Suk Ho berjalan di sepanjang jembatan sungai Han, lalu
berhenti tepat Sung Hyun melompat. Ia mengeluarkan selembar kertas berwarna
orange yang terlihat sudah lecek.
Flash Back
Ha Nul yang masih kecil meminta agar Suk Ho Hyung
memberikan tanda tanganya. Suk Ho menyuruh Ha Nul untuk memanggilnya paman,
lalu memberikan tanda tangan dengan menuliskan nama “Shin Suk
Ho.” Ia pun menganggap kalau itu sebagai surat kontrak.
“Aku akan membuat adikmu menjadi penyanyi.” Kata Suk Ho memberikan surat pada Sung Hyun.
“Terima kasih.... Tapi dia bahkan tidak tamat SD.” Ucap Sung Hyun berjabat tangan sambil bercanda.
Suk Ho bisa tersenyum sekarang melihat surat kontraknya
di pinggir sungai Han, karena sudah bisa menepati janjinya.
“Sung Hyun.... Aku terlambat memenuhi janjiku, kan? Sekarang giliranku. Aku harus mengembalikan... lagu yang sudah kuambil.” Ucap Suk Ho berjanji pada dirinya sendiri
Di lobby hotel
Suk Ho menghampiri Joon Ha yang baru keluar, sengaja
menunggu untuk mengantarnya ke bandara. Joon Ha menolak karena sudah menelepon taksi. Suk Ho meminta maaf karena datang terlambat dan seharusnya meneleponya terlebih dahulu.
“Kita ucapkan selamat tinggal di
sini saja. Berkat dirimu, beban berat telah diangkat dari
dadaku. Sisanya
adalah... sesuatu
yang harus aku urusi.” Ucap Joon Ha
“Terima kasih sudah menjadi
teladan. Aku
belajar banyak darimu. Aku
percaya... sekarang
giliranku.” Kata Suk Ho
“Taksiku sedang menunggu. Hubungi aku jika kau ada di
Australia. Aku akan
membelikanmu minuman.” Ucap Joon Ha, Suk Ho
mengerti lalu membungkuk untuk memberikan hormat. Joon Ha pun membalasnya lalu
menuruni tanga menuju taksinya.
Semua anggota band masuk rumah. Geu Rin mengaku tidak akan pernah
melupakan kejadian hari ini, Jae Hoon memuji Ha Nul
memang sangat
keren. Ha Nul pikir Suk Ho Hyung, lalu mengubah panggilanya
Presdir Shin yang
melakukan semuanya tapi ia juga mengucapkan terima
kasih semuanya.
“Sulit sekali bagiku untuk menahan
air mata.” Ungkap Yun Soo
“Di mana tuan Shin? Mungkin dia menangis sendirian di
suatu tempat.” Kata Kayle mengejek
“Dia pergi untuk mengantar Choi
Joon Ha.” Kata Geu Rin, Ha Nul terlihat memikirkan sesuatu.
Di terowongan
Suk Ho dan Ji Nu kembali bertemu, kali ini mereka bicara
dengan bersandar di luar mobil. Ji Nu mengaku sudah melihat
penampilannya dan itu sangat bagus. Suk Ho juga tahu
penampilan anak-anaknya memang bagus. Ji
Nu mengejek Suk Ho itu sangat konyol.
“Lalu, kenapa kau ingin bertemu? Aku akan memastikan sekolahmu di
luar negeri sekarang.” Ucap Suk Ho
“Sebelum aku pergi, aku juga perlu mengembalikan
sesuatu. Setelah
melihatmu dan Choi Joon Ha, Aku
menyadari kalau aku harus hidup. Kau
memberiku keberanian. Seperti
yang kau katakan, Aku
akan mengembalikan "Don't Touch".” Kata Ji Nu
“Kau mungkin tidak akan pernah
menjadi seorang penyanyi lagi.” Ucap Suk Ho memberikan
konsekuensinya.
“Bagiamanapun aku mungkin... tidak bisa menjadi seorang
penyanyi lagi, dengan
rasa bersalah ini. Aku
lebih khawatir kepadamu. Aku
sudah memastikannya, dan mereka mengatakan kita berdua
bisa masuk penjara. Bagaimana
dengan anak-anak Entertainer Band?” Kata Ji
Nu
“Aku tahu... Apa yang harus aku lakukan?” ucap Suk Ho, Ji Nu terlihat ikut sedih memikirkan Suk
Ho
Seorang Pria bertemu dengan Suk Ho bertanya apakah
temanya itu sedang sakit atau mendapatkan diagnosa yang buruk. Suk Ho yang makan dengan lahap tertawa mendengarnya
lalu mengaku kehilangan berat badan, tetapi kesehatannya baik-baik saja.
“Lalu kenapa kau membuat tawaran
seperti itu? Aku
bercanda, tapi kecuali kau berada diujung hidupmu,
maka kau tidak akan pernah melakukan itu. Entertainer Band akhirnya dalam
perjalanan mereka menuju sukses. Kenapa
kau meninggalkan mereka?” ucap Si Presdir
“Aku tidak akan meninggalkan
mereka. Aku hanya
ingin mereka menjadi lebih besar dalam system yang lebih profesional.” Jelas Suk Ho
“Lalu kenapa Mango tidak bergabung
dengan Wild Company?” kata Presdir Wild
“Aku mungkin... harus pergi untuk sementara
waktu.” Kata Suk Ho terkesan penuh misteri
“Kau selalu mengatakan hal-hal
aneh hari ini.” komentar Presdir Wild
Suk Ho berjalan sendirian ke kantor polisi tanpa ragu
dimalam hari, Min Joo di pagi hari kaget mengetahui Suk Ho menyerahkan
diri, lalu mengomel karena tak bicara dengan dirinya dulu
sebelum bertindak, sebenarnya apa yang dipikirkanya.
“Jika aku berbicara dulu denganmu, Apa kau akan mengatakan, "Ya,
ide bagus. Serahkan dirimu"?” ucap Suk
Ho
“Bagaimana penyelidikannya... akan berjalan nanti?” tanya Min Joo
“Begitu mereka mendapatkan keluarga Jang Min Soo, mereka mungkin akan
menghubungiku. Mereka
belum mampu menemukan saudaranya. Jadi Kurasa pengakuanku belum cukup.” Jelas Suk Ho
“Bagaimana jika mereka membuktikan
bahwa itu benar? Maukah
kau... masuk
penjara?” ucap Min Joo
“Terserah satu tahun penjara atau
denda hingga 10.000 dolar.” Kata Suk Ho pasrah
Min Joo akan mempersiapkan uangnya dan bisa
mendapatkan 10.000 dolar. Suk Ho menolak tidak
akan membayar denda Bahkan
jika 10.000 dolar jatuh dari langit, tidak akan membayar, karena ia akan masuk penjara. Min Joo berteriak kesal kalau penjara
bukan tempat bermain. Suk Ho terdiam lalu berdiri
mendekati temanya yang terlihat menahan tangisnya.
“Min Joo.... 10.000 dolar tidak cukup dalam
hal pertukaran dengan kehidupan
seseorang. Bahkan
beberapa tahun penjara... tidak
akan cukup. Aku
akan... menerima
hukuman jauh lebih berat jika mereka memintaku. Dan... Entertainer Band kita... Mereka akan bergabung Wild
Company. Aku yakin
kau dan Geu Rin akan baik-baik saja, tapi
kupikir akan lebih baik untuk mengirim mereka ke agensi yang besar.” Ucap Suk Ho
“Kita khawatirkan saja tentang
dirimu, sebelum
mengkhawatirkan tentang mereka. Setelah
kau keluar dari penjara, apa
yang akan kau lakukan untuk hidupmu? Kita perlu menjaga agar Mango
tetap hidup.... Kita
tidak bisa menutupnya.” Kata Min Joo sambil menahan
tangisnya. Suk Ho pikir tidak bisa melakukannya.
Lembaran kerta Not balok berjudul "Go
Ahead, Cry" dilihat kembali oleh Ha
Nul. Lalu seperti mengajak bicara
kakaknya
“Hyung, bagaimana penampilan kami? Aku akan bernyanyi sampai hari
aku mati, tapi
kurasa tidak akan pernah ada... penampilan
yang lebih baik daripada tampil bersamamu.” Kata Ha
Nul
Geu Rin masuk kamar memberitahu kalau Suk Ho mengajak untuk pergi
makan siang di luar. Ha Nul pun mengatakan akan
segera keluar, lalu menaruh lembaran kerta kakaknya dalam kotak.
Di restoran Pizza
Ha Nul dkk terlihat sangat bahagia menikmati pizza dengan
lelehan mozzarela. Suk Ho lalu mulai membahas, tentang Wild Company apakah anak
didiknya mengetahuinya. Geu Rin mengangguk, Suk Ho menjelaskan Wild Company adalah
perusahaan manajemen bakat yang besar, dengan memiliki
banyak aktor dan penyanyi. Ha Nul bertanya ada apa
dengan Agensi itu.
“Entertainer Band sudah
memasuki...tahap kedua dalam karirnya. Aku
bertemu dengan mereka, dan
mereka sangat tertarik dengan Entertainer Band. Jadi Entertainer Band tidak akan
bersama Mango lagi, tapi menjadi liar dengan Wild
Company. Jepang,
Cina, Asia Selatan. Kalian akan memasuki pasar internasional.” Ucap Suk Ho penuh semangat.
“Aku suka seperti sekarang. Kami akan bekerja keras dan
membuat Mango menjadi agensi
besar seperti itu.” Kata Kayle
“Benar.... Ayo kita makan dan bekerja
keras. Ayo kita lakukan bersama-sama!” ucap Geu Rin mengajak semua untuk melakukan Cheers.
Suk Ho pikir mereka semua tidak
mengerti, lalu menjelaskan bahwa Mango
seperti sebuah toko local, sementara Agensi
besar... memiliki
100 orang yang bekerja untuk satu penyanyi baru. Ha
Nul pikir mereka menyukai keadaan yang sekarang. Suk Ho meminta mereka untuk
membuka pikiran dan
berpikir rasional.
“Wild Company memiliki orang-orang
yang hanya menangani musik, dan
bagian lain-lain yang melakukan drama,
iklan...” ucap Suk Ho berusaha menjelaskan, Ha Nul mulai bertanya
kenapa tiba-tiba Suk Ho membahas hal itu dengan wajah marah. Suk Ho sempat
terdiam sejenak.
“Aku... Aku... Aku tidak memenuhi syarat untuk
melanjutkan sebagai
CEO dari sebuah agensi... yang
bersama Entertainer Band.” Kata Suk Ho, semua langsung
berhenti makn.
“Tapi...Kau memenuhi janji yang kau
katakan secara bercanda 11
tahun yang lalu...dan memberiku penampilan yang luar biasa. Bagaimana bisa kau tidak memenuhi
syarat? Apa yang
membuatmu bisa memenuhi syarat?” kata Ha Nul tak terima
“Aku tahu... Tapi Lee Joon Suk dan aku... adalah sama.” Ucap Suk Ho
“Kenapa kau bisa mengatakan
sesuatu yang keterlaluan seperti itu? Bagaimana
mungkin kau dan monster itu sama saja?” kata Kayle
tak terima
“Jadi, aku sudah melakukan ini selama
bertahun-tahun, tapi
tidak peduli seberapa mabuknya aku, maka aku
menelepon supir panggilan atau naik taksi. Aku tidak pernah mengemudi
sendiri.” Cerita Suk Ho,
Geu Rin binggung
Suk Ho malah menceritakan tentang minum dan mengemudi
sekarang. Suk Ho menceritakan pada malam itu ia mengemudi dengan keadaan mabuk, karena pada seorang
penulis lagu yang tidak dikenal melakukan bunuh diri.
“Lagu "Don't Touch"
milik Jackson... tidak
ditulis oleh Jinu, tapi
oleh penulis lagu itu. Aku
mencurinya... dari dia. Padahal Penulis lagu yang malang itu
memohon, tapi aku malah berkata kasar kepadanya. Jadi hari itu, dia bunuh diri. Aku menyetir... untuk pergi menemuinya, tapi aku mengalami kecelakaan, akhirnya pergi ke penjara... serta tidak bisa melindungi Jackson. Jadi Hak apa... yang aku punya... untuk bekerja dengan anak-anak
yang baik seperti kalian?” jelas Suk Ho dengan mata
berkaca-kaca, semua terdiam mendengarnya.
