Pagi Hari
Pintu mobil semua terbuka, Jin Sang paling dulu membuka
matanya, lalu menyuruh semuanya bangun dan berteriak kalau mereka sudah ada
dipantai. Semua berlari dan langsung
masuk ke pantai bermain air dengan bahagia. Do Kyung hanya diam saja
menatap semua teman dan anak buahnya main di pantai.
Ombak pun bolak balik membahasi bibir pantai, diam-diam
pria tambun dan pria muda berjalan dibelakang Do Kyung. Telinga Do Kyung bisa
mendengar langkah kaki di pasir memperingati untuk tak melakukan dengan
mengancm akan membunuhnya. Keduanya berjalan mundur tapi langsung kembali dan
mengotong Do Kyung menceburkan ke pantai. Semua akhirnya basah bermain di
pantai.
Beberapa saat kemudian, semua berjejer di tepi pantai
dibawah terik matahari seperti sengaja untuk mengeringkan pakaian yang basah,
tatapan mereka jauh ke ujung pantai.
“Layaknya ombak yang datang dan
pergi ... wanita
juga ... datang dan pergi ... Kadang
ada wanita.... Kadang
tidak ada.” Ucap si pria berkumis, semua menjerit
mendengarnya.
“Ucapanmu jelek sekali. Makanya kau tidak
punya pacar !” jerit si pria tambun kesal
“Aku juga malu bicara begitu. Tapi,
kita harus mengatakan sesuatu ! Apa
harus diam saja ?!” kata Si pria berkumis
“Iya Lebih baik diam. Jangan berkata norak lagi. “ ucap si pria tambun
Si pria berkumis mengerti akan diam dan menyuruh mereka
untuk mulai menghibur saja, si pria tambun bertanya siapa yang
mau dihibur. Si pria kumis merasa si pria tambun
itu bertanya karena tak tahu, lalu memberitahu kalau itu karena Do Kyung diputuskan pacarnya makanya kita jauh-jauh datang ke pantai. Semua kembali menjerit dan memberikan
tendanga. Do Kyung menyuruh menghentikan nanti anak buahnya itu bisa mati.
Mata Jin Sang langsung melotot tajam ketika melihat tiga
wanita yang sedang bermain ombak, lalu menjerit memberitahu di posisi jam 9 ada
wanita cantik. Do Kyung mengejek Jin Sang itu mirip binatang saja langsung
datang ketika melihat wanita.
“Apa kalian, kehilangan sesuatu ?” tanya Jin Sang dengan gaya seorang pria yang mengoda,
seorang wanita tertawa mendengarnya.
“Tipe ideal yang kalian cari-cari. Apa bisa kalian temukan disana ?” kata Jin Sang memperlihatkan semua pria yang berdiri
dibelakangnya. Semua berpose untuk menarik perhatian para wanita.
Semua pun berjalan bersamaan, Jin Sang memberitah Do
Kyung ada 3 wanita jadi
menurutnya itu jumlah yang pas sekali, Do Kyung menyuruh mereka saja yang
bersenang-senang, seperti tak tertarik. Jin Sang memberitahu kalau tak ada Do
Kyung maka jumlah tak pas dan meminta temanya untuk duduk saja juga tak
masalah.
“Nah, karena kita sudah bertemu
grup 6 orang disini artinya
kita ditakdirkan bertemu. Aku Lee Jin Sang.” Ucap Jin Sang
“Aku Oh Hae Young.” Kata salah satu wanita, semua melonggo mendengar.
Jin Sang memastikan kembali, wanita itu pun mengeja
tulisan namanya sama dengan yang dilakukan Hae Young. Do Kyung berjalan pergi
dan yang lainya pun mengikutinya, Jin Sang masih tak percaya dan kembali
memastikan namanya Oh Hae Young. Pria muda pun menarik Jin Sang untuk pergi
bersama. Seperti semalam, semua berjalan beriringan dibelakang Do Kyung.
Tim si cantik Hae Young bertemu di pantry, meminta untuk
menceritakan kejadian yang sebenarnya. Pria berkacamata menceritakan tiba-tiba
Hae Young datang mendatangi Ketua Tim Oh, menurutnya Hae Young akan membunuh ketua timnya.
Salah satu pria bertanya kenapa bisa seperti itu pasti
akan ada alasanya, Pria berkacamata itu tak tahu karena Hae Young mendadak
datang dan menangis seperti wanita yang kurang
waras.
Manager Sung Jin mencoba menelp Hae Young tapi ponselnya
tak aktif, dua wanita lainnya penasaran ingin ikut menguping. Salah seorang
wanita bertanya-tanya alasan Hae Young sampai melakukan penyerangan pada Ketua
Tim Oh.
Si cantik Hae Young tiba-tiba berjalan didepan mereka,
dua wanita langsung melirik sinis dengan mengumpat si wanita jalang. Sung Jin
sampai kaget para wanita yang mengumpat pada si cantik Hae Young.
Hae Young menemui Soo Kyung diruanganya, Soo Kyung yakin Pasti
ada sesuatu diantara mereka berdua, menurutnya tak
mungkin Hae Young dipukul tanpa alasan. Hae Young mengaku tak tahu apapun. Soo
Kyung mengartikan Hae young itu memukul tanpa
alasan.
“Bukankah yang memukul yang salah
? Kenapa
anda membela Hae Young ?” ucap Hae Young
“Siapa yang membela dia ? Karena yang memukul tidak ada makanya aku bertanya padamu.” Tegas Soo Kyung dengan menaruh tangan di leher Hae
Young
“Kau tahu aku tidak akan melakukan hal
yang buruk yang layak dipukuli. Tapi kenapa kau masih saja membela Hae Young ?” ucap Hae young
“Kenapa daritadi bilang aku
membelanya?” kata Soo Kyung tak terima menyandarkan
diri di mejanya.
“Kau memihak padanya... Selalu... Kau tahu aku meninggalkan Oppa bukan
karena aku tidak cinta padanya. Tapi kenapa kau sekeras ini padaku ? Kau sekeras ini padaku, tapi kenapa membela Hae Young yang tidak ada hubungan apapun
denganmu ?” ucap Hae Young dengan mata berkaca-kaca
Hae Young kembali keruanganya, dengan air mata tergenang
lalu duduk dimeja kerjanya mengirimkan pesan pada Hae Young “Jelaskan padaku, kenapa kemarin kau begitu padaku. Jelaskan padaku.”
Hae Young berbaring ditempat tidurnya seperti mayat
hidup, lalu makan mie ramyon tanpa dimasak dan meminum air putih. Ibunya
mengomel karena kalau makan mie seperti itu lalu minum air maka perutnya akan sakit. Setelah itu ia duduk didepan anaknya bertanya ada apa dan
meminta agar menceritakanya.
“Ibu… Waktu aku SMA ... ada anak bernama Oh Hae Young
sama seperti aku, ibu ingatkan
?” ucap Hae young, Ibunya mengatakan masih ingat. Hae Youn
bertanya temanya itu seperti apa.
“Seperti apa bagaimana maksudmu ? Matanya besar. Lalu Dia
kenapa ? Kenapa
mendadak membahasnya ?” tanya Ibu Hae Young
binggung
“Semua pria suka padanya. Karena
banyak pria yang suka padanya, kaca jendela kita sering
dipecahkan.” Cerita Hae Young
Flash Back
Seorang pelajar pria melemparkan batu didepan rumah Hae
Young kearah jendela sampai pecah, lalu berteriak marah “Gadis
jahat ! Semoga
kau hidup bahagia !” akhirnya Hae Young keluar
rumah menjerit kesal.
“Yaa ! Disini bukan rumah si
cantik Hae Young!! Oh Hae
Young Biasa yang tinggal disini !” teriak Hae Young histeris
Hae Young merasa aneh
tidak pernah ada permen atau bunga yang nyasar kemari. Hanya batu yang selalu memecahkan
jendela mereka. Ibunya yang mendengar cerita hanya diam, ia
merasa terlahir untuk menerima nasib buruknya.
“Gadis gila.... Omong kosong apa itu ? Kata siapa begitu ?!” teriak ibunya marah
“Aah, kalau alam semesta memihak
padaku, aku tidak akan menyedihkan begini.” Kata Hae
Young kehilangan semangat hidup. Ibu Hae young mengatakan kalau ia ada di pihak
anaknya jadi tak menyedihkan
“Ibu, ayo kita pindah... Jangan di Seoul, tapi ke tempat
terpencil. Kalau kita ke tempat terpencil, bukankah aku akan terlihat
lumayan ? Kalau tinggal di tempat di mana tidak ada yang lebih baik dariku, bukankah itu akan lebih baik
bagiku ?” ucap Hae young sedih
“Ada apa ? Apa yang terjadi ? Jangan disimpan sendiri, cerita
ke ibu.” Kata Ibu Hae Young penasaran
Park Hoon meminum lemon tea nya dengan membungkuk, Hee
Ran duduk dengan kacamata hitamnya memberitahu Semalam menangis
demi temannya jadi matanya bengkak dan memang
matanya gampang sekali membengkak hanya karena menangis semalaman. Lalu membuka
lembaran skenario yang dibawa Park Hoon
“Aku membaca skenariomu. Apa Kau
tidak belajar menulis skenario ?” tanya Hee
Ran, Park Hoon membenarkan karena bukan jurusan kuliahnya.
“Tak masalah... Skenario yang ditulis oleh orang
yang mempelajarinya cenderung membosankan. Kalimatnya
membosankan, karakternya ketebak. Kali ini... masih
butuh perbaikan.” Komentar Hee Ran
“Tapi aku adalah teman yang setia. Aku
tidak nyaman bekerja dengan adik dari lelaki yang dibenci oleh temanku. Dan Temanku adalah Oh Hae Young. Park
Do Kyung, merusak pernikahannya. Kau tahu apa maksudku tidak ?” ucap Hee Ran yang membuat Park Hoon terkejut.
Park Hoon mengerti, Hee Ran tak percaya adik Do Kyung itu
mengetahuinya lalu bertanya kapan mengetahuinya. Park Hoon menjawab Kemarin. Hee Ran menyimpulkan Semuanya
baru tahu kemarin, lalu sambil membuka
kacamatnya meluapkan emosinya kalau sangat kesal sekarang, karen merasa kalau
ia yang memuali semuanya.
“Aku yang cerita soal Oh Hae Young
ke Park Do Kyung. Tapi, apa cuma dia satu-satunya
Oh Hae Young di dunia ?! Nama
itu pasaran sekali ! Di
sekolahku, ada 6 orang bernama Hae Young ! Hanya karena dia terpaku pada
satu orang, dia pikir hanya ada 1 Oh Hae
Young ?! Lalu,
setelah dia merusak pernikahan Hae
Young begitu, mana bisa dia diam saja. Tidak berkata apapun ?! Dia sudah gila ya ?!” jerit Hee Ran mengeluarkan semuanya.
“Aku minta maaf soal ini ... Aku sendiri kaget sekali kemarin.
Aku
sudah mendorong si brengsek itu ke laut agar dia mati Tapi dia selamat. Lalu Dia
keluar dan memohon maaf. Aku bilang agar dia minta maaf ke
wanita itu. Kalau dia bukan kakakku ... Aku
akan pakaikan kalung rantai dan menyeretnya menemui wanita itu. “ ucap Park Hoon marah dengan menunjuk dengan jari
tanganya.
Hee Ran pikir seharusnya Park Hoon melakukanya, Park Hoon
merasa sekarang masih belum terlambat. Hee Ran lalu melihat jari Park Hoon dan bertanya kenapa
seperti itu. Park Hoon tersadar lalu memberitahu itu kerjaanya pacarnya. Hee
Ran mengaku tak suka dan menyuruh untuk melepaskanya.
Park Hoon binggung tapi menurutnya sulit dilepas, tapi
saat menariknya kukunya langsung copot, Hee Ran kembali memakain kacamatanya
kembali,Park Hoon melepaskanya dan tak sengaja jatuh, ketika membungkuk
mengambilnya, matanya melotot melihat paha Hee Ran yang mulut dan belahan baju
yang rendah.
Anna berteriak marah sambil mengejar-ngejar Park Hoon
berkeliling minimarket, Park Hoon meminta pacarnya untuk mendengarkan. Anna
memukul Park Hoon karena berani melepaskanya, karena semua itu adalah yang
terpenting untuknya. Park Hoon berteriak marah sambil merobek-robek kertas yang
dipakai Anna untuk memukul.
“ Aku sudah memakainya selama 3
hari. Mau sampai kapan harus kupakai ? Kenapa
melakukan itu ke tangan laki-laki ?” jerit Park
Hoon marah
“Itu
semua ! Artinya kau punya pacar. Apa
kau harus di tato di dahi kalau kau milikku ?!”
balas Anna menjerit.
“Aku kemana-mana bilang kalau kau pacarku. Bahkan Aku selalu bilang aku punya
pacar. Aku tidak perlu memakai itu di
kukuku ! Kenapa ? Apa Kau kira aku akan selingkuh ? Apa aku terlihat seperti pria tukang selingkuh ?!” jerit Park Hoon
“Ya, kau terlihat begitu, bahkan Mirip sekali.” Ucap Anna
Park Hoon pikir mereka tak perlu pacaran saja, Anna
merasa Park Hoon itu mulai menantanganya. Park Hoon pikir Anna yang lebih dulu
menantangnya, menurutnya tak ada Gadis
yang memukul kepala pacarnya seperti tadi, lalu
menegaskan dirinya itu 33 tahun dan tidak tahu bagaimana cara pacaran
anak seusia Anna.
“Kau memanikur kuku laki-laki
berusia 33 tahun, lalu Kau
memukul kepanya dengan buku. Aku tidak akan diam saja !” teriak Park Hoon memukul barang di rak minimarket lalu
meninggalkannya.
“Sudah kubilang jangan pergi
setelah kita bertengkar ! Sudah
kubilang kalau itu bukan tindakan orang yang berusia 33 tahun ! Cepat Kembali. Kalau
tidak, lihat saja !” teriak Anna
Park Hoon hanya diam saja lalu memilih untuk pergi, Anna
pun berteriak menyetujui kalau Park Hoon itu pergi dan menegaskan dirinya itu orang
yang cepat tanggap, menurutnya ia sudah
merasa ada yang aneh dengan Park Hoon, jadi berpesan agar tidak melakukan
hal yang memalukan. Park Hoon berhenti berjalan
bertanya apa maksud perkatanya “cepat tanggap” ketika akan berbalik Anna sudah tak berdiri didepan
minimarket.
Do Kyung pergi mendaki gunung, duduk di tepi aliran
sungai dengan batu yang besar untuk merekam suara, hatinya terlihat mulai
tenang walaupun matanya nampak menerawang. Beberapa saat kemudian, ia
melepaskan earphonenya dan mengeluarkan ponselnya
Hae young duduk diam dalam kamarnya wajahnya pucat, masih
terlihat tanpa gairah lalu menatap sebuah kotak hijau didepanya. Dengan cepat
ia sudah berubah dengan dadanan Hae Young yang berbeda, make up yang mencolok
dan pakaian dengan stocking jaring-jaring.
Ia sempat menatap dirinya yang di kaca jendela toko untuk
memastikan pakaian, lalu kembali berjalan. Ponselnya berbunyi, pesan dari Do
Kyung masuk hanya bertuliskan “maaf”. Beberapa saat kemudia, Hae Young duduk di
cafe dengan terus menatap ponselnya.
“Aku menunggu ... apa lagi yang akan kau tulis
selain "maaf". Aku
kira kau menulis tapi dihapus, menulis lalu dihapus, begitu ... Aku menunggu lama sekali. Aku
sudah menunggu selama 2 jam. Kenapa
bisa hanya satu kata "Maaf" ? Kenapa bisa selesai hanya dengan
satu kata ini ? Kau
gila ya ?!!
Apa Kau tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini ?” ucap Hae Young sinis
Do Kyung mendengarnya sempat memejamkan matanya, lalu
menanyakan keberadaan Hae Young sekarang.
Do Kyung sudah berjalan disebuah mall melihat Hae young
dengan dandannya mencolok sudah menunggunya dengan tatapan sinis. Ia berjalan
mendekati Hae Young, lalu kembali mengucapakan permintaan maafnya, mengakui
semua kesalahanya dan pengecut.
“Sekarang kau bisa berkata lebih
dari maaf. Kau pasti
banyak berpikir dalam perjalanan kemari.” Ucap Hae
Young
“Maaf....” kata Do Kyung singkat
“Kau bilang Maaf ? Aku benci sekali dengan kata-kata
itu.” Kata Hae Young dingin
Do Kyung menarik Hae Young untuk mengajak pergi ke tempat
lain untuk bicara. Hae Young menghempaskan tanganya, berpikir Do Kyung itu malu
karena melihat dandannya sekarang. Do Kyung hanya terdiam dan keduanya saling
menatap.
“Kalau aku melihat diriku di kaca
... Aku
terlihat seperti orang bodoh... Aku
memang layak mendapatkan semua ini, Aku terlihat begitu mudah tertipu dan Aku terperangkap ditengah
pertengkaran cintamu. Aku
terlihat naif sekali bahkan Aku
benci diriku. Aku ingin punya wajah berbeda dan menjadi orang lain. Makanya aku berdandan begini dan
berharap merasa lebih baik. Tapi kau cuma bilang hanya maaf ?” ucap Hae Young marah
Do Kyung mengatakan kalau ia sangat meminta maaf, Hae
Young tertawa tak habis pikir mendengarnya, lalu bertanya alasan Do Kyung
meminta maaf dan betanya Seberapa besar Do Kyung merasa bersalah. Do Kyung mengajak Hae Young untuk bicara ditempat lain.
Hae Young kembali menolaknya dengan menghempaskan tanganya.
“Kenapa tidak cerita dari awal ? Kau mencintai sicantik Oh Hae Young, makanya kau ingin merusak
pernikahannya. Kenapa kau tidak cerita kalau kau
merusak pernikahanku ?” teriak Hae Young
“Aku ingin cerita.... Tapi, aku tidak bisa karena kau
sudah sangat sedih. Kau cerita kalau kau dibandingkan
dengan Oh Hae Young sejak SMA, lalu Kau
bilang hidupmu berat dan Kau ingin
tahu bagaimana kehidupannya. Aku tidak bisa cerita yang
sesungguhnya kepadamu. Itu seperti menaruh garam
dilukamu, semua ini pasti melukaimu.” Jelas Do Kyung
“Kau tahu apa artinya luka ?! Belum lama ini, kau ingin merusak
pernikahan Oh Hae Young karena kau masih cinta dia. Kau
melempar batu padanya, tapi aku yang kena ! Saat aku terluka karena batu itu, kau memikirkan wanita itu. Aku
menyatakan cintaku padamu tanpa tahu semua itu !” jerit Hae Young menahan tangisnya, Do Kyung hanya diam
menatapnya.
“Saat kau tahu bagaimana
perasaanku kepadamu harusnya kau cerita semuanya padaku. Harusnya
kau cerita semua ! Agar
aku bisa langsung menjauh darimu ! Kenapa kau biarkan sampai sejauh ini ?! Kenapa ?!” jerit Hae Young histeris, Do Kyung kembali mengucapkan
permintaan maafnya.
Hae Young kesal karena Do Kyung terus saja mengucapkan
kata-kata itu.
“Aku bilang maaf karena aku merasa
bersalah. Aku harus bagaimana lagi ?!!! Aku sungguh minta maaf. Sungguh
sangat sangat merasa bersalah da meminta maaf
sekali ! Aku harus
berkata apa lagi ?!! Apa yang harus aku katakan
disaat seperti ini ?!! Tolong
ajarkan aku !!!” teriak Do Kyung terlihat kebingungan.
Hae Young menghela nafas, beberapa pengunjung mall mulai
melihat keduanya yang berteriak-teriak ditengah kolam. Do Kyung kembali
mengucapkan pemintaan maafnya, Hae Young menatap Do Kyung meminta untuk
berlutut dan memohon meminta maaf padanya. Do Kyung mengucapka permintaan
maafnya, Hae young tetap menyuruh Do Kyung berlutut, keduanya saling menatap
tajam.
Do Kyung memilih untuk pergi meninggalkanya, Hae Young
berteriak histeris menyuruh Do Kyung untuk berlutut dan memohon maaf dengan
melempar ponselya, tapi Do Kyung tetap terus berjalan tanpa menoleh dan
berhenti. Setelah sampai dijalan besa, Do Kyung sempat berhenti dan ingin
berbalik tapi akhirnya memilih untuk tak kembali.
Hae Young berjalan dari mall, sambil menangis sendirian
dan bergumam “ Kau tidak berkata apapun padaku... Kalau kau
menyukaiku... Kalau kau mencintai aku ... Kau tidak pernah
mengatakan itu. Pasti kau akan berkata itu pada si cantik Oh Hae Youn
Tuan Jang memohon daging steaknya, menceritakan Dari
semua anak yang ibunya dinikahi, Young Joo paling suka pada Hae
Young, ia juga menyukai Hae Young karena terlihat baik,
menurutnya aneh kalau mereka masih terus bertemu karena ia akan
menikahi ibu Do Kyung,
“Kita tidak perlu bertemu lagi... Jangan hubungi aku lagi. Tak masalah kalau kau berpikir aku ini terlalu keras. “ ucap Tuan Jang
“Kau tidak keras dan Aku bisa mengerti. “ ucap Hae Young memang agak seiki terkejut.
“Hentikan perasaanmu pada Do
Kyung.” Perintah Tuan Jang
“Aku cukup memutuskan hubungan
dengan ayah. Dan juga akan
memutuskan hubungan dengan Young Joo Eonni. Tapi pada Do Kyung....” kata Hae Young yang langsung di potong oleh
ucapan Tuan Jang.
Tuan Jang meminta agar mengakhirinya lalu menceritakan dirinya yang sudah
sering menikah jadi Silsilah
keluarganya sudah rumit sekali dan meminta jangan ditambah lagi. Tiba-tiba Tae Jin berusaha masuk hanya ingin bicara
dengan Tuan Jang tapi dihalangi petugas, Tuan Jang melihat lalu menyuruhnya masuk.
Han
Tae Jin pun menyapa Tuan Jang, Si cantik Hae Young kaget lalu
teringat pria itu yang pernah bertemu dengannya dilobby kantor, temanya mengingat
kalau mereka pernah bertemu saat dengan Hae Young. Tuan Jang merasa Tae Jin itu terlihat
tidak asing.
“Anda menarik investasi anda
karena Park Do Kyung. Bisnisku jadi berantakan.” Ucap Tae Jin
“Aku dengar kau ditahan.” Kata Tuan Jang, Tae Jin memberitahu kalau ia sudah
bebas. Tuan Jang pikir itu bagus.
“Aku kira anda investor yang
realistis. Sepertinya anda ikut campur dalam
hubungan cinta orang.” Kata Tae Jin, Tuan Jang tak
suka berbelit-belit, jadi katakan
terus terang.
“Aku tidak tahu apakah anda tahu
... Tapi Park
Do Kyung, mengincar tunanganku maka dia
merusak pernikahanku. Kau punya reputasi sebagai
investor yang baik jika rumor kau merusak pernikahan orang, maka ini tidak akan baik.” Jelas Tae Jin, Hae young yang mendengarnya benar-benar kaget.
“Wah, Do Kyung ini sangat
bersemangat sekali ya ? dan Mirip
aku. Kau harus akhiri hubunganmu
dengan Do Kyung. Sepertinya dia punya wanita lain.” Kata Tuan Jung
Hae Young pun bertanya pada Tae Jin apakah nama tunangan
itu Oh Hae Young. Tae Jin hanya melirik sinis. Beberapa saat kemudian, Hae
Young sudah mengemudikan mobilnya sambil menangis
Di tangga masuk rumah.
Jin Sang mengomel pada Do Kyung, menurutnya kalau wanita
menyuruhnya berlutut maka seharusnya mereka berlutut, lalu memperagakan cara
berlutut yang menurutnya tak sulit, tapi sepertinya Do Kyung tak bisa
melakukanya. Do Kyung hanya diam sambil mengelus belakang kepalanya.
“Kalau kau disuruh berlutut, maka
berlutut. Kalau dia memukulmu maka terima saja. Apa
masalah besar kalau kau malu di depan umum ? Kemarin aku melihatmu, dan aku
kira kau rela melakukan apa saja. Kenapa kau tidak bisa ? Apa alasanya ?” jerit Jin Sang kesal
“Aku sudah minta maaf
berkali-kali.” Ucap Do Kyung membela diri
“Apa kau pikir maaf sudah cukup ? Bilang kau mencintainya, berlutut
lalu bilang kau cinta dia. Itu baru benar. Harusnya kau lakukan apapun yang
dia minta ! Kalau dia
suruh kau koprol sepanjang jalan Myeondong, maka kau lakukan. Apa kau ... sungguh suka wanita itu ? Kau suka dia tidak ?!” ucap Jin Sang
“Apa kau tidak tahu jawabannya?!”
kata Do Kyung marah
“Tidak tahu ! Kalau
kau diam aku tahu darimana ?! Kau
bahkan tidak bisa menjawab dengan lantang pada pertanyaan mudah begitu. Kenapa hati-hati sekali ?! Apa alasanya ? Kenapa kau menjalani hidupmu
seperti itu ?! Kenapa kau ijinkan dia masuk ke
hatimu ?” ucap Jin Sang mulai mereda, Do Kyun pun meminum birnya.
Hae Young tiba-tiba datang, Jin Sang hanya bisa menghela
nafas lalu memilih untuk masuk ke dalam rumah. Keduanya akhirnya duduk ditangga
bersamaanya, Hae Young menceritakan Setelah putus selalu
membuka emailnya.
“Aku harap setidaknya ada email umpatan disana. Tapi aku kecewa
saat tidak menerima apapun darimu. Aku tersiksa padahal aku yang
memutuskanmu. Aku kira kau baik-baik
saja meskipun sudah kuputuskan. Aku berpikir "Apa
aku punya arti padanya?" "Apa
dia cinta padaku ?"” cerita Hae oung
“Kau kira aku yang akan menikahi
lelaki itu, kan ? Makanya
kau merusak bisnisnya ? Terima
kasih. Sekarang aku bisa bernapas lega
... Terima
kasih.” Ucap Hae Young tersenyum
“Bagaimana bisa kau berkata itu
saat ini ? Karena
kau, aku merusak hidup seorang wanita.” Teriak Do
Kyung tak terima sambil berdiri,
“Aku tidak perduli. 100 orang atau 1000 orang pun tidak masalah ... Kau melakukan itu karena cinta
padaku. Semuanya karena aku. Aku cinta padamu. Sekarangpun
masih ... Aku sangat mencintaimu Do
Kyung” ucap Hae Young sambil menangis,
Tanganya ingin memegang tangan Do Kyung, tapi Do Kyung
malah menjauh lalu pergi meninggalkan rumah. Hae Young menangis dan masih
mengutarakan perasaan yang masih mencintai Do Kyung.
Tae Jin berada di pinggir sungai Han didalam mobilnya.
Flash Back
Hae Young langsung berdiri dan pamit pergi, Tuan Jang
memberitahu nama wanita yang tadi pergi adalah Oh Hae Young menceritakan kalau
wanita itu dan Do Kyung, tadinya akan menikah. Tae Jin ingin melihat wajah si wanita yang nama sama
dengan tunanganya.
Ketika disiang hari, Hae Young mengatakan kalau itu bukan
dirinya yang tak dimengertinya.
Tae Jin tertawa seperti tak percaya yang terjadi lalu
menjerit histeris sambil memukul stir mobilnya, seperti orang frustasi.
Hae Young menyandarkan kepalanya dipinggir tempat tidur, masih dengan mengunakan pakaian lengkap dan make
up yang mencolok, lalu menatap wajahnya dicermin yang terlihat seperti badut
dan kembali membaringkan kepalanya
Do Kyung berjalan sendirian ketika ingin menyebrang
melihat dirinya dengan pakaian yang berbeda berada diseberang jalan, mobil
lewat didepan dan langsung menabrak tubuhnya. Do Kyung pun hanya bisa melirik .
Flash Back
Do Kyun selesai melakukan hipnoterapi, lalu berdiri dari
tempat duduknya mengatakan Lebih baik ... berakhir seperti
ini dengan wanita itu. Dokter seperti masih berharap
Do Kyung untuk yang lebih baik
Bayangan Do Kyung tertabrak mobil dan kepalanya penuh
darah seolah-olah dalam keadaan sekarat, tergeletak diaspal.
“Kalau berakhir seperti ini... maka tak menjadi
masalah... akan lebih baik untuk wanita itu. Bagaimanapun aku mungkin akan
mati..” ucap Do Kyung pada dokternya.
bersambung ke episode 12
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Sambil sahur baca sinopsis dulu yuuk hehe... Thank you mbak, ditunggu episode selanjutnya :) Mbak Dee jjang!!
BalasHapus-Ayu
lanjut terus mbak. semangat!
BalasHapussemangat ngerecapnya mbak.. di tunggu.. 😊6
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSinopsis y kerenn..., makasih mba 😀😀
BalasHapusditunggu lanjutannya ya
BalasHapusMksih sinopsisnya.. Mantaaap.... Dtunggu klanjutannya.. Mksih.
BalasHapuslanjutkan
BalasHapusLanjut mbak
BalasHapuskeren unnie sinopsisnya paling update
BalasHapusBiasanya jdi silent reader, mb makasih banget buat sinopsisnya. Saya nangis terus nonton drakor ini, ngak tahan liat nasibnya oh hae young ....
BalasHapusLagi seru2 sedih kumawo
BalasHapusLagi seru2 sedih kumawo
BalasHapus