PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 25 Juni 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 15 Part 1

Hae Young mondar mandir didepan rumah menunggu Do Kyung yang belum juga pulang. Tiba-tiba Anna dan Park Hoon berlari lalu berpelukan dengan mengendong didepan Hae Young. Lalu Anna mengatakan kalau sekarang bisa memindainya, Park Hoon mengatakan kalau capek. Anna memperingatkan agar pacarnya tak bergerak. Hae Young terdiam melihat keduanya.
Berhenti bergerak.... Tatap mataku… Kalau kau capek, kita harus buru-buru” ucap Anna lalu mulai seperti ingin menghipnotis Park Hoon. Mata Park Hoon terlihat melotot melihat Anna.
Ternyata kau belum jatuh cinta pada wanita perayu itu.” Kata Anna lalu turun dari gendongan Park Hoon, seperti pada seekor anjing memujinya “Good boy” sambil mengelus rambutnya. Hae Young yang melihat keduanya hanya bisa menahan senyum.
Biasanya lelaki yang terlihat bandel  bukanlah lelaki bandel. Kau pasti tidak tahu.” Ucap Park Hoon membela diri. Keduanya sama-sama saling merengek seperti anak kecil, lalu Park Hoon mengajak masuk

Saat masuk keduanya kaget ternyata Hae Young ada didepan pintu, lalu sama-sama saling membungkuk menyapanya. Park Hoon bertanya apakah kakaknya belum pulang. Hae Young mengangguk.
Kau sudah mirip pengantin baru menunggu suami pulang.  Apakah Sudah membuatkan Sup untuknya ?” tanya Park Hon mengodanya, Hae Young mengatakan sudah membuatnya.
“Padahal Aku cuma bercanda.” Ucap Park Hoon melonggo lalu melihat kakaknya yang berjalan berputar-putar dengan wajah ditutup oleh rambutnya.

Park Hoon mengumpat kakaknya itu Perempuan gila, lalu memarahi Soo Kyung masih minum dan Sudah bosan hidup. Soo Kyung mengangkat rambutnya mengatakan kalau ia pura-pura mabuk karena Tubuhnya sedang bosan. Park Hoon dibuat melonggo dengan tingkah kakaknya.
Hae Young dan Anna pun menyapa Soo Kyung sebagai kakak iparnya, Soo Kyung mengajak mereka untuk masuk. Park Hoon menahanya bertanya apa yang dikatakan oleh Jin Sang. Soo Kyung hanya memalingkan wajahnya, adiknya kembali bertanya apakah Jin Sang tak menelp, Soo Kyung menjawa dengan menutup wajahnya kembali dengan rambut lalu berjala masuk ke dalam. Park Hoon tak percaya Jin Sang itu malah kabur, dengan wajah kesal sudah tahu pasti akhirnya akan begini, lalu menarik Anna untuk masuk ke dalam rumah. 


Hae Young masih menunggu didepan rumah, tiba-tiba melihat sosok pria yang keluar dari semak-semak tanaman dinding. Jin Sang mengintip dari belakang tanaman melihat Soo Kyung yang baru masuk kamar serta dengan Park Hoon dan Anna. Akhirnya keluar dari persembunyian akan masuk rumah, tapi ia malah berbalik arah tak ingin masuk. Hae Young melihat Jin Sang yang gelisah ingin masuk rumah atau tidak, beberapa kali.
Kau pasti ... melakukan kesalahan.” Ucap Hae Young, Jin Sang terdiam menatap Hae Young dengan tertunduk sedih
Pasti kesalahan besar sekali.” Kata Hae Young, Jin Sang mengangkat wajahnya sambil menghela nafas panjang.
Sepertinya benaran besar ...” ucap Hae Young,
Jin Sang makin keras menghela nafas, akhirnya memilih untuk meninggalkan rumah Do Kyung, tapi baru beberapa langkah kembali lagi ingin masuk. Ia berhenti didepan pintu tak bisa masuk sampai akhirnya berjongkok sambil menjerit frustasi, dan memutuskan untuk pergi dari rumah sambil berlari. 

Hae Young hanya diam saja melihat tingkah Jin Sang yang aneh dan tetap melihat kearah jalan berharap sang pacar cepat pulang. Do Kyung menyetir mobilnya sambil melihat ke kaca spion. Hae Young langsung bergegas sembunyi ketika melihat Do Kyung datang dan sedang memarkir mobilnya.
Do Kyung turun dari mobil, Hae Young mulai menghitung untuk mengagetkanya, tapi Do Kyung lebih dulu mengagetkan pacarnya yang bersembunyi, Hae Young menjerit karena ia malah yang dikagetkan. Do Kyung tersenyum bahagia melihatnya lalu masuk ke rumah lebih dulu.
Hae Young berlari memeluk pinggang Do Kyung, tangan Do Kyung pun memegang erat tanganya. Hae Young bertanya apakah sudah makan. Do Kyung mengatakan belum. Hae Young memberitahu sudah membuatkan sup untuk makan malam. Do Kyung terus memegang erat tangan Hae Young yang melingkar di pingangnya.

 Episode 15
[Dulu Aku Tidak Bisa Memberimu Cinta Yang Lebih dan Lebih]

Hae Young masuk ke kamar yang dulu sudah berubah jadi berisi rak kaset rekaman, sementara Do Kyung sibik melihat kaset rekam yang disimpanya. Hae Young bertanya bagaimana sasanya bisa memakai ruang kerja lama ayahnya.
Do Kyung terdiam menatap Hae Young karena dalam pengelihatan sebelumnya Jin Sang yang berbicara Wah ... Bagaimana rasanya memakai ruang kerja yang dulu milik ayahmu ? tapi pada kenyataanya sekarang Hae Young yang berbicara padanya. Hae Young berkomentar Rasanya sangat berkelas didalam ruangan seperti Do Kyung  membawa kehormatan keluarganya.
Ayahmu ... kapan meninggal,  Apa aku boleh tahu ?” kata Hae Young, Do Kyung menjawab singkat Umur 8 tahun sambil melihat kaset rekamanya..
Dia pergi saat kau masih kecil.  Apa Dia sakit ?” tanya Hae Young, Do Kyung melihat label kaset rekaman bertuliskan “Baek Il Mong - Do Kyung

Kecelakaan.... itu terjadi saat dia pergi merekam suara denganku.” Kata Do Kyung, Hae Young pikir Pasti mengejutkan buat Do Kyung
Sekarang jika kupikir, itu lebih baik.  Aku senang ada disana saat kejadian, karena Aku tidak membiarkan dia meninggal sendirian.  Disaat kita meninggal, bukankah jauh lebih baik jika ada seseorang yang menggenggam tanganmu di sisimu ?” kata Do Kyung sambil memutar pita kaset dialat pemutarnya.
Terdengar suara seorang pria yang menyanyi, Hae Young bertanya siapa yang menyanyi. Do Kyung mengaku itu dirinya, menceritakan kalau saat itu masih 6 tahun dan ayahnya merekam, lalu Soo Kyung sang kakak yang memainkan pianonya. Keduanya sama-sama tertawa mendengarnya. 


Do Kyung terlihat masih memiliki pipi yang tembem bernyanyi Kau pergi meninggalkanku. Kau bisa melupakanku. Hatiku hanya satu untukmu. Aku menyesali hari-hari laluku,Aku tidak bisa memberimu cinta yang lebih banyak.
Hae Young tertawa tak percaya ternyata bocah yang menyanyi itu adalah orang yang cintainya saat ini, dan merasa akan kalau ada didekatnya. Do Kyung menegaskan kalau ia masih hidup dan ada didepanya. Keduanya tertawa mendengakan Do Kyung yang terus bernyanyi.
Dia menyanyi dengan semangat tanpa tahu apa arti liriknya.” Ucap Hae Young mendengar Do Kyung menyanyikan lirik Aku akan cinta padamu selamanya.”
Do Kyung terdiam menatap Hae Young terlihat berkaca-kaca mendengar suaranya. 

Flash Back
Do Kyung duduk disebuah lorong dengan orang yang lalu lalang. Didalam ruangan Dokternya seperti bercerita pada Prof, awalnya juga bingung. Karena pasiennya itu terlihat sangat normal. Tapi, Do Kyung terus cerita kalau mendapat penglihatan Lalu penglihatannya jadi kenyataan.
Tidak.... maksudku.Tidak semuanya. Sebagian tidak jadi kenyataan.  Itulah masalahnya.” Jelas Dokter pada Prof
Akhirnya Do Kyung berada di dalam ruangan, menceritakan Sebelum mati memikirkan wanita itu. Ia mengingat pengelihatanya yang terbaring diaspal dengan luka penuh dara dibagian kepalanya,
Sejak pertama kali kami bertemu. Aku menyesalinya setiap waktu.
Seperti ingatan Do Kyung diputar kembali saat pertama kali bertemu, lalu Hae Young mengambil dompetnya dijalan, Hae Young melompat ke pelukanya, mereka berciuman, bermain di pantai dengan wajah bahagia. Hae Young yang berteriak marah di mall, melihat bunga sakura berguguran.


Kenapa aku ...tidak bisa memberinya cinta yang lebih banyak. Karena rasa menyesal yang begitu dalam mungkin perasaan itu berjalan menembus waktu dan muncul di masa kini.” Ucap Do Kyung berbicara dengan memejamkan matanya.
“Apa kau Pernah dengar soal, pencerahan menjelang kematian ? Semua orang dapat melihat momen menjelang kematian mereka.  Mereka tidak perlu takut apapun.  Apa Kejadiannya saat itu ?” kata Prof, Do Kyung membuka mata dan membenarkanya.
Emosi manusia dibagi dalam 2 kategori yaitu Rasa takut dan cinta. Yang satu palsu dan yang satu asli.  Kau menemukan yang mana yang asli.  Makanya kondisimu berubah saat kau memutuskan untuk memilih cinta.” Kata Prof dengan duduk dimeja, Dokter mengernyitkan dahi mendengarnya, Do Kyung mendengarnya dengan tatapan serius.
Tapi, kenapa kau ragu-ragu ?” kata Prof yang membuat Do Kyung terdiam

Dokter mengeluh Prof cepat sekali menyelesaikannya karena menurutnya Do Kyung itu harusnya di hipnotis. Prof pikir Tidak perlu karena Do Kyung tahu jalan mana yang harus ditempuhnya menurutnya Do Kyung cuma kemari karena sedang resah dan akan melaluinya lagi.
Meskipun begitu ... Kau kira untuk apa aku jauh-jauh kemari ?” keluh Dokter masih tak nyaman.
“Ya sudah .... Ketempat lain saja, kalau begitu.” Kata Prof ketus, Dokternya pun hanya bisa mengumpat kesal.
Do Kyung duduk didepan ruangan, dengan tangan melipat didada mendengarkan terlihat sangat serius. 

Hae Young tersenyum mendengar Do Kyung kecil menyanyika lagu berlirik Lagi, dan lagi aku menyesalinya. Tidak bisa memberimu cinta yang lebih besar. Lalu mengajak untuk mendengarkan sekali lagi. Do Kyung mengajak Hae Young medengarkan yang lain saja. Hae Young merengek meminta untuk mendengarkan sekali lagi.
Terdengar suara wanita menyanyi lagu Ibu dan nuna ... ayo tinggal ditepi sungai. Hae Young terdiam menduga-duga siapa yang menyanyikanya, Do Kyung membenarkan kalau itu suara kakaknya yang menyanyi, keduanya tertawa dan tersenyum mendengarnya. 

Soo Kyung bisa mendengarkan suaranya saat masih kecil dikamarnya, dengan rambut
Park Soo Kyung, yang dulunya imut.  Dimana sekarang dirimu berada ? Dimana perginya dirimu ?” kata Hae Young seperti mencari dirinya sendiri diudara.
Sementara di kamar, Jin Sang menopang dagunya sedang melamun. Pikiranya melayang saat melakukan foto Prewed dengan pakaian pengantinya, Soo Kyung terlihat bersemangat lalu menyuruh Jin Sang untuk tersenyum sambil menarik pipinya. Pose berikutnya Soo Kyung berada di gendongan suaminya, lalu ketika berusaha mengendongnya, Jin Sang terjatuh karena tak kuat mengangkatnya. Ketika berusaha menciumnya, Jin Sang menjauhkanya.

Ketika mengandakan party atas pernikahan dirumah, Ki Tae keluar dari kamar mandi memberitahu toiletnya itu sangat bersih. Soo Kyung keluar kamar dengan baju hanbook dan juga pemukul baseballnya, lalu membanting diatas meja. Semua tamu yang sedang makan dan minum sampai terkaget-kaget. 
Aku ingin mengucap beberapa patah kata.  Dirumah kami,  kalau mau buang air kecil harus duduk. Kalau air senimu berantakan, maka Hati-hati saja.” Ucap Soo Kyung mengancam pada Ki Tae dengan baseball menganggapnya seperti pistol dan tertuju pada selangkangan akan menembaknya. Jin Sang pun tak bisa menahan paniknya.
Soo Kyung mengunakan piyama untuk tidurnya dan melepaskan talinya, tapi setelah itu malah membuka posisi kuda-kuda, dikepala Jin Sang sudah ditaruh apel. Soo Kyung berlatih menendang apel yang ada diatas kepala, sampai akhirnya berhasil menjatuhkanya. Jin Sang pun memberikan tepuk tangan yang meriah.
Sebuah tomat Cherry, dimasukan ke dalam mulut Jin Sang dengan memberikan kecupan di pipi suaminya. Jin Sang mengeleng panik, Soo Kyung memujinya kalau sangat tampan, saat itu kaki Soo Kyung menampar wajah Jin Sang sampai tomat Cherry keluar. 
Jin Sang melamun sampai bisa merasakan pukulan kaki Soo Kyung dipipinya. Park Hoon masuk kamar dengan wajah sinis. Jin Sang menjerit karena sangat kaget. Park Hoon tersenyum karena berpikir Jin Sang kabur, tapi ternyata tetap pulang ke rumah.
Kau lebih bertanggung jawab dari perkiraanku. Ternyata sulit, mengabaikan orang yang sudah seperti keluargamu ?” ucap Park Hoon lalu membanting tubuhnya di kasur.
“Hei..... Dasar binatang ! Bagaimana ini terjadi diantara kalian ?” jerit Park Hoon mengodanya.
Kalau aku tahu,  artinya ingatanku masih utuh. Apabila aku melakukan saat waras ... maka aku pasti sudah gila.” Keluh Jin Sang masih tak percaya
Hyung, jangan-jangan kau kesana-kemari membuat masalah seperti ini.” komentar Park Hoon, Jin Sang meminta agar menghentikan saja karena  Kondisinya saat ini serius sekali,Park Hoon tak percaya Jin Sang serius memikirkanya.
Aku kenal hyung.  Kau cuma menyesal sebentar lalu melarikan diri.” Ucap Park Hoon
Jin Sang binggung Park Hoon memikirkan untuk Melarikan diri. Park Hoon pikir tak masalah karena memang sudah bisa mengerti, karena dirinya tak kolot dan tidak selalu membela keluarga, jadi bisa mengerti perasaan Jin Sang menurutnya Pasti berat mengakhiri hidupnya diusia sekarang bersama dengan orang yang bernama Park Soo Kyung.
Bagaimana kalau kau coba beberapa pendekatan ? Setelah itu Lakukan seperlunya yang kau ingikan lalu kabur.” Kata Park Hoon, Jin Sang menjerit tak percaya
Nuna juga bukan orang zaman dulu,   Dia akan menerima apa yang ada  dan melepaskanmu.” Ucap Park Hoon
“Aisshh... coba dengar omongan anak kasar ini.  Kau bilang Menerima apa ? Apa Kau kira anak cuma benda ? Dan Mau hitung-hitungan dengan masalah ini  ?Apa kau membahas soal nuna-mu dengan cara seperti bajingan ?” ucap Jin Sang dengan nada tinggi
Kau bilang aku bajingan.... Hei Jin Sang anjing, kau lucu !Padahal aku perhatian padamu. Kenapa bersikap begini ? Apa Kau kagetKarena aku membaca pikiranmu ?!” teriak Park Hoon
Aku sudah cukup marah saat ini ... Apa Kau mau berkelahi denganku ?” teriak Park Hoon tak mau kalah.
Akhirnya keduanya saling berkelahi dengan saling menarik rambut, terdengar bunyi suara besi stick baseball. Soo Kyung sudah membawa stick golf mendengar suara jeritan Jin Sang yang menjerit karena tangan di gigit. Soo Kyung berteriak masuk memanggil adiknya, keduanya langsung berdiri, Park Hoon langsung tertunduk ketakutan.
Kau.... Bukankah sudah kubilang, aku akan membunuhmu kalau masih tidak respek pada Jin Sang ?” kata Soo Kyung, Park Hoon mengadu kalau Jin Sang yang lebih dulu mengejeknya bajingan, tapi akhirnya mengaku salah.

Kau... Jin Sang.... Bukankah sudah kubilang bersikap sesuai dengan usiamu ? Hari ini kau bunuh si brengsek kampret ini.  Kalau dia masih kurang ajar,  bunuh saja. Kalau kau lembek,  mereka akan kembali. Sebelum mereka kembali, kau harus habisi duluan ! Sampai kau membunuh anak ini ... jangan tinggalkan kamar ini. Kau Harus habisi dia.” Ucap Soo Kyung memutar stick baseball dan memberikan pada calon ayah bayinya
Jin Sang mengambilnya dengan wajah ketakutan, Soo Kyung pun akhirnya keluar dari ruangan. Park Hoon mengatakan kalau ia akan mati, lalu memanggil Jin Sang sebagai kakak ipar dan mengaku salah. Jin Sang menghela nafas mendengarnya, lalu berteriak marah dengan menyodok bokong Park Hoon, kalau ia bukan adik iparnya tapi hanya “Hyung” saja. Park Hoon berteriak kesakitan. 

Jin Sang duduk dengan wajah ketakutan dengan tangan diremas dan tertunduk sedih. Soo Kyung memakai lipstik,  mengatakan Bukan cuma Jin Sang yang merasa buruk dan canggung, karena ia juga merasa begitu jadi tidak perlu terlalu serius.
Kau dan aku,  tidak akan bisa jadi suami istri.  Kau tahu itu begitu juga AkuSudah 20 tahun, kau seperti adikku Dan aku sebagai kakakmu.  Aku akan imigrasi lalu kau bisa hidup disini seperti biasa. Jadi, berhenti menderita. Sekarang Kemas barang-barangmu dan keluar.” Ucap Soo Kyung
Itu bayiku....” ucap Jin Sang  tak enak hati, Soo Kyung tiba-tiba berdiri dan mendekat Jin Sang
Kau ... Apa Kau bisa ...  berciuman denganku ?” ucap Soo Kyung dengan wajah semakin sangat dekat, Jin Sang melihat bibir Soo Kyung yang semakin dekat, sampai akhirnya memalingkan wajahnya.
Aku beri waktu sehari. Apakah kau bisa menciumku atau tidak, adi pikirkan itu. Maka ... Kau akan dapat jawabannya.” Kata Soo Kyung lalu berjalan pergi. Jin Sang terlihat bisa bernafas lega kembali setelah menahan nafasnya. 


Sang Suk berjongkok didepan mesin pilingan bubur cabe sambil merekam suaranya, bibi yang ada didepan mereka sibuk untuk memberikan memastikan cabe yang tergilang dengan sempurna. Ki Tae mencoba menutup hidungnya dengan tissue agar bubuk cabe tak menyengat hidungnya.
Do Kyung merekam bunyi desis minyak saat membuat pancake pada bibi yang sedang memasak dipasar. Ia juga pindah ke bunyi mesin yang mengeluakan banyak asap.
Park Hoon dan si pria muda terlihat merekam suara mesin yang berputar, dan mesin press pun tertutup.  Park Hoon terlihat asik memakan kue, lalu terdengar suara peluit. Saat terdengar suara seperti ledakan dari mesin, Park Hoon menjerit kaget dengan wajah ketakutan. 

Mobil Movie Sound berhenti pada sebuah restoran. Park Hoon dan pria muda berlari ingin pergi ke toilet. Do Kyung  turun dari mobil melihat nama restoran “Istana di dalam hutan”. Sang Suk dan Ki Tae menunggu karena sambil meminum es coklat, sementara Park Hoon masih ada di toilet.
Do Kyung asik duduk sendirian, menatap kearah jendela, lalu mengarahkan pandangan pada rak didepanya,ada sebuah kamera, mesin pecetak foto. Ki Tae dan Sang Suk dengan menopang wajahnya melihat Do Kyung yang berjalan pergi ke rak. Do Kyung mengambil album tuliskan “Mei 2014”  membuka lembaran banyak pasangan yang berfoto dengan pasanganya, serta menuliskan pesan dibagian bawah.
Lembaran demi lembaran terus dilihat Do Kyung, lalu terhenti ketika melihat foto dirinya yang sudah disobek lalu tertulis pesan disampingnya “Terima kasih atas cintamu. 10 Juni 2016”. Ia bisa melihat foto sebelumnya, saat Hae Young merangkul tanganya dengan coklat berbentuk love ditanganya.  Saat itu foto Hae young hilang berganti dengan tulisan. 

Hae Young melakukan kencan buta, didepanya terlihat pria merasa tidak sangka Hae Young akan datang karena berpikir hanya basa basi saja. Ae Young mengatakan tak mungkin bisa menilai orang kalau cuma bertemu sekali. Pria itu pun mengucapkan terimakasih.
Aku ingin berterima kasih sekali ... Karena kau cantik.  Mungkin cuma aku hanya terlihat biasa saja, jadi Maafkan aku.” Kata si pria
Hae Young mendengar bunyi pesan masuk dan langsung membacanya, pesan dari Do Kyung “Terima kasih.” Matanya kembali terlihat berkaca-kaca, lalu tersadar kalau ia tidak boleh mengecek ponsel dan akan mematikan saja. Pria itu pikir tak masalah tapi akhirnya setuju untuk mematikan saja ponselnya. Hae Young pun mematikan ponselnya.

Park Hoon akhirnya selesai dari toilet, Ki Tae bertanya apakah ia harus yang menyetir sekarang. Park Hoon mengejek siapa lagi kalau bukan Ki Tae, karena ia tak memiliki SIM. Do Kyung keluar masih berdiri depan restoran, menatap fotonya yang sudah dirobek untuk membawanya pulang. 


Hae Young duduk dikamarnya sambil mengirikan pesan pada Sepupunya Ji Hee. “Besok kau akan menikah.  Bagaimana ?” Ji Hee membalas dengan wajaha tegang Rasanya aneh berkata begini, tapi ayah dan ibuku gugup sekali sekarang.  Mungkin aku harus membatalkannya  seperti eonni.
Bicara yang benar.  Bukan aku yang membatalkan, Aku diputuskan.” Balas Hae Young mengakuinya.
Sepertinya kau sudah sembuh ?Bisa bilang kau yang diputuskan.” Tulis Ji Hee, Hae Young membalas dengan senyuman kalau ia tentu baik-baik saja.
Temanku yang harusnya menerima karangan bunga sedang sedih karena dia baru putus dengan pacarnya. Aku jadi tidak bisa memintanya menerima karangan bungaku.” Cerita Ji Hee dalam chatnya
Jangan khawatir.  Aku yang akan menerimanya” kata Hae Young
Ji Hee kaget karena Hae Young akan datang ke pernikahannya. Hae Young sudah pasti akan datang ke pernikahan sepupunya. Ji Hee mengatakan kalau ibunya tidak akan datang bahkan ibu Hae Young juga bilang anaknya tak akan datang. Bibi Hae Young ikut melihat percakapan mereka di grup, Hae Young mengatakan Ji Hee tak perlu khawatir karena ia akan datang dan menerima bunganya.

Bibi Hae Young, ibu Ji Hee memastikan Hae Young benar-benar akan datang. Hae Young mengatakan tetap datang, Bibi Hae Young dengan wajah khawatir mengetik mengira Hae Young akan merasa tidak nyaman. Hae Young membalas kenapa harus merasa tidak nyaman.
Itu, kau sudah cerita semuanya di radio. Semua orang sudah tahu kalau pernikahanmu berantakan.” Balas bibi Hae Young
Kesimpulannya saat ini ...Lelaki yang sudah merusak pernikahanku, sekarang jadi pacarku.” Tulis Hae Young dengan wajah serius
Ibu Hae Young ikut membaca percakapan di grup. Ji Hee tak percaya, Hae Young meyakinkan jadi akan terima bunganya, lalu memberitahu dengan tangan terbuka pada bibinya. Bibi Hae Young tak percaya penasaran bagaimana penampilannya.
Baiklah.  Aku akan membawanya di pernikahanmu besok. Bibi, kau pasti kaget sekali.  Lelaki ini bukan sembarangan.  Bahkan, tangannya saja seksi. Ah, memikirkan dia membuatku rindu padanya.” Tulis Hae Young penuh semangat,
Kakak ipar, apa kata Haeyoung benar ? Dia sungguh pacaran dengan lelaki itu ? Aku tahu kau baca ini ! Kakak Ipar !” balas Bibi Hae Young pada kakak iparnya. 


Ibu Hae Yaung masuk kamar sambil berteriak mau dibawa kemana dan siapa yang akan dibawanya, Hae Young sampai terkejut mendengar ibunya tiba-tiba masuk dan langsung berteriak, lalu bertanya kenapa ibunya datang tiba-tiba berteriak.
“Apa kau tanya karena tidak tahu ? Orang-orang akan memanggilmu gila  karena pacaran dengannya.  Mereka akan mengejek kalian ! Kenapa malah membawanya ke acara keluarga ?!” teriak Ibunya marah
Apa tidak bisa memihak padaku ? Bahkan tanpa dituding, orang itu sudah merasa sangat bersalah.  Apa ibu tidak bisa bilang tidak apa-apa dan menepuk pundakku ? Aku ingin menunjukkan pada dia. Kalau keluargaku tidak menyalahkannya,  jadi jangan merasa bersalah lagi.” balas Hae Young dengan tenang
“Kau lebih baik berkencan diam-diam lalu putus.” Kata ibu Hae Young ingin keluar.
Aku bukan cuma mau berkencan dengannya.” Tegas Hae Young dengan wajah serius, membuat ibunya terdiam 

Do Kyung sedang duduk di dalam mobilnya, terlihat Ki Tae yang menyetir dengan mata setengah terbuka, tiba-tiba mobil berhenti mendadak membuat kepala Do Kyung terhantam di kursi dan merasakan sakit dibagian pundaknya.
Perlahan ia menyandarkan kepalanya, lalu tersadar kalau mobil masih berjalan dengan tenang. Ia menengok adiknya dan yang lainya sedang tidur nyenyak dan dibelakan tak ada mobil apapun, bahkan Ki Tae masih menyetir walaupun sambil menguap.
Do Kyung kembali melihat Tae Jin mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi dan akan menabraknya, mata Do Kyung langsung melotot tajam seperti bayangan akan menjadi nyata dimatanya. 

Tae Jin meminting kepala sipelayan yang menyuruhnya untuk mengatakan “Aku tidak suka dengan cara makanmu ?” lalu mengumpat kalau itu seharusnya tak boleh dikatakan pada seorang wanita. Si pelayan mencoba melepaskasn pitingan, tapi Tae Jin yang mabuk terus mengomel karena pelayan itu harus menyuruh mengatakan itu.
Harusnya kau bilang aku harus cerita yang jujur !” teriak Tae Jin terus memitingnya.
Makanya wanita itu akhirnya mundur, jadi artinya itu berhasil !” ucap si pelayan akhirnya bisa melepaskan pitingan Tae Jin

Han Tae Jin berusaha untuk berjalan memanggil si pelayan tapi tubuhnya terlihat tak kuat berdiri lagi, sambil duduk mengatakan dirinya yang gila, karena tak menyangkan bisa mendengar nasihat dari seorang pelayan. Si pelayan  bertanya apakah Tae Jin  menyesal sudah memutuskannya atau hatinya terasa sakit, Tae Jin hanya diam dengan menghela nafas.
Beberapa saat kemudian, Tae Jin sudah berjalan di jembatan dengan setengah sadar memegang kepalanya yang pusing, lalu mengumpat memanggil Park Do Kyung, bertanya harus melakukan apa padanya 


Do Kyung terdiam mengingat kembali ingatan dikejar-kejar oleh mobil Tae Jin yang ingin menabraknya. Saat itu terdengar suara bel rumahnya, Ibu Hae Young terlihat dilayar interkom. Akhirnya Ibu Hae Young duduk disofa sementara Do Kyung berdiri didepan calon ibu mertuanya.
“Aoa Hae Young, sudah menelponmu Untuk mengajak pergi ke pesta pernikahan bersama ?” tanya Ibu Hae Young, Do Kyung mengatkan belum menelp
Sepupu Hae Young akan menikah besok.  Dia ingin mengajakmu kesana.  Karena anaku itu bodoh, maka dia kira semua hubungan pasti akan berakhir dengan pernikahan.  Tapi anak-anak jaman sekarang, berbeda.  Mereka hanya ingin senang-senang bersama tapi tidak ingin menikah. Hae Young-ku sudah berpikir kalau dia akan menikah denganmu.  Menurutku kau .. hanya coba-coba.  Benar, kan ?” kata Ibu Hae Young blak-blakan.
Aku menyukai Hae Young.” Ucap Do Kyung dengan memegang tanganya, Ibu Hae Young menatap Do Kyung.

Ada kata yang kurang.  Kau harus bilang juga "Aku akan menikahi dia" “ ucap Ibu Hae Young, Do Kyung hanya tertunduk diam
“Aku minta aaaf, karena aku ini orang kuno. Kalau dia mengenalkanmu pada keluarga, maka kalian harus menikah. Kalau kau sudah menyapa keluarga lalu putus, itu sama saja dengan memutuskan pernikahan.  Begitu pemikiran para orang tua.” Jelas Ibu Hae Young
Meskipun Hae Young berpikir, dia mengajakmu untuk pergi makan di pernikahan ... maka kau tidak bisa datang dengan pemikiran seperti itu.  Apabila  kau sudah memutuskan untuk menikahi  Hae Young apapun yang terjadi maka datanglah besok.  Kalau tidak, jangan datang.  Dan Kalau kau masih ragu-ragu,  tidak perlu datang.” Tegas Ibu Hae Young berdiri
Pernikahan Hae Young sudah rusak satu kali.  Kalau ada yang merusaknya lagi, maka aku tidak bisa tinggal diam.” Ucap Ibu Hae Young lalu pergi
Do Kyung pun membungkuk memberikan hormat, lalu hanya bisa tertunduk diam. Tuan Oh menunggu didepan rumah bertanya apa yang dikatakan Do Kyung. Ibu Hae Young mengatakan bukan dia orangnya, Tuan Oh terlihat binggung. 


Do Kyung terdiam lalu melihat Hae Young menelpnya dan menatapnya cukup lama. Hae Young bertanya kenapa Do Kyung lama sekali mengangkatnya. Do Kyung berbohong sedang mandi. Hae Young langsung berfantasi memikirkan Do Kyung yang mandi, lalu meminta maaf dan bertanya apa rencana pacarnya besok. Do Kyung mengatakan mau ke pinggir kota untuk merekam, Lalu kembali saat siang.
Oh, begitu ? Aku harus ke pernikahan sepupuku besok siang.”cerita Hae Young
Kita ketemu dirumahku besok siang.  Aku akan memasak yang enak buatmu.” Kata Do Kyung, Hae Young tak percaya pacarnya bisa memasak ?
Aku itu pandai. Jangan makan terlalu banyak di pernikahan.” Kata Do Kyung mengoda, Hae Young pun mengerti.
Do Kyung bertanya pacaranya ingin mau makan. Hae Young mengatakan apa saja karena tak punyapantangan soal makanan, lalu mengusulkan untuk besok minum bersama juga karena  Sepertinya sudah lama tidak minum, mungkin sekitar 10 hari.
Aku tahu kenapa suka sekali minum alcohol Karena aku tidak bahagia.  Tapi Belakangan ini, aku bahagia sekali rasanya seperti sedang mabuk.  Ungkap Hae Young, Do Kyung Terima kasih. Hae Young pikir ia yang  harus berterimakasih. 

Hae Young keluar kamar dikagetkan dengan ibunya yang duduk dimeja makan dalam kegelapan, lalu bertanya kenapa ibunya belum tidur. Ibunya hanya diam saja. Hae Young akhirnya bicara pada ibunya.
Jangan khawatir. Dia tidak akan datang ke pernikahan, karena harus bekerja.” Kata Hae Young pada ibunya.
Ibu Hae Young pun diam saja karena itu artinya Do Kyung tak serius ingin menikah denganya. Do Kyung hanya diam saja karena tak bisa memutuskan untuk menikah dan masih ragu. 

Jin Sang mengendap-ngendap mencoba mendengar suara dari kamar kakak Do Kyung, Soo Kyung tiba-tiba turun dari tanya bertanya apakah Jin Sang mencarinya. Jin Sang kaget dan terlihat panik, Soo Kyung bertanya apakah ia sudah siap. Jin Sang panik berjalan mundur, Soo Kyung terus bertanya apakah Jin Sang mau menciumnya sekarang.
Jin Sang makin panik mengatakan bukan itu maksudnya, lalu terdesak dengan bersandar di dinding. Soo Kyung tiba-tiba berjinjit seperti ingin menciumnya, lalu menaruh tanganya di dinding seperti mengunci Jin Sang.
Kalau sudah siap, bilang. Apabila tidak percaya diri,  maka lebih baik mundur saja.” Tegas Soo Kyung lalu berbalik dan berjalan pergi.
Jin Sang terlihat lemas dengan menjatuhkan tasnya, menurutnya mana mungkin dirinya bisa siap dengan cepat. Dengan wajah frustasi menurutnya ini tak main-main, lalu berjongkok kebinggungan.  
Bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


1 komentar:

  1. saat itu judul lagu yg di yanyikan do kyung kecil bersama kakaknya apa ya?

    BalasHapus