PS : All
images credit and content copyright : SBS
Na Ri sedang ada diruangan menerima pesan dari ponselnya
[5 Oktober, tes kamera
pembaca berita akan
dimulai pukul 8 pagi. Pelamar
harus sampai di ruang tunggu di Studio A 15 menit sebelum acara dimulai.]
Hee Soo yang ikut membacanya dengan senyuman licik
mendekati Na Ri, kalau mengetahui selesai siaran tepat pukul 8 pagi jadi menurutnya Bagaimana
mungkin akan sampai di Studio A dan juga Na Ri dapat
nomor urutan pertama untuk tes kamera. Na Ri terlihat frustasi dengan keadaanya sekarang.
Jung Won datang menemui ibunya meminta agar mengubah
waktunya. Nyonya Kim mengatakan kalau ia
memiliki kuasa untuk mengubah waktunya dari pukul 8 menjadi
pukul 10 pagi dan menyindir Apa yang
akan Jung Won lakukan demi Pyo Na Ri
“Kenapa Ibu mengacaukan impian
seseorang bahkan sebelum mereka memulainya?” kata Jung Won kesal
“Atur tanggal untuk pertemuan
resmi dengan keluarga Nona Geum. Maka,
aku akan mengubah waktunya, sehingga kekasihmu bisa mengikuti
tes kamera itu. Aku akan
memberi dia nilai yang bagus, jadi dia bisa menjadi seorang
pembaca berita. Jadi Bagaimana
menurutmu?” kata Nyonya Kim, Jung Won terdiam
“Dia mungkin tidak berpikir untuk
menikah denganmu. Jika
dia bisa menjadi seorang pembaca berita dengan putus darimu, maka dia tidak akan terlalu sedih. Selain itu Kau bilang itu impiannya.” Ucap Nyonya Kim sombong
“Ibu... Apa Ibu tahu kalau hari ini
aku berulang tahun?” tanya Jung Won, Nyonya Kim
mengatakan sudah pasti mengetahuinya.
“Aku bisa berhenti menjadi putera
Ibu kalau Ibu
terus bermain kotor seperti ini.” tegas Jung
Won mengancam
“Oh... Puteraku.... Kau memberontak pada hari ulang
tahunmu. Jadi Kau sudah dewasa yah, Apa yang kau mau sebagai hadiah
ulang tahun?” kata Nyonya Kim sambil memegang wajah
anaknya, Jung Won hanya bisa menahan amarahnya.
Hwa Shin kembali ke rumah melihat ibunya yang menangis
didepan rumah, merasa kalau ibunya itu seharusnya memberitahu
kalau mau datang dan bertanya apakah sudah
lama menunggunya dan kapan ibunya sampai Ibunya tertetap terus menangis.
“Ibu ada apa? Apa
Ibu sakit? Apa Ibu
teringat dengan kakak?” ucap Hwa Shin lalu mendekati ibunya.
“Hwa Shin... puteraku.... Berapa banyak tekanan dan stres
yang kau dapatkan akibat
tindakanmu pada kakakmu? Kau
pasti hidup seperti seorang kriminal, sampai
mengidap kanker payudara.” Ucap Ibunya, Hwa Shin kaget
ibunya bisa mengetahui penyakitnya.
“Kalau kau meninggal juga, maka aku tidak akan bisa bertahan. Sekarang, lakukan apa pun maumu. Seperti sebelum Joong Shin
bangkrut, maka hiduplah
semaumu seperti itu.” ucap Ibunya tak mau keras
lagi pada anaknya.
“Kau juga harus pergi ke rumah sakit sesegera mungkin dan
melakukan pemeriksaan untuk kanker payudara.
Mereka bilang pria bisa mengidap kanker payudara lebih
pada faktor keturunan. Ibu bisa mengidapnya juga karena aku mengidap kanker
payudara jadi Ada kemungkinkan Ibu mengidapnya
juga.”kata Hwa Shin menahan sedihnya.
“Oh, puteraku. Apa masalahnya jika aku
meninggal? Jika ada
yang harus mengidap kanker payudara, semestinya aku. Kenapa harus kau? Kenapa aku memiliki dua putera hanya
untuk diambil sebelum
diriku?” ucap Ibu Hwa Shin terus menangis
Hwa Shin memeluk ibunya, Ibu Hwa Shin takut kalau nanti sel
kankernya tumbuh lagi dan bertanya Seberapa berat apa dan kesepiannya di Bangkok sampai mengidap kanker. Keduanya saling menatap, ibunya meminta agar Hwa Shin
sekaran Sekarang hiduplah
semaunya. Hwa Shin mengerti dan memeluk ibunya agar berhenti
menangi sekarang lalu memberitahu ibunya kalau sekarang tidak
bisa hidup semaunya lagi.
Ibunya memberikan semangku sayuran untuk anaknya, Hwa
Shin pun mulai makan masakan ibunya. Ibunya duduk di depanya bertanya apakah
Hwa Shin sedang
berkencan dengan seseorang. Hwa Shin hanya diam
dengan mengalihkan kalau harus segera menghabiskan makanan dan kembali
berkerja.
“Apakah ada seorang gadis yang tinggal bersamamu? Kau biasanya tidak tertarik pada benda-benda seperti ini. Aku menemukannya di depan, jadi
mengambilnya. Apa Kau
memiliki kekasih?” kata ibunya memperlihatkan
sebuah boneka, Hwa Shin melihat itu boneka yang sama dibawakan oleh Pyo Bum.
Hwa Shin datang menemui Pyo Bum di depan minimarket
bertanya apakah kemarin ke rumahnya, Pyo Bum mengatakan kalau di minta untuk
merahasiakannya. Hwa Shin bertanya siapa yang
memintanya. Pyo Bum dengan polos menjawab kalau Pyo Na Ri yang memintanya.
Pikiran Hwa Shin langsung teringat saat Na Ri berkata “Kau
tidak menyukaiku, kan? Apa
kau menyukaiku?” dan ia menjawab tidak
bahkan menyakinkan kalau ucapannya itu sungguh-sungguh. Sepertinya ia merasa
menyesal karena berbohong pada Na Ri tentang perasaan yang sebenarnya.
Na Ri sedang dalam ruang siaran siap-siap berlari dengan
membawa ponselnya dan langsung menekan timernya dan mulai berlari ke arah lift,
dengan misi dari lantai 15 F pergi ke gedung sebelah di lantai 2F, dalam waktu
15 menit.
Hwa Shin baru datang menatap sedih saat Na Ri berlari
didepanya dan berlari begitu saja tanpa menengok. Saat itu Na Ri sudah ada
didepan gedung dan waktunya ternyata sudah habis dan dengan nafas
terengah-engah ingin mencoba lagi.
Hwa Shin kembali ke datang ke ruangan Direktur Oh yang
sedang rapat dengan Sung Sook dan juga Ja Young. Direktur Oh bingung melihat
Hwa Shi masih dikantor padahal seharusnya di Busan. Hwa Shin baru mendapat telepon dan memang benar bahwa ada lumba-lumba yang
mati tapi Bukan karena minyak yang tumpah dan Memang usianya saja yang sudah
tua. Direktur Oh mengerti dan meminta agar melanjutkan
rapatnya, lalu Hwa Shin tetap diruangan seperti ingin ikut mendengrnya.
“Untuk Festival Bunga Kosmos, ayo
kita siaran di lokasi.” Ucap Sung Sook
“Kita harus melakukannya. Kenapa juga harus tetap di studio
padahal pemandangannya bagus? Jadi kita
siaran di luar.” Kata Direktur Oh
“Tidak, tunggu sebentar. Kita lakukan saja di studio. Festival bunga kosmos diadakan
tiap tahun jadi Mereka
akan bermekaran lagi tahun depan.” Kata Ja
Young
“Apa Kau meremehkan bunga kosmos?” ucap Sung Sook menyindir, Ja Young mengatakan sangat menyukainya.
“Stasiun lain akan siaran dengan latar
bunga yang megah. Bahkan Mereka
akan pergi dan mengambil gambar terbaik. Apa Kau ingin Pyo Na Ri memegang satu
bunga kosmos saja dan
berdiri di dalam studio?” ucap Sung Sook
“Benar....Aneh melakukannya di dalam studio
saat
sedang ada Festival Bunga Kosmos. Dan Juga,
stasiun lain akan melakukannya, kenapa kita tidak?” kata Direktur Oh setuju.
“Hari itu diadakan tes kamera
untuk pembaca berita. Mereka
harus datang sebelum pukul 8 pagi.” Kata Sung
Sook, Hwa Shin yang mendengarnya langsung terdiam.
Na Ri kembali berusaha agar dalam waktu 14 menit bisa
pindah sampai ke gedung sebelah dan menyakinkan pasti bisa
melakukannya. Sung Sook dengan sinis merasa kenapa
itu jadi masalah sekarang. Ja Young menjelaskan Jika
siaran cuaca tidak dilangsungkan di dalam studio, maka
Pyo Na Ri tidak akan bisa mengikuti tes kamera.
“Bagaimana mungkin dia bisa
menyelesaikannya dan mengikuti tes kamera pukul 8
pagi?” ucap Ja Young membela
“Hei... Sejak kapan departemen pembaca
berita berhak ikut campur urusan
syuting departemen reporter? Apakah
kita harus mengubahnya hanya karena salah
satu pelamar saja ? Dia harus mengundurkan diri kalau
memang begitu ingin menjadi pembaca berita.” Ucap Sung
Sook
“Astaga, dia akan salah paham dan mengira kita sengaja
menghalanginya mengikuti tes kamera.” Ucap
Direktur Oh ikut binggung
“Ini bukan karena aku menyukai Pyo
Na Ri. Tapi Apa salahnya membantu dia
menghadiri tes kamera? Dengan Menyuruhnya
siaran di sana sama dengan sengaja menghalangi dia datang.” Kata Sung Sook membela, Hwa Shi yang mendengarnya
terlihat gelisah
“Kita semua tahu itu tidak benar, dan semua
orang pun mengetahuinya.” Ucap Sung Sook ngotot
Hwa Shin berkomentar itu benar, Keduanya langsung
bertanya siapa yang benar. Direktur Oh bertanya apa yang benar. Hwa Shin
membenarkan bahwa Pyo Na Ri harus memilih, menjadi penyiar cuaca atau
pembaca berita dan harus
menyerah pada salah satunya jadi harus
total dalam satu hal saja lalu keluar dari ruangan.
Jung Won turun dari mobilnya, Sek Cha menghampirinya
mengusulkan kalau atasanya itu menerima saja keputusan Nyonya, karena ia mengetahui dari reporter
lain bahwa Pyo Na Ri harus ke Sungai Han
hari itu karena
Festival Bunga Kosmos.
“Presdir seharusnya berhenti
membangkang pada Nyonya dan
menikmati saja festival bunga.” Jelas Sek Cha
“Di mana tes kameranya akan
digelar?” tanya Jung Won.
Na Ri mencoba berlari melihat waktunya kalau butuh 3
menit lagi jadi harus berlari lebih cepat lagi. Jung Won terlihat sudah menunggunya didepan
lorong, Na Ri bertanya kenapa Jung Won datang ke kantornya. Jung Won bertanya
apa yang sedang dilakukanya dengan berlari-lari.
“Bukankah seharusnya kau berkencan dengan pacarmu di hari ulang
tahunnya?” goda Jung Woon
“Apa Kau mau makan jajjangmyun?” tanya Na Ri, Jung Won langsung setuju, Na Ri menyindir
kalau sebenarnya Jung Won itu tidak
suka jajjangmyung dan selalu
mengatakan "baiklah".
“Aku menyukai jajjangmyun.” Kata Jung Won, Na Ri mengeluh Jung Won itu pintar
berbohong. Jung Won tersenyum mengandeng tangan Na
Ri untuk makan siang bersama.
Di restoran sudah penuh dengan pelanggan, Sek Cha duduk
agar jauh dari Jung Won dan Na Ri. Tiba-tiba Jung Won memanggil Sek Cha untuk
duduk disebelahnya, Sek Cha menolak karena akan
duduk ditempat lain dan makan sendiri saja. Na Ri mengajak untuk duduk bersam saja karena sudah memesan tiga porsi.
