Joon Oh
akan membuka bajunya untuk masuk ke dalam mobil. Saat itu Ki Joon melihat
banyak gurita yang menumpuk dalam dalam bajunya, heran kenapa artisnya itu
malah menaruh gurita dalam bajunya. Bang Hee juga membantu mengeluarkan gurita.
Joon Oh memberitahu kalau Sutradara yang menaruhnya.
“Biar
kubawakan pakaian untukmu.Lihat-lihatlah bajunya danpertimbangkan kembali
keputusanmu.” Ucap Bang Hee memohon dan membantu menarikan baju Joon Oh karena
ingin mandi.
Ki Joon
mengeluh karena bajunya sangat menusuk, tapi mau tak mau bersama dengan Bong
Hee menarik baju Joon Oh yang akan melepaskan baju khusus untuk menangkap cumi.
Bong Hee
menahan pintu mobil sebelum Joon Oh menutupnya, meminta maaf dan berjanji tidak
akanbuat kesalahan seperti ini lagi. Joon Oh memberitahu harus mandi dan pergi
ke bandara menyuruh Bong Hee minggir. Tapi Bong Hee tetap tak menyerah tetap
menahan dengan tanganya memohon agar tak memecatnya karena Kalau aku kehilangan
pekerjaan ini, takbisa cari nafkah. Sementara Ki Joon berbicara dengan Byung
Joo.
“Seorang
pengawal bukan hanya jadi sopir saja.Kau harus mengatur tempatnya juga.” Ucap
Ki Joon, Byung Joo hanya diam. Bong Hee memohon karena nanti bisa mati
kelaparan kalau tidak berkerja. Joon Oh seperti tak mau tahu ingin menutup
pintu tapi Bong Hee menahanya begitu kerasa sampai akhirnya terjatuh. Bong Hee
pun panik ingin melihat keadaan Joon Oh.
“Kraau
tidak melakukan tugasmu” ucap Ki Joon memarahi Byung Joo.
Bong Hee
menyakinkan kalau ini jadi stylist nya, Joon Oh berusaha tetap menutup pintu
tapi Bong Hee ternyata cukup kuat seperti sering berolahraga. Bong Hee
menekanya Joon Oh yang tidak bisa memecatnya seperti ini. Joon Oh yakin Bong
Hee tidak akan mati kelaparan... dengan
kekuatannya yang seperti ini lalu meminta agar Byung Joo membantunya.
Akhirnya
Ki Joon menarik Bong Hee agar menjauh dari pintu karena akan bicara pada Joon
Oh. Saat itu pintu mobil ditutup dan Byung Joo mulai melajukan mobilnya. Byung
Joo yang gugup seperti sengaja bolak balik didepan Bong Hee yang terduduk
dengan wajah sedih, Joon Oh bisa melihatnya setelah itu langsung berteriak
marah pada tingkah Byung Joo bukan pergi malah maju dan mundur didapan Bong
Hee.
Di dalam
mobil
Joon Oh
merasa lelah jadi meminta Byung Joo agar mencari makan, lalu pulang, mandi dan
pergi ke bandara. Byung Joo mengerti, lalu berpikir makan sup gurita panas
karena tadi sudah main lumpur. Joon Oh
terlihat sangat muak dengan gurita seketika. Byung Joon meminta maaf karena
lupa sudah menangkap banyak gurita. Ki Joon menelp Joon Oh.
“Bukannya
kau memblokir nomorku?” sindir Joon Oh yang tadi di blokir nomornya oleh Ki
Joon.
“Dia bilang
itu pekerjaan pertamanya.” Kata Ki Joon, Joon On ingin tahu siapa yang
dimaksudnya.
“Bong
Hee. Ini pekerjaan pertamanya dan ini hari pertamanya kerja dan perjalanan
pertamanya ke luar negeri. Hari ini harusnya jadi hari bahagia untuknya. Apa terlalu kelewatan
memecatnya hari ini?” kata Ki Joon membujuk Joon Oh agar tak melakuanya. Joon Oh hanya bisa terdiam lalu mobilnya
terlihat memutar balik.
Joon Oh
kembali dan turun dari mobil dengan mengulurkan tanganya, Bong Hee sedang duduk
tersenyum melihat Joon Oh yang mengulurkan tangan padanya. Joon Oh meminta
kunci mobil Ki Joon karena Penghangatnya
tidak nyala di mobil itu sambil mengomel tidak memperbaiki penghangatnya lalu
bertanya keberadaan mobilnya.
Ki Joon
menunjuk mobil jemputan anak-anak, Joon Oh pikir kalau Ki Joon itu berencana
terus mengemudi mobil kuning itu. Ki Joon merasa kalau Joon Oh sendiri yang
menyuruh agar tak menjual mobil jemputan TK karena mobil itu membuatnya polos.
Joon Oh tak membahasnya lagi pamit pergi dan akan bertemu nanti di bandara.
Bong Hee
ingin mengejar Joon Oh yang pergi, Ki
Joon menahanya menyuruh agar Bong Hee Tidak perlu memanggilnya, menurutnya tidak
tahu alasan Joon Oh bersikap seperti itu tapi yakin kalau Bong Hee tidak memecatnya.Bong Hee
melotot tak percaya kalau dirinya tidak
dipecat lalu mengucapkan terimakasih pada Ki Joon. Ki Joon pun meminta agar menunggu
di mobil karena akan berbicara dengan sutradara, mereka juga harus pergi ke
Legend Town Concert dan akan kesana naik pesawat. Bong Hee terlihat bahagia.
Joon Oh
terlihat tersenyum bahagia kalau Penghangatnya nyala karena Badan mereka bisa
hangat nanti selama kita ke bandara. Byung Joon mengaku sampai sudah
berkeringat dan merasa panas. Joon Oh pikir merasa tidak lihat keringat apapun. Byung Joon pun
hanya bisa meminta maaf. Joon Oh pun menyuruh Byung Joo jalan saja dan seperti
menganti mobil hanya sebagai alasan saja
Di depan
bandara beberapa fans sudah berkumpul seperti menunggu kedatangan para artis.
Reporter Park Seul Gi melaporkan sedang menunggu bintang Legend Entertainment
berangkat untuk konser pertama mereka di
luar negeri.
Seorang
wanita masuk, Reporter Park memberitahu kalau
Ha Ji Ah baru saja tiba lalu mendekat meminta izin untuk wawancara singkat, Ji Ah menolak karena
sudah sangat terlambat.
Reporter
Park beralih pada Seo Joon Oh, mantan leader Dreamers dengan memujinya yang
tampan. Joon Oh sudah siap untuk diwawancara, saat itu wartawan berpindah
perhatikan karena Tae Ho masuk ke bandara dan Joon Oh seperti diabaikan begitu
saja.
“Ini
konser pertamamu di luar negeri.Apa kau sudah siap?” tanya reporte Park
“Ini tur
konser pertama kami di luar negeri.Aku akan berusaha terbaik.” Ungkap Tae Ho.
Reporter Park meminta agar Tae Ho bisa menjaga kesehatan karena mereka sangat
khawatir. Joon Oh berusaha mendekati Tae
Ho agar bisa tersorot oleh kamera.
Yoon So
Hee masih ada didalam mobil menatap dirinya dalam cermin, dengan kalung yang
sebelumnya di pakaian oleh Bong Hee ketika sampai di bandara. Assitantnya
melihat kalung Soo Hee yang miring dan ingin memperbaikinya, So Hee dengan
angkuhnya menyuruh agar tak memeganganya.
Semua
wartawan dan fans terlihat sangat bahagia melihat Soo Hee yang masuk ke dalam
bandara, Reporter Park mencoba untuk
mewawancarainya, dan Joon Oh kembali mendekati So Hee agar bisa tersorot.
Presdir
Hwang dan bersama Tae Ho Hang, Jang Do Pal dan sekertarisnya melihat dari
kejauhanya. Presdir Hwang berpesan pada Presdir Jang agar Berperilakulah yang baik selama ia pergi,
serta Jangan berani-beraninya mengambil uang perusahaan lagi. Do Pal mengerti
dan akan mengingat pesannya. Presdir Hwang memperingatakan kalau Tidak ada
kesalahan kedua lagi, Do Pal mengerti.
Bong Hee
terlihat melonggo melihat pesawat jet pribadi yang akan dinaikinya terlihat
sangat mewah. Ki Joon memanggil Bong Hee. Aga menyiapkan pakaian yang nyaman
untuk Joon Oh karena ingin ganti baju. Bong Hee mengangguk mengerti.
“Satu hal
lagi. Apa Kau pernah naik pesawat?” tanya Ki Joon, Bong Hee mengaku ini
pengalaman pertamanya.
“Kau tahu
orang-orang melepassepatu mereka sebelum naik, 'kan? Lalu Bawakan pakaiannya
kesini.” Perintah Ki Joon, Bong Hee menganguk mengerti.
Setelah
Ki Joon pikir menurutnya Tidak mungkin orang-orang melepas sepatu, tapi
akhirnya mempercayai ucapan Ki Joon dan melepaskan sepatunya dengan melihat
semua interior pesawat yang mewah layaknya sebuah hotel.
So Hee
masuk pesawat sambil menelp mengatakan akan memberitahu kalau sudah kembali
menurutnya tuan Jang dan dirinya hanya perlumembicarakan satu hal. Bong Hee
melihat So Hee yang duduk didepanya seperti terpana karena bertemu dengan
artis.
“Kau
stylist-nya siapa?” tanya So Hee, Bong Hee memberitahu sebagai stylist-nya Seo Joon Oh. So Hee
mengejek dengan bahasa inggrisnya kalau Bong Hee “screwed.”
“Apa
berat pekerjaanmu?” tanya So Hee dingin. Bong Hee mengaku baik-baik saja dan
akan pamit pergi.
”Apa kau
tahu Joon Oh Oppaorang macam apa?” tanya So Hee, Bong Hee mengaku belum terlalu
mengenalnya.
“Berwaspadalah
terhadap Joon Oh Oppa. Jangansampai kehilangan kepercayaannya.Dia itu
berbahaya.” Pesan So Hee seperti penuh arti.
Saat itu
Joon Oh berteriak memanggilnya meminta pakaian karena merasa tak nyaman dengan
pakaian yang digunakanya. Bong Hee pun memberikan pakaian yang sudah
disiapkanya. Joon Oh pun menyapa So Hee
yang sduah lama tak bertemu, So Hee pun
membalasnya dengan menanyakan kabarnya tanpa menatapnya karena sibuk membaca
majalah.
“Aku suka
film-mu dan senang kau sukses.”komentar Jong Oh
“Aku
harus terus bekerja keras supayatidak bernasib sama sepertimu.Kau takkan pernah
tahu kapan rodaberputar dalam industri hiburan ini.” Ungkap So Hee. Joon Oh
terdiam mendengar ucapan So Hee mengingat kejadian sebelumnya.
So Hee
seperti masih menjadi artis baru, Joon Oh datang masuk ruang make Up meminta
naskah untuk menghafal Bagian 80 Adegan 7. So Hee akan keluar ruangan karena
Joon Oh harus bersiap-siap. Joon Oh bertanya mau kemana So Hee dengan
berpakaian seperti itu, karena tidak punya stylist jadi menyuruhnya untuk duduk
saja karena sebentara lagi akan selesai. So Hee pun duduk kembali.
“Apa aku
akan menjadi sukses sepertimu?” ucap So Hee yang melihat Joon Oh sudah sukses
dengan karirnya.
“Jangan
khawatir. Kau akanjadi lebih sukses dariku.” Ungkap Joon Oh yakin.
Joon Oh
akhirnya dengan senyumanya memberitahu So Hee kalau tidak akan berubah
sepertinya, jadi tak perlu khawatir karena So Hee itu tidak akan terlupakan. So Hee hanya diam
saja, Joon Oh melihat Bong Hee yang melepaskan sepatunya merasa heran lalu
keluar dari kabin pesawat itu berganti baju. Soo Hee mangaku kalau Ki Joon yang
menyuruh untuk melepaskanya.
Joon Oh
masuk ke dalam bagian toilet, tanpa menutupnya meminta celananya. Bong Hee
memberikanya dan Joon Oh langsung melepaskan celananya tanpa ragu, Bong Hee
panik langsung bersembunyi dibalik toilet merasa heran Joon Ho yang bisa melepas celananya padahal baru pertama bertemu.
“Aku
meminta pakaian yang nyaman,tapi dia memberiku turtleneck.Dia memberiku pakaian
yang tidak nyaman.Aku seharusnya tidak mempekerjakan seseorang tanpa
pengalaman.” Keluh Joon Oh kesal merasa dirinya yang memang terlalu baik.
Bong Hee
yang mendengarnya memilih untuk tak mendengarnya dengan mengeluarkan ponsel
mengirimkan pesan pada ibunya, “Ibu, aku sudah di pesawat sekarang. Sampai
jumpa, Ibu.” Bong Hee
yang tak tahan mendengar keluhan Joon Oh memilih untuk melihat ruangan lainya,
lalu dikagetkan dengan pria dan wanita yang sedang berciuman.
Ji Ah melihat
Bong Hee lalu menariknya dan menuduh kalau baru saja merekam mereka, Bong Hee
binggung. Sementara Tae Ho mengelap bibirnya dengan tissue setelah berciuman
dengan Ji Ah. Ji Ah
yakin kalau Bong Hee itu pasti sedang merekam mereka, Bong Hee mangaku kalau
hanya melihatnya saja. Ji Ah meminta agar melihat ponselnya, Bong Hee
memberitahu kalau sedang mengirimkan pesan pada ibunya. Ji Ah tak percaya
mengambil ponsel milik Bong Hee.
Tae Ho
langsung bertanya siapa Bong Hee, Bong Hee mengenalkan diri sebagai stylist-nya
Seo Joon Oh. Tae Ho tahu kalau Kyung Ran stylist-nya Joon Oh. Bong Hee
mengatakan kalau Kyung Ran tak lagi berkerja dan dirinya sebagai stylist
barunya. Joon Ho melihat Bong Hee langsung datang menghampirinya.
“Hei apa
yang kau lakukan?Turtleneck-nya tambah membuat kulitku sakit.” Keluh Joon Oh,
Tae Ho memastikan kalau Bong Hee itu memang stylistnya. Joon Oh membenarkan, Tae Ho tak
percaya kalau wanita itu memang benar stylishnya.
“Darimana
kau dapat ini? Apa Kau punya pakaian yang seperti ini?” ucap Joon Oh menunjuk
pakaian yang dipakai Tae Ho, Bong Hee mengeleng sambil meminta maaf. Akhirnya
Ji Ah memastikan tidak ada video yang direkam pada Ponsel Bong Hee.
Ji Ah
melihat Joon Oh yang datang menyapnya dengan melihat kulitnya yang menjadi
lebih tua menurutnya perlu perawatan kulit. Joon Oh kesal karena Ji Ah baru
saja mengejeknya lalu meminta pakaian yang lain. Bong Hee terlihat bingung karena sebelumnya Ji Ah bercumbu dengan Tae Oh lalu mengoda Joon Oh.
Tiga
artis lainya masuk, seperti Cao Lu terlihat sedang berseru dengan dua anggota
lainya. Ho Hang memberitahu jadwal kalau pada hari kedua harus bangun jam 7
pagi, setelah sarapan menghadari sebuah acara. Presdir Hwang mengeluh bertanya
kenapa harus datang ke acara tersebut.
“Ini
permintaan dari MenteriLuar Negeri sendiri.” Jelas Ho Hang, Presdir Hwang
bertanya apakah mendapatkan uang kalau hadir. Ho Hang mengatakan tidak tapi
mungkin nanti.
“Kapan? Apa
Setelah aku mati?” ucap Presdir Hwang marah, Ho Hang panik meminta agar Presdir
tak berkata seperti itu.
Presdir
Hwang melihat anggota girl bandnya dengan menawarkan minum, Cao Lu meminta
Kopi. Lalu Presdir Hwang menanyakan dua member lainya, Cao Lu meminta agar Jangan berikan mereka apapun
karena menurutnya tidak pantas mendapatkannya. Ho Hang merasa Cao Lu itu jahat
dan akan membawakan air putih.
Pesawat
pun mulai mengudara, Presdir Hwang menjamu para artisnya pada bar di dalam
pesawat, Joon Oh seperti yang paling telat datang, Lee Yeol memanggil Joon Oh
agar bisa bergabung, Joon Oh pun langsung duduk disamping Lee Yeoul dan Ki
Joon.
Presdir
Hwang menuangkan wine pada Lee Yeol lebih dulu, Ki Joon menatap sinis ke arah
Ji Ah yang menyuapkan buah pada Tae Ho, seperti memilki rasa cemburu. Joon Oh memberitahu Presedir Hwang kalau ingin
minum juga. Presdir Hwang tak mengubrisnya.
“Kau sudah
bekerja keras selama setahun dan harus merajai semua tangga lagu.”ucap Presdir
Hwang ramah.
“Akan
kuusahakan. Joon Oh Hyung juga merekam album.” Ucap Lee Yeol, Joon Oh
memberitahu telah menulis banyak lagu juga. Presdir Hwang seperti tak peduli
lalu meminta Lee Yeol memutarkan lagu barunya.
Lee
Yeol akhirnya memutarkan lagu walaupun terlihat canggung karena Presdir Hwang
terus mengabaikan Joon Oh. Presdir Hwang pun memberikan minuman untuk Tae Oh,
Tae Oh merasa dirinya sebagai artis terkemuka jadi meminta agar mencarikan
stylist baru, yaitu Jung Yoon Gi. Predir Hwang tak masalah akan
mempekerjakanya.
“Untuk
pertama kalinya Tae Ho dapat peran
utama, reputasi jeleknya Dreamers di masa lalu akan sirna selamanya. Setelah kau menandatangani kontrak
baru dan merilis album itu pasti akan jadi hadiah bagus untuk penggemarmu.”
Ungkap Presdir Hwang penuh harapan. Lee Yeol memberitahu kalau lagunya akan
siap diputar.
Predir
Hwang pun ingin mendengarkannya, Semua terdiam saat mendengarkan intro dari
lagu yang diputar Lee Yeon.
Flash Back
Joon Oh
mendengarkan intro lagu yang sama dalam ruang studio. Seperti ketiganya masih
bersatu menjadi anggota Dreamers, lalu memuji pencipta lagu mereka yang
berkerja dengan baik. Tiba-tiba pria itu mengangkat tangan karena ingin menyampaikan
sesuatu dan kalau tidak bisa melakukan
ini lagi.
“Lagunya
mirip dengan lagu si brengsek itu, kan? Ini bukan lagu utama, 'kan?” kata
Presdir Hwang terkejut. Lee Yeol mengaku
sedang memikirkannya. Joon Oh terlihat menahan amarahnya
“Hyung, maaf...
Hanya itu yang bisa kita lakukan untuk
mengenang dia.” Kata Lee Yeol pada Joon Oh,
Akhirnya Joon Oh pun memilih untuk keluar dari bar dan pamit pada
Presdir Hwang tak sengaja menabrak pramugari yang sedang membawa minuman.
Kapten
pesawat memberitahu kalau mereka sedang
mengalami zona turbulensi, jadi meminta agar kembali ke tempat duduk dan Kenakan
sabuk pengaman. Bong Hee dalam ruangan pakaian Joon Oh kebingungan karena
pesawat terus saja goyang.
Joon Oh
melempar jaketnya agar Bong Hee mencuci jaketnya, Bong Hee binggung bertanya
apakah Pesawatnya goyang-goyang begini. Joon Oh balik bertanya kalau Apa ini
pertama kalinya naik pesawat? Bong Hee membenarkan, Joon Oh tak percaya kalau
Bong Hee baru pertama kali naik pesawat lalu menanyakan baju yang harus
dipakainya, Bong Hee menyarankan satu baju.
Bong Hee
sedang menunggu di lorong, Predir Hwang keluar dari bar dan Ji Ah pun keluar,
Ki Joon memanggilnya memberikan sebotol obat dan berpesan agar jangan diminum
terlalu banyak. Ji Ah mengerti, Bong Hee hanya melihat keduanya seperti sangat
dekat. Ji Ah pun menyapa Bong Hee yang kembali bertemu. Presdir Hwang masuk ke
bagian depan pesawat dengan berbaring merasa Hidup memang tak gampang.
Lee Yeol
berbicara pada Joon Oh diruangan lainya, menjelaskan kalau tidak berusaha untuk menyakiti perasaannya,
jadi meminta agar Jangan salah paham.
Joon Oh terlihat marah ingin tahu alasan Lee Yeol menulis lagu seperti itu. Saat itu Tae Ho datang melihat dari depan pintu.
“Lee
Yeol... Katakan saja... bahwa Lagu itu.Kau menulisnya... untuk Joon Oh Hyung
hidup denganrasa bersalah selama sisa hidupnya.” Ungkap Tae Ho, Joon Oh melotot
kaget mendengarnya.
Kapten
melihat kalau Awannya makin gelap saja. Co. Pilot bertanya apakah Kapten belum
pernah mencoba sebelumnya. Kapten pikir mereka harus naik ke atas. Co Pilot
memberitahu kalau mereka akan naik ke level 300 lalu menaikan tuas stir kemudi
pesawat.
“Request
flying flight level 300 karena keadaan
cuaca.” Ucap Co Pilot mulai menaikan ketinggian untuk menghindari awan.
Ho Hang
yang duduk menarik Presdir Hwang karena terjadi guncangan jadi harus mengenakan
sabuk pengaman. Predir Hwang merasa tak masalah karena Tidak ada sabuk pengaman
dan sudah melepaskannya. Bong Hee dalam toilet kebinggungan karena pesawat
terus berguncang dan ingin buru-buru mencuci baju Joon Oh.
Kilat dan
awan hitam seperti mengeliling pesawat, Ho Hang makin panik karena melihat
kilatan petir dari jendela. Presdir Hwang merasa tak khawatir dan yakin kalau Pesawat
ini tidak akan jatuh karena dibeli dengan harga mahal.
“Kenapa
kita bisa dibubarkan? Lalu Salah siapa itu?” ucap Tae Ho menatap Joon Oh
seperti menyindirnya, Lee Yeol menghindari pertengkaran meminta agar mereka
membicarakan lagi nanti saja.
“Tidak
perlu.... Jadi Apa yang ingin kau katakan?” kata Joon Oh menantangnya.
“Kudengar
kau ikut perjalanan ini untuk memperpanjang kontrakmu. Dan kau mengambil hati
pihak agensi buat bisa merilis album.
Dan apa Kau mau menulis sebuah lagu? Kau pikir siapapun bisa membuat lagu? Kau
hanya suka memanfaatkan orang lain, kan? Kau sampai membuatku takjub.” Ucap Tae
Ho menyindir.
Lee Yeol
merasa ucapan Tae Ho sudah kelewatan, Tae Ho merasa tak salah dengan
mengingatkan yang dilakukan Joon Oh
yaitu membunuh seseorang dan Jae Hyun meninggal karena Si brengsek Joon
Oh.
Flash Back
Jae Hyun
mengaku terlalu stres dan merasa
seolah-olah aku bisa mati karena stres. Joon Oh dengan sombongnya menyuruh Jae
Hyun agar mati saja sambil mengumpat seperti tak peduli sama sekali.
Kapten
kembali memberikan peringataan pada penumpang pesawat agar kembali duduk dan
mengenakan sabuk pengaman. Ho Hang makin
panik memberitahu kalau ada badan dan memintanya agar kembali duduk saja.
Presidr Hwang mengumpat dengan yakin kalau pesawat ini tidak akan jatuh. Ho
Hang meminta agar Presdir memakai sabuk pengaman. Ki Joon tertawa dengan Presdir Hwang mengejek Ho Hang
itu penakut.
Seperti
terjadi hujan es dan akhirnya balik-balik disayap terbakar. Ji Ah masuk dalam
ruangan dibuat binggung dengan suasana menegang antara mantan anggota Dreamers
lalu menyuruh mereka untuk duduk. Pesawat terus bergoyang, bahkan lampu
berguncang dengan sangat keras.
Joon Oh
melihat dari jendela kalau bagian pesawat ada yang terbakar, Ji Ah makin panik
karena dalam pesawat terus berguncang seperti terjadi gempa bumi. Tae Ho merasa
kalau ini tanda karena ada... tamu yang
tidak diinginkan naik pesawat ini. Lee
Yeol binggung dimana sabuk pengaman, Ji Ah berteriak panik Tidak ada sabuk
pengaman di sini!
Joon Ho
menyuruh duduk saja, Ji Ah berteriak kalau mereka yang harus duduk. Tae Ho
meminta agar Ji Ah tak panik dengan yakin kalau pesawat tak mungkin jatuh. Joon
Oh terus meminta agar Ji Ah berpeganganya, Ji Ah memberitahu sudah duduk dan
berpegangan dari tadi. Joon Oh berteriak menyuruh Ji Ah tak berteriak.
Bong Hee
masih dalam toilet terjatuh dengan tangan tercelup ke dalam bagian toilet. Ho
Hang pun mencoba menyelamatkan diri dengan membungkukan dan dan meletakan kedua
tangan di belakang lehernya. Ki Joon yang melihatnya merasa Ho Hang seperti
baru pertama kali naik pesawat, merasa yakin kalau semua ini hanya disebabkan oleh
arus udara saja. Presdir Hwang terus tertawa melihat sekretarisnya yang
terlihat lucu.
Tiba-tiba
Pesawat berguncang dengan hebat, Presdri Hwang dan yang lainya berguling ke
arah kiri, alat bantu pernafasan pun keluar dari atap. Bong Hee dalam toilet
berteriak meminta tolong, Ji Ah pun terlempar lalu tak sadarkan diri. Semua
panik mencoba merayap melihat keadaan Ji Ah.
Co pilot
memberitahu mesin nomor dua terbakar tanda peringatan terlihat dilayar, mereka
seperti mencoba menurunkan pesawat. Presdir Hwang yang terkejut seperti dibuat
binggung lalu melihat bagian pesawat yang terbakar. Ki Joon mengingat dengan Ji
Ah langsung berjalan ke sisi ruangan lainya.
Botol
wine mulai berjatuhan, Lee Yeol mencoba menyadarkan Ji Ah. Joon Oh melihat
lampu yang akan jatuh langsung melindungi keduanya dengan bantal. Co pilot
berusaha mengurangi kerusakan tapi tak berhasil malah membuat Joon Oh dkk terpental.
Pilot pikir mereka ikuti tindakan darurat umum. Co Pilot pun menyebut “Mayday.
Mayday. Mayday.”
Pesawat
seperti menukik ke arah bawah dengan cepat, Tae Ho berteriak agar menghentikan
leluconn itu. Ki Joon akhirnya datang langsung histeris melihat Ji Ah yang tak
sadarkan diri, Bong Hee berteriak agar meminta diselamatkan berusaha membuka
pintu toilet.
Saat itu
melihat Soo Hee yang duduk ketakutan, Bong Hee meminta agar menunggu karena akan
mencari tahu apa yang terjadi. Co pilot melaporkan “HL0079. We're in a dive! Pesawat
kita jatuh.” Lalu menarik tuas dari pesawat. Guncangan
terus terjadi, Bong Hee bisa melihat kearah jendela begitu semua yang ada
diruangan lain dan tanda peringatan. Lee Yeol berteriak dan kembali teringat
saat tahu 2012 dengan poster anggota Dreamers.
Sementara Presdir Hwang berbicara di telp menanyakan apa yang dikatakan
Jae Hyun lalu mengumpat kalau seharusnya mencoba membujuk dia.Ki Joon
mengingat saat duduk disamping Ji Ah
memberitahu akan memiliki manajer baru mulai besok. Ji Ah kaget bertanya
alasanya, lalu berpkir kalau karena hal
itu. Ki Joon tak membahasnya dengan melirik pada Byung Joo yang menyetir, lalu
mengalihkan dengan memasangkan sabuk pengaman untuk Ji Ah dan meminta agar
memakai sabuk pengamannya.
Tae Joo
memberitahu dari telpnya lalu terlihat kebinggungan, Soo Hee yang duduk didepan
toilet teringat terjebak dalam kemacetaan akhirnya keluar dari mobil dan
berjalan kaki. Joon Ho berpegang pada kursi mengingat saat semua anggota tim
sudah berkumpul dan mengajaka agar mereka sekarang.
Ketika
mereka masuk terdengar suara seperti benda yang jatuh, Semua dikejutkan dengan
melihat Jae Hyun yang jatuh bunuh diri diatas mobil dengan bagian kepala penuh
luka. Joon Oh benar-benar shock dan menangis, begitu juga Presdir Hwang. So Hee
menangis histeris melihat Jae Hyun mati depan matanya.
Pesawat
akhirnya masuk ke dalam air, dua pilot langsung menutup wajah mereka. Dorongan
air yang kuat pun masuk ke dalam pesawat, semua seperti terdorong dari
tempatnya dan seperti hayut terbawa derasnya air. Semua melayang dalam pesawat
yang sudah terendam oleh air.
penasaran..
BalasHapus