoon itu sudah gila karena
masih punya tangan.
“Sementara ini, aku akan pura-pura
tidak punya.” Ucap Park Hoon, Soo Kyung dan Do Kyung
menatap sinis
“Aku terbangun dan dia melakukan
ini padaku. Katanya aku mati kalau mencopotnya. Tadinya
aku ingin pamit darimu dan pergi. Tapi dengan tangan seperti ini,
aku malu. Kalau menggunakan satu tangan
dibelakang rasanya lucu. Makanya aku tidak jadi pergi dari
rumah.” Ucap Park Hoon yang mengunakan kuku palsu di jari tangan
kanannya.
“Katakan saja lalu pergi.” Kata Do Kyung, Soo Kyung mengangguk setuju.
“Kalau begitu tidak akan keren, Makanya aku akan lakukan dengan
benar. Aku sudah merencanakan
kepergianku. bahkan
sudah merancang ekspresi wajahku. Tunggu saja... Begitu kuku ini terlepas. Maka Aku akan
segera lakukan.” Ucap Park Hoon memperlihatkan
kembali kuku palsunya.
“Kalau begitu, mau berkelahi
dengan sarung tangan ? Mau
kupinjamkan sarung tangan kulit ?” kata Soo
Kyung meperagakan sambil meninju.
“Rasanya saat ini tidak tepat
untuk berkelahi dengannya. Cukup pertahankan suasana ini.” ucap Park Hoon
Jin Sang duduk didepan meja makan dengan wajah lemas
memberitahu Mobilnya diparkir di depan penjara Anyang.
Park Hoon melotot kaget
bertanya kenapa bisa sejauh itu, begitu juga Soo Kyung.
“Menurut saksi di acara
kumpul-kumpul kami ... Aku
pergi dengan wanita mata duitan yang sedang cuti penjara.... “ cerita Jin Sang, Soo Kyung menarik nafas tak percaya
Flash Back
Seorang wanita dengan pakaian yang super seksi dan
mengoda duduk di mobil Jin Sang. Terlihat Jin Sang yang mabuk berkata kalau
wanita itu bukan mata duitan, menurutnya wanita itu adalah bunga dengan
memegang wajah si wanita, lalu mulai menciumnya tanpa henti dan mobil pun
bergoyang.
Jari tangan Soo Kyung menekan keras tanganya sendiri,
terlihat menahan amarahnya. Jin Sang baru menyadari kalau ia berusaha
membebaskan wanita itu dengan Memohon
dan menangis lalu melakukan
“itu”
sebelum pergi.
“Dasar... Manusia sampah.... Kau... Pulang kerumahmu. Jangan
lagi datang kerumah ini ! Kau
kotor…” ucap Soo Kyung berdiri dari tempat duduknya, Jin Sang
tak terima dianggap kotor, menyuruh Soo Kyung memikirkan lebih dulu sebelum
bicara.
“Sebersih apa dirimu ? Kau punya hubungan dengan suami
orang !” ucap Jin Sang dengan bahasa prancisnya, Park Hoon mulai
memperlihatkan wajah kebinggungan.
“Setidaknya itu karena cinta !” balas Soo Kyung dengan bahasa prancisnya.
“Aku juga cinta !” kata Jin Sang.
“Saat itu aku sedang jatuh cinta !” Balas Soo Kyung
Sungguh
? Karena aku yang jatuh cinta.” Ucap Jin Sang sambil
berdiri mengebu-gebu
Keduanya saling adu mulut dengan bahasa prancis,
Sementara Do Kyung memilih untuk menyingkir dengan berjalan kearah jendela.
Park Hoon hanya bisa melonggo keduanya terus adu mulut dengan bahasa yang tak
dimengerti, akhirnya memilih untuk makan roti dengan mengoleskan selai sendiri.
Di meja receptionist
Tae Jin datang meminta agar bisa bertemu dengan Oh Hae Young,
Receptionist bertanya, Oh Hae Young yang mana karena ada dua orang nama yang
sama. Tae Jin ingin bertemu dengan Asisten
Manajer Oh Hae Young. Receptionist pun mencoba
menelp lalu memberitahu Oh Ha Young masih belum masuk kantor.
Akhirnya Tae Jin pun akan keluar kantor, Seseorang
mengenali Tae Jin dan menyapanya, Ia mengaku pernah bertemu
saat dengan Hae Young. Tae Jin mengerti lalu pamit pergi duluan. Si cantik Hae Young bertanya siapa pria itu. Temanya
memberitahu Tae Jin adalah lelaki yang nyaris dinikahi Hae
Young dan beberapa kali melihatnya. Hae Young melotot kaget melihat Tae Jin yang sudah keluar
dari gedung.
Hae Young baru sampai depan kantor kaget melihat Tae Jin
yang baru masuk mobil, Ia pun buru-buru bersembunyi dengan menutup wajahnya.
Tae Jin sempat melihat ke dalam gedung seperti berharap bertemu dengan Hae
Young, saat mobil melaju tak melihat Hae Young. Hae Young kaget karena Tae Jin
sampai mendatangi kantornya.
Sesampai di meja, ponsel Hae Young berdering. Pesan dari
Tae Jin masuk “
Kau masih marah padaku ? Aku kira kau sudah
memaafkan aku. Apa aku perlu
berlutut untuk minta maaf ? Aku akan menunggu Sampai amarahmu
mereda, aku tetap menunggu.... Maafkan aku.”
Hae Young terdiam membaca pesan dari Tae Jin lalu
membalasnya “Kita ketemu malam
ini. Ada yang ingin
kukatakan.”
Do Kyung sedang mengedit suara wanita yang berjalan
melalui ilalang, tiba-tiba ia melamun
lalu menelp seseorang. Hae Young tersenyum melihat nama yang menelpnya. Do
Kyung mengajak Hae Young untuk bertemu sepulang
kantor malam nanti. Hae Young pikir hari ini akan pulang terlambat. Do Kyung menanyakan alasanya.
“Aku, harus bertemu seseorang.” Ucap Hae Young, Do Kyung bertanya apakah sampai malam,
“Sepertinya tidak terlalu malam. Aku akan bertemu dengan ... Pria yang tadinya akan kunikahi. Kami
tidak kembali berpacaran, tapi kami memang mulai bertemu
lagi. Jadi aku
ingin bertemu dan menjelaskan semuanya.” Ucap Hae
Young jujur.
“Ketemu aku dulu sebelumnya.” Kata Do Kyung dengan wajah tegang
“Aku harus menyelesaikan ini dengannya
dulu.” Ucap Hae Young, Do Kyung ingin datang lebih dulu agar
bisa berbicara dengan pacarnya.
“Tidak akan lama, Hanya sebentar saja.” Kata Hae Young menyakinkan, Do Kyung tetap ingin Hae
Young menemuinya lebih dulu karena Ada yang ingin dikatakan.
Hae Young binggung Kenapa Do Kyung mendadak bersikap seperti ini, Do Kyung menegaskan Hae Young harus
bicara lebih dulu padanya dan akan datang ke kantornya. Hae young menduga Do Kyung merencanakan
sesuatu malam ini, lalu mengodanya harusnya
berdandan cantik hari ini. Do Kyung hanya diam.
“Aku bilang ini dari awal. Jangan
datang sambil bawa bunga dan berlutut padaku. Itu Memalukan sekali ... Jangan membuat rencana dengan pegawai restoran
juga. Jangan membuat pertunjukan aneh di depan
orang-orang. Aku tidak mengerti kenapa banyak perempuan suka hal seperti itu.” Bisik Hae Young, Do Kyung menegaskan Hae Young tak
perlu berpikir berlebihan. Hae Young pun mengerti lalu menutup telpnya.
Do Kyung pun berjalan sendirian akan ke tempat Hae Young,
tatapan lurus sambil bergumam.
“Aku tidak akan
mendorongmu lagi ... karena rasa
bersalah. Aku hanya ingin
mencintai dirimu. Apapun yang
kukatakan padamu ... jangan buang aku. Genggam aku erat-erat.”
Tae Jin mengeluh karena kemarin Hae Young tak jadi makan
malam denganya dan sekarang kenapa lagi, lalu memohon untuk bertemu sebentar
saja. Hae Young meminta maaf berjanji akan bertemu dengannya esok.
“Aku juga ... ingin bicara padamu.
“ kata Hae Young
“Apa Sebentar juga tidak bisa ?” ucap Tae Jin berharap
“Besok saja. Maaf… Aku tidak mengerti kenapa aku terus-terusan
minta maaf padamu.” Kata Hae Young
“Baiklah.... Kalau
begitu ketemu besok.... Tidak
perlu minta maaf.” Kata Tae Jin
Setelah menutup telpnya pegawai florist memberikan
sebuket bunga mawar untuk Tae Jin yang sudah dirangkainya. Tae Jin keluar dari
toko dengan membawa sebuket bunga dan mengeluarkan kotak cincin yang sudah
disiapkan. Lalu ia mengirimkan pesan
pada Hae Young “Aku hanya ingin
memberi sesuatu. Aku tunggu di depan kantormu.”
Hae Young berdandan penuh semangat memakain blush on,
lalu memastikan wajahnya di cermin. Setelah selesai pamit pergi dengan teman
timnya yang masih berkerja. Ia berjalan keluar kantor sambil menelp memberitahu
sudah keluar dari kantor lalu bertanya keberadaanya.
Tae Jin membawa sebuket bunga dengan senyuman bahagianya
melihat Hae Young yang ada diseberang jalan. Senyuman Hae Young lebar melihat
Do Kyung sudah ada didepanya. Tae Jin melambaikan tanganya, Hae Young sambil
menelp melambaikan tanganya. Do Kyung membalas melambaikan tangan dengan
senyuman. Tae Jin menyadari lambaian tangan Hae Youn bukan untuknya, lalu
melihat ke deretan orang yang ingin menyeberang.
Do Kyung melangkah ke depan, mata Tae Jin melotot melihat
pria yang sangat dikenalnya. Masih teringat saat Do Kyung yang menabrakan
mobilnya dari belakang lalu senyuman
liciknya saat lift tertutup setelah ia berbicara dengan Ketua Jang.
Flash Back
“Setidaknya beritahu aku
alasannya. Apa yang sudah kulakukan padamu ? Aku sudah berpikir keras tapi
tidak tahu alasannya. Kau dan aku sama sekali tidak
saling kenal. Sebenarnya kenapa kau merusak
bisnisku ?” ucap Tae Jin saat bertemu pertama
kalinya dengan Do Kyung setelah keluar dari penjara
Mata Tae Jin terlihat sangat marah saat Do Kyung
tersenyum dan Hae Young malu-malu melambaikan tangan pada Do Kyung. Lampu merah
menyala, tangan Tae Jin yang membawa bunga terlihat lemas, tiba-tiba ia
langsung mendekati Do Kyung dan langsung memberikan pukulannya.
Hae Young terkejut tiba-tiba melihat Do Kyung diserang
oleh Tae Jin, beberapa wanita yang ada didekatnya pun menjerit ketakutan. Tae
Jin menatap Hae Young penuh amarah, Hae Young benar-benar kaget melihat Do Kyung
jatuh tersungkur, Tae Jin ingin kembali memukulinya dan Hae Young pun berlari
menyebrang jalan menyingkirkan tangan Tae Jin untuk melepaskan tangannya dari
Do Kyung.
Tae Jin berteriak menyuruh Hae Young untuk menjauh dari
si brengsek Do Kyung. Hae Young menanyakan alasan Tae Jin sampai memukuli Do
Kyung, lalu berteriak marah kalau ia bukan tunanganya lagi. Do Kyung hanya diam
saja dan Tae Jin terlihat marah.
“Sejak kapan kalian berdua sedekat
ini ?” tanya Tae Jin yang melihat Hae Young memegang wajah Do
Kyung untuk melihat lukanya.
“Buat apa aku jelaskan itu padamu
?” ucap Hae Young sinis
“Aku bangkrut karena bajingan ini.
Orang
yang sudah merusak bisnisku dan menjebloskanku ke penjara adalah bajingan ini !” teriak Tae Jin dengan mata memerah menahan amarah
Hae Young menatap Do Kyung tak percaya, tapi Do Kyung
hanya menatapnya seolah-olah membenarkan perkataan Tae Jin. Akhirnya Tae Jin
yang berbicara kalau alasan Do Kyung menjebloskannya ke penjara karena menyukai Hae young, agar mereka berdua tidak menikah.
Do Kyung hanya diam, Tae Jin tak bisa menahan tangisnya
karena amarah yang sudah mengebu-gebu. Hae Young menatap pacarnya dan Do Kyung
hanya diam saja. Tae Jin mengambil kembali bunga mawarnya dan langsung
memukulnya ketiang melampiaskan semua amarahnya, hamburan bunga warna terlihat
diantara Hae Young yang menatap tak percaya dan Do Kyung hanya tertunduk diam.
Di taman
Tae Jin menjelaskan pergi
bertemu Ketua Jang, yang merusak bisnisnya, untu
menanyakan alasan mendadak menarik investasinya.
Lalu ketua Jang mengatakan kalau Park Do Kyung meminta tolong
padanya.
“Sekeras apapun aku berpikir, aku sama sekali tidak
mengenalnya. Tapi saat di tahanan, ada seorang pengacara berkata begini padaku. Katanya, Park Do Kyung si bangsat itu ... melakukan itu karena dia pikir aku
akan menikahi Oh Hae Young.” Jelas Tae Jin
Hae Young terdiam mengingat dengan si cantik Hae Young
yang selalu tersenyum dan melambaikan tangan saat meminta untuk menunggu lift,
dan tulisan namanya yang sama "Hae" dengan ejaan yang sama.
“Bagaimana kau kenal bangsat itu ? Sejak kapan kau kenal dia ? Apa kau tahu kalau bangsat itu
suka padamu ?” tanya Tae Jin penasaran
“Itu Bukan aku ...” ucap Hae Young, Tae Jin binggung, Hae Young hanya mengatakan
kalau itu bukan dirinya dengan mata berkaca-kaca.
Do Kyung datang mengajak Hae Young untuk pergi dan akan
menjelaskan semuanya, lalu menarik tanganya. Tae Jin melotot kaget melihatnya,
baru beberapa langkah Hae young melepaskan tanganya lalu berlarik arah
meninggalkan keduanya. Tae Jin dan Do Kyung melihat dari belakang tulisan baju
Hae Young “Make me smile or cry”
Keduanya tak ada yang mengejar Hae Young, Tae Jin kembali
melampiaskan amarahnya dengan memberikan pukulan pada Do Kyung bertubi-tubi
tanpa ampun bahkan sampai tersungkur terus menendangnya dan Do Kyung pun tak
membalasnya.
“Kau laki-laki ! Tapi kau menusuk
laki-laki lain demi mencuri wanitanya ?!” teriak Tae
Ji menarik Do Kyung berbiri dan kembali memukulnya.
Hae Young sampai di subway, tapi beberapa kali kereta
datang tak menaikinya, hatinya hampa walaupun banyak orang yang lalu lalang
naik turun dari kereta.
Pikirannya teringat saat ibunya memarahinya sambil
memukulnya dengan bantal karena dianggap
bukan manusia karena masih bisa tersenyum setelah
membatalkan pernikahan. Lalu ia menangis histeris
dengan tangan memakai gips.
Dan surat yang tertempel didepan rumahnya “Ayah akan membuangmu. Ibu sudah setuju. Hiduplah yang baik.” Dengan semua barang-barang setelah menikah diluar rumah,
lalu ia pindah rumah, membuang foto prewednya dengan Tae Jin ke sungai Han.
Hae Young naik kereta dengan bersandar didepan pintu,
dalam hatinya bergumam “Segalanya yang aku alami, semuanya karena Oh Hae Young ?” pikiranya
teringat saat masih SMA semua perhatian pada si Cantik Oh Hae Young. Lalu di
kantor juga senyuman Hae Young bisa menghipnotis semua pegawai.
“Jadi ini Karena Park Do Kyung ... mencintai Oh Hae Young ?” gumam Hae Young merenungi semuanya.
Ponselnya bergetar tertulis nama “Tetangga
Sebelah.” Dan membiarkan ada 15
panggilan tak terjawab. Ia melihat ke sisi pintu
kereta lainnya, melihat wajah Do Kyung yang babak belur, saat itu ia bertanya berkelahi
dengan siapa lalu memujinya kalau itu terlihat keren.
“Katakan. Katakan sekarang juga. Kalau kau katakan sekarang, aku tidak akan sekaget ini.” gumam Hae Young menatap Do Kyung dengan mengingat
kenangan paling bahagia saat dipantai
“Sebelum aku semakin
cinta padamu, katakan sekarang.” Gumam Hae Young mengingat saat Do Kyung menciumnya untuk
kedua kalinya.
Hae Young menangis lalu memukul tasnya ke pintu samping,
tapi tak ada Do Kyung hanya ada bayangannya. Semua orang melihat Hae Young
seperti orang gila. Hae Young pun berjongkok sambil menangis.
Hae Young berjalan menyembrangi jembatan sambil menangis
dan mengusap dadanya terasa sesak. Dalam pikiran Hae young tiba-tiba datang
bayanga si cantik Hae Young yang bertanya padanya “Kenapa
Eonni membatalkan pernikahan sehari sebelum menikah ?”
Beberapa saat kemudian Hae Young sudah menuruni tangga,
tim si cantik Hae Young sedang bersulang bersama, Si cantik Hae Young melihat
temanya datang langsung melambaikan tangan dengan senyuman. Hae Young datang
dengan penuh dendam yang membuat Si cantik Hae Young ketakutan.
Hae Young langsung mendorongnya sampai si cantik Hae
Young terjatuh dari bangkunya. Ia berteriak histeris ingin menyerangnya, tap
tanganya dipegang oleh pegawa lainya. Si cantik Hae Young hanya bisa menutup
wajahnya karena ketakutan. Hae Young terus berteriak seperti sudah kehilangan
akal sehatnya.
Jin Sang berdiri sementara Do Kyung berjongkok dengan
menutupi wajahnya, terlihat kebinggungan dan mencoba menahan tangisnya,
akhirnya ia berdiri lalu berjalan pergi. Jin Sang pun tak bisa berkata-kata
hanya mengikuti temanya dari belakang.
Park Hoon baru keluar dari minimarket membeli es melihat
kakaknya yang sedang berjalan, bertanya mau kemana. Do Kyung hanya diam dan
terus berjalan, Jin Sang dibelakangnya hanya menepuk pundak adik Do Kyung. Park
Hoon ikut berjalan dibelakang Jin Sang mengikuti kakaknya.
Di pinggir jalan, tiga pegawai Do Kyung menyapa atasanya
yang lewat. Do Kyung tak membalas terus berjalan seperti tak ingin mengubris
semua orang. Si pria berkumis bertanya pada Park Hoon mau kemana, akhirnya
mereka berbaris berjalan bersama-sama dimalam hari.
Pria yang paling muda bertanya pada seniornya kenapa
mereka lakukan ini, si pria berkumis juga tak tahu. Si pria tambun berhenti
membuat teman dibelakangnya menabraknya. Akhirnya Do Kyung hanya berjalan
sendirian, dengan mobil yang mengikutinya dari belakang.
Si pria tambun mengartikan si wanita membatalkan
pernikahan dengan Presdir, karena mau menikahi lelaki lain, lalu mengumpat si jalang
sejati. Si pria berkumis merasa sudah bagus kalau pernikahannya
batal. Jin sang mengumpat semuanya bodoh karena tak mendengar
cerita sebelumnya
“Dia tidak merusak pernikahan Oh
Hae Young yang itu. Tapi Ia merusak pernikahan Oh Hae
Young yang lain ! Dasar bodoh” ucap Jin Sang kesal
“Oh Hae Young yang mana lagi maksudnya
?” ucap Si pria kumis binggung
“Oh Hae Young-nya ada dua ! Dua !”
jerit Jin Sang gemas,
“Mana bisa ada 2 Oh Hae Young? Apa itu avatarnya ?” kata si pria berkumis Jin Sang menjerit kesal kalau
nama mereka itu sama.
“Harusnya kau bilang
dari awal ! Kami
bingung karena kau bilang ada 2 Oh Hae Young yang kami kenal ! Jadi, Oh Hae Young itu memainkan
2 peran ?” ucap Park Hoon memperlihatkan dua
jarinya.
Jin Sang mengeluh karena berpikir Park Hoon sudah
mengerti, lalu mengomel menyuruh untuk melepaskan kuku palsunya. Park Hoon
berterika ia akan mati kalau menlepaskanya. Si Pria tambun ikut berteriak pensaran
ingin tahu sebenarnya pernikahan siapa yang berantakan.
“Jadi kesimpulannya, dia merusak
pernikahan orang tak dikenal ! Si Oh Hae Young itu !” teriak Jin Sang, Si pria tambun bertanya apa
masalahnya.
“Dia bukan wanita yang disukainya,
dan hanya orang asing. “ teriak si pria tambun
“Masalahnya, sekarang Do Kyung
suka pada wanita itu ! Mengerti?!!!” jerit Jin Sang
“Tapi katamu, dia tidak suka
wanita itu ?!” balas Si pria tambun binggung
Jin Sang ingin menjelaskan tapi akhirnya menyerah meminta
untuk melupakan dan jangan berusaha mengerti, menurutnya mereka semua aa mati kalau
ingin mengerti, si pria tambun menjerit kesal karena sulit
sekali dimengerti. Si pria kumis juga merasa
bingung, si pria muda yang menyetir mengaku sudah ngerti
semuanya. Jin Sang tersenyum bahagia karena
akhirnya yang mengerti
“Jadi intinya, kita hanya perlu
menculik orang yang ingin ditemui Presdir ? “ kata si pria mudal
“Kau bilang, Oh Hae Young mana yang mau
kau culik ? Apa Kau mau
bikin kacau lagi ?” teriak Jin Sang
“Tentu saja yang cantik. “ kata si pria muda percaya diri, Jin Sang langsung
menarik cambangnya kalau itu malah membuat runyam. Si pria muda pun mengartikan
kalau Do Kyung itu menyukai wanita yang jelek
Hae Young duduk dirumah temanya dengan tatapan kosong.
Hee Ran menatap temanya dengan mata berkaca-kaca menahan sedih, ia merasa kalau
semua ini dimulai dari dirinya, kalau ia yang cerita pada Do kyung.
Flash Back
Ketiga didalam studio, Hee Ran menceritakan temanya sangat
beruntung sekali yaitu bertemu dengan seorang
calon suami yang pernah masuk berita dan Koran dengan nama Presdir
Han Tae Jin. Do Kyung bertanya darimana asal teman Hee
Ran itu.
Hee Ran yakin saat itu Do Kyung menanykan SMAnya,
menurutnya dalam pikiran Do Kyung pasti si cantik Hae Young, lalu mulai
menangis. Hae Young pun tak bisa berkata-kata lagi hanya bisa mengalirkan air
matanya. Hee Ran pun memeluk temanya sambil menangis meminta maaf.
Park Hoon menelp memberitahu sudah bertemu dengan Hae
Young dan meminta untuk segera datang, Jin Sang melihat dari jauh yang
dilihatnya adalah si cantik Hae Young, bukan Hae Young yang disukai Do Kyung.
Akhirnya ia berteriak mengumpat Park Hoon itu bodoh kalau bukan Oh Hae Young
itu yang dimaksud.
Ia pun langsung menyuruh untuk segera menjemput Park Hoon
sebelum ketahuan, Park Hoon langsung menutup wajahnya dengan topi dan buru-buru
masuk mobil ketika berhenti. Hae Young yang sedang berdiri di pinggir jalan
binggung melihat mobil yang aneh.
“Mulai sekarang jangan lakukan
apapun ! Dasar tidak berguna !” teriak Jin Sang
“Jadi kita mau mengekori Presdir
semalaman ?! Kita harus lakukan sesuatu ! Bukannkan Hyung seorang pengacara ? Apa yang kau lakukan ?” ucap Si pria berkumis kesal
Do Kyung masih terus berjalan dengan diikuti oleh si pria
tambun, mobil Jin Sang pun datang. Si pria
kumis langsung menarik Do Kyung kalau mereka harus pergi sekarang. Jin
Sang pun mengajak mereka untuk segera pergi. Do Kyung pun dimasukan ke dalam
mobil. Semua menjerit bahagia saat ada dijalan sementara Do Kyung hanya diam
dengan menyandarkan kepala di jendela.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Mbak Dee supeerr, cepet nih udah muncul aja lagi sinopsisnya, ngebantu banget soalnya aku belum sempat nonton yang ep 11. Ditunggu part 2 nya tetep semangat mbaaakk :)
BalasHapus-Ayu
Makasih sinopsis y..
BalasHapus