Sek Cha akhirnya duduk disamping Jung Won, Jung Won
terlihat melayani Sek Cha dengan memberikan jajangmyung yang sudah dicampurnya
pada Sekertarisnya. Sek Cha pun mulai memakainya, Jung Won memberitahu kalau Na
Ri yang mentraktir. Sek Cha
langsung terbatuk karena yang membayar makanan itu Na Ri bukan atasanya.
“Hei.. Kau tidak boleh sampai sakit
perut saat memakan makanan berharga ini jadi Makan
pelan-pelan. Dan Kau harus
memainkan peranmu untuk membalas budi padanya.”
Ucap Jung Won seperti memberikan kode, Sek Cha binggung.
“Aisshh.. Apa yang kau lakukan? Biarkan dia makan dengan tenang.” Kata Na Ri merasa Jung Won terlalu menekan Sek Cha
“Apa Kau sungguh ingin menjadi pembaca
berita?” tanya Jung Won, Na Ri menganguk dengan penuh keyakinan,
Jung Won pun tersenyum bisa mengerti.
Ja Young kembali ke ruangan dengan wajah tegang setelah
rapat, Hye Won bertanya Apakah tes kamera untuk pembaca
berita dilakukan pukul 8 pagi, Ja Young membenarkan. Soo
Jung yang mendengarnya tersenyum bahagia karena dengan begitu Na Ri tak akan
bisa ikut tes kamera.
Hye Won melirik Soo Jung seperti mengetahui kalau ini
pasti ada triknya. Ja Young terdiam teringat kembali dengan kata-kata Na Ri
sebelumnya. Na Ri bertanya Ja Young itu orang
yang adil, Ja Young pun hanya terdiam merasa serba
salah dengan keadaanya sekarang.
Ponselnya tiba-tiba berdering dan itu dari Kim Rak, ia
panik langsung berjongkok dibawah meja sambil berbisik kalau sedang
siaran sekarang sedang siaran dan sibuk lalu
menutup ponselnya.
Kim Rak dalam restoran yang penuh dengan orang-orang yang
mengambil fotonya, lalu mencoba untuk menelp Sung Sook. Sung Sook sedang dalam
studio berlatih membaca berita, melihat nama Kim Rak langsung mereject ponselnya,
menurutnya Sia-sia saja gaun tidur yang dibeli tapi tak bisa dipakainya.
Sementara di restoran tiba-tiba mati lampu, Kim Rak
binggung suasana restoran menjadi gelap. Seperti mengambarkan sekarang perasaan
dari dua wanita sudah tak ada lagi untuknya.
Na Ri datang menemui Direktur Oh dalam ruanganya,
Direktur Oh pun menyuruhnya untuk duduk. Keduanya akhirnya saling berhadapan,
Direktur Oh bertanya apa yang akan dilakukan Na Ri sekarang. Na Ri sadar
dirinya itu serakah karena ingin tetap siaran cuaca dan menjadi pembaca berita.
“Tapi Tidak bisakah aku tetap di studio
pada hari itu?” ucap Na Ri dengan menahan rasa
sedihnya.
“Kau pun menyadari bahwa kau
serakah. Jangan
bersikukuh melakukan keduanya dan
buatlah pilihan, Pyo Na Ri. Jadi Tidak
bisakah kau tetap siaran cuaca seperti biasanya? Kami membutuhkanmu sebagai
penyiar cuaca dan Kau
melakukannya dengan sangat baik sampai hari ini.”
ucap Direktur Oh
Na Ri keluar dari ruangan Direktur Oh dengan wajah
tertunduk dan langsung berlari, Hwa Shin melihatnya saat sedang fotokopi
terlihat hanya diam saja tanpa membantunya. Na Ri pergi ke toilet ruang penyiar
berita dan langsung menangis tersedu-sedu karena impianya gagal kembali hari
ini.
Na Ri akhirnya akan pergi dengan menunggu didepan lift,
ketika pintu lift terbuka terlihat Hwa Shin sudah ada didepanya. Dengan wajah
cemberut Na Ri masuk ke dalam lift. Hwa Shi bertanya Na Ri mau pergi ke lantai
berapa, Na Ri dengan singkat menjawab lantai atas.
“Kau melihat gambar-gambar itu ‘kan” ucap Hwa Shin mengajak bicara
“Aku tidak mempedulikannya.” Ucap Na Ri langsung keluar dari lift saat pintu
terbuka, lalu memilih untuk pindah naik lift yang lainya.
Hwa Shin menahan pintu lift dan keluar dari lift, lalu
menarik tangan Na Ri ke dalam lift yang baru terbuka. Terlihat lift berjalan
naik ke lantai atas, setelah itu tanda tanya seperti tak tahu pergi kemana
mereka berdua.
Jung Won memikirkan sebuah rencana dengan Sek Cha agar Na
Ri bisa ikut tes kamera juga. Sek Cha berpikir ia harus menghalangi bunga
kosmosnya mekar atau mengubah
saja tanggal festivalnya. Jung Won menyuruh Sek Cha
itu jangan berpikir segila itu.
“Aku tidak bisa menghalangi bunga
kosmos mekar. Jadi Aku rasa
hanya perlu mempermainkan waktunya. Kau
harus memainkan peranmu sebagai balasan untuk jajjangmyun
itu.” kata Jung Won, Sek Cha terlihat binggung tapi Jung Won
hanya tersenyum seperti sudah menemukan caranya.
Na Ri sedang duduk dalam ruanganya terlihat benar-benar
kebingungan, seorang paman sebagai kurir datang bertanya apa paket yang akan
dikirimkanya sekarang. Na Ri memberitahu Rute dari
Jamsil ke ruang berita gedung ini.
“Jadi Ahjussi, bisakah kau mengantarkan
orang juga?” ucap Na Ri, Si paman kaget.
“Aku mohon Tolong selamatkan aku.... Aku tidak bisa menyerah seperti
ini.” kata Na Ri
Jung Won berjalan melewati lorong dan melihat dari depan
pintu Na Ri yang sedang bicara dengan seorang paman. Si paman khawatir kalau
nanti Na Ri bisa terluka dan untuk Sampai ke stasiun TV dalam
waktu 14 menit menurutnya itu mustahil.
“Aku tidak memiliki orang lain
untuk bergantung. Tapi Memang
jaraknya terlalu jauh? Padahal Kau
pernah mengantarkan pakaian padaku dalam waktu 15 menit, dengan waktu normalnya perlu waktu 30
menit. Kau
membantuku menghindari pembatalan siaran. Sekalipun aku tetap terlambat, dan
tidak bisa melakukannya, Tapi aku tidak
bisa diam saja untuk mencoba
sama sekali. Jadi tolong
bantu aku sekali ini.” kata Na Ri memohon, Jung
Won terus melihat Na Ri yang terlihat benar-benar berusaha agar tetap ikut tes
kamera.
Hwa Shin datang menemui Direktur Oh memberitahu akalu Lumba-lumba
mati ditemukan lagi dan orang yakin
penyebabnya adalah tumpahan minyak jadi Mereka
menduga akan lebih banyak lagi yang mati dalam waktu beberapa jam dan akan berangkat ke Busan besok
pagi.
Direktur Oh memastikan lebih dulu apakah Hwa Shin yakin
dengan beritanya. Hwa Shin mengatakan sangat yakin. Lalu Esok paginya pergi ke
lantai atas dan melihat sebuah helikopter menunggu. Pilot bertanya apakah hanya
mereka bertiga saja, Hwa Shin membenarkan karena Tim
kamera sudah ada di Busan dan orang –orang tersebut yang
terbaik saat merekam laut.
Kim Rak memasakan sarapan untuk tiga remaja yang
diasuhnya, lalu bertanya-tanya kenapa dua wanita itu tak menghubunginya dan
berpikir keduanya sekarang bertengkar karena memperebutkan,
lalu tiba-tiba ke empatya langsung mendongkan kepalanya karena mendengar bunyi
suara helikopter yang sangat dekat.
Hwa Shin ada dalam helikopter, Semua orang sedang
siap-siap untuk melakukan tes kamera. Direktur Oh dalam ruangan meminta agar
mereka memeriksa lantai dengan baik karena bisa terjadi insiden, sudah berjejer
nama juri termasuk Ja Young. Sementara Na Ri sedang melaporkan ramalan cuara
dengan naik diatas crane kamera.
“Apakah kalian dapat
melihat pemandangan di sini? Hari ini, saya berada di sini untuk perayaan Festival Bunga Kosmos. Meskipun kami
berharap dapat berdiri di tengah bunga-bunga, saya memilih duduk
di crane ini agar tidak merusak mereka. Hari ini, temperatur dan awan tampak selayaknya musim semi. Ini hari yang pas untuk berjalan-jalan dan menyaksikan bunga kosmos menari.”
Nyonya Kim sudah siap dengan pakaian yang rapih meminta
supirnya agar mengantar ke stasiun TV, dibelakangnya berjejer 5 mobil yang
mengikuti mobilnya. Nyonya Kim memberitahu kalau semuanya tidak bisa mulai jika
jurinya datang terlambat jadi meminta sopirnya agar
bisa lebih cepat lagi.
Saat itu lima mobil langsung menyalip dan membuat mobil
Nyonya Kim seperti dikepung dan sengaja meperlambat laju mobilnya. Nyonya Kim
melihat kalau ia pasti akan terlambat jadi meminta agar lebih cepat lagi, saat
sopirnya ingin menyalip mobil didepanya menghalanginya sampai tubuh Nyonya Kim sedikit berguncang. Akhirnya mereka berhenti di lampu merah,
Nyonya Kim tak bisa lagi menahan amarahnya dan meminta agar sopirnya membuka
jendela.
“Hey, kau bajingan! Cepat Buka jendelamu! Buka!” teriak Nyonya Kim, Jung Won membuka jendela menyapa
ibunya, Nyonya Kim tak percaya ternyata yang menghalangi jalan anaknya sendiri.
“Jika ada yang melanggar aturan, maka aku tidak bisa membiarkannya. Sekalipun itu kau, ibu.”
Ucap Jung Won
“Apa Kau sudah gila? Apa Kau tidak waras? Bagaimana bisa kau melakukan ini
pada Ibumu?” teriak ibunya.
“Orang-orang hanya akan gagal jika
tidak memiliki bakat. Aku
mengatakan padanya untuk tidak menyerah. Jadi Aku
akan melindunginya dari hal buruk apa pun yang
mungkin terjadi.” Ucap Jung Won
“Dasar kau berandal! Apa Kau sudah kehilangan akal sehat? Bagaimana bisa kau melakukan hal
ini pada ibumu? Kau
sudah gila.” Teriak Nyonya Kim
“Ibu mengumpat saja sepuasnya. Aku tidak mendengar apa-apa.” Ucap Jung Won menutup jendelanya, disamping mobil Sek
Cha membuka jendela meminta maaf pada Nyonya Kim.
“Saya rasa Nyonya harus jalan
sekarang, karena lampunya sudah hijau.” Ucap Sek
Cha, Nyonya Kim melonggo lalu mengatakan kalau Sek Cha dipecat.
Hwa Shin akan kembali dengan helikopter, pilot melihat
kalau Jalanannya
macet sekali. Teringat kembali saat melihat video Na Ri dan kata-kata Ja Young
sebelumnya. “Jika siaran cuacanya tidak di dalam studio Pyo Na Ri tidak akan bisa
mengikuti tes kamera. Bagaimana
mungkin dia bisa menyelesaikan dan mengikuti tes kamera pukul 8
pagi?
Akhirnya Hwa Shin bertanya apakah mereka bisa pergi
selama 20 menit saja, si pilot binggung. Hwa Shin mengatakan akan
membayar untuk bahan bakarnya dan. Si pilot
terlita kesal merasa Hwa Shi berpikir yang sedang dinaikinya itu seperti taksi.
“Jika kita tidak pergi sesuai
tujuan, maka kau harus menulis permintaan maaf.”
Ucap si pilot
“Ada landasan helikopter di Jamsil dan itu tidak akan melanggar
aturan apa pun.” Kata Hwa Shin
“Ada biaya juga untuk pendaratan
itu.” kata Si pilot
“Memangnya berapa biayanya? Aku akan membayar dan akan bertanggung jawab untuk
segalanya, jadi aku mohon tolong bantu ... Selama tiga tahun, aku
mengira diriku luar biasa. Tapi yang
kulakukan sebenarnya hanyalah menerima. Hanya butuh waktu tiga menit dari
Jamsil ke stasiun TV menggunakan helikopter ini.” ucap Hwa Shin
“Aku mohon Hanya
tiga menit, Bantu aku
melakukan ini demi dirinya. Hidupnya
bergantung pada hal ini, dia seseorang yang telah
memberikan segalanya untukku selama tiga tahun. Hanya tiga menit untuk hari ini. Tolong bantu aku membayar kembali
tiga tahun yang
telah berlalu. Kau bisa melakukanya kan?” ucap Hwa Shin
menatap sedih ke arah bawah.
Si paman sudah datang untuk menjemput, Na Ri meminta agar
menunggu karena akan
segera selesai. PD memberitahu kalau ini
segmen terakhir, bertanya Na Ri sudah siap. Na Ri mengatakan sudah siap. Si PD terlihat khawatir Na Ri yang akan pergi
ke stasiun TV dengan mengunakan motor. Na Ri mengangguk.
“Konsentrasi kabut hari ini... Sinar
UV dan debunya pun tidak buruk” ucap Na Ri melaporkan
Do Gi dalam ruangan control memberitahu 20
detik tersisa untuk siaran cuaca, lalu merasa kalau tidak mungkin bisa melakukannya
tepat waktu jadi menurutnya lebih baik menyerah
saja.
“Selain festival bunga, hari
ini merupakan waktu yang tepat untuk mencuci pakaian, mobil, atau berjalan-jalan. Hari yang baik untuk melakukan
semuanya.” Akhirnya Do Gi pun meminta agar Pembaca
berita siap dan Na Ri pun menyelesaikan tugasnya.
Ia langsung berlari naik motor bersama dengan Paman, Hwa
Shin melihat dari atas helikopter Na Ri yang sedang naik moto dengan paman
kurir. Helikopter akhirnya mendarat, Hwa Shin langsung turun dan memberhentikan
motor yang dinaiki Na Ri.
Na Ri binggung, Hwa Shin langsung mengajak Na Ri untuk
pergi. Na Ri makin binggung melihat
helikopter dideparnya. Hwa Shin memegang tangan Na Ri mengajak untuk bisa pergi
Bersamanya.
Flash Back
Hwa Shin menarik Na Ri ke dalam lift membahas kalau Na
Ri sudah
melihat gambar-gambar itu dan bertanya Bagaimana
jadinya jika ia sudah
mengatakannya sejak tiga tahun lalu, Na Ri
meminta agar Hwa Shin jangan mengatakan apapun.
“Sudah terlambat, Reporter Lee.”ucap Na Ri
“Aku menyukaimu.” Balas Hwa Shin dalam hati
“Jangan menyukaiku.” Kata Na Ri
“Aku mencintaimu.”ucap Hwa Shin dalam hati
“Aku mencintai orang lain dan Aku mencintai sahabatmu.” Ucap Na Ri
Hwa Shin pun meminta maaf karena terlambat menyadarinya. Na ir meminta agar Hwa Shin mengakhiri perasaan itu dan
menyingkirkan perasaanya lalu tak mau lagi berhadapan dengan Hwa Shin.
Hwa Shin memegang tangan Na Ri mengajak pergi bersamanya,
Na Ri menolaknya, Hwa Shin meminta agar Na Ri ikut denganya sekarang. Na Ri
tetap menolaknya, Hwa Shin tahu Na Ri sudah tak punya waktu lagi. Na Ri
mengatakan tak bisa pergi bersamanya, tapi Hwa Shin menarik Na Ri berjala masuk
ke dalam helikopter. Akhirnya Helikopter pun melayang diudara melewati sungai
Han.
bersambung ke episode 14
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar