Bok Joo
dan Joon Hyung saling berpelukan di kampus memperlihatkan kemesraan sebagai
pasangan. Ayah Bok Joo lewat melihat sepasang pria dan wanita saling
berpelukan, dan menghentikan motornya, lalu berkomentar keduanya yang
berpelukan padahal seharusnya latihan di sekolah, seperti tak menyadari kalau
itu adalah Bok Joo dan Joon Hyung.
“Aigoo.
Orangtua mereka pasti akan sangat marah kalau mereka tahu tentang ini. Aku
penasaran siapa orang tua mereka.” Komentar Tuan Kim mengeluh lalu kembali
mengemudikan motornya.
Bok Joo
dan Joon Hyung kembali berjalan, lalu sama-sama saling menatap dengan
memasangkan penutup kepala jaketnya. Tiba-tiba Joon Hyung menariknya dan
terlihat seperti mencium Bok Joo dibalik penutup kepala tanpa terlihat orang
lain. Keduanya pun berjalan terlihat bahagia dibalik penutup kepala.
“Apa yang
mereka lakukan? Kenapa mereka melakukan itu di sekolah?”ucap Sun Ok melihat
pasangan yang menurutnya memalukan,
“Lihat mereka
berpelukan dan berciuman. Carilah tempat sepi... Aku benci melihat itu,berharap
mereka tersandung batu.” Umpat Nan Hee kesal melihat pasangan yang bermesraan
didepanya.
[Episode 14, Gadis Ini Milikku]
Joon
Hyung kembali bertemu dengan dokter melihat Interior rumahnya sedikit berbeda.
Dokter membenarka dengan memeperlihatkan lukisan yang diperlihatkan, karena
sudah bekerja keras tahun kemarin dan lukisan itu adalah hadiah untuk dirinya sendiri.
“Tapi ini
sudah lama sejak aku menaruhnya disini, kalau dipikir-pikir, kau sudah lama
tidak datang ke sini.” Komentar Dokter, Joon Hyung meminta maaf karena sibuk
dengan beberapa hal.
“Ahh.. Tidak
sama sekali. Rasanya bagus memiliki hal yang bisa membuatmu fokus. Tapi, aku
penasaran. Apa yang membuatmu sangat sibuk?” kata Dokter, Joon Hyung
mengaku hanya sibuk mencampuri urusan
orang lain. Dan tidak terlalu
menguntungkan.
“Aku pikir
itu sangat menguntungkan. Kau terlihat lebih bahagia dan lebih nyaman.Aku juga
merasakan energi optimis dari dirimu. Apa aku salah?” kata Dokter menduga-duga.
“Kau benar.
Aku tidak mendengar suara dengungan di telingaku lagi akhir-akhir ini.” Ungkap
Joon Hyung penuh semangat.
Dokter
ingin menebaknya dengan berhati-hati kalau Joon Hyung sedang berkencang dengan
seseorang. Joon Hyung membenarkan, Dokter pikir kalau Berkencan adalah jalan
yang paling efektif untuk menyembuhkan... emosi Joon Hyung yang terpendam. Joon Hyung memuji sebagai dokter yang hebat
dan sangat mengaguminya.
“Apa
kekasihmu cantik?” tanya Dokter penasaran, Joon Hyung mengaku pacarnya itu kalau dirinya itu terlalu tampan untuknya
dengan tawanya.
Bok Joo
menjerit dengan wajah jeleknya, mengeluh kalau punggungnya terasa sakit dan
mendorong Nan Hee sampai terjungkal. Nan
Hee kesal merasa Bok Joo sudah mendorongnya. Sun Ok dengan bercanda
memperlihatkan kaos kakinya yang mungkin bau. Sementara Bok Joo menerima pesan
dari Joon Hyung.
“Kapan
kau akan makan siang? Aku diluar danakan pergi ke kantin ketika kau pergi.” Bok
Joo yang membacanya terlihat bahagia lalu membalas “jam 12”
“Hei...
Lihat itu. Kau tidak seharusnya bermesraan di ruang latihan kita. Kau sangat
licik seperti kucing. Apa menurutmu kami tidak akan tahu jika kau tetap
merahasiakannya? Kau tidak bisa melepaskan tatapanmu.” Teriak Min Kyung marah,
Bok Joo panik karena takut kalau memang akan ketahuan kalau hubungan dengan
Joon Hyung.
“Hyung
Chul dan Ye Bin!” teriak Min Kyung, Hyung Chul dan Ye Bin terlihat malu-malu
karena saling bermesaran.
Bok Joo
lega ternyata bukan dirinya, Sun Ok tak percaya dengan yang terjadi saat
dirinya pergi. Woon Gi mengetahuinya Ketika Hyung Chul pingsan, Ye Bin
berteriak sambil menangis dan . Ketika tangan dan kakinya terasa kebas karena
kedinginan, mereka malah membuat film romantis.
“Aku
merasa sangat dikhianati. Sejak kapan mereka mulai berkencan? Apa ini?” kata
Sang Chul marah
“Kumohon
hentikan. Ye Bin tidak melakukan apapun. Aku yang mengajaknya berkencan duluan.”
Ucap Hyung Chul
“ Itu
tidak benar, Hyung Chul tidak melakukan kesalahan apapun. Aku yang datang
padanya duluan.” Kata Ye Bin membela
Semua
anggota tak percaya dengan keduanya yang saling membela, Hyung Chul dan Ye Bin
memperlihatkan baju pasangan dibalik jaket mereka, Semua menjerit tak percaya
ada pasangan dari tim mereka.
Bok Joo
dkk keluar dari ruang latihan, Nan Hee merasa kalau tadi adalah berita
mengejutkan lainnya setelah berita tentang Pelatih Choi dan pamannya Bok Joo.
Ia ingat Ye Bin selalu bilang merasa kesepian, lalu Akhirnya berkencan dengan
seseorang.
“Bukankah
Hyung Chul selalu mengatakan kalau tipe idealnya adalah Han Ye Seul?” kata Sun
Ok, Nan Hee juga mengetahuinya.
“Tipe
idealmu tidak harus selalu cocok... dengan orang yang benar-benar kau kencani. Itulah
yang kudengar.” Komentar Bok Joo berusaha menutupi kalau sudah berkencan dengan
Joon Hyun.
“Ngomong-ngomong,
aku sangat iri. Mungkin ini karena saat ini musim dingin jadi melihat banyak
pasangan. Kemarin, kami melihat pasangan menjijikan bercanda di sebelah sana.
Jadi Kalian berdua. Jangan pernah mengkhianatiku, oke?” kata Nan Hee.
Bok Joo
sempat terdiam karena pernah melakukan dengan Joon Hyung sebelumnya, Nan Hee
peun memperingat agar Bok Joo tak mengkhianati mereka, Sun Ok yakin kalau Bok Joo tidak akan pernah melakukan itu
karena Seorang pria membuatnya kesulitan belum lama ini dan pasti sudah gila
kalau berkencan dengan pria lain lagi.
Bok Joo menyetujuinya kalau pasti gila apabila mengencani pria lagi. Nan Hee
pun menegaskan mereka tak akan punya hubungan dengan pria seumur hidup dan akan
membunuhnya kalau mengkhianatinya, mereka pun kembali mengunakan gerakan mereka
dengan berkata “Swag” (keren)
Bok Joo
dkk makan dikantin dengan porsi banyak tapi mengeluh karena sudah muak dengan menu bakso. Joon Hyung dan Tae Kwon menyapa mereka dengan
ramah, Tae Kwon melihat mereka baru mulai makan demaminta izin agar bisa makan
bersama.
“Sudah
lama sekali sejak aku melihat kalian bertiga bersama. Kapan kau kembali, Sun
Ok?” sapa Tae Kwon,
“Kemarin,
Aku Sudah lama tidak bertemu.” Kata Sun Ok terlihat gugup sejak kejadian di
dalam ruang cuci.
Tae Kwon
ingin duduk disamping Bok Joo, Joon Hyung langsung mendorongnya sampai Tae Kwon
terjatuh menimpa di atlet dibelakangnya. Tae Kwon hanya bisa meminta maaf dan
duduk disamping Sun Ok.
Joon
Hyung duduk disamping Bok Joo dan diam-diam mengenggam erat tangan pacarnya
dibawah meja, Bok Joo terlihat gugup takut ketahuan tapi Joon Hyung terus
memegangnya.
Nan Hee
tak sengaja menjatuhkan sumpitnya, merasa ada yang salah dengan jarinya. Bok
Joo yang panik langsung mendorong Joon Hyung karena takut ketahuan, Joon Hyung
pun terpelanting jatuh dari bangkunya. Tae Kwon kaget begitu juga Bok Joo kaget
melihat Joon Hyung yang terjatuh.
Joon
Hyung terlihat kesal dengan sikap Bok Joo malah mendorongnya, sementara Sun Ok
dan Nan Hee tertawa melihat Joon Hyung yang terjatuh.
Joon
Hyung duduk di pinggir kolam, Bok Joo merasa tak enak menanyakan apakah ada
yang terluka. Joon Hyung merasa kalau bagian belakangnya memar, Bok Joo pikir mereka
pergi ke ruang kesehatan. Joon Hyung kesal karena Bok Joo yang membuatnya sakit
seperti ini, Bok Joo hanya bisa tertunduk.
“Lalu
kenapa kau tiba-tiba memegang tanganku di dekat teman-temanku?” kata Bok Joo
membela diri
“Apa yang
salah dengan itu? Kita tidak melakukan hal yang salah. Aku ingin bertanya
padamu kenapa kita harus bertemu secara sembunyi-sembunyi. Apa kau masih di
bawah umur atau apa kau sudah menikah? Atau... apa aku... membuatmu malu?” kata
Joon Hyung, Bok Joo mengaku bukan seperti itu.
“Lalu
kenapa? Apa kau akan meminta putus denganku setelah beberapa saat? Apa aku
mempermalukanmu atau kau sedang mengujiku?” kata Joon Hyung kesal
“Jangan
bicara seperti itu.Jika teman-temanku tahu,mereka akan menyebutku pengkhianat. Setelah
Dr. Jung, aku bilang tidak akan pernah mencari pria lain lagi. Ini membuatku
terlihat gila.” Kata Bok Joo
“Biasanya,
kau bisa melupakan pria itu dengan bertemu pria lain. Mereka tidak tahu apapun.”
Komentar Joon Hyung merasa ini tak baik
Bok Joo
pikir saat itu bukan waktu yang tepat
jadi meminta rahasiakan untuk sekarang dan mereka bisa memberitahu ketika punya
kesempatan, rengeknya sambil memperlihatkan gaya lucunya. Joon Hyung sempat
goyah tapi akhirnya menarik tanganya merasa kalau Bok Joo berusaha memperlihatakan
tingkah lucu. Bok Joo melepaskan tanganya dari lenagan Joon Hyung.
Joon
Hyung meminta agar Bok Joo untuk melakukan tingkah lucu lagi setelah itu akan
memikirkannya. Bok Joo mencoba memperlihatkan tingkah lucunya, tapi malah tidak
bisa melakukannya lagi. Joon Hyung terus meminta agar Bok Joo kembali merengek
dengan tingkah lucunya karena menurutnya sangat keren dan kali ini ia sendiri
yang memperlihatkan tingkah lucunya pada Bok Joo agar mau melakukanya.
Ah Young
baru akan keluar ruangan dan dikagetkan dengan Jae Yi yang sudah ada di depan
pintu kacanya. Jae Yi pun masuk bertanya apakah sudah selesai berkerja. Ah
Young mengangguk, Jae Yi mengaku hampir merindukannya.
“Kenapa
kau tidak menghubungiku dulu?” ucap Ah Young heran melihat Jae Yi yang tiba-tiba
datang.
“Aku
mendapatkan dua tiket konser. Apa kau Ingat CD milikku yang kau berikan? Pemain
violinnya datang ke Korea jadi ingin membawamu ke konsernya jika kau tidak ada
acara lagi.” Kata Jae Yi seperti ingin mengajak Jae Yi untuk lebih dekat.
“Jae Yi...
Sebenarnya, aku tidak tertarikdengan musik klasik.Aku hanya berpura-pura
menyukainya karena kau. Aku bahkan tidak ingat pemain violin itu.” Akui Ah
Young, Jae Yi sempat kecewa tapi senyuman mengajak Ah Young untuk makan malam
bersama.
Jae Yi memotong
daging steak dan memberikan pada Ah Young dengan memastikanckalau tidak
berpura-pura menyukai steak, Ah Young mengaku menyukai steak, Jae Yi pun bisa
mengucap syukur dan mengajak untuk akan yang banyak.
“Ah
Young, apa yang kau lakukan akhir pekan ini? Jika kau tidak ada acara, ayo kita
lakukan hal yang kau inginkan. Bukan hal yang ingin kulakukan.” Kata Jae Yi
kembali mencoba lebih dekat, Ah Young langsung menolaknya.
“Aku akan
tidur akhir pekan ini, karena lelah akhir-akhir ini.” Ungkap Ah Young
“Kalau
begitu, Haruskah aku datang ke rumahmu? Aku akan membuatkanmu pasta dan Kau
bisa kembali tidur setelah makan makanan yang aku buatkan untukmu.” Kata Jae Yi
terus berusaha.
“Jae
Yi... Jangan mencoba terlalu keras. Itu bisa saja berhasil, bukankah begitu
menurutmu? Kalau kau mencoba dengan keras tidak akan membuatmu jatuh cinta
padaku setelah 10 tahun. Kau tidak bisa memaksa seseorang untuk jatuh cinta. Aku
tahu itu berdasarkan pengalamanku.” Kata Ah Young, Jae Yi terdiam tapi bisa
sedikit tersenyum dan akhirnya menikmati makan malam.
Bok Joo
selesai makan cream untuk wajahnya, lalu kesal melihat dua temanya yang selalu
ada dikamarnya menurutnya lebih baik bertukar kamar saja. Sun Ok dengan
pencukur kumisnya mengaku Menghilangkan
kulit mati lebih mudah dilakukan di kamar temanya itu, Nan Hee sedang makai
masker juga merasa aneh kamar Bok Joo itu terasa lebih nyaman.
“Apa itu
dibuat dengan kentang?” tanya Bok Joo melihat dimangkuk temanya dalam mangkuk.
“Jangan
dimakan dan Biarkan kulit yang memakannya. Ini dibuat dari tepung, kentang, dan
madu dan ini adalah masker wajah spesialku, langsung membuat kulit jadi lebih
lembab dan putih.” Kata Nan Hee lalu melepaskan maskernya memperlihatkan kulitnya
terlihat cerah.
Bok Joo
memegang wajah temanya kalau hasilanya sangat halus. Nan Hee menawarkan Bok Jo
untuk mencobanya, Bok Joo pikir belum
pernah mencoba sebelumnya. Nan Hee pun dengan senang hati akan memakaikannya.
Bok Joo
langsung berbaring diatas tempat tidurnya, Sun Ok tak percaya dengan
temanya, padahal tidak pernah tertarik dengan
masker wajah. Nan Hee pikir Ini hanya masalah waktu kalau Bok Joo berubah dan
meminta bayaran sosis kalau memang kulitnya cerah karena masker buatanya.
“Tekan
lembaran maskernya supaya pas dengan wajahmu, Tutup matamu. Lalu Lepaskan
setelah 20 menit. Jangan sampai ketiduran.” Kata Nan Hee, Bok Joo memegang
lapisan atas masker.
Si Ah
baru selesai berlatih masuk ke dalam kamar, Nan Hee dan Bok Joo menyapanya, Si
Ah tersenyum melihat ketiganya yang sedang memberikan masker pada wajah Bok
Joo. Bok Joo tak percaya temanya melakukannya empat kali dalam seminggu.
Pagi hari
Bok Joo
berteriak melihat ada sebuah jerewat yang muncul di ujung hidungnya, Sun Ok mengejak kalau Kulit Bok Joo jadi terlihat lebih muda sampai seperti
kembali ke masa remajanya, karena mendapatakn jerawat saat usia sekarang.
“Apakah
ini karena masker wajah itu? Itu aneh. Aku tidak pernah merasakan efek samping dari
masker itu.” Kata Nan Hee heran
“Kau
menyuruhku untuk membiarkan kulitku menyerapnya dan tidak memakannya.” Kata Bok
Joo menyalahkan temanya.
“Apa kau
tidur menggunakan masker? Apa kau sudah melepasnya setelah 20 menit?” tanya Nan
Hee
“Aku
ketiduran, jadi melepasnya tadi pagi.” Ucap Bok Joo,
Nan Hee
mengumpat Bok Joo yang bodoh karena
Masker wajah hanya efektif kalau kau memakainya dalam waktu tertentu dan
tidak akan berhasil kalau memakainya terlalu lama. Bok Joo kebinggungan
memikirkan caranya pergi keluar dengan keadaanya, Sun Ok pikir tak masalah
karena Bok Joo tidak punya pacar jadi lebih baik Bertahanlah untuk beberapa
hari.
Tim
angkat besi mulai pemanasan dengan berkeliling lapangan lalu tim renang pun
datang dari arah berlawanan. Joon Hyung dibarisan belakang melihat Bok Joo yang
mengunakan masker lalu mendekatinya dengan wajah khawatir kalau terkena flu.
Bok Joo berusaha menjauh dengan
berpura-pura batuk, karena takut nanti Joon Hyun bisa tertular. Joon Hyung
khawatir berjanji anak menelpnya nanti.
Joon
Hyung menelp Bok Joo dengan wajah khawatir karena kemarin baik-baik saja tapi
sekarang sakit. Bok Joo mengubah suaranya jadi lemas dan terbatuk-batuk,
mengaku kalau mulai batuk-batuk dan demam tadi malam.
“Apakah
kau tidak perlu ke dokter?”tanya Joon Hyung khawatir,
“Aku
menutupi diriku dengan selimut dan istirahat dan akan baikan. Selain itu Aku
akan istirahat lebih setelah latihan jadi Aku pikir tidak bisa menemuimu hari
ini karena sakit.” Ucap Bok Joo, Joon Hyung pun bisa mengerti meminta agar jangan
terlalu kelelahan.
Bok Joo
terlihat kesal sendiri dengan jerawat diwajahnya membuat tak ingin Joon Hyung
melihatnya, dan tidak bisa bertemu Joon
Hyung karena jerawat besar ini. Joon Hyung juga merasa khawatir dengan Bok Joo
yang harus terkena flu.
Bok Joo
mulai berlatih, dua seniornya melihat wajahnya langsung terkejut. Sang
Chul mengejek terlihat seperti seseorang
dari desa karena Satu jerawat sudah cukup untuk membuatnya terlihat bodoh. Bok
Joo hanya tertunduk malu.
Woon Gi
yang ada disampingnya pun memanggil Bok Joo seperti badan bercula, mengaku tidak bisa latihan karena Bok Joo
tertawa. Sun Ok dan Nan Hee datang melihat temanya, Nan Hee pikir punya ide
menurutnya kalau Bok Joo makan banyak makanan berminyak, maka jerawatnya akan
semakin meradang.
“Kenapa
kau tidak memecahkannya ketika jerawatmu meradang?” ucap Sun Ok, Nan Hee pikir
itu masuk akal, Sun Ok pun mengodanya agar bisa memegang jerat dihidung Bok
Joo. Bok Joo menyuruh keduanya pergi saja karena mengangguk. Sun Ok makin
mengoda akan mengoleskan kapur pada jerawatnya.
Nyonya Lee
berkomentar anaknya yang sangat perhatian lalu bertanya Siapa yang sedang sakit flu, bahkan datang jauh-jauh
ke rumah hanya untuk membawa obat. Joon Hyung mengaku teman dekatnya.
“Apa kau
tahu obat-obat ini mahal?” kata Nyonya Lee mengoda, Joon Hyung mengetahuinya.
“Aku
mengambil langsung tanaman herbalnya untuk diberikan padamu. Beritahu temanmu
untuk jangan membuang-buangnya.” Kata Nyonya Lee, Joon Hyung mengucapkan
teriamkasih.
Nyonya
Lee mengeluh hanya itu saja yang diberikanya,
mengeluh kalau tidak sering menciumnya akhir-akhir ini. Joon Hyung pun
memberikan kecupan di pipi Nyonya Lee dengan mengodanya kalau meminta Ayah untuk melakukan sisanya dan
pamit pergi.
Bok Joo
melihat jerawat di cermin dengan mengumpat kesal, karena tidak bisa pergi ke kantin takut bertemu Joon
Hyung, dengan mempersiapkan makan malamnya.
Joon Hyung menelp, Bok Joo kembali memperdengarkan suara serak agar
terdengar sedang sakit. Joon Hyung yang mendengarnya merasa kalau keadaan Bok
Joo memburuk.
“Apa kau
ada di kamarmu?” tanya Joon Hyung, Bok Joo membenarkan Joon Hyung menyuruhnya
agar turun karena membawakan obat dari
rumah.
“Apa?
Tidak! Tidak, aku tidak bisa. Maksudku... Sepertinya aku tidak bisa. Kakiku
rasanya tidak bisa berjalan karena aku terlalu banyak batuk-batuk. Dan juga,
aku tidak mau kau juga sakit. Kau seorang perenang.” Ucap Bok Joo sempat panik
dan mencoba tetap mempertahankan suara seraknya.
Joon
Hyung pikir itu tak masalah, dan meminta
Bok Joo agar turun sebentar saja karena terdengar sangat sakit. Bok Joo mengaku
kalau terlalu mengantuk sekarang jadi harus tidur. Joon Hyung bisa mengerti
lalu menutup telpnya.
Bok Joo
merasa bersalah karena Joon Hyung itu sampai harus pergi ke rumahnya untuk
membawakan obat, Joon Hyung akan pergi tapi menurutnya dengan meminum obat
sebelum tidur akan membantu lalu akan menaiki
tanga masuk ke asrama wanita, tapi kembali melangkah turun melihat ada senior
yang menuruni tangga.
Sementara
Bok Joo mencoba untuk memecahkan jerawatnya, tapi menjerit kesakitan. Akhirnya
ia memilih untuk makan bakpao saja, saat itu melihat Joon Hyung yang memanjat
ke balkon kamarnya. Bok Joo melotot kaget melihat Joon Hyung yang datang ke
kamarnya, Joon Hyung juga kaget ternyata Bok Joo menghindarinya karena wajahnya
dan sempat akan jatuh, tapi tanganya mencoba untuk kembali memanjat balkon.
Joon
Hyung maju mundur melihat wajah Bok Joo yang berjerawat, mengumpat kesal karena
hampi membutanya gila, menurutnya
Jerawat bukanlah hal besar dan tidak harus sampai berbohong, karena benar-benar khawatir padanya, bahkan sampai pulang ke rumah dan membawakan obat
spesial yang dibuatkan ibunya. Bok Joo meminta maaf.
“Sebenarnya
kau terlihat sedikit lucu sekarang setelah aku melihatnya dari dekat.” Kata
Joon Hyung mengoda, Bok Joo langsun
menutup wajahnya dengan tempelan jari.
“Kenapa
kau mencoba menutupinya? Aku sudah melihatnya, jadi Buka saja.” Kata Joon
Hyung, Bok Joo menola karena tak ingin Joon Hyung melihatnya dan terlihat sangat
jelek sekarang.
“Kau
benar-benar wanita, Bok Joo dan benar-benar mengagumkan. Tapi ini bagus juga, akhirnya
aku bisa melihat kamarmu.” Ucap Joon Hyung berdiri dari atas bangkunya.
Joon
Hyung melihat bedak disamping tempat tidur muji kalau Bok Joo punya benda-benda wanita. Bok Joo
memberitahu kalau itu punya mantan kekasihnya. Joon Hyung langsung terdiam
seperti berbuat salah dan ingin melihat lemari milik Bok Joo. Bok Joo langsung
menghalanginya.
“Tidak,
tidak. Kau tidak boleh membukanya. Aku belum membereskannya.” Kata Bok Joo,
Joon Hyung merengek ingin melihatnya. Bok Joo mencoba mendorongnya dan
kehilangan keseimbangan akhirnya jatuh ke atas tempat tidur, Joon Hyung tepat
ada diatas tubuh Bok Joo.
“Hei, apa
yang kau lakukan? Kita tidak bisa melakukan ini.” Kata Bok Joo, Joon Hyung
mengodanya kalau ia bahkan tidak
melakukan apapun.
Keduanya
saling menatap, Bok Joo memejamkan mata dan siap berciuman, Joon Hyung
tersenyum melihat Bok Joo dan ingin menciumnya, tiba-tiba terdengar teriakan
Nan Hee kalau“super supreme family size” sudah datang. Joon Hyung langsung
bersembunyi dibawah tempat tidur dengan menutupinya mengunakan selimut.
Sun Ok
melihat Bok Joo terlihat aneh, Bok Joo mengaku kalau sedang m melakukan peregangan.
Nan Hee tahu Bok Joo pasti lapar dan
mengajaknya makan bersama karena sudah lama ingin makan pizza. Bok Joo
mengajak mereka makan di ruang santai saja.
“Aku
punya teman sekamar dan tidak bisa membuat kamar ini jadi bau.” Kata Bok Joo
“Para
pesenam kurus itu ada di sana dan Kita bisa membuka jendelanya setelah makan.”
Ucap Nan Hee, Sun Ok juga heran karena Bok Joo memperdulikanya.
Bok Joo
mengeluh temanya yang selalu saja tak bisa menolaknya, lalu menyuruh Sun Ok
untuk duduk dikursi karena tak ingin selimutanya kotor dengan makanan. Nan Hee
menarik semua selimut Bok Joo membalut tubuhnya karena merasa kedinginan. Joon Hyung panik mencoba
bersembunyi dibawah kolong tempat tidur. Bok Joo panik dengan teman-temanya
yang harus makan dikamarnya.
Si Ho berlatih
sendirian dengan pitanya, dengan senyuman bahagia berhasil melakukan teknik
lempar pita dan menangkapnya dengan sempurna. Joon Hyung memberikan kode pada
Bok Joo kalau akan keluar. Sementara Nan heran melihat Bok Joo yang tak makan seperti
biasanya hari ini. Sun Ok tahu kalau Bok Joo bisa makan pizza dua loyang
sendiri.
“Aku
hanya merasa sedikit mual.” Ungkap Bok Joo, Sun Ok pun menyuruh agar minum soda
saja.
Joon
Hyung berusaha untuk keluar dengan merayap posisi terlentang, Nan Hee dan Sun
Ok minum Soda dan langsung mengeluarkan sendawa yang sangat keras. Bok Joo
berteriak, Joon Hyung kaget berpikir kalau dirina ketahuan.
Bok Joo
kesal pada temanya yang sendawa menurutnya sangat menjijikan. Joon Hyung bisa
bernafas lega kembali merayap. Nan Hee pikir tak ada yang peduli karena hanya
ada mereka bertiga. Menurutnya Bok Joo juga seperti itu. Bok Joo menyangkal karena malu terdengar oleh Joon
Hyung. Sementara Joon Hyung berusaha untuk bersembunyi didalam lemari pakaian.
Dua temanya pun membuka kebiasan Bok Joo yang tak pernah mandi setelahh berlari
tapi hanya mencuci bagian poninya saja.
Si Ho
baru datang , ketiganya pun menyapa Nan Hee mengatakan akan makan dengan cepat dan
membuka jendelanya. Si Ho dengan senyuman merasa tak masalah jadi mempersilahkan
waktu mereka. Nan Hee pun dengan senng hati menikmati pizza.
Bok Joo
panik saat Si Ho membuka pintu lemari, Si Ho sempat kaget melihat Joon Hyung
ada didalam lemari, Joon Hyung memberikan kode agar jangan berteriak. Si Ho
hanya bisa tersenyum melihat tingkah keduanya yang ada dalam kamar dan tak
ingin ketahuan oleh teman Bok Joo.
“Teman-teman.
Maaf mengatakan ini, tapi aku tiba-tiba merasa sangat lelah. Bisakah kalian
menyelesaikannya dengan cepat?” ucap Si Ho, Keduanya terlihat bingung karena sebelum
mengatakan tak masalah lalu keluar dari kamar membawa makanan, Bok Joo bisa
sedikit bernafas lega karena Si Ho bisa membuat teman-temanya keluar dari
kamar. Si Ho pun menyuruh Joon Hyung keluar dari lemari.
Ketiganya
pergi ke atap gedung, Si Ho terlihat bahagia karena melhat Pemandangan malam sangat hebat dan seharusnya
datang lebih cepat, bertanya-tanya apa yang dilakukan selama dikampus. Bok Joo
pun mengambil bir dalam lemari penyimpananya memberikan pada Joon Hyung dan Si
Ho.
“Terima
kasih untuk yang tadi.” Kata Joon Hyung, Bok Joo pun juga mengucapkan
terimakasih
“Apa itu
tempat persembunyianmu? Tapi Karena kau menawarkannya padaku,aku akan
meminumnya.” Kata Si Hodan mereka pun bersulang. Si Ho mengaku kalau bir itu
sangat enak
“Tapi
kompetisinya sudah dekat, jadi aku harus berhenti sekarang.” Kata Si Ho harus
menjaga berat badanya.
“Angkat
besi dan renang jauh lebih mudah dari senam. Aku tidak akan bisa hidup
kalau harus memperhatikan berat badanku
seperti itu.” Komentar Bok Joo
“Kau
harus menambah berat badan, itu lebih susah dilakukan.” Komentar Si Ho
“Hei..
Apa yang kalian berdua lakukan sekarang? Aku tidak terbiasa dengan ini.” Kata
Joon Hyung merasa tak enak diantara keduanya.
Bok Joo
pikir tak ada yang salah menurutnya mereka
pasti bisa lebih dekat jika Joon Hyung tidak terlibat. Lalu brtanya
kapan pertandinganya karena akan datang untuk menyemangatinya. Si Ho
mengatakan Akhir pekan ini. Bok Joo
mengajak Joon Hyung untuk pergi menyemangatinya, Joon Hyung panik merasa kalau
mereka tak bisa melakukanya. Bok Jo pikir mereka bisa membuat Si Ho bisa lebih
senang.
Si Ho
melihat keduanya memilih untuk masuk saja, karena sudah terlalu lama dan
berpesan pada keduanya agar jangan terlalu lama berada diluar kamar lalu pamit
pergi. Joon Hyung sengaja mengoda Bok Joo, dengan menyuruh Si Ho untuk membawa
masuk birnya.
Bok Joo
melirik sinis, Joon Hyun bisa mengucap syukur karena bisa bersembunyi di dalam lemari hari ini dan
merasa mereka memiliki hari yang panjang hari ini lalu mengoda Bok Joo yang
tidak mencuci rambutnya hari ini.
“Itu
hanya ketika aku terlalu lelah sehabis latihan tambahan. Aku biasanya sangat bersih.”
Kata Bok Joo membela diri, Joon Hyung bisa mempercayainya.
“Kenapa kau
terdengar sangat meragukanku? Aku benar-benar bersih.” Ucap Bok Joo meyakinkan.
Joon Hyung pun memperlihatkan wajah percaya
“Tapi,
sampai kapan kita harus menyembunyikannya dari semua orangy?” kata Joon Hyung
yang harus terus menerus sembunyi-sembunyi.
“Ayo kita
rahasiakan ini hanya sampai semester baru dimulai. Terlebih dari sahabatmu, Tae
Kwon. Dia paling berbahaya, Kau harus Hati-hati, oke?” kata Bok Joo, Joon Hyung
membela temanya itu adalah pria yang baik. Bok Joo menegaskan kalau hanya
menyuruhnya untuk berhati-hati.
Joon
Hyung berlatih renang sendirian, saat kembali ke loker Bok Joo mengirimkan
pesan “Apa latihanmu sudah selesai?” Joon Hyung dengan senyuman membalasnya
“Baru saja selesai. Aku akan menghubungimu kalau aku sudah keluar.”
Tae Kwon
tiba-tiba datang dengan wajah panik memanggil temanya, kalau kedaanya darurat
dan Joon Hyung harus ikut dengannya sekarang. Joon Hyung bertanya mau kemana,
Tae Kwon mengatakan akan menjelaskannya
kalau sudah ada ditempatnya.
Joon
Hyung kaget melihat dua wanita yang sudah menunggu dalam kedai kopi, lalu
mencengkram baju temanya dengan wajah penuh amarah. Tae kwon memberitahu kalau
wanita itu menelpnya dengan mengayakan ingin bertemu dengannya tapi meminta
agar bisa membawa Joon Hyung juga.
“Kau
langsung pergi begitu saja terakhir kali tanpa mengatakan apapun. So Hee sangat
kecewa karena kau pergi. Dia akan marah kalau aku tidak membawamu.” Kata Tae
Kwon menjelaskanya.
“Ah, aku
hanya... tidak bisa melakukan ini.” Kata Joon Hyung karena sudah memiliki
pacara
“Bagaimana
bisa aku menolak gadis cantik seperti itu?” ucap Tae Kwon dan menarik Joon
Hyung untuk duduk bersama.
Joon
Hyung pasrah dengan wajah tertunduk sementara Tae Kwon mengeluarkan jurus
gombalnya kalau Bok Joo terlihat lebih cantik dari terakhir kali mereka bertemu, lalu menawarkan
untuk memesan makanan.
Ye Bin
dan Hyung Chul baru saja akan keluar dari cafe, Ye Bin melihat sosok Joon Hyung
mengenal sebagai pria tampan dari tim
renang dan bergegas pergi memanggil
Hyung Chul yang baru saja keluar lebih dulu.
Bok Joo
sedang berlatih untuk otot lenganya menatap ponselnya terlihat kesal karena
sebelumnya Joon Hyung ingin menelp setelah keluar kolam renang tapi belum juga
menelpnya.
Ye Bin datang menyapa Bok Joo, Bok Joo pun bertanya Dimana kekasih
kesayangannya. Ye Bin mengatakan kalau
sedang pergi ke kamar mandi dan akan datang nanti.
“Oh, iya.
Sunbaenim... Ini tentang pria dari tim renang yang memakaikanmu syal dan jaket
untukmu.” Kata Ye Bin, Bok Joo mastikan kalau itu Joon Hyung
“Sepertinya
kalian berdua benar-benar hanya berteman. Aku pikir ada sesuatu diantara
kalian. Tapi dia datang ke sebuah kencan buta di kafe dekat sini.” Cerita Ye
Bin, Bok Joo langsung melepaskan alat beratnya terlihat shock karena Joon Hyung
malah melakukan kencan buta lalu bertanya di cafe mana.
Bok Joo
sudah keluar dengan temanya, Nan hee mengeluh lapar dan heran karena Bok Joo
malah ingin meminum kopi. Sun Ok juga tahu kalau Bok Joo bahkan tidak suka kopi
dan meminum kopi dari kafe manapun, merasa heran mereka harus berkeliling untuk mencari sebuah kafe
karena Semua rasanya sama.
“Aku
tidak bisa melakukan ini dan harus masuk dan makan tteokbokki atau sesuatu.”
Ucap Nan Hee lalu melihat ke bagian dalam sebuah cafe
“Apa?
Bukankah itu Tae Kwon dan Joon Hyung?” kata Nan Hee, Bok Joo pun ikut melihat
dari kejauhan,
“Dia
benar. Mereka benar-benar sedang kencan buta.” Ungkap Bok Joo lalu mengajak
untuk masuk dengan wajah menahan amarah.
Bok Joo
dkk memesan makanan dan juga minuman, Nan Hee dan Sun Ok sibuk makan sementara
Bok Joo dengan menatap sinis pada Joon Hyung yang duduk dengan dua wanita
melakuan kencan buta, Sun Ok menyuruh Bok Joo untuk berhenti menatapnya dan makan
karena selalu jadi prioritas utama.
“Itu benar.
Kau harus melihat dengan matamu, dan makan dengan mulutmu. Coba Lihat
gadis-gadis itu. Mereka semua berdandan. Itu berarti mereka berniat menggodanya
Apa kau lihat gadis yang seperti rubah itu? Aku yakin dia mengejar Joon Hyung.”
Ucap Nan Hee yakin, Bok Joo makin menatap dingin
“Aku
tidak terlalu ahli dalam hal ini, tapi sepertinya memang begitu. Coba Lihat
caranya tersenyum, Dia bahkan menyentuhnya.” Kata Sun Ok melihat wanita yang
duduk didepan Joon Hyung.
Bok Joo
mengirimkan pesan “Kau akan mati. Aku akan membunuhmu! Lebih baik kau menyelesaikannya dalam
limat menit”Joon Hyung membuka ponselnya dan dibuat kaget membacanya
lalu mencari-cari Bok Joo, ketika menemukan pacarnya, Bok Joo memberikan kode
akan membunuhnya.
Joon
Hyung langsung mengajak Tae Kwon pergi karena
baru saja menerima pesan kalau semua mahasiswa harus berkumpul sekarang.
Tae Kwon heran karena dirinya itu adalah ketua dan tidak dapat pesan apapun. Joon
Hyung tetap saja mengatakan baru saja mendapat pesannya. Bok Joo memberikan
kode pada lenganya kalau waktunya semakin habis.
“hei.. Kita
punya pertandingan sebentar lagi, jadi harus pergi dan berlatih. Aku tidak akan
bisa jadi juara dan mengacaukannya dalam turnamen terakhir.” Kata Joon Hyung
berusaha untuk mengajak pergi, tapi Tae Kwon merasa kalau temanya itu hanya melebih-lebihkan dirinya sendiri
padahal Joon Hyung sebagai kartu as di tim renang.
“Pantas
saja. Aku pikir tubuhnya terlihat sedikit seperti Michael Phelps, Kau memiliki
bahu yang lebar.” Kata Soo Hee berani menyentuh bagian bahu.
Joon
Hyung kaget dan panik , So Hee terus memuji kalau Bahunya sangat lebar. Bok Joo
tiba-tiba sudah berdiri didepan meja, memerintahkan untuk melepaskan tangan
kotornya. Joon Hyung kebinggungan melihat Bok Joo yang terlihat marah. So Hee
bertanya siapa wanita itu.
“Aku
kekasih dari pria yang baru saja kau sentuh!” tegas Bok Joo memberitahu
semuanya. Tae Kwon melonggo, Nan Hee yang sedang makan menjatuhkan sandwichnya,
Nan Hee pun mengeluarkan semua minuman dalam mulut karena terlalu kaget.
Bersambung ke part 2
Aku kekasih dari pria yg kau sentuh,
BalasHapusKece badai kim bok joo,padahal dia yg mau merahasiakan dr teman2nya,eh ternyata malah dia yg buka sendiri kedok ny😍😍😍
Aku kekasih dari pria yg kau sentuh,
BalasHapusKece badai kim bok joo,padahal dia yg mau merahasiakan dr teman2nya,eh ternyata malah dia yg buka sendiri kedok ny😍😍😍