PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 16 Juni 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 14 Part 2

Sung Jin mencoba untuk menelp Hae Young tapi tak telpnya tak aktif, semua ikut berkumpul ingin tahu kabar dari teman mereka. Sung Jin mencoba menelp bagian Kepolisian Seo Bu,
Kami sedang mencari Nn. Oh Hae Young?” ucap Sung Jin, polisi Seo Bu mengatakan tak ada yang yang namanya Oh Hae Young.
Tapi katanya mereka dari Kepolisian Seo Bu dan membawa Nn. Oh.” Ucap Sung Jin binggung

Sung Jin pun memberikan jalan pada dua polisi yang datang ke kantor lalu membawanya ke kantor CCTV. Semua layar memperlihatkan orang-orang yang membawa Hae Young dari ruangan kantor sampai masuk ke dalam mobil.
Dua polisi sangat yakin dua pria itu bukan tim mereka, Sung Jin panik kalau mereka bukan polisi dan mencoba untuk menelp temanya memberitahu kalau dua orang yang membawa Hae Young bukan seorang polisi. Polisi meminta pihak CCTV bisa diperbesar bagian mobilnya.
Si polisi pun mengumpat dua pria itu “Bajingan ini professional karena sengaja menyembunyikan nomor kendaraannya. Sung Jin panik apa yang harus dilakukan sekarang. 

Ibu Hae Young sedang membersihkan sayuran, terdengar bunyi bel rumahnya dan melihat di interkom kalau polisi datang menanyakan apakah memang benar rumah dari Oh Hae Young. Akhirnya polisi masuk ke dalam rumah.
Nn. Oh Hae Young diculik oleh penyerang tak dikenal. Jadi kami sedang menyelidikinya.” Kata polisi, tubuh ibu Hae Young lemas dan duduk di meja makanya.
Ada dua Oh Hae Young, pasti bukan Oh Hae Young putri kami tapi Ada Oh Hae Young yang lain.” Kata Ibu Hae Young yakin
Polisi memberikan foto dari CCTV yang memperlihatkan Hae Young dibawa oleh dua pria berkacamata hitam, Ibu Hae Young langsung jatuh tak sadarkan diri. Dua polisi panik mencoba membangunkan Ibu Hae Young. 

Hae Young dan Do Kyung berdiri di pinggir danau. Hae Young mendengar suara Gonggongan anjing di pedesaan menjelang malam sudah terdengar,  tapi sangat menyukai suasana seperti ini.
Pada suatu pagi musim dingin... saat aku sedang tidur, aku suka dengar suara sekopan salju.” Ucap Hae Young, Do Kyung bisa membayangkan saat pria dengan menyekop tumpukan salju dari jalan.
Sekitar jam empat sore......suara anak kecil berlari menuruni bukit... tak... tak.... tak” ucap Hae Young, Do Kyung kembali membayangkan suara sepatu seorang anak kecil
Dan... ...suara kotak musik.” Kata Hae Young, Do Kyung mengingat saat kotak musik diputar pada hari ulang tahun pacarnya, Hae Young mendengarnya suaranya sangat indah.
Dan ada suara yang ingin kudengar, yaitu Suara kau menyebut namaku. Kau tak pernah memanggilku Hae Young.” Kata Hae Young

Do Kyung hanya diam saja, Hae Young pikir nama Hae Young masih bukan untuk panggilan dirinya, Do Kyung tetap diam saja. Hae Young akhirnya meminta maaf karena memulai mengeluh lagi dan berpikiran sempit sekali. Tapi bisa dimaklumi, karea Do Kyung  sudah lama memanggil nama seseorang dengan nama itu.
“Aku kira kau berpikir seperti itu, makanya aku tidak bisa memanggilmu dengan nama itu. Kau mungkin berpikir aku memanggil orang lain. Aku takut kau akan mengira aku memanggil namamu dengan memikirkan Hae Young satunya.” Akui Do Kyung, Hae Young sempat terpaku mendengarnya.
Benar juga.... Tapi namaku tetap saja Hae Young.... Panggil saja aku dengan namaku. Aku tidak akan memikirkan  Oh Hae Young satunya kalau aku melihatmu. Kuharap kau merasa nyaman dengan nama itu Dan memanggilku dengan namaku.” Kata Hae Young
Aku juga punya permintaan. Apa pun yang Han Tae Jin lakukan padaku, jangan ikut campur. Apa pun yang dia lakukan maka aku akan menerima semua resiko dengan keputusan yang tepat. Aku sudah melakukan banyak kesalahan bahkan membuatmu menjauh dari dirinya. Jadi apa pun yang dia lakukan padaku, kau jangan ikut terlibat. Jangan memikirkan Oh Hae Young ketika kau melihatku Dan aku akan menebus kesalahanku. Biarlah kita menjalaninya seperti ini, mengerti?” ucap Do Kyung
Do Kyung menatap Hae Young meminta agar berhenti menjaga jarak diantara, dengan cara memanggilnya seperti “kau” atau apapun itu. Hae Young tersenyum bertanya ia harus memanggil Do Kyung apa. Do Kyung pikir Hae Young sudah tahu jawabanya, Hae Young terus bertanya panggilan apa untuk Do Kyung. 


Dibawah tanaman gandum siap panen, Hae Young dan Do Kyung berbaring dengan beralaskan jaket Do Kyung, keduanya saling berpandangan dengan saling tersenyum. Hae Young memanggil Do Kyung lebih dulu dengan panggilan “oppa” lalu Do Kyung membalasnya dengan panggilan nama “Hae Young” yang selama ini tak pernah di lakukanya.
Keduanya saling memanggil dengan penuh cinta berkali-kali, sampai akhirnya Hae Young seperti mesin mainan mengatakan uangnya habis jadi panggilan oppa-nya sudah selesai. Keduanya tertawa, Do Kyung pun memeluk Hae Young dengan erat, lalu tiba-tiba langsung menariknya dan Hae Young berada diatas tubuhnya.
Lalu Do Kyung mengulingkan badanya dan Hae Young berada dibawahnya, keduanya saling menatap, Hae Young mulai menutup matanya melihat Do Kyung yang mulai mendekat untuk menciumnya. Do Kyung tersenyum menyuruh Hae Young untuk membuka matanya, untuk melihat bintang di langit.

Keduanya berbaring dengan melihat langit yang penuh dengan bintang berkilauan. Hae Young terpana dengan mata berkaca-kaca mengajak Do Kyung untuk mati saja karena inin mati saat hidupnya yang paling bahagia. Do Kyung kembali mengulingkan badanya dan menatap Hae Young yang berada dibawahnya, mulai mendekat untuk menciumnya. 


Park Do Kyung! Park Do Kyung!” teriak seorang dari toa. Hae Young dan Do Kyung kaget mendengar ada orang yang memanggil nama Do Kyung.
Kenapa tidak jawab? Aku tahu kau ada di sana! Kau sudah dikepung!” teriak polisi dari mobil polisinya,
Beberapa polisi swat mulai menyusuri lapangan gandum untuk mencari Park Do Kyung seperti seorang buronan, lampu sorot pun menyirani bagian ladang gandum yang gelap.
Kencan macam apa ini? Kau ada di ladang gandum! Kau sudah seharian disini! Selesaikan urusanmu sekarang juga dan Keluar!!” teriak Polisi kesal. Do Kyung dan Hae Young akhirnya berdiri dengan sinar lampu yang menyilaukanya. 

Kantor polisi.
Ki Tae dan Sang Suk menghadap ke depan meja lobby polisi dengan tangan seperti berdoa, sementara Park Hoon dkk berdiri dibelakanganya. Polisi memuji Ki Tae Dan Sang Suk itu terlihat seperti detektif. Keduanya tersenyum bahagia.
“Kalian melakukan Kejahatan meniru polisi dan melanggar hukum,  Kau berada dalam kesulitan besar sekarang.” Ucap polisi membuat senyum keduanya hilang.
Semua terlihat kebinggungan dengan nasibnya, Park Hoon menghela nafas panjang. Hae Young hanya bisa melirik Do Kyung tanpa bisa membela diri. 

Flash Back
Semua pun naik mobil, Hae Young menelp ibunya dan terdengar umpatan ibunya yang sangat marah.
Bajingan itu! Padahal mereka sudah tua, kenapa mereka melakukan hal itu? Dan Kau! Akan kupatahkan kakimu dan akan menguncimu di rumah. Jika tidak, aku akan mati duluan! Kau sudah melakukan aksi gila!!! Kalau kau sudah sampai ke rumah... kau akan mati di tanganku! Dasar jalang!” teriak Ibu Hae Young
Park Hoon hanya bisa terdiam mendengar jeritan Ibu Hae Young yang bisa didenganya, sementara si anak sedikit menjauhkan ponselnya. 
Di depan sel kantor polisi
Hae Young dan Do Kyung hanya bisa tertunduk dengan Ibu dan Ayah Hae Young didepan mereka. Do Kyung pun memulai dengan membungkuk meminta maaf. Ibu Hae Young menyuruh Do Kyung mengambil anaknya saja. Do Kyung dan Hae Young kaget. Ibu Hae Youn menyuruh Do Kyung yang mengantar anaknya pulang lalu berjalan pergi.
Ayah Hae Young binggung dengan sikap istrinya, tiba-tiba istrinya berhenti melangkah. Do Kyung langsung menarik Hae Young untuk berada dibelakangnya. Ibu Hae Young menyuruh suaminya membiarkan mereka saja, lalu kembali berjalan pergi. Suaminya benar-benar tak mengerti dan mengikuti istrinya. Hae Young hanya melirik pada Do Kyung. 

Jin Sang dan Soo Kyung makan malam steak bersama disebuah restoran yang terlihat mewah. Jin Sang menanyakan pendapatnya pasti enak rasanya. Soo Kyung mengatakan biasa saja. Jin Sang mengeluh Soo Kyung itu membuatny kecewa dan memberitahu berapa harga steaknya itu. Soo Kyung akan makan nanas, Jin Sang langsung menarik garpu Soo Kyung.
“Apa kau gila? Apa Kau tidak tahu tidak boleh makan nanas saat sedang hamil? Kau pastu tidak tahu!!!  Kau itu akan menjadi ibu.” Ucap Jin Sang mengomel. Soo Kyung merasa itu cuma mitos.
Apa pun itu, lebih baik kau tak usah memakannya. Aku ingin kau segera pulang kerumahku,  tapi Aku belum mampu melakukannya, karena tidak baik pergi kalau ada orang hamil di rumah. Sekali-kali carilah di internet. Apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak sewaktu hamil. Sekarang kau punya banya waktu karena kau tidak minum lagi.” Ucap Jin Sang bersikap seperti ayah dari bayi.
Jin Sang ingin kembali makan, lalu melihat sosok wanita yang datang dengan sumringah tak percaya wanita itu datang dan ingin mendekatinya, tapi wanita dibelakangnya membuat Jin Sang panik dengan menutup wajahnya, bertanya Apa yang sedang terjadi dan Kenapa mereka berjalan bersamaan.

Soo Kyung melihat wanita yang datang mendekati meja mereka, Jin Sang melihat wanita lain juga masuk wajahnya makin panik kenapa semua wanita yang dikencaninya berkumpul, ketika ingin kabur dua wanita datang didepanya. Akhirnya Jin Sang dikepung oleh enak wanita didepan mejanya dan duduk dengan wajah tertunduk, Soo Kyung dengan santai kembali makan steaknya.
Tak usah pedulikan aku, urusi saja masalah kalian. Aku hanya datang ke sini untuk makan.” Ucap Soo Kyung
“Jadi Dia tahu laki-laki macam apa kau?” kata si wanita rambut panjang, Soo Kyung mengatakan sudah mengetahuinya jadi menyuruhnya untuk melanjutkanya.

Aku sudah melihat ponselmu, karena penasaran kau menyimpan kontakku dengan nama apa, Sayangku atau cuma namaku saja? Tapi nomorku, disimpan pakai nama SeninSenin) Aku penasaran kenapa namanya Sen. Tapi ternyata, ada Selasa, Rabu,Kamis, Jumat, Sabtu. Tapi, tidak ada Minggu. Apa hari Minggu itu hari istirahatmu? Bagaimana rasanya, bertemu kami semua sekaligu?” kata Si wanita membuat Jin Sang melonggarkan dasinya.
Aku memikirkan bagaimana cara mengakhirinya. Tapi Ini tidak bisa harus diakhiri begitu saja. Jadi kami semua ingin menghabisimu.” Kata si wanita rambut panjang dengan semua wanita mulai mendekat untuk menghajar Jin Sang. 

Soo Kyung keluar dari restoran berjalan sendirian, Jin Sang sudah mulai dikepung wanita untuk menghajarnya ditaman, dengan wajah panik meminta mereka semua untuk membicarakan hal ini.
Cuckoo. Cuckoo....Jangan sentuh dia, pergilah kalian.” Ucap Soo Kyung yang membuat semuanya melonggo.
Kenapa repot-repot  menghabisi dia? Ini sebagian kesalahan kalian kenapa bisa tertipu olehnya.” Ucap Soo Kyung
Kenapa kau ikut campur? Siapa kau, wanita tua?” ucap si wanita berambut panjang.
Aku Mademoiselle danAku ini Agasshi. Aku adalah wanita yang hari Minggu. Dia bersamaku hari Minggu dan Kami hidup bersama.” Ucap Soo Kyung
Si wanita tak percaya kalau mereka berdua sudah menikah, Jin Sang menyangkal kalau belum menikah. Soo Kyung memberikan saran untuk tidak fokus pada penampilan, pekerjaan, atau uang tapi berkencan  dengan seorang pria karena kepribadiannya. Lalu berjalan melihat si wanita rambut panjang seperyi tak bisa menerima perkataannya.
Kau harusnya punya karakter yang tepat supaya bisa membedakannya. Kalau begitu, Teruslah fokus  pada penampilan luar dan bertemu pecundang seperti dia. Fighting!” kata Soo Kyung
Si wanita rambut panjang tak terima langsung menarik rambut Soo Kyung, Jin Sang hanya bisa melonggo kaget, Soo Kyung memanggil Onnie kalau itu sangat seram, tapi setelah itu bisa berdiri dengan sempurna berkomentar kalau itu sangat mengecewakan dan akhirnya mengeluarkan jurusnya membuat semua wanita jatuh. Ji San hanya bisa diam saja melihat Soo Kyung sampai jungkir balik didepanya. 

Di sebuah dinding penyanggah.
Jin Sang mengucapkan terimakasih karena Soo Kyung  bisa menanganinya sekaligus menurutnya Wanita memang selalu lebih baik menangani wanita lainnya. Soo Kyung hanya diam saja, Jin Sang memikirkan caranya nanti bisa berganti-ganti wanita lagi. Soo Kyun pun tetap diam saja. Akhirnya Jin Sang pun mengucapkan permintaan maafnya.
Jin Sang.. Saat aku memikirkanmuwaktu SMA...,kau sangat manis. Kau dulu sungguh menggemaskan, kau pulang sambil nangis karena kepala sekolahmu meninggalKau menggemaskan saat mendorong gerobak tukang sampah.di komplek rumah.” Cerita Soo Kyung mengingatnya, Jin Sang mendengarkan sambil menyandarkan tubuhnya.

Ketika kau belajar dengan Do Kyung, kalian berdua menungguku di halte bus kalau aku pulang telat. Jadi ketika aku melihatmu di halte bus, kau itu menggemaskan dan membuatku bahagia. Ketika aku memikirkanmu waktu kau SMA, kau sangat manis. Tapi kenapa mendadak dirimu berubah? Aku yakin hanya kau yang tahu alasannya. Pasti ada yang telah terjadi, benarkan?” kata Soo Kyun berdiri dengan sejajar dengan Jin Sang
Jin sang tertunduk diam tak menjawabnya, Soo Kyung menatapnya dengan memanggilnya dan memuji teman adiknya itu sangat keren sekali. Jin Sang heran dengan sikap Soo Kyung tiba-tiba memujinya, membuatnya ingin menangis.

Soo Kyung berpesan agar  Berhenti menyalahkan diri sendiri dan Temuilah orang yang baik lalu nikahinya, setelah itu melakukan janji dengan jempol dan kelingking agar Jin Sang menjadi Menteri Kehakiman lalu berjalan pergi. Jin Sang dengan mata berkaca-kaca menatap Soo Kyung yang pergi.
Aku takkan memberitahu kalau  kaulah ayah anak ini. Tapi aku ingin ayah bayi ini menjadi seseorang yang hebat... meski ayahnya tidak berada di sisi anaknya. Ayah yang terhormat dan keren. Gumam Soo Kyun menengok melihat Jin San nampak berkaca-kaca dan melonggo. 


Ibu Hae Young dan ayahnya sudah berada di dalam kamar, Tuan Oh masih menonton berita sementara Ibu Hae Young sudah berbaring. Hae Young masuk rumah dengan berperlahan-lahan masuk kedalam kamarnya, memastikan ayah dan ibunya tak bangun.
Tuan Oh melihat anaknya yang baru pulang dan masuk kamar, Ibu Hae Youn sudah menutup matanya mengumpat anaknya itu gila karena mengira mereka tak tahu. Tuan Oh meminta istrinya agar membiarkan saja, menurutnya tak ada gunanya menyuruh keduanya untuk berpisah. 

Restoran ayam
Jin Sang memesan dua bungkus ayam goreng untuk dibawa pulang, lalu bertanya apakah mereka tak da layanan antar. Pelayan memberitahu belum memiliki jasa itu. Jin sang pikir tak masalah karena hanya 10 menit dari rumah lalu membawa pulang ayam gorengnya.
Soo Kyung dan Park Hoon makan ayam goreng dengan Colla diruang tengah, sementara Do Kyung memilih minum air putih di meja makan. Jin Sang selesai mandi mengangungkpa Setelah menjadi seorang pengacara tak pernah menyangka harus mengeluarkan Park Do Kyung dari penjara.
Kenapa wanita itu sebenarnya? Dia sungguh jatuh cinta padanya.” ucap Jin Sang heran,  
Aku bertemu dia hari ini dan ternyata wanita banyak bicara dan sangat cerewet.” Kata Park Hoon, Jin Sang tahu Do Kyung itu tak suka wanita cerewet.
Pasti ada pesona  dari wanita itu yang membuat Hyung seperti itu.” Kata Park Hoon
Jin Sang penasaran apa yang menarik dalam diri Hae Young, Soo Kyun menyuruh untuk bertanya langsung saja pada orangnya. Jin Sang mengeluh karena pasti tak mungkin Do Kyung memberitahunya lalu duduk sambil minum colla dari botolnya. Park Hoon mengumpat memanggil “Jin Sang Anjing” karena sudah memberitahu tak minum dari botol. Jin Sang membela diri kalau mulutnya tak kotor seperti Park Hoon kembali minum.

Park Hoon langsung menendang pundaknya dan kembali mengumpat, kaki Soo Kyung tiba-tiba langsung mengunci kaki adiknya dan langsung menariknya sampai terjatuh dari kursi lalu menaruh kaki di leher adiknya, menyuruh untuk mengulangi panggilan tadi. Park Hoon terlihat tak bisa bernafas karena lehernya di injak.
“Kau panggil dia, Jin Sang Anjing? Kau itu lebih muda darinya. Beraninya kau menendangnya?!! Dan Beraninya kau menambahkan  "anjing" ke namanya?” ucap Soo Kyung lalu menaikan kaki ke wajah adiknya.
“Apa Kau sedang kerasukan ? Aku biasa melakukan itu padanya” ucap Park Hoon akhirnya kaki Soo Kyung pun diangkat, Do Kyung dan Jin Sang binggung melihat sikap Soo Kyung.
“Dari Namanya saja, sudah membuat dia seperti karya Tuhan yang paling menjijikkan. Beraninya kau menambahkan "Anjing" di depan namanya? Kau malah membuatnya lebih menjijiikkan. Jin Sang berusia 36 tahun dan menuju 40an. Apa kau masih memanggilnya Anjing Jin Sang setelah dia 40an? Setelah dia menikah lalu punya anak, akankah kau masih memanggilnya Jin Sang Anjing?” Ucap Soo Kyung kembali duduk dengan nada tinggi .

“Tapi Noona-lah yang sekarang  terus memanggilnya "Anjing Jin Sang".” Ucap Park Hoon memegang wajahnya yang kesakitan
Soo Kyung memerintahkan mulai sekarang, adiknya harus menghormati Jin Sang, lalu memarahi Jin Sang yang hanya membiarkan saja ketika Park Hoon yang lebih muda darinya bersikap kasar. Jin Sang dan Do Kyung terlihat mengerutkan dahi, kebinggungan. Soo Kyung menegaskan  Ada perbedaan antara menjadi dekat dan bersikap kasar, menurutanya jika adiknya sudah melewati batas maka Jin sang harus memperingatkan dia.
Kau harus berkelakuan baik kalau kau ingin diperlakukan dengan baik. Jangan biarkan orang lain memperlakukanmu dengan buruk.” Tegas Soo Kyung .
“Kenapa kau tiba-tiba bersikap seperti ini? rasanyas sangat aneh” ucap Do Kyung heran
Kau memperlakukan dia dengan buruk,Itu membuatku tidak nyaman. Jadi hentikan.” Kata Soo Kyung pada Do Kyung
Noona-lah yang selalu memperlakukan dia lebih buruk!!!! Lalu Kenapa Sekarang?” teriak Park Hoon
Soo Kyung langsung melempar bantal menyuruh adiknya berhenti bicara, Jin Sang sedari tadi hanya bisa melonggo, lalu tanganya memegang kepalanya terlihat frustasi, lalu mengatakan kalau tahu alasanya dan membuatnya merasakan merinding. Park Hoon bertanya ada apa dengan Jin sang yang terlihat aneh.
Jin Sang mengelengkan kepala tak percaya menatap Soo Kyung yang memakan ayam goreng, Do Kyung melihat Jin Sang yang mulai berjalan mundur menjauh dari meja. Jin Sang dengan mata berkaca-kaca berharap kalau bukan seperti dugaannya. Do Kyung bertanya ada apa sebenarnya dengan mereka berdua.
Aish, kita tidak pernah melakukan itu! Kau belum pernah melakukannya denganku! Tidak mungkin! Omong kosong!” jerit Jin Sang, Do Kyung dan Park Hoon makin kebinggungan.
“Ahh. Mimpi itu!” jerit Jin Sang, Soo Kyung membenarkan dengan mata berkaca-kaca, kalau mimpi itu artinya seorang bayi. Park Hoon dan Do Kyung melonggo mendengarnya. Jin Sang menjerit histeris dengan menutupi wajahnya mengunakan handuk.

Jin Sang sudah didorong masuk ke dalam kamar temanya, Do Kyung langsun mengumpat menendang temanya yang berani menghamili kakaknya. Jin Sang berusaha membela diri kalau itu tak benar, dengan melepaskan dua kakak berani yang ingin memukulnya.
Hey, siapa yang lebih menderita di sini?!!” jerit Jin Sang tak terima.
Karena kejahatan yang telah kau lakukan berganti-ganti wanita, maka kau dihukum seumur hidup, yaitu hidup bersama dengan Park Soo Kyung.” Ucap Park Hoon layaknya seorang hakim dipengadilan.
Jin Sang mengumpat dan keduanya saling kejar-kejaran, akhinya Park Hoon bisa menjatuhkan Jin Sang disofa dengan memegang tanganya sementara Do Kyun menduduki tubuh temanya agar tak kabur.  Park Hoon menegaskan Jin Sang tidak bisa menyembunyikan kebenarannya, dan kembali memanggilnya “Jin Sang Anjing” Jin Sang menjerit histeris tak percaya kalau itu terjadi pada dirinya. 

Jejeran botol bir dan soju sudah kosong diatas meja, tapi Do Kyung dan Jin Sang masih bertahan dengan meminum boto wine bergantian. Do Kyung tertawa melihat nasib temanya, Jin Sang mengelurkan semua kondom dari saku celananya dengan berbagai macam jenis, sambil menangis melemparkan ke udara, akhirnya satu buah kondom pun jatuh diatas matanya, seperti merasa sia-sia akhirnya menghamili satu wanita yaitu Soo Kyung. 

Dengan mata setengah terbuka keduanya pindah ke mini market untuk makan ramyon, Do Kyung bertanya apakah terlalu sulit, Jin Sang balik bertanya apa ini akan berhasil, Akhirnya kedua kepala mereka saling beradu tak ingin ada yang jatuh.
Jin Sang pulang kerumah, menyandarkan kepalanya di depan pintu kamar dan mengetuknya, sampai akhirnya jatuh lemas didepan pintu. Soo Kyung hanya diam saja didalam kamar mendengar ada bunyi suara diketuk, ia berbaring tertidur sambil menangis karena memberitahu ayah dari bayi yang dikandungnya.
Do Kyung masuk kamarnya dengan berjalan sempoyongan berbaring dikamarnya sambil menelp, hanya memanggil nama Hae Young beberapa kali. Hae Young tersenyum dan membalasnya dengan panggilan “oppa” keduanya terus memanggil seperti orang yang benar-benar sedang kasmaran. 


Esok paginya
Hae Young bertemu dengan Tae Jin disebuah cafe. Tae Jin menatap Hae Young sementara Hae Youn memilih untuk menundukan arah pandangan matanya lalu meminta maaf. Tae Jin hanya bisa menghela nafas sambil tertunduk. Hae Young sadar dirinya lah yang gila dalam situasi ini.
Aku tidak akan memintamu memaafkan dia dan Aku juga tidak akan memintamu memaafkanku. Aku akan terima resikonya.” Ucap Hae Young
Sungguh... Kau membuatku seperti orang bodoh.” Kata Tae Jin menatap Hae Young dan Hae Young dengan mata berkaca-kaca hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya.
Hae Young keluar meninggalkan cafe, seperti berhenti ingin menatap belakang, tapi langkahnya terus maju. Tae Jin hanya diam dengan menahan rasa sedihnya. 

Si cantik Hae Young berjalan dengan tatapan kosong disebuah area pertokoan, Do Kyung berjalan melihat lebih dulu Hae Young lalu menghampirinya, Hae Young pun baru menyadari Do Kyung sudah ada didepanya. Do Kyung bertanya mau kemana Hae Young.
Hae Young menjawab akan pergi kencan buta, Do Kyung seperti agak kaget. Hae Young sadar dirinya terlalu cepat padahal belum lama ingin mengutarkan perasaanya sangat mencintai Do Kyung,  Tapi  menurutnya ini memang sudah diatur sebelum kejadian itu dan meminta maaf. Do Kyung merasa senang  karena Hae Young ikut kencan buta. Hae Young melihat sudah terlambat, Do Kyung pun menyuruh Hae Young segera pergi saja.
Kapan-kapan kita minum dengan Hae Young” ucap Hae Young, Do Kyung mengangguk setuju
Hae Young pun pergi lebih dulu, dan Do Kyung berjalan ke arah sebaliknya. Setelah cukup jauh Hae Young berlari sebuah lorong tangan dan menangis sesunggukan sambil berjongkok karena menahan rasa sedihnya didepan Do Kyung. 

Hae Young berjalan sendirian menyusuri jalan sambil bergumam.
Cinta yang membuat seseorang rela mati... bisa menjadi luka sehingga seseorang ingin mati karena cinta tersebut. Tapi mau bagaiman lagi, aku lebh peduli pada cintaku.
Di ruang studio, Do Kyung membuat ketukan suara sepatu wanit dan juga bunyi pistol yang memasukan peluru, Hae Young tersenyum melihatnya. Do Kyung mulai membuat suara baju yang terkena angin dengan mengibas-ngibaskan jaket didepan mic. Setelah itu membuat gesekan dari bola basket saat sepatu wanita itu bergerak, membalikan badanya. Soo Kyung terpana melihatnya.
Hae Young akhirnya duduk bersama didepan mic dan membuat suara angin dari dalam kerang. Lalu mengunakan sepatu heels dan Do Kyung memberi petunjuk membuat bunyi dari gesekan bola basket, lalu membuat suara dari kaset kusut. Hae Young kembali mengetukan sepatu heelsnya dan Do Kyun membuat suara dari putaran ban sepeda. Setelah itu Hae Young membuat suara sepatu berlari dan Do Kyung mengibaskan baju akhirnya berkata “oke”. Keduanya tersenyum, Hae Young merasa pekerjaan Do Kyung itu menarik sekali


Keduanya duduk dengan kepala Hae Young bersandar pada Do Kyung sambil menonton layar TV yan menampilkan pria yang sedang menyanyi. Do Kyung memeluk erat pacarnya, seperti tak ingin berpisah.
Aku ingin menelp semua orang agar mereka tahu bahwa kita sudah berkencan” ucap Hae Young
Keduanya terus tersenyum menikmati nyanyian yang ada dilayar, setelah malam semakin larut keduanya pun meninggalkannya, dengan berjalan melalui taman dengan sungai disepanjang jalan. tangan Do Kyung mengenggam erat tangan Hae Young tak ingin melepaskanya. Hae Young juga memengang lengan Do Kyung agar lebih erat. 

Pagi hari
Do Kyung bertemu dengan seseoran didepan rumahnya, pria itu mengaku sebagai anak dari si pria pemilik rumah, lalu membahas Do Kyung sebelumnya berniat untuk membeli rumahnya lalu bertanya apakah masih berminta. Do Kyung terdiam mengingat pengelihatanya.
Ayahku  baru saja meninggal.” Ucap si pria dan sama persis dengan yang diucapkan sekarang.
Mata Do Kyung melotot kaget nafasnya terasa sesak, pengelihatan tentan ibunya kembali datang meminta agar memohon maaf pada Tuan Jang, lalu Tae Jin yang mengatakan “Memang butuh waktu lama, tapi kita  akan berakhir dengan orang yang semestinya.
Jin Sang masuk kamar ruanganya sebelahnya “Wanita yang dulu tinggal di sini...” dan adiknya mengatakan “Bukankah tidak sopan bertemu dua kali?” lalu kakakanya yang memberitahu kalau salah satu Oh Hae Young keluar dari kantor. Ia bisa melihat Hae Young yang berjalan melalui jalan yang sama. 

Hae Young terlupa sedang merebus daging, karena panik ia mengangkat panci dengan kain tapi malah membuat makanan tumpah dan kuah panasnya tumpah ke tangannya. Do Kyung menerima telp dari pacarnya, kalau tanganya itu melepuh terkena kuah panah, Dalam pengelihatanya Hae Young yang berjalan dengan baju totol coklat.
Akhirnya Hae Young datang kerumah Do Kyung, dengan senyuman memperlihatkan kalau tangan kirinya yang harus dibalut perban bukan tangan kanannya. Do Kyung seperti merasakan tubuhnya akan terbaring diaspal dengan penuh darah. Hae Young akhirnya menyusun kotak makan diatas meja dan membukanya.

Aku merebus daging sapi, tapi kuahnya tumpah. Selalu saja begitu kalau aku coba masak sesuatu yang baru. Kau belum makan, 'kan?” ucap Hae Young dengan bahagia memperlihatkan semua jenis makanan, Do Kyung menata kearah tangan Hae Young yang terluka dibalut perban. 
Dokter terlihat tak bisa berkata-kata dengan tatapan kosong menatap Do Kyung yang duduk menopang dagunya, lalu berkata Seseorang menyakiti dirinya sendiri dan seseorang meninggal dan itu tak akan berubah, lalu bertanya apa sebenarnya ini. Do Kyung seperti tak bisa berkata-kata lagi dengan keadaanya.
Akhirnya Do Kyung berjalan melihat Hae Young yang melambaikan tanganya dengan bahagia, lalu berlari menghampirinya. Keduanya berjalan sambil bergandengan tangan, Hae Young terlihat sangat bahagia dengan merangkul lengan pacarnya, Do Kyung tiba-tiba berhenti dan langsung memeluk Hae Young dengan erat, seperti merasakan setelah itu akan berpisah. Hae Young yang tak tahu apapun memeluk Do Kyung dengan senyuman bahagia. 
bersambung ke episode 15


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

4 komentar:

  1. Hiks Hiks... semoga deramax tak berakhir gantung... kagak rela..😢😢😢

    BalasHapus
  2. Aku berharap tidak sad ending..makaaih mba sinopsis y.

    BalasHapus
  3. Ternyata pas ktgkp polisi d ldg gandum tah???tak qira d tengsh pdg ilalang.😄😄😄
    Sumph ngakak guling2 deh pas adegan itu..
    Sayang bgt kl endingnya gantung..

    BalasHapus
  4. penasaran dg endingnya...................... btw mb dee blognya harus bukanya pake lepi jadi ga bisa sering buka.kalo pake hp ga bisa sih terlalu besar tuk dimuat...................but its ok.walau jarang bukanya tapi tetep ngikuti kok

    BalasHapus