Dokter Kim melihat pasien di kamar rawat inap dengan para
dokter junior, lalu menanyakan keadaan pasien yang kepalanya dibalut perban. Si
pasien berteriak marah “Buat apa mau tahu kabarku, sialan
?!” lalu tiba-tiba terlihat kejang. Dokter Kim bertanya
apakah selalu begini. Seo Woo
membenarkan, lalu dokter Kim menyuruh agar membawa pasien ke
ruang konsultasi psikologis.
Tiba-tiba dokter Pi dengan baju operasinya melambaikan
tangan dari pintu, Seo Woo meliriknya, Dokter Kim pun melihat junior lain
memanggil Seo Wo dari pintu.
Akhirnya di depan meja receptionist semua berkumpul.
Dokter Kim menyindir baju yang dipakai Dokter Pi lalu meperingatkan sebelumnya, jangan
berkeliaran dengan baju operasi dan Jangan
pernah lupa untuk terlihat bermartabat sebagai ahli bedah syaraf.
Dokter Pi hanya bisa meminta maaf, Dokter Kim menunjuk
rambut Dokter Choi yang diwarnai, tapi akhirnya tak bisa berkata apapun,
setelah itu bertanya pada Dokter Pi kenapa melakukan itu karena pasti
ada alasannya.
“Dokter Hong Ji Hong melakukan
operasi freehand (tangan kosong) tanpa navigasi.”
Ucap Dokter Pi, Hye Jung melotot kaget.
“Jadi, kalian mau melihat bersama
Makanya kalian ribut-ribut ? Dimana
ruang bedahnya ?” tanya Dokter Kim
Ji Hong mengamati hasil CT Scan pasien dengan jeli,
dibagian atas Dokter Pi dan Seo Woo melihatnya. Dokter Pi bertanya-tanya Bagaimana
Ji Hong tahu harus memasukan karteter dimana tanpa navigasi, lalu bertanya apakah Seo Woo pernah
lihat yang seperti ini.
“Dulu hal ini sering dilakukan, tanpa
ada navigasi.” Kata Seo Woo menatap dingin
Ji Hong mulai siap melakukan operasi dan meminta agar
arahkan monitor adad disisi kirinya, dengan memberikan tanda lebih dulu setelah
itu meminta Pisau bedah, Seo Woo
dan Dokter Pi mengamati dari atas dengan serius. Ji Hong sudah bisa membuka
lalu meminta pengebor dan hanya melihat gambar langsung membuat lubang.
“Kalau sampai kateternya salah
masuk bagaimana ?” kata Dokter Kang khawatir,
“Hei.. Tolonglah, aku tidak ingin
memikirkannya.” Ucap Dokter Pi
“ Yang pasti pasien itu akan mati
karena kekurangan waktu.” Kata Seo Woo
Dokter Choi datang langsung bertanya apakah darahnya
sudah keluar, Dokter Pi menjawab belum keluar. Dokter Choi berharap agar cepat
keluar. Ji Hong melihat kembali gambar CT Scan lalu memasukan alat ke dalam
lubang, setelah itu meminta Hye Jung menariknya, sebuah kawat pun tertarik
keluar. Ia meminta agar siapkan jarum suntik.
Sebuah selang kecil di masukan pada ujung jarum suntik,
dan mulai menariknya. Semua yang menonton dari atas terlihat sangat tegang,
begitu juga Hye Jung yang duduk disamping Ji Hong. Tapi belum juga keluar
darah. Dokter Pi menghela nafas menurutnya sudah pasti tidak
akan bisa. Semua pun ikut menghela nafas panjang.
Ji Hong mulai memainkan selang dalam lubang, perlahan
darah kental pun keluar masuk ke dalam tabung. Semua yang ada diatas langsung
memberikan tepuk tangan, Dokter Kang memuji Ji Hong itu berbakat sekali, menurutnya sangat luar biasa dan Pasti
pacarnya banyak sekali.
“Dia sudah menikah, dengan teman
sekolahnya. “ kata Dokter Pi
“Dia belum menikah. Kenapa
menjadikan lelaki lajang sebagai suami orang ?”
komentar Dokter Kim sudah ada dibelakang mereka lalu tersenyum melihat Ji Hong
yang berhasil lalu keluar ruangan.
“Kudengar dia sudah menikah. Kau
juga dengar, kan ?” ucap Dokter Pi pada
temanya, Seo Woo menegaskan kalau Dokter Pi yang mengatakan. Dokter Pi seperti
tak ingat kalau memang ia yang mengatakannya.
“Periksa koneksi Wi-Fi-mu.” Ejek Seo Wo, Dokter Pi tahu Kali ini
salah, tapi bukan berarti selalu salah.
“Dia belum menikah, tapi pasti
playboy.” Komentar Dokter Choi, Dokter Pi setuju,
Dokter Kang yakin Ji Hong sudah tinggal bersama, Seo menyindir semuanya yang senang,
menebak-nebak, lalu bertanya apakah mereka Tidak
menyiapkan konfrensi. Dokter Kang dan Choi pun
langsung keluar ruanbga.
“Tapi, sepertinya mereka berdua
saling kenal. Apa Kau juga mengenalnya ?”
ucap Dokter Pi melihat dokter yang ada disamping Ji Hong,
Hye Jung menawarkan diri untuk menjahitnya, Ji Hong
bertanya apakah Hye Jung biasa melakukanya. Hye Jung mengatakan bisa karena selalu
melakukannya. Ji Hong menatapnya kalau ia belum
pernah lihat dan hanya
percaya yang dilihat.
“Kalau begitu, dokter saja yang
lakukan.” Ucap Hye Jung
“Aku percaya pada Kau saja.” Kata Ji Hong lalu meninggalkan ruang operasi.
Dokter Kim sudah menunggu didepan ruang operasi, lalu
menyindir Ji Hong yang Baru datang sudah bikin
pertunjukan. Ji Hong hanya bisa tersenyum nyengir,
Dokter Kim mengulurkan tanganya, Ji Hong pun menarihnya dan Dokter Kim langsung
memeluknya. Ji Hong merasa canggung sekali.
“Kalau begitu hari ini kau mulai perkenalan
diri.” Kata Dokter Kim
“ Apa kau Mau mengambil untung dariku ?Aku
masih libur beberapa hari.” Ucap Ji Hong
“Kalau begitu libur saja. Tapi Setidaknya sapa orang-orang dulu, Datanglah ke ruang konfrensi.” Kata Dokter Kim,
Ji Hong mengerti dan akan bertemu nanti, Dokter Kim
bertanya mau kemana, Ji Hong mengatakan Mau
memeriksa sesuatu.
Ji Hong kembali ke ruang operasi melihat Hye Jung yang
sedang menjahit, Hye Jung bertanya kenapa kembali
kemari, Ji Hong menjawabt Mau
memeriksa pekerjaan juniornya, karena tidak
tahu bagaimana pekerjaannya tapi
mengijinkannya
mengambil alih.
“Tipe ahli bedah syaraf yang tidak
pernah percaya orang.” Ejek Hye Jung, semua yang
ada di dalam ruangan tertawa,
“Kalian Ketawa ? Pasti lucu makanya kalian ketawa” kata Ji Hong lalu melihat Hye Jung yang menjahit dan
memujinya sangat pandai.
Hye Jung pun selesai menjahit dan meminta agar dipotong,
setelah itu menatap Ji Hong meminta agar diajari cara meletakan kateter tanpa
navigasi. Ji Hong memuji iu Bagus
kalau Hye Jung mau belajar,tapi sikapnya agak kasar.
“Sudah lama tidak bertemu gurumu, Apa kau kira bisa dapat yang kau inginkan?”ucap
Ji Hong
“Guru yang sepertinya habis makan
truk berisi mentega.” Sindir Hye Jung
“Apa ? Maksudmu aku terdengar
licin atau lihay ?”
kata Ji Hong semua yang ada diruangan tertawa, Ji Hong memperingatkan agar tak
percaya. Hye Jung memilih untuk menundukkan kepala menyibukan diri.
Hye Jung keluar lebih dulu lalu Ji Hong menyindir, Hye
Jung yang dingin sekali padanya,
lalu bertanya kenapa sikapnya seperti itu dan dulu juga begitu karena Menolak
pertolongannya bahkan pergi
menghilang dengan anak bersepeda motor itu dan
bertanya apakah Soo Chul baik-baik saja.
Apa kau mencariku untuk bertanya soal itu
?” ucap Hye Jung, Ji Hon mengatakan penasaran
bagaimana kabarnya.
“Guru, aku sudah lama bekerja. Tapi Guru bersikap seperti ini, aku bisa mengerti. Aku masih belum
menikah. Aku
banyak bertemu sunbae lelaki yang menghindari untuk pulang kerumah. Jadi Aku
sudah sering melihat hubungan yang tidak pantas.”
Cerita Hye Jung
“Kenapa mengatakan ini padaku ?” kata Ji Hong heran, Hye Jung pesan agar Ji Hong Baik-baik
pada In Joo eonni. Ji Hong heran Hye Jung Kenapa
mengungkit soal In Joo
“Pernikahan adalah hal yang
sakral.” Ucap Hye Jung lalu berjalan pergi, Ji Hong tahu memang
benar pernikahan sacral lalu bertanya-tanya kenapa Hye
Jung membahas masalah itu.
“Jadi maksudnya ...Dia bilang
pernikahanku dengan
In Joo harus sakral. Kenapa dia selalu menikahkan aku
?” ucap Ji Hong, lalu tersadar kenapa harus bicara
sendiri.
Sebuah gambar besar Dokter Jin terlihat didepan rumah sakit,
Dokter Jin dan beberapa dokter lainya berjalan melewati lorong saat itu
menemukan sebuah tissue yang ada dilantai, sekertarisnya pun meminta agar
Dokter Jin memberikan padanya.
“Tanamkan pemikiran sebagai
pemilik. Apa kita akan buang sampah dirumah
sendiri ? Beri peringatan
ke petugas kebersihan.” Ucap Dokter Jin, Sek
mengerti,
Tuan Jin memanggil anaknya dengan panggilan Direktur
Jin, dengan berbisik bertanya apakah sudah
siap untuk rapat. Dokter Jin menganguk dengan senyuman lebar. Tuan Jin
pun meminta agar meninggalkan mereka berdua.
Keduanya naik lift bersama, Dokter Jin bertanya apakah ayahnya Sudah
mengumpulkan suara direksi. Tuan Jin mengangguk
karena punya suara mayoritas, tapi siapa yang tahu sampai
semuanya dilaksanakan, karena Persahabatan 40 tahun tidak ada artinya.
“Bagaimana dia bisa begini kalau
menganggap aku teman ?” ucap Tuan Jin heran
“Selama ini aku sudah respek padanya sebagai pendiri, tapi
sekarang tidak lagi. Kita harus siapkan pemecatan.” Kata Dokter Jin sinis
“Lakukan dengan secepatnya. Direktur Hong sangat populer, tidak
baik kalau kita bertele-tele. Kalau ada yang menyerangmu, sama
dengan Ia menyerangku. Mereka mau menyingkirkan kita
berdua.” Kata Tuan Jin
“Aku sudah memberikan hasil selama
2 tahun aku memimpin, berani sekali mereka ?” kata
Dokter Jin tak terima
Tuan Jin mengingat kata-kata teman-temanya “Apa kita perlu membangun pusat
kesehatan manula ? Dia
bisa disana karena ayahnya." Dokter Jin pikir Jaman
sekarang pusat kesehatan manula bisnis yang bagus tapi
menurutnya pihak atas akan tahu keputusannya setelah waktu berlalu. Tuan Jin menepuk bahu anaknya dengan senyuman bangga
[Rapat Direksi Tahun 2016]
Dokter Jin mulai membahas mengenai
pembangunan pusat kesehatan manula, karena Orang
jaman sekarang hidup sampai 100 tahun menurutnya Ini
akan menjadi bisnis utama Rumah Sakit Gookil, sebuah pusat kesehatan manula. Tuan Hongm mengucapkan terimakasih pada Direktur
Jin atas
presentasinya.
“Namun, bisnis ini sudah banyak
dilakukan, buat apa kita membuatnya ? Lalu,
untuk apa kita membuka tempat begini untuk manula VVIP ?” kata Tuan Hong, Tuan Jin ikut berkomentar membantu
anaknya.
“Singkatnya, ini soal uang. Tingkat
biaya perawatan medis semakin tinggi, tapi pemerintah tidak perduli. Pendapat
publik juga tidak memihak pada kita. Mereka berasumsi kalau dokter
berusaha mencari untung dan tidak pengertian. Lalu Haruskah rumah sakit kelaparan ?” kata Tuan Jin
“Menurutku itu telalu ekstrim. Meskipun
tidak semua biaya perawatan dibayar, orang-orang masih tetap datang. Lalu,
kita juga punya perusahaan subsidiari yang menghasilkan uang. Membuat
sebuah pusat kesehatan manula, hanya demi keuntungan ...” kata Dokter Kim yang di potong oleh Tuan Hong
“itu Hanyalah sikap seorang pebisnis.” Kata Tuan Hong
“ Saat ini rumah sakit sudah
seperti sepeda yang berjalan tanpa rem. Jika
berhenti, maka akan jatuh. Kita bisa hancur jika tidak punya tempat pemasukan
tambahan.” Jelas Dokter Jin dengan mata melotot
“Rumah sakit, bukan bisnis.
Menghasilkan uang itu bagus. Tapi, kita harus lakukan dengan
niat baik.” Tegas Tuan Hong
“ Aku tahu kata ini bisa
memprovokasi. Tapi apakah anda tidak perduli
kalau rumah sakit ini hancur ?” kata Dokter Jin
menyindir
“Jadi Itu sebabnya anda memotong
setengah dari budget pusat
luka bakar ?Karena ingin membangun Pusat Kesehatan Manula ? Apa begini caramu menjalankan
rumah sakit ? Kalau
begitu, kau mau menutup yang lain kalau yang ini tidak menghasilkan ?” kata Tuan Hong yang membuat semua dewan direktur saling
berbisik.
Tuan Hong menegaskan mereka itu dokter, Daripada kehilangan gelar dokter lebih baik kalau
rumah sakit yang runtuh, Tuan Jin menyudahi dan
meminta agar melakukan pemungutan suara dengan menyebarkan kertas.
Dokter Jin kesal karena harus sampai kapan mereka dikontrol
si tua bangka Tuan Hong. Tuan Jin meminta anaknya agar mereka harus berhati-hati. Dokter Jin pikir Kalau Tuan Hong tidak perduli dengan bisnis, setidaknya
duduk manis saja.
“Dia hanya mengendus kesana kemari
dan merusak segalanya !” keuh Dokter Jin kesal
“Jadi, kau mau menyerah ? Apa Tidak membangun Pusat Kesehatan
Manula ?” tanya Tuan Jin
“Tidak akan menyerah ! Dokter-dokter yang lain juga
lucu. Terutama yang lulusan sekolah terkenal. Mereka
cuma bisa belajar dan tidak tahu mengejar rejeki. Makanya
ada dokter dari sekolah kurang terkenal. Mereka
paham artinya hidup, Karena
sudah pernah diinjak.” Kata Dokter Jin
mengebu-gebu. Tuan Jin tertawa melihat sikap anaknya.
“Kata orang, cacing akan meronta
kalau diinjak. Siapa yang tahu, kalau kau ini
pandai dalam hal bisnis ? Semua
yang tadinya rugi jadi untung sejak kau sentuh.” Kata
Tuan Jin bangga
“Aku harus segera pindah, dan
menyingkirkan Direktur Hong. Melihatnya
hari ini, rasanya sulit sekali. ” Kata Dokter
Jin tak sabar
Tuan Jin yakin Tidak akan mudah, karena bahkan Tuan Hong sekarang memanggil
Ji Hong. Dokter Jin bertanya apa saja yang
dilakukan ayahnya, dan Kenapa
selalu kalah dari Direktur Hong, dengan sedikit
berteriak bertanya Apa kurangnya ayah. Tuan Jin mengumpat Anaknya kurang ajar menegaskan kalau ia tak kalah tapi karena mereka sudah
lama berteman, jadi respek padanya.
Tuan Hong mengajak anaknya pergi kesebuah tempat
megetahui Ji Hong bahkan tidak sempat libur dan langsung kerja.
Ji Hong seperti sudah bisa dimengerti. Tuan Hong berdiri
disebuah lapangan luas memberitahu ingin membangun pusat
transplantasi organ
“Masa depan memperpanjang nyawa
manusia ... akan
ditentukan dengan transplantasi organ. Sementara Direktur
Jin, ingin membangun Pusat Perawatan Manula.” Kata Tuan
Hong
“Sudah ada pusat perawatan manula.” Kata Ji Hong
“Dia ingin menghasilkan uang. Dia
punya naluri bisnis, tapi picik sekali.” Ucap Tuan Hong sudah mengerti sifat anak dari temanya.
“Ayah, lupakan soal rumah sakit
hari ini dan temani aku. Bagaimana kalau makan malam ? Aku hanya akan menyapa beberapa
orang, Membereskan junior,
dan memasak makan malam.” Kata Ji Hong, Ayahnya pun
setuju.
Dokter Kang berdiri didepan podium dengan gambar operasi
ketua Gangster sambil menjelaskan Pasien Lelaki,
35 tahun, masuk IGD dengan kepala yang terluka parah, Saat tiba, kondisi mentalnya
dalam bahaya. Setelah dilakukan CT Scan,
tulang tengkoraknya pecah dan juga
ditemukan pendarahan epidural jadi mereka langsung
membawanya operasi. Ji Hong masuk dan duduk
dibangku belakang.
“Pendarahan epidural bukan hal
yang darurat. Kenapa mau buru-buru di operasi ?”
kata Yoon Do sinis, Hye Jung percaya diri memberitahu pasien mengalami
kejang.
“Pasien masih muda dan kondisi mentalnya
dalam bahaya saat tiba Kalau dia kejang , bukankah harusnya diperiksa lebih
jauh ?” ucap Yoon Do tak mau kalah
“Pasien masih sadar sementara
karena lucid interval. Ia kemudian pingsan lalu kami
bawa ke ruang operasi.” Tegas Hye Jung, Dokter Kim
dan Ji Hong yang mendengarnya terlihat serius.
“CT Scan tidak
menunjukkan kalau pendarahannya harus segera di operasi. Apa Kau
tidak melakukan kesalahan saat memeriksa kondisinya ?” kata Yoon Do sinis, Hye Jung mengatakan tidak
melakukan kesalahan.
“Kalau begitu, pasti ada kesalahan
lain sampai dia begitu. Kalau dia memang pingsan, harusnya
periksa kembali dengan CT Scan.” Ucap Yoon Do
“Pasien terus mengalami pendarahan
saat dilakukan operasi. Ia kehilangan darah lebih dari
50CC. Saat membedah adalah kenyataan bagi ahli bedah. Kalau
anda tidak percaya padaku, maka Aku
tidak akan bisa membuat keputusan dalam situasi darurat.” Tegas Hye Jung menatap Yoon Do
Seo Woo yang duduk dibelakangnya menatap sinis, sementara
Ji Hong yang mendengarnya tersenyum karena Hye Jung berani bicara walaupun
juniornya. Dokter Kim berdiri membenarkan pernyataan Hye Jung, kalau pembedahan
adalah kenyataan bagi semua ahli bedah. Jika mereka
tidak menghormati bidang yang mereka tekuni, maka siapa lagi yang akan
melakukannya dan akhirnya mengakhiri sesi
konferensi dan lampu pun dinyalakan.
“Aku ingin perkenalkan seseorang. Profesor
Hong Ji Hong. Silahkan kedepan. Hari ini
profesor Hong akan bergabung dengan kita. Aku
yakin kalian semua mengenalnya. Beliau adalah dokter yang sedang
naik daun di dunia kedokteran saat ini. Sulit
sekali aku memanggilnya kemari.” Ucap Dokter Kim
Ji Hong yang ada diatas panggung menyapa semuanya dengan
memperkenalkan dirinya. Hye Jung terdiam melihat mantan gurunya akhirnya
bertemu lagi. Semua pun memberikan tepuk tangan yang meriah menyambut
kedatangan Ji Hong. Dokter Kim memanggil Seo Woo bertanya Saat
ini kau bekerja dibawah siapa, Seo Woo menjawab Dokter
Jung Yoon Do.
“Dokter Hong Ji Hong dan Dokter Jung Yoon Do akan bekerja dengan fellow Yoo
Hye Jung dan
fellow Jin Seo Woo. Kalian tentukan ingin di dampingi siapa
dan beritahukan aku. Lalu, Dokter Yoo Hye Jung dan
Dokter Jin Seo Woo. Jika kalian terpilih oleh mereka,
Aku mohon tolong bekerja dengan baik.” Kata Dokter Kim. Yoon Do melirik Hye Jung yang duduk
tak jauh denganya. Hye Jung melirik pada Ji Hong, saat itu juga Ji Hong
memberikan senyumanya.
Hye Jung keluar lebih dulu, dengan Dokter Choi yang terus
mengikutinya seperti memiliki kekaguman yang mendalam. Seo Woo keluar paling
belakang memanggil mantan gurunya yang keluar bersama Dokter Kim, Ji Hong pun
menyapanya karena sudah Lama tak jumpa, sambil berjabat tangan lalu bertanya kenapa
Hye Jung
bisa disini juga”. Seo Woo tak membahasnya
“Aku suka sekali dengan esai anda
soal "Neurosurgery"” komentar Seo Woo
“Melihat kalian berdua, aku jadi
ingat masa lalu. Bagus sekali.” Ucap Ji Hong tertawa
dengan wajah malu. Dokter Kim bertanya apakah mereka saling mengenal
“Dia muridku, begitu juga Dokter Yoo Hyejung” kata Ji Hong, Dokter Kim tak percaya mendengarnya.
“Menarik sekali kau mengajar pada
2 orang yang jadi ahli bedah syaraf” komentar
Dokter Kim
“Aku bisa bangga karena
murid-muridku.” Kata Ji Hong, Seo Woo pin memohon bantuannya
mulai hari ini. Ji Hong pun setuju.
“Dokter Jin, kau tidak sedang
membujuk agar Dokter Hong memilihmu,kan ?” kata Dokter
Kim sedikit menyindir
Ji Hong pikir Seo Woo tahu tidak
perlu begitu menurutnya Kalau
kau mau kerja denganku, katakan saja. Seo Woo
mengatakan masih perlu banyak belajar pada Dokter Jung. Ji Hong pun bisa mengerti dan Mohon juga kerjasamanya mulai hari ini.
Flash Back
Dokter Jin memerintahkan anaknya untuk mendekati
Profesor Hong Ji Hong di departemennya karena tahu
Seo woo memang akrab dengan mereka semua Tapi, ayah punya rencana pada Ji Hong. Seo Woo mengerti dengan perintah ayahnya.
Seo Woo memanggil Dokter Kim mengatakan ada yang ingin
dibicarakan, Dokter Kim pun mengajak Seo Woo berbicara diruanganya. Seo Woo
merasatidak tahu alasan Dokter
Kim merekrut Dokter Yoo Hyejung dan tidak
ingin menghakimi asal sekolahnya tapi menurutnya
Hye Jung saat disekolah.... Dokter Kim langsung memotongnya.
“Ya, aku tidak ingin mengungkit
soal sekolahnya. Ayahmu
sendiri lulusan dari sekolah sejenis tapi sekarang jadi Direktur. Yang
paling penting dari seorang fellow adalah kemampuannya. Karena itu, kita merekrut Dokter
Yoo Hyejung.” Jelas Dokter Kim
“Dia sudah bekerja sebagai staf
bedah di rumah sakit lokal. Dia tidak akan memilih disini kecuali ada motif
lain.” Kata Seo Woo curiga
“Aku juga penasaran. Kenapa
Dokter Yoo datang kemari ? Meskipun
dirumah sakit kecil, sulit bisa menjadi staf bedah jika masih muda. Penghasilannya
juga bisa tinggi.” Ucap Dokter Kim
Hye Jung sedang berjalan dilorong, Dokter Choi
mendekatinya menetahui Hye Jung hari ini tidak punya pasien luar,
Hye Jung mengatakan hanya perlu
memeriksa ICU. Dokter Choi pun bertanya Hye
Jung ingin belajar dengan siapa duluan. Hye Jung pikir terserah dan membiarkan kedua seniornya
yang memilih
Dokter Choi berkomentar Hye Jung ikut keren, Hye Jung
melirik bertanya apa keren. Dokter Choi mengatakan tak ada alasan, hanya ingin
mengungkapkan kalau Hye Jung itu keren. Hye Jung tersenyum Membuatnya jadi ingat masa lalu
karena Dulu bersikap seperti anak kecil itu apabila dengan wali kelasnya dulu.
Yoon Do datang bersama dengan dokter Kang, Dokter Choi
dan Dokter Kang pun langsung menyingkir dan mengintip dari kejauhan. Hye Jung
langsung bertanya apakah Yoon Do Sudah tidak menganggapnya melakukan kesalahan dengan
melakukan operasi. Yoon Do mengatakan tidak lihat kondisi pembedahan
secara langsung.
“ Karena Pada hal yang tidak kulihat
langsung, maka aku menolak minta maaf.” Tegas Yoon Do
“Aku kira anda orang yang sulit, ini
mengejutkan.” Komentar Hye Jung, Yoon Do merasa Hye
Jung itu sedang mempermainkannya
“Anda keras kepala mirip anak kecil.
Awalnya
aku sedikit resah dengan sikap pemarah anda tapi sepertinya tidak perlu lagi. Meskipun
tidak melihatnya sendiri, harusnya percaya pada orang. Sikap
dokter saat ini payah sekali.” Kata Hye Jung lalu
melangkah pergi
Dokter Choi yang mendengarnya tak percaya Hye Jung berani
bicara, Yoon Do tak terima menganggap dirinya itu bukan dokter dan Juniornya
itu seperti gangster karena sudah
merawat ketua gangster ke IGD dan memperingatkan agar menjaga bicara, karena omonganya
itu kurang ajar sekali ?
“Dari awal dokter duluan yang
begitu. Aku, selalu mengembalikan apa yang kuterima.” Tegas Hye Jung lalu berjalan pergi, Yoon Do memanggilnya
dan langsung mendekati Hye Jung.
“Dokter Yoo Hye jung. Maaf, soal operasi
pendarahan epidural. Sekarang kita tidak punya hutang apa-apa lagi. Aku juga,
selalu mengembalikan apa yang aku terima.” Tegas Yoon
Do lalu berjalan pergi.
Seo Woo pun bertanya apa pendapat Ji Hong, Dokter Kim
binggung kenapa Seo Woo menanyakan pendapat Ji Hong. Seo Woo menjelaskan tidak
bisa cerita karena ini masalah pribadi. Tapi, menurutnya lebih baik departemen mereka melepaskan
dokter Yoo Hyejung.
“Apa Dokter Yoo, membuatmu takut?” kata Dokter Kim menerka, Seo Woo pikir untuk apa
merasa takut
“Seorang yang dari sekolah tidak
terkenal, bisa satu level denganmu. Kau
berasal dari keluarga mapan dan sekolah bagus. Jadi kau bersikap begitu. Orang
tidak tumbuh dengan sendirinya. Dokter Yoo, akan jadi rival yang
baik buatmu Apa Kau tahu kalau ada posisi
profesor dibuka tahun depan ? Posisinya
hanya satu..” Jelas Dokter Kim, Seo Woo terus meremas
tanganya.
“Aku akan tunjukan kalau dokter
Yoo Hyejung bukanlah rivalku dan penilaianmu salah soal dia.” Kata Seo Woo lalu meninggalkan ruangan
“Tidak memberitahu masalah
pribadimu padaku sama
dengan kau melawanku secara personal daripada
jika kau ceritakan. Ini adalah sisi baru yang kutahu
mengenai dokter Jin Seo Woo.” Tegas Dokter Kim Seo
Woo hanya tertunduk diam lalu pamit pergi
Hye Jung pergi ke sebuah ruangan dan mencari dari keyword
tapi hasilnya [TIDAK MEMILIKI AKSES MEMBUKA DOKUMEN] setelah beberapa kali mengetiknya hasilnya tetap sama. Dokter
Choi datang bertanya apakah Hye Jung tidak melakukan
pemeriksaan rutin ?
“Apa dokter tidak bisa memeriksa
berkas pasien ? Di
rumah sakit lama aku bisa lihat.” Kata Hye
Jung heran
“Jika pasien itu orang VIP atau
orang terkenal, maka berkasnya tidak bisa dilihat. Kau Mau mencari siapa ?” tanya dokte Choi, Hye Jung menjawab neneknya.
“Lalu Dimana aku bisa mencari berkas
perawatan ?” tanya Hye Jung, Dokter Choi menyarankan
Tanya saja ke bagian administrasi. Hye Jung pun langsung keluar ruangan, Dokter Choi yakin Pasti
ada sesuatu, lalu bertanya-tanya ada apa dengan
nenek Hye Jung.
Hye Jung berjalan di lorong sambil mengingat perkataan
bagian admnitrasi “Anda tidak bisa melihat berkas Kang Mal Soon. Tingkat keamanannya
tinggi. Kalau ingin melihat harus mengajukan permintaan. Meski kemungkinan
ditolak.”
Dokter Jin tiba-tiba lewat, melihat Hye Jung dan langsung
menghampirinya dan memberitahu kalau kerahnya terlipat, ingin memperbaikinya.
Hye Jung dengan cepat memperbaikinya sendiri. Dokter Jin tahu Belakangan
ini katanya hal seperti
bisa digugat sebagai pelecehan
“Termasuk pelecehan jika ada
serangan fisik atau ucapan yang melecehkan” kata Hye
Jung
“Kita saling percaya saja, Dunia sudah banyak berubah.” Ucap Dokter Jin
“Aku tidak akan menggugat anda.” Kata Hye Jung ramah
Dokter Jin berkomentar Hye Jung itu orang
yang menarik, lalu bertanya darimana asalnya. Hye
Jung mengatakan datang dari kota kecil. Dokter Jim menyuruh Hye Jung kerja yang
keras, karena Rumah sakit mereka memberi kesempatan pada pekerja keras dan Kerah baju ini mungkin terlihat
tidak penting. Tapi menunjukkan seberapa besar
mereka menghormati profesi sebagai dokter. Hye Jung mengangguk mengerti. Dokter Jin seperti tak
menyadari kalau Hye Jung adalah cucu dari Nenek Kang.
Dokter Choi mendorong trolly tiba-tiba ditahan oleh Ji
Hong dan bertanya apakah tadi juniornya pergi
dengandokter Yoo Hye Jung,
karena masih belum punya informasi nomor telpon. Dokter Choi bertanya apakah mau memberikanya.
Ji Hong menanyakan namanya, Dokter Choi pun menyebut
namanya Choi Kang Soo tahun pertama, lalu mengatakan kalau ada pertanyaan katakan saja
padanya karena dirinya yang paling banyak
tahu soal Dokter Yoo Hye Jung di
rumah sakit ini. Ji Hong tersenyum sambil
mengangguk.
Hye Jung berlatih memukul di dalam ring, pikirannya
kembali melayang saat 13 tahun yang lalu bertemu dengan Dokter Jin.
“Sayang sekali... Tapi aku tidak merasa bersalah
karena sudah berusaha keras. Aku juga sudah mengatasi semuanya sampai selesai. Kalau
kau bisa temukan bukti aku
tidak berusaha kerasmaka aku terima kalau dihukum.” Kata Dokter Jin,
Tiap mengingat ucapan Dokter Jin membuatnya memberika
tendangan keras.
Ji Hong memasak makanan dengan sangat lihai memegang
wajah lalu menaruhnya diatas piring pasta. Setelah itu menyuruh ayahnya untuk
duduk dan segera makan. Ayahnya menyindir anaknya seharusnya makan
jjajangmyeon
di hari pindahan. Ji Hong mengatakan Pasta
lebih mudah dibuat daripada jjajangmyeon dan
berjanji Lain kali dibuatkan.
Tuan Hong pikir tak perlu karena menyukai pasta.
“Hanya 2 laki-laki, membosankan.” Komentar Tuan Hong, Ji Hong heran kenapa membosankan
dan mengejek kalau ayahnya berpikir dirinya itu kurang baik pada sang ayah.
“Apa kau sudah dengar kabar In Joo ?” kata Tuan Hong, Ji Hong mengatakan belum
“Dia bercerai,Aku kasihan pada In Joo. Apa Kalau kalian menikah bagus sekali
? Kalian
pasti akan saling pengertian.” Kata Tuan Hong, Ji
Hong pun menerawang jauh.
Di bawah hujan deras, In Joo mengatakan Ji Hong itu tidak
bermoral. Ji
Hong keluar mobil memanggil temanya menyuruhnya untuk masuk. In Joo mengira mencoba
saja sudah cukup tapi ia sudah berusaha
keras.
Tapi
kenapa kau tidak bisa datang padaku ?” ucap In Joo, Ji Hong meminta maaf.
“Kau tidak perlu mengatakannya, tapi
aku tahu siapa yang ada di hatimu. Mau
kukatakan siapa ?” ucap In Joo
Ji Hong sedang asik main mesin boneka dalam rumah, lalu
melihat nama Yoo Hye Jung lalu menelp. Hye Jung sedang beristirahat sambil
meminumnya, Ji Hong datang mendengar Hye Jung masih suka memukul orang da memberitahu Kang Soo cerita semua, lalu mencoba melompati ring.
“Kenapa ingin bertemu ? Besok bisa bertemu di rumah
sakit.” Kata Hye Jung heran
“Ada yang mengusik pikiranku. Ini
hanya bisa diselesaikan sekarang. Kenapa kau selalu menikahkan aku ? ” Ucap Ji Hong
“Aku tidak menikahkanmu, Guru memang sudah menikah.” Kata Hye Jin
Ji Hong melihat Hye Jin yang sudah berubah, dan bertanya
kenapa lebih mendengar orang daripada dirinyad an memberitahu kalau ia belum menikah. Hye Jung
mengerti Ji Hong itu belum menikah dan memilih untuk pamit pergi. Ji Hong tak terima dan langsung menariknya.
Hye Jung langsung memelintir tanganya, Jin Hong bisa
membalas dengan memeluk bagian dada. Hye Jung sempat kesakitan, Ji Hong
menegaskan sudah memutuskan
setelah menendangnya karena setidaknya,
tidak akan kena hajar darinya. Hye Jung mencoba
melawan, tapi Ji Hong sedang menahan dadanya dengan keras, tiba-tiba ia
merasakan sesuatu yang bergejolak.
Tapi akhirnya dengan sekuat tenaga membanting gurunya,
dan langsung memberikan teknik Judo memitingnya. Ji Hong bisa melepaskan, ingin
membalas tapi Hye Jung kembali membantingnya dan menekan bagian dada. Ji Hong
berteriak kalau sudah menyerah, Hye Jung pun melepaskan saat itu juga Ji Hong
langsung membalikan keadaan berada diatas tubuh Hye Jung dan menatapnya, Hye
Jung terdiam melihat wajah gurunya yang berada tepat diatas tubuhnya.
“Masa lalu yang
belum selesai selalu akan mencari jalan kembali. Apakah itu cinta atau benci
...” Gumam Hye Jung
bersambung ke episode 5
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Min sinopsis another miss oh kapan?
BalasHapusGood, bakal ngikutin drama ini sepertinya
BalasHapusCeritanya menarik😀
Gomawo dee eonnie 😊😊
kak sinopsisnya episode 5 kapan kak..
BalasHapusudah gag sabar ni pengent baca :D
maaf ya kak ngerepotin, :)
Sabar...film nya aja baru smp episode 4;
HapusEpisode 5 belum tayang
Makasih kak dyah. Ditunggu lanjutan another miss oh sama beautiful gong shimnya yah
BalasHapusWahh makin seru aja ne ceritanya ..
BalasHapusGomawo mbak
Gumawo unnie
BalasHapusGumawo unnie
BalasHapusWajar aja yah.. rating drama ini selalu tinggi
BalasHapusCeritanya bagus dan makin bikin penasaran...
#ParkShinHye #KimRaeWon
Ceritanya benar-benar makin menarik. . Bikin penasaran..
BalasHapusfighting mbak dee ^_^
Episode 5, kapan ya?
BalasHapusaku suka banget drakor satu ini...
BalasHapusmakasih ya mbak dee.. ditunggu eps slnjutnya
aku suka banget drakor satu ini...
BalasHapusmakasih ya mbak dee.. ditunggu eps slnjutnya
aa..suka banget mba😊😊😍😘dtgg lanjutanny y mba..hehe
BalasHapusBaper nih,,kpn. Lanjutan_y udh juli jga
BalasHapusAku suka krn sinopsis nya cukup detail... Smngat ya mbaaa... Aku tunggu eps slanjutnya 😚
BalasHapusMakasih mba...sinopsisnya detail bngt..😀😀
BalasHapusDitunggu episode 5 nya
ayo mb ep 5 nya..penasaran banget
BalasHapusMkah min Dee....ep 5 nya donk 😙😙😙😙😙😙🙏
BalasHapusmakasih min sinopsisnya.
BalasHapusditunggu ep selanjutnya
semangat :)
mba Dhee, gumawo .. kereeenn,.. keren ... n kereeeennn sinopsisnya..
BalasHapus