Suk Ho menceritakan sudah menyerahkan
diri, Ha Nul melonggo kaget mendengarnya. Suk Ho menjelaskan Setelah
penyelidikan dimulai, maka mungkin
akan dibawa ke tahanan, Sekarang Polisi
mencari keluarga dari penulis lagu dan setelah mereka menemukannya makan akan mulai
penyelidikan, jadi ia tidak
bisa tetap bersama mereka, jadi meminta agar mereka
pergi ke tempat yang lebih baik dan membuat Entertainer Band menjadi lebih
besar.
Pelayan membawakan sekotak pizza, Suk Ho memberikan
sekotak pizza pesananya pada Yun Soo untuk Chan Hee saat pulang sekolah nanti.
Yun Soo menerimanya dengan tatapan melonggo. Suk Ho mengajak semuanya pergi
tapi semuanya hanya diam saja. Suk Ho kembali mengajak untuk pergi, tapi tetap
saja semua diam seperti patung.
“Kenapa kalian seperti itu? Aku tidak akan pindah... Kau harus membuat banyak uang di
sebuah agensi besar... untuk
memberiku tunjangan di sana-sini. Jadi Ayo
pergi.” Kata Suk Ho bercanda, tapi semuanya terlihat sedih tak mau
beranjak dari tempat duduknya. Suk Ho pun hanya bisa terdiam menahan rasa
sedihnya juga.
Ha Nul duduk diam dimeja makan pikiran melayan pada
perkataan Suk Ho “
Aku berlari menuju kebangkitan dari seseorang yang meninggal... karena bajingan dalam industri ini.” Empat temanya duduk di meja makan didepanya. Yun Soo
jadi mengerti sebab Suk Ho yang begitu bertekad untuk
mengembalikan lagu
milik Sung Hyun.
“Aku ingin tahu seperti apa tuan
Shin dulunya. Dia orang
yang luar biasa sekarang. Saat
aku akan menyerah bermain drum karena ibuku, aku tidak akan memiliki
keberanian jika bukan karena tuan Shin.” Cerita Jae
Hoon
“Aku masih akan bekerja di sebuah
band di sebuah bar karaoke.” Kata Yun Soo, Kayle
mengeluh apakah mereka tak memiliki penyimpanan abu dalam lemari.
“Kita tidak bisa mengatakan itu. Aku yakin keluarga dari penulis
lagu itu... merasakan
sakit yang sama seperti Ha Nul.” Ucap Yun Soo, Ha Nul
hanya bisa menarik nafas panjang, Geu Rin pun terlihat binggung dengan
keadaannya sekarang.
Min Joo memeriksa berkas Mango, tatapan mengarah pada Suk
Ho yang duduk didepanya. Suk Ho sadar Min Jo yang terus menatapnya, berpikir
Min Joo lelah dan
mengatakan bisa melakukannya sendiri. Min Joo berpikir dirinya itu yang paling mengenal Suk Ho
setelah orang tuanya. Suk Ho pikir seperti itu
“Melihat bagaimana kau sudah
berubah, kurasa sebenarnya tidak juga.” Kata Min
Joo merasa sudah tak mengenal temanya.
“Aku tidak berubah. Aku hampir tidak sanggup, memperbaiki kesalahanku yang
kekanak-kanakan.” Kata Suk Ho lalu terdengar
suara ponselnya.
Ia pun mengangkat telp sambil menatap Min Joo mengatakan
bisa mengerti dan akan segera datang. Min Joo langsung bertanya setelah Suk Ho
menutup telpnya. Soo Ho menceritakan polisi melakukan
kontak dengan keluarga Jang Min Soo jadi akan
pergi dan segera kembali.
Min Joo mengatakan akan pergi
bersamanya. Suk Ho mengejek karena yang akan dilakukan temanya itu pasti hanya
menangis jadi ia akan pergi sendiri kaena perlu waktu untuk berpikir, berpesan agar menjaga anak-anak dan pastikan agar
semuanya tidak terlalu terkejut. Baru saja Suk Ho keluar dari kantor Min Joo sudah
menangis.
Suk Ho masuk ke kantor polisi melihat kakak dari Jang
Min Soo sudah duduk menunggunya, lalu berjalan mendekatinya.
Polisi yang melihat Suk Ho datang menyuruhnya untuk duduk. Suk Ho memberikan hormat pada kakak Min Soo, lalu
duduk disamping kakak dari Min Soo.
“Apa benar Kau saudara dari tuan Jang Min
Soo, Jang Ki Soo ?” tanya polisi, Ki Soo membenarkan.
“Tuan Shin Suk Ho menyerahkan diri
karena menjiplak lagu milik
Jang Min Soo. Kami
perlu untuk mengkonfirmasi fakta-fakta itu. Dia mengatakan bahwa dia mencuri
lagu yang ditulis oleh
tuan Jang Min Soo, lalu... Jang Min Soo bunuh diri.
Benarkah?” ucap Polisi mulai menginterogasi
“Aku tidak tahu.” Kata Ki Soo, Suk Ho binggung dengan jawaban kakak Min
Soo. Polisi meminta agar Ki Soo memberitahu agar lebih pasti.
“Aku tidak tahu apa-apa.” Ucap Ki Soo, Suk Ho binggung kenapa tiba-tiba Ki Soo
mengatakan tak tahu apapun padahal tahu lalu datang ke kantornya tahun lalu
“Adikku memang meninggal... Tapi Aku tidak tahu... Kenapa.. dan Tidak ada catatan
bunuh diri. Aku sibuk
berusaha untuk menghidupi diriku sendiri. Kenapa kau menyeretku ke sini
untuk sesuatu seperti ini?” ucap Ki Soo dingin
Suk Ho benar-benar binggung karena sebelumnya Ki Soo
membawakan lagu milik kakaknya ke kantor, bahkan berteriak mengatakan
ia yang membunuh adiknya. Ki
Soo berdiri dari tempat duduknya meminta agar tak mengungkit
kesedihan sedih keluarganya di masa
lalu, ia datang karena polisi meminta agar harus datang. Suk
Ho terlihat melonggo kebinggungan.
“Setiap kali aku datang ke sini,
aku kehilangan upahku satu hari, dan
itu beban yang terlalu besar bagiku. Jangan
hubungi aku lagi.” Tegas Ki Soo lalu keluar
dari ruangan. Suk Ho mencoba menahanya.
“Kalau begitu apa kau tidak akan melakukan
penuntutan... atas nama
tuan Jang Min Soo?” tanya polisi sebelum Ki Soo
pergi.
“Tidak ada... yang dituntut, dan aku tidak kenal orang ini.” kata Ki Soo
Suk Ho benar-benar binggung kenapa Ki Soo seolah tak
mengenalnya, Polisi terlihat marah karena berpikir seperti sedang ditipu. Suk
Ho pun meminta agar bisa memberikan waktu sebentar bicara dengan Ki Soo lalu
keluar ruangan.
Suk Ho menarik Ki Soo, memastikan kalau memang benar
kakak Min Soo itu tak mengenalnya menurutnya Ki Soo itu mengenalnya, dan tahu apa yang dilakukan kepada adiknya itu. Ki Soo bertanya apakah Suk Ho sangat ingin
masuk penjara, tapi menurutnya dirinya yang harus dihukum.
“Kenapa kau harus dihukum? Aku
yang akan mendapat masalah.” Kata Suk Ho
benar-benar tak mengerti.
“Aku datang ke sini dari Sokcho dan tidak bisa kembali malam ini. Jadi Belikan aku minuman.” Ucap Ki Soo lalu berjalan keluar. Suk Ho terlihat
benar-benar binggung lalu mengikuti Ki Soo.
Ki Soo menghabiskan makan sampai ke kuahnya dan meminum
sojunya. Suk Ho menatapnya dan berkata kalau sudah membunuh... penulis lagu, Jang Min Soo, jadi menyerahkan
diri tapi Kenapa Ki Soo mengatakan tidak mengenalnya.
“Kau datang kepadaku, dengan
membawa "Don't Touch". Kau
tahu semuanya. Kenapa kau melakukan ini?” ucap Suk
Ho benar-benar tak mengerti.
“Bawa perasaan bersalah itu
bersamamu selama sisa hidupmu. Aku
akan membawa rasa bersalahku... bersamaku.” Kata Ki Soo
“Aku mencuri lagunya, yang merupakan satu-satunya
harapannya dalam hidup, dan
mendorongnya sampai mati. Bagaimana
bisa kita minum soju bersama-sama seperti ini?”
ucap Suk Ho tak habis pikir
“Kemiskinan ayahku yang tidak mendukung bakatnya, tapi membawa kelaparan dan
kekurangan gizi... juga
pada akhirnya akan mendorongnya. Wanita
itu yang
meninggalkannya, karena
seorang musisi tidak memiliki masa depan juga mendorongnya.” Cerita Ki Soo alasan adiknya bisa bunuh diri sambil
menahan tangisnya
“Tidak... Itu tidak benar... Dia mengatakan akan menikah
setelah lagunya dirilis.” Kata Suk Ho yakin
Ki Soo mengatakan kalau itu memang yang kakaknya
inginkan, tapi sebenarnya Sudah lebih dari setahun kakaknya putus
dengan wanita itu. Ia menceritakan dihari kakaknya meninggal,
Min Soo meminta untuk minum bersama karena sangat
kesepian dan lelah, tapi ia menolak
dengan mengatakan bahwa hampir tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya kalau tak bekerja, jadi ia juga yang mendorong
kakaknya untuk bunuh diri.
“Dia seperti sudah berdiri di pinggir
tebing... saat kau
mendorongnya. Aku tidak
tahu siapa yang lebih layak mendapatkan hukuman.” Ucap
Ki Soo sambil menangis
“Itu tidak akan mengubah apa pun. Jika kau sudah selesai, ayo kita
pergi Kembali ke kantor polisi dan
mengatakan hanya fakta-faktanya. Beritahu
mereka bahwa aku membuat saudaramu melakukan...”
ucap Suk Ho
“Cukup!!! Hentikan!!! Setelah kakakku meninggal, Ayahku terbaring di tempat tidur
dan Sekarang Akhirnya keadaannya mulai membaik, jika dia mendengar tentang
bagaimana kakakku meninggal, mungkin dia
tidak akan bisa pulih lagi Kenapa
kau begitu egois” teriak Ki Soo
“Apa menurutmu... itu akan membuatku merasa lebih
baik jika kau membusuk di penjara? Dan Apa
itu membuat ayahku merasa lebih baik? Kau
melakukan ini untuk dirimu sendiri. Luka-luka
kami akhirnya sembuh, jadi
kenapa kau menusuknya lagi?” teriak Ki Soo sambil
menangis,
Suk Ho ikut berkaca-kaca bertanya apa lagi yang harus
dilakukanya sekarang, karena tidak bisa mengembalikan kakaknya tapi hanya ingin mengembalikan namanya jadi pantas dihukum. Menurutnya jika harus tinggal di
penjara selama sisa hidupnya maka akan melakuanya. Ki
Soo menyuruh Suk Ho untuk Jalani sisa hidupnya dengan berpikir tentang kakaknya.
“Hidup dalam penderitaan seakan-akan tulang belakangmu... menusuk hatimu. Itulah caraku hidup selama ini. Terima kasih untuk
minumannya.” Ucap Ki Soo berjalan pergi, Suk Ho
berteriak memanggilnya.
“Terima kasih... untuk penampilannya. Pemuda yang meninggal itu... mengingatkanku pada kakakku. Itu membuatku menangis. Terima kasih...” kata Ki Soo sebelum keluar restoran sambil menangis. Suk
Ho terlihat kebinggungan dengan keadanya sekarang.
Min Joo memberikan secangkir teh untuk Ha Nul yang datang
ke kantor, berpikir Seharusnya
meneleponnya saat Suk
Ho sampai dikantor jadi tak perlu datang ke
kantornya sekarang. Ha Nu mengaku tidak bisa fokus pada apa
pun,dan juga tidak bisa tidur.
“Bagaimana denganmu? Kenapa kau
masih di sini?” kata Ha Nul, Min Joo pikir mereka juga
sama keadaanya sekarang.
“Apa Kau tidak tahu kantor polisi yang
mana itu ?” tanya Ha Nul
“Dia tidak mengatakan apapun kepadaku dan hanya ingin pergi sendiri.” Ucap Min Joo
Ha Nul mencoba menelp Suk Ho, terlihat Suk Ho duduk
sendirian dengan setengah mabuk mengangkat telpnya. Ha Nul langsung bertanya
keberadaanya dan Apa baik-baik saja.
“Ha Nul.... Adikku, Ha Nul tercinta....” ucap Suk Ho setengah mabuk.
“Di mana kau? Tunggu aku. Aku
datang.” Kata Ha Nul langsung berlari keluar, Min Joo tak bisa
mengejarnya hanya bisa melihat kepergian Ha Nul.
Ha Nul berlari masuk ke sebuah restoran melihat Suk Ho
duduk sendirian, Suk Ho kembali menuangkan sojunya, Ha Nul menahanya meminta
agar berhenti minum. Suk Ho tahu Ha Nul baru datang, sambil memukul paha adik
temanya menyuruh untuk duduk. Ha Nul akhirnya pun duduk bersama.
“Apa kau minum semua ini?” tanya Ha Nul melihat botol kosong Soju diatas meja, Suk
Ho mengajak Ha Nul Minum dan meminta
bibi sebotol Soju, Ha Nul
memberitahu akan membawanya pulang.
“Hyung, kau minum terlalu banyak.
Ayo kita pergi.” Ucap Ha Nul mengajak Suk Ho
berdiri
Ha Nul menuntun Suk Ho sambil berjalan pulang, Suk Ho
pikir Ha Nul itu sangat
ingin bertanya kepadanya, Ha Nul berusaha menahan
lengan Suk Ho agar bisa berjalan dengan lurus, tapi Suk Ho setengah mabuk sedikit
sempoyongan.
“Apa kau tidak bertanya-tanya
kenapa aku menjadi seperti ini? Kenapa
aku ada di sini sedang mabuk dan bukannya balik jeruji?” ucap Suk Ho
“Kau bisa memberitahuku besok dan Aku meminta Man Shik untuk datang
ke kantor.” Kata Ha Nul
“Kenapa kau memanggilnya? Ayo kita minum sekali lagi. Man Shik bisa bergabung dengan
kita.” Ucap Suk Ho akhirnya tak bisa lagi berjalan tegap, Ha
Nul pun langsung mengendongnya. Suk Ho memuji Ha Nul itu memang kuat.
“Kau memiliki bahu seorang pria.” Puji Suk Ho, Ha Nul menyuruh Suk Ho berhenti mengoceh
karena sangat berat. Suk Ho kembali bicara, Ha Nul menyuruh diam karena mulut
Suk Ho itu bau alkohol
“Ha Nul... Sung Hyun menyelamatkanku. Dia tidak akan menuntutku. Dia melihat penampilanmu dengan
Sung Hyun, dan
sangat menyukainya. Sung
Hyun... Sung Hyun-ku tersayang... menyelamatkanku.” Kata Suk Ho, Ha Nul sempat terdiam dan berusaha untuk
mengendong Suk Ho sampai ke kantor.
Pagi hari
Ha Nul baru bangun tidur sambil memegang pungungnya yang
merasa sakit. Kayle sedang sarapan memberitahu Ha Nul yang mengerang kesakitan
dalam tidur dan bertanya apakah punggungnya terasa sakit. Ha Nul pikir pasti
tidur di sisi yang salah.
“Di mana tuan Shin sekarang? Bagaimana jika dia masih di
kantor polisi?” ucap Geu Rin khawatir
“Dia seharusnya sedang tidur di
rumah.” Ucap Ha Nul, Yun Soo berpikir Suk Ho menelpnya, Jae
Hoon menyakinkan Suk Ho tak ditahan.
“Aku tidak tahu rinciannya. Dia cukup mabuk kemarin, jadi aku
hanya mengantarnya.” Jelas Ha Nul
“Apa? Kau bilang Dia mabuk? Aku belum pernah melihat dia
minum.” Kata Kayle kaget, Ha Nul melirik Geu Rin yang terlihat
sangat khawatir
“Mereka tidak akan menggugat Suk Ho” ucap Ha Nul seperti ingin membuat Geu Rin tenang,
Semua terlihat kaget tak percaya. Kayle senang karena tidak
perlu menandatangani kontrak dengan
Wild Company. Semua terlihat senang, tapi diwajah Ha Nul terlihat masih
mengkhawatirkan sesuatu.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar