PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 31 Januari 2017

Sinopsis Jealousy Incarnate Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : SBS

Hwa Shin yang tak bisa menahan perasaanya mencium Na Ri, Na Ri pun tak menolaknya membiarkan Hwa Shin menciumnya. Hwa Shin bertanya apakah Na Ri sudah gila. Na Ri pikir setidaknya untuk saat dirinya memang gila. Hwa Shin pun kembal mencium Na Ri.
Saat itu pikiran Na Ri mengingat saat bertemu kembali dengan Hwa Shin di bandara bangkok, lalu pertemuan pertama mereka saat tabrakan di depan pintu masuk. Na Ri yang diam-diam melihat Hwa Shin dari balik pintu. Hwa Shin mengingat saat dirumah sakit menatap punggung Na Ri yang tertidur didepanya.
Hwa Shin melihat sepatunya yang sudah dirapihkan oleh Na Ri, lalu membantunya menyanyi. Na Ri yang mengantikan minum bir, lalu mengendongnya pulang karena mabuk berat. Saat itu memeluknya agar tak kedinginan. Tiga tahun lalu Na Ri terus melihat ke arah Hwa Shin yang makan di kantin.
Setelah tiga tahun kemudian, Hwa Shin mencoba mendekati Na Ri yang makan di kantin, tapi Na Ri menghindarinya. Hwa Shin tak bisa berkata-kata saat Na Ri dalam keadaan susah tetap menunggunya untuk melakukan terapi. Hwa Shin mencium Na Ri dengan memegang erat bagian pinggangnya Na Ri pun memegang bahu Hwa Shin dengan cincin di jari kelingkingnya. 

Tiba-tiba terdengar suara perawat yang memanggil nama Pyo Na Ri. Keduanya berhenti berciuman dan terlihat gugup. Perawat kembali memanggil Na Ri dan tak ada sahutan akhirnya ia mematikan lampu lorong bertanya-tanya kemana lagi Hwa Shin pergi sekarang.
Aku akan ganti pakaian dan segera keluar, jadi tunggulah.” Ucap Hwa Shin mengambil Tas Na Ri yang jatuh. Na Ri menatap Hwa Shin seperti tak percaya.
Ada apa?” tanya Hwa Shin, Na Ri menatap Hwa Shin dengan mata berkaca-kaca. Hwa Shin akhirny memegang wajah Na Ri menyakinkan akan segera keluar.

Na Ri akhirnya berjalan keluar, Hwa Shin membuka kancing bajunya terlihat keduanya sama-sama gugup dengan kejadian yang sebelumnya. Akhirnya Hwa Shin berbicara dari dalam bertanya apakah Na Ri masih di sana. Na Ri menyahutinya.
Na Ri....” ucap Hwa Shin memanggilnya, Na Ri hanya diam saja. Hwa Shin kembali memanggilnya. Na Ri hanya diam saja seperti masih gugup.
Kenapa kau tidak menjawab?” kata Hwa Shin kesal ingin keluar dari ruangan. Tapi suara Na Ri akhirnya terdengar.
Ini pertama kalinya kau memanggil namaku seperti itu.” ucap Na Ri
Ayo kita makan malam bersama nanti. Bukankah ini untuk pertama kalinya juga?” ucap Hwa Shin berbicara di depan pintu.
Ya.... Kita belum pernah makan hanya berdua saja.” Ucap Na Ri

Kau lulus karena kemampuanmu sendiri, Bukan berkat orang lain. Kau yang ada di depan kamera. Jangan merasa bersalah atau dikasihani. Jadi, biar aku mengucapkan selamat padamu, kau mengerti ? Ayo kita rayakan bersama.” Ucap Hwa Shin
Na Ri hanya terdiam, Hwa Shin pikir  tak perlu makan malam bersama tapi makan ayam dan bir seperti orang lain, Na Ri pikir ini untuk pertama kalinya juga dan sangat menyukainya. Hwa Shin meminta izin agar ia bisa minum hanya satu gelas saja,
Aku sudah menyukaimu selama tiga tahun,  tapi ada... begitu banyak hal untuk pertama kalinya.” Ucap Na Ri
Dokter pasti sedang menunggu. Aku akan lekas berganti pakaian dan keluar. Jangan kemana-mana dan Tetaplah bersamaku.” Ucap Hwa Shin lalu bergegas membuka bajunya. 


“Na Ri ... Kau masih di sana, kan?” ucap Hwa Shin tapi tak ada sahutan, didepan ruangan ganti pria sudah tak ada orang dan Na Ri pun sudah pergi.
Hwa Shin keluar memeriksanya sendiri lalu berlari ke lorong dan langsung masuk ke dalam praktek dokter. Dokter Geum dan perawatnya kaget melihat Hwa Shin tiba-tiba masuk. Dokter Geum bertanya apakah dada Hwa Shin terasa sakit seperti akan meledak. Hwa Shin langsung berlari keluar dari rumah sakit.
Wajahnya langsung sedih melihat Na Ri yang sudah pergi meninggalkanya, Dokter Geum dan perawat berlari mengejarnya langsung memegang lengan Hwa Shin agar tak kabur karena harus menjalani terapi. Hwa Shin menjerit meminta agar dilepaskan. Perawat berusaha agar menenangkan Hwa Shin dan menariknya kembali masuk ke dalam rumah sakit. 

Sementara Na Ri sudah ada didalam bus, seperti dadanya terasa sesak dan membuka jendela agar bisa menghirup udara dengan baik. Sek Cha menemui Jung Won yang ada diruanganya. Jung Won bertanya Bagaimana dengan pakaian untuk audisi Hwa Shin.
Dia di skors dan tidak boleh bekerja selama sebulan. Jadi, dia tidak bisa mengikuti audisi pembaca berita juga.”ucap Sek Cha, Jung Won kaget bertanya alasan Hwa Shin bisa kena skors
Dia menaiki helikopter ke Busan, tapi, tiba-tiba dia mengubah haluan dan kembali ke studio. Yang aku dengar, itulah sebabnya.” Jelas Sek Cha, Jung Won bertanya kapan waktunya.
“Apa kau ingat hari saat kita menghentikan Nyonya agar Nona Pyo dapat mengikuti tes kamera? Tepat saat kita sedang menuju ke stasiun TV.” Ucap Sek Cha
Jung Won teringat saat itu bertanya pada Na Ri bagaimana bisa sampai ke stasiun TV, Na Ri dengan bercanda mengatakan kalau ia  terbang. Lalu Jung Won bertanya pada  Sek Cha apakah  Terbang menggunakan sepeda motor bisa sampai dalam 20 menit.
Sek Cha rasa  itu tidak mungkin. Jung Won berpikir itu memang tak mungkin. Sek Cha juga melihat dengan menggunakan sepeda motor, saat itu lalu lintasnya sangat buruk jadi susah untuk sampai di tempat tujuan selama 20 menit. Jung Won terdiam merasa yakin itu pasti Hwa Shin mengantar Na Ri. 


Na Ri datang ke tempat Jung Won berdiri didepan gedung, teringat kembali saat menyatakan perasaan menyukai Jung Won. Lalu Jung Won berkata kalau itu belum terlambat lalu menciumnya. Beberapa waktu yang lalu mengumpat Hwa Shin  adalah teman yang buruk tapi akhirnya berciuman di kamar ganti pakaian.
“Wahh... Aku keterlaluan.... Aku seorang monster.” Umpat Na Ri pada dirinya sendiri.
Terdengar suara orang keluar dari gedung, Na Ri pun buru-buru bersembuyi. Terlihat Jung Won keluar dengan Sek Cha dan memilih untuk  menyetir sendiri dan Sek Cha agar mengurus semua pekerjaanya. Na Ri bersandar di dinding kebinggungan merasa bersalah karena sudah kehilangan akal.
Hwa Shin memarkir mobilnya saat itu melihat Na Ri yang sedang bersembunyi, ponselnya berdering dan itu dari Jung Won. 

Akhirnya Hwa Shin mengangkat telp dari temanya sambil melihat ke arah Na Ri yang sedang kebinggungan. Jung Won menelp Hwa Shin tapi tak bisa berkata-kata. Hwa Shin mengatakan kalau ada sesuatu yang ingin diberitahu.
Na Ri tiba-tiba berjalan mendekati mobil Jung Won lalu mengetuk jendela mobilnya, Jung Won kaget menurunkan jendela mobilnya dan langsung mengatakan “Aku mencintaimu, Na Ri.” Dan ponselnya masih tersambung dengan Hwa Shin.
Hwa Shin yang mendengarnya seperti pernyataan cinta Jung Won. Na Ri pun membalas kalau ia mencintai Jung Won juga. Hwa Shin terdiam seperti tak percaya lalu berjalan ke mobilnya, suara Jung Won dan Na Ri seperti bergema dalam telinganya berkali-kali. 


Jung Won membawa dua cangkir teh untuk Na Ri ke dalam mobil padahal sudah menyuruhnya untuk masuk ke dalam. Na Ri tiba-tiba memanggil Jung Won dengan wajah serius, Jung Won pun bertanya ada apa. Na Ri meminta maaf lebih dulu dan mengajak mereka untuk berpisah saja,
Apa sebenarnya yang terjadi pada seseorang yang baru saja mengatakan bahwa dia mencintaiku? Itu tidak masuk akal.” Ucap Jung Won tak percaya.
Maafkan aku.” Kata Na Ri merasa serba salah, Jung Won pun menanyakan alasanya. Na Ri tetap meminta maaf. Jung Won kembali bertanya meminta maaf untuk apa.  
Aku... menyukai orang lain.” Akui Na Ri, Jung Won bertanya apakah Na Ri itu mencintainya. Na Ri menjawab mencintai Jung Won.
Tapi kau mencintai orang lain juga? Jadi Siapa pria lain itu?” tanya Jung Won, Na Ri menahan tangisnya. Jung Won pikir lebih baik mengantar Na Ri pulang saja.
Aku memiliki dua hati.... Bagaimana bisa aku memiliki dua hati? Bagaimana aku bisa berkencan denganmu saat hatiku mendua? Aku mencintai kalian berdua...” akui Na Ri
Jung Won langsung menekan klakson dengan keras, Sek Cha yang lainya sedang berjalan pulang sampai bisa mendengar dari kejauhan. Seperti Jung Won berusaha melampiaskan amarahnya dengan membunyikan kakson lalu mengajak makan malam bersama saja, Na Ri menolaknya dan ingin turun dari mobil. Jung Won memperingatakn Hwa Shin agar tak keluar dari mobil.
Aku akan menjadi orang paling buruk jika melanjutkannya. Ah... Tidak, aku memang sudah seburuk itu.... Aku tidak boleh menyukai kalian berdua. Aku tahu kau tidak bisa memahamiku, bahkan aku tidak memahami diriku sendiri. Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.” Kata Na Ri
Jangan pergi... “ ucap Jung Won tak ingin membiarkan Na Ri pergi
“Kau bisa mengumpat padaku sepuas hatimu,  lalu buang ke tempat sampah. Aku tidak layak untuk cintamu... Maafkan aku...” kata Na Ri lalu turun dari mobil. Jung Won tak bisa menahan rasa sedihnya karena ditinggalkan Na Ri begitu saja. 


Hwa Shin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, lalu berhenti saat Jung Won menelpnya kembali. Jung Won mengajak mereka untuk bertemu, Hwa Shin setuju dengan nada menantang. Jung Won meminta agar bertemu sekarang juga.
Haruskah aku langsung berlari padamu jika kau berkata seperti itu?” ucap Hwa Shin marah, Jung Won binggung Hwa Shin mengatakan kalau dirinya sekarangsibuk.
“Apa Bukan karena kau takut bertemu denganku?” ucap Jung Won menyindir
Bukan aku, tapi kau yang terlihat takut.” Balas Hwa Shin sambil mengumpat Bajingan rendah.
Kau itu yang bajingan rendah. Siapa yang kau sebut "rendah"? Aku seharusnya menyebutmu "Tuan Muda". Ayo kita bertemu sekarang.” Kata Jung Won dengan mata melotot
Aku harus memastikan sesuatu dulu. Jadi Tunggu saja” kata Hwa Shin lalu menutup telpnya. 

Na Ri menangis saat pulang didalam bus, saat menuruni bus Hwa Shin terlihat sudah menunggu dan langsung menghampirinya. Hwa Shin bertanya  Apa yang  dipikirkan Na Ri saat menciumnya dan kenapa Na Ri mau menciumnya. Na Ri terdiam dengan mata sedihnya, Hwa Shin tak habis pikir dengan ekspresi yang diperlihatkan oleh Na Ri sekarang.
Bukankah kau sudah melupakannya ?! Kau langsung lari pada Jung Won,  setelah menemuiku, bukankah kau bermaksud melupakan yang terjadi di antara kita dan ini hanya dalam hitungan jam?” ucap Hwa Shin benar-benar marah.
“Apa  Kau mencintaiku?” tanya Hwa Shin, Na Ri hanya diam
Apa kau menciumku meski kau tidak mencintaiku? Apa Kau mencium seseorang yang tidak kau cintai?” ucap Hwa Shin dengan nada tinggi
Aku mencium seseorang karena cinta.” Kata Na Ri
Aku mengatakan ini saat bersamaku! Aku tidak bicara soal ciumanmu bersama Jung Won !! Baru beberapa jam setelah kita berciuman.” teriak Hwa Shin
Aku mencintaimu, Reporter Lee.” Akui Na Ri mengungkapkan perasanya.

Hwa Shin melampiaskan amarahnya dengan mengoyangkan besi pembatan, lalu bertanya apakah Na Ri itu bodoh, Na Ri hanya diam. Hwa Shin berteriak meminta Na Ri menjawab apakah ia itu bodoh. Na Ri tetap diam. Hwa Shin menyindir Na Ri itu pasti benar-benar bodoh, bahkan tidak bisa menjawab apakah ia bodoh atau tidak. Na Ri terdiam dengan menahan tangisnya.
Kenapa aku harus menahan semua tekanan ini demi seseorang yang begitu bodoh sepertimu?!!” ucap Hwa Shin terlihat frustasi.
“Hei.... Apakah Kau sungguh mencintaiku?” tanya Hwa Shin ingin memastikanya.
Bukankah kau tidak mencintaiku?” balas Na Ri yang tahu selama 3 tahun hanya cinta sepihak saja.
Aku mencintaimu... Aku mencintaimu!!! Aku bertindak gila sekarang ini karena aku mencintaimu!!” teriak Hwa Shin

Hwa Shin kembali bertanya apakah Na Ri benar-benar mencintainya, Na Ri hanya menatapnya. Hwa Shin bertanya bagaimana dengan Jung Won. Na Ri menahan air matanya,    Hwa Shin bertanya apakah Na Ri mengatakan pada Jung Won bahwa Na Ri mencintainya atau tidak, tapi ternyata Na Ri mengatakanya.
Kau hanya memiliki ketertarikan pada lawan jenis sampai sekarang. Apa Sebab itu, jika ada pria yang sedikit baik padamu, maka kau langsung menyukai mereka, tidak peduli siapa pun itu? Benar Begitukah Lalu, kenapa kau menciumku? Kenapa?!!!” ucap Hwa Shin marah
Apakah kau menciumku, lalu... mencium Jung Won juga di dalam mobilnya?” kata Hwa Shin, Na Ri meminta agar menghentikanya.
“Apa Kau mempermainkan kami? Bagaimana bisa kau bolak balik antara aku dan Jung Won, lalu berciuman dengan kami, dan juga mengatakan mencintai kami berdua? Apakah itu masuk akal?” ucap Hwa Shin

Na Ri hanya diam menahan air matanya, Hwa Shin mengaku tidak dapat memahaminya, meski dengan otaknya yang pintar dan kembali berteriak kalau dirinya itu bisa mengerti. Na Ri pun mengaja mereka untuk berpisah saja. Hwa Shin binggung, Na Ri mengajak mereka untuk berhenti saling bertemu.
Memangnya, apa yang sudah kita lakukan sampai perlu berpisah? Memangnya kita berkencan? Apa yang sudah kita lakukan sampai harus berhenti bertemu? Kita bahkan belum memulai apa pun dan Aku baru akan memulainya!” ucap Hwa Shin
“Ini memang saat yang Tepat sekali. Karena itu, jangan memulainya.” Kata Na Ri meminta maaf 
Apa kau benar-benar menyukai kami berdua?” tanya Hwa Shin, Na Ri merasa dirinya itu sudah gila.
Apakah itu bukan perasaan kasihan padaku karena tidak bisa mengikuti audisi pembaca berita?” tanya Hwa Shin, Na Ri mengelengkan kepala tapi Hwa Shin merasa seperti itu. Na Ri menghapus air mata menyakinkan kalau itu tak benar.

Itu lebih masuk akal dibanding menyukai dua orang pria.” Kata Hwa Shin
Tadi, aku memang ingin sekali menciummu. Kau tampak sangat mempesona seharian ini. Saat itu Dadaku terus berdebar, sampai aku mengira sudah gila. Tapi, saat aku meninggalkan ruang ganti, Aku merasa seperti... telah melakukan sesuatu yang jahat pada Jung Won. Lalu, aku ingat kami pun pernah berciuman. Hal itu membuatku merindukannya dan merasa seperti akan gila jika tidak melihat dia..” Cerita Na Ri sambil menangis, Hwa Shin hanya bisa mengigit bibirnya.
Aku begitu ingin mengatakan aku menyukai dia. Hatiku terus saja... menggila. Aku merasa seperti akan mati.” Ucap Na Ri, Hwa Shin menatap mata Na Ri yang menangis seperti tak bisa berkata-kata.

Jung Won ada didalam ruangan seperti tak bisa menahan diri akhirnya keluar dari kantornya. Sementara Hwa Shin masih berbicara dengan Na Na Ri, dengan berpikir sekarang Na Ri itu sudah memutuskan untuk mencintainya dan akan melepaskan Jung Won lalu mulai mencintainya lagi.
Bukankah kau tetap kembali meski telah goyah oleh Jung Won? Kau lebih menyukaiku. Itu sebabnya, kau masuk ke ruang ganti meski aku menyuruhmu pergi, lalu menciumku. Bukankah karena kau sudah memantapkan hati dan pikiranmu?” ucap Hwa Shin
Itulah yang seharusnya kuselesaikan. Tapi, aku tidak memikirkan apa pun dan menciummu saja karena tidak bisa menahan diriku.” Kata Na Ri juga binggung.
Bagaimana... bagaimana kau bisa menyukai kami berdua?” teriak Hwa Shin frustasi.
Na Ri merasa tak enak hati mencoba mendekati Hwa Shin dengan meminta maaf, Hwa Shin tak habis pikir Na Ri bisa memberikan cintanya pada dua orang berbeda akhirnya bertanya siapa yang lebih disukai Na Ri sekarang. Na Ri terlihat kebinggungan, Hwa Shin yakin Na Ri tidak akan bisa menyukainya. sama rata.

Itu mustahil.... Ini Sudah Tidak masuk akal kau menyukai kami berdua dan Lebih tidak masuk akal lagi jika kau mengatakan bahwa kau menyukai kami sama rata.... Itu kebohongan.” Ucap Hwa Shin, Na Ri tak bisa menjawabnya
“Semua Tidak sama, kan? Hasilnya Tidak mungkin 50:50.... Cepat Katakan saja yang sebenarnya... padaku... Aku bisa menerimanya.” Ucap Hwa Shin, N Ri merasa tak bisa mengatakanya.
Kubilang, katakan padaku!” teriak Hwa Shin, Na Ri tetap merasa tak bisa melakukanya.
“Memangnya Apa masalahnya? Kita harus mengakhirinya dan Bagaimanapun, kita harus berpisah. Aku tidak bisa bertemu denganmu.  Aku tidak akan menjawab telepon darimu, aku akan berpindah pada hati yang lain.  Aku hanya perlu bekerja keras sebagai pembaca berita.” Ucap Na Ri akan pergi


Hwa Shin menahanya kembali bertanya apakah hasilnya 51:49 dan membuat Na Ri jadi frustasi sekarang, menurutnya  Bahkan meski hanya 1%, pasti ada perbedaan dan kembali bertanya siapa yang lebih disukianya. Na Ri hanya diam. Hwa Shin mengancam tidak akan pulang ke rumah sampai Na Ri menjawabnya.
Na Ri membalikan arahnya, Hwa Shin memohon agar Na Ri menjawabnya dan mengancam tidak akan mengikuti terapi radiasi. Na Ri tetap tak akan bisa mengatakannya. Hwa Shin mengumpat marah, Na Ri heran kenapa hal itu sangat penting sekarang.
Masalahnya di sini adalah aku sedsng berkencan dengan seseorang, tapi pria lain dating dan Ada dua orang pria dalam hatiku saat ini. Dari sudut pandang Jung Won, ini adalah perselingkuhan. Bahkn Terlebih, kalian berdua bersahabat. Bukankah itu jahat sekali? Dan ini tidak benar.” Ucap Na Ri berjalan pulang.

Tunggu.... Kau lebih menyukaiku, kan? Bagaimanapun juga, kau belum lama berkencan dengan Jung Won jadi Aku tidak akan mengatakan apa pun padanya.” Kata Hwa Shin
Aku juga ingin putus dengannya.” Ucap Na Ri
Itu berarti kau lebih menyukaiku.” Kata Hwa Shin
Aku juga sudah mengatakan ingin mengakhirinya denganmu. Kenapa hal itu menjadi penting saat kita akan mengakhrinya?” balas Na Ri. Hwa Shin bertanya apakah yang lebih sukai Na Ri itu Jung Won. 
“Tentang Kanker payudaramu dan siapa yang lebih ku sukai... adalah rahasia. Aku akan membawanya sampai liang kubur dan Tidak akan kukatakan pada siapa pun.... Tidak akan pernah.... Maafkan aku.” Kata Na Ri bejalan pergi, Hwa Shin hanya bisa diam tak bisa mendapatkan jawabnya. 

Kim Rak baru saja masuk ke dalam rumah Bbal Gang, saat itu terdengar suara Sung Sook dari dalam dalam kamar. Sung Sook pikir merkea harus mengatakan pada Chef bahwa mereka menolak tawarannya dan menyuruh Ja Young memberitahunya lebih dulu.
“Coba kali lihat ini... Jika kau mengatakan padanya, maka aku akan memberikan ini padamu... Ini di impor langsung dari Italia.” Ucap Sung Sook memperlihatkan baju tidurnya, Ja Young kesima melihat baju merek Victor.
“Ah... Aku tidak bisa melakukannya, lebih baik Kau saja. Jika kau melakukannya,maka aku akan memberikan ini padamu. Ini masih baru dan dari desainer terkenal.” Ucap Ja Young memperlihatkan kotak perhiasaanya. 
Bagaimana mungkin aku mengikat bel di leher seekor kucing? Alasannya terlalu aneh.” Kata Sung Sook mencoba anting ditelinganya.

Aku tahu…. Bagaimana mungkin kita akan mengatakan tidak bisa berkencan dengannya karena dia tidak dapat berhubungan intim?” ucap Ja Young
Haruskah kita mencoba alasan lain? Kita tidak bisa berkencan dengannya karena ada perbedaan yang tidak dapat diatasi. Brad Pitt dan Angelina Jolie memiliki banyak alasan tidak masuk akal, tapi tetap saja itu ditulis dalam surat gugatan cerai mereka.” Ucap Sung Sook
Apakah sebaiknya kita tambahkan beberapa emotikon dengan mengirim pesan? Kau dan aku tidak bisa berkencan karena perbedaan yang tak dapat diatasi, tapi terima kasih sudah mengatakan bahwa kau menyukaiku.” Ucap Ja Young
Sung Sook tak percaya mendengarnya merasa kalau karena Ja Young hanya membawakan acara radio jadi berlebihan sekali dan menyuruh Ja Young yang melakukannya. Ja Young menolak karena dari awal itu ide dari Sung Sook, lalu mendorong Sung Wook keluar kamar berjanji akan memasaka makan makam. 

Keduanya langsung kaget melihat Sung Sook sudah ada didepan pintu. Kim Rak mengatakan sengaja datang untuk membicarakan soal uang sewa dan pintunya terbuka. Sung Sook bertanya apakah Kim Rak mendengarnya. Kim Ran membenarkan tepat mulai sesuatu dari Italia. Ja Young meminta maaf.
Tidak, aku yang minta maaf karena membebani kalian. Aku bisa mengerti” kata Kim Rak, Sung Sook dan Ja Young seperti masih tak enak hati.
Aku menerima biaya sewa dobel, Kalian berdua sama-sama membayar. Jadi Akan kukembalikan satu.” Ucap Kim Rak menaruh diatas rak dan pergi. Keduanya merasa Kim Rak itu pria yang malang. 

Na Ri minum Soju langsung dari botolnya, Chi Yul pamit pada kakaknya karena akan pergi ke perpustakaan. Na Ri mengangguk, Chi Yul langsung mengambil botol dari tangan kakaknya bertanya ada masalah apa dengan wajah khawatir.
“Chi Yul... Lantai berapa ini?” tanya Na Ri, Chi Yul mengatakan lantai empat.
Aku harap kita berada di lantai empat puluh.” Ucap Na Ri frustasi, Chi Yul menanyakan alasanya. 
Dengan begitu, jika aku jatuh dari sini,  maka aku tidak mungkin masih bisa membuka mataku.” Ucap Na Ri
Chi Yul pikir kakaknya itu gagal tes lagi, lalu menyakinkan kakaknya tak masalah karena masih memiliki adiknya dan memuji kakaknya itu tetap yang terbaik. Na Ri membenamkan wajahnya diatas kasur merasa kalau dirinya itu  yang terburuk  karena m jahat sekali pada mereka berdua dan lebih baik mati saja. Chi Yul binggung melihat tingkah kakaknya, Na Ri pun menyuruh adiknya segera pergi saja. 

Hwa Shin mengemudikan mobil dengan emosinya, Jung Won pun mengendarai mobilnya dengan wajah penuh amarah, lalu keduanya bertemu di persimpangan jalan dan sama-sama membunyikan klakson. Tatapan mereka seperti serigala yang sedang mengamuk.
Saat itu dirumah Na Ri membereskan semua pakaianya ke dalam koper, menurutnya tak bisa tetap di sini sampai Hwa Shin menyerah dan memakai long coatnya dan bergegas pergi keluar. 

Ia melewati toko milik ibu tirinya dan melihat Bum sedang mengambar dan langsung menyalahkan adik bungsunya itu dengan semua yang terjadi padanya. Ibu Tirinya datang bertanya mau kemana selarut ini. Na Ri mengaakan akan bersembunyi untuk sementara waktu jadi tolong jaga Chi Yul lalu pergi dengan membawa kopernya, Ibu tirinya bingung bertanya pada Pyo Bum ada apa dengan kakaknya itu.
bersambung ke part 2 


PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar