PS : All
images credit and content copyright :MBC
Yi Kyung
menjelaskan mulai sekarang sebagai politisi adalah merupakan identitas baru
Tuang Jang, jadi Harus menunjukkan citra
yang ramahdan hangat kepada masyarakat. Yang Pertama dengan Sering menggunakan
situs jejaring sosial SNS dan Bentuk sebuah tim yang khususmengurus akun SNS.
“Tanggapan
yang singkat dan tepat,feedback yang aktif.Menonjolkan image politisi bersihyang
terfokus pada para kaum muda. Lalu Kedua...Singkirkan image seorang pemegang
kekuasaan yang keras dan Tonjolkan sisi yang merakyat dengan Tidak menunjukkan
sifat yang egois, serta Harus siap setiap saat, Tidak peduli kapan dan di mana
selain itu Tidak boleh lupa tersenyum.” Jelas Yi Kyung dengan rencana membuat
image baru Tuan Jang.
“Bukan
kemauan Tuang Jang untuk ikutdalam pemilu ini.” Tegas Sek Nam tak setuju dengan
rencana Yi Kyung, tapi Yi Kyung tak peduli melanjutkan lagi ucapanya.
“Ketiga...Pertemuan
dengan para politisi ternama harus dilakukan secara terpisah Dan semua
aktivitas eksternal harusdidedikasikan ke lapangan.Seperti pasar tradisional,
pabrik, sekolahdan rumah sakit.Jika waktu mengizinkan,semakin banyak tempat
yangdikunjungi akan semakin baik.” Jelas Yi Kyung
Tuan Jang
pikir Yi Kyung ecara langsung menaikkan persentase elektabilitasnya. Yi Kyung
melihat Era yang memanipulasi politik
dengan uang sudah berakhir maka meningkatkan elektabilitas denganmengandalkan
image Tuan Jang, untuk bersaing dalam
memperebutkankursi calon presiden periode mendatang maka ini jalan utama menuju
kemenangan.
Se Jin
dengan berkerja dengan Gun Woo di ruangan barunya terlihat heran karena mendadak
mau menjual perusahaan yang memiliki potensial tinggi. Gun Woo juga tak tahu
dan Pihak yang akan mengakuisisi adalahsebuah perusahaan asing dengan
direkturnya bernama adalah Michael Kang. Se Jin pikir itu orang korea lalu
mengingat-ingat namanya.
“Michael
Kang, Lulusan Universitas Yale jurusan bisnis.Orang Korea yang lahir di luar
negeri.Salah satu temannya ada yang bernamaKim Hyun Soo.” Ucap Se Jin dengan
mudah, Gun Woo binggung Se Jin bisa mengetahuinya darimana.
“Semuanya
sudah kuhafal.” Ucap Se Jin yang masih mengingat semua datang dipelajarinya
saat di Galeri.
“Tapi Kim
Hyun Soo itu siapa?” tanya Gun Woo tak mengenal namanya.
“Jang Tae
Joon, dia adalah keponakan perempuannya.” Ucap Se Jin yakin, Gun Woo
memikirkanya seperti sangat berhubungan.
Moo Sam
heran darimana Gun Woo mendengar omong-kosong tidak berdasar seperti ini. Gun
Woo menduga kalau menjual Moojin Techadalah permintaan dari Seo Yi Kyung
menurutnya Pamanya adalah ketuadi perusahaan ini tapi malah menyanggupi
permintaan seperti itu.Moo Sam menyangkal kalau tak ada hubungan antara menjual
salah satu perusahaan dan juga Yi Kyung.
“Ini ada keuntungnya
dan aku juga tahu alasannya. Paman akan mengantongi hasil penjualan saham
tersebut. Seo Yi Kyeong melalui ponakan Tuan Jang menggunakan hasil penjualan perusahaan itu untuk
memenuhi gudang uang Seongbuk-dong.” Jelas Gun Woo, Sek Moon masuk dengan
disambut terikan dari Moo Sam terlihat marah.
“Direktur
Choi dari Moojin Tech datang.” Ucap Sek Moon, Moo Sam menyuruh agar meminta
agar menunggu sambil mengeluh anaknya buahnya itu harus datang.
“Moojin
Tech memiliki karyawan lebih dari 800 orang Karena dijual mendadak tanpa
alasan, maka mereka akan merasa cemas dengan restrukturisasi. Tidak peduli
prosesnya seperti apa, Ketua Moojin Grup yang sekarang adalah paman bukan Seo
Yi Kyung. Jangan demi menyenangkan wanita itu keluarga besar kita menjadi tidak
tenang. Kumohon.” Tegas Gun Woo memohon pada pamannya.
“Gun Woo,
aku berhasil menduduki kursi Ketua ini dengan menghalalkan segala cara dan yang
membantuku hanyalah Seo Yi Kyung seorang. Apa Kau kira dengan ucapanmu yang
barusan akan sanggup mengubah hubungan kami?” ucap Moo Sam masih mempercayai Yi
Kyung.
“Hubungan
itu tidak lebih dari saling memanfaatkan. Kuharap selamanya kau tetap memiliki sesuatu
yang bisa dimanfaatkan oleh Seo Yi Kyung.” Balas Gun Woo lalu keluar dari
ruangan.
Sung Mook
menjelaskan Dengan meminjam kesempatan
ini, kaum oposisi Ketua Park sudah mulai bergerak. Sek Kim juga sudah mengecek
ditemukan ternyata opini para karyawan sangat tidak positif demi memenuhi
kantungnya sendiri, Ketua melakukan banyak perbuatan tidak terpuji.
“Kemampuanmu
membuat onar ternyata cukup hebat juga, Park Gun Woo.” Komentar Yi Kyung lalu
meminta agar memanggil Tak untuk datang ke ruangan.
Gun Woo
keluar dari sebuah ruangan seperti rumah, dengan dua pria berbincang sebelum
pergi. Tak mengambil foto dari dalam mobilnya sebagai tugas menjadi mata-mata.
Setelah dua orang pergi, Se Jin keluar mengantarnya yang lainya dengan ramah
sampai menaiki mobil. Tak kaget melihat Se Jin bersama dengan Gun Woo.
Se Jin
akhirnya bertanya pada Gun Woo apakah
Pembicaraannya berjalan lancar. Gun Woo menyakinkan mereka kalau
semua ini adalah demi perusahaan maka melalui
rapat staf hentikan semua kegiatan menjual perusahaan dengan cara memobilisasi
semua dan Rapat pertama minggu ini akan membahas cara dan metode yang spesifik.
“Tapi,
kau kenal Kongres Kang In Sook dari mana?” tanya Gun Woo heran
“Dulu
pernah bertemu sekali, Hanya saja bukan dengan status orang miskin, tapi
sebagai seorang wanita karir. Tapi yang jelas dia akan lebih memperhatikan proses
transaksi jual beli kali ini.” Ucap Se Jin bahagia,
Gun Woo
merasa semakin mengenal Se Jin rasanya semakin mengagumkan lalu mengucapkan
terimakasih. Se Jin merasa canggung menurukan kedepanya lebih baik tak perlu
mengatakan hal seperti itu karena sangat menggelikan. Tak terlihat gundah
dengan mengambil Se Jin dan Gun Woo yang menaiki mobil.
Se Jin
membelikan berkas daftar nama para Direktur yang akan ikut serta dalam rapat
pertama nanti. Gun Woo ingin mengucapkan terimakasih tapi menghentikan dan
hanya memberikan senyuman. Ma Ri tiba-tiba masuk ruangan memanggil temanya, Se
Jin kaget melihat Ma Ri yang datang karena seharusnya menelp lebih dulu.
“Ini
adalah orang yang meminjamkantempat ini untuk kita.” Ucap Se Jin memperkenalkan
Ma Ri pada Gun Woo.
“Kau
adalah Cucu pemilik Cheonha Grup, Aku sudah sering mendengar tentangmu.” Kata
Gun Woo mengenal Ma Ri
Ma Ri
binggung karena seorang Chaebole juga ikut ujian PNS. Gun Woo menatap Se Jin
dengan wajah binggung, Se Jin seperti sengaja memberikan alasan untuk menyewa
tempat sebagai ujian PNS padahal ingin mengerjakan sesuatu dengan Gun Woo.
Akhirnya
Gun Woo meninggalkan keduanya, dan Tak
melihat dari mobil. Ma Ri kesal dengan Se Jin yang merahasikan alasanya, Se Jin
meminta maaf karena terlalu rumit untuk dijelaskan. Ma Ri merasa saat menjual
cermin seharga 5 juta saat lelang sudah mengetahuinya. Se Jin merasa kejadian itu
sudah lama. Ma Ri mengaku sedih waktu cermin tersebut pecah.
“Berhubung
itu buatan seorang pengrajin Jepang setidaknya harganya ada ratusan ribu.” Kata
Ma Ri
“Tidak
semahal itu.” Ucap Se Jin dengan senyuman, Ma Ri berpikir harganya hanya
puluhan ribu saja. Se Jin mengaku kalau agak susah dijelaskan. Ma Ri masih
berharap kalau itu memang Buatan seorang pengrajin Jepang.
Se Jin
mengaku itu dari pasar Dongdae-mun. Ma
Ri meminting kepala Se Jin dengan candanya sambil mengumpat Se Jin si pembohong
dan penipu. Se Jin pun meminta maaf karena saat kejadian tersebut
keadaanya sedang kepepet, apapun caranya
akan melakukan untuk bisa menghasilkan
uang. Ma Ri merasa itu malah kebalikan
darinya.
“Aku itu
asalkan bisa menghamburkan uang, maka apa saja akan kulakukan. Apa Hal yang
sedang kau kerjakan ini juga bisa menghasilkan uang dan disuruh oleh Direktur
Seo?” tanya Ma Ri penasaran, Se Jin mengelengkan kepala
“Lalu
kenapa kau mau mengikutinya, mengikuti Gun Woo
juga tidak sepenuhnya menyenangkan.” Ucap Ma Ri bisa mengetahuinya. Se
Jin merasa bersedia Karena terlalu banyak berhutang pada Direktur Seo.
Se Jin
baru akan pulang melihat mobil Tak yang datang dan langsung masuk ke dalam
mobil, sambil menyapa berkomentar kalau kedatangan Tak itu pasti akan diketahui
olelh Yi Kyung. Tak langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan
berhenti di pinggir lapangan.
“Aku yang ingin bertanya padamu. Apa yang
sedang kau lakukan bersama Park Gun Woo? Apa kau Mencoba merayunya atau Bermain
Cinderella pura-pura jadi Direktur Seo?” ucap Tak menyindir
“Hati-hati
kalau bicara dan Jangan sampai menyesal.” Ungkap Se Jin memperingatinya. Tak
mengaku kalau sudah Sudah lama
menyesalinya.
“Saat kau
lari membawa dokumen, sudah seharusnya kau sudah aku tampar supaya bisa sadar Tapi
aku tidak tega.” Ucap Tak, Se Jin tertawa mendengarnya, Tak heran melihat Se
Jin yang masih bisa tertawa.
“Aku
membayangkan jika ditampar olehmu pasti tidak akan terasa sakit.” Kata Se Jin
lalu bertanya kabar Sung Mook dan juga Sek Kim serta Yi Kyung.
Tak
terlihat hanya diam karena masih kesal, Se Ji mengejek Tak masih emosi. Tak tak
ingin membahasnya, Se Jin menjelaskan pada Tak kalau bukan sedang bermain
Cinderella karena Gun Woo sangat mengkhawatirkan Yi Kyung begitu juga dirinya
jadi ia hanya ingin mencegah Yi Kyung melakukan kesalahan yang akan
menghancurkannya. Tak mengejek Se Jin agar tak banyak bercanda.
“Kau
pikir aku ini bodoh?!!! Park Gun Woo
ingin merebut kembali yang menjadi miliknya dan kau iri pada Yi Kyung karena
tidak bisa seperti dia.” Ucap Tak penuh dendam.
“Aku akui
, dari luar memang akan terlihat seperti itu. Aku juga tidak bisa mencoba
menjelaskannya satu persatu. Yang pasti aku tidak seperti itu. Jadi Terserah
kau mau pikir seperti apa.” Ungkap Se Jin.
“Aku...
menyukai... ...mu.” ungkap Tak merasa heran dengan Se Jin yang pura-pura tak
mengetahuinya.
“Dengan Menyukaimu
itu adalah urusanku dan Merasa itu konyol adalah hakmu. Aku tak masalah, Sekalipun
kau memilih pergi seperti itu, tidak ingin berusaha, Sekarang juga seperti
itu. Tapi jika kau mencoba menghalangi apa
yang sedang dilakukan oleh Yi Kyung, sudah pasti aku akan berada di pihaknya.
Jadi kau harus mengingat ucapanya dengan baik-baik.” Kata Tak
“Aku sudah tahu dan merasa sangat beruntung
dengan Setulus hatiku.” Ungkap Se Jin.
Sek Kim
kaget mengetahui kalau Se Jin bekerja sama dengan Park Gun Woo dan ingin tahu
alasanya, lallu menduga kalau mau mencegah yang sedang dikerjakan oleh Yi Kyung.
Yi Kyung merasa semua perintahnya sudah menyusahkan anak buahnya, lalu meminta
berjalan pergi. Sek Kim masih tak percaya meminta agar Tak bisa mencari tahu
lebih lagi.
Se Jin menyimpan foto
kebersamaan dengan Yi Kyung, Wajahnya tersenyum dan menyimpan pada agendanya.
Esok Hari
Gun Woo
mengemudikan mobilnya, memberitahu akan
langsung ke tempat pertemuan. Se Jin terlihat binggung, akhirnya memberitahu
kalau Hari ini adalah hari ulang tahun bibinya jadi harus menemaninya shopping dan makan malam.
Gun Woo pikir kalau Se Jin datang tak ada yang bisa dilakukan.
Terdengar
pertengkaran anak dan ibunya mengenai jaket yang akan dipakai, Gun Woo
tersenyum mendengarnya, mengaku merasa iri pada Se Jin, Se Jin meminta maaf dan
meminta agar mengirimkan pesan kalau rapatnya selesai. Gun Woo yakin semuanya
akan baik-baik saja dan Jangan khawatir lalu menitipkan salamnya pada bibinya. Gun
Woo masuk ruangan pertemuan terlihat kosong tak ada seorang pun yang datang.
Sek Moon
akan masuk ruangan Ketua Park, terlihat Direktur Choi dan yang lainya sedang
berbincang. Direktur Choi tertawa mengejek mengetahui Gun Woo yang mencoba
membujuknya, Gun Woo berdiri didepan jendela dan masih menunggu, sampai
akhirnya duduk di kursi dengan wajah gelisah.
“Bagaimana?
Tidak ada satupun yang hadir di pesta ulang tahun ini. Akan membawa dampak yang
besar bagi perkembangan anak.” Sindir Yi Kyung masuk ruangan.
“Tapi Untunglah
ada satu tamu tidak diundang yang hadir. Jadi lumayan menghibur. Kalau makan
mungkin tidak sempat, karena Ruangan ini terlalu besar untuk dipakai makan
berdua.” Komentar Gun Woo.
“Kenapa
Se Jin harus dilibatkan? Anak itu tidak tahu apa-apa Tapi bukan berarti kau
juga boleh melakukan itu” kata Yi Kyung, Gun Woo berdiri dengan menatap Yi
Kyung merasa tak mungkin.
“Se Jin
ingin membuktikan dengan caranya sendiri dan Kau arah sedang berlari adalah menuju
sisi tebing.” Tegas Gun Woo
“ Anak
itu pintar, Jika dia berhasil merangkak keluar dari cangkangnya, hidupnya akan
berubah.” Komentar Yi Kyung
Gun Woo
yakin kalau Se Jin Bisa jadi akan berubah menjadi seperti Yi Kyung. Yi Kyung
memberitahu kalau Se Jin memang pernah bilang akan seperti dirinya beberapa
waktu yang lalu. Gun Woo tahu saat itu Se Jin belum tahu tujuan yang sebenarnya.
Yi Kyung memperingatakan agar memperlakukan Se Jin dengan baik karena semakin
kedepan akan menjadi semakin susah.
“Dia akan
goyah, dan sebagiannya adalah merupakan tanggung-jawabmu.” Ucap Yi Kyung
mengetahui sikap Se Jin
“Kau yang
menyuruh dia melakukan hal ini, kan?” ejek Gun Woo, Yi Kyung malah membalas
kalau Gun Woo tak perlu berterimakasih lalu duduk dibangku.
“Jika
semuanya hadir, suasananya pasti sangatlah spektakuler” komentar Yi Kyung sinis
Gun Woo
pikir Terlalu awal untuk merasa tenang karen ia dan Se Jin juga akan tetap
melangkah maju.Yi Kyung pikir kalau Melihat sejauh ini, sudah seharusnya bisa
mengerti, Alasan kenapa tidak akan bisa memenangkan pertempuran ini, yaitu
adalah Gun Woo sebagai anak dari Ketua Park
“Tanpa adanya
papan merek Moojin Grup, maka kau bukanlah siapa-siapa. Dengan mencoba
menggunakan surat perjanjian untuk memenangkan hak pengoperasian tapi gagal.
Lalu mencoba bertemu dengan bawahan ayahnya,
untuk mendapatkan simpati dari mereka Selain meminjam nama besar ayahmu,
hal yang kau lakukan dengan mengandalkan kekuatanmu sendiri sama sekali tidak
ada satupun.” Ejek Yi Kyung, Gun Woo mencoba menahan amarahnya.
“Aku dan
kau berbeda.Aku bisa sampai hari ini karena mengandalkan kemampuanku sendiri. Dari
awal sampai sekarang terus berjuang. Tapi kau? Kau yang selama ini hidup enak
dalam lindungan Ayahmu dan sekarang dengan sikapmu yang sok adil itu merasa
jika semua yang kau lakukan adalah benar. Gun Woo... Inilah dirimu yang
sebenarnya.” Ucap Yi Kyung
Gun Woo
merasa Hari ini terasa sedikit sakit. Yi Kyung memperingatkan Gun Woo agar
jangan hanya keinginanya memanfaatkan Se Jin lalu keluar dari ruangan.
Gun Woo
menemui ayahnya yang sedang tertidur pulas dalam kamar rawat, teringat kembali
ucapan Yi Kyung kalau jangan hanya keinginanya memanfaatkan Se Jin, menurutnya
Gun Woo itu hanya seorang anak dari Ketua Park dan tanpa papan merek Moojin Grup, bukanlah
siapa-siapa.
“Mencoba menggunakan surat
perjanjian untuk memenangkan hak pengoperasian tapi gagal. Lalu Bertemu dengan
bawahan ayahmu mencoba mendapatkan simpati dari mereka. Selain meminjam nama
besar ayahmu, hal yang kau lakukan dengan mengandalkan kekuatanmu sendiri sama
sekali tidak ada satupun.”
Ponsel
Gun Woo berdering melihat telp dari Lee Se Jin, akhirnya memilih untuk tak
mengangkat dan mematikan ponselnya.
Se Jin
mencoba terus menelp dengan wajah gelisah melihat berita dari internet “Moojin
Tech secara keseluruhan telah dijual kepada perusahaan asing” lalu melihat
diatas meja berkas “Status Pengoperasian Terkini Baeksong Finansial dari Jan
2016 - Des 2016” dan melihat tabel didalamnya.
Akhirnya
Se Jin menemui Gi Tae karena sudah
dengar dari cerita Ma Ri mengenai Yayasan Seni Budaya TJ Yang didirikan
oleh Cheonha Finans, benar. Gi Tae ingin tahu alasan Se Jin ingin mengetahui
hal itu. Se Jin meminta izin untuk
melihat dokumen informasi yang berkaitan dengan grup keuangan tersebut. Gi Tae
kaget mendengarnya.
“Baeksong
Finansial dikarenakan korupsi menerima investigasi dari pihak jaksa.Bagaimana
cara grup keuangan barutersebut menanggulangi situasi ini, Jadi saya ingin
tahu.” Jelas Se Jin, Gi Tae merasa Se Jin sudah salah tempat memintanya.
“Ini
adalah Cheonha Finansial dan Hubungan
kerja sama kami dengan Seo Yi Kyung sangat menyenangkan.” Kata Gi Tae. Se Jin
menatap dengan senyuman tapi Gi Tae heran dengan tatapan seperti itu.
“Waktu di
galeri aku sudah tahu, baik kau ataupun Ketua Son merasa sangat tidak puas terhadap
Direktur Seo, Bantuan dalam hal grup
keuangan itu diberikan karena terpaksa.” Komentar Se Jin,
Gi Tae
merasa kalau kata-kata itu sedikit kasar. Se Jin menyakinkan akan menjaga
rahasianya jadi meminta agar bisa melihat dokumen TJ tersebut, menurutnya keduanya
tidak akan menderita kerugian apapun. Gi Tae pikir lebih baik Se Jin pulang
saja dan akan menghubunginya setelah mempertimbangkan.
Se Jin
kembali ke dalam kantornya, melihat Gun Woo sedang membereskan barang memasukan
ke dalam kotak. Gun Woo mengaku kalau
sedang berencana pindah ke tempat lain. Gun Woo merasa sudah memikirkan
kalau Tempat ini adalah properti milik
Cheonha Finansial
“Teknik
menangkap macan di dalam sarang macan, sepertinya kurang masuk akal.” Komentar
Gun Woo memberikan perumpaaan
“Tidak ada
masalah, Ayahnya Ma Ri bilang akan membantu kita. Jadi Ada kemungkinan kita
akan bisa memperoleh dokumen TJ. Dia bilang akan mempertimbangkannya.Demi Moojin
Tech terpaksa harus begitu. Ada hal yang sekalipun telah berusaha keras, tapi
tidak berhasil. Sekarang kita mulai dari mengorek mereka. Orang yang berbuat
jahat sekali, dua kali, tiga kali tetap akan menggunakan cara yang sama.” Ucap
Se Jin berusaha menyakinkan.
“Biar aku
saja yang menanganinya dam Serahkan semuanya padaku. Lebih baik kau mundur dan
cuci tangandari semua ini.” Ucap Gun Woo
Se Jin
pikir mereka berada di pihak yang sama, yaitu partner. Gun Woo
membenarkan, dan untuk sementara mereka
istirahat serta bernafas sebentar. Se Jin menegaskan tidak akan menyerah dan tidak berniat untuk
mundur dan cuci tangan serta Juga tidak ingin istirahat untuk bernafas bahkan
sudah bertekad bulat untuk tidak menyerah dan sudah mengkhianati Yi Kyung
dengan menyerahkan dokumen yang
dicurinya, jadi meminta agar mereka bertempur
bersama.
“Setelah
pertempuran ini usai kau akan tahu kemenanganmu akan jauh lebih banyak
dibandingkan dengan kekalahanmu.” Ucap Se Jin menyakinkan.
Yi Kyung
terdiam menatap keluar jendela, sementara Se Jin sudah ada dirumah menerima
pesan dari Gi Tae “Kamis jam 6 ketemu di Gagnaire.” Lalu mengirimkan pesan pada
Gun Woo.
Esok
pagi, Tuan Jang dibantu oleh Sek Nam memakai jasnya. Sek Nam merasa sudah
menunggu selama empat tahun. Tuan Jang pikir setelah grup baru tersebut sudah
stabil, maka kandidat pemilu periode berikutnya akan bisa ditentukan. Sek Nam
membenarkan.
“Anak
itu... Sudah waktunya didepak.” Ucap Tuan Jang yang berhati ular.
Yi Kyung
memakai pakaianya, Sek Kim berpikir bosnya itu janji temu lain dan bukan menghadiri
upacara peresmian grup keuangan baru. Yi kyun mengaku kurang percaya diri hadir
di tempat yang menjijikkan itu dengan senyuman palsu jadi lebih baik membiarkan
Tuan Jang menikmati hari ini sepuasnya. Di Dalam mobil Yi Kyung melihat berita
Tuan Jang
“Sore ini di grand ballroom Hwayang
Hotel di Seoul, pelantikan Heo Gi Seon mantan rektor Universitas Baeksong
sebagai Isajang baru Yayasan Seni Budaya TJ meluncurkan upacara grand
launching.”
Sementara
Tuan Park menonton dari ruang rawatnya.
“Bulan ini dari aspek struktur
perekonomian, Yayasan Seni Budaya TJ daripada memfokuskan diri terhadap beragam
usaha,lebih mementingkan pelatihan staf. Dalam mempromosikan perluasan
pendidikan upaya yang berkesinambungan terus dilakukan.”
Se Jin
sudah siap dengan pakaianya bertemu dengan Gi Tae, tapi ternyata yang ada
didalam adalah Yi Kyung. Yi Kyung menyindir kalau Se Jin terlihat kecewa karena
Tidak melihat orang yang ingin ditemuinya.
Se Jin menanyakan kabar mantan Bosnya, Yi Kyung mengaku Lumayan baik dan
menyuruhnya untuk duduk.
“Son Gi
Tae tidak akan hadir dan Kukira kau akan datang bersama Gun Woo.” Komentar Yi
Kyung, Se Jin mengatakan kalau Gun Woo ada
urusan lain.
“Aku
sudah lihat berita peluncuran Yayasan, kau pasti sibuk sekali.” Komentar Se Jin
“Orang
yang sibuk adalah kau, yaitu Sibuk menyelidiki kelemahanku. Tapi ternyata tidak
selancar yang kubayangkan. Se Jin, kau itu sangat pintar dan juga ulet jadi
lebih giatlah” sindir Yi Kyung
“Tapi Direktur,
kau sudah mempersiapkan diri dengan baik. Bukankah hari ini aku gagal lagi?”
kata Se Jin
Yi Kyung
tahu kalau Se Jin membutuh dokumen Yayasan lalu memberikan sebuah amplop untuk
mantan anak buahnya, Se Jin kaget melihat isinya uang 1 Miliar won dan bertanya
kenapa memberikan uang sebanyak itu. Yi Kyung mengatakan kalau itu sebagai Uang pensiun, uang saku, biaya tidak terduga
dan tak peduli mau dianggap sebagai apa.
“Tanpa alasan
atau persyaratan apapun. Ambillah, karena ini adalah uangmu.” Kata Yi Kyung
“Aku
mengerti maksudmu.Tidak peduli uang ini kuterima atau tidak,maksud dan tujuan Direktur
sudah tercapai. Jika kuterima, aka aku akan menghentikan apa yang sedang
kukerjakan. Aku akan kehilangan kesempatan untuk menyelidiki kelemahanmu. Dengan
kata lain, aku sudah 'dibeli' olehmu. Tapi jika kutolak, maka aku akan
menyesalinya setiap saat. Setiap kali aku tidak punya uang atau berhadapan
dengan sebuah masalah, aku akan teringat jika seharusnya saat itu juga uang itu
kuambil.” Kata Se Jin
Ia
mengetahui pikiranya yang terus menghantuinya kalau ditolak "Bagaimana
kalau aku ke sana dan memintanya sekarang?" Se Jin mengejek Se Jin yang mendapat
sebuah pertanyaan matematika, tapi kebiasaannya menyelesaikan tugas itu dengan
cara essay ternyata belum berubah. Menurutnya ini bukanlah berhitung yang rumit
Tapi sebuah pertanyaan dengan jawab benar atau salah, yaitu ambil cek itu atau
tidak.
“Jika
mengambil sebuah keputusan sangat susah, Apa perlu aku memberimu batas waktu?
Aku beri waktu Sepuluh detik dan ambil keputusan dalam waktu tersebut. Begitu
waktunya habis, proposal ini akan batal.” Ucap Se Jin menghitung mundur dari
10.
Pada saat
akan menghitung diangka dua, Gun Woo masuk kedalam cafe melihat Se Jin yang
memegang selembar cek lalu menyindir baru pertama kali melihat permainan yang
seru sekali dan meminta izin pada Se Jin agar bisa ikut bermain juga. Se Jin mengaku kalau Permainannya baru saja
dimulai. Yi Kyung berkomentar akhirnya Orang-orang yang
disukai semuanya berkumpul lalu mengajak Gun Woo untuk ikut denganya.
bersambung ke episode 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar