PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 15 Juni 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 13 Part 2

Jin Sang menelp sedang berada di bar dengan dua wanita disamping, sambil berbicara pada Soo Kyung kalau bertanya pada enam pria.
Jika seorang wanita jadi hamil setelah bercinta satu malam dan minta pertanggungjawaban si pria, maka si pria takkan pernah menikahinya. Dia akan menyuruhnya jangan melahirkan bayi itu.” Ucap Jin Sang, Soo Kyung  bertanya bagaiaman jika itu Jin Sang.
Aku akan segera pergi keluar negeri. Siapa peduli dia melahirkan anak itu atau tidak? Aku bakal kabur. Apa pun yang terjadi Aku akan pergi ke  pedesaan di Inggris mengubah namaku jadi William Sutherland, dan tinggal di sana.” Ucap Jin Sang dengan berbisik. Soo Kyung tertunduk mendengarnya, lalu seperti meminta tolong sesuatu.
Jin Sang memanggil semua temanya memberitahu, teman kakannya mau melahirkan bayinya, sudah berusia 44 tahun, karena Ini bisa jadi kehamilan terakhir dalam hidupnya. Makanya Soo Kyung mau melahirkan bayinya. Yang menjadi masalah, haruskah menanggung hidup bayi sendiri setelah memberitahukan pada ayah si bayi atau haruskah membesarkan bayi itu diam-diam.
Jadi beginilah pertanyaannya, Apakah lebih baik kau menjalani hidup tanpa mengetahui keberadaan anakmu Atau lebih baik kau menjalani hidup kau dengan kau tahu ayah dari anak itu?  Angkat tanganmu jika kau lebih suka tidak mau tahu.” Ucap Jin Sang,

Hasilnya hanya dua orang saja lalu yang ingin tahu ada empat orang. Jin Sang pun memberitahu hasilnya 2 banding 4, kalau teman-temanya lebih baik mengetahuinya dan ia pun seperti itu menurutnya Soo Kyung ayah dari bayi itu harus tahu, dengan menjalani hidup tanpa tahu ternyata punya anak Sepertinya agak..., Jin Sang terlihat kebinggungan menjelaskanya.
Seolah-olah ada bom di rumah... tapi aku sendiri orang yang tidak tahu kalau ada bom di rumahku.” Kata Jin Sang
“Nunnim... Pastikan kau bilang begitu padanya! Oke?” teriak teman Jin Sang
Alangkah lebih baik kau bilang padanya yang sebenarnya. Bila kau mau membesarkan bayi itu sendirian... apa yang akan dia katakan lagi? Cepatlah katakan padanya. Hubungi dia dan katakan padanya sekarang.” Kata Jin Sang penuh semangat,
Soo Kyung mengerti karena Jin Sang tak perlu mengkhawatirkanya, karena akan memberitahunya lalu menutup telpnya. Si Bibi pun dengan penuh semangat agar Soo Kyung melakukan segera. Soo Kyung tersenyum lalu mengajak si  bibi untuk makan bersama. 


Do Kyung berlari pulang kerumah dan terdiam melihat Hae Young sudah ad di depan rumahnya, Hae Young melirik sinis pada kedatangan Do Kyung. Si pria mengomel kepada kduanya karena membuat kesepakatan tentang rumahnya Ia juga memarahi Do Kyung yang seolah-olah menjadi pemilik rumah, denga mengusirnya keluar penghuni wanita dengan membayar uang jaminannya.
Kau sangat ingin dia keluar dari sini. Jadi kau akhirnya menendang keluar? Dasar kau Kejamnya!!! Aku kebetulan datang ke sini dan melihat rumahnya kosong. Jika aku tidak kesini... maka kau pasti sudah membuatnya seolah dia masih tinggal di sini, ya 'kan? Dasar Liciknya dirimu! Bukankah sudah kuberitahu aku tidak akan memberikan rumah itu padamu?” ucap Si pria pemilik terus nyerocos mengomel
Agasshi, dengar baik-baik. Menurut kontrak, aku akan mengembalikan uang jaminanmu dalam satu tahun. Sampai saat itu, kau harus bayar sewanya. Jika tidak, maka aku akan mulai mengambilnya dari uang jaminanmu.” Kata Si pemilik rumah
Dia akan memberikan uang sewanya pada tuan tepat waktu.” Kata Hae Young tertuju pada Do Kyung

Memangnya aku menyewa  tempat ini pada orang ini? Aku menyewakannya padamu.” Kata Si pria
Aku dapat uang jaminannya dari dia, jadi tak perlu aku yang bayar sewanya.” Tegas Hae Young
Si Pria heran Hae Young bisa datang uang jaminan dari Do Kyung karena ia  adalah pemilik rumah ini, menurutnya jika seperti ini cara Hae Young  menanganinya untuk apa tanda tanga kontrak, ditambah lagi  kesepakatan tidak berlaku jadi mereka  akan bertemu satu tahun lagi. Ia juga memperingatakan Do Kyung tak bisa menggunakan tempat ini.
Aku tak mau kembali ke tempat ini  setelah satu tahun. Aku ingin mengakhiri semuanya sekarang.” Tegas Hae Young, Do Kyung terdiam dan kembali melihat dalam pengelihatanya.
Ia berbicara Aku akan memberikanmu  berapa pun jumlah uang yang kau minta. Apa gunanya berusaha  melarang dia pindah? terkesan tak peduli lagi dengan Hae Young. Do Kyung terdiam mengingat semua kata-katanya.

“Bisakah kau... pindah lagi kesini? Aku senang kalau kau pindah kembali kerumah ini.” ucap Do Kyung mengungkapkan seluruh isi hatinya. Hae Young menatap tak percaya.
Hae Young langsung keluar dari rumah, Do Kyung mengejarnya ingin mengantarnya, Hae Young menolaknya dan berjalan begitu saja, di tasnya terdengar bunyi getaran ponsel. Do Kyung kembali memejamkan matanya, dalam pengelihatanya Hae Young yang mengangkat telp dari Tae Jin dan mengatakan akan segera datang kesana. Do Kyung memilih untuk membalikan badan dan kembali ke rumah, sementara Hae Young terus berjalan membiarkan ponselnya tanpa diangkatnya. 

Hae Young dan Tae Jin bertemu disebuah restoran dengan makan steak. Tae Jin melihat wajah Hae Young, bertanya ada apa dengan wajahnya.  Hae Young mengaku sedang terserang demam. Tae Jin bertanya apakah sudah minum obat. Hae Young mengatakan sudah minum obat.
Maaf sudah salah paham pada kalian berdua. Kupikir kalian berkencan dam dia melakukan itu untuk membuatmu jauh dariku. Aku minta maaf.” Kata Tae Jin, Hae Young mencoba mengalihkan dengan mengajak mereka untuk makan saja karena makananya sangat enak.
Aku berencana ingin balas dendam padanya. Tapi itu buang-buang waktu saja. Aku tidak percaya ternyata ini kesalahpahaman...” ucap Tae Jin
Bisakah kita tidak usah membicarakan tentang dia? Aku tidak ingin membahasnya.”kata Hae Young
Tae Jin terdiam seperti tak menyangka Hae Young bisa mengataka itu, Hae Young meminta maaf karena mungkin efek dari tidak enak badan jadi memintanya untuk mulai makan saja. Tae Jin hanya tertunduk, Hae Young mengelap hidungnya memberitahu karena kedinginan jadi hidungnya meler.
Kita tak perlu bertemu lagi .... Lebih baik kita putus.” Kata Hae Young dengan wajah serius
Kita... cukup saling menyapa ketika bertemu,  Aku tak mau kau menghapusku dari hidupmu. Biarlah waktu yang menjawab dan jika masih tidak bisa,barulah kita putus. Karena aku merasa menyesal dan bersalah” ungkap Tae Jin. Hae Young hanya menatapnya.

Hae Young pulang kerumah, Ibunya langsung menghampiri bertanya apakah sudah makan, Hae Young mengatakan sudah. Ibunya kembali bertanya apakah sudah minum obat, Hae Young mengatakan sudah. Ibunya heran melihat wajah Hae Young semakin pucat, berpikir demamnya belum turun. Hae Young memegang kepalanya, merasa Sudah baikan
Ibunya mendengar suaranya lebih serak dari kemarin. Hae Young pikir kalau suaranya itu lebih seksi dengan suara seperti itu, memberikan kecupan jauh bibirnya lalu masuk ke kamarnya. Ibunya hanya bisa mengumpat anaknya itu memang gila. Hae Young duduk dikamarnya, lalu menatap kearah kiri lalu tersenyum dan tertunduk. 

Pagi hari
Hae Young akan pergi ke kantor membuka tempat sepatu dan melihat sepatu milik Do Kyung tersimpan, teringat kembali saat Do Kyung menaruh di depan rumah sambil mengomel Hae Young sedang mengumbar-umbar kalau hidup sendiri, padahal kurir tadi memiliki uang kembalian.

Akhirnya Hae Young memilih sepatu yang warna ungu, Ibunya melihat mengetahui kalau sepatu itu kekecilan dan membuatnya kakinya sakit. Hae Young pikir sudah sedikit melar jadi bisa dipakai lalu pamit pergi lalu pamit pergi. Ibu Hae Young terdiam dengan helaan nafas melihat tingkah anaknya. Hae Young menyandarkan kepalanya di jendela bus, terlihat tak bergairah. 

Do Kyung baru saja akan masuk, pegawainya memberitahu kalau ada tamu untuknya. Do Kyung binggung siapa yang akan datang. Pegawainya pun menunjuk ke tempat si tamu yang sudah menunggu atasanya. Do Kyung mendekat seperti tak kaget melihat Tae Jin yang datang ke kantornya.
Wow, kantormu keren, Bukannya harusnya kau yang  menemuiku duluan?” ucap Tae Jin menyindir.

Lalu keduanya bertemu di ruangan, Do Kyung duduk di sofa. Tae Jin duduk didepan papan nama yang bertuliskan “CEO Park Do Kyung” lalu ia mengungkapkan dulu juga pernah jadi CEO sekali tapi  jabatan itu melayang karena seseorang, dengan nada menyindir.
Berhati-hatilah kau. Kau bisa jadi kehilangan pekerjaanmu secepat mungkin. Jika seseorang sudah mengumpulkan niat...” kata Tae  Jin memperingati
Aku takkan menghindarinya, Lakukan saja sesukamu.” Balas Do Kyung tak peduli lagi
Kau mengatakan ini saat kau menabrak mobilku, kan? Itu hanyalah kesalahan kalau kau menghancurkan perusahaanku.” Kata Tae Jin

Flash back
Itu adalah kesalahanku karena membuat perusahaanmu bangkrut. Tapi kalau yang ini,  aku sengaja melakukannya.” Ucap Do Kyung saat menabrak mobil Tae Jin
Tae Jin tahu Do Kyung itu sengaja menabrak mobilnya karena sudah jatuh cinta pada Hae Young, Do Kyung hanya diam saja, Tae Ji tahu Do Kyung marah karena wanita yang disukai terluka karena perkataannya. Menurutnya seharusnya Do Kyung  berhenti menemui  Hae Young setelah mengetahuinya, tapi malah mendekatinya bahkan sampai sekarang masih menemuinya.
Sekarang semua orang tahu ceritanya. Apa yang akan kau lakukan? Jadi tidak ada cara lain. Kita semua harus kembali ke tempat awal kita masing-masing. Itulah yang harus terjadi. Jika semua orang tahu kau yang mencuri pacarku... maka Aku takkan mampu bertahan hidup di negeri ini lagi. Bergantung pada apa yang kau lakukan... Aku bisa menghancurkanmu  atau membiarkanmu.” Kata Tae Jin berdiri menghadap ke arah Do Kyung
Jadi... biarlah kita kembali ke titik awal kita. Kau juga punya wanita yang kau sukai, Semua ini terjadi karena dia, 'kan.  Aku anggap, kau akan melakukan  apa yang kukatakan.” Kata Tae Jin sambil memegang pundak Do Kyung seperti tanda memperingatinya, lalu pamit pergi.

“Ini membutuhkan waktu yang lama, tapi... entah bagaimana kita semua akhirnya kembali bersama dengan orang yang semestinya.” Ucap Tae Jin sama persis dengan yang dilihat oleh Do Kyung.
Do Kyung hanya menatapnya seperti tak bisa membedaka kenyataan dan pengelihatnya. Tae Jin berjalan keluar ruangan, melihat poster film  ["Contender"] tak percaya ternyata Do Kyung mengerjakan film itu juga dan ternyata banyak berkontribusi di film terkenal.
Dua pegawai Do Kyung, mengeluh karena lelah berkerja lalu melihat Tae Jin yang berjalan didepanya menyapa mengucapakan selamat jalan. Pria berkumis bertanya siapa pria itu, Si pria tambun juga tak tahu. Si pria berkumis melihat pria yang menemui atasanya itu sangat berkharisma. Do Kyung masih tertunduk kebinggungan.

Hee Ran dan Park Hoon kembali bertemu di cafe, Park Hoon terlihat gugup dengan mengigit kukunya. Hee Ran menopang wajahnya dengan dua tanganya, lalu berkomentar Park Hoon itu tak bisa, Park Hoon mengaku memang tak bisa padahal sudah berusaha. Hee Ran pikir  Sepertinya sulit sendirian memperbaikinya.
Kalau kau memberiku satu hari lagi...” kata Park Hoon
Kita......perbaiki saja bersamaku hari ini.” ucap Hee Ran yang membuat Park Hoon melonggo, Hee Ran pun menyuruh Park Hoon untuk segera berdiri. 

Beberapa botol bir dan soju sudah habis diatas meja dengan beberapa kotak makanan. Park Hoon konsertrasi menuliskan naskahnya kembali, tapi sepertinya tak bisa menemukan idenya, tiba-tiba matanya melihat paha Hee Ran yang mulut duduk disofa. Hee Ran mengeluh kalau ia idenya buntu di bagian ini.
Aku menonton ratusan film laga, biar aku bisa memperbaiki naskah ini. Tetap saja tidak berhasil.” Kata Park Hoon,
Ahh, aku tidak bisa melakukan ini lagi. Aku sangat lelah dan mau tidur dulu.” Ucap Hee Ran membaringkan tubuhnya disofa.
Tentu, kalau begitu aku pergi dulu...” ucap Park Hoon gugup.
Tidak, lanjutkan saja. Kau harus menyelesaikannya hari ini. Aku akan tidur sebentar dan bangun lagi.” Kata Hee Ran
Park Hoon mengerti, tanganya diatas keyboard tapi matanya menatap ke paha Hee Ran yang gerak-gerak sambil tertidur. Tiba-tiba Hee Ra terbangun dari tidurnya, merasakan Panas sekali jadi ingin ganti baju berjalan ke kamarnya.
Ya ampun. kenapa dia  ganti baju sekarang? Apa Dia sedang menggodaku?!! Haruskah aku pergi? Apa yang harus kulakukan sekarang?” ucap Park Hoon panik

Langkah Hee Ran terlihat keluar dari kamar, melemaskan otot lenganya dengan mengangkat tanganya. Park Hoon buru-buru berkonsertrasi mengetik, Hee Ran menawarkan minuman. Park Hoon menolaknya tanpa mau melihat kearah Hee Ran. Tapi ketika Hee Ran berjalan ke dapur tatapanya tertuju pada Hee Ran yang mengunakan pakain tidurnya.
Hee Ran melangkah mendekat, Park Hoon panik kebinggungan apa yang harus dilakukanya. Tanganya terus mengetik tanpa berpikir, Hee Ran semakin mendekat, tulisan di layar “ada masalah” dengan berderet banyak. Hee Ran memberikan segelas minuman agar Park Hoon beristirahat. Park Hoon panik langsung berpura-pura mengangkat telpnya dan berjalan pergi.
Tiba-tiba kakinya tersandung bangku, Hee Ran panik mendekatinya. Park Hoon langsung berdiri dan berusaha kabur. Hee Ran melonggo kaget melihatnya, Park Hoon jatuh berguling dari tangga. Hee Ran berlari menanyakan keadaanya. Park Hoon dengan kepala dan hidungnya berdarah mengatakan kalau ia baik-baik saja, lalu merayap keluar rumah.
Hee Ran menduga kalau Park Hoon itu berpikir dirinya itu mau menggodanya, lalu ia mengeluarkan sepatu, jaket, tas dan skenario lalu melemparnya, sambil mengumpat Park Hoon itu sudah gila. Park Hoon terlihat masih bergetar mengambil skenario yang berjudul [Pembuka Botol yang Bergairah] lalu menjerit melihat darahnya. 


Di sebuah bioskop
Seorang Produser memuji Suara film ini mengagumkan, menurutnya Do Kyung bisa mendengarkan suara yang dibuatnya itu sangat menakjubkan. Do Kyung mengangguk. Produser itu pun mengajak Do Kyung untuk makan setelah itu.

Do Kyung menonton di bioskop sendirian, walaupun yang lain terlihat berpasangan, dalam adegan perkelahian ia seperti melihat layar berubah menjadi pertengkaran dirinya dengan Hae Young yang akhirnya mereka berciuman.
Kenangan dengan Hae Young seperti kembali terputar, saat Hae Young memeluknya lalu menjerit bahagia karena mengetahui ia mengakui perasaanya yang sangat menyukainya. Setelah semua terbongkar, Hae Young meminta agar sembunyi-sembunyi menjalin hubungan lalu baru putus.
Tanpa ada yang tahu, biarlah kita saling bertemu baru kita putus.  Jika aku putus denganmu karena rasa marahku sekarang...Aku bisa menderita untuk waktu yang lama.” Ucap Hae Young
Tapi Do Kyung memilih untuk meninggalkan dan membiarkan Hae Young menangis sendirian. 

Do Kyung berjalan pulang dari bioskop, langkahnya terhenti melihat sosok Hae Young yang berjalan berlawan arah, mengingatkan saat melihat Hae Young saat tanganya di gips. Hae Young terus berjalan seperti tak menyadari kalau Do Kyung ada didepanya, ketika semakin mendekat ia baru menyadari Do Kyung berdiri di depannya.
Keduanya saling menatap tapi Hae Young memilih terus melangkah tanpa memikirkanya, ketika saling berpapasan Do Kyung bertanya mau kemana Hae Young. Langkah Hae Young terhenti mengingatkan tak usah saling menyapa kalau berpapasan di jalan.
Saat itu Do Kyung mengingat kembali pengelihatanya berkata “Maaf karena aku sudah menyapamu.” Dengan nada sinis. Ia berkata pada Hae Young sesuai dengan hatinya, menyuruh Hae Young untuk menganti sepatunya. Langkah Hae Young pun kembali terhenti, Do Kyung mengatakan suara ketukan sepatunya tidak nyaman dipakai.
Hae Young kembali berjalan seolah tak peduli, Do Kyung kembali melihat Tae Jin yang menghampiri Hae Young lalu sebuah balon meledak, dan membuatnya tersenyum bahagia lalu bergandengan jalan bersama.  Do Kyung melihat Tae Jin yang menghampiri Hae Young dengan senyuman lalu sebuah balon meledak, akhirnya ia memilih untuk pergi tak ingin melihat sesuatu yang menyakitkan hatinya.
Tae Jin mengulurkan tangan ingin mengandeng tangan Hae Young, tapi Hae Young memilih untuk menyelempangkan tasnya dan melipat tanganya didada. Tae Jin hanya bisa diam saja melihat sikap dingin Hae Young, Do Kyung berjalan diarah berlawanan dengan penuh amarah. 

Do Kyung duduk termenung dirumahnya, Jin Sang melihatnya memberitahu kalau ada berita mengejutkan yang akan membuat Do Kyung  melupakan penderitaannya,Tapi akhirnya mengubah niatnya tidak bisa memberitahunya walaupun sebenarnya sangat ingin memberitahunya.
“Aku bisa kena pukul kalau aku memberitahumu. Tapi dengan berita ini, kau bisa melupakan semuanya.” Kata Jin Sang berdiri dari tempat duduknya.
Aku punya kartu tersembunyi yang akan membuatmu tutup mulut” kata Soo Kyung keluar dari kamarnya.
Jin Sang memberikan kode mengerti tak akan memberitahunya, lalu menyuruhnya untuk segara pergi. Soo Kyung pun pergi meninggalkan keduanya. Jin Sang pikir kalau mereka punya hobi yang sama maka mereka bisa bersenang-senang, lalu mengajaknya untuk pergi ke klub, bar, atau  kemana pun malam ini

Do Kyung hanya berbaring di atas karpet, Jin Sang binggung kenapa Do Kyung berbaring di sanaDo Kyung mengatakan sangat lelah, Jin Sang menyuruh Do Kyung untuk pergi ke kamarnya kalau memang mau tidur. Do Kyung mengatakan terlalu lelah untuk pergi ke kamarnya, seperti ia merasakan tubuhnya itu baru ditabrak oleh mobil dengan kecepatan tinggi dan terbaring di aspal dengan semua luka di sekujur kepalanya. Air matanya mengalir mengingat senyuman bahagia Hae Young yang terakhir dilihatnya 


Ibunya membersihkan meja, sementara ayahnya sedang menonton TV. Hae Young masuk rumah dengan berjinjit. Ibunya bertanya apakah Hae Young sudah makan, Hae Young mengatakan sudah. Ibunya bertanya ada apa dengan anaknya, Hae Young mengaku kakinya sakit.
Dibagian tumitnya terlihat luka lecet akibat sepatu yang dipakai kekecilan. Hae Young menuangkan air minum ke gelas, memberitahu mau tidur seharian besok,jadi jangan meminta agar tak membangunkannya. Ibu Do Kyung bertanya apakah demam Do Kyung belum sembuh juga. Hae Young hanya minum air saja.
Kenapa obatnya tidak ampuh? Apa kau mau pergi ke rumah sakit esok?” kata Ibunya khawatir
Aku baik-baik saja dan Sudah baikan” kata Hae Young berjalan masuk ke kamarnya.
Hae Young berbaring di kamar, dengan wajah memerah dan juga kakinya penuh obat merah karena lecet. Ia memiringkan tubuhnya dengan mata sedikit terbuka.
Flash Back
Hae Young berjalan di kantor dengan sepatu kekecilan lalu berjalan kesana kemari menemui timnya.

Jika aku berjalan seharian memakai  sepatu kekecilan... aku bisa mengurangi rasa rinduku padanya. Karena yang kupikirkan adalah kakiku. Lalu pulang, aku melepas sepatuku. Aku jadi senang dan lega meski sesaat.
Ketiga pagi hari melihat sepatu Do Kyung membuatnya memilih mengunakan sepatu yang ukurannya kecil, lalu ia melihat gel branya yang mengingatkan saat berlari ke pelukan Do Kyung dan membuat gel branya terlepas.
Karena kenangan akan dirimu terus bermunculan... Dimana pun dan kapan pun...Aku sedih bila memikirkanmu makanya aku ingin kakiku jadi lebih sakit dan sakit lagi.
Di malam hari, Hae Young selalu mengecek ponselnya dan mengingat saat berjalan meninggalkan Do Kyung tak memperdulikanya, tapi sebenarnya ia menahan tangisnya.
Setiap kali aku cek ponselku waktu tengah malam... Aku berusaha melangkah ke depan. Tapi pikiranku ingin berjalan ke arahmu.  Sakit.... Ini sangat menyakitkan. Jika aku kesakitan sampai tak bisa mengangkat jariku... atau aku tak bisa sadar lagi.Aku bisa berhenti memikirkan dia. Semakin tinggi demam yang kualami.. maka semakin sedikit aku memikirkannya,  Meski pun aku merasa sakit,  tapi aku merasa baikan.
Hae Young tertidur dengan setengah sadar dengan demam semakin tinggi membuat wajahnya sangat merah. 

 Ibu Hae Young ingin membuang sampah menemukan bungkus obat milik anaknya, yang harus diminum tiga kali sehari, tapi obatnya masih utuh. Dengan wajah panik masuk kamar anaknya berusah membangunkanya, tapi Hae Young seperti setengah sadar dan melihat wajah ibunya berbayang. Hae Young akhirnya jatuh lemas ditempat tidurnya.
Hae Young dilarikan ke UGD, ibu dan ayahnya terlihat panik terus membangunkan Hae Young agar tetap bisa membuka matanya. Hae Young sedikit membuka matanya, seperti melihat Do Kyung yang duduk diruang tunggu, dalam hatinya bergumam kalau ia pasti berkhayal. 

 Hae Young terbangun dan sadar sudah ada dirumah sakit.
Hanya karena aku sedikit  lebih baikan sekarang... bagaimana bisa aku langsung memikirkan dirinya? Aku marah.”  Gumam Hae Young menatap jarum infus yang menempel ditubuhnya.
Hae Young akhirnya duduk di atas tempat tidurnya, Perawat datang melihatnya.  Hae Young meminta untuk melepaska saja, Perawat itu heran karena Hae Young harus diinfus, Hae Young mengatakan kalau ia tak mau di infus. 

Do Kyung seperti baru selesai di infus dan perawat meminta agar terus menekan plesternya. Lalu dua perawat pun membuka tirai yang menutupi dua tempat tidur. Do Kyung melihat lebih dulu Hae Young yang masih meminum air putih. Hae Young terdiam ketika melihat Do Kyung ada didepanya, keduanya saling menatap tapi setelah itu Hae Young buru-buru menarik tirai agar tak melihat Do Kyung. 
Akhirnya Do Kyung melangkah pergi, tapi ia kembali membalikan badanya dalam pengelihatanya ia berkata “Jangan sampai sakit.” Dengan tatapan dingin dan terlihat lemparan gelas yang hampir mengenai kepalanya.
Aku senang melihatmu! Tidak adil kalau Cuma aku saja yang sakit. Aku senang sekali kau sakit juga!” teriak Do Kyung mengeluarkan semua isi hatinya.
Jika kita bisa memutar kembali waktu... aku juga akan merusak pernikahanmu dengan cara yang sama. Aku akan membuatmu pindah bertetanggaan denganku lagi dan bertemu denganmu lagi. Maafkan aku. Aku bener-benar meminta maaf. Tapi aku tidak menyesal menghancurkan pernikahanmu!” tegas Do Kyung dengan nada tinggi lalu kembali membalikan badannya.
Maafkan aku. Tapi beginilah perasaanku. Aku sakit karena aku  tidak bisa memelukmu.” Akui Do Kyung hanya melihat bagian pipi Hae Young lalu berjalan meninggalkan IGD.

Hae Young masih tetap duduk dengan memegang gelasnya erat-erat, Do Kyung terus berjalan melewati pintu lobby seperti tak menyangkan dirinya bisa meluapkan perasaan yang sejujurnya. Ia pun berjalan di taman rumah sakit, dari belakang terlihat orang yang berlari kearahnya. Hae Young berlari sambil menangis, ketika Do Kyung membalikan badanya langsung mendapatkan pelukan dari Hae Young.
Keduanya berpelukan sangat erat melampiaskan rasa rindunya selama ini, keduanya lalu saling menatap dan tersenyum bahagia, Hae Young pun mencium  Do Kyung lebih dulu, keduanya pun berciuman ditaman rumah sakit. 
bersambung ke episode 14

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

5 komentar:

  1. Adegan dorumah sakit,,,juga bikin efek sakit di hati adek bang... ahk bikin baper deh ne drma di tggu eps 14s min ,, jngn lama2 yah , trimakasihnudah mau nulismsinopsisnya

    BalasHapus
  2. Aduuuuuhhh episode bikin baper...😁😁

    BalasHapus
  3. Episode 14 kpn mb dee..
    Nontn ep.14 Ga isa berhnti ktwa liat do kyung ketangkp polisi d padang ilalang..😂😂😂😂
    Tp kurang puas kl blm baca sinopsisnya mb dee..di tunggu pokoknya.jgn lama2..

    BalasHapus