Geu Rin melihat sepasang cincin dalam kotak, mengaguminya
kalau cincin itu sangat cantik dan bertanya untuk siapa cincin itu. Ha Nul
memasangkan cincin di jari manisnya, lalu menatap lebih dekat dan
mengangungkapkan perasanya kalau ia menyukainya dan mengajaknya berkencan.
“Hei... Ha Nul.... Apa yang
sedang kau lakukan? Apa
yang kau pikirkan?” ucap Geu Rin menyadarkan
lamunan Ha Nul dengan mengutarakan perasannya.
Ha Nul ingin mengeluarkan kotak cincinya, terdengar
teriakan dari bawah memanggil Geu Rin, akhirnya kotak cincinya dimasukan
kembali. Terlihat Jae Hoon menjerit kesakitan dibawah dan Kayle berusaha
menenangkanya. Geu Rin berteriak menanyakan apakah terluka. Jae Hoon menjerit
merasakan sangat kesakitan karena terkilir.
Ha Nul ikut panik bertanya apakah kakinya patah, Kayle
terlihat sedih memanggil Geu Rin untuk cepat turun, Geu Rin memperingatkan
untuk tak memegangnya dan akan segera turun. Ha Nul pun hanya bisa menghela
nafas panjang kalau rencananya gagal.
Suk Ho sudah ada dikantor polisi, langkahnya terhenti
lalu menelp Joon Suk ingin mantan atasannya itu menebak keberadanya. Joon Suk
hanya diam saja. Suk Ho yakin Joon Suk itu pasti
sudah bangun sekarang.
“Aku membawa video tentang KTOP yang merusak
kehidupan dua
pemuda yang tidak bersalah ke kantor polisi untuk mengadakan pemutaran
perdananya. Kau akan
bisa segera menyaksikannya, jadi
tunggu saja. Itu akan
segera diputar.” Ucap Suk Ho, Joon Suk
langsung menutup ponselnya dengan wajah sangat marah.
“Lee Ji Young.... Jadi Kau memutuskan untuk bergabung
dengan Suk Ho.” Ucap Joon Suk sudah mengerti keadaanya.
Spanduk bertuliskan (Kami
akan menjadi polisi yang bisa dipercaya masyarakat) terlihat dalam ruangan polisi. Suk Ho sudah duduk
didepan polisi memperlihatkan video sebagai bukti kalau Ha Nul dan Jinu tak
bersalah.
Dalam video terlihat Ha Nul yang menarik baju Ji Nu, lalu
terkena pukulan kayu dan yang memukul terlihat jelas kalau itu Joo Han, polisi
dengan serius menonton videonya. Suk Ho pikir polisi bisa
membuka kembali kasus itu. Polisi merasa kalau memang yang terjadi seperti itu
maka sangat luar biasa.
Geu Rin menyetir mobil, bertanya pada Ha Nul apakah Kayle
dan Jae Hoon tidur. Ha Nul menengok kebelakang, mengatakan keduanya itu sudah pingsan. Geu Rin merasa keduanya pasti lelah
karena pergi ke banyak tempat, menurutnya semua itu
terlihat seperti orang dewasa tapi
kenyataan semuanya
masih anak-anak. Ha Nul menyangkal kalau ia
bukan anak-anak.
“Kau juga seorang anak-anak, bahkan Kau baru saja lulus dari SMU.” Ucap Geu Rin
“Yun Soo bertemu dengan cinta
pertamanya dan
memiliki Chan Hee ketika ia berusia 20 tahun.”
Kata Ha Nul membela diri, Geu Rin mengatakan Yun Soo itu bisa
dipercaya dan dewasa.
“Apakah kau mengatakan bahwa aku
belum dewasa?” ucap Ha Nul kesal
“Bukan itu yang aku maksud. Itu karena kau terus bersikap
seperti kau sudah dewasa. Padahal Kau,
Jae Hoon dan Kyle semuanya sama.” Jelas Geu
Rin
“Kalau begitu, jika aku
mendapatkan pacar yang benar-benar cantik dan memperkenalkanmu kepadanya, bagaimana perasaanmu?” tanya Ha Nul memancing
“Gadis yang benar-benar cantik
membutuhkan penanganan yang sulit. Temukan
saja seseorang dengan hati yang baik.Hanya seseorang... dengan penampilan yang cukup saja agar kau tidak malu. Hei... Apakah kau sedang berkencan?” kata Geu Rin dengan sedikit menjerit.
Ha Nul tersenyum berpikir Geu Rin itu cemburu, Geu Rin mengatakan Bagaimana
jika paparazzi mendapatkan sesuatu tentang Ha Nul
karena sekarang Vokalis band itu sudah
cukup menarik perhatian publik. Ha Nul mengatakan hanya
mengatakan "jika".
“Bagaimana jika aku membawa
pulang... seorang
gadis yang terlihat sepertimu dan
mengatakan aku berkencan dengannya? Bagaimana
perasaanmu? Apakah
kau akan marah atau terganggu atau mungkin
meraskan sesuatu?” ucap Ha Nul kembali bertanya agar lebih jelas.
“Aku akan terganggu....” Kata Geu Rin yang membuat Ha Nul tersenyum, tapi
langsung hilang dengan perkataan Geu Rin.
“Itu berarti aku akan mati. Mereka mengatakan setiap orang
memiliki... kembarannya. Tetapi jika kau bertemu
kembaranmu lebih dari tiga kali, kau mati. Jika kau membawa seseorang yang
terlihat seperti aku, maka aku
akan melihat dia lebih dari tiga kali, yang berarti aku akan mati. Aku mulai takut.” Kata Geu Rin sedikit menjerit ketakutan
“Kau lebih menakutkan, karena
mengatakan hal seperti itu.” Keluh Ha Nul lalu
memilih untuk menopang kepalanya, memilih untuk tidur. Geu Rin pun menyuruh Ha
Nul tidur saja nanti akan membangunkanya kalau sudah sampai. Ha Nul melonggo
karena Geu Rin tak mengerti kalau ia sedang kesal.
Yun Soo mengelus kepala anaknya yang sedang tertidur, Suk
Ho datang dengan membuka pintu dan memberi kode untuk keluar sebentar. Di depan
meja makan, Suk Ho bertanya apakah semuanya berhasil. Yun Soo memberitahu Ga
Eun akan menikah. Suk Ho tersenyum bahagia karena mendengar ibu Chan Hee yang
ingin menikah.
“Tidak..... Ga Eun akan menikah dengan orang
lain.” Ucap Yun Soo
“Apa? Dia menghubungimu untuk
memberitahu hal itu?!! Apa-apaan ini ?!! Apakah
dia ingin kau memberinya hadiah pernikahan atau sesuatu? Apa masalahnya?!! Dimana pernikahannya?!! Kapan? Haruskah aku mengacaukannya? Aku pandai dalam menyebabkan
masalah.” Ucap Suk Ho kesal sambil mengoyang-goyangkan meja.
Yun Soo bisa sedikit tersenyum melihat sikap Suk Ho yang
membelanya, Suk Ho pikir lebih baik mereka tertawakan
saja menurutnya yang terjadi dalam hidup Semua
berubah dan merasa yakin sekarang para gadis-gadis
akan berbaris, mengatakan Yun Soo itu sangat
keren dan Ga Eun akan meratapi
penyesalannya.
“Itu tidak baik. Dia harus bisa
bahagia.” Kata Yun Soo berhati lembut.
“Astaga. Aku tidak pernah tahu
kalau kau seorang pasifis.” Komentar Suk Ho
menepuk baju Yun Soo dengan bangga.
Tiba-tiba masuk Jae Hoon sudah memakain gips dikakinya
dipapah masuk oleh Ha Nul dan Kayle. Suk Ho bertanya apa yang terjadi, Kayle
menceritakan mereka sedang bermain permainan pertarungan ayam
untuk menentukansiapa yang membeli makanan, tapi
akhirnya Jae Hoon malah terluka.
“Mereka mengatakan itu tidak
terlalu buruk. Tendonnya
mengalami radang, dan itu akan memakan waktu sekitar tiga hari sebelum
membaik. Syukurlah
bukan lengannya, benarkan?” ucap Geu Rin sebagai
Manager seperti harus bertanggung jawab pada Suk Ho
“Dalam waktu sesingkat itu, dia
datang kepadaku. "Bukan
lengannya. Tangkis dia dengan kakimu."” Kata Jae
Hoon bangga.
“Kau memiliki keterampilan dan memilih bagian tubuh mana yang
harus dilukai.” Sindir Suk Ho
Geu Rin meminta maaf karena Seharusnya
bisa mengawasi lebih ketat. Ha Nul berusaha
mengalihkan pembicaraan dengan bertanya pada Yun Soo apakah bertemu
dengan ibunya Chan Hee. Kayle baru ingat dan
langsung bersemangat mendekati Yun Soo menanyakan hasilnya. Jae Hoon juga ikut
bertanya apakah Ga Eun ingin kembali berkencan.
Kayle mengomel kalau bukan lagi berkencan tapi tinggal
bersama dengan wajah tersenyum bahagia. Yun Soo terlihat binggung menjawabnya.
Geu Rin melihat raut wajah Yun Soo seperti hatinya
terluka lalu bertanya apa yang terjadi. Yun Soo tertunduk
bingung menjelaskanya. Suk Ho akhirnya berbicara memberitahu Ga Eun akan
menikah dengan pria lain. Semua langsung berteriak kaget.
“Dimana pernikahannya? Aku akan
berbaring di depan pintunya!” teriak Kayle marah.
“Kalau begitu kau akan ditangkap. Kita harus cerdas untuk melakukan
balas dendam.” Ucap Jae Hoon dengan wajah serius, Ha
Nul menanyakan keadaan Yun Soo sekarang dengan wajah khawatir.
“Bagaimana mungkin dia baik-baik
saja? Kenapa
dia ingin bertemu? Apakah dia ingin hadiah pernikahan?” teriak Geu Rin mengebu-gebu.
“Kenapa kalian bisa mengatakan hal yang sama
persis seperti tuan Shin?” komentar Yun Soo sambil
tersenyum.
“Ini adalah respon alami dari
setiap manusia dan Kau yang
aneh.” Kata Suk Ho
“Kurasa... Aku tidak harus bernyanyi di
pernikahannya, kan?” ucap Yun Soo, semua kembali
menjerit bahkan Kayle memberikan tinjuan. Suk Ho pun mengajak Geu Rin dan Ha
Nul untuk bicara diluar sebentar.
Geu Rin memesan dua Americanos
dan jus kiwi lalu membawaka ke meja. Wajahnya
terlihat serius kalau polisi menyelidikinya lagi, Ha Nul pun tak percaya Ji Young
memiliki videonya. Suk Ho menjelaskan Ji Young memilikinya sebagai
jaminan dan polisi akan memulai
penyelidikannya.
“Jika mereka meminta kau untuk
datang sebagai saksi, jangan
takut, karena itu akan membuktikan kau tidak bersalah. Kita sudah hampir sampai. Jadi Kita tunggu saja.” Ucap Suk Ho menyakinkannya, Ha Nul menatap Geu Rin lalu
mengangguk mengerti.
Ji Nu menerima telp dari Suk Ho dikamarnya, Suk Ho yang
ada diruangan kerjanya bertanya apakah Ji Nu sudah
melihat video yang dikirimkan, Ji Nu menjawab sudah mendengarkanya.
“Seluruh percakapan antara Joo Han
dan Ji Young ada di sana, tentang
memanfaatkanmu. Mereka
menyelidiki kembali kasus tersebut, jadi jangan khawatir dan tidur yang nyenyak.” Ucap Suk Ho, Ji Nu mengangguk mengerti lalu menutup
telpnya.
Ji Nu pun duduk diatas tempat tidurnya, lalu mengatakan “Terima
kasih, Hyung...” merasa semuanya bisa terbuka karena
Suk Ho dengan mata berkaca-kaca.
Joo Han berdiri dari tempat duduknya terlihat shock,
Polisi dengan bawahnya membawakan surat perintah penangkapan, lalu memberitahu
Joo Han ditangkap atas tuduhan melakukan pengancaman
terhadap Jinu, secara
hukum dan karena menjebak Jo
Ha Neul.
“Ada resiko bahwa kau akan
menghancurkan barang bukti, jadi
kami akan menggeledah kantormu sekarang juga.”
Kata Polisi
Joo Han meminta untuk menunggu sebentar, karena melihat
semua ruanganya digeledah tapi dua polisi sudah memegang lenganya agar tak
kabur. Joo Han melepaskan dengan wajah marah, lalu berusaha menelp Joon Suk.
Ponselnya Joon Suk bergetar, ia melihat telp dari Joo Han
tanpa mengangkatnya. Seorang wanita yang duduk didepanya membahas Joon Suk mendapatkan
Asia Award sebagai produser terbaik. Joon Suk
bersikap rendah hati merasa belum menjadia apa-apa dan sudah mendengar itu saat
berada di Taiwan.
“Iya. Para artis KTOP menerima undangannya,kan?” kata si wanita, Joon Suk pun kembali mengangguk. Ponsel
Joon Suk kembali bergetar.
“Kenapa kau tidak menerimanya? Itu
pasti mendesak.” Ucap si wanita, Joon Suk
memilih tak mengangkatknya karena bukan sesuatu yang penting dan menaruh ponselnya
dibangku agar tak mengangguk.
Joo Han dibawa oleh polisi menuruni tangga gedung Ktop,
beberapa orang melihtnya. Joo Han pun sempat menatap gedung yang membuat
dirinya menjadi posisi Direktur sementara, tapi sekarang hanya seorang diri
pergi ke kantor polisi.
Diruang interogasi, Polisi memperlihatkan video dibagian
akhir yang memperlihatkan kaki seseorang yang mengambil gambar. Polisi pikir Joon Han sudah menyingkirkan sepatu sneaker ini, karena mereka sduah menggeledah
kantor dan rumahnya tapi tidak
bisa menemukannya. Joo Han mengaku sepatu itu
bukan milikinya.
“Tentu, itu satu kemungkinan, lalu Berikutnya adalah... foto ini. Katakanlah kau tidak ingin
mengganggu kehidupan pribadinya. Ini
adalah kau, kan?” ucap Polisi memperlihat
foto Joo Han yang sedang mengamati Ji Nu dari belakang dan Video milik Ji Young
yang memperlihatakan wajahnya.
“Kita tidak perlu membuang waktu
dengan basa-basi. Apa
kau melakukan sendirian, atau ada seseorang di belakangmu? Jika ada seseorang, bisakah kau
membuktikannya? Itulah
yang diperlukan.” Ucap Polisi
“Aku tidak merencanakan ini. Aku benar-benar serius.” Kata Joo Han tak mau membuka mulut.
“Apakah kau menyiratkan bahwa
agensi tersebut memerintahkanmu untuk
melakukan hal ini untuk
menekan Jackson memperbaharui kontrak mereka denganmu?” kata Polisi, Joo Han mengatakan kalau ia tidak... merencanakan
“Itu ambigu. Lalu, siapa yang merencanakan
ini? Apakah
kau punya bukti untuk mendukungnya? Sudah
berapa lama Lee Joon Suk menjagamu?” kata
Polisi
“Aku ingin berbicara dengan
Presiden Lee Joon Suk. Aku
harus memberitahu dia bahwa aku...” ucap Joo
Han gugup
Polisi memberitahu kalau Joon Suk sudah mengetahuinya,
Joo Han melotot kaget tak percaya Joon Suk hanya diam saja.
Man Shik masuk ke kantor mengeluh Suk Ho yang tidak
mengatakan sepatah kata pun tentang hal itu sampai sekarang. Suk Ho mengaku kalau ia sendiri
tidak yakin dan baru saja
menyerahkan videonya ke polisi kemarin dan
sudah tidak ada lagi padanya.
“Tuan Byun telah memberi bantuan
yang sangat besar.” Kata Suk Ho memeluk pundak
Tuan Byun dengan bangga.
“Aku? Aku datang ke sini karena
aku tidak ingin makan sendirian, dan
akhirnya memberimu tumpangan.” Kata Tuan Byun, Suk Ho
hanya bisa tertawa mendengarnya, Man Shik dan Min Joo hanya bisa menghela nafas
melihat tingkah Suk Ho yang menyelesaikan masalah sendiri.
Suk Ho sudah ada dimobil menelp Ji Nu bertanya apakah
sudah di jalan, lalu
berpesan untuk tak perlu takut atau gugup dan akan bertemu nanti.
Ha Nul bertanya Apakah Jinu datang sendirian. Suk Ho mengatakan tidak
karena manajernya juga menemani.
“Apakah kau sudah memakan sesuatu? Apa kau
merasa baik-baik saja?” tanya Suk Ho pada Ha Nul
sambil menengok
“Dia tidak mau makan apapun. Aku ingin setidaknya dia makan
bubur.” Kata Geu Rin khawatir. Ha Nul mengatakan akan makan
nanti.
“Ayo kita makan sesuatu yang enak
nanti... Bertahanlah sedikit lagi. Semuanya akan berlalu.” Kata Suk Ho
“Aku baik-baik saja sekarang... Aku benar-benar sudah baik-baik
saja.” Kata Ha Nul menatap keluar jendela mobilnya.
Didepan pengadilan sudah ada mobil “Sekilas
info, SBC” dan banyak wartawan. Ji Young turun dari mobil merahnya sendirian,
dengan memantapkan hati berjalan melewati wartawan yang sudah menunggunya.
Semua langsung mengajukan pertanyaan “Nona Ji Young... Bagaimana perasaanmu? Apa ceritanya? Bagaimana perasaanmu tentang hal itu? Katakanlah sesuatu.”
Ji Young hanya diam dan terus berjalan dengan pentugas pengadilan yang
memberikan jalan padanya. Tiba-tiba kepala Ji Young terkena kemparan telur,
langkahnya sempat terhenti tapi kembali berjalan tanpa rasa takut. Lemparan
telur semakin banyak, beberapa pelajar wanita mengumpat kalau Ji Young itu
pembohong sambil melempar telur terus menerus.
Tuan Lee yang baru datang terlihat kebinggungan, akhirnya
langsung berlari memeluk anaknya. Pecahan telur pun terlihat mengenai badannya
berteriak untuk meminta untuk berhenti. Ji Young menangis melihat ayahnya, Tuan
Lee pun membersihkan pakaian anaknya yang nempel kulit telur menyakinkan kalau Semuanya
baik-baik saja karena ada ayahnya disisinya. Ji Young
terus menangis, Tuan Lee pun mengajak mereka untuk segera masuk.
Ha Nul, Geu Rin dan Suk Ho baru berjala ke parikran
melihat dari kejauhan Ji Young yang mendapatkan lemparan telur dan umpatan dari
fans yang tak menyukainya dan banyak wartawan yang mengerbunginya. Ha Nul
terdiam melihat wartawan, seperti trauma dengan kejadian sebelumnya. Suk Ho pun
mengajak mereka untuk segera masuk ke ke dalam.
Wartawan pun langsung berlari ke arah Ha Nul yang baru datang ingin meminta
konfirmasi, Suk Ho sebagai seorang CEO Agensi Manggo, meminta perhatian dan
mencoba melindungi Ha Nul.
“Terima kasih atas kerja keras kalian, Kami akan merilis pernyataan
resmi. Kami
harus masuk, jadi mohon kerja samanya.” Ucap Suk
Ho lalu berusaha memberikan jalan pada Ha Nul untuk segera masuk pengadilan.
Wartawan masih mengajukan pertanyaan “Bisakah kau mengatakan sesuatu tentang keadaan
sekarang? Apakah kau berteman dengan Ji Young? Apakah kau akan menuntut KTOP?” Ha Nul dkk
berjalan terus tanpa membuka mulutnya.
Ha Nul, Suk Ho dan Geu Rin melewati sebuah lorong. Tiba-tiba Ibu Ji Young menjerit histeris
memanggil Ha Nul. Suk Ho langsung menahanya agar tak mendekat. Ha Nul dan Geu
Rin melihat ibu Ji Young yang terlihat menangis.
“Aku malu pada diriku sendiri, tapi kau tahu seberapa dekat ibu
dan ayahmu... denganku,
kan?” ucap Ibu Ji Young sambi menangis.
“Apa yang sedang kau lakukan?” kata Geu Rin maju terlihat sangat marah.
“Ji Young baru saja memasuki usia
20 tahun. Apakah
kau akan membiarkan dia berakhir di balik jeruji besi? Aku sudah menyelidikinya. Mereka mengatakan dia tidak akan
pergi ke penjara jika Ha Neul meminta
pengampunan pada hakim.” Ucap Ibu Ji Young pada Geu
Rin
“apa kau ingat, yang kau katakan kepadaku? Saat aku pergi ke rumahmu dan
memintamu untuk meyakinkan Ji Young, Apa
yang kau katakan kepadaku saat itu?” teriak Geu
Ri geram
Ibu Ji Young dengan sinis mengatakan “Apakah kau mengatakan dia tidak akan melakukan
sesuatu seperti ini? Kita lebih baik jujur saja. orang tuamu meninggal karena dia jadi kau tidak pernah
tahu.”
“Apa yang kau katakan tentang dia? Kau mengatakan semua hal yang
mengerikan dan
memandang rendah Ha Neul. Dan apa yang baru saja kau katakan? Kau bilang Meminta pengampunan?!!” teriak Geu Rin murka.
“Aku mohon padamu... Aku akan memohon seribu kali
lagi... Tolong bantu Ji Young. Tolong bantu dia.... Tolong, Ha Neul.” Ucap Ibu Ji Young berlutut depan Geu Rin dan juga Ha
Nul, Geu Rin pun menariknya.
“Kami tidak akan pernah meminta
pengampunan pada hakim.!!!” Teriak Geu Rin, Ibu Ji
Young mengingatkan Ha Nul itu berteman dengan Ji Young.
“Dia dimasukkan ke dalam masa
percobaan sementara dia tidak bersalah. Ada apa denganmu? Kau tidak punya hak! Bisakah kau menyebut dirimu
manusia?!!! Orang macam apa kau? Kenapa kau
bisa melakukan ini?!!!” jerit Geu Rin
histeris
Suk Ho pun menarik pinggang Geu Rin agar bisa tenang,
tapi Geu Rin sangat marah terus menjerit histeris kalau ibu Ji Young ibu bukan
manusia karena berani mengatakan itu. Ha Nul hanya diam melihat kemarahan Geu
Rin dan Ibu Ji Young yang memohon padanya.
Joo Han dan Ji Young sudah duduk dibangku terdakwa
bersebelahan.
“Pada tanggal 11 September 2015, terdakwa Kim Joo Han dan Lee Ji
Young setuju untuk
menjebak Lee Jinu, yang sedang dalam keadaan mabuk. Mereka menyeretnya ke tempat
kejadian dan
berencana untuk menuduhnya memperkosa Lee Ji Young. Namun, Jo Ha Neul muncul di
tempat kejadian, jadi
mereka memukulnya dan melaporkannya ke polisi. Pada akhirnya, dia dituduh
sebagai pemerkosa.” Ucap Jaksa, Ha Nul, Ji Nu,
Suk Ho, Geu Rin duduk dibagian bangku belakang.
“Terdakwa Lee Ji Young memiliki
ambisi untuk menjadi seorang penyanyi. Dia
bersungguh-sungguh tapi itu mimpi yang sulit dijangkau, jadi akhirnya dia membuat pilihan
yang salah. Dia tahu kalau dia salah, dan karena itulah dia menyerahkan
sebuah bukti penting... untuk
saksi.” Ucap Pengacara untuk Ji Young, orang tuan Ji Young
duduk dibangku paling depan.
“Terdakwa Kim Joo Han berada di
dekat Jinu... selama 10
tahun. Dia
menjaga Lee Jinu, yang sedang berusaha untuk pulih, dan menemui dokter secara
teratur. Dia setia
kepada agensinya dan akhirnya membuat kesalahan. Namun, dia tulus saat menjaga Lee
Jinu... sebagai
seorang manajer.” Kata Pengacara Joo Han,
terlihat Joo Han yang sudah memakain baju tahanan melirik pada Suk Ho seperti
merasa sangat menyesal.
Akhirnya Ha Nul yang duduk dibangku depan sebagai Saksi.
“Hari itu, aku pergi ke tempat
dimana Lee Ji Young dan aku sering
kesana untuk mengobrol... Pintunya
terbuka... Aku masuk ke dalam... dan melihat seseorang... mencoba memperkosanya.” Ucap Ha Nul
Video milik Ji Young pun diputar pada ruang sidang,
terdengar suara Joo Han yang memarahi Ji Young karena memanggil Ha Nul untuk
datang. Ji Young mengatakn tidak memanggilnya karena Ha Nul itu temannya,
yang sering
datang ke sini, tapi tidak pernah datang di malam hari. Ji Nu duduk sebagai saksi.
“Kenapa dia datang saat itu? Dengarkan aku.... Kau tidak tahu apa yang akan dia
lakukan setelah dia bangun.” Kata Joo Han, Geu Ri
yang mendengar dan menonton video sampai menangis, Ji Young panik bertanya yang
harus mereka lakukan sekarang.
“Kau jelas memanggilnya.. karena kau tidak percaya
kepadaku.” Ucap Joo Han, Ji Young berteriak
mengaku kalau ia tidak percaya kepadanya. Joo Han menyuruh Ji Young untuk diam.
Suk Ho melihat Geu Rin yang menangis dan terlihat shock,
memegang tanganya untuk bisa tetap tenang. Hakim pun bertanya pada Ha Nul
apakah ada yang ingin dikatakan.
“Aku... tidak ingin Lee Ji Young... dihukum karena tuduhan palsu.” Ucap Ha Nul, semua yang ada dibangku langsung
bergemuruh, air mata Geu Rin makin deras.
“Memangnya kau pikir siapa kau? Siapa kau berani memutuskan
apakah aku dihukum atau tidak? Kau
pikir siapa kau?! Kau ingin
aku mati!!” teriak Ji Young histeris, Suk Ho terus memegang tangan
Geu Rin agar tak membuat keributan
Hakim meminta agar Ji Young untuk diam dan tenang, Ji
Young makin histeris tak terima Ha Nul memaafkan semua perbuatanya. Pengacara
Ji Young meminta Ji Young untuk tenang dan duduk. Ha Nul juga meminta tidak
ingin Kim Joo Han dihukum untuk
penyerangan. Semua semakin tak percaya dengan yang
dilakukan Ha Nul pada dua terdakwa, Ha Nul menengok ke arah Suk Ho, terlihat
ada senyuman dari wajah keduanya, dengan mata berkaca-kaca.
Ha Nul duduk di pinggir danau dengan senyuman bahagia,
Suk Ho mondar mandir mengaku sudah membuatnya kecewa, padahal ingin Ha Nul itu mempermalukan mereka di
depan semua orang, padahla i berjuang
begitu keras untuk mendapatkan foto
dan video itu.
“Aku merencanakan semuanya dan sudah melakukan semuanya serta menunggu hari ini. Kau bermain menjadi "pria
yang baik". Baiklah,
kau bosnya.” Ucap Suk Ho geram, Ha Nul tertawa
melihat sikap Suk Ho
“Ya ampun, kau terdengar sangat
tua. Siapa
yang menggunakan ungkapan itu sekarang ini?” ejek Ha
Nul
“Terserah... Kenapa kau membiarkan mereka
berdua bebas? Aku
mengerti tentang Ji Young, Karena
dia memberiku videonya dan semua. Tetapi
kau tidak seharusnya membiarkan Joo Han bebas.” Kata
Suk Ho
“Kenapa kau mengomel padaku? Jinu
juga tidak ingin dia dihukum.” Ucap Ha Nul
“Isshh... Kalian berdua membuatku gila. Bagaimana kau bisa membiarkan
mereka bebas dari hukuman setelah
semua yang kau lalui? Menghajar
mereka sampai menjadi bubur tidak akan cukup. Lakukan lagi. Batalkan apa yang
sudah kau lakukan!” kata Suk Ho gemas
Ha Nul berkomentar itu lucu, Suk Ho bertanya apa yang
lucu, Ha Nul mengejek Suk Ho yang lucu. Suk Ho bercanda ingin mencekik leher Ha
Nul dengan mengumpatnya anak nakal, lalu menegaskan dirinya itu sangat marah
tapi dengan sangat yakin Geu Rin pasti akan membunuhnya. Ha Nul pikir tak
masalah.
Geu Rin berteriak marah kalau Ha Nul itu bukan Tuhan atau
buddha, Ha Nul berlindung dibalik badan Suk Ho mengatakan Keduanya itu mengajarkannya untuk memaafkan. Geu Rin semakin berteriak marah yang diucapkan itu Memaafkan, sambil memperingatkan untuk tak membuatnya tertawa.
“Astaga, kau menakutkan. Apakah kau selalu seperti ini? Kau benar-benar menipuku.” Ucap Ha Nul melihat mata Geu Rin yang mendelik
“Kau layak mendapatkannya... Itu bukan pengampunan dan membuang-buang emosi.” Teriak Geu Rin ingin memukul Ha Nul, sementara Ha Nul
yang berlindung menjulurkan lidahnya mengejek.
Suk Ho mengerti tentang Membuang-buang
emosi lalu meminta Ha Nul mendengarkan kakaknya dan mendorong
Ha Nul berdiri didepanya. Ha Nul menjerit Suk Ho malah menyerahkanya. Geu Rin
dengan mata penuh dendam akan membunuhnya sekarang, Ha Nul mencoba mencari
perlindungan.
Geu Rin mengambil pajangan menara eiffel, Man Shik dan
Min Jo menjerit kalau itu akan menyakiti seseorang. Suk Ho mengambilnya mencoba menenangakan kalau nanti memukulnya
maka Ha Nul tidak bisa tampil di depan
kamera, lalu memberikan kotak tissue untuk memukulnya., Ha Nul
menjerit Suk Ho malah memberikan yang lainnya.
Keduanya pun berkejaran mengelilingi Man Shik dan Min
Joo, Geu Rin kesal karena keduanya itu sudah membuat mereka sangat
menderita. Man Shik akhirnya menangkapanya, Suk Ho
menyuruh Geu Rin memukul bagian mana saja kecuali bagian kepala. Min Joo pun
meminta Ha Nul membiakan Geu Rin memukulnya satu kali. Geu Rin pun sudah siap untuk membunuh Ha Nul dengan
kotak tissue, Ha Nul langsung menunduk dan kotak tissue langsung mengenai wajah
Man Shik. Geu Rin terkejut dan tak enak hati pukulan malah kena Man Shik bukan
Ha Nul.
Kayle memanggil semuanya untuk berkumpul dengan
mengeluarkan kue tar. Chan Hee pikir ada seseorang yang ulang tahun. Kayle
memberitahu kalau acara ini lebih menarik dibanding ulang tahun. Yun Soo memuji
Kayle benar-benar bijaksana bahkan sampai membeli kue. Jae Hoon memberitahu kalau ia
tidak suka kue cokelat. Kayle
memberitahu ia beli kue dengan
whipped cream dan meminta Ha Nul untuk cepat
berkumpul.
Ha Nul keluar kamar dengan senyuman bahagia, Yun Soo
heran melihat hanya menyalakan satu lilin saja. Kayle memberitahu kalau itu
artinya Ha Nul akan memulai hidupnya lagi sejak hari ini. Ha Nul pun mengucapkan terimakasih pada Kayle. Geu Rin
meminta Ha Nul untuk segera meniup lilinya, Ha Nul pun meniupnya semua pun
langsung bertepuk tangan dengan wajah gembira.
Jae Hoon melihat Ha Nul yang meniup dengan ludah yang
muncat jadi hari makan dibagian sisi kananya. Ha Nul malah memukul tangan Jae
Hoon karena tak boleh makan kue miliknya, dengan senyuman jahilnya. Geu Rin
mengajak semua bersulang jus jeruk untuk Entetainer Band.
Suk Ho berjalan masuk kedalam gedung Ktop, semua pegawai
langsung melihatnya dengan wajah kebingungan karena Suk Ho berani datang.
Akhirnya Suk Ho dan Joon Suk saling berhadapan seperti seorang atlet yang ingin
bertanding dan penuh dendam.
“Bagus sekali.... Aku harus menyerahkannya
kepadamu. Kau
menyelamatkan mereka berdua dari lubang.” Ucap Joon
Suk
“Pujianmu tidak membuatku bahagia. Aku tidak ingin berurusan
denganmu, tapi akan mengatakan ini untuk
terakhir kalinya. Joo
Han.. berakhir
dengan masa percobaan satu. Orang-orang
dewasa mencoba... mendorong
anak-anak ke dalam lubang, tapi
Ha Neul dan Jinu membayarmu dengan cara ini.” tegas Suk
Ho, Joon Suk bertanya lalu kenapa.
“Jadi, kita tidak perlu mengganggu satu sama lain
lagi. KTOP dan
Mango Entertainment... harus
menjalani jalan masing-masing dan bermain adil.” Kata
Suk Ho
“Lucu mendengarmu mengatakan
"bermain adil". Ini
adalah perlombaan tikus. Aku
tidak yakin jika "bermain adil" berlaku untuk industri ini. Kau lakukan saja tugasmu. Aku akan melakukannya seperti
bagaimana aku selalu melakukannya.” Balas Joon
Suk
“Kuharap kita tidak perlu
berselisih lagi.” Ucap Suk Ho lalu
meninggalkan ruangan.
“Apakah itu... mungkin? Setelah kau mengetahui ada
masalah yang lebih besar di antara kita, kau yang akan tersingkir, bukan
aku... Baiklah.... Bermain adil sesuai yang kau mau
sekarang.” Kata Joon Suk penuh dengan dendam,
Semangkuk ramyun dibawakan pelayan untuk Ji Nu dan Suk
Ho, dengan lahapnya Ji Nu menghabiskan makannya. Suk Ho berkomentar hanya makan
ramen saja yang di inginkan anak asuhnya, Ji Nu
bertanya apakah ia boleh pergi belajar di luar negeri
sekarang?
“Apakah kau benar-benar ingin
pergi? Semua
orang tahu kau tidak bersalah dan bersorak untukmu sekarang. Kenapa kau melarikan diri?” kata Suk Ho
“Aku tidak melarikan diri. Tapi Aku benar-benar ingin belajar
musik. Sudahlah... Lupakan. Coba kulihat apa yang bisa
kulakukan.” Kata Ji Nu melihat senyuman Suk Ho
mengejek
“Yah, aku bisa melakukannya
untukmu. Tapi
kenapa kau harus... Ah..Baiklah... Aku akan melakukan penelitian dan
memberikan informasinya kepadamu.” Kata Suk
Ho
Suk Ho mengingatakn Ji Nu untuk berhenti minum alkohol dan pil
tidur, Ji Nu mengaku tidak minum alkohol lagi
dan mengurangi pil tidurnya, menurutnya i tidak
bisa berhenti jika tidak melakukannya perlahan. Suk
Ho pun bertanya bagaimana Ji Nu bisa pergi ke luar negeri dengan keadannya. Ji
Nu sudah berkonsultasi dengan Dokter kalau rencana itu ide yang
bagus, mengejek Suk Ho yang tak tahu apa-apa. Suk Ho dengan
kesal menyuruh Ji Nu makan saja semaunya.
Man Shik dkk sedang berkumpul bersama, Suk Ho tiba-tiba
masuk mengatakan tentang Ramen dan meminta mereka diam sejenak, lalu mengatakan
kalau anggota bandnya makan mie instan dengan sangat
nikmat dan bisa makan 100 mangkuk tanpa
jeda. Man Shik langsung bertanya apa yang dikatakan tadi oleh
Suk Ho ditelp.
“Kedengarannya seperti iklan mie
instan.” Ucap Man Shik dengan tanganya yang membentuk panah. Suk
Ho pun membalasnya dengan berkata “Bingo!” Semuanya langsung menjerit gembira, Suk Ho mengatakan hanya makan mie instan dan ternyata Rasanya sangat lezat hari
ini.
“Benarkah? Kalau begitu saat kau
mulai mengemudi lagi, kita
mungkin akan mendapatkan iklan mobil.” Kata Geu
Rin bahagia
“Kenapa kau melakukan ini
kepadaku?” sindir Suk Ho, Geu Rin yang polos tak
mengerti kalau ucapanya salah.
“Bagaimanapun, Geu Rin, beritahu
anak-anak... untuk
berhenti makan mie instan dan mulai olahraga” kata
Suk Ho, Geu Rin binggung padahal mereka akan syuting
iklan mie instan.
“Mereka harus langsing agar
terlihat baik di TV.” Kata Suk Ho bahagia. Geu
Rin mengerti dan dengan wajah bahagia langsung keluar dar kantor.
Min Joo memberitahu Suk Ho kalau Lagu entertainer band
terus menaiki tangga lagu. Man
Shik merasa kedengarannya seperti uang yang mulai mengalir
masuk dan sangat bagus, Suk Ho seperti terlihat agak khawatir.
Di studio
Kayle dkk menjerit bahagi menerima berita dari Geu Rin,
Yun Soo tak percaya mereka akan syuting iklan sekarang. Kayle mengatakan semua
berkat Ha Nul merekajadi super
terkenal dan merasa senang Ha Nul yang mendapatkan tuduhan palsu.
“Hei.. Berpikirlah dulu sebelum
berbicara.... Aku mohon.... Tolong
berpikir sebelum berbicara.” Keluh Ha Nul, Kayle
pun meminta maaf.
“Bagaimanapun, tuan Shin
mengatakan kalian semua harus berdiet dan
berolahraga. Jadi,
tidak ada makanan ringan untukmu.” Ucap Geu
Rin
Jae Hoon bertanya apakah tak adaTteokbokki, Geu Rin juga mengatakan Tidak ada
makan bergoreng juga. Jae Hoon pikir mereka bertiga harus melakukan syuting
iklan. Kayle mengajak Jae Hoon dengan bahagia tak makan Toppoki
lagi.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Ty sinopsisnya mba (^_^)
BalasHapus