[Pusat
Pelatihan Nasional Taereung]
Bok Joo
menerima telp Joon Hyun kalau kamarnya sudah mematikan lampunya, jadi sekarang
sedang berada di tempat yang sepi. Joon Hyung seperti sudah mengantuk
mendengarkan cerita pacarnya. Bok Joo menceritakan teman sekamarnya, yang bermain
untuk Balai Kota Yeonnam, adalah orang yang sensitif saat tidur.
“Bagaimana
latihanmu hari ini?” tanya Bok Joo
“Bagus.
Aku berhasil memperpendek rekorku lagi sebanyak 0,2 detik. Aku mungkin bukan
hanya akan bergabung denganmu disana, tapi jadi seorang bintang seperti Phelps.”
Kata Joon Hyung bangga, Bok Joo senang mendengarnya, Joon Hyung pun ingin tahu
keadan punggung Bok Joo.
“Ini
tidak akan sembuh dalam waktu dekat, karena ini adalah penyakit yang kronis.”
Ungkap Bok Joo
Bok Joo yakin
kalau berat badan Joon Hyung itu turun lagi,
karena melihat foto yang dikirimkan kalau wajahnya jadi semakin kecil. Joon
Hyung mengaku kalau ia hanya sedang merindukan pacarnya itu. Bok Joo akhirnya
mengeluh kalau berat badanya itu tak ikut turun juga padahal merindukan Joon
Hyung dan dua temanya serta merindukan ayam goreng buatan ayah dan pamannya.
“Ayahmu
sering menghubungimu, kan?” kata Joon Hyung, Bok Joo memberitahu baru saja
bicara dengan ayahnya tadi.
“Suaranya
terdengar lemah. Mungkin ini karena aku tidak ada di sana.” Cerita Bok Joo
khawatir
“Aku akan
datang ke restorannya besok dan memeriksa keadaannya.” Ucap Joon Hyung .
Bok Joo
mengucapkan terimakasih, lalu menceritakan karena Sekarang berada di
Taereung,segala sesuatu yang terjadi di sekolah rasanya seperti mimpi dan sadar
betapa bahagianya dan beruntungnya memiliki orang-orang baik yang ada di
sekitarnya. Saat itu tak terdengar sahutan dari Joon Hyung, ternyata sang pacar
sudah tertidur pulas dengan ponsel masih ada ditelinganya.
“Kau
sudah tidur ternyata... Padahal Aku melawan rasa kantukku dan menunggu telpmu,
tapi kau malah ketiduran. Kalau dipikir-pikir, sepertinya aku terlihat lebih menyukaimu
daripada sebaliknya. Itu melukai harga diriku.” Keluh Bok Joo, saat itu penjaga
asmara dengan sentre seperti sedang berpatroli dan menyoroti wajah Bok Joo. Bok Joo
pun menerima hukuman karena berkeliaran dimalam hari dengan lompat kodok
beberapa kali dengan berkata “aku harus mengikuti aturan.”
[Episode Terakhir, Musim Semi, Masa Muda, dan
Kita Lagi]
Joon
Hyung langsung bergegas keluar dari tempat latihan, Tae Kwon langsung menahanya
sebelum pergi karena sebelumnya akan pergi ke warnet karena sudah memijat
tangannya. Joon Hyung mengaku kalau
pergi ke suatu tempat dan menemuinya nanti. Tae Kwon ingin tahu kemana
temanya akan pergi. Joon Hyung memilih bergegas pergi dengan sepedanya.
Tae Kwon
binggung melihat temanya yang pergi terburu-buru, Nan Hee dan Sun Ok datang
memberitahu kalau akan pergi ke kantin dan memintanya agar bergabung. Tae Kwon
setuju dan Sun Ok pun berjalan diantara Nan Hee dan Tae Kwon untuk pergi ke
kantin bersama.
Joon
Hyung sampai didepan ayam Bok tapi terlihat pengumuman didepan pintu
"Tutup sementara karena alasan pribadi pemilik restoran Jika ada sesuatu
yang penting..." Joon Hyung berpikir ada sesuatu yang terjadi dan harus bertanya.
Dae Ho
menerima telp dari Joon Hyung di ruang rawat,
Joon Hyung dengan sopan memperkenalkan namanya lebih dulu. Dae Ho dengan
bangga menyebut Joon Hyung sebagai calon suami masa depannya Bok Joo. Joon
Hyung ingin tahu keadaan karena melihat Restorannya ditutup.
Joon
Hyung sudah datang ke rumah sakit dengan wajah tertunduk, Tuan Kim dengan sinis
menanyakan alasanya datang. Joon Hyung
menceritakan kalau mendengar Tuan Kim ada di rumah sakit, jadi harus segera
datang dan menanyakan keadaan calon ayah mertuanya.
“Ya. Dia
baik. Dia dirawat disini karena mereka harus mengobati penyakit maagnya dan
meningkatkan kondisi tubuhnya sebelum dioperasi.” Jelas Dae Ho
“Aku
pikir kau dan Bok Joo hanya sebatas teman. Kenapa kau sangat peduli kalau
ayahnya temanmu sedang sakit?” keluh Tuan Kim sinis
“Kau
harusnya berterima kasih karena dia sudah peduli. Kau benar-benar memiliki
tempramen yang buruk.” Balas Dae Ho
Tuan Kim
makin marah mendengar ejekan adiknya, menurutnya Sudah sangat lama tak memukul
adiknya. Joon Hyung pun memberikan buah
tangan untuk Tuan Kim, lalu bertanya Kapan akan menjalani operasi. Dae Ho
mengatakan sudah memberitahu tanggalnya, tapi jadwalnya berbarengan dengan
turnamen Bok Joo jadi khawatir kalau sampai Bok Joo mengetahuinya.
“Dengar.
Aku mengatakan ini hanya untuk berjaga-jaga. Jangan beritahu Bok Joo tentang
ini. Kau mendengarku? Dia akan segera melakukan pertandingan. Jika dia sampai
tahu, maka dia tidak akan fokus pada latihannya. Dia bekerja sangat keras untuk
bisa sampai menjadi tim nasional.” Pesan Tuan Kim, Joon Hyung mengerti akan
berjanji
Saat itu
ponsel Joon Hyung berdering, Bok Joo menelp dengan wajah gugup Joon Hyung
mengaku sedang latihan sekarang, dan akan menelpnya setelah latihan nanti.
Bok Joo
heran dengan Joon Hyung karena semalam ketiduran dan sekarang seperti menolak
telpnya padahal ingin mendengar suaranya. Dua seniornya yang sedang makan
dengan Bok Jooo bertanya apakah kekasihnya itu
tidak mengangkat telepon atau mengangkatnya dan bergegas akan menelepon
lagi nanti.
“Aku
tidak tahu kau punya kekasih. Coba perlihatkan fotonya.” Ucap salah satu senior
dengan kacamata, Bok Joo memperlihatkan foto Joon Hyung yang disimpan pada
ponselnya dengan wajah yang tampan.
“ Hei.
Apa kau benar-benar mengatakan kalau dia adalah kekasihmu? Jangan berbohong
pada kami. Kau mendapatkan foto ini dari internet, kan?” komentar Seniornya
melihat wajah Joon Hyung yang benar-benar tampan.
“Tidak.
Dia satu sekolah denganku dan berada di tim renang.” Cerita Bok Joo,
“Dia
sangat tampan dan junior kita ini seperti memenangkan lotre. Tapi akhir-akhir
ini, dia tidak bisa menghubungi kekasih tampannya. Itu bukan pertanda baik. Aku
pikir kalian berdua akan segera putus.” Komentar senior satunya, Bok Joo kaget
mendengarnya.
“90
persen atlet yang memiliki kekasih pasti putus setelah datang kesini. Tapi ada
tahapannya, Pada awalnya, semakin sulit untuk menghubunginya. Dia mengabaikan
panggilanmu, atau dia bilang akan menghubungimu nanti. Lalu, suaranya akan
terdengar bisik-bisik, dan jawabannya akan sangat singkat. Dan akhirnya, dia
akan menjatuhkan bomnya. Dengan berkata "Maafkan aku. Sepertinya kita
harus putus. Aku sudah bertemu orang lain."” Cerita seniornya yang duduk
tepat didepan Bok Joo
Tapi Bok
Joo yakin kalau Joon Hyung tak mungkin seperti itu, karena tadi berkata kalau sedang latihan.
Seniornya tahu kalau Joon Hyung tidak sedang latihan karena seekarang sedang
waktunya makan siang karen pernah sekolah di universitas olahraga dan dengan
wajah yang dimiliki kekasih Bok Joo, maka berani bertaruh kalau Bok Joo hanya akan bertahan sampai sebulan paling lama
karena Para wanita tidak akan pernah membiarkan Joon Hyung sendirian. Bok Joo
terdiam seperti memikirkanya.
Nan Hee
datang membawa tiga hot dog untuk Tae Kwon dan Sun Ok yang duduk dibangku
taman, lalu dengan wajah bahagia menurutnya makanan rasanya jauh lebih baik sekarang
karena Tae Kwon mengisi posisi Bok Joo dan ingin merekrutnya sebagai anggota
baru. Tae Kwon dengan senang hati
menerimanya, dan Sun Ok mengatakan kalau mereka
sekarang adalah trio baru.
Saat itu
ponsel berdering dan Nan Hee memberitahu kalau itu dari member lama mereka. Bok
Joo keluar dari kantin, menanyakan kabar
Nan Hee dan juga Sun Ok. Nan Hee memberitahu kalau sedang bersama Sun Ok,
dengan makan makanan ringan. Lalu bertanya apakah Bok Joo sudah bicara dengan
kekasihnya.
Bok Joo
mengaku belum karena Joon Hyung sedang
latihan. Nan Hee kaget mendengarnya karena Tae Kwon sedang bersamanya, jadi tak
mungkin Joon Hyung sedang latihan.
Tae Kwon
seperti disidang oleh dua teman Bok Joo, Sun Ok ingin tahu kemana perginya Joon
Hyung setelah berbohong pada Bok Joo. Tae Kown tak tahu karena sebelumnya Joon
Hyung hanya bilang harus pergi ke suatu
tempat. Nan Hee ingin tahu apa saja yang dilakukan Joon Hyung akhir-akhir ini.
“Apa kau
juga curiga kalau diabertemu dengan wanita lain?” ucap Tae Kwon merasa tak
yakin
“Aku
tidak ingin mencurigainya, tapi itulah firasat yang kudapatkan. Apa lagi kalau
bukan wanita lain?” kata Sun Ok yakin
“Kalian
harus dengar, Joon Hyung memiliki banyak wanita di sekelilingnya, tapi dia
bukan tipe orang yang dengan mudah berkhianat.” Ucap Tae Kwon yakin,
Keduanya
seperti tak percaya, Tae Kwon tahu kalau Sebagai seorang pria, tidak bisa
menjamin itu. Keduanya merasa kalau butuh bukti untuk menangkapnya atau untuk
meluruskan segala kesalah pahaman. Nan Hee pun merasa butuh kerja samaTae Kwon
sekarang.
Joon Hyung
keluar dari kamar, Paman Bok Joo tetap memanggilnya “Calon suami masa depan keponakan” lalu
merasa kalau harus meminta tolong agar bisa datang selama dua jam besok ,
karena Kekasihnya sangat marah padanya. Joon Hyung dengan senang hati akan
datang setelah latihan, sambil berjabat
tangan.
Dae Ho
menerima telp dari pacarnya, terdengar teriakan
kalau sebelumnya menyuruhnya untuk datang dan bertanya keberadanya
sekarang. Dae Ho mengeluh kalau pacarnya itu malah mengumpat, lalu memujinya
terlihat sangat cantik ketika sedang menyumpahinya. Pacar Dae Ho seperti curiga
Dae Ho seang bersama dengan perempuan lagi, sementara Dae Ho sedang memberi
kode agar Joon Hyung segera pulang saja.
Joon Hyung
kembali ke asrama mencoba menelp Bok Joo tapi tak angkat berpikir kalau sedang latihan. Ia sedikit mengeluh karena
Bok Joo menelp saat sedang bersama ayahnya,
padahal sangat ingin mendengar suaranya.
Saat itu
Si Ho baru datang menyapa Joon Hyung,
Joon Hyung pun menyapa Si Ho seperti sudah lama tak bertemu. Si Ho
bertanya mau kemana sang mantan, Joon Hyung mengatakan akan pergi ke asrama. Si
Ho mengatakan juga akan pergi kesana dan mengajaknya untuk pergi bersama.
Joon
Hyung terlihat sedikit canggung menyuruh berjalan lebih dulu saja, tapi Si Ho
mengajak agar bersama saja dan jangan banyak bercanda.
Keduanya
akhirnya berjalan bersama, Joon Hyung menanyakan sesi terapinya menurutnya
kalau dokternya hebat. Si Ho membernakan karena
sudah merasa jauh lebih baik sejak melakukan terapi dan sedang belajar
akhir-akhir ini.
“Aku sedang
melakukan wawancara untuk posisi asisten pelatih.” Ucap Si Ho, Joon Hyung
memuji Si Ho yang sudah bekerja keras.
“Kau juga
terlihat jauh lebih baik.” Komentar Si Ho,
“Ngomong-ngomong,
apa kau sering menghubungi Bok Joo? Bukankah itu sulit karena dia sekarang
berada di Taereung?” ungkap Si Ho
“Aku
sedang memulai agar bisa dikirim kembali ke tim nasional” kata Joon Hyung
Yakin, Si Ho pun terlihat bahagia.
[Universitas
Olahraga Haneol]
Joon
Hyung langsung bergegas pergi setelah menganti pakaianya, Tae Kwon melihat
temanya yang buru-buru seperti curiga lalu mengeluarkan ponselnya. Saat itu Sun
Ok sedang latihan terlihat kaget menerima telpa dari Tae Kwon dan memberitahu
Nan Hee kalau mereka sudah dapat satu berita kalau Joon Hyung pergi keluar lagi jadi harus pergi
sekarang. Nan Hee pun sudah siap akan memberikan pelajaran pada Joon Hyung.
Sementara
Joon Hyung sedang berjalan disamping lapangan, dan sisi lain bawah Nan Hee dkk
mengikutinya sambil menutup wajah mereka. Nan Hee melihat Joon Hyung yang
berjalan sangat cepat menurutnya pasti merasa sangat bersemangat. Tae Kwon
berharap Joon Hyung tidak akan bertemu
dengan wanita lain kalau memang benar akan memukulnya.
“Pasti
ada wanita lain. Aku yakin sekali.” Kata Nan Hee, Sun Ok pikir Joon Hyung bisa lebih dipercaya dari itu.
“Aku
bukan apa-apa tanpa kesetiaanku.” Ucap Tae Kwon, Nan Hee meminta agar tak
berisik karena harus segera menangkapnya
Saat itu
Joon Hyung seperti merasakan sesuatu dibelakangnya. Ketika berbalik ketiganya
langsung duduk di pinggir lapangan. Tae Kwon mencari kesempatan dengan memeluk
Sun Ok. Setelah Joon Hyung pergi, Sun Ok memberikan pukulan pada Tae Kwon
karena berani menyentuhnya.
Ketiganya
mengikuti Joon Hyung sampai kerumah sakit, Joon Hyung terlihat gugup sebelum
masuk ruangan. Sun Ok bertanya-tanya apakah Joon Hyung menemui seseorang di
rumah sakit. Nan Hee pikir mungkin kalau wanitanya dirawat di rumah sakit. Tae
Kwon menduga kalau wanita itu seorang
perawat. Setelah Joon Hyung masuk ruangan ketiganya berjalan ke depan ruangan.
“Kita tidak
bisa masuk ke dalam ruangan seseorang di rumah sakit begitu saja. Tapi Kita
harus bisa menangkapnya saat dia sedang selingkuh.” Kata Nan Hee.
“Namanya
Kim Chang Gull? Namanya terdengar tidak asing. Apa kau kenal Kim Chang Gul?”
kata Sun Ok melihat papan nama, Nan Hee merasa
Namanya sama dengan nama ayahnya Bok Joo.
Sun Ok
pun membenarkan lalu keduanya saling menatap seperti memikirkan sesuatu hal
yang sama, Tae Kwon binggung apa maksud keduanya. Saat membuka pintu Joon Hyung
sedang mengupaskan jeruk untuk ayah mertuanya. Nan Hee dan Sun Ok terlihat
sedih karena ternyata Joon Hyung sedang menemani ayah Bok Joo
“Nan Hee,
Sun Ok... Bagaimana kalian tahu kalau aku ada disini?” ucap Tuan Kim kaget, Nan
Hee dan Sun Ok memanggil ayah Bok Joo dengan wajah sedih. Joon Hyung juga kaget
melihat Tae Kwon yang juga ikut-ikut bersama Nan Hee dan Sun Ok.
Joon
Hyung dkk kembali pulang ke asrama. Nan Hee, Sun Ok dan Tae Kwon tertunduk
malu. Joon Hyung terlihat marah mengaku
tidak bisa percaya pada mereka dan terutama pada Tae Kwon, denga
bertanya sebenarnya temannya atau dengan dua teman Bok Joo.
“Bagaimana
bisa kau mencurigaiku dan memata-mataiku?” kata Joon Hyung marah, Tae Kwon
mengaku tidak punya pilihan.
“Dia
tidak melakukan apapun. Kita saja yang berlebihan. Bok Joo sedih karena dia
tidak bisa menghubungimu, jadi aku langsung emosi.” Ungkap Sun Ok
“Maafkan
aku karena tidak berpikir panjang dan Ini karena kami temannya.” Kata Nan Hee,
“Aku
mengerti. Pastikan saja kalian merahasiakan ini dari Bok Joo. Aku tidak yakin
apakah aku melakukan hal yang benar, tapi ini adalah yang diinginkan ayahnya. Menghargai
keinginannya adalah hal yang benar.” Tegas Joon Hyung,
Keduanya
bisa mengerti tidak akan memberitahunya lalu bergegas pergi. Tae Kwon memegang
lengan temanya untuk pergi, Joon Hyung menegaskan kalau Pertemanan mereka sudah
selesai setelah tahun ini. Tae Kwon mengutarakan perasan sayangnya agar temanya
bisa senang.
Joon
Hyung menelp Bok Joo, Bok Joo sedang latihan mengeluh karena sulit sekali
menghubunginya. Joon Hyung meminta maaf karena
tidak pernah menemukan waktu yang tepat lalu bertanya keberadaanya, Bok
Joo mengatakan sedang ada ditempat latihan.
“Apa kau
ada di asrama? Apa kau jadwal latihanmu semakin banyak akhir-akhir ini? Kau
terlihat lebih sibuk dari aku meskipun aku berada di Taereung.” Ungkap Bok Joo
“Aku
sibuk dengan latihan. Akhir-akhir ini, aku disibukkan dengan banyak hal.”
Ungkap Joon Hyung, Bok Joo ingin tahu banyak hal yang seperti apa.
“Aku
hanya mengatakannya.... Ah... Kenapa aku harus sibuk?” ucap Joon Hyung
kebinggungan menjelaskanya.
“Kau
sangat plin-plan. Apa ini karena kau tidak menyukaiku?” ucap Bok Joo, saat itu
terdengar suara senior yang memanggil nama Bok Joo.
Bok Joo
pun menghentikan pembicaranya dengan Joon Hyung karena harus menemui seniornya,
Joon Hyung menatap ponselnya yang harus di tutup dan masih menyimpan nama
“gendut” pada layar ponselnya.
“Kita hanya
bicara selama satu menit. Aku semakin merindukanmu setelah mendengar suaramu.
Aku merindukanmu, Bok Joo. Aku rasanya hampir gila karena merindukanmu, Bok
Joo.” Ungkap Joon Hyung menatap foto Bok Joo pada ponselnya.
Bok Joo
memegang punggungnya, masuk ke ruang latihan menyakinkan kalau harus bisa
fokus, karena Kompetisisi sudah di depan
mata. Saat mencoba mengangkat besi, langsung mengaduh dan menjerit kesakitan.
Pelatihnya langsung datang dengan wajah panik menanyakan keadaan punggungnya.
“Sepertinya
aku melukai punggungku.” Ucap Bok Joo
“Punggungmu
selalu seperti itu akhir-akhir ini.Pertandinganmu sudah di depan mata.” Kata
Pelatihnya dengan melihat kedaaanya. Tapi Bok Joo merasa kalau bisa menahan
rasa sakitnya.
“Tidak,
ini tidak baik, Kau tidak bisa terus seperti ini. Lebih baik kau mendapatkan perawatan
lebih dulu. Ada tempat namanya Rumah Sakit Dr. Park. Mereka adalah spesialis
cedera pada atlet, jadi pergilah kesana. Setelah Istirahatlah di rumah, dan
kembali lagi besok. Aku memberimu izin.” Ucap pelatihnya, Bok Joo tersenyum
karena diberi izin oleh pelatihnya.
“Kau
harus berubah dan memulihkan kondisimu. Kau tidak bisa bertanding dengan punggungmu
yang seperti ini.” Jelas pelatihnya, Bok Joo mengucapkan terimakasih dan
berjanji segera mendapatkan perawatannya.
Sun Ok
sedang berlatih mengangkat besi dengan menonton video pada ponselnya, saat itu
Tae Kwon menelp dengan nada seperti biasanya mengangkat telp dari teman Joon
Hyung. Tae Kwon bertanya apa yang sedang dilakuan Sun Ok sekarang, Sun Ok
mengatakan sedang menonton video kompetisi dan bertanya balik kenapa menelpnya.
“Aku
tidak bekerja hari ini. Apa kau mau menoton film bersamaku?” kata Tae Kwon
“Menonton
film kedengarannya bagus. Aku akan bertanya pada Nan Hee kapan dia akan kembali
dari...” ucap Sun Ok langsung disela oleh Tae Kwon
“Jangan
bertanya padanya. Ayo kita pergi saja berdua. Aku ingin pergi bersamamu.” Kata
Tae Kwon, Sun Ok terdiam karena diajak pergi oleh pria.
Keduanya
berjalan dengan canggung keluar dari kampus, Tae Kwon bertanya apakah Sun Ok terkejut karena mengajaknya menonton
film. Sun Ok mengaku tidak tapi lebih terkejut karena bicara banmal padanya,
Tae Kwon pikir mereka bisa kembali bicara sopan seperti dulu. Sun Ok
menolaknya menurutnya akan segera
terbiasa.
Saat itu
Tae Kwon melihat tangan Sun Ok dan mencoba mengenggamnya, Sun Ok terlihat kaget
tiba-tiba Tae Kwon berani memegangnya. Nan Hee tiba-tiba datang, Sun Ok
langsung mendorong Tae Kwon menjauh. Nan Hee langsung bertanya mau kemana
mereka berdua, keduanya terlihat binggung, sampai akhirnya Sun Ok memberitahu
kalau sedang menunggunya karena akan
pergi menonton film.
Tae Kwon
pun mau tak mau membenarkanya, Nan Hee dengan bahagia mengatakan suka film dan merasa sangat
bersemangat karena mereka bisa jalan bertiga, lalu melihat ke ponselnya untuk
memilih film. Tae Kwon dan Sun Ok terlihat pasrah karena mereka harus nonton
bertiga.
Bok Joo
baru saja selesai terapi, dengan
senyuman merasa Dokter ini sangat bagus karena Punggungnyarasanya sudah lebih
baik dan bebas dari rasa sakit sekarang lalu ingin tahu Apa Joon Hyung sudah
selesai sekarang tapi menurutnya harus pulang ke rumah dulu dan harus
menghubungi Ayah.
Dae Ho
melihat ponsel kakaknya langsung mengangkat telp dari Bok Joo, Bok Joo bertanya
keberadaan ayahnya. Dae Ho berbohong kalau Tuan Kim di kamar mandi dan terkena diare. Bok Joo
panik bertanya apa yang sebelumnya dimakan.
“Paman,
aku dapat hari libur untuk mengobati punggungku. Jika aku naik taksi, akan
segera sampai di rumah dalam 20 menit.” Ucap Bok Joo
“Apa kau
bilang, Kau akan pulang ke rumah sekarang?!!!” kata Dae Hoo kaget, Tuan Kim
yang baring pun ikut kaget, Dae Ho dengan panik ingin menutup telp beralasan lupa
meninggalkan sesuatu di kompor.
Dae Ho
panik dengan yang harus mereka lakukan karena
Bok Joo sedang dalam perjalanan ke rumah sekarang dan bisa melihat
pengumumannya. Tuan Kim ingin melepaskan infusnya menurutnya tidak punya pilihan karena harus pulang ke
rumah sekarang. Dae Ho menahanya karena kakaknya pasti akan semakin sakit.
“Dia akan
sampai dalam 20 menit. Kita akan membutuhkan waktu lebih dari satu jam.” Kata
Dae Ho
“Apa yang
harus kita lakukan, kalau begitu? Jika dia sampai tahu, dia akan menangis keras
dan jadi gila.” Kata Tuan Kim panik
“Tunggu. Lebih baik kita
tenang dan mencoba menyatukan pikitan kita... Kita harus mencegahnya supaya
tidak pulang ke rumah, kan? Bagaimana dengan temannya?” kata Dae Ho akan
meminta untuk mengalihkannya
Tapi dua
teman Bok Joo sedang sibuk menonton film, Nan Hee tertidur dibangku tengah
sepertinya Tae Kwon dan Sun Ok tak begitu bersemangat menonton film, sampai
akhirnya sama-sama mengambil popcorn yang dipegang oleh Nan Hee. Tangan mereka
bersentuhan, Tae Kwon memberanikan diri memegang tangan Sun Ok kembali. Sun Ok
terlihat kaget dan keduanya saling menatap sampai akhirnya Nan Hee terbangun
membuat keduanya kembali melepaskan tangan mereka.
Joon
Hyung sedang melatih otot lenganya,Pamannya Bok Joo menanyakan keberdaaanya,
Joon Hyung mengaku sedang di tempat
latihan sekarang lalu matanya melotot kaget mengetahui Bok Joo akan segera
pulang ke rumah dalam waktu 30 menit.
Bok Joo
terlihat bahagia kembali kerumah tercinta yaitu ayam Goreng Bok. Joon Hyung
dengan terburu-buru mengayuh sepedanya bisa menghentikan pacarnya sebelum
melihat pengumuman didepan rumah. Bok Joo binggung Joon Hyung bisa tahu
keberadaanya, Joon Hyung mengaku kalau sengaja datang untuk makan ayam goreng
dan melihatnya, menurutnya seperti telepati.
“Kita
pasti memang sudah ditakdirkan bersama.” Ungkap Joon Hyung, Bok Joo mengajak
untuk segera masuk.
“Hei..
Bok Joo.. Aku sangat merindukanmu.” Kata Joon Hyung mencoba mengalihkanya
dengan memeluk erat pacarnya.
Bok Joo
bingung dengan sikap Joon Hyung,
berpikir melakukan kesalahan jadi bersikap berlebihan seperti ini. Joon
Hyung mengaku hanya sangat sangat merindukannya dan mengajak untuk pergi karena
harus makan sesuatu yang enak dengan makan daging sapi. Bok Joo setuju dan akan
masuk dulu dan mengucapkan salam pada ayahnya. Joon Hyung pikir Bok Joo bisa
melakukan itu nanti dan mendorong Bok Joo dengan memeluknya dari belakang agar
segera pergi.
Semangkuk
ayam goreng ada diatas meja, Bok Joo heran karena harus makan goreng direstoran
lain. Joon Hyung menyuruh Bok Joo agar makan saja, karena melihat Sepertinya
berat badannya turun. Bok Joo memberitahu kalau Berat badannya naik. Joon Hyung
merasa sudah lama tidak bertemu dengan pacarnya dan ingin tahu keadaanya.
“Apa Kau
baru bertanya itu sekarang? Aku baik-baik saja. Apa kita sudah baikan sekarang?”
ucap Bok Joo kesal
“Apa kau
harus bicara seperti itu? Kau sudah lama tidak bertemu dengan kesayanganmu ini”
kata Joon Hyung, Bok Joo yang masih kesal seperti tak peduli.
“Hei,
jujurlah padaku. Apa yang kau lakukan akhir-akhir ini? Apa kau selama ini
berpesta dan bersenang-senang bersama gadis-gadis?” ucap Bok Joo curiga
“Apa kau
pikir aku gila? Aku tahu kalau akan mati di tanganmu jika melakukan itu.” Kata
Joon Hyung
Bok Joo
pun menyakinkan kalau Joon Hyung tak melakukanya, Joon Hyung menyakinkan tak
melakukanya, saat itu ponselnya berdering dan berpura-pura kalau harus ke kamar
mandi. Bok Joo menatap curiga karena Joon Hyung tiba-tiba pergi meninggalkanya.
Joon
Hyung pergi ke sudut ruangan mempersilahkan Paman Bok Joo bicara, Dae Ho
bertanya apakah sekarang sedang bersama Bok Joo, Joon Hyung memastikan kalau Bok Joo tidak
bisa pergi kemanapun jadi Jangan khawatir. Dae Ho mengucapkan terimakasih pada
Joon Hyung yang bisa membantunya.
“Aku pikir
kami akan segera sampai dalam 20 menit. Jadi Tahan dia selama 30 menit lagi,
oke?” kata Dae Ho sudah ada ditaksi bersama kakaknya.
“Baiklah.
Jangan khawatir. Aku akan melakukan yang terbaik supaya Bok Joo tetap berada di
sini.” Kata Joon Hyung
Saat itu
tiba-tiba Bok Joo sudah ada disamping Joon Hyung dengan mata sinisnya, Joon
Hyung ketakutan melihat Bok Joo. Sementara Bok Joo menyindir Joon Hyung yang
akan pergi ke kamar mandi tapi malah menelepon seseorang. Joon Hyung
mengaku merasa sedikit sesak di dalam, jadi
ingin mencari udara segar lalu mengajaknya kembali ke meja.
Bok
Joo ingin tahu siapa yang
menghubunginya, Joon Hyung menjawab kalau Seseorang yang tidak dikenal. Bok Joo
tetap penasaran ingin Joon Hyung memberitahukanya.
“Bukannya
aku tidak bisa memberitahumu. Itu hanya orang yang tidak kau kenal.” Kata Joon
Hyung
“Jadi
siapa dia? Aku yakin orang itu punya nama. Beritahu aku.” Kata Bok Joo makin
penasaran, Joon Hyung akhirnya mengaku kalau Namanya Seung Jin dari teman
SMAnya.
Bok Joo
tak percaya karena Joon Hyung bicara sesopan itu pada temannya dan pasti sangat
menghargainya. Joon Hyung mengelak kalau Bok Joo pasti salah dengar, lalu mengeluh Bok Joo yang mencoba
memancing pertengkaran padahal mereka sudah lama tidak bertemu.
Bok Joo
yakin itu bukan teman tapi seorang
wanita. Joon Hyung terlihat kesal karena karena Bok Joo yang sangat curiga padanya. Bok Joo menegaskan
alasanya adalah karena Joon Hyung yang bertingkah mencurigakan meminta agar
memberikan ponselnya karena ingin tahu nama sebenarnya.
Joon
Hyung langsung mengambil ponsel dari tangan Bok Joo, dengan mata melotot. Bok
Joo merasa semakin melihat tingkah Joon Hyung semakin menambah kecurigaannya. Keduanya
kejar-kejaran dan menjadi perhatian pelanggan lainya, Joon Hyung kesal merasa
Bok Joo yang sudah melewati batas, Bok Joo akhirnya mengaku kalau melewati batas.
“Aku
sedang merasa sulit karena latihanku, Lebih baik kita tidak bertengkar.” Ucap
Bok Joo, Keduanya pun duduk kembali Joon Hyung heran dengan Bok Joo yang merasa
curiga padanya.
“Aku
bahkan tidak menatap pada gadis lain, bahka Tidak pernah. Jadi Percayalah
padaku.” Kata Joon Hyung, saat itu Bok Joo melirik ponsel yang ada diatas meja
dan langsung mengambilnya.
Joon
Hyung bisa merampasnya kembali, menegaskan kalau memang sedang berkencan
tapi harus menghargai privasi
masing-masing menurutnya Memeriksa ponsel kekasih adalah hal yang tidak sopan
dilakukan. Bok Joo tak percaya Joon Hyung mengatakan tentang Privasi dan Tidak
sopan.
“Aku
tidak tahu apa itu privasi atau sopan santun, jadi aku hanya akan
meninggalkanmu sendiri.Bersenang-senanglah dengankekasih barumu. Selamat
tinggal!” ucap Bok Joo marah lalu keluar dari restoran, Joon Hyung panik
mengejar Bok Joo yang keluar restoran.
Joon
Hyung heran melihat tingkah Bok Joo menurutnya ini bukan sesuatu yang harus
dipermasalahkan. Bok Joo meyindirnya kalau ia
marah karena hal yang tidak penting, bahka berlebihan, dan memiliki
masalah kepercayaan.
“Katakan
saja kalau ini semua salahku!” teriak Bok Joo kesal, Joon Hyung binggung Bok
Joo malah berkata seperti itu.
“Kita sudah
sangat lama tidak bertemu. Ayo kita baikan.”rayu Joon Hyung
“Benar.
Aku tidak ingin seperti ini setelah kita tidak bertemu lama, tapi aku tidak
bisa berhenti merasa marah. Punggungku rasanya sakit, tapi aku masih merasa
sangat bersemangat... untuk melihatmu dan Ayah. Aku memang bodoh! Aku
benar-benar tidak berpikir kalau kau akan melakukan ini padaku.” Ucap Bok Joo
memilih untuk pergi. Joon Hyung hanya bisa menghela nafas panjang.
“Ah, aku
bahkan tidak bisa mengatakan yang sejujurnya.” Kata Joon Hyung lalu melihat
ponselnya apakah sudah 30 menit.
Bok Joo
mengumpa kesal, menurutnya Joon Hyung tidak mencintainya lagi, padahal
sebelumnya bertingkah sangat manis padanya bahkan belum berpisah terlalu lama
mungkin menurutnya Dunia ini luas, ada banyak wanita cantik. Saat masuk
restoran memanggil ayahnya dengan wajah melonggo.
“Apa yang
kau lakukan, Paman?” ucap Bok Joo dan ayahnya terlihat sedang sibuk membereskan
meja, Tuan Kim menyapa Bok Joo yang sudah kembali.
“Apa
punggungmu baik-baik saja sekarang? Apa Kau sudah mendapatkan perawatan?” tanya
Tuan Kim.
“Aku
pergi ke rumah sakit yang direkomendasikan pelatihku, jadi merasa lebih baik.
Kenapa Ayah menggunakan masker? Apa Ayah terkena flu?” kata Bok Joo melihat
ayahnya mengunakan masker.
“Aku
mungkin menularkannya pada pelanggan. Ini hanya untuk pencegahan.” Ucap Tuan
Kim memberikan alasan.
Bok Joo
meminta ayahnya bisa menjaga diri karena
flu pada musim dingin ini sangat buruk, lalu heran melihat pamanya yang sangat berkeringat, berpikir pergi dari suatu tempat. Dae Ho
mengaku mungkin karena kesehatanya jadi semakin buruk.Sepertinya menopause pria
dimulai lebih cepat. Bok Joo menyuruh pamanya
harus segera menikah lalu dibuat heran dengan pamanya yang membersihkan alat pemadam kebakaran. Pamanya
beralasan Untuk mencegah kebakaran.
Dua
temanya tiba-tiba datang dengan wajah panik memanggil Bok Joo dan bisa bernafas
lega melihat Tuan Kim dan Dae Ho sudah ada direstoran. Bok Joo binggung temanya
yang tahu keberadaanya, Sun Ok mengaku baru datang untuk makan ayam dan
mendengar suaranya. Nan Hee merasa
mereka hanya punya hubungan telepati dan swag. Bok Joo bisa mengerti
walaupun dibuat binggung karena akhir-akhir ini banyak yang mengatakan
telepati, ketiganya pun saling berpelukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar