Kim Sun
sudah berbaring dengan kepala di kompres, lalu memberitahu penah melihat
sesuatu di ponselnya. Eun Tak ingin tahu apa yang dilihatnya, Kim Sung melihat nama "Sepasang kekasih
Goblin", Eun Tak terdiam dan sempat kaget mendengarnya.
“Apa itu
kau dan orang yang mengaku dia sebagai kakakku? Apa kalian berdua pasangan
goblin itu?” ucap Kim Sun, Eun Tak terdiam. Kim Sun tahu kalau Eun Tak tak mau
memberitahu identitas mereka. Eun Tak hanya bisa meminta maaf.
“Dia juga
tidak akan mau memberitahuku 'kan identitasnya ‘kan?” ucap Kim Sun, Eun Tak
hanya bis mengucapkan kata maaf.
Kim Sun
yakin kalau mereka harus berpisah dan Eun Tak itu hanyalah orang biasa, Eun Tak membenarkan.
Kim Sun seperti mengerti dengan keadaanya sekarang.
Eun Tak
berjalan pulang wajahnya tersenyum merasakan sosok orang yang mengikutinya dari
belakang, lalu membalikan badan bertanya mengoda Kim Shin apa yang sedang
dilakukanya. Kim Shin menjawab kalau sedang menunggunya. Eun Tak bertanya sejak
kapan.
“Aku
mengikuti setiap langkah kakimu.” Ungkap Kim Shin mengoda
“Indah
sekali kau bicara.” Ungkap Eun Tak dengan senyuman, Kim Shin pun ikut tersenyum
mendengarnya.
Keduanya berjalan
pulang Eun Tak mengaku kasihan pada bosnya, karena ia itu awal lahir sebagai Ji
Eun Tak dalam dunia yang aneh dengan Melihat hantu, bertemu goblin lalu bertemu
dengan malaikat pencabut nyawa dan itu bukan hal yang aneh lagi.
“Tapi
hidup bos-ku tiba-tiba berubah jalur ke aliran hidup yang aneh. Kakaknya dari
kehidupan sebelumnya adalah goblin lalu pria yang dia sukai adalah malaikat
pencabut nyawa dan sementara itu pekerja paruh waktunya bisa lihat hantu.”
Ungkap Eun Tak khawatir
“Pernah suatu
waktu di restoran kami lebih banyak hantu daripada pelanggan. Aku penasaran
dengan Kehidupan masa lalu. Apa sebenarnya itu?” kata Eun Tak
“Ya,
hanya sebuah kehidupan yang sudah berlalu.” Jelas Kim Shin singkat
“Meskipun
aku tidak mengingatnya sekarang .apa menurutmu aku pernah datang dan pergi di
ke kehidupan Kim Shin?” tanya Eun Tak penasaran
Kim Shin
juga tak tahu, Eun Tak sangat berharap kalau Kim Sun itu sebagai adik dari Kim
Shin, karena tahu bosnya itu sangat baik. Kim Shin mengelak kalau seperti kakak
adik memang selalu bertengkar baik di kehidupan masa lalu dan masa sekarang.
Eun Tak juga berharap kalau punya “Oppa”seperti Kim Shin.
“Oh! Aku
'kan memang sudah punya Oppa. Tae Hee Oppa.” Kata Eun Tak sengaja mengodanya.
“Kalau
kalian berdua seperti ini, kalian mungkin saja bertemu dan makan daging sapi di
restoran di Kanada itu.” Kata Kim Shin kesal dengan nada cemburu, Eun Tak
mengerti maksudnya adalah restoran langganannya.
“Restoran
langganan apa yang baru didatangi dua kali?! Aku selalu pergi ke sana selama 50
tahun” kata Kim Shin mulai naik darah
“Aku
tidak akan pergi ke sana dengan orang lain, Aku hanya akan pergi kesana dengan Ahjussi”
ucap Eun Tak binggung
Kim Shin
merasa Eun Tak sedang bercanda, karena pacarnya itu memang akan pergi kesana. Eun Tak binggung
bertanya kapan tepatnya dan tahu darimana. Kim Shin menyesala kalau seharusnya
tidak usah menjemputnya, lalu berlari kabur. Eun Tak mengejarnya ingin tahu
darimana Kim Shin bisa mengetahuinya.
Eun Tak
duduk sendirian diruang kelas, beberapa temanya saling mengambil foto
bersama-sama disaat terakhir kali memakai seragam., Ponsel Eun Tak berdering,
saat akan mengangkatnya. Ketua kelas datang memberitahu kalau itu nomornya. Eun
Tak binggung darimana menggetahui nomornya.
“Saat
semester baru dimulai, pihak sekolah memberikan daftar kontak daruratpada ketua
kelas. Kau tidak pernah mendapatkan daftar itu karena aku jadi ketua kelas
selamatiga tahun berturut-turut.” Ucap Ketua Kelas ramah dengan memberikan
selamat pada Eun Tak yang sudah lulus dan mengajak untuk saling bertukar kabar.
Eun Tak mengangguk setuju dan mengucapkan selamat juga.
Guru
masuk kelas menyuruh semua murid duduk dan berdiri depan kelas. Ia melihat
semua anak muridnya kelihatan dewasa tak
memakai seragam sekolah dan bekerja keras selama tiga tahun ini jadi Seragam mereka
akan dilimpahkanpada junior baru, karena tak ingin berlama-lama lagi menyuruh
para orang tua masuk kelas untuk memberikan selamat pada anaknya.
Semua
orang tua pun masuk kelas dengan memberikan selamat pada anak mereka membawakan
sebuket bunga. Eun Tak hanya diam saja karena tak memiliki siapapun yang bisa
memberikan hadiah.
Langkah sepatu
heels terdengar, si nenek dengan wajah mudanya berjalan masuk ke dalam kelas.
Semua orang menatap Wanita muda yang terlihat cantik berjalan masuk kelas, Eun
Tak binggung menatapnya lalu menerima pelukan dari si wanita yang tak
dikenalnya.
“Kau sudah
bekerja keras selama ini.Ibumu pasti sangat bangga.” Ucap Si nenek
Eun Tak
binggung lalu teringat dengan wanita yang memberikan sebungkus bayam agar
memakan dengan keluarga, lalu bertanya kenapa memeluknya., wanita itu beralasan
kalau Eun Tak itu cantik.
“Ketika
aku memberkati ibumu dan dirimu membuatku bahagia.Selamat atau kelulusanmu, ya” kata si nenek dengan
memberikan sebuket bunga. Eun Tak terlihat bahagia dengan mata harunya menerima
sebuket bunga dari orang yang mengenal ibunya.
Si wanita
berjalan ke depan kelas menatap gurunya, dengan menegur bertanya Apa selama ini
tak mampu jadi guru yang baik dan
ramah. Guru Eun Tak tiba-tiba
langsung menangis dan merasa menyesal, para wali murid dibuat binggung. Si
wanita pun keluar dari ruangan, Guru Eun Tak seperti tak bisa menahan rasa
sedihnya dan langsung keluar dari ruangan kelas.
Kim Shin
datang ke sekolah Eun Tak dan berpapasan dengan guru Eun Tak, lalu seperti
mengingat kejadian dimasa lalu.
Flash Back
Guru Eun
Tak sebagai pemilik restoran mengantarkan makanan, saat itu bisa melihat
gambaran masa depanya.
“Sesekali
atau dua kali dalam ribuan tahun, pasti ada beberapa orang yang lahir dengan
rupa yang sama dengan kehidupan sebelumnya.”gumam Kim Shin dengan melihat saat
itu seperti gambaran masa depan dengan banyak orang yang sedang selfie.
Pada
zaman Joseon Periode Akhir, 12 Tahun Masa Pemerintahan Raja Chuljong. Kim Shin
yang terus menatap si wanita, anak buahnya binggung lalu bertanya ada apa
dengan Tuanya berpikir ada yang membuatnya gelisah. Kim Shin mengaku tidak tapi
sekarang bisa melihat kehidupan masa depan mereka juga. Anak buahnya binggung
kehidupan apa maksudnya.
“Mereka
berbicara bahasa Joseon tapi ada di dalam bahasa Joseon itu tercampur juga
bahasa lainnya. Apa dunia telah menjadi salah satu? Dan Sulit sekali dipahami.
Tapi Bukan itu saja. Mereka juga selalu memegang potongan metal sebesar batu
tinta seolah-olah benda itu seperti bayi yang baru lahir yang mereka cintai dan
sayangi.” Cerita Kim Shin
Anak
buahnya tak mengerti maksud ucapanya,
Kim Shin bisa melihat Benda ini gelap, namun bersinar Sepertinya benda
itu digunakan secara luas dan mencoba memperagakan saat orang selfie dengan dua
jari diangkat, anak buahya terlihat makin binggung,
“Jika kau
berencana ingin berinvestasi maka investasikanlah benda itu.” Pesan Kim Shin,
Pria itu pun mengangguk mengerti.
