PS : All
images credit and content copyright : SBS
Sim Chung
memperlihatkan kamarnya yang ada diatas, Nyonya Moo melihat kamar yang nyaman dan cantik lalu bertanya
apakah boleh tidur bersamanya malam ini. Sim Chung menjawab boleh lalu melihat
dua kota didepannya, dan menemukan sebuah surat diatasnya.
“Untuk
cintaku yang konyol, kau melalui begitu banyak haluntuk datang dan berada di
sampingku,dan aku bersyukur kau datang.Mulai sekarang, aku akan membuatmu hanya
memakaisepatu cantik dan berjalan di jalur yang bagus.” Tulis Joon Jae.
Sim Chung
bahagia melihat isinya adalah sebuah sepati kets dan langsung mencobanya, lalu
melihat kotak kedua yaitu boneka cumi-cumi yang ada dimesin, wajahnya bahagia
karena boneka itu akhirnya datang ke rumah. Nyonya Moo melihat Sim Chung yang
bahagia bertanya apakah Joon Jae yang memberikan padanya. Sim Chung mengangguk
“Karena
kau di sini seperti ini di samping Joon Jae,aku bersyukur dan merasa lega.” Ucap
Nyonya Mo
“Aku
juga. Aku juga sangat bersyukur dan lega karenakau datang bersama Heo Joon
Jae,.Tapi... kalau terjadi sesuatu dan aku tidak ada disampingHeo Joon Jae
lagi,jangan pergi kemanapun dan temani dia, yah?” kata Sim Chung
Nyonya Mo
binggung apa yang terjadi pada Sim Chung,
Sim Chung mengaku kalau hanya mengatakannya untuk berjaga-jaga.
Joon Jae
ingin menuliskan dalam bukunya, lalu mendengar suara hati Sim Chung “Heo Joon
Jae, terima kasih untuk hadiahnya.” Akhirnya mengambil ponselnya. Sim Chung
sudah berbaring dikamarnya menerima pesan dari Joon Jae “Kenapa kau masih
bangun?”
“Hari ini
adalah ulang tahunku, tapi aku tidak bisamelihat wajahmu dengan baik.” Gumam Sim
Chung,
Joon Jae
masuk ke kamar melihat ke arah pintu atas, lalu menuliskan pesan agar membuka
pintunya. Sim Chung melirik ke arah ibu Joon Jae yang tertidur lalu
mengendap-ngendap menuruni tempat tidur berjalan kearah pintu.
“Karena
kau sudah melihat wajahku, pergi tidur.Berhenti membuat kebisingan.” Ucap Joon
Jae yang saling menatap
“Saat aku
menonton TV, ciuman adalah sesuatu yang haruspada hari ulang tahun.” gumam Sim
Chung. Joon Jae langsung menyuruhnya agar mendekat, Sim Chung melihat ibu Joon
Jae terlihat dahulu, lalu menuruni kamarnya. Sementara ibu Joon Jae yang
terlihat tertidur tersenyum seperti sengaja membiarkan Sim Chung dan Joon Jae
berdua saja.
Sim Chung
pikir Joon Jae akan memberikan ciuman ulang tahun lalu sengaja memajukan
bibirnya, Joon Jae menatapnya lalu
menutupi wajah Sim Chung dengan mengejeknya, putri duyung nakal, bertanya-tanya
ada apa dengan cinta romantis dan sebagainya menurutnya tetap saja akan menuju jenis yang kotor.
“Apa
maksudmu cinta yang kotor? Selama ini? Apa kau sedang bercanda?” ucap Sim Chung
kesal
“Aku juga
ingin memperingatkanmu sebelumnya, tapi tolong jangan terlalu banyak berpikir
sebelum tidur di malam hari. Ini terlalu berisik untukku!” kata Joon Jae, Sim
Chung merasa malu karena Joon Jae yang bisa menguping pikiranya.
“Siapa
yang melakukan itu? Aku juga tidak ingin mendengar itu. Kau terus mengoceh dan
itu sebabnya aku bisa mendengarmu. Sudah aku katakan berkali-kali sebelumnya,tapi
aku tinggal di rumah karena aku tidak suka suara berisik dari lantai lain. Kau
mengoceh dari lantai atas membuatku susah tidur!” jelas Joon Jae.
“Aku
mengerti tuan lantai bawah. Jadi apa kau memintaku untuk melihatmu mengeluh
tentang kebisingan?” ucap Shim Chung.
Joon Jae
mengatakan tidak seperti itu, lalu memeluk Sim Chung karena ingin mendekapnya
erat, dan hari ini harus memeriksa dan melihat apa hatinya berdetak dengan baik
Tapi menurutnya sepertinya detaknya tidak terlalu bagus. Sim Chung pikir itu
berdetak dengan baik. Joon Jae memberikan kecupan di bibir Sim Chung dan
kembali memeluknya, menurutnya kali ini detak jantungnya sudah bagus. Sim Chung
bahagai memeluk erat Joon Jae.
Nyonya
Moo akhirnya kembali kerumah, Jin Joo langsung menyambutnya karena tak bisa
tidur saking terkejutnya, lalu bertanya apakah anak Nyonya Moo tumbuh dengan
baik. Nyonya Moo mengangguk. Jin Jo mengaku lega karena Sekarangbisa memegang
tangannya dan tinggal bersama anaknya sekarang. Nyonya Mo binggung kenapa ia
harus tinggal dirumah anaknya.
“Tapi
Joon Jae harus kembali ke tempatnya yang sebenarnya.” Kata Nyonya Mo lalu akan
pergi.
“Kau mau
kemana, pergi di tengah-tengah pembicaraan kita?” ucap Jin Joo, Nyonya Mo
mengatkaan akan membuat makan malam. Jin Joo pikir tak perlu menurutnya lebih
baik memesan makan sana dan meminta agar menceritakan lagi kejadianya.
“Sebagai
gantinya, kenapa kita tidak minum teh dan mengobrol? Apa kau ingin kopi?”kata
Jin Joo mengeluarkan gelasnya, Nyonya Mo meminta Teh plum hijau. Jin Joo pun mencari-cari
dalam rak keberadaan Teh plum hijau lalu bertanya dimana menaruhnya. Nyonya Mo
memberitahu ada di kulkas di rak kedua. Jin Joo pun bisa menemukanya.
Tuan Cha
baru datang dengan membawa kantung plastik belanjaan, Jin Joo pun dengan
bersemangat memberitahu suaminya kalau Nyonya Moo menemukan putranya. Tuan Chan
memberikan selamat, Nyonya Moo pun mengucapkan terimakasih dengan tertunduk
malu lalu binggung kenapa Tuan Cha membawa plastik belanjaan.
“Cuacanya
dingin, dan terlalu berat bagimu untuk pergi ke pasar tanpa mobil. Jadi karena
hari ini dia bebas, aku memintanya untuk pergi mendapatkan bahan makanan
sebagai gantinya.” Cerita Jin Joo
“Oh,
benarkah. Kau terlalu berlebihan melakukannya. Tapi Sayuran agak layu dan ada
terlalu banyak lemak pada daging...” ucap Nyonya Moo melihat isi belanjaanya.
“Ahh. Benar,
aku tahu kau akan melakukan hal ini. Apa kau tidak bisa berbelanja dengan
baik?!” ucap Jin Joo memukul suaminya.
“Maafkan
aku. Aku hanya mengambil apa pun yang mereka berikan kepadaku.” Kata Tuan Cha,
Nyonya Moo pikir bisa dimengerti karena Tuan Cha adalah seorang pria dan akan
pergi dan mencoba untuk menukarnya.
Jin Joo
menolak karena membuatnya Nyonya Moo
lebih banyak pekerjaan. Saat itu Si Ah yang baru bangun menuruni tangga
dan langsung kembali menaiki tangga saat melihat ibu Joon Jae sudah datang.
Nyonya Moo melihat Si Ah yang kabur darinya.
Si Ah
gelisah dalam kamarnya, sampai akhirnya Nyonya Mo datang ke kamarnya. Si Ah
dengan gugup mempersilahkan masuk. Nyonya Mo pikir Si Ah tahu semuanya
kalau Joon Jae adalah putranya,
menurutnya ia akan mengatakan pada anaknya...
“Apa kau
akan memberitahu Joon Jae?” tanya Si Ah panik
“Tidak,
aku tidak akan melakukannya. Aku mendengar bahwa kau sudah menjadi teman baik
baginya. Terima kasih. Mulai sekarang, tolong lakukan hal yang sama.” Kata
Nyonya Mo, Si Ah mengucapkan terimakasih dengan memanggilnya ibu.
Nyonya Mo
menolak dipeluk oleh Si Ah menurutnya bersikap seperti biasa saja dan beristirahatlah. Si Ah melihat
Nyonya Moo tersenyum saat berbicara kepadanya, tapi kenapa membuat dirinya merasa sangat tidak nyaman berpikir kalau
Nyonya Moo hanya memberi batas Antara
Joon Jae dan dirinya.
Chi Hyun
baru berjalan di lobby dengan petinggi lainya, saat itu Joon Jae datang
menghampiri menanyakan keberadaan ayahnya. Chi Hyun menyurun para pertinggi
untuk pergi lebih dulu. Saat itu beberapa berbisik kalau mengetahui Joon Jae
adalah putra kandung Tuan Heo. Chi Hyung terdiam seperti menahan amarahnya.
“Apa dia
ada di sini di perusahaan?” tanya Joon Jae
“Sudah
aku katakan sebelumnya. Dia pergi berlibur bersama teman-temannya.” Ucap Chi
Hyun berbohong, Joon Jae ingin tahu pergi kemana.
“Karena Untuk
beristirahat, dia pergi ke Hawaii.” Kata Chi Hyun
“Dia
sudah pergi cukup lama. Karena makanan, dia tidak bisa tinggal lebih lama dari
seminggu di luar negeri bahkan untuk perjalanan bisnis yang sangat penting.”
Ucap Joon Jae mengetahui sifat ayahnya.
Chi Hyun
tak mengerti maksud Joon Jae mengatakan hal itu, Joon Jae mengaku aklau tidak
bisa mempercayainya dan menarik perkataan untuk menjadi anak yang berbakti
kepada ayah.
Detekif
Hong dan anak buahnya pergi ke sebuah tempat karena ingin memverifikasi catatan
penerbangannya dengan Namanya Heo Il Joon. Nomor kependudukannya adalah 58-110-..
Keduanya keluar dari kantor imigarsi. Detektif Hong menelp Joon Jae kalau tidak
ada catatan perjalanan ayahnya.
“Hawaii
atau di mana pun, dia belum keluar negeri selama enam bulan terakhir. Aku yakin
dia ada di negara ini.” Ucap Detektif Hong, Joon Jae pun langsung menutup
telpnya.
“Hyung, ada
tempat di mana kita harus mencuri.” Kata Joon Jae, Nam Do terlihat bahagia
ingin tahu dimana tempatnya, saat itu Sim Chung melirik sinis mendengar kalau
Nam Doo ingin mencuri kembali.
Nam Do
akhirnya pergi kolam renang, ingin tahu Di mana ingin mencuri. Joon Jae
memberitahu di Rumah ayahya. Nam Do kaget merasa Joon Jae sedang bercanda
karnea Mencuri dari rumah ayahnya. Joon
Jae pikir akan bagus kalau mereka bisa masuk ke sana dan
mengumpulkan beberapa bukti.
“Tapi
tetap saja, wanita bernama Kang Seo Hee itu menakutkan. Bagaimana kalau kita
juga tertangkap?” kata Nam Do, Tapi Joon Jae memilih untuk menutup ponselnya.
Sim Chung
yang sedari tadi mengumping mengatakan kalau akan membantu. Nam Do heran
membantu apa maksudnya. Sim Chung mengatakan kalau itu Mencuri dari rumah ayah Heo Joon Jae. Nam Do
tak percaya kalau Sim Chung mendengar semuanya, tapi menurutnya tak perlu.
“Tap, kau
mengenal Heo Chi Hyeon, saudara tirinya. dan ibu Joon Jae terkait dengan Kang
Seo Hee. Ahh.. Tapi tetap saja, kau tidak bisa. Kalau Joon Jae mencari tahu, itu
akan menjadi neraka! Bagaimana kalau kita melakukannya tanpa diketahui olehnya?”
ucap Nam Do menolak
Nyonya
Moo menarik Jin Joo menjauh, Jin Joo ingin tahu apa yang bisa dibantu olehnya
dengan Nyonya Kang Seo Hee. Nyonya Moo
meminta agar bisa memanggilnya untuk keluar selama sekitar dua jam.
Nyonya Moo tahu Wanita itu begitu tertutup sampai dia benar-benar tidak ingin
pergi ke pertemuan jadi Agak sulit untuk memanggilnya keluar, tapi ada cara di
mana dia tidak bisa menolak untuk keluar.
Seo Hee
terlihat kaget mengetahui Ahn Jin Joo mengumpulkan semua orang kecuali dirinya.
Temanya mengatakan kalu mendengar bahwa Jin Joo akan mengungkapkan beberapa
informasi penting yaitu Sesuatu tentang bagaimana kebohongan tidak bisa menang melawan
kebenaran atau apa pun.
“Wanita
ini, dia gila? Dimana? Katakan di mana dan kapan!” ucap Seo Hee paiak
“Dia
membuat aku berjanji tidak akan memberitahumu. Kau tidak bisa mengatakan
kepadanya bahwa kau mendengarnya dari aku, Nyonya” ucap si wanita, Seo Hee
mengerti dan ingin tahu dimana pertemuanya.
Chi Hyun
masuk ke kamar ayahnya bertanya apakah sudah tidur, Tuan Heo sedikit membuka
matanya menurutnya obatnya terlalu kuat jadi merasa agak pusing, lalu melihat
anaknya seperti tak biasa bertanya apakah baru saja minum. Chi Hyun
membenarkan.
“Ayah,
tidak bisakah kalau putramu... hanya aku? Dengan begitu, maka aku akan
melindungimu dengan baik sampai akhir. Apa harus ada Joon Jae juga? Itu karena
aku juga merasa kesal. Aku mengatakan kepada Joon Jae... berkali-kali bahwa kau
sakit, tapi dia mengatakan tidak akan datang.” Cerita Chi Hyung
“Padaku, dia
berkata karena dia ayahmu, jaga saja dia sendiri. Dan Ayah... kau tahu apa yang
dia lakukan hari ini? Dia menipu orang-orang. Aku sangat khawatir jadi saat aku
memeriksanya, itulah yang dia lakukan. Tapi tetap saja, apa harus Joon Jae?”
kata Chi Hyun kesal
Tuan Heo
merasa anaknya sudah sangat mabuk, jadi
menyuruhnya agr bisa pergi tidur.
Nam Do
sibuk memeriksa semua rumah dan langsung menandai dengan memasukan selembar
brosur, di parkiran mobil sudah dibuat stiker[100% Kepuasan Pelanggan! “Satu
tembakan, Tepat sasaran, Selamat tinggal serangga”]
Joon Jae
siap dengan topi dan juga pakaian sebagai pegawai pembersih serangga, sementara
Sim Chung juga sibuk mempercantik dirinya dalam kamar. Saat keluar dari kamar,
Joon Jae langsung bertanya mau kenama Sim Chung. Sim Chung balik bertanya lagi
dengan pakaian yang tak biasa. Joon Jae kebinggungan menjelaskanya.
“Aku
memiliki pekerjaan yang harus dilakukan.” Ucap Joon Jae
“Oh, kita
memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, jadi kami akan pergi” kata Nam Do
menarik Joon Jae pergi,tapi Joon Jae
memarahi Sim Chung karena mengunakan pakaian pendek saat cuaca dingin.
Sim Chung
binggung karena menurutnya dressnya itu tak pendek, Joon Jae memuji Sim Chung
kalau terlalu cantik dengan dressnya jadi meminta agar segera menganti
pakaianya. Nam Do kembali menarik Joon Jae agar segera keluar dan memberikan
kode kedipan mata pada Sim Chung.
Detektif
Hong berada dalam mobil, saat Nyonya Heo keluar dari rumah dengan mengunakan
mobilnya. Saat itu Nam Do dkk keluar dari mobil. Detektif Hong menceritakan
sudah melakukan pengintaian selama seminggu, tapi kita belum pernah melihat
ayah Joon Jae satu kalipun. Mungkin tidak di luar negeri tapi bisa pergi ke
luar kota.
“Heo Chi
Hyun juga akan terlambat malam ini, kan?” ucap Joon Jae memastikan lebih dulu,
Nam Do pikir seperti itu lalu mengajak mereka
selesaikan dengan cepat
Detektif
Hong tak ingin bertanggung jawab dan memperingatkan Jangan melakukan sesuatu yang ilegal dan
berhati-hatilah. Anak buahnya mengejek Detektif Hong seperti menyuruh anaknya
pergi bertugas.
Nam Do
sudah masuk didalam rumah dengan memberitahu pekerjaanya sebagai pembasmi
serangga dalam rumah dengan satu tembakan, bibi dirumah binggung mereka datang begitu
awal bulan ini.
“Rumah semut perangkap hanya
bekerja dengan baik untuk 15 hari, jadi kami akan menyiapkan yang baru dengan
cepat setelah membuang yang lama. Jangan merasa terganggu. Berapa banyak
perangkap yang ada di dapur?” ucap Nam Do sengaja mengalihkan si Bibi. Joon Jae
berdiri diruang tengah menatap kembali rumahnya yang dulu pernah ditempatinya
Chi Hyun
dan Sim Chung makan di restoran, Chi Hyun mengaku senang karena Sim Chung yang
menelpnya lebih dulu. Sim Chung
mengaku ada sesuatu yang ingin diketahui.
Chi Hyun bertanya apa yang ingin ditanyakan.
“Apa kau
mengenal seseorang yang bernama Ma Dae Young? Ma Dae Young dan ibumu dan kau,
bagaimana kalian terkait?” tanya Sim Chung, saat itu Ma Dae Young duduk
dibelakang mereka sedang makan.
“Kenapa
kau bertanya sesuatu seperti itu?” ucap Chi Hyun terlihat kaget.
“Ma Dae
Young terus berlama-lama di sekitarku, dan Aku tidak tahu kenapa itu. Kalau itu
ada hubungannya dengan keluargamu, aku pikir kau mungkin bisa menghentikannya.”
Kata Sim Chung
“Maaf,
tapi aku tidak tahu, Aku tidak ada hubungannya dengan orang itu” kata Chi Hyun
berbohong.
Tae O
memakai komputer berusaha mematikan semua CCTV yang ada dilayar. Nam Do terus
mencoba mengalihkan bibi dengan menunjuk bagian
perangkap semutnya. Joon Jae membuka sebuah ruangan dan melihat banyak
bunga berwarna ungu dan mengambil semua gambarnya, lalu melihat dalam laci
mengambil sampel obat dan barang bukti lainya.
Si bibi
terlihat binggung, Nam Do terus mencari harus memasangnya sekitar 10 dan 10
untuk kecoa lalu memberi kode apda Joon Jae agar bisa naik ke lantai atas. Joon
Jae memastikan lebih dulu lalu menaiki ke lantai atas.
Joon Jae
sedikit gugup akan masuk ke dalam kamar dan terlihat gelap, Tuan Heo dengan
meraba menyalakan diatas meja, Joon Jae terlihat sedih melihat ayahnya. Tuan
Heo yang tak bisa melihat dengan jelas berpikir kalau Chi Hyun yang datang.
Joon Jae tetap dan berjalan mendekat, Tuan Heo panik bertanya siapa yang datang
dengan mencari ponselnya, Joon Jae langsung menaruh ponsel ditangan ayahnya.
“Apa kau
mencari ini... Ayah?” kata Joon Jae, Tuan Heo kaget ternyata yang datang Joon
Jae tapi tak bisa melihat dengan jelas.
“Apa yang
kau lihat di sini ?! Ada apa denganmu? Kau bahkan tidak bisa mengenali putramu
sendiri. Menderita dalam keadaan ini, kau terpisah dari ibuku. dan kau
memperlakukanku dengan begitu buruk?” ucap Joon Jae dengan nada tinggi.
Saat itu
bibi bisa mendengar suara dari lantai atas, Nam Do terus mencoba mencari
perhatian, Si Bibi memilih untuk kembali
ke kamar. Nam Do bingung karena seharusnya perlu mendengar lebih banyak
Joon Jae
menarik ayahnya untuk pergi, Tuan Heo bertanya mau kemana mereka. Joon Jae pikir Ke mana saja selain di rumah
ini. Tuan Heo binggung ingin tahu alasanya kenapa harus pergi. Joon Jae
mengenaska kalau ayahnya tetap tinggal dirumah ini maka mereka tidak akan tahu
apa yang akan terjadi padanya.
“Ini
adalah rumahku. Apa yang akan terjadi padaku di rumahku sendiri?” ucap Tuan Heo
menolak
“Seperti
apa yang terjadi dengan Manajer Nam, kau, dan orang lain...!Ini adalah
kesalahan Ibu Tiri.” Kata Joon Jae
“Aku
tidak tahu bagaimana kau masuk ke rumah ini, tapi... Setelah kembali ke rumah
setelah 10 tahun, Apa yang bisa kau lakukan adalah memfitnah ibumu?” kata Tuan
Heo, Joon Jae tak menganggap Seo Hee adalah ibunya.
“Kau
mungkin ingin memberitahuku bagaimana pilihanku adalah salah.” Pikir Tuan
Heo
“Ya, kau
salah memilih. Dari awal sampai akhir. Segala sesuatunya!” tegas Joon Jae,
Tuaen Heo tak terima pada Joon Jae yang berani menilai seperti itu.
“Ini
pilihanku! Dan ini hidupku! Ini tidak salah. Aku merasa bahagia. Hanya karena
penglihatanku semakin menurun, Apa Kau ingin memberitahuku bahwa pilihanku dan
hidupku gagal? Mata ini akan semakin membaik setelah operasi. Karena kondisi
tubuhku sedang tidak baik maka aku tidak bisa melakukan operasi. Kalau saja aku
bisa melakukan operasi...!” ucap Tuan Heo yakin
“Sepertinya
kau tidak hanya, tidak bisa melihatku yang berdiri di depanmu. Tapi Kau tidak
bisa melihat apapun bahkan tidak berpikir untuk melihat ke mana hidupmu akan
jatuh.” Tegas Joon Jae
Tuan Heo
merasa Joon Jae sangat ingin mengkritik ibu tirinya, dengan mengumpat kalau
anaknya kurang ajar karena menurutnya istrinya itu wanita baik yang membersihkan kamarnya dan
menunggnya untuk datang ke rumah bahkan Hidup bersama selama 17 tahun, kalau
Seo Hee adalah yang paling mengenalnya menurutnya Joon Jae tak tahu apapun..
“Nama
asli Kang Seo Hee adalah Kang Ji Hyun. Dia menikah dua kali, Kedua suaminya
menjadi buta lalu kemudian meninggal dalam kecelakaan dan kau menjadi seperti ini... Akan sangat
bagus kalau itu adalah kebetulan, tapi semua situasi ini mengatakan kalau itu
bukan.” Jelas Joon jae
“Darimana
kau mendapatkan kebohongan seperti itu...?” kata Tuan Heo tak percaya
“Kalau
kau tidak ingin percaya, maka jangan percaya.Tapi... Aku tidak bisa meninggalkanmu
sendirian seperti ini. Bahkan jika dengan kekerasan, aku harus membawamu
bersamaku. Ayo pergi.” Kata Joon Jae tetap mengajak ayahnya pergi.
“Biarkan
aku pergi! Dia mengatakan kau sudah menipu orang! Karena itulah kenapa kau
melakukan hal mengerikan ini kepadaku sekarang, kau bajingan!” teriak Tuan Heo,
Joon Jae kaget melepaskan tangan ayahnya.
Sementara
Bibi pelayan menelp memberitahu karena ada
yang aneh dengan suara keras dari lantai atas dan tiga orang mengatakan mereka bekerja untuk sebuah perusahaan
pembasmi hama tapi mendengar "ayah" dan hal-hal seperti itu. Chi Hyun
yang ada diparkiran memberitahu akan
pulang sekarang.
“Jangan
biarkan Ayah pergi dan kalau terjadi sesuatu, segera lapor ke polisi.” Perintah
Chi Hyun dengan Sim Chung yang berdiri didepanya.
“Apa
karena ini kau meminta untuk bertemu denganku hari ini? Sepertinya Joon Jae ada
di rumah. Dan Maafkan aku. Sepertinya aku tidak akan mengantarmu pulang... Selamat
tinggal.” Kata Chi Hyun menatap Sim Chung dengan kesal lalu meninggalkan dengan
parkiran.
Ma Dae
Young keluar dari persembunyianya, Sim Chung melihat dan berjalan mendekat
seperti sudah menyiapkan sesuatu dalam saku jaketnya. Dae Young memperlihatkan
sebuah palu yang ada ditanganya. Sim Chung akan mendekat dan saat itu Dae Young
melempar palu ke bagian atas dan pipa air pun terbuka dan air seperti huja
turun.
Sim Chung
langsung berlari menghindari dengan masuk ke tangga darurat dan berlari terus
menaiki tangga, Dae Young pun mengikutinya dari belakang sampai akhirnya di
depan pintu ketika Dae Young membukanya, Sim Chung langsung memegang tanganya.
Dae Young panik karena tersentuh oleh Sim Chung.
“Semua
ingatanmu akan hilang dan aku yakin kau akan ditangkap. Meskipun kau tidak
ingat apapun, maak aku akan berharap bahwa kau akan merasakan neraka untuk
waktu yang sangat lama.” Ucap Sim Chung
Sim Chung
bisa melihat yang dalam pikiran Dae Young, seperti seorang mati terbunuh
ditangga dan korban lainya, lalu melihat sosok Seo Hee yang ada ada didepan
mobil ambulance. Sim Chung juga bisa melihat kejadian saat jaman Joseun, Dae
Young yang membunuh dengan melihat putri duyung yang membuatnya tersenyum
sumringah.
Lalu
pertempuran di atas kapal untuk menangkap dan membunuhnya, saat itu seorang
pria juga melemparkan tombak ke arahnya,
Sim Chung
mengingat cerita Joon Jae “Mereka berdua hidup dengan baik. Mereka tidak
menyakiti atau terluka. Mereka memiliki banyak bayi yang cantik dan membesarkan
mereka dengan baik, mereka dengan senang hati tumbuh tua bersama-sama untuk
waktu yang sangat lama.” Dengan melepaskan tangannya merasa kalau itu hanya
sebuah Kebohongan.
bersambung ke episode 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar