“Disaat sukses, kita
memperoleh banyak hal. Orang melihatmu dengan cara berbeda.”
Hye Jung berjalan dengan anggun melalui lorong mall,
melihat ke bagian perhiasan lalu memilih sebuah anting yang terlihat cantik,
Pelayan pun memuji Hye Jung yang nampak cantik. Dengan senyumanya membalas
dengan mengucapkan terimakasih.
“Saat sukses, aku menyadarinya.
Kesuksesan, hanya bisa dihargai jika punya keluarga untuk berbagi.”
Hye Jung masuk ke dalam mobil sedan yang terlihat mewah,
dengan barang belanjan yang dibelinya.
“Aku sudah kehilangan keluargaku. Aku tidak punya keinginan memulai
keluarga. Makanya, aku lebih memilih mobil dibandingkan rumah. Meskipun aku
kehilangan sesuatu, tapi aku tidak bisa
melupakannya.”
Hye Jung berdandan lebih dulu sebelum pergi, setelah itu
menyetir mobilnya melalui jembatan menyeberangi sungai Han.
[RUMAH SAKIT GOOKIL]
Hasil CT Scan dari kepala, Hye Jung bertanya apda Dokter
Kang apa yang dilihatnya. Dokter Kang mengatakan kalau itu Cerebral
Edema. Hye Jung bertanya apakah ia yakin. Dokter Kang melihat
kembali. Hye Jung menyuruh agar Dokter Kang lebih percaya diri dan membenarkan Cerebral
Edema, lalu bertanya Apa lagi selain itu.
“Perdarahan subdural.” Kata Dokter Kang, Hye Jung kembali mengujinya apakah
yakin. Dokter Yang merasa yakin.
“Kau tidak yakin pada yang benar Tapi yakin pada hal yang salah. Apa Kau
belum dapat latihan toilet ya ?” kata Hye Jung
menyindir,
“Kenapa sudah tahun keempat tapi belum bisa membedakan antara
epidural dan pendarahan subdural ? Apa Tidak
malu di depan anak tahun pertama ?” kata Hye
Jung mengejek. Dokter Choi Kang Soo yang berambut pirang terlihat bangga,
Dokter Kang hanya diam duduk diam dengan tangan
dipangkuanya. Hye Jung pun akhirnya berdiri menyuruh untuk menyiapkan operasi
darurat. Dokter Kang mengatakan tak bisa karena harus
minta persetujuan staf bedah dulu.
“Pasien bisa mati kalau kita
menunggu.” Ucap Hye Jung
“Ada aturan yang harus dipatuhi di
rumah sakit. Kalau dokter begini terus, naja aku bisa kena masalah.” Kata Dokter Kang
“Apa Kau tidak mau kena masalah dan
membiarkan pasien dalam bahaya ?” ucap Hye
Jung
“Bukan cuma aku, tapi Dokter juga bisa kena masalah.” Kata Dokter Kang, Hye Jung pikir tak perlu mencemaskan
dirinya, lebih baik segera siapkan lalu keluar ruangan.
Dokter Kang pun tak bisa mengejarnya dan langsung
menendang kaki juniornya, lalu duduk di kursi dengan melipat tangan di dada
sambil mengomel kalau Hye Jung bukan dokter jaga tapi malah mengambil alih.
“Ini hari pertamanya, Harusnya pulang dan tidur. Bukan begitu
?” kata Dokter Kang kesal, Dokter Choi setuju.
“Terpaksa harus dikerjakan. Kenapa
dia kuat sekali ? Apa tadi
kau lihat ? Dia bisa
membunuh seekor sapi.” Kata Dokter Kang heran
“Dia terbang kesana, melemparnya lalu menghajar .. kau Lihat tidak ?” Dokter Choi tertawa bangga
“Karena dia perempuan, makanya
mereka lembek padanya.” Ucap Dokter Kang,
Dokter Choi bertanya apakah ruang
operasinya mau disiapkan. Dokter Kang sudah tahu
kalau memesan ruangan, Dokter Jung pasti membunuhnya, tapi Kalau tidak, Yoo Hye Jung akan membunuhnya. Tapi Karena harus cepat, lebih baik dengar
saja Yoo Hyejung.
Di dalam ambulance, Yoon Do memeriksa aliran infus sambil
menyindir Seo Woo yang tadi hanya diam saja, menurutnya itu seperti bukan
dokter, lalu bertanya mengejek Bagaimana bisa memegang pisau
bedah. Seo Woo mengatakan sudah membeirkan bahan ledekan
selama setahun, menurutnya Yoon Do Senang menabur garam di
lukanya. Yoon Do binggung apa maksudnya luka.
“Waktu itu aku masih SMA... Ada seorang penindas membawaku ke
gedung kosong. Aku nyaris mati disana jadi sampai
sekarang aku masih trauma. Ahjuma ini, tadi pingsan saat
bertengkar denganku. Aku takut bahaya dan juga
takut kalau orang lain bahaya.” Kata Seo Woo
“Kau sepertinya periang. Apa Hal
itu benar-benar terjadi juga padamu ?” ucap Yoon Do tak percaya
“Sunbae orang pertama yang
kuberitahu. Coba kau lihat, bahkan
ada bekas lukanya Meskipun
sudah hilang sekarang. Tapi kadang
masih sakit.” Kata Seo Woo merengek sambil
memperlihatkan bagian kakinya dengan luka yang sudah menghilang.
“Dasar.... Perempuan memang mengerikan. Apa Kau
yakin tidak melakukan apapun sampai hal itu terjadi ?” kata Yoon Do tak percaya
“Aku melakukan atas nama keadilan.
Mungkin gadis itu sekarang ada di penjara.” Ucap Seo
Woo sombong
Di dalam ruangan operasi, Hye Jung datang meminta pad
Dokter Kang untuk melakukanya. Dokter Kang mengatakan biasanya yang melakukannya. Hye Jung meminta agar Dokter Kang memberikan padanya
saja, dengan alat pencukur rambut tangan Hye Jung terlihat yakin memotong
rambut yang terlihat luka.
Ketua Gangster terlihat sudah tak sadarkan diri dalam
ruangan operasi, Hye Jung pun mulai membedahnya, Dokter Kang melotot kaget
karena ternyata Hye Jung melakukan dengan cepat. Hye Jung berkomentar Dokter
Kang terlalu lebay. Perawat datang memberitahu kaau Yoon Do menelpnya, tertulis
namanya “ Yoon Si pisau. Hye Jung langsung mengerti dan menyuruhnya keluar.
Si bibi pemilik dibawa langsung dengan bantuan tabung
oksigen. Dokter Kang menyapa Yoon Do yang datang dengan Seo Woo. Yoon Do
bertanya apakah Ruang operasinya sudah siap. Dokter Kang mengatakan suda siap di ruang
1.
“Kenapa ruang 1 , Bukan ruang 2 ?” kata Yoon Do
“Ruang 2 sedang digunakan dokter
fellow baru. Epidural perdarahan darurat.” Jelas Dokter Kang
“Kenapa aku tidak tahu soal
operasi itu ? Aku sedang bertugas sekarang. Aku
bertanggung jawab pada semua
operasi hari ini. “ kata Yoon Do, Dokter Kang
sudah mengatakanya tapi memaksa.
“Harusnya kau menelponku. Apa
yang kau lakukan ?! Aku sudah
memberikan kebebasan, tapi begini
hasilnya ?” teriak Yoon Do marah, Dokter kang pun
meminta maaf, Yoon Do tak mau mempermasalahkan lagi, karena dokter Kang akan bertanggung
jawab pada perbuatannya.
Seo Woo pun bertanya kenapa Dokter Kang melakukan
hal seperti itu karena Di
departemen mereka hanya ada
satu orang
yang pemarah lalu bertanya apakah mereka tidak
bisa mengatasinya.
“Dokter, Apa kau sudah bertemu dengan fellow
baru, belum ?” tanya Dokter Kang, Seo Woo bertanya
balik memangnya kenapa.
“Sepertinya akan ada hujan darah
sebentar lagi, Tidak
mungkin ada 2 matahari di satu langit.” Ucap
Dokter Kang lalu buru-buru masuk, Seo Woo heran tak mengerti dengan kata-kata
Dokter Kang.
Dokter Pi Young Kook sedang berlatih menjahit dengan
bagian tubuh karet dalam kamar dokter, Seo Woo masuk ruangan langsung bertanya
apakah Dokter Pi sudah ketemu fellow baru karena mendengar dia menghabisi kelompok
gangster yang bikin ribut di IGD. Dokter Pi
membenarkan.
“Aku dengar lumayan hebat.” Ucap Dokter Pi memberikan suara saat Hye Jung
mengalahkan gangster
“Kenapa aku bisa tidak tahu soal
Ahli Bedah wanita ini ? Waktu
sekolah aku belum pernah ketemu. Sebaiknya aku akrab dengannya karena Dia bisa jadi pengawalku.” Ucap Seo Woo
“Apa kau cukup cantik sampai butuh
pengawal ?” ejek Dokter Pi, Seo Woo yakin kalau ada
yang melihat mungkin mereka dianggap teman.
“Aisshh,
kita memang teman. Aku 10 tahun di sekolah kedokteran, makanya
aku berada dibawahmu jadi Harusnya kau bersikap baik
padaku. Kenapa datang ke rumah sakit? Aku kira kau mau mengungkap
hatimu saat di seminar.” Ucap Dokter Pi
“Tidak bisa, karena Dia mendadak harus operasi.” Kata Seo Woo dengan helaan nafas
“Jangan lakukan, Dokter Jung tipe yang mau
memimpin, bukan dipimpin. Jangan katakan perasaanmu, lebih baik buat dia mengaku padamu.” Saran Dokter Pi
“Aku bersikap mandiri, dalam
hal laki-laki ataupun pekerjaan” ucap Seo Woo bangga
Dokter Pi merasa kalau saat ini tidak tepat untuk mengakui perasaanya, karena Fellow
baru melanggar peraturan, jadi Yoon Do sedang
marah sekali, menurutnya semua bawahanya pasti akan
kena marah , kalau dia sudah selesai
operasi. Seo Woo mengeluh padahal ingin
berteman dengannya, tapi fellow baru itu
sudah bikin salah.
“Kedepannya akan seperti itu. Kau harus bersaing dengan staf
bedah.” Kata Dokter Pi
“Hei... Mana bisa kau menganggap dia
sebagai sainganku ? Kau
masih jadi residen karena tidak pandai menilai.”
Kata Seo Woo mengomel
“Jangan remehkan fellow itu, Dia direkrut oleh Kepala Bagian
Kim.” Ucap Dokter Pi dengan senyumanya.
Wakil Gangster memainkan koin sambil menungu dengan
tegang didepan ruang operasi. Hye Jung akhirnya keluar ruangan, Wakil Gangster
yang panik sampai semua koinya jatuh bergelinding. Hye Jung memberitahu Operasinya
lancar, tapi pasien masih
perlu diawasi saat ini.
“Ia ada di ICU, sebaiknya tunggu
sampai sadar dulu Tidak
diijinkan ada pengunjung. Siapa yang punya pertanyaan ?” kata Hye Jung dengan tegas
“Apa kau Sudah menikah ?” tanya wakil gangster, Hye Jung mengatakan menolak
menjawabnya lalu berjalan pergi
“Dia memang sangat menyenangkan” komentar si wakil
gangster sambil bersiul mengodanya, semua anak buahnya terlihat ikut tertarik
juga. Si wakil gangster pun mengatakan kalau masih
cemas dan menyuruh mengambil koin yang jatuh Ada
8 dan tak boleh kurang.
Yoon Do mencuci tanganya menyuruh Dokter Kang agar Minta
Dokter Yoo Hye Jung menemui sesudah operasi. Dokter Kang memberitahu kalau Hye Jung sudah
selesai dari tadi, karena cepat sekali. Bahkan Rambut pasien, mencukurnya sendiri, bahkan nyaris tidak melakukan apapun.
“Apa Kau mau membuatku marah ? Apa lebih cepat lebih penting
daripada akurat ? Jadi yang
mana yang prioritas ? Apa Dia
mencukur rambut pasien sendiri ?Itu karena dia tidak percaya pada kemampuan
kalian. Dan Dia mirip dengan psikopat buatku.” Kata Yoon Do marah
“Maafkan aku dokter” ucap Dokter Kang, Yoon Do makin kesal karena Dokter
Kang selalu meminta maaf.
“Pokoknya, suruh dia tunggu dan kau, aku hukum seminggu.” Ucap Yoon Doo lalu keluar dari ruangan.
“Aish, besok aku pasti mati. Aku pikir cukup satu orang yang begitu. Kenapa sekarang
tambah satu lagi ? Kapan
hidupku bisa tenang ?” keluh Dokter Kang kesal
sendiri
Dokter Choi berlari di lorong, pesan dari Dokter Kang
teringat dikepalanya dengan nada ancaman. “Kalau sampai Dokter Yoo Hye Jung pulang, maka kau yang mampus.” Sesampai
diruang ganti, Dokter Choi langsung berbalik karena melihat Hye Jung yang
sedang menganti bajunya. Hye Jung menyindir juniornya itu masuk
seenaknya.
“Apa kau Tidak lihat aku ganti baju ?” ucap Hye Jung
“Dokter Jung Yoon Do menunggu
ingin bicara setelah Ia selesai operasi.” Kata
Dokter Choi, Hye Jung menanyakan alasanya.
“Dia sangat marah. Hari ini Ia dokter yang bertanggung jawab.” Ucap Dokter Cho, Hye Jung menyuruh agar Yoon Do bertemu
denganya besok saja.
“Dokter Jung Yoon Do, paling benci
kalau ada yang melanggar peraturan.” Ucap
Dokter Choi, Hye Jung bertanya sedang operasi apa saat ini
“Retak Aneurisma.” Kata Dokter Choi
“Aku ... paling benci menunggu.” Ucap Hye Jung sambil memeluknya lalu berjalan pergi,
Dokter Choi terpana karena Hye Jung itu wangi.
Yoon Do baru saja selesai dan keluar dari ruang operasi,
menerika pesa dari Hye Jung “Aku Yoo Hye Jung, Aku ada di Sooni Hawaii di depan rumah sakit.” Membaca pesan dengan helaan nafas mengumpat kalau Orang
ini tidak kenal dasar peraturan.
Restoran Sooni Hawaii, Soon Hee tiba-tiba medapat pelukan
dari belakang dengan tanganya mencoba melawan orang yang berani memeluknya,
tapi saat berbalik dan ingin memukulnyaternyata Hye Jung yang datang
memeluknya. Hye Jung tersenyum karena sengaja ingin mengujinya apa yang sudah diajarkanya, lalu memuji kalau
temanya itu sudah pandai.
“Harusnya pulang kalau sudah
selesai. Kenapa datang disini
?” kata Soon Hee
“Aku ingin denganmu dan ini hadiah untukmu” ucap Hye Jung memberikan bungkus
belanjanya.
“Kau pasti memikirkan nenekmu
lagi. Setiap kau memikirkan nenekmu, kau membeli sesuatu.” Keluh Soon Hee lalu saat membuka kotaknya ternyata itu
anting yanga selama ini sudah di inginkan lalu mengucapkan terima kasih sambil
memeluknya.
“Kalau kau laki-laki pasti bagus sekali ?Aku bisa jadi istri
dokter, sayang sekali. Apa ada yang tanya kenapa kau pulang tengah malam ?” ucap Soon Hee
“Tidak ada yang tanya soal itu, tapi
ada yang ingin bertemu aku.” Kata Hye Jung, Soon
Hee menebak itu Seo Woo
“Kenapa mengungkit Seo Woo ?” ucap Hye Jung heran
“Rumah sakit barumu, adalah rumah
sakit ayah Seo Woo. Katanya dia juga dokter. Kau
bilang pernah melihatnya waktu sekolah ? Bagaimana tanggapan Seo Woo saat
dia tahu kau jadi dokter ? Augh,
memikirkannya membuatku senang.” Kata Soon Hee senang
“Memikirkannya membuatku stress.” Ungkap Hye Jung seperti ingin melupakan masa lalunya.
Soon Hee pun mengajak Hye Jung untuk menghilangkan rasa stressnya.
Hye Jung dan Soon Hee saling menyentuh dibagian kakinya,
keduanya sudah duduk dibalkon dengan menatap langit dan menikmati minuman jus
bersama-sama seperti berada di hawai. Soon Hee pikir paling
cocok dengan yang manis untuk menghilankan sterss,
Hye Jung pun juga begitu.
“Dipikir bagaimanapun, aku tidak
mengerti.” Kata Soon Hee
“Kenapa aku pergi ke rumah sakit
Gookil ?” ucap Hye Jung menebak
Soon Hee merasa mereka itu memang punya telepati, Hye
Jung menyebut mereka itu seperti belahan jiwa. Ponsel Hye Jung bergetar, Soon Hee yakin itu Pasti
si pemarah itu yang minta bertemu, menurutnya kenapa mengirim pesan bukanya datang saja.
Hye Jung membaca pesan dari Yoon Do “Cepat
segera kemari.” Soon Hee bertanya apa yang dikatakan
Yoon Do dan kapan akan datang. Hye Jung memperlihatkan pesanya, Soon Hee
menyuruh temanya itu habiskan minumanya lalu pergi.
Dokter Choi mengetik keyword “Rumah
Sakit Daejoon, Yoo Hye Jung” lalu terlihat berita
dan juga wajah Hye Jung seperti model. Menurutnya Hye Jung itu pasti terkenal
di Daejoon karena itu sebabnya Kepala Bagian
merekrutnya, lalu tak percaya ternyata Hye Jung
mahir Tehnik Coiling dengan
membaca berita "Menggunakan teknik dan klip khusus Untuk melakukan operasi
pada aneurisma."
“Wah, kalau dia sebagus ini, dia
pasti membuat Dokter Jung kesal. Tapi, dia dulu staff bedah. Kenapa
kemari sebagai fellow ? Aah,
ini tidak masuk akal.” Kata Dokter Choi heran
“Tapi Dia tipeku sekali, Aku suka wanita kuat.” Ucap Dokter Choi bersemu merah melihat foto Hye Jung
Tiba-tiba Dokter Kang datang memukul kepalanya bertanya
apakah sudah bereskan tabel sebelum
mengkhayal. Dokter Choi merasa sakit, dan
memberitahu kalau Sudah semua. Dokter
Kang bertanya dengan Dressingnya. Seorang dokter yang baru masuk langsung keluar kembali.
“Ah, halo Dokter Ahn Joon Dae !” teriak Dokter Kang membalikan badanya, Dokter Ahn
dengan senyuman bahagia pun kembali dengan senyuman bahagia.
“Bagaimana kondisi bangsal rawat ?” tanya Dokter Kang dingin, Dokter Ahn mengatakan tidak
ada masalah.
“Tapi kenapa tiap hari kita
bertugas ?Setidaknya istirahat sehari. Dihukum
seminggu penuh begini ...” keluh Dokter Choi, Dokter
Ahn dari belakang meminta untuk diam, tapi akhirnya Dokter Kang yang berteriak
menyuruhnya untuk tutup mulut.
Dokter Ahn pun menarik Dokter Choi supaya mengajarinya
nanti, Dokter Pi datang bertanya Siapa yang mau makan jokbal (kaki
babi) Keduanya langsug menunjuk tangan, Dokter Pi mengajak
mereka bermain untuk memilih siapa yang bayar lalu bertanya
apakah Dokter Kang ingin ikut.
“Aah, aku bisa gila....Kau sudah tua. Setidaknya pukul
anak-anak ini.” kata Dokter Kang, Dokter Pi bertanya
apakah ketuanya itu bilang tidak memukul, Dokter Ahn mengelengkan kepalanya Dokter Pi mengucap
syukur, Dokter Kang pun kembali berteriak.
“Jangan tuang minyak ke api. Kenapa
kau berlagak seperti anak junior tapi sok akrab dengan fellow ? Aku tidak akan lembek lagi.” Kata Dokter Kang memperingati
“Terima kasih, sudah baik padaku
selama ini.” kata dokter Pi, Dokter Kang menyuruh
untuk menyaadarkan dirinya.
“Choi Kang Soo Apa Sudah periksa kondisi vital
pasien di lantai 2 ?” teriak Dokter Kang, Dokter
Choi mengatakan kondisinya normal.
“Ahn Joong Dae, Kau sama saja ! Kau tahun kedua, tapi tidak beda
dengan tahun pertama. Joong Dae, Joong
Dae. Ahn Joong Dae. ("Beri,
beri, tidak beri ) Namamu
menyebalkan, tapi
tidak pernah memberi apapun” kata Dokter Kang
mengomel, Dokter Ahn langsung menutup ID Cardnya.
“Dan kau.... Jangan
belagu karena dukungan Dokter
Jin Seo Woo, bersikap yang benar. mengerti? Aku mau keliling ICU sebentar
lagi. Kenapa tidak belajar pada chief
kalian yang selalu kerja dan tidak tidur ?! Belajar !” kata Dokter Kang lalu sebelum keluar mengatakan kalau
ia juga mau Jokbal
Para junior mengatakan akan memesanya, Dokter Choi
langsung menerima telp dari ruang rawat, sementara Dokter Ahn pun menerima telp dari IGD Jung Yoon
Tae. Dokter Choi pun pamit ke
bangsal perawatan dulu.
Hye Jung berjalan dilorong lalu masuk ke ruangan “Jung
Yoon Do” lalu mengetuk pintu. Yoon Do sedang membaca buku
menyuruh masuk, Hye Jung pun masuk sedikit membungkan badanya lalu suasana
hening sejenak. Yoon Do tanpa menatapnya menyindir Hye Jung jalan, Padahal disuruh lari.
“Apa kau tidak dengar aku menyuruhmu
menunggu ?” kata Yoon Do, Hye Jun menjawab sudah
mendengarnya.
“Kau sudah tahu tapi pergi ? Apa Kau mau mengabaikan aku ?” ucap Yoon Do menahan sinis, Hye Jung merasa sudah meninggalkan
pesan.
“Kau bilang ada di kafe ? Buat apa aku bertemu dokter Yoo Hye Jung di
kafe berduaan ?” kata Yoon Do
“Aku tidak berpikir begitu, Sepertinya anda jadi berpikir
seperti itu. Aku minta maaf.” Ucap Hye Jung, Yoon Do mengeluh karena juniornya yang
kembali meminta maaf padanya lalu membuka kacamata dan berdiri dari tempat
duduknya.
“Aku paling benci dengan orang
yang cuma bisa minta maaf. Lupakan soal aku yang memintamu
menunggu. Jadi Kenapa kau melakukan
operasi ?” kata Yoon Do
“Aku sedang tidak bertugas, tapi
datang ke IGD sebagai perayaan. Aku begitu karena ini hari
pertamaku di rumah sakit.” Jawab Hye Jung
“Aku tidak bicara soal kenapa kau
ke rumah sakit. Siapa yang mau dengar penjelasan
panjang, soal alasan dan perasaan
pribadimu ?” kata Yoon Do melotot marah
“Tidak ada waktu menunggu. Kau bisa
tahu kalau melihat tabelnya.” Balas Hye Jung
“Jadi ternyata bukan karena kau ingin membuat
dirimu terkenal ? Di
rumah sakit lama mungkin kau bisa seenaknya, tapi disini berbeda. “ tegas Yoon Do
Hye Jung pikir merasa Yoon Do bicara
seolah asumsinya benar. Yoon Do berteriak marah Sikap Hye Jung yang membuatnya begitu, karena tidak suka dengan orang yang
tukang pamer. Hye Jung hanya bisa menghela nafas, Yoon
Do pikir mereka ketemu
lagi saat konfrensi.
“Kita lihat apakah operasi itu
memang sangat darurat. atau hanya ingin pamer. “ ucap Yoon Do melotot
“kau mau gunakan bahasa banmal
(informal) atau cheondemal (formal) sebaiknya putuskan salah satu.” Kata Hye Jung
“Sepertinya aku sudah membuatmu
sedikit kesal. Maka kita mirip. Banmal atau cheondemal ... aku pakai dua-duanya. Lebih baik Begitu
saja. Kalau kau punya waku menunggu, tapi
malah melakukan operasi maka kau harus bertanggung jawab.” Tegas Yoon Do
“Aku mengerti... Sebaliknya, kalau pasien itu
memang harus di operasi dokter harus minta maaf padaku.” Balas Hye Jung
Yoon Do mengartikan Hye Jung sedang
membuat perjanjian dengannya, Hye jung menegaskan kalau ia bukan
dokter spesial bawahannya jadi meminta maaf, tapi
menurutnya Yoon Do itu sudah keterlaluan, lalu bertanya apabila berkata
maaf yang sangat dibencinya pada situasi seperti itu
“Sikapmu kepadaku menunjukkan
kalau kau tidak perduli dengan staf yang ada disini. Kalau
kau tidak perduli dengan para staf kenapa kau ada disini ?” kata Yoon Do
“Setahuku anda tidak perduli
dengan alasan dan perasaan pribadiku ?”balas Hye
Jung sinis
“Memang ! Aku mengubah pikiran karena aku plin plan. Coba
kita dengar. Kenapa
kau disini kalau tidak perduli dengan staf ?” kata Yoon
Do
“Aku tidak cerita apapun kalau
tidak akrab seseorang, Mengenai
hidupku dan perasaanku.” Tegas Hye Jung
Yoon Do menghela nafas lalu duduk kembali di mejanya, menurutnya
ia tidak akan pernah tahu Karena tidak akan akrab dengan
dokter Yoo. Saat itu Seo Wo masuk mengatakan Pintunya
terbuka dan Yoon Do tidak menguncinya. Hye Jung pun memilih untuk pergi dan bertemu besok. Seo
Woo pun meminta maaf karena tidak tahu ada tamu. Yoon Do mengatakan tak apa karena Sudah
selesai.
Seo Woo melihat wajah Hye Jung, lalu bertanya apakah
mereka pernah bertemu. Hye Jung kaget melihat Seo Woo, Yoon Do pun
memperkenalkan Dokter Yoo Hye Jung, Ahli Bedah Fellow baru. Seo Woo tak percaya kalau didepanya itu Yoo
Hye Jung. Hye Jung pun membenarkan, Seo Woo tak menyangka Hye
Jung itu dokter. Hye Jung
pikir Seo Woo itu masih marah melihatnya lalu keluar ruangan, Yoon Do bertanya apakah mereka
saling mengenal
Seo Woo akhirnya keluar dari ruangan berteriak meminta
Hye Jung untuk berhenti, lalu Apa alasannya datang. Hye Jung mengatakan Rumah
Sakit Gookil tempat dimana banyak dokter bertemu
menurutnya itu saja sudah cukup jadi alasan jadi tidak ada yang aneh. Seo Woo masih tak percaya Hye Jung itu bisa
jadi dokter
“Kenapa kau bisa satu rumah sakit
denganku ?” ucap Seo Woo memandang remeh
“Tidak, kenapa level kita bisa
sama ? Apa Kesuksesanku membuatmu marah ?” sindir Hye Jung
“Jadi kau ingin aku memberimu
selamat ? Apa rumah
sakit tahu kalau mereka merekrut preman ? Apa Rumah
sakit lama mu tahu ?” balas Seo Woo sinis
“Aku tidak kesana kemari
memberitahu, tapi tidak kusembunyikan juga. Memang Kenapa
? Apa Kau
ingin menyebar ini di media sosial ? Itu
keahlianmu., Merusak
hidup orang dari belakang.” Kata Hye Jung
“Kalau aku tidak melakukan itu maka hidupmu
dan guru Hong akan berantakan. Bukankah
begitu ?” balas Seo Woo
“Benar.... Aku tidak akan sampai disini
kalau bukan karena kau. Kemarahanku memberiku kesuksesan.” Ucap Hye Jung mengakuinya.
“Baiklah, aku tanya satu hal. Apa
kau masih berhubungan dengan guru Hong Ji Hong ?”
tanya Seo Woo
“Selama ini aku sibuk mencari
nafkah. Aku tidak punya waktu dengan kenangan masa lalu.” Jawab Hye Jung
Seo Woo menunduh Hye Jung itu Bohong
lagi, karena ingat dulu berbohong mengenai soal
tidak pernah belajar dan memperalatnya.
Hye Jun membalas Seo Woo itu percaya
sekali dengan teorinya sendiri, karena menurut temanya itu semua
bohong kalau tidak sesuai keinginannya. Seo Woo
bertanya apakah Hye Jung tahu kalau guru Hong Ji Hong akan
kerja di rumah sakit ini minggu depan, Hye Jung
kaget dan hanya bisa diam saja.
“Kau tahu, makanya kau sengaja
datang kemari.”kata Seo Woo melihat wajah Hye Jun
“Apapun kata-kataku, kau pasti tidak akan percaya.” Ucap Hye Jung
“Kau lebih baik Pergi, dari rumah sakit
kami. Maka aku akan percaya.” Kata Seo Woo
“Aku pergi kalau mau pergi.” Ucap Hye Jung lalu berjalan pergi meninggalkanya.
“Guru Hong sudah menikah dengan In
Joo. Dia suami orang. Jadi Jangan
mimpi !” teriak Seo Woo, Hye Jung berjalan pergi seolah tak
memperdulikanya.
Ji Hong sudah duduk di dalam pesawat melihat seorang
wanita yang meminum wine dengan tangan gemetar, tiba-tiba si wanita terlihat
memegang tanganya sendiri seperti kesakitan lalu bertanya-tanya ada dengan
tanganya. Ji Hong bertanya apakah sudah memeriksanya
“Aku tidak tertarik padamu, Kau kira aku tidak tahu kalau
daritadi kau melirikku ?” kata si wanita sinis sambil
memegang tanganya.
“Kau agresif sekali, seharusnya Tidak perlu bersikap
defensif. Jadi Sudah berapa lama tanganmu
gemetar ?” tanya Ji Hong
“Kenapa kau ingin tahu ? Apa kau dokter ?” kata Si wanita sinis, Ji Hong membenarkan, Si wanita
pun bertanya balik kenapa perlu tahu.
“Bisa saja karena ada masalah
dalam syaraf, tapi bisa juga karena otak dapat membuat tanganmu gemetar.” Jelas Ji Hon
“Aku 25 tahun, jadi masih terlalu muda untuk punya masalah otak. Meskipun
kau dokter, bukankah terlalu ingin tahu ?” kata Si wanita dingin
Ji Hong menegaskan dirinya memang ingin tahu karena seorang
dokter haruslah selalu ingin tahu.Si wanita
berkomentar kalau memang Ji Hong itu Pandai sekali bicara. Menurutnya selain jadi dokter, Ji Hong juga
bisa jadi pembawa acara. Ji Hong pun meminta maaf sudah
membuatnya tersinggung. Si wanita menghela nafas lalu berjalan pergi tapi
tiba-tiba langsung jatuh tak sadarkan diri.
Ji Hong langsung melihat si wanita seperti kejang-kejang
dan memegang bagian lehernya lalu meminta pramugari memberikan bantal, seorang
pramugara memastikan kalau Ji Hong itu seorang dokter. Ji Hong memberitahu ahli
bedah syaraf. Lalu bertanya apakah mereka punya
peralatan medis darurat. Pramugara membenarkan.
“Harusnya disana ada Lorazepam, tolong Cepat bawa kemari.” Kata Ji Hong, Pramugara pun mengambilkan kotak obat.
Pesawat masih terbang dalam kesunyian malam, Ji Hong
sudah menemukan obat dalam kotak peralatan medis, pramugari lainya memberikan
alat bantu nafas. Ji Hong mengambil satu tube obat dan langsung menyuntikan
pada lengan pasien lalu bertanya Kapan kita mendarat, karena Waktunya tidak banyak.
“Apa sudah menghubungi IGD Rumah sakit
Gookil ?” tanya Ji Hong, Pramugara sudah dan tim
darurat akan menunggu saat mereka mendarat.
“Pasien ini harus segera di meja
operasi dan 41/2 jam Kalau tidak, nyawanya terancam.” Tegas Ji Hong
Hye Jung menemui si pasien Ketua Gangster, menanyakan
keadaanya. Si ketua Gangster melirik, Hye Jung meminta agar memberitahu
keadaanya sekarang. Ketua Gangster mengatakn Tentu
saja tidak enak lalu bertanya Kenapa
bisa di ruang ICU.
“Operasinya berhasil, kalau
anda merasa seperti itu.” Balas Hye Jung
“ Aku merasa tidak enak, kenapa
malah kau bilang berhasil?” ucap Kepala Gangster, Hye Jun mengejek ketua Gang itu
selalu merengek
“Hidupmu selalu mengganggu orang,
lucu juga melihatmu merengek. Pa Kau mau membunuhku karena
membuatku marah ? Meskipun
operasinya berhasil, orang bisa saja pendarahan setelah operasi. Tidak
sadarkan diri, tidak bisa bicara, lumpuh, kejang, atau bisa apa saja. Tapi
anda bisa merengek, jadi aku merasa senang dan
sedikit terbawa suasana.” Jelas Hye Jung
“Kalau begitu, harusnya bilang
dari awal.” keluh Si ketua Gang
“Perhatikan dia lebih lama, dan
lakukan CT kalau ada yang aneh. Kalau tidak ada perubahan,maka Ia bisa dipindahkan keruangan.” Perintah Hye Jung pada Dokter Choi lalu pamit pergi
dengan memanggilnya “bos-nim”
“Terima kasih.” Ucap Si ketua gang pelan, Hye Jung tak mendengarnya,
Ketua Gang kembali mengulang mengucapkan terimakasih
“Tadi aku tidak dengar. Apa Barusan
kau dengar sesuatu ?” goda Hye Jung dengan
bertanya pada juniornya, Dokter Choi memberitahu Ketua Gank mengucapkan terima
kasih.
“Aah, aku juga berterima kasih karena
anda sudah sadar.” Kata Hye Jung dengan senyuman mengejek
“Barusan kau dengar tapi pura-pura
tidak dengar ‘kan?” ucap si ketua gank
Tentu
saja, aku sudah melalui banyak hal demi ucapan terima kasih itu. Apa kau lupa
yang kau
perbuat padaku semalam ?” ucap Hye Jung mengejek,
Ketua Genk mengejek Hye Jung itu memang pendendam.
“Ya, aku pendendam... Makanya, tolong patuhi nasihat
medisku mulai sekarang. Selamat istirahat.” Kata Hye Jung lalu keluar ruangan. Dokter Choi menerima
telp dari ponselnya.
Hye Jung baru keluar lalu di panggil oleh Dokter Choi
memberitahu Ada pasien yang pingsan di pesawat karena
pendarahan otak, akan
dibawa kemari dengan helikopter. Karena Dokter
rumah sakit mereka bersamanya, jadi dibawa kemari.
“Mereka ingin segera dilakukan
operasi harus ada
ahli beda syaraf disana.” Ucap Dokter Choi
“Kapan pasiennya datang ?” tanya Hye Jung, Dokter Choi mengatakan Sebentar lagi.
“Siapkan ruang operasi dan minta
Young Gook datang.” Perintah Hye Jung Dokter
Choi mengerti lalu segera berlari. Hye Jung pun dengan wajah serius mengikat
rambutnya.
Dokter Pi naik ke atap rumah sakit sambil menjelaskan pasian
25 tahun, wanita,dalam kondisi tidak sadarkan diri, dengan Dilatasi pupil 3-5mm. Hye Jun menanyakan
Perkiraan diagnosis.
“Pendarahan otak, statusnya sedang
epileptikus. Pasien
sudah diintubasi , kondisi vitalnya kurang baik”
jelas Dokter Pi
“ Lalu Jam berapa gejalanya terjadi ?” tanya Hye Jung, Dokter Pi terlihat binggung
menjawabnya. Hye Jun menegaskan bukan itu jawabnya.
“Dokter, aku temannya Dokter Jin
Seo Woo.” Kata Dokter Pi mengalihkan pembicaraan
“Dokter Pi Young Gook, jadi
kau mau jadi temanku ? Apa
rumah sakit tempatmu mencari teman ? Aku
tanya kondisi pasien, kau malah mau mengelak ?”
kata Hye Jung menyindir, Dokter Pi pun membungkuk meminta maaf.
“Mulai sekarang kalau mau kerja
denganku lakukan yang benar.” Tegas Hye Jung, Dokter
Pi mengerti, Hye Jung melihat jamnya kalau harusnya
sebentar lagi tiba.
Sebuah helikopter ambulance pun mendarat, pasien pun
mulai diturunkan. Hye Jung melihat dari kejauhan. Ji Hong pun turun dari
helikopter, Hye Jung yang pernah menyadari kalau orang yang pernah dikenalinya.
Ji Hong pun melihat Hye Jung yang dikenalinya.
Dokter Pi berlari mendekatinya, Ji Hong pun bertanya
apakah ia dokter residen. Dokter Pi
membenarkan, dan mengatakan sudah sering dengar tentang
dokter. Ji Hong menyuruh Segera
lakukan CT dengan tatapan mengarah terus pada
Hye Jung. Dokter Pi pu berlari meninggalkan atap rumah sakit.
Ji Hong berjalan mendekati Hye Jung keduanya sempat
menatap, Hye Jung pun terlihat gugup dengan wajah tertunduk lalu bertanya Sudah
berapa lama pasien tidak sadarkan diri. Ji Hong
menjawab 4 jam 45 menit. Hye Jung
pun menanyakan apakah Ji Hong sehat.
“Apa kau sudah menikah ?” tanya Ji Hong, Hye Jung mengelengkan kepala belum
menikah.
“Apa kau sudah Punya pacar ?” kata Ji Hong, Hye Jung mengataka tak punya pacar, Ji
Hong berkomentar itu bagus lalu pergi meninggalkanya dengan sedikit senyuman.
Hye Jung menatap dengan wajah kebingungan.
Dalam CT Scan, Dokter Pi ,memberitahu Ada
sekitar 80CC di bagian kanan otak lalu Hye Jung
bertanya apakah Mau menggunakan navigasi saat operasi. Ji Hong memilih untuk Menggunakan
Freehand Aspiration. Hye Jung dan Dokter Pi langsung menjerit
kaget.
“Sudah 5 jam sejak pasien tidak
sadarkan diri, Butuh 1
jam jika melakukan navigasi. Dia bisa meninggal saat itu.” Ucap Ji Hong, Hye Jung pikir ini Terlalu bahaya.
“Makanya aku yang akan
melakukannya. Siapkan ahli anestesi dan ruang
bedah.” Kata Ji Hong, Hye Jung
mengatakan sudah disiapkan.
Ji Hong mencuci tanganya sebelum melakukan operasi, Hye
Jung pun ikut berdiri disebelahnya sudah berganti baju operasi, lalu bertanya
apakah Hye Jung mau ikut denganya dan apa posisinya, menurutnya tidak
mirip residen. Bahkan Jubah operasinya terlalu simpel.
“Apa Dokter ingin mencaritahu
bagaimana kabarku selama ini ?” kata Hye Jung dengan
nada menyindir
“Ya. Apa tidak boleh ?” kata Ji Hong menantang, Hye Jung bertanya untuk
menyakikan apakah Mau tetap melakukan Freehand karena menurutnya Saat ini
masih sempat.
“Yoo Hye Jung. Setiap
aku ke Korea maka aku selalu mencarimu.” Akui Ji Hong
Hye Jung memotong menanyakan kabar In Joo, Ji Hong heran
kenapa tiba-tiba Hye Jung bertanya tentang In Joo. Hye Jung tahu keduanya sudah menikah.
Ji Hong heran lalu bertanya kapan dirinya menikah, lalu
mencipratkan air ke wajah mantan anak muridnya lalu pergi. Hye Jung pun hanya
bisa menghela nafas panjang.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Dari kemarem bolak balik buat liat lanjutannya dan skrg udh ada. Makasih kak dyah semangat buat lanjutin part 2nya yah
BalasHapusDitunggu lanjutannya semangat recap mbak...
BalasHapuslove this sinopsis. ganbate sist. di tunggu minggu depan lanjutannya... ������
BalasHapus