Kim Shin
masuk kelas mencari sosok yang dicarinya, tapi tak terlihat saat seorang murid
bergeser bisa melihat Eun Tak yang duduk dengan memegang sebuket bunga, matanya
tak bisa berkedip melihat Eun Tak yang terlihat bersinar. Eun Tak sadar
kedatangan Kim Shin dan langsung melambaikan tanganya.
“Kau
memang pernah datang dan pergi dalam hidupku rupanya, Meskipun kau tidak
mengetahuinya.” Ucap Kim Shin seperti dari gurunya akhirnya mempertemukan
dengan Eun Tak.
Keduanya
keluar dari sekolah, Kim Shin tiba-tiba menaruh bunga didepan wajah Eun Tak
lalu menjauhnya dan menutupinya beberapa kali, sampai akhirnya Eun Tak bertanya
apa yang sedang dilakukanya.
Kim Shin
mengaku ini luar biasa, kenapa ia tadi bisa melihatnya saat itu. Eun Tak
bertanya kapan, apakah dikelas. Kim Shin menjawa bukan, tapi Dulu sekali,
menurutnya ad kejadian yang indah tapi aneh seperti itu. Eun Tak makin
penasaran kejadian apa sebenarnya.
“Pada
Joseon periode akhir, 12 tahun masa pemerintahan Raja Chuljong, aku bertemu
dengannya.”cerita Kim Shin, Eun Tak bertanya siapa yang dimaksud.
“Cinta
pertamaku.” Kata Kim Shin sengaja mengoda, Eun Tak tak ingin bertanya dan tidak ingin tahu.
Kim Shin
heran Eun Tak belajar dari mana yang acuh seperti itu, menurutnya tak sopan sekali. Eun Tak pikir
kalau memang lahir seperti ini jadi tidak bertanya dan tidak ingin tahu. Tapi
Kim Shin ingin tahu darimana bunga yang di pegang oleh Eun Tak, lalu berpikir
kalau Tae Hee brandal itu yang memberikanya.
“Tae Hee
Oppa tidak datang. Kalau dia datang, maka aku pasti bersamanya sekarang. Aku
juga punya seseorang yang peduli padaku dan membelikanku bunga ini.” Ucap Eun
Tak sengaja membuat penasaran, Kim Shin kesal Eun Tak itu selalu bercanda.
Eun Tak
tak ingin membahasnya mengajak foto saja dengan mengajari Kim Shin agar bisa
memakainya, Kim Shin menegaskan kalau ia bisa mengunakanya. Eun Tak berdirid
dekat pohon karean selama ini tak pernah
punya foto kelulusan jadi akan menghargai fotonya kali ini selamanya. Kim Shin
mengeluh EunTak itu bersikap berlebihan
hanya karena satu foto.
Akhirnya
Kim Shin pun mengambil foto Eun Tak dengan memegang bunga, Eun Tak kesal karena
Kim Shin tak menghitung lebih dulu, Kim Shin pikir tetap saja Eun Tak itu
terlihat cantik. Eun Tak pun tak bisa marah dengan pujian dari Kim Shin yang
tak seperti biasanya lalu bergantian mengambil kamera. Kim Shin sudah siap
berpose tapi Eun Tak malah asik mengambil gambar sekolahnya.
“Bukankah
sekolah kami bagus, 'kan?” kata Eun Tak, Kim Shin setuju karena memang bagus
dan siap dengan dua jari terangkat, tapi Eun Tak mengarahkan lensanya ke tempat
lain.
“Tapi ada
beberapa hal yang tidak kusukai dari sekolah ini dan Ada juga hal yang sangat
kusukai.” Ungkap Eun Tak pada temannya yang selalu membuatanya masalah dan juga
Ketua kelas yang selalu membantunya.
“Sepertinya
hal yang baik pasti datang terlambat. Seperti juga kau” ungkap Eun Tak
tersenyum bahagia.
“Aku
datang lebih awal, tapi tidak tahu mana kelasmu.” Kata Kim Shin membela diri
Eun tak
menjelaskan bukan seperti itu maksudnya,
Kim Shin meminta Eun Tak Jangan kecewa kalau datang sendirian, karena
Duk Hwa sedan g kerja...dan Malaikat Pencabut Nyawa sedang uring-uringan. Tapi
mereka titip salam mengucapakan selamat. Eun Tak lalu bertanya apakah dua orang
itu, Kim Shin melihat Kim Sun dan Wang Yeo bertemu dengan memegang bunga, ia
tahu Dua orang itu datang bukan untuk
Eun Tak tapi untuk menemui seseorang
yang mereka kira datang ke sekolahan. Eun Tak tak percaya mendengarnya, lalu
menarik Kim Shin agar membuka pintu ajaibnya.
Wang Yeo
tahu Kim Sun pasti berada di sekolah
untuk merayakan kelulusan Eun Tak. Kim Sun mengaku kalau itu memang
alasannya tapi sengaja datang untuk
menemui orang lai dan Untungnya, orang itu sudah berdiri di depannya.
“Kupikir
aku bisa membuat keputusanku saat melihat wajahmu, Tapi karena sudah melihat
wajahmu aku senang.” Ungkap Kim Sun tak mau berbohong keduanya saling menatap,
Wang Yeo bisa sedikit tersenyum.
Keduanya
bertemu di cafe, Kim Sun bertanya tentang hasil penyelidikannya apakah sudah
selesai dan kenapa tidak memberitahu sedang menyelidik apa karena sengaja ada
di cafe untuk mendengar penjelasannya, Wang Yeo mengaku kalau Belum selesai.
“Kalau
begitu, kita bertemu lagi kalau penyelidikanmu sudah selesai dan saat itu kau
harus mengembalikan cincinnya” kata Kim Sun lalu memberikan buket bunga agar
dititipkan pada Eun Tak sebagai hadiah. Wang Yeo memberikan buket bunganya
untuk Kim Sun
“Kenapa
kau memberikan ini padaku?” tanya Kim Sun binggung.
“Aku
membelikannya untukmu. Terlepas dari aku ini siapa, tapi aku ingin memberikan
bunga pada seseorang setidaknya sekali saja.” Akui Kim Sun
“Siapa
kau, Kim Woo Bin ?” tanya Kim Sun makin curiga dan penasaran
“Kau
mungkin tidak akan percaya padaku tapi aku sendiritidak tahu siapa aku
sebenarnya.” Akui Wang Yeo yang belum menemukan masa lalunya.
Kim Sun
merasa Wang Yeo dan Kim Shin pasti suka bicara hal yang tak masuk akal dan pasti
orang yang tak bisa diandalkan, menurutanya Hubungan mereka ini sepertinya takkan berhasil, padahal berharap
hasilnya tidak seperti ini tapi nyatanya hubungan mereka sudah seperti akhir
yang tragis. Wang Yeo hanya bisa tertunduk sedih. Kim Sun hanya bisa menatap
bunga didalam kamar yang diberikan Wang Yeo padanya.
Eun Tak
melihat hasil foto dalam kameranya, Kim Shin datang memberikan buku tabungan
sebagai hadiahnya karena sudah lulus dan dewasa jadi harus menggunakannya, Eun
tak merasa belum bisa menggunakannya
karena Secara hukum, perlu persetujuan bibinya.
“Ini sudah
ditangani secara hukum, dan resmi milikmu dan Ini milikmu sekarang.” Kata Kim
Shin, Eun Tak tak percaya mendengarnya lalu mengucapkan terimakasih.
“Ini
bukan dariku, tapi dari ibumu.Aku cuma seorang utusan saja.” Kata Kim Shin, Eun
Tak tetap saja ingin mengucapkan terimakasih.
“Tapi Bagaimana
ini. Sepertinya aku takkan bisa menghabiskan satu sen pun darisini. Ini hadiah yang
berharga dari ibuku. Jadi sepertinya aku takkan bisa menghabiskannya.” Ucap Eun
Tak merasa tak tega.
Kim Shin
menyuruh Eun Tak mengunakan uangnya saat membutuhkanny karena yakin itulah
keinginan ibu Eun Tak untuk mendoakan
anaknya yang harus ditinggalkan saat berumur 9 tahun. Eun Tak pun penasaran
dengan keluarga bibinya.
Bibi dan
dua anaknya akhirnya keluar dari penjara,
Anak perempuanya mengeluh wajahnya gatal karena mengunakan lotion murah,
bibinya heran tak bisa ingat Ji Eun Tak saat diinterogasi itu dan
bertanya-tanya kemana harus mencarinya.
“Kita
tidak akan bisa menemukannya. Dia pasti sudah lulus sekarang” kata anak tertua
bibi
“ Dia
pasti sudah mendaftar ke universitas. Kita akan menemukannya di salah satu
universitas di Seoul. Dia 'kan pelajar teladan.” Ucap si anak perempuan, Si
bibi memuji anaknya yang sangat pintar setelah menghabiskan waktu di penjara.
“Mungkin
dia suka makanan penjara.” Ejek kakaknya, Ibunya membela kalau anak sulungnya
itu menyukai makanan itu, lalu mengajak mereka segera pergi mencari Eun Tak
merasa yakin kalau belum mengunakan uangnya karena selalu memikirkan ibunya.
Wang Yeo
pergi ke kamar Kim Shin mengajaknya minum bir, Kim Shin menolak karena harus
tidur lalu melihat dari mimik wajah Wang Yeo kala pertemunya tadi tak berjalan
lancar padahal sudahmemberikan waktu untuk kalian berdua.
“Aku
dalam keadaan sulit dan kau juga.” Kata Wang Yeo, Kim Shin tak mengerti
maksudnya, Wang Yeo pun masuk ke dalam kamar Goblin.
“Daftar
nama datang lagi.” Kata Wang Yeo, Kim Shin pikir itu maksudnya ketua Yu. Wang Yeo mengelengkan kepala tapi Eun Tak.
“Dua
minggu lagi hari kematiannya, Akibat jatuh. Kau tidak akan bisa melihat
kejadian itu sekarang.” Jelas Wang Yeo, Kim Shin sedikit tegang lalu
mengucapkan terimakasih karena sudah memberitahukanya.
Wang Yeo
tak percaya Kim Shin terlihat tenang dan ingin marah serta maki dewa, Kim Sin sudah tahu Hal seperti ini mungkin
akan terjadi lagi, jadi tidak boleh terkejut tiap kali itu terjadi. Wang Yeo
pikir benar juga dan Kim Shin mengingat ucapan dewa sebelumnya.
“Jadi tariklah
pedang itu dan kembalilah menjadi abu. Dan beristirahat dalam damai Atau kematian
akan terus menghampiri anak itu Apa kau pikir kau bisa mencegah kematian itu
setiap saat? Ada saatnya kau pasti takkan bisa mencegahnya. Maka Eun Tak akan
mati dan kau akan kehilangan kesempatanmu kembali menjadi abu. Kau akan
terpaksa hidup abadi lagi selama 1.000 tahun. Hidup dalam lubang api itulah
yang akan menjadi hidupmu dan Itulah keputusan yang bodoh. Jadi tariklah
pedangnya, lalu kembalilah menjadi abu. Ini memang menyedihkan, tapi itu yang
terbaik.”ucap dewa
“Aku tidak
akan mencoba yang terbaik Tapi ini memang menyedihkan.” Kata Kim Shin dengan
mengingat semua ucapan dewa.
Eun Tak
binggung diajak berbicara dengan Kim Shin dengan wajah serius. Kim Shin
memberikan selembar kartu. Eun Tak binggung apa itu, Kim Shin mengatakan kalau
itu adalah daftar nama. Eun Tak kaget berpikir kalau tu nama Kim Shin yang
tertulis. Kim Shin mengatakan kalau itu nama Eun Tak. Eun Tak panik karena
dirinya akan mati.
“Dengarkan
perkataanku ini baik-baik. Aku selama ini merahasiakannya darimu. Kita berjanji
untuk tidak merahasiakan apapun tapi untuk hal ini, aku masih merahasiakannya.
Jadi sekarang, kurasa aku tak seharusnya merahasiakan ini, maka aku mau mengatakannya
sekarang.” Jelas Kim Shin dengan wajah serius.
“Kau akan
mati jika kau tidak menarik pedangku. Itulah takdirmu, sejak saat kau
dilahirkan sebagai pengantin goblin. Jika kau tidak menarik pedangnya maka kematian
akan terus menghampirimu.” Jelas Kim Shin
“Jadi
jika aku tidak menarik pedangmu, maka kematian akan terus menghampiriku sampai
aku mati? Terus-terusan?” ucap Eun Tak tak percaya lalu mengartikan kalau semua
kecelakaan itu. Kim Shin membenarkan.
“Saat kau
diculik...Di tempat ski... Kecelakaan hebat yang harusnya terjadi pada hari
wawancaramu. Dan juga...Saat aku hampir membunuhmu...” ucap Kim Shin.
Eun Tak
merasa Dewa itu sangat kejam pada dirinya dan Kim Shin menurutnya takdir
semacam apa ini. Kim Shin hanya bisa diam saja, menerima takdir dengan
pilihanya.
Bersambung ke part 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar