PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 14 Juni 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 13 Part 1

Do Kyung menelp Dokternya yang sudah dianggap sebagai kakak sambil menyetir mobil.
Hyung, Aku tidak perduli kalau aku mati.  Tapi aku tidak akan mati dalam penyesalan.  Aku tidak akan mati dalam penyesalan. Aku akan ikuti kata hatiku dan melakukannya sampai akhir.” Ucap Do Kyung lalu mengemudikan mobilnya dengan menyalip-nyalip mobilnya didepanya.
Ia juga berusaha menelp Hae Young dengan nama “Tetangga sebelah” tapi ponsel Hae Young masih saja tak aktif. Hae Young sedang ada dikamarnya membereskan barang pemberian Do Kyung dalam sebuah tada dan ditarush pada kotak yang tak ingin dilihatnya lagi. 
[Episode 13 - Hati Yang Aku Pahami]

Ibu Hae Young menyapa Hee Ran didepan rumah dengan menatapnya dari bawah ke atas karena penampilanya begitu modis. Hee Ran khawatir karena  Hae Young tidak mengangkat ponselnya. Ibu Hae Young memberitahu anaknya sedang ada dikamar, lalu menyuruhnya untuk masuk saja. Hae Young tiba-tiba sudah keluar rumah mengajak Hee Ran untuk segera pergi.
Seolah kau tahu aku akan datang, Sudah siap pergi.” Kata Hee Ran,
Kau harusnya berpakaian  bagus sebelum keluar.” Komentar ibunya melihat  penampilan anaknya yang berbeda antara anaknya dan Hee Ran berbeda sangat jauh.
Hee Ran pun pamit pergi pada Ibu Hae Young, Ibu Hae Young pun menyuruh mereka pergi yang jauh seperti ke pantai atau sejenisnya. Hee Ran mengoda ibu Hae Young kalau mereka mungkin tidak akan pulang. Ibu Hae Young hanya bisa diam saja melihat penampilan anaknya dari belakang dan Hee Ran sangat berbeda. 

Dalam mobil, Hae Young hanya diam saja menatap keluar jendela. Hee Ran pikir kalau memang Hae Young tidak mau bicara lebih baik tidak usah, tapi ia akan memasang lagu untuk temanya.
Aku tahu air mataku akan sulit kau lihat. Maafkan aku.  Hanya itu yang bisa kulakukan ...
Hae Young membuka jendela mobilnya dengan menopang kepalanya, Hee Ran merasa timingnya pas sekali menurutnya Liriknya persis dengan perasaan Hae Young saat ini lalu membeserkan volume radionya.
Aku yang cinta padamu  dan kehilangan pikiranku. Aku yang memimpikan dirimu. merindukan dirimu yang menatapku sekali lagi. Masih banyak kenangan dalam ingatanku  Aku harap suatu hari angin membawa kabarku kepadamu. Kuingin suatu hari kau tahu hatiku yang berjingkat di dekatmu. semua harapan ini dan cinta bodoh ini dapat menyakitimu.
Hae Young mendengarkan lagunya mengingat saat naik mobil dengan Do Kyung dan terlihat bahagia. Lalu mereka bertengkar di jalan menuju rumah, tapi saat itu juga Do Kyung menciumnya untuk pertama kalinya. Setelah mengetahui semua kebenaranya, Do Kyung memeluknya membiarkan hubungan mereka putus dan Ia menelp Do Kyung dengan menangis. Seblum itu padahal mereka tertawa bahagia berjalan dipantai karena sudah mengakui perasaan masing-masing. 

Keduanya berjalan di taman, Hae Young mengira saat berusia 30 tahun hidupnya akan hebat dan akan tinggal di apartemen, naik mobil sendiri, Jalan-jalan keluar negeri sekali dua kali setahun, tapi entah kenapa hidupnya seperti ini di usia 30 tahun
Kau mengira akan punya penghasilan besar.  Mungkin kau kira punya  penghasilan besar itu mudah.” Komentar Hee Ran
Aku kira akan punya percintaan yang hebat. Tapi aku masih tersandung pada cinta seperti orang bodoh.” Keluh Hae Young
Meskipun begitu, aku ... merasa iri pada orang yang tersandung oleh cinta, Karena aku tidak pernah mengalaminya.  Apa Kau akan mengakhirinya ?” tanya Hee Ran
“Yah... Aku diputuskan.” Ucap Hae Young dengan tersenyum

Menurutku kau tidak diputuskan. Lagipula memang akan sulit menyelesaikan ini dengannya.  Park Do Kyung mengakhiri semuanya dengan baik denganmu.  Dia ingin hanya dirinya saja yang jadi orang jahat dan tidak menjadikanmu wanita jahat. “ komentar Hee Ran
“Heii..... Itu artinya dia tidak cukup cinta padaku.” Balas Hae Young
“Hei.... Itu ... bukan karena dia tidak cinta padamu. Tapi dia tidak tahu  bagaimana caranya mencintai.  Laki-laki, tidak mengerti  rasa sakit yang dirasakan wanita” ucap Hee Ran
“Coba Lihat saja Tae Jin, Dia mengira kau akan menunggunya, maka dia mencampakkanmu,  dan berkata buruk agar tidak membebanimu.  Laki-laki tidak paham yang mana yang lebih menyakitkan bagi perempuan,  menunggunya yang pergi karena bangkrut  atau hidup selamanya karena sakit hati  setelah mendengar omongan buruk kekasihnya yang mana yang paling menyakitkan bagi perempuan, laki-laki tidak mengerti.  Bagi perempuan, mereka selalu siap bertarung sampai akhir. Benarkan?” ucap Hee Ran

Hae Young tersenyum, lalu berteriak bertanya kapan dirinya bisa lebih dulu memutuskan seseorang. Hee Ran pikir lakukan saja kali ini, dengan menegaskan mulai sekarang Hae Young harus lebih dulu memutuskan hubungan. Hae Young setuju, menegaskan Mulai sekarang akan lebih dulu mencampakkan lelaki yang dikencaninya. Hee Ran akan terus mengikutinya dan meminta temanya untuk memutuskan duluan.
“Aku akan mengatakan padamu " Oh Hae Young, ini kesempatan sekali seumur hidup ! Cepat putuskan. Cepat !"” kata Hee Ran bahagia
“Jadi Putuskan saja ? Aku akan putuskan lebih dulu ?” ucap Hae Youn tertawa
Tentu saja! Lakukan. “ kata Hee Ran mendukung penuh.
Tiba-tiba angin meniupkan topi Hee Ran lalu jatuh dibawah pancuran air dari bawah, Hee Ran panik karena topinya itu harganya mahal. Hae Young langsung berlari mengambil topi untuk temanya, saat itu air pancuran air dari bawah keluar membasahi semua tubuhnya. Hee Ran menjerit panik, akhirnya ikut basah-basahan dibawah air mancur bersama temanya. 

Hae Young bersin-bersin dikamarnya, Ibunya membawa nampan dengan obat memarahi anaknya kalau memang bajunya basah, harusnya langsung beli baju baru ganti pakaian dalam, menurutnya harganya tak mahal. Tapi anaknya malah kesana kemari dengan baju basah.
“Aku lihat sudah lama kau tidak basah kuyup begini.” Ucap ibunya mengomel, Hae Young hanya tersenyum sambil meminum teh yang dibuatnya.
Ibu dan ayah akan pindah, jadi kau ikutlah dengan kami.  Kau kan bilang,  ingin pindah ke kota kecil.  Kita ke Chung Joo saja dan tinggal dengan nenek.” Ucap ibu Hae Young sambil melipat baju anaknya.
Aku harus kerja besok.” Ucap Hae Young

Tidak perlu keras kepala, lebiha baik kau mengundurkan diri saja.  Setelah kau keluar, ikut dengan ayah dan ibu ke Chung Joo.” Kata Ibu Hae Young
Kalau melarikan diri lebih memalukan. Aku ingin bangkit kembali dan tetap tinggal disini.  Putri ibu  ini anak yang kuat. Aku tidak akan runtuh karena hal seperti ini.  Aku ini wanita yang bertahan setelah dicampakkan sehari sebelum menikah. “ kata Hae Young merasa bangga
Ibunya menyuruh Hae Young tak membicarakan masalah itu lagi, Hae Young menceritakan jika ibunya mencari secara online dengan mengetik suara  Oh Hae Young maka langsung ketemu. Ibunya kesal menurutnya itu Kehormatan besar buat keluarga Hae young saja. Terdengar bunyi bel dalam rumahnya. 


Ayah Hae Young menatap intercom, Istrinya keluar dari kamar dan Ayah Hae Young langsung menutupi layar intercom dengan tubuhnya lalu berjalan keluar. Istrinya bertanya siapa yang datang. Ayah Hae Young tak menjawab memilih untuk keluar rumah. Ibu Hae Young melihat dilayar ternyata Do Kyung yang datang kerumah mereka.
Kau, besok aku akan suruh Hae Young menelponmu. Sekarang Pergi saja, ayo cepat pergi !” ucap Ayah Hae Young panik berbicara dengan Do Kyung didepan rumah.
Ibu Hae Young keluar dari rumah, Tuan Oh langsung menarik Do Kyung untuk segera berlari kabur. Ibu Hae Young berlari ke sisi jalan ke sebelah kanan, Tuan Oh mengintip istrinya dengan Do Kyung dibalik dinding. Mereka berdua pun kembali berjalan ke depan rumah, saat itu Ibu Hae Young tiba-tiba sudah ada didepan mereka. Do Kyung sempat memberikan hormat tapi tanganya kembali ditarik untuk berlari kabur.
Keduanya pun kembali bersembunyi disebuah gang dan meliha ibu Hae Young berlari lurus. Saat itu Ibu Hae Young datang kembali, Ayah dan Do Kyung pun tak bisa kabur lagi. Do Kyung pun dengan sopan membungkuk pada ibu Hae Young.

Tangan siapa yang sedang kau pegang ?” sindir ibu Hae Young melihat suaminya yang memegang tangan Do Kyung, Tuan Oh langsung melepaskanya.
“Aku mohon.... jangan buka bajumu.” Kata Tuan Oh khawatir kalau istrinya marah membuka baju di depan orang.
Tidak akan... Aku hanya begitu kalau aku punya perasaan suka pada orang itu.” Ucap Ibu Hae Young, Do Kyung hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya.
Aku kira mata orang tidak akan berbohong.  Tapi ternyata aku tertipu oleh matamu.  Orang memang tidak bisa dinilai dari wajahnya. Seorang anak perempuan yang mengejar lelaki yang sudah merusak hidupnya, tanpa diketahuinya. Ibu yang sudah menaruh daging di nasi orang itu.  Jadi Ibu dan anak sama bodohnya.” Kata Ibu Hae Young menyindir.
“Aku minta maafkan” ucap Hae Young dengan wajah tertunduk. Ayah Hae Young pun memilih untuk pergi meningalkan keduanya. 

Ibu Hae Young rasa harus  tetap diam meskipun tahu dimana Do Kyung tinggal. Menurutnya tidak perlu mengumpat pada orang yang ingin memutuskan hubungan sepenuhnya dengan Do Kyung. Makanya ia tidak datang menemuiny, tapi ia harus tetap mengatakanya sekarang pada Do Kyung.
Tidak ada yang cuma-cuma di dunia ini.  Kalau kau membuat orang lain menderita,  maka suatu hari kau akan dapat balasannya.  Kau sudah merusak hidup pasangan yang punya masa depan cerah.  Kau sudah menghancurkan hati putriku yang berharga. Kau akan dihukum atas semua perbuatan salahmu. Terima semua dan Kau harus menerima semuanya.  Putriku sudah seperti di neraka karena perbuatanmu.” Ucap Ibu Hae Young
Maafkan aku.” Kata Do Kyung yang tak bisa berkata apa-apa lagi selain itu. 

Hae Young sedang bersin-bersin dikamarnya, Tuan Oh masuk kamarnya memberitahu kalau dia ada disini, Hae Young binggung siapa yang dimaksud ayahnya.
Do Kyung tertunduk, Ibu Hae Young meminta maaf menurutnya tak ada gunanya mengutuk hidup orang, lalu berteriak ke langit kalau ia ingin membatalkan perkataannya, menurutnya cukup memukulnya sekali saja.  Hae Young datang meminta ibunya untuk masuk ke rumah.
Mulai sekarang, kalau bertemu orang turunkan pandangan matamu. Mata besarmu yang menyedihkan itu ... padahal Aku tadinya ingin memaki-maki dirimu ...” kata Ibu Hae Young sinis, Hae Young meminta ibunya masuk saja.
Ayo masuk.... Kenapa kau terus-terusan menyalahkan matanya ?” kata Tuan Oh lalu menarik tangan istrinya untuk segera masuk. 

Do Kyung menatap Hae Young, lalu mendekat ingin memegang tanganya, tapi Hae Young berjalan mundur. Hae Young bertanya tanpa menatapnya,alasan Do Kyung datang kerumahnya. Do Kyung mengatakan merindukanya.  
Maaf ... Karena sudah datang terlambat.” Kata Do Kyung
“Astaga.. Kau membuatku bertanya-tanya pria macam apa kau ini.  Kau bahkan tidak bergeming ketika aku memohon padamu waktu itu. Tapi karena kau sudah merasa agak baikan, lalu kau datang menemuiku lagi.” Ucap Hae Young mengejek, Do Kyung kembali mengucapkan permintaan maafnya.
Kita ini memang tidak jodoh.... Timing kita sangat keluar garis. Semuanya sudah berakhir sekarang, jadi jangan datang ke sini lagi Aku sudah terima uang jaminannya dan aku tak mau berkata apa pun pada tuan pemilik rumah itu. Jadi kau bayar saja sewanya tepat waktu. Jangan sampai dia meneleponku.”tegas Hae Young berjalan pergi.

Aku yang salah.... Aku benar-benar salah. Aku takkan pernah lagi bertindak seperti pecundang di depanmu. Aku takkan pernah lagi begitu. Apa pun yang terjadi, maka aku takkan pernah melepaskanmu..” tegas Do Kyung menyakinkan. Hae Young pun kembali membalikan badanya.
Aku juga takkan pernah bimbang dalam keputusanku ini Aku sudah memutuskan  merelakanmu dan sudah melepaskanmu pergi.” Balas Hae Young
Do Kyung tahu Hae Young itu marah padanya sambil mendekat ingin memegang tanganya, Hae Young menghempaskanya, menurutnya dalam pikiran Do Kyung sekarang dirinya sedang jual mahal. Ia menjelaskan kalau Ketika menyukai seseorang, maka tidak main-main atau mungkin Do Kyung mengira dirinya gampangan sekali sampai akan tertipu lagi setiap kali mengejarnya.
Kau tahu bukan itu maksudku. Kau tahu aku juga sudah enggan  membuatmu pergi padahal aku menyukaimu.” Ucap Do Kyung membela diri

Tidak perlu lagi kau bersikap begitu. Aku takkan pernah kembali ke pelukankanmu, Jika kita tak sengaja bertemu di jalan maka kita tidak usah saling menyapa. Daripada berpura-pura bersikap biasa saja dan pura-pura bahagia, karena Aku tidak pandai hal begituan.” Kata Hae Young memegang hidungnya.
Ia memberitahu kalau hidunga itu bukan karena air mata, tapi karena sedang terkena flu. Do Kyung hanya menatapnya, Hae Young menegaskan dirinya tak sedih tapi memang sedang demam jadi meminta Do Kyung untuk tak salah paham. Do Kyung ingin menghentikan Hae Young, tapi Hae Young kembali berhenti dan menengok pad Do Kyung.
Aku berterima kasih, Karena kau membiarkanku dengan mencampakkanmu  untuk mengakhiri ini semua.” Ucap Hae Young lalu meninggalkan Do Kyung. Sementara Do Kyung hanya bisa menatap Hae Young yang pergi kembali ke rumah.  

Malam hari
Do Kyung berdiri menatap rumah Hae Young dari depan gerbang. Hae Young tiba-tiba keluar rumahnya dengan membawa tas yang berisi barang-barang Do Kyung yang pernah diberikanya.
Aku tidak membutuhkan lampu ini lagi.” Ucap Hae Young lalu menaruhnya di aspal karena Do Kyung tak mau menerimanya.
Ia lalu masuk ke dalam rumah, Do Kyung hanya diam melirik isi dari tasnya itu adalah musik box dan juga lampu yang diberikanya. 

Do Kyung kembali melihat lagi ibunya yang datang keruanganya mengajaknya untuk pergi dan memohon ampun pada Ketua Jang, karena tahu pasti calon suaminya itu akan melakukan apa pun, jadi lebih baik datang ke rumahnya untuk memohon ampun.
Do Kyung... Biarlah kita memohon padanya.” Ucap Ibunya memohon, Do Kyung hanya bisa memejamkan matanya.
Ini semua akan terjadi...
Do Kyung kembali melihat Tae Jin yang berbicara padanya,
Ini membutuhkan waktu yang lama, tapi pada akhirnya kita kembali pada orang yang tepat.”ucap Tae Jin merasa menang dari Do Kyung karena Hae Young kembali padanya.
“ sama dengan semua yang telah kulihat

Do Kyung sudah ada di dokter, membahas tentang seperti yang dikatakan dokternya semua yang kulihat adalah kenangannya sebelum mati,  yaitu sebuah Moment penyesalan.
Penglihatan yang tak dapat diubah dan tak ada gunanya dilihat. Aku ingin tahu kenapa aku melihat itu semua.” Ucap Do Kyung, Dokter berbicara sambil membaca bukunya, "Kita semua melihat kembali hidup kita yang sudah berakhir."
Tiap kali aku merasa sudah membuang tenagaku sia-sia, aku mengatakan kutipan ini pada diriku. "Kita semua melihat kembali hidup kita yang sudah berakhir." Bagaimana seandainya hidup kita akan berakhir berdasarkan skenario yang sudah selesai ditulis  dan masa kini hanyalah kenangan dari jiwa kita ?” ucap Dokter berdiri dari tempat duduknya.
Kau akan merasa sia-sia, 'kan? Dan hidup hanya sesuka hatimu ‘kan?  Tapi ini justru sebaliknya. Jika kau sungguh menerima ini semua, maka kau merasa nyaman. Kau perlahan-lahan mulai melihat ke dalam hatimu. Dalam situasi ini... apa yang paling diinginkan oleh hatimu?” jelas Dokter.
Hidup adalah sebuah skenario  yang menceritakan isi hatimu. Jangan terlalu berusaha mengubah situasinya. Dari waktu ke waktu, perlahan-lahan dengan tenang, lebih baik bersantailah dan lihatlah apa yang kau ingin inginkan di dalam hatimu” kata Dokter duduk, Do Kyung hanya diam saja mendengarnya. 


Do Kyung berjalan di trotoar
Aku tidak pernah mengungkapkan perasaanku dengan mudah. Agar tidak terluka... aku selalu menyembunyikan perasaanku. Tak seperti kebanyakan orang lain yang mengungkapkanya, tapi aku sangat menyembunyikannya. Patokanku selalu berdasarkan reaksi orang lain. lalu ia berhenti melangkah.
Flash Back
Do Kyung masih duduk disofa depan dokter, memberitahu pada dokter tidak pernah mengeluarkan keinginan hatinya tidak sekali pun. Lalu mengingat kata-kata ayahnya Setelah kau menyadari bahwa semua hal bersifat sementara maka kau tidak membuang energimu untuk hal yang tak berguna.
“Saat ini Aku  tidak takut mati sama sekali. Aku tidak cukup mencintai  orang yang seharusnya bisa kucintai. Aku seharusnya bisa lebih mencintainya seperti yang kuinginkan, tapi tidak kulakukan. Pada Kenyataannya bahwa ada wanita yang menderita... karena keraguanku... Itulah yang paling membuatku tidak nyaman. Ucap Do Kyung pada dokter
Do Kyung berdiri ditempat jalan saat melihat Hae Young yang berjalan dengan gipsnya. 

Hae Young masuk ke dalam lobby kantor dengan sebuket bunga menyapa semua orang dengan wajah sumringah, semua teman satu timnya melonggo melihat Hae Young yang datang ke kantor. Lalu Hae Young masuk lift lebih dulu sambil menyapa semua yang sudah lama tak bertemu, semua timnya masih diam melonggo melihat Hae Young yang kembali berkerja.  
Akhirnya Hae Young bertanya apakah mereka tak akan naik, semua pun tersadar lalu masuk ke dalam lift. Semua mencoba saling mencolek agar mencaritahu tentang Hae Young yang kembali masuk kerja setelah kejadian yang memalukan.
Aku ingin ambil cuti lagi... tapi aku sudah banyak  absen tahun ini. Wajahku sangat berbeda, 'kan? Beratku turun dua kilogram dan Pinggangku juga jadi lebih ramping. Aku harusnya membuat masalah lagi biar beratku turun dua kilogram lagi!” ucap Hae Young bahagia.
Semua mengangguk mengerti, tapi beberapa temanya masih khawatir melihat Hae Young yang tersenyum tapi hatinya sakit. Hae Young menyakinkan kalau dirinya itu baik-baik saja jadi mereka bicara dengan santai, Sung Jin pun memastikanya, lalu Hae Young menegaskan dirinya baik-baik saja.
Pria berdiri disampinganya bertanya bunga yang dipegang Hae Young, Hae Young mengatakan sengaja membelinya, agar tak terlihat menyedihan dan bisa membuatnya lebih gembira. Semua terlihat kasihan, Hae Young kembali menegaskan kalau ia baik-baik saja dan menyuruh tertawa saja sepuasnya. Semua tertawa walaupun terdengar terpaksa untuk menghibur Hae Young. 

Hae Young menemui Soo Kyung diruanganya, Soo Kyung mengaku  tidak tahu, ternyata adiknya yang menghancurkan pernikahan Hae Young, lalu meminta maaf. Hae Young menyadari Semua orang bilang mengatakan maaf padanya.
Ini pertama kalinya aku mendengar ungkapan itu sangat sering sekali. Tapi aku tidak merasa senang, Rasanya seperti aku seorang pecundang.” Ucap Hae Young
Maaf... Maafkan aku.” Ucap Soo Kyung, Hae Young merasa benar-benar tak menyukainya.
Sudahlah, lupakan... Aku tidak merasa bersalah dan tak ingin minta maaf  Do Kyung sudah banyak menderita” kata Soo Kyung berdiri dari tempat duduknya.

Suruh dia jangan menderita lagi, Semuanya sudah berakhir sekarang. Yah.. Aku seharusnya tak perlu menyuruhnya begitu, jadi tidak usah dipikirkan. Aku baik-baik saja. Mulai sekarang, aku akan hidup sepertimu. Menurut prinsipmu "Aku tidak membutuhkan seorang pria. Siapa yang peduli dengan cinta?" Aku akan hidup seperti itu. Seperti orang keren,  glamor, dan mandiri.” Kata Hae Young bangga
Tapi ia melihat ada yang terjadi saat mengambil waktu cuti, karena melihat pertama kalinya Soo Kyung  tak pakai sepatu heels. Soo Kyung melongo lalu beralasan kalau kakinya bengkak sambil melemaskan otot kakinya dengan mengoyangkanya. Hae Young melihat Soo Kyung yang memaka tahi lalat dimulutnya.
Soo Kyung binggung memegang wajahnya, Hae Young pun menunjuk tahi lalat dimulut atasannya, tapi ternyata langsung lepas dan bekas makanan. Ia heran karena Soo Kyung tak pernah makan yang manis. Soo Kyung beralasan tingkat gula darahnya agak rendah.

Si cantik Hae Young dan Hae Young bertemu dengan berdiri menatap jendela. Si cantik Hae Young meminta maaf, Hae Young pikir tak perlu, menurutnya sekarang semuanya sudah  terungkap, dirinya sekarang merasa lega, seperti sedang telanjang pergi kelililing dunia, jadi Tak ada yang perlu disembunyikan atau dikhawatirkan.
Aku hanyalah... wanita yang seperti ini. Aku ingin mengundurkan diri... tapi kalau aku berhenti sekarang, nanti aku merasa takkan pernah bisa kembali. Kau si cantik Oh Hae Young Dan aku si biasa Oh Hae Young. Aku akan tetap merasa seperti itu selamanya.” Kata Hae Young yang membuat si cantik Hae Young menatapnya.
Waktu aku dibandingkan denganmu saat kita SMA... kupikir aku punya persepsi bahwa akulah seorang pecundang. Begitulah perasaanku sekarang ini. Entah itu saat di tempat kerja atau dimana pun. Berada di sampingmu... melihatmu sekarang ini... aku ingin mengatasi rasa gundahku.” Akui Hae Young

Kau masih sama.... Kau selalu bisa mengatasi hal dengan mudah dan kembali menjalani hidupmu.” Kometar Si cantik Hae Young
Hae young merasa tak yakin, Si cantik Hae Young ingat temanya itu  waktu SMA, bisa menangis seperti bayi tapi setelah itu  akan tersenyum seolah tak ada yang terjad, bahkan bisa membuatnya merasa canggung karena sudah khawatir pada Hae Young, lalu menawarkan diri kembali untuk minum denganya. Hae Young pikir Lain kali saja mereka bisa minum bersama. Si cantik Hae Young menagih kapan mereka bisa minum bersama, Hae Young mengatakan suatu hari nanti lalu pamit pergi.
Park Do Kyung dan aku sudah berakhir. Kau bisa temui dia sekarang. Semoga berhasil” kata Hae Young sebelum meninggalkan temanya. Si Cantik Hae Young melotot kaget lalu melihat temanya yang berjalan meninggalkanya. 


Hae Young memotong sayuran, mulai kubis merah, timun, tomat ceri. Lalu mencampurnya pada mangkuk dan membuang bekas sampahnya pada tempat cuci piring seperti alat dirumahnya bisa membuat sesuatu yang berguna. Setelah semua selesai, Hae Young memakan saladnya sendirian.
Oppa dan Hae Young.... Mereka tidak putus karena saling menbenci atau karena mereka tidak saling menyukai.  Mereka putus meskipun mereka masih saling mencintai. Itulah yang membuatku sedih. Aku bahkan bukan lagi kekasih yang menyakitkan bagi Do Kyung Jika kita tidak bisa jatuh cinta lagi... Aku ingin setidaknya tetap dikenang sebagai kenangan cinta yang paling menyakitkan bagi dia. Gumam Hae Young dengan berkaca-kaca

Park Hoon berbaring di pakuan pacarnya, Anna dengan telaten membersihkan kuping pacarnya, setelah selesai. Park Hoon merengek ingin Anna melakukan lagi. Beberapa saat kemudian, Anna sibuk didapur memasak nasi goreng kimchi. Park Hoon pun tertidur lelap, tapi dibangunkan oleh telpnya yang berdering.
Dengan mata tertutup mengangat telpnya, lalu matanya langsung terbuka dan duduk, memberitahu kalau sedang dirumah. Anna melihat dari dapur, Park Hoon tiba-tiba berdiri dan mengatakan akan segera kesana. Anna bertanya siapa yang menelpnya. Park Hoon memberitahu PD Kim, Anna melotot panik berpikir ada yang salah dengan rekamannya. 
Tidak. Tidak.... Dia ingin melihat skenarioku. Ini Aneh, kalau dia setuju, skenarioku bisa dibuat jadi film!” ucap Park Hoon gemetaran lalu berteriak tak percaya dan langsung pergi. Anna berteriak memanggilnya karena pacaranya tak makan nasi goreng buatanya. 

Hee Ran bertemu di cafe dengan baju yang belahan rendah, Park Hoon melihat kulit Hee Ran yang mulut sambil meminum lemon teanya. Hee Ran mulai berbicara kalau sudah membacanya. Park Hoon pun tersadar dari lamunanya dan mencoba tertunduk.
Karakternya bagus. Kita lakukan sedikit penyesuaian pada skenarionya, lalu kita tawarkan pada para pemainnya. Setelah kita dapat aktor yang bagus, sponsor secara alami akan berinvestasi pada proyek ini. Pertama... ...aku harus memberikan ini untuk Jung Min.” Ucap Hee Ran, Park Hoon melonggo kaget
Tidak. Mungkin aktor tampan akan lebih cocok dengan karakter ini. Pria tampan, yang memainkan peran pecundang, memang itulah  actor yang harus memainkan. Ah...  Aku harus menunjukkan ini ke Jung Jae dulu.” Kata Hee Ran bersemangat, Park Hoon makin melonggo dan senyum-senyum sendiri.

Hee Ran melihat kembali lembaran skenario, dengan sedikit menunduk menurutnya ada bagian adegan yang kurang sesuai. Park Hoon melihat belahan dada Hee Ran yang terlihat, Hee Ran pikir ada yang hilang dalam adegan laga ini, menurutnya  Adegan ini harus bagus supaya aktor menyukai naskahnya. Park Hoon dengan gugup setuju, merasakan sepertinya ada bagian yang sedikit kurang. Hee Ran menopang dagunya dengan gaya mengoda, kalau memang tidak sesuai.
Park Hoon mengerti dan akan berusaha mengoreksinya, jadi meminta waktu satu hari, lalu mengubah dua hari sampai tiga hari. Hee Ran memperlihatkan wajah imutnya, Park Hoon seperti mengerti akan memperbaikinya selama dua hari.


Dua bibi penjaga melihat Soo Kyung turun dari bus, tapi berjalan begitu saja. Si bibi satunya berbisik tak percaya melihat Soo Kyung yang tak pulang dalam keadaan mabuk kali ini. Si bibi lain juga melihat Soo Kyung mengunakan sepatu flat. Soo Kyung berhenti berjalan melihat si bibi, dua bibi langsung memalingkan wajah berpura-pura tak melihatnya.
Permisi... Apa kalian bisa mengantarku pulang?” ucap Soo Kyung menepuk pundaknya, dua bibi itu langsung memalingkan wajahnya.
Aku... sedang hamil.... Tolong antar aku pulang.” Akui Soo Kyung sambil menangis. Dua bibi itu langsung melotot kaget mendengarnya. 

Keduanya pun bertemu dicafe, si bibi bertanya apakah dengan lelaki itu. Soo Kyung mnceritakan pria itu tidak tahu kalau ayah dari bayi yang dikandungnya dan berpikir itu adalah bayi orang lain. Si bibi terlihat sedih, lalu bertanya apakah Soo Kyung berencana akan melahirkan bayi ini. Soo Kyung hanya menghela nafas.
Bukankah kau bilang dia punya banyak masalah? Katanya dia suka ganti-ganti wanita...” kata si bibi tak bisa berkata-kata lagi.
Bukan cuma itu masalahnya. Dia pemerkosa, Pembunuh berantai. Dia pengacara kelas rendah... yang membela siapa pun yang membayarnya dengan banyak uang. Dia tidak punya hati nurani sama sekali. Bajingan itu tanpa malu-malunya merasa tidak bersalah!” teriak Soo Kyung sambil berdiri membuat semua pelanggan melihatnya, dua bibi pun kaget lalu meminta Soo Kyung duduk kembali dan tenang.

Soo Kyung teringat dengan kandungan, lalu memegang perutnya memastikan kalau Bayinya akan baik-baik saja. Ia menegaskan dengan gaya seksinya, Secara obyektif pria itu memang sampah Tapi secara subyektif, dirinya menyukai bapak dari bayinya Karena sudah tidur dengannya.
Kalau begitu kau harus tanyakan padanya. Siapa yang tahu? Mungkin dia mau menikah.” Kata si  bibi
Takkan pernah dan Takkan mungkin dia mau, Dia bisa pingsan...saat dia tahu kalau aku hamil anaknya... terlebih lagi kalau dia tahu, kami sudah tidur bareng. Aku sudah mengenalnya sejak dia 14 tahun. Dia dulu berjalan sambil telanjang di depanku. Kalau dia tahu...kami tidur bersama...” ucap Soo Kyung terhenti karena Jin Sang menelpnya. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


5 komentar:

  1. Kereeen...ditunggu kelanjutanya dear...paling suka lee jin sang sama park soo kyung... ga sabaar 😊

    BalasHapus
  2. judul lagu yang didengerin di radio dalam mobil pas pergi berdua sama Hee Ran itu apa ya? terimakasih :)

    BalasHapus
  3. Wahh. Jadi kepo deh.. Lanjut ya. Thanks sinopnya :-D

    BalasHapus