Eun Tak
berbaring memikirkan takdirnya, lalu masuk
kamar Kim Shin mengatakaan kalau lebih baik ia saja yang mati dan Kim
Shin harus tetap hidup jadi ia akan datang dan menemuinya saat berenkarnasi
lagi nantinya dan tetap Tetaplah tinggal di rumah ini karena akan datang
mencarinya. Kim Shin mendekat bertanya apakah mereka harus melakuan itu.
“Apa kita
harus menarik pedangmu saja?Jika aku mati, maka pasti hidup sendirian.Kau
mungkin tidak bisamenemukan pengantin lainnya.Aku akan menarik
pedangmu.Bukankah itupilihan yang terbaik?” ucap Kim Shin plin plan. Kim Shin
yang sudah berganti pakaian berpikir haruskan melakukan itu.
Di Hari
berikutnya.
Eun Tak
pikir mereka berdua harus mati bersama, karena itulah pilihan yang terbaik Jadi
tidak ada yang harus menderitasendirian dan terluka. Kim Shin meminta agar Eun
Tak menatapnya, menegaskan kalau Eun Tak
tidak akan mati dan ia tidak akan membiarkanmu mati karena akan mencegah
semuanya. Eun Tak hanya bisa menangis. Kim Shin pun memeluknya.
“Maaf...Karena
sudah membuatmu terjerat dalam nasib ini.Tapi kita harus mampu melewati ini
semua.Aku tidak tahu pintu apa yang akan terbuka tapi aku tidak akan
melepaskantanganmu. Aku janji.Jadi percayalah padaku.Aku mungkin orang yang
lebih hebatdari yang kaubayangkan.” Ungkap Kim Shin memeluk Eun Tak yang
menangis.
Eun Tak
menuruni tangga, Kim Shin langsung bertanya mau kemana karena sudah memberitahu
kalau berbahaya di luar. Eun Tak heran Kim Shin malah mengatakan itu karena mau
kerja. Kim Shin kesal karena Eun Tak tak mendengarkan perkatanya. Eun Tak
menegaskan bisa mendengar dan mengerti segalanya.
“Tapi aku
tidak bisa menghabiskan hidupku dan terkurung di rumah seperti ini. Dengan Menghabiskan
sisa hariku sambil ketakutan di rumah ini, itu bukan hidup namanya.Kalaupun aku
memang mati besok,aku harus menjalani hidup hari ini. “ ungkap Eun Tak
“Dengan Berangkat
bekerja dan siap-siap kuliah, Berjalan di trotoar dan pulangseperti biasa.Itu
baru namanya hidup.Jadi, Ahjussi harus melindungiku.Aku akan berusahayang terbaik
untuk tetap hidup da nAku percaya padamu.” Jelas Eun Tak
Eun Tak
tahu ibunya sudah susah payah melahirkanya sampai akhirnya sekarang bisa kuliah
serta punya banyak alasan agar tetap hidup dan diantara semuanya Tuan Goblien
yang membuatnya tetap hidup. Kim Shin
bisa mengerti mmeminta agar memanggilnya kalau memang dalam bahaya serta
berpesan agar tak memanjat tempat yang tinggi.
Eun Tak mengerti karena sebelumnya Kim Shin memberitahu kalau ia akan mati
karena jatuh, meminta agar tak khawatir lalu pamit pergi.
Kim Shin
terlihat gelisah mondar mandir didalam rumah, lalu akhirnya keluar asap dari
tanganya tanda Eun Tak sedang memanggilnya. Eun Tak terlihat berdiri ditepi
jalan, memberitahu kalau Lampu jalan itu berkedip-kedip dan mengira dalam bahaya.
Kim Shin hanya menatapnya.
Eun Tak
melihat seorang pria berjalan didepanya dan Kim Shin datang, Eun Tak
memberitahu kalau Pria didepanya sangat tampan sekali dan pria tampan memang
dikenalsangat berbahaya. Kim Shin kembali datang melihat Eun Tak yang ada
didepan toko pakaian.
“Pakaian
itu bagus sekali dan Pakaian bagus bisa membahayakan saldo rekeningku.” Ungkap
Eun Tak
Eun Tak
kembali memanggil Kim Shin dan mengaku kalau sangat merindukan Kim Shin sampai rasanya tidak bisa bernapas jadi Hidupnya
dalam bahaya sekali. Kim Shin tersenyu mendengarnya lalu mengaku kalau ia juga
merindukanya. Pohon disekitar mereka pun mengeluarkan bunga akibat perasaan
senang dari Goblin.
Kim Sun
baru pulang menatap pohon sakura yang berbunga, menurutanya Sekarang bisa melihat hal-hal aneh lagi. Seperti tak
percaya kalau bisa melihat bunga bermekaran di tengah musim dingin.
Wang Yeo
menatap cincin yang diberikan pada Kim Sun pada tanganya, lalu pergi ke
restoran dengan topinya dan melihat dua botol soju masih ada diatas meja,
Akhirnya Wang Yeo masuk ke restoran dan duduk di depan meja dengan melepaskan
topinya, terlihat ponsel yang tertinggal diatas meja. Ia mengeluarka cincin
yang disimpan pada saku jaketnya.
Saat itu
terdengar suara orang yang masuk, Wang Yeo kaget tak sengaja menjatuhkan cincin
dari tanganya, dengan wajah panik tak bisa mengambil cincin yang terjatuh,
memilih untuk mengambil topi agar tak terlihat. Kim Sun kembali masuk ke dalam
restoran mengambilkan ponsel yang tertinggal, saat akan pergi kembali berdiri
depan meja.
“Tingginya
sekitar 184cm. Hak sepatunya 2cm jadi dia pasti setinggi ini.” Ucap Kim Sun
lalu mengayuhkan tangkai pohonya di sebelah kanan, saat itu Wang Yeo sedang
berdiri terkena dibagian atasnya, dan topinya pun terlepas, Kim Sun bisa
melihat Wang Yeo yang tiba-tiba muncul didepanya padahal sebelumnya tak
terlihat.
“Jadi ini
identitasmu sebenarnya. Tapi... Seperti biasa, aku masih tidak mengerti. Kau...
Kau itu apa sebenarnya?” ucap Kim Sun merasa bisa gila dengan semuanya karena
melihat semua yang tak masuk akal.
“Ini sungguh
tak masuk akal sekali Tapi semuanya juga masuk akal. Kenapa kau tahu namaku dan
Kenapa kau tidak punya nama. Kenapa semua jawabanmu sangat aneh. Kau juga
melakukan sesuatu padaku sebelumnya, kan? Jangan lakukan hal itu lagi sekarang,
apa pun itu.” Tegas Kim Sun menahan rasa sedihnya.
“Aku
tidak akan melakukannya. Aku hanya akan membuatmu mengetahui semuanya.” Ucap
Wang Yeo dengan mata berkaca-kaca, Kim Sun ingin tahu siapa sebenarnya Wang Yeo
itu.
“Aku......malaikat
pencabut nyawa. Aku tahu ini tak masuk akal, Tapi aku bermimpi akhir yang
bahagia. Namun, seperti dugaanku, itu
sebuah tragedi. Apa sekarang kita harus berpisah?” ucap Wang Yeo, Kim Sun hanya
menatapnya.
Eun Tak
baru keluar kampus mengirimkan pesan pada Kim Shin “ Aku sudah selesai masa orientasi dan
juga barusan selesai mendaftar kelas. Sekarang, aku sedang keliling kampus.”
Dua hantu dibelakangnya mengikutinya, Si
hantu yang lebih tua menyuruh Eun tak menuliskan "Aku merindukanmu."
Dengan emoticon hati yang banyak, Hantu muda merasa kalau itu Romantis sekali.
“Aku juga
pernah menikmati indahnya menjalin hubungan. Hariku sudah seperti hari hangat
musim semi Tapi sekarang, aku terjebak berkeliaran di dunia ini dengan dendam
mendalam. Dan setiap hari, hari yang gelap, dan dingin bagiku.”cerita Si hantu
yang lebih tua
“Alangkah
baiknya kalau kau menemui bajingan itu yang mencampakkanku. Dan menanyakannya apa
yang ingin kutanyakan padanya.” Ucap Si hantu tua, Eun Tak diam saja karena
sudah biasa mendengar para hantu bicara di sekelilingnya.
“Kau mau
menanyakan apa? Apa kau akan bertanya"Apa kau bahkan mencintaiku?"”
kata si hantu muda, hantu muda pikir seperti itu. Hantu muda merasa itu pasti Romantis
sekali.
“Baiklah.
Ayo kita akhiri malam musim dinginmu itu. Ayo kita balas dendam. Dan Harus aku apakan bajingan itu?” ucap Eun
Tak membalikan badan ingin membantu para hantu.
Eun Tak
memastikan korek dalam sakunya, dua hantu binggung apakah Eun Tak ingin
menyalakan api. Eun Tak pikir Lebih baik cari aman daripada menyesal nantinya
lalu masuk ke dalam gedung, terlihat seorang pria yang sedang lembur didepan
meja kerjanya.
“Ada yang
bisa kubantu?” tanya si pria yang melihat Eun Tak datang.
“Aku
harus mengatakan sesuatu padamu mewakili mendiang istrimu. Lee Jung Hwa. Kau
punya waktu, 'kan?” ucap Eun Tak. Suami Jung Hwa kaget Eun Tak bisa mengenal
istrinya.
Akhirnya
keduanya naik ke bagian atas gedung, Eun Tak ingin menyampaikan epsan Lee Jung
Hwa pada suaminya dengan melipat tangan didada seperti yang dilakukan oleh Jung
Hwa yang berdiri disampingnya. Suami Jung Hwa pun menyuruh Eun Tak bicara saja.
“Bagaimana
kabarmu? Kau sepertinya bahagia bersama Hee Jin” ucap Jung Hwa dan Eun Tak
mengulangi apa yang dikatakan. Suami Jung Hwa binggung siapa yang mengatakan,
Eun Tak memberitahu kalau itu istrinya.
“Bagaimana
kau kenal Hee Jin?” tanya suami Jung Hwa
“Kau mengajaknya
pulang ke rumah kita. Pada saat hari jadi ke-200 hari kalian. Kau membelikannya
tas cantik. Dengan memakai uang asuransi jiwaku.” Ucap Jung Hwa yang kembali
diulangi pada Eun Tak.
Tapi Eun
Tak yang mendengarkan ceritanya jadi ikut marah, Jung Hwa kembali mengatakan
kalau hari itu diatap, suaminya itu mendorongnya. Eun Tak benar-benar kaget
ternyata Jung Hwa mati dibunuh oleh suaminya sendiri. Saat itu
daftar nama kematian, terlihat tinta merah menyala [Ji Eun Tak, 20 Tahun] Eun
Tak panik meminta agar Jung Hwa itu tak menanyakan hal itu. Suami Jung Hwa
binggung melihat Eun Tak terlihat berbicara sendiri.
“Kau dan
Hee Jin bersekongkol merencanakan itu semua lewat lewat telepon Aku merekam
semua itu dan menyembunyikannya di lemari sepatu.” Ucap Jung Hwa
“Tunggu...
Jika kau menyembunyikan rekaman rencana kejahatan mereka, maka kau harusnya
sudah membawa rekaman itu ke polisi. Bukan begini caranya.” Ucap Eun Tak
berbicara pada Jung Hwa dengan wajah panik melirik Suami Jung Hwa Kau.
“Kau bisa
tahu semua itu darimana? Dan Kau bicara dengan siapa?” ucap suami Jung Hwa
heran
Hantu
muda merasa kalau adean itu harusnya jadi sitkom tapi malah mengubahnya jadi
thriller, menurutnya suami Jung Hwa menakutkan
sekali. Eun Tak meminta agar Jung Hwa tidak berbuat yang sembrono karena nanti
akhirnya semua akan mati. Jung Hwa merasa tak peduli karena dirinya itu sudah
mati.
Eun Tak
kesal Jung Hwa itu egois sekali yang tak memikirkan dirinya, Suami Jung Hwa
merasa Eun Tak gila yang sedari tadi bicara ke sebelahnya. Eun Tak memberitahu
disampingnya itu adalah istrinya yang dibunuh. Suami Jung Hwa terlihat sangat
marah dengan pembunuh berdarah dinginya mulai mendekati Eun Tak.
“Jadi kau
mau mati juga rupanya. Anak muda memang ceroboh sekali, Menaiki tepi bangunan seperti itu...”ucap
Suami Jung Hwa, Eun Tak bisa mengerti kalau ini mungkin artinya mati akibat
jatuh.
“Aku sebenarnya
tidak ingin minta bantuan pacarku. Aku khawatir bagaimana nantinya pacarku... akan
menghukummu.” Kata Eun Tak.
Suami Eun
Tak seperti tak takut terus berjalan, Eun Tak menyalakan korek lalu meniupnya.
Suami Eun Tak tiba-tiba terjatuh dan terlihat Kim Shin datang dengan pedangnya
mengoreskan luka dibagian belakang suami Jung Hwa. Akhirnya Suami Jung Hwa
berada didepan kantoro polisi
“Serahkan
dirimu ke polisi dan terima hukumannya. Jika kau mau menerima hukuman dariku,
maka kau akan mati.” Kata Kim Shin memperingatinya, Suami Jung Hwa dengan wajah
ketakutan masuk ke dalam kantor polisi mengaku kalau membunuh istrinya.
Kim Shin
menemui dua hantu dan juga Eun Tak. Jung Hwa tertunduk meminta maaf, karena hanya ingin mengatakannya saja,
menurutnya tak adil karena dirinya terluka, jadi meminta Kim Shin agar
menyelamatkanya dan belum sempat mengatakan semuanya, Kim Shin akan mendekat,
Eun Tak langsung menghalanginya.
“Dia
sudah minta maaf.” Ucap Eun Tak membela, Kim Shin marah karena tadi Eun Tak
hampir mati. Eun Tak tahu dan meminta maaf karena membuat Kim Shin khawatir.
“ Unni,
kau harus pergi ke tempat yang baik sekarang. Sepertinya aku juga harus kena
teguran oleh Goblin” kata Eun Tak pada Jung Hwa
“Terima
kasih sudah membantuku dan mendengarkanku. Kau Sehat-sehatlah, Eun Tak.” Pesan
Jung Hwa yang bisa tenang.
Kim Shin
masuk lebih dulu ke dalam rumah dengan wajah cemberut, Eun Tak bertanya apakah
Kim Shin masih marah, tapi menurutnya
Kim Shin masih marah, Kim Shin melirik sinis dan langsung memeluk pacarnya
memberitahu kalau tak marah tapi hanya
khawatir.
“Tapi
kenapa aku merasa aku seperti dimarahi?Hatiku merasa terpukul” ucap Eun Tak,
Kim Shin mengaku kalau hatinya juga sakit.
“Kau tidak tahu saja apa yang kulalui dalam
waktu singkat sejam itu.” Kata Kim Shin dengan nada marah
Eun Tak
merasa kalau mereka itu sangat menyedihkan. Kim Shin merasa tak seperti itu,
Eun Tak pikir mereka itu sial, Kim Shin juga tak merasa seperti itu. Eun Tak
dengan senyuman berpikir kalau sekarang pacarnya itu sudah tak marah. Kim Shin
mengaku masih marah.
“Kalau
aku sudah jadi mahasiwa, maka aku akan ikut kencan buta dan pakai rok pendek
saja.” Kata Eun Tak sengaja mengodanya, Kim Shin langsung melarangnya. Eun Tak
langsung memeluk erat Kim Shin tak mau melepaskanya.
Teman
Wang Yeo melihat seniornya itu sepertinya kelelahan akhir-akhir ini dengan
mengodanya kalau rajin olahraga. Wang Yeo dengan wajah lesunya kalau leluconya
itu tak lucu. Temannya mengaku kalau
hanya ingin menghibur karena Wang Yeo kelihatan
sedih.
“Lalu Kenapa
kau mau menemuiku?” tanya Wang Yeo
“Oh, ya.
kau seharusnya melaporkan dua kasus jiwa yang hilang. Tapi atasan cuma dapat
satu laporan. Mereka menyuruhku untuk memberitahumu agar menyerahkan pernyataan
alasan. Dan Sunbaenim, kau juga harus sering-sering periksa kiriman surat.”
Kata Juniornya merasa Wang Yeo jarang membaca pesan jadi harus menyampaikan
langsung.
“Aku
harus tahu sesuatu dulu untuk melakukannya. Sepertinya sudah sekitar 20 tahun. Aku
mengincar dan mencari tahu arwah itu dan tidak bisa menemukan informasi tentang
arwah itu” jelas Wang Yeo
Juniornya
bertanya siapa arwah itu, Wang Yeo yakin
kalau arwah itu sudah lama berkeliaran dan tak kenal takut, serta merasa tidak
pernah melihat arwah yang taktakut dengan malaikat pencabut nyawa menurutnya
itu aneh lalu kehilangan jejaknya dan ia pasti terlihat bodoh karena telah
mengumpulkandokumen mengenai kehilangan jejaknya dan yang belum dilaporkan adalah
mengenai arwah itu.
Semua
hantu kembali berkumpul direstoran, Eun Tak sibuk mengepel lantai. Si wanita
muda memberitahu kalau Ada wajah baru
yaitu arwah yang sudah lama berkeliaran. Eun Tak seperti biasa saja, Hantu muda
menceritakan kalau 20 tahun yang lalu,
arwah bahkan mampu melarikan diri dari malaikat pencabut nyawa.
“Benarkah?
Aku juga pernah mengalami hal yang sama waktu aku umur 9 tahun...” ucap Eun Tak
seperti tak peduli lalu terdiam saat meliaht sosok hantu pria dengan rambut
yang beruban dan terlihat mengerikan. Terlihat ada bagian luka dibagian
tanganya.
“Senang
bertemu denganmu.Jadi kau rupanya si Pengantin Goblin.” Ucap Arwah Mentri Park
dengan lidah yang membiru menyapa Eun Tak.
bersambung ke episode 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar