Suk Ho membuat minuman bervitamin lalu berjalan ke sofa
mengeluh merasa sangat mual, lalu membanting tubuhnya. Min Joo dkk hanya bisa
melihat dengan tatapan heran. Tuan Byun bertanya berapa banyak yang
diminumnya. Suk Ho pun mencoba duduk walaupun masih merasa mual.
“Itu karena aku sudah tidak minum
dalam waktu yang lama.” Ucap Suk Ho
“Kau minum bersama siapa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Man Shik khawatir
“Apa yang dikatakan polisi?” kata Min Joo, Tuan Byun dan Man Shik menjerit kaget.
Suk Ho geram ingin memukul Min Jo yang ember, Min Joo hanya diam saja seperti
membiarkan agar semuanya tahu.
Geu Rin datang ke kantor menyapa semuanya, melihat Suk Ho
yang duduk disofa langsung mendekatinya. Dengan tatapan sinis mengatakan kalu
mengetahui Suk Ho itu mabuk semalam, lalu memberikan minuman anti mabuk agar merasa
lebih baik.
“Aku sudah meminumnya, jadi aku
baik-baik saja.” Ucap Suk Ho ingin menolak,
Min Joo menatapnya terlihat sedih karena Geu Rin memberikan perhatian lebih
pada Suk Ho, Geu Rin menyuruh Suk Ho untuk menerimanya
“Lalu Kenapa kau menemui polisi?” tanya Tuan Byun penasaran
“Aku akan memberitahumu tentang
hal itu nanti dan akan menjelaskan
semuanya. Dimana anak band semuanya?” tanya Suk Ho, Geu Rin menjawab mereka semua ada
dirumah.
“Aku akan menemuimu di depan Wild
Company jam 6 sore nanti dan akan ada
disana.” Ucap Suk Ho, Geu Rin menjerit tak setuju. Suk Ho tak
peduli memilih untuk pergi ke saunaMin Joo terus menatap Geu Rin yang terlihat
mengkhawatirkan Suk Ho.
Di restoran sup
Tuan Byun pikir
seharusnya Suk Ho makan sesuatu sebelum pergi ke sauna. Suk Ho merasa sudah jauh lebih baik
sekarang. Tuan Byun tidak tahu apa mereka harus senang tentang semuanya, menurutnya Betapa ironisnya keadaan hal ini.
“Ngomong-ngomong, kenapa kau mengirim mereka semua
ke agensi lain?” tanya Tuan Byun
“Mereka semua... terlalu baik untuk tetap
bersamaku.” Kata Suk Ho, Tuan Byun hanya bisa melonggo
binggung
Suk Ho melihat jamnya sudah pukul enam lewat dua puluh
menit, didepanya sudah ada Presdir Wild yang duduk bersamanya, lalu memberi
alasan pasti anaknya terkena kemacetan
lalu lintas. Presdir Wild pikir memang Selalu
seperti itu di Gangnam pada jam pulang kantor dan
merasa yakin anggota bandnya akan segera datang.
“Aku akan menghubungi mereka untuk
mencari tahu di mana
mereka berada.” Ucap Suk Ho mengeluarkan ponselnya.
“Di mana kau?” tanya Suk Ho pada Geu Rin Sang Manager
“Kami masih di rumah.” Ucap Geu Rin, Suk Ho menjerit kaget sampai Presdir Wild
yang meminum tehnya menengok ke arah temanya.
“Kenapa kau masih di rumah?” teriak Suk Ho marah
“Ya, jadi... semua tidak ada yang ingin pergi.” Ucap Geu Rin melihat semua anak band seperti sedang
berdemo melawan yang di inginkan Suk Ho.
Akhirnya Suk Ho meminta maaf pada Presdir Wild karena
anak-anaknya terlihat pemalu. Presdir Wild tersenyum mengerti, menurutnya mereka sudah sangat
terikat pada Suk Ho, Suk Ho pikir tak seperti itu
jadi akan
menjadwal ulang pertemuannya dan kembali meminta
maaf.
Ia mengemudikan mobilnya dengan wajah penuh amarah,
sambil menelp Geu Rin memerintahkan agar semua datang ke
kantor sekarang juga.
Suk Ho masuk kantor dengan membanting pintunya, dengan
wajah marah berteriak sebenarnya apa yang dipikirkan anaknya, memberitahu Tuan Choi adalah orang
yang sangat sibuk dan mereka semua malah mengacaukan pertemuan
dengannya, membuat kesan
pertama yang mengerikan.
“Kami tidak memiliki urusan
dengannya. Kenapa kesan
pertama menjadi penting?” kata Ha Nul dingin, Suk Ho
berteriak marah.
Kayle setuju lalu mengajak Suk Ho untuk duduk lebih dulu dan
yang lainnya juga lalu membagikan tissue dari kotak tissue yang sudah
dipegangnya sedari tadi pada semuanya. Suk Ho menegaskan sedang tidak ingin
bercanda. Kayle meminta Suk Ho tenang karena ingin
membuat pengumuman penting.
“Kita perlu bicara tentang kita.
Kenapa kau...” ucap Jae Hoon dengan tatapan polosnya.
“Yah, ini terkait dengan Mango. Bersiaplah untuk apa yang akan
aku katakan. Jika kau
mau, “Go a head to cry” ucap Kayle, Geu Rin berkomentar kalau
itu judul lagu mereka. Kayle menyuruh Geu Rin menutup mulutnya.
“Tuan Shin... ingin mengirim kita ke lingkungan
yang lebih baik. Aku
mengerti maksudmu. Tapi... itu sama saja dengan membuang
kita.” Kata Kayle,
Suk Ho menyuruh anak didiknya untuk berhenti dengan omong
kosongnya dan menyuruh semua untuk mendengarkannya, Kayle
menepuk kaki Suk Ho, meminta Jangan dipotong dulu karena akan berbicara dengan serius. Suk Ho hanya bisa melotot melihat tingkah Kayle. Semua
akhirnya mulai menatap Kayle dengan serius.
“Memberikan anak-anak untuk
diadopsi, untuk diberikan orangtua yang lebih baik dan lingkungan yang lebih baik
untuk tumbuh... sama
saja membuang dia. Itu bukan membiarkan dia pergi.” Kata Kayle
“Kenapa kau berbicara tentang
adopsi? Ayo... bangun dan sadarlah....” ucap Suk Ho
“Kau tidak bisa mengatakan jika
mereka adalah orang tua yang lebih baik. Bagaimana kau tahu apa
orang-orang yang mengadopsimu.. adalah
orang tua yang lebih baik, Saat
kau belum pernah bertemu orang tuamu yang sebenarnya?” ucap Kayle dengan wajah cemberut, Suk Ho dan yang
lainya terlihat makin binggung.
“Aku dibesarkan dengan bahagia di lingkungan yang baik dengan orang tua yang baik. Mereka mendukungku dalam setiap
cara yang mereka bisa, dan
itu membantuku masuk Juilliard. Aku
ini adalah anak yang diadopsi. “ kata Kayle mengakui semuanya, semuanya terlihat
terkejut mendengarnya.
“Kupikir.... Yun Soo sangat mengagumkan. Aku juga berpikir, "Kenapa orang tua kandungku.... meninggalkanku? " Aku sering menangis karena aku diadopsi. Jadi ayahku yang menamaiku "Lee Bang Geul" agar
aku tersenyum sepanjang hidupku. Mungkin
itu lingkungan yang lebih baik Tapi
aku terus bertanya-tanya akan
seperti apa jika hidup
bersama orang tua kandungku. Walaupun kami miskin?” cerita
Kayle dengan mata berkaca-kaca
Jae Hoon dan Ha Nul melirik seperti kasihan karena
ternyata Kayle itu aak adopsi. Kayle tahu Suk Ho meminta mereka untuk
pergi ke agensi yang lebih baik, menurutnya apa
maksud dengan
"lebih baik" dan Siapa
yang memutuskan apa yang "lebih baik".
Semua tertunduk diam, Kayle pun menghapus air matanya, lalu memberikan tissue
karena pasti mereka membutuhkan
lebih banyak kertas tisu dan mempersiahkan untuk
menangis.
“Wahhh... Apa ini ? Tidak ada yang menangis? Aku baru saja menceritakan kepada
kalian tentang sejarah keluargaku
yang menyedihkan.” Jerit Kayle melihat
semuanya tak ada yang menangis.
“Itu memang menyedihkan, tapi...” ucap Yun Soo binggung menjelaskanya, Jae Hoon juga
heran kenapa ia tidak merasa ingin menangis
“Hei.... Ayolah, kau pikir aku berbohong?.. Nunna....Bukankah seharusnya kau
menangis sedikit? Kau juga diadopsi.” Jerit
Kayle pada Geu Rin
“Aku tidak diadopsi. Aku terdaftar atas nama ibu dan
ayahku di daftar keluarga dan orang tua
Ha Neul saja merawatku karena orang tuaku meninggal.” Kata Geu Rin, Kayle pun kaget dan terlihat kesal.
“Kupikir kau diadopsi oleh orang
tua Ha Neul. Itu
sebabnya aku sangat baik kepadamu.” Kata Kayle
kesal, Geu Rin tak percaya kalau Kayle bersikap baik padanya.
Ha Nul pikir Intinya, Kayle benar. Lalu bertanya apakah Suk Ho akan meninggalkan kami
begitu saja. Suk Ho mengeluh mereka semua ini
membuatnya jadi gila, dan menegaskan kalau ia tidak
meninggalkan kalian Menurutnya Jika
ia tidak ada dalam waktu lama, maka Entertainer Band akan kehilangan
momentum, dengan nada kesal karena semua tidak ada yang mengerti.
Min Joo menghela nafas menurutnya kalau Suk Ho yang tak mengerti.
“Kita semua pada tempat yang sama. Kenapa kau tidak
mengerti?” ucap Min Joo dengan nada mengejek
“Kami akan bekerja sangat keras
dan membuatnya lebih besar daripada
Wild Company.” Ucap Geu Rin
“Itu benar. Kami tidak ingin bergerak cepat. Kami ingin... pergi bersama-sama
denganmu...bahkan jika kita bergerak sedikit lambat.” Kata Kayle
Suk Ho sedikit tersenyum, Ha Nul pun juga ikut tersenyum
bahagia. Kayle pun mengusulkan mereka melakukan
perjalanan bersama-sama agar bisa menghibur dan bekerja lebih keras. Jae Hoon bersemangat karena belum pernah melakukannya
bahkan di universitas. Chan Hee bertanya pada
ayahnya, apakah mereka akan pergi ke suatu tempat yang
menyenangkan. Yun Soo sangat berharap seperti itu.
Min Joo pikir Suk
Ho pasti merencanakan perjalanan yang luar biasa, karena semua orang melalui begitu
banyak hal. Yun Soo memastikan semua
akan pergi bersama-sama, dengan Tuan
Byun, Man Shik dan Nona
Yeo, mengarahkan pandangan dengan wajah tersenyum. Min Joo
mengejek kalau Yun Soo ingin meninggalkannya. Yun Soo hanya tersenyum.
“Apa yang kalian pikirkan? Jika kau tidak mau pergi ke Wild
Company, maka kalian harus bekerja keras dan
menghasilkan uang.” Ucap Suk Ho, Kayle merengek
mereka untuk segera pergi saja.
“Ke mana kita akan pergi? Ke
pantai? Lembah? Atau
Asia Tenggara?” tanya Geu Rin sudah siap untuk booking
tempat dari ponselnya. Semua menjerit bahagia hanya membayangkan saja.
Suk Ho hanya bisa tersenyum melihat tingkah anak-anaknya,
lalu bertanya nasib punggung Ha Nul sekarang. Ha Nul dengan sini menyuruh Suk
Ho membawakan plester pereda sakit sambil memegang pungungnya yang sakit karena
Suk Ho itu sangat berat.
Sek melaporkan Harga saham jatuh terlalu
cepat dan Jika ini terus berlanjut, kita
mungkin akan bangkrut. Joon Suk menyuruh sekertarisnya
mengatur pertemuan dengan direktur eksekutif TV. Sek memberitahu tentang boikot
oleh stasiun TV bukan masalah mereka sekarang.
“Aku percaya aktor dan penyanyi
kita... sedang
mempersiapkan untuk mengajukan tuntutan hokum terhadap agensi.” Ucap Sek, Joon Suk berteriak apa maksud ucapanya.
“Mereka mengatakan agensi kita telah mencemarkan nama baik mereka.” Kata Sekertarisnya, Joon Suk terdiam memikirkan
rencananya
Geu Rin memperlihatkan denah tempat mereka akan pergi
bersama, Min Joo pikir bagus mereka bahkan bisa membuat barbekyu. Geu Rin bertanya-tanya apa yang disukai oleh presdir.
Min Joo mengaku dirinya yang tidak terlalu pemilih. Geu Rin menatapa binggung, Min Joo pun melihat raut
wajah Geu Rin yang aneh.
“Ahh..... Kau bertanya tentang Suk Ho.” Ucap Min Joo bisa mengerti karena ada dua Presdir di
kantor Mango
“Tidak, aku mengacu pada kalian
berdua.” Kata Geu Rin menyangkal
“Ngomong-ngomong, payung hijau itu tidak cocok
untuk Suk Ho, apa kau
memberinya itu?” tanya Min Joo mencari tahu.
“Ahh.. itu.. Aku memberikan payung kepadanya kemarin, karena dia tidak memiliki payung.” Jelas Geu Rin
“Benda cantik itu tidak sesuai
dengan Suk Ho. Sebuah
payung hitam besar akan sempurna untuk dia.” Kata Min
Joo mengejek, Geu Rin setuju, keduanya tertawa bersama. Min Joo kembali menatap
Geu Rin dengan raut wajah kesedihan.
Min Joo teringat kalau ada rapat dan langsung buru-buru
keluar ruangan, sesampai didepan mobil dengan mata menahan air matanya baru
menyadari tidak membawa kunci mobil atau dompetnya Tapi tidak ingin kembali ke dalam. Terdengar suara orang yang bertanya mau kemana
Min Joo. Saat membalikan badan Min Joo melihat Yun Soo yang datang, buru-buru
ia menghapus air mata yang tumpah.
“Apa ada masalah?” tanya Yun Soo yang tahu Min Joo itu menangis, Min Joo
menyangkal mengaku hanya ada sesuatu di matanya.
“Kau harus pergi sekarang, Aku harus menghadiri sebuah
pertemuan.” Ucap Min Joo
“Kau
bahkan tidak membawa kunci mobil atau tasmu. Ke mana kau akan pergi?” ucap Yun Soo melihatnya, Min Joo meliriknya dengan mata
yang basah.
“Apa kau memakai sepatu yang
nyaman? Ini
adalah hari yang sempurna untuk berjalan-jalan. Cuacanya bagus dan begitu juga
sepatumu.” Kata Yun Soo, Min Joo menatapnya dengan
sedikit senyuman.
Keduanya sudah berjalan ditaman, Min Joo sudah mulai
tenang mengajak duduk karena kakinya terasa
semakin sakit. Yun Soo pun bertanya alasan Min Joo
menangis, Min Joo hanya bisa menghela nafas. Yun Soo mengingatkan ia juga
menangis di depan Min Joo yang sama sekali
bukan seperti pria yang jantan.
“Aku sudah memberitahumu kenapa
aku marah. Apa kau
juga tidak bisa bercerita kepadaku?” kata Yun
Soo
“Aku akan memberitahu jika kau
berjanji untuk merahasiakannya.” Ucap Min Joo, Yun Soo
menegaskan dirinya itu tidak
seperti Kayle. Min Joo sempat tertawa mendengarnya.
“Dari mana kira-kira aku harus mulainya? Jika aku mulai dari 10 tahun yang
lalu, maka Aku harus begadang sepanjang
malam. Ini pasti tentang Suk Ho” Kata Min Joo mengakuinya
“Kau menyukai dia ‘kan” ucap Yun Soo sudah bisa menebaknya, Min Joo pikir
keadaan ini sangat lucu.
“Kau sudah mengenalnya selama 10
tahun. Kenapa
kau tidak mengatakan bagaimana perasaanmu?” kata Yun
Soo, Min Joo mengaku takut kalau Suk Ho nanti lari darinya.
“Jika aku mengatakan kepadanya
tentang perasaanku, segalanya
bisa jadi canggung di antara kami. Aku
akan kehilangan dia sebagai teman. Itu
sebabnya.” Jelas Min Joo
Yun Soo pun bertanya alasan Min Joo sekarang menangis. Min Joo menceritakan karena mengetahui bahwa Suk Ho menyukai
wanita lain, membuatnya binggung dan akhirnya menangis, lalu memastikan kalau Yun Soo akan merahasiakanya
semuanya. Yun Soo menyakinkan akan merahasiakanya.
“Tapi apa kau tahu, kurasa itu bukan cinta. Kau tidak bisa menyembunyikan... cinta sampai selama itu. Jika kau benar-benar mencintai
orang itu, maka kau tidak
akan tahan tanpa mengungkapkan perasaanmu kepada mereka.” Ucap Yun Soo blak-blakan, Min Joo sempat terdiam
mendengarnya.
“Aku juga tidak menyukaimu... Kau terlalu terus terang.” Ejek Min Joo, Yun Soo menyuruh Min Joo seharusnya
memperjuangkannya. Min Joo merasa sudah
terlalu tua untuk langsung melakukannya.
“Berusia 35 tahun adalah usia yang
baik untuk memulai cinta yang baru.” Kata Yun
Soo
Min Joo menegaskan dirinya itu baru 34 tahun, Yun Soo
kaget karea berpikir Min Joo
seusia tuan Shin. Min Joo mengaku tak ingin
memanggilnya “oppa” dan bicara secara formal jadi berbohong usianya pada Suk
Ho, menurutnya jika tahu Suk Ho menyukai wanita muda, seharusnya tidak berbohong.
“Kau lebih manis daripada Geu Rin.” Ungkap Yun Soo mulai memuji. Min Joo melirik sinis, Yun
Soo tersadar kalau sudah kelepasan bicara.
“Kau sepertinya tahu banyak lebih
daripada aku.” Sindir Min Joo, Yun Soo tersadar
berusaha menyangkalnya.
“Ya... Yang aku tahu... adalah bahwa kau seorang wanita
yang sangat keren. Kau
cantik, kau benar-benar kompeten dan keluargamu kaya. Jadi aku harus mengumpulkan
keberanian untuk berterus terang. Hanya
sebanyak itu yang aku tahu.” Ucap Yun Soo
“Terima kasih untuk mengatakannya. Ayo kita kembali.” ucap Min Joo.
Yun Soo khawatir karena melihat kaki Min Joo sakit
sekarang, Min Joo pikir masih bisa berjalan dan akan
melihat apa hubungan ini
persahabatan atau cinta. Keduanya pun kembali
berjalan bersama, Min Joo memikirkan Bagaimana jika ada yang
mengambil foto mereka lagi sedang berjala dimana. Yun Soo
akan mengaku kalau sedang mengikuti Min Joo, Min Joo tak mau karena pasti Penggemarmu
akan memakannya
hidup-hidup. Keduanya tertawa berjalan dengan tawa
bahagia.
Disebuah cafe
Suk Ho mengaku sedih Kayle tidak memberitahunya, karena seharusnya
mengatakan tentang adopsi. Kayle menceritakan itu
mungkin tidak penting di Amerika tapi
Korea sedikit berbeda jad tidak
ingin dipermainkan. Suk Ho merasa pasti
sudah banyak menyakitinya. Kayle bertanya kapan Suk
Ho melakukanya.
“Sebelum aku menghilang, Aku mengatakan kepadamu kalau aku
tidak menjalankan sebuah
panti asuhan.”ucap Suk Ho
Flash Back
Kayle yang akan dikeluarkan mengatakan tidak
memintanya untuk memberikan makan tapi hanya ingin bermain music, namun Suk Ho memperlakukannya seperti seorang yatim piatu.
“Itu pasti terasa tidak pantas.” Kata Kayle tersenyum, Suk Ho juga merasa tak tahu bisa berbicara
omong kosong karena Kayle pasti
merasa marah, sambil menghela nafas kalau hidup
itu seperti bumerang.
“Ada sesuatu yang lebih penting.
Ke mana kita akan pergi untuk liburan? Jika
kita tidak bisa pergi ke luar negeri, kita
akan pergi ke Pulau Jeju, kan?” kata Kayle bersemangat
“Yang aku tahu pasti... adalah bahwa orang tua biologis
dan orang tua asuhmu, mereka semuanya
adalah orang baik. Bagaimana
kau bisa begitu senang? Dan Kenapa
kau berbicara tentang liburan?” ucap Suk Ho heran
“Aku harus membuatnya lebih besar sekarang, Orang tua asuhku masih marah
kepadaku. Mereka
tidak setuju aku meninggalkan Juilliard.” Cerita
Kayle
“Ayo kita pergi ke luar negeri.
Kita akan mulai dengan Amerika.” Ucap Suk Ho, Kayle
setuju pun saling high five dengan kepalan tangan, dengan penuh semangat karena akan
menjadi populer di Amerika.
Ponsel Suk Ho berdering, dengan cepat Suk Ho menerima
ponselnya lalu terlihat tertawa bahagia.
Min Joo berdiri dengan mata melotot marah, memperingatkan
agar Suk Ho tak melakukanya. Suk Ho menjelaskan Mereka
menawarkan iklan. Min Joo menegaskan anak
band perlu
lebih banyak kesempatan untuk tampil di atas panggung, bukan syuting iklan.
“Baiklah. Lalu Kenapa aktor tidak berakting saja
dan jangan melakukan iklan? Mereka
pikir itu cocok dengan Yun Soo jadi kenapa harus
menolaknya? Dia bisa menabung untuk biaya sekolah Chan Hee. ” ucap Suk Ho menjelaskan.
Min Joo tak percaya dengan geram.
“Sangat menakjubkan karena dia
mendapat tawaran untuk berada dalam
iklan grup Jaeo. Kenapa
kau bertingkah?” ucap Suk Ho mulai berdebat.
“Lalu Kenapa kau mencemari citra Yun
Soo... dengan
melibatkan dia dengan Grup Jaeo?” kata Min
Joo dengan nada tinggi
“Kupikir ini hanya pendapat
pribadimu, Min Joo.” Ejek Suk Ho, Min Joo hanya
melirik sinis dengan helaan nafas.
Di studio latihan
Geu Rin memberitahu Ada empat
lagu lagi milik Sung Hyun di album Choi Joon Ha dan
Min Joo bertanya apa mereka
ingin melakukan aransemen ulang dari
lagu-lagu itu. Jae Hoon bertanya Apakah Choi Joon Ha tidak masalah dengan hal itu. Geu Rin memberitahu Joon Ha sendiri yang menawarkan.
“Kita harus membahas ini dengan
Suk Ho.” Ucap Ha Nul
“Secara pribadi, aku ingin kita
untuk mencoba lagu milik Man
Shik atau aku. Kita
harus mempertimbangkan untuk membuat lagu baru.” Kata
Kayle
Suk Ho masuk studio melihat semua anaknya bekerja
keras hingga larut malam. Jae Hoon melihat Suk Hoterlihat
senang dan bertanya apakah memiliki
kabar baik, Kayle berpikir mereka akan segera
berlibur. Suk Ho memberikan kepalan tanganya agar Kayle diam sebentar.
“Kita memiliki tawaran iklan lain.” Ucap Suk Ho, semua menjerit tak percaya termasuk Geu
Rin, Kayle dan Jae Hoon berteriak bahagia sambil berpelukan. Ha Nul dan Yun Soo
juga ikut bahagia.
“Tunggu dulu. Kalau begitu, Apa itu iklan bir?” tanya Jae Hoon karena ingin minum bir.
“Itu adalah iklan apartemen!” kata Suk Ho, Kayle penuh semangat merka harus
berada di atas sana untuk mendapatkan penawaran seperti itu, karena Citra publik adalah yang menjadi
tujuan mereka sekarang
“Iklan ini bukan untuk Entertainer
Band, tapi Ini hanya untuk Yun Soo.” Ucap Suk Ho, Kayle kaget untuk kedua kalinya. Hanya Ha
Nul yang melonggo dan bangga.
“Kau selalu mendengar berita... tentang bagaimana orang tidak
bertanggung jawab kepada
anak-anak mereka. Tapi
Yun Soo membesarkan anaknya sendiri dengan menjalani mimpinya. Mereka mengatakan kau seorang
model yang sempurna untuk apartemen
"With Me".” Jelas Suk Ho
Jae Hoon mengingat kalau Apartement itu milik Grup
Jaeo, Suk Ho membenarkan. Kayle kembali protes menuduh Yun
Soo itu benar-benar
berkencan dengan Min Joo jadi mendapat tawaran itu, Ha Nul mengeluh Kayle selalu saja berpikiran buruk.
Yun Soo menegaskan dirinya tak berkencan menurutnya tak
mungkin bisa berkencan dengan Min Joo. Jadi Berhenti bicara omong
kosong. Suk Ho tiba-tiba mengetuk meja untuk meminta perhatian.
“Sekedar informasi, dia tidak
ingin kau menerima tawaran itu. Dia
melakukannya karena berpikir itu
akan merusak citra Yun Soo. Jadi Bagaimana
menurutmu?” ucap Suk Ho pada Yun Soo.
“Aku tidak... Aku tidak
tahu apa aku bisa menanggungnya sendiri. Bisakah kita melakukannya
bersama-sama?” kata Yun Soo dengan wajah gugup, Ha Nul
meyakinkan kalau Yun Soo itu sangat sempurna untuk iklan ini bahkan memuji Tim
publisitas Jaeo sangat
pandai.
“Tidak bisakah aku hanya berdiri
di latar belakang? Aku
tidak perlu dibayar untuk itu.” Ucap Kayle merengek
pada atasanya, Suk Ho mengatakan itu membuat Kayle payah jadi jangan lakukan itu.
“Kau harus mentraktir kami untuk sesuatu yang enak setelah kau mendapatkan
bayaranmu. Dan bisakah
kita pergi melakukan perjalanan?” kata Kayle
sudah tak sabar, Suk Ho menjelaskan mereka akan pergi setelah menyelesaikan
iklan Yun Soo. Kayle kembali mengeluh sangat menyebalkan
sekali.
“Geu Rin,temui tim publisitas Grup
Jaeo besok... Ah...Tidak,
sebenarnya. Ke kantor kita terlebih dulu... dan kita bicarakan hal-hal
terkait kepentingan kita sebelum
kau bertemu dengan mereka.” Kata Suk Ho, Geu Rin
mengerti
Kayle kembali melancarkan serang pada Yun Soo kalau ia mengencani
Min Joo jadi mendapatkan tawaran itu
untuknya, Suk Ho dan Geu Rin saling melirik dengan senyuman
bahagia. Kayle pun meminta bayaran akan bisa mendapatkan satu apartement dari
iklan Yun Soo.
Syuting pun dimulai sebuah studio disulap jad sebuah Living
room yang terlihat nyaman. Yun Soo dengan baju hawai memegang segelas minuman,
duduk disofa terlihat gugup berbicara didepan kamera, dengan kalimat “Apa yang kau
pikirkan?? Apa kau mau... untuk hidup bersama... with
me?” sutradara
berteriak “Cut”memuji kalau itu cukup bagus lalu berjalan mendekati Yun Soo
“ Yun Soo, mari kita pikirkan saat
kau pertama kali mulai berkencan. Itu sangat manis. Itu sangat.... sangat manis. Kau tahu apa yang aku maksud, kan?
Kau pasti bisa melakukannya.” Ucap sutradara, Kayle diam-diam mencoba minuman yang
akan digelas, Sutradara meminta make up untuk menghapus keringat Yun Soo. Suk Ho
mengambil kesempatan mengambl spoon dari tangan Geu rin.
“Pikirkan tentang wanita yang kau
cintai, Jantungmu berdebar untuknya.” Ucap Suk Ho mencontohnya senyum bahagia, Yun Soo masih
saja terlihat kaku.
“Bukan seperti itu, Jika kau
berpikir tentang ibu Chan Hee, maka kau
akan sedih.” Kata Suk Ho, Yun Soo binggung merasa
sangat buruk dalam hal ini dan bertanya apa yang harus dilakukanya.
“Kalau begitu, berpikir tentang selebriti yang
kau sukai. Kau tak
pernah tahu. Setelah kau menjadi populer, kau mungkin akan berkencan dengan
selebriti yang cantik. Aissh.... Beruntungnya
kau. Aku sangat cemburu!” kata Suk Ho dengan senyuman
bahagia.
“Tidak ada waktu untuk bercanda sekarang” ucap Yun Soo dengan wajah khawatir, Suk Ho
meminta agar Yun Soo fokus saja lalu mengatakan mereka sudah siap melanjutkan
syuting.
Min Joo datang ke lokasi syuting, Suk Ho menduga temanya itu pasti bosan
berada dirumah. Min Joo mengatakan hanya ingin
memeriksa apa modelnya memang tidak cocok untuk iklan.
Sutradara pun akan memulai meminta mereka lakukan
dengan baik kali ini. Yun Soo masih terlihat gugup dengan wajah tertunduk, ketika mengangkat
wajahnya senyum bahagia terlihat karena melihat Min Joo didepanya. Sutradara
pun senang karena senyuman terlihat sangat manis dan natural
Yun Soo mulai berjalan dan duduk disofa, tatapan tertuju
pada Min Joo dan berkata “Apa yang kau pikirkan? Apa kau mau... untuk hidup bersama? With Me” Mata Min Joo terkejut karena Yun Soo itu sedang berbicara
denganya tatapan serius. Sutradara berteriak cut menurutnya itu hebat dan Sangat bagus, tapi meminta untuk melihat kamera, lalu bertanya kemana
tatapan Yun Soo tadi saat berbicara. Yun Soo meminta maaf.
Kayle mengejek dengan kalimat “With Me” sambil memeluk
Jae Hoon. Geu Rin menghitung sudah berapa banyak Yun Soo mengulang. Suk Ho
melirik ke arah Min Joo yang mengipas wajahnya padahal tak terasa panas, lalu
menatap pada Yun Soo dan akhirnya tersenyum seperti bisa mengartikan semuanya.
Ia menaruh tangan di pundak Min Joo dengan senyuman
mengejek, Min Joo menyuruh untuk menutup mulutnya saja. Suk Ho yakin kalau Artikel
itu benar, Min Joo langsung menendang kaki Suk Ho
dengan sangat keras. Suk Ho menahan kesakitan untuk tak menjerit. Geu Rin
melihatnya bertanya ada apa, Suk Ho tak bisa berkata-kata mencoba menahan rasa
sakitnya.
Di mobil
Kayle dan Jae Hoon mengoda Yun Soo dengan kalimat “Apa
kau ingin hidup bersama denganku, Presdir
Yeo?” Yun Soo hanya bisa diam menyuruh keduanya untuk berhenti mengodanya. Ha
Nul pun memuji Yun Soo melakukan sesuatu yang bagus, Suk Ho duduk didepan hanya
bisa menahan senyuman karena Yun Soo menyukai Min Joo.
Geu Rin mengatakan bisa juga melakukannya dengan sangat
baik, dengan wajah mengoda melirik Suk Ho ingin mengatakan
kalimat seperti Yun Soo, tapi baru saja mengatakan “Apa kau
mau...” Suk Ho langsung memotongnya menyuruh Geu Rin menyetir
saja dengan benar. Keduanya tertawa bersama-sama.
Kayle keluar kamar sambil menari hula-hula dengan kaca
mata hitam dan pakaian hawai merasa sangat bahagia. Jae Hoon mengeluh melihat
tingkah Kayle berlebihan karena mereka pergi ke
Gapyeong, bukan Hawaii. Chan Hee ikut juga menari
hula-hula bersama, Kayle memperingtakan agar a menganggunya karena Dalam
pikirannya sekarang itu Hawaii.
“Appa, apa kita akan pergi
sekarang?” ucap Chan Hee penuh semangat.
“Chan Hee, kita akan pergi setelah
Bibi Geu Rin tiba di sini.” Ucap Ha Nul, Chan Hee
bertanya keberadan bibi Geu Rin sekarang.
“Dia pergi berbelanja untuk
membuatkan makanan enak untukmu.” Kata Yun
Soo, Kayle berharap Geu Rin membeli daging sapi juga dengan wajah bahagia.
Buah semangka, minuman, mie ramen dan bahan makanan
lainya sudah berada di kursi belakang. Suk Ho mengajak mereka masukan bahan makanannya
ke mobil van lalu menjemput anak-anak. Geu Rin yang duduk disamping kemudi bertanya apakah Tuan
Byun dkk akan bertemu disana. Suk Ho memberitahu mereka pergi
menggunakan mobil Man Shik. Geu Rin mengerti dan
mengaku sangat bersemangat.
“Apa kau sangat bahagia dengan hal ini?” kata Suk Ho
“Iya.... Ini liburan pertamaku. Aku tidak bisa pergi, bahkan saat
aku masih di kuliah jadi Aku
sangat gembira.” Kata Geu Rin
“Sampai mana kau kuliah saat itu?” tanya Suk Ho, Geu Rin mengingat semester ganjil pada
tahun kedua.
“Apa jurusanmu?” tanya Suk Ho, Geu Rin menjawab Kedokteran
Hewan. tidak
cukup baik di kampus.
Suk Ho pikir jurusan kedokteran
hewan sempurna
untuk Geu Rin karena akan
sangat bagus dalam memberikan suntikan untuk anak anjing. Geu Rin menceritakan dosennya jurusan itu tak cocok
untuknya karena wajahnya terlihat seperti anak anjing lalu matanya merasakan silau. Suk Ho melihatnya lalu
mengajak Geu Rin untuk mampir ke satu tempat lagi. Geu Rin bertanya
kemana mereka akan pergi.
Suk Ho mengajak Geu Rin pergi ke toko kacamata, Geu Rin
memilih satu kacamata sambil mengatakan Kacamata
hitam adalah kewajiban dalam sebuah perjalanan, dan
bertanya pendapat Suk Ho dengan kacamata pilihanya. Suk Ho menyuruh Geu Rin
untuk memilih dan memakainya sendiri. Geu Rin binggung.
“Kau akan merengek sepanjang jalan
ke Gapyeong karena terlalu silau” kata Suk Ho, Geu
Rin mengatakan ia baik-baik saja.
“Pilih satu sebelum aku berubah
pikiran.”kata Suk Ho, Geu Rin mengodanya dengan berpikir untuk memilih
sesuatu yang mahal.
“Pilih sesuatu yang terlihat bagus
untukmu.” Tegas Suk Ho mengejeknya.
“Aku cantik, jadi semuanya
terlihat baik untukku.” Kata Geu Rin bangga dengan
menaruh dua tangan diwajahnya, Suk Ho setuju lalu menyuruh Geu Rin memilih
salah satu kacamata.
Geu Rin memilih salah satu kacamata dengan bingkai besar
dan menanyakan pendapatnya. Suk Ho melihat itu bagus. Geu Rin tersenyum lalu
melihat penampilanya di cermin, Suk Ho terus menatap Geu Rin terlihat sangat
terpana dengan kecantikanya.
Kayle mengandeng Chan Hee menjerit bahagia masuk ke dalam
perkarangan Villa, Semuanya saling bergotong royong membawa barang. Min Joo
dengan kaca mata hitam dan topi pantainya kagum ternyata tempatnya memang
benar-benar nyaman dan bagus. Yun Soo tak bisa menutupi rasa bahagia melihat
Min Joo yang berdiri tak jauh darinya.
Man Shik mengeluh Min Joo yang bawa banyak sekali
makanan,Min Joo yakin mereka akan menghabiskan semua nanti. Kayle pun masuk
lebih dulu ke dalam rumah bersama Chan Hee. Tuan Byun mengeluarakan sebuah
botol dari cooler box. Suk Ho sudah bisa menebak kalau itu Minuman
keras ginseng.
Tuan Byun dengan bangga mengatakan minuman itu buatannya sendiri. Man Shik mengeluh karena Seharusnya
Tuan Byun membawa whiski berusia 21 tahun. Tuan Byun pikir Man Shik tak tahu meminuman itu sangat
baik untuk laki-laki, jadi menurutnya lebih baik
Man Shik tak meminumnya. Man Shik mengatakan bukan berarti menolaknya dan
bertanya Bagaimana bisa minuman itu baik
untuk mereka. Tuan Byun membisikan sesuatu pada Man Shik yang
membuatnya tertawa bahagia.
Min Joo masuk dengan makan terbungkus kain, Yun Soo dan
Kayle langsung menyerbu ingin tahu apa yang dibawanya. Min Joo mengatakan membawa Daging
sapi Hanwoo dan lobster. Kayle langsung mengangkat jempolnya, memuji kakak yang
Chaebol (kaya) itu memang terbaik. Min Joo menjerit, Kayle mengoda dengan berkata “Apa kau ingin hidup
bersama, kakak yang Chaebol?”
Yun Soo ikut marah karena Kayle mengodanya, Min Joo pikir
Kayle belum pernah dipukul dengan lobster, mengeluarkan dari tas dengan lobster
ukuran jumbo. Kayle pun memilih kabur. Geu Rin masuk rumah dengan membawakan satu
pak botol air minum, Suk Ho ingin membantu tapi Ha Nul lebih dulu berlari
membantunya, memperingatkan Geu Rin akan terluka kalau membawa barang yang
berat. Geu Rin mengucapkan terima kasih dan merasa senang karena tempatnya
sangat bagus, Suk Ho terlihat gelisah karena melihat Ha Nul yang memberikan
perhatian pada Geu Rin.
Man Shik, Geu Rin dan Kayle berada dalam satu tim bermain
bola, sementara Yun Soo, Jae Hoon dan Min Joo satu tim yang berbeda dengan tim
lawan. Tuan Byun, Suk Ho dan Ha Nul duduk menonton sambil bertawa, melihat
permaian dua tim.
Chan Hee duduk sendirian memberikan semangat pada Min
Joo. Man Shik terus saja tak bisa mengembalikan bolanya, Suk Ho dan Ha Nul
tertawa melihatnya, Tuan Byun mengejek kalau itu sangat menyedihkan. Tuan Byun
mengejek Man Shik itu masih muda dalam hatinya tapi harus berusaha keras, setelah itu harus mengosongkan perut karena ingin
mengisi lobster.
“Kita harus menaruh moncong pada mulut Kayle. Suaranya sangat keras.” Ucap Suk Ho melihat keduanya bermain.
“Ah.. Yun Soo cukup atletik.” Komentar Ha Nul melihat tim Yun Soo dkk selalu menang.
Suk Ho bertanya apakah Ha Nul tak ikut bermain.
Aku
masih terluka karena menggendongmu.” Kata Ha
Nul kesal
“Aku tidak memintamu untuk
menggendongku dan biasanya
bisa berjalan dengan baik.” Kata Suk Ho membela
diri
Ha Nul mengejek mendengar ucapan Suk Ho, keduanya tertawa
bersama-sama, menurutnya ia harus merekam saat mengendongnya. Suk Ho mengoba
mengalihkan pembicaraan dengan mengeluh sangat panas. Di lapangan Geu Rin
mencoba untuk mengembalikan bola, dua pria yang duduk dikursi terlihat terpana.
Geu Rin beberapa kali ingin menendang bola, tapi akhirnya
terjatuh, dua pria langsung bergerak. Suk Ho terhenti ketika melihat Ha Nul
berdiri dan langsung menanyakan keadaan Geu Rin dengan wajah khawatir. Geu Rin
mengatakan baik-baik saja dan kembali berdiri, Suk Ho menatap Ha Nul seperti
merasakan ada seseorang yang menyukai Geu Rin juga, teringat kembal saat di
mobil.
Flash Back
Ha Nul bertanya kapan Suk Ho akan mendapatkan
SIM lagi. Suk Ho saat itu bepikir Ha Nul merasa
kasihan kepada Geu Rin karena menyetir seharian.
Lalu ketika menyusul Geu Rin, mendengar Geu Rin yang
bicara di telp dengan Ha Nul mengatakan itu tak mungkin Suk Ho karena sengaja datang
untuk bekerja. Yang terakhir kalau Geu Rin itu tak diadopsi jadi berbeda
keluarga dengan Ha Nul.
Geu Rin terlihat bersiap untuk menendang bola lagi tapi
kakinya lebih tinggi dibanding bolanya, Ha Nul kembali duduk merasa heran Geu
Rin sampai mempertaruhkan hidupnya untuk melakukan itu. Suk Ho menatap Ha Nul dengan tatapan
sedih, Ha Nul meminta Geu Rin untuk lebih berhati-hati lagi.
bersambung ke episode 18
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar