Bong Hee
menahan darah Ji Ah agar tak banyak keluar, Ji Ah pikir tak perlu melakukan
karena terlihat seperti pasien sungguhan. Bong Hee pikir tak ada yang salah
kalau memang menderita sakit tapi tapi menutupinya itu salah.
Di depan
Joon Oh meminta agar Lee Yeol terus bicara. Lee Yeol menceritakan Saat masih kecil,terluka saat mendaki gunung
dengan neneknya, lalu neneknya menghentikan pendarahan itu dengan semacam
rumput. Joon Oh ingin tahu rumput jenis apa.
“Aku
tidak tahu namanya, tapi akan tahu saat melihatnya.” Ucap Lee Yeol. Joon Oh
menduga-duga rumput itu ada di hutan ini. Lee Yeol merasa kalau ada rumput
semacam itu.
“Kita
harus mencarinya dan harus berusaha.” Kata Joon Oh, Bong Hee yang mendengar
keduanya mengatakan kalau akan ikut dengan mereka.
Joon Oh
melihat ke arah So Hee yang duduk sendirian seperti tak memiliki harapan hirup,
lalu mencoba bicara tentang situasinya sekarang jadi harus masuk ke hutan maka
hanya berdua dengan Ji Ah jadi harus merawatnya. So Hee memilih untuk
mengabaikanya.
“Lihat
aku, So Hee... Lihat dan jawab aku. Jawab aku!” teriak Joon Oh
So Hee
melirik pada Joon Oh ingatanya kembali saat peti Jae Hyun ingin dikremasi dan
berteriak histeris tak rela melepaskanya. Joon Oh datang ingin melihatnya. Ia
berteriak menyalahkan Joon Oh yang sudah membunuh Jae Hyun.
“Apa Kau
kira hanya kau korbannya? Ini juga berat bagiku dan juga sulit bagiku.Dia
terluka saat berusaha menyelamatkanmu tadi. Kau bertanggung jawab atas lukanya.
Bagaimana jika dia terus berdarah?” ucap Jooh Oh meminta agar So Hee menatap
dan bicara padanya. Bong Hee meminta Joon Oh menjauh karena akan bicara dengan
So Hee.
“So Hee,
kau mengerti situasi ini jadi Kami harus masuk ke hutan,mencari obat untuk
menghentikan pendarahan Ji Ah.Sementara kami mencarinya, kau harus merawat Ji
Ah. Bisakah kau melakukannya?Jika kita tidak berusaha, Ji Ah akan mati. Kau
tidak mau dia mati,kan?” ucap Bong Hee memberikan perngertian
“Bagaimanapun
juga,kita semua akan mati di sini.Kita di pulau tidak berpenghuni.” Ucap So Hee
benar-benar putus harapan
“Kau
benar... Mungkin saja kita mati di sini tanpa pernah diselamatkan.Tapi,aku akan
melakukan apa pun demi bertahan hidup.Aku tidak akan putus asa atau melarikan
diri karena takut dan akan bertahan hidup.Aku akan mencoba apa saja demi
bertahan hidup.Jika tidak bisa, maka aku akan mati.Jadi, So Hee, jangan
menyerah dan berusahalah bertahansampai saat itu tiba.” Jelas Bong Hee
menyakinkan.
So Hee
menatapnya, Bong Hee mengajak So Hee agar
saling percaya dan melindungi.
Saat itu
Bong Hee sudah duduk didalam mobil dengan Jaksa Cho dan temanya seperti pergi
kesuatu tempat, saat ada di pinggir danau melihat seorang pria masuk dan Jaksa
Cho serta sopir keluar. Bong Hee bertanya siapa pria itu dan dimana pimpinan.
“Dia
tidak akan datang... Aku Jaksa Yoon Tae Young dan juga kakak Yoon So Hee.”ucap
Tae Young memberikan kartu namanya, Bong Hee terdiam seperti ingatanya kembali
terulang.
Flash Back
So
Hee bertanya apakah Bong Hee memercayai
orang lain. Bong Hee mengaku harus percaya Atau akan kesepian. So Hee pun
menyuruh Bong Hee pergi ke hutan. Bong Hee mengucapkan terimakasih dan meminta
agar menjaga Ji Ah. Sebelum pergi So Hee memanggil Bong Hee.
Bong Hee
seperti tak percaya didepanya adalah kakak So Hee dan menanyakan alasan
menemuinya. Tae Young dengan berat hati memberitahu kalau adiknya itu sudah
mati dan Lebih tepatnya, dia dibunuh di pulau itu. Bong Hee kaget mengingat
kembali saat bertemu bersama So Hee.
Flash Back
So Hee
menceritakan kalau kakaknya pernah memberikan sebuah kalung dan membelikan dengan
gaji pertamanya tapi menghilangkannya di hutan. Jadi kalau memang menemukannya,
meminta agar So Hee membawakan untuknya.
Bong Hee berjanji akan membawa kalau menemukanya.
Tae Young
memberitahu kalau Kalung yang dikenakan Bong Hee adalah hadiah yang diberikan
kepada adiknya, jadi memakai kalung milik So Hee menurutnya keduanya cukup
dekat di pulau itu.
“Apa Kau
tahu siapa pembunuh adikku? Apa Kau ingat siapa pembunuh adikku? Dia
satu-satunya adikku. Sebagai seorang kakak, aku tidak berbuat banyak untuknya. Aku
ingin melakukan banyak hal untuknya. Dia sangat istimewa bagiku.” Ucap Tae
Young, Bong Hee terlihat masih shock.
“Dengar,
Bong Hee... Aku tahu ini sulit mengingatnya. Akan tetapi, bisakah kau
memercayai dan menurutiku? Aku akan
membantumu mengingatnya.” Kata Tae Young, Bong Hee terdiam.
So Hee masih menekan bagian luka Ji Ah agar tak banyak mengeluarkan pendarahan. Bong
Hee dkk mencoba mencari daun yang dicari Lee Yeol tapi tak menemukanya, Joon Oh
ingin tahu bentuknya, Lee Yeol memberitahu warna merah dan tinggi, tak ada buah
berinya serta panjang serta tajam. Joon Oh binggung tumbuhan apa yang bentuknya
panjang dan tajam, Lee Yeol menambahkan kalau Bentuknya seperti gergaji.
Sementara
Ki Joon bersama dengan Presdir Hwang serta Ho Hang berjalan di hutan agar
menemukan korban lainya. Mereka terus berjalan menyakian kalau jalan mereka
sudah benar.
Tiba-tiba
awan berubah menjadi menghitam, So Hee sempat panik melihatnya lalu hujan
semakin deras. Joon Oh masih terus mencari measa kalau penjelasn belum cukup
jadi meminta Lee Yeol mengambarnya. Lee Yeol mengambar di atas tanah yang belum
basah berntuk daun bergerigi seperti
gergaji.
“Aku tidak
yakin itu buah atau bunga, tapi itu seperti urochordata.” Ucap Lee Yeol,
keduanya binggung menyebut nama yang asing,
Akhirnya
mereka berpencar agar bisa mencarinya. Joon Oh merasa hanya Bong Hee yang
mengerti bentuk bunganya. Bong Hee pikir cari saja sesuatu yang mirip "urochordata"
dan gergaji. Ki Joon yang khawatir
berteriak memanggil Ji Ah dan Joon Oh.
Ho Hang
yang ketakutan merasa mereka sudah jatuh berjalan, lebih baik kembali mencari setelah hujan
reda. Ki Joon merasa kalau belum terlalu jauh berjalan menyuruh mereka pergi
saja karena akan terus mencari. Keduanya
merasa kalau akan mati kalau sampai tersesat di hutan tanpa makanan dan kembali
ke tempat Tae Oh.
Angin
semakin bertiup kencang seperti hujan disertai badai, kayu yang dibangun Bong
Hee mulai jatuh. So Hee tak bisa bertahan
memilih untuk meninggalkan Ji Ah dengan membawa ikan dan juga botol air minum.
Ki Joon dengan kopernya berteriak memanggil Ji Ah dan masuk seperti dalam
perkebunan.
Lee Yeol
akhirnya menemukan tanaman yang dicarinya lalu berterikan memanggil Joon Oh dan
Bong Hee,kalau tanaman itu ada didekat batu
sambil berlari ingin menemui keduanya tapi malah membuatnya terjatuh
dalam jebakan.
Joon Oh
pun berlari lalu menemukan tanaman dekat batu, tiba-tiba kakinya terdiam
merasakan kalau menginjak sesuatu dan melihat kalau itu Ranjau darat. Bong Hee
akhirnya datang bertanya apakah sudah menemukanya karena harus cepat kembali.
“Aku
menemukan rumputnya, tapi...” ucap Joon Oh panik, Bong Hee tak ingin banyak
omong kosong meminta agar menunjukan tanamanya karena harus menemukannya dan
segera kembali.
“Aku menemukannya,
tapi aku menginjak ranjau darat.” Kata Joon Oh, Bong Hee berpikir kalau Joon Oh
itu menginjak lipan (dalam bahasa korea pengucapan terdengar sama)
Joon Oh
menegaskan kaalu Aku menginjak ranjau darat, bukan lipan. Tapi Bong Hee masih
berpikir kalau binatang itu pasti hidup dihutan, Joon Oh berteriak kalau menginjak ranjau
darat yaitu Benda yang bisa meledak itu. Bong
Hee melonggo mendengarnya lalu meminta agar mengeser kakinya. Joon Oh
panik karena Bong Hee tidak bisa menjinakkannya.
Presdir
Hwang akan kembali ke pantai tapi seperti tak yakin kalau itu jalan yang benar.
Ho Hang merasa yakin dan meminta agar percaya mengikutinya. Presdir Hwang merasa tidak melihat
dahan-dahan ini tadi. Ho Hang yakin kalau arahnya sudah benar jadi lebih baik
ikut saja denganya karena pandai mencari arah. Tiba-tiba Presdir Hwang panik
melihat ular dibelakang Ho Hang.
Ho Hang
berpikir kalau Presdir Hwang itu lapar lagi,
jadi mereka akan kembali untuk makan daging jadi meminta untuk jangan
banyak mengeluh. Presdir Hwang memberitahu kalau ada ular dipundak Ho Hang, Ho
Hang pun tersadar melihat bagian pundaknya sudah ada ular seperti siap
mengigitnya.
Joon Oh
masih menginjak ranjau lalu menyuruh Bong Hee pergi, Tapi Bong Hee pikir tidak
bisa membiarkan sendirian. Joon Oh
menujuk tanaman di ujung jalan menyuruh agar Bong Hee mengambil dan merawat Ji
Ah, karena tujuany pergi ke hutan untuk mencari tanaman itu. Bong Hee masih
mengkhawatirkan Joon Oh.
“Bantulah
Ji Ah dahulu. Aku akan menyelesaikan ini. Cepat pergi.” Ucap Joon Oh, Bong Hee mengambil beberapa tanaman untuk
mengobati Ji Ah
“Aku
tidak pernah menyangka ini terjadi kepadaku dan tidak bisa mengangkat kakiku
sendiri” keluh Joon Oh.
Bong Hee
akan pergi berjanji akan segera kembali, Joon Oh menarik Bong Hee dan
menyuruhnya lekas pergi, Bong Hee akan pergi dan kembali ditarik Joon Oh untuk
menyuruhnya cepat pergi. Akhirnya Bong Hee benar-benar pergi meninggalkanya.
Joon Oh tak percaya Bong Hee cepat pergi padahal berpikir kalau akan selama 10
detik, ia pun hanya berteriak putus asa karena membuat keadaanya seperti ini.
Ki Joon
masih terus berteriak mencari Ji Ah dan Joon Ah tanpa sadar melewati lubang
yang didalamnya ada Lee Yeol yang tak sadarkan diri. Terpal yang menjadi atap
di pinggir pantai akhirnya terbang terbawa angin. Sementara Bong Hee masih
terus berusaha kembali.
Presdir
Hwang yang ada di hutan panik melihat Ho Hang terkena patukan ular, Ho Hang
pikir tidak akan selamat jadi menyuruh Presdir Lee pergi karena kalau mengikuti
jalan maka akan melihat pohon itu.
Presdir menegaskan aklau akan menyelamatkan nyawa sebagaimana kakak Ho
Hang menyelamatkannya.
Bong Hee
terdiam melihat dua pria yang ada didepanya seperti mengingat keduanya adalah
Presdir dan assitantnya. Presdir Hwang tak mengenal Bong Hee bertanya apakah
tinggal di hutan, Bong Hee terlihat masih shock karen amemukan korban selamat.
Presdir Hwang senang karena berpikir ini bukan pulau tidak berpenghuni tapi
bertemu dengan manusia lain lalu mengajak Ho Hang pergi bersama.
“Nona,
temanku ini...Ular.... berbisa...” ucap Presdir Hwang mengunakan bahasa isyarat
karena merasa Bong Hee adalah penduduk sekitar.
“Ya.
Seekor ular mematuknya dan bisa-nya telah menyebar.” Kata Bong Hee, Presdir
Hwang senang karena Bong Hee bisa mengerti ucapanya lalu tersadar kalau Bong
Hee bisa bahasa Korea berpikir kalau sekolah dalam hutan.
“Halo,
Presdir Hwang... Aku adalah Stylist baru Joon Oh, Ra Bong Hee.” Ucap Bong Hee,
Presdir Hwang melonggo.
Joon Oh
yang terjebak dalam ranjau darat ingin buang air besar dan ingin berjongkok
tanpa mengerakan kakinya, saat membungkuk dan melihat kearah belakang seperti
sosok orang yang berjalan dibelakangnya. Ki Joon sudah lewat dan kembali langsung
berlari memeluk Joon Oh karena berhasil menemukanya.
Sementara
Joon Oh yang menginjak ranjau berusaha untuk mendorongnya agar menjauh tapi Ki
Joon yang bahagia ingin memeluk Joon Oh yang masih hidup. Joon Oh memberitahu kalau sedang menginjak
ranjau darat. Ki Joon yang bahagia berkomentar itu bagus. Joon Oh kembali
mengulangi ucapanya kalau menginjak ranjau darat.
Ki Joon
mulai panik, Joon Oh memohon agar bisa mengantikanya karena kakinya terasa
sakit dan ingin buang air besar. Ki Joon melihat dibagian bawah kaki Joon Oh
agar membereskanya, lalu memastikannya kalau memang itu ranjau darah. Joon Oh
kesal sendiri karena sudah berkali-kali mengatakanya. Ki Joon
menyuruh Joon Oh agar tak bergerak, Joon Oh pikir sedari tadi hanya diam lalu
panik karena Ki Joon mengeser batu. Ki
Joon kembali memberitahu kalau itu memang ranjau darat. Joon Oh makin frustasi
mendengarnya.
Bong Hee
dan Presdir Hwang memapah Ho Hang meminta agar bertahan karena sudah dekat
dengan tempat berteduh. Presdir Hwang bertanya apakah akan bisa mendapatkan
solusi setibanya di sana. Bong Hee pikir bisa menyayat kulit di sekitar gigitan
ular untuk membuang bisa dan membakar lukanya agar berhenti berdarah.
Presdir
Hwang mendengarnya tak yakin Bong Hee itu seorang stylish karena bicara tentang
menyayat dan membakar kulit semudah itu. Ho Hang yang pesimis merasa tidak akan
berguna karena gigitan Bisanya akan cepat menyebar karena dekat dengan
jantungnya jadi lebih baik mereka saja yang pergi dan meninggalkanya.
Presdir
Hwang menyuruh Ho Han diam karena sekarang masih bisa bertahan. Ho Hang tetap
merasa tidak akan selamat.
Ki Joon
menceritakan Dahulu petugas medis di militer, jadi, tahu banyak soal dan melihat ini ranjau darat yang sangat tua
jadi Mungkin sudah lebih dari 80 tahun terkubur. Joon Oh pikir sudah siap
mental mendengarkanya, Ki Joon meminta Joon Oh mengangkat kakinya karena kemungkinan
besar tidak akan meledak.
“Apa Kau
sudah gila? Bisa-bisanya kau menyuruhku mengangkat kakiku dari ranjau darat?”
teriak Joon Oh kesal
“Aku tahu
karena petugas medis sewaktu wajib militer dahulu.” Ucap Ki Joon meyakinkan,
Joon Oh malah heran karena petugas medis yang mengetahui tentang ranjau darat.
“Peluangnya
untuk tidak meledak sekurangnya 70 persen.” Kata Ki Joon, Joon Oh ingin tahu apabila
nanti meledak.
“Jika
meledak, kau akan cedera dan juga akan mengalami pendarahan.” Jelas Ki Joon.
Joon Oh
sudah bisa menduganya, lalu meminta agar Ki Joon menjinakkannya. Ki Joon pikir tak
mungkin mantan petugas medis menjinakkan
ranjau darat. Joon Oh kesal karena dulu sebagai anggota drumben militer, tapi
pernah melakukan semuanya bahkan bisa membangun barak. Ki Joon pun akan
menghitung sampai tiga agar Joon Oh mengangkat kakinya.
Keduanya
yang sama-sama panik, malah saling menyalahkan karena Joon Oh akan mengangkat
kaki dihitungan ketiga. Ki Joon membungkung bersauah mengangkat kaki Joon Oh,
saat itu Joon Oh melihat isi tas Ki Joon membawa shampo, Ki Joon heran melihat
Joon Oh dalam keadaan genting dan juga hujan masih bisa melihat botol shampo.
Joon Oh
melihat sebuah botol obat, lalu
memastikan kalau itu adalah obat Ji Ah. Ia pikir tidak seharusnyamembantunya,
menunjuk jalan untuk luru akan melihat pantai dan mencari bagian yang dibentuk
seperti pondok. Ki Joon langsung berlari tanpa pamit. Joon Oh berteriak agar Ki
Joon segera memberikan obat padanya.
Salah
satu bagian kayu akan jatuh mengenai Ji Ah, So Hee yang sebelumnya kabur
akhirnya kembali menahan kayu sebelum jatuh menimpa Ji Ah. Bong Hee datang langsung
membantu menanhanya dan berteriak pada Presdir Hwang agar menolong, Ho Hang
yang lemas pun dibiarkan di pinggir pantai.
Bong Hee
mencoba menyadarkan Ji Ah, lalu meminta Presdir Hwang menolong Ho Hang yang
terkapar di pinggir pantai. Presdir Hwang sadar kalau membiarkan Ho Hang dan
menariknya ke bagian dalam seperti gua.
Sementara
Ki Joon memanggil Ji Ah harus terjebak dan tertimpa pohon kelapa yang terkena
petir, bahkan terbakar. Obat yang dibawa Ji Ah pun sempat terkena api, tapi
dipadamkan dengan pohon kelapa lain yang jatuh.
Saat itu Tae Oh datang melihat Ki Joon yang terkapar, Ki Joon
memberitahu Joon Oh dan Ji Ah masih
hidup.
So Hee
yang menahan kayu dibagian depan malah tertimpa kayu lainya, semua pun
mengotong So He untuk masuk ke dalam gua. Saat itu Ki Joon dan Tae Ho akhirnya
datang dan langsung menolong So Hee. Ki Joon berlari melihat keadaan Ji Ah yang
sudah mengunakan tanaman untuk menahan darahnya.
Tae Ho
menanyakan keadaan So Hee, So Hee menatap Tae Ho seperti mengingatkan saat di
hutan Tae Ho yang sengaja mencekik seseorang agar bisa bertahan hidup. Akhirnya
Tae Ho melihat So Hee baik-baik saja melihat keadaan Ji Ah seperti semakin
lemah.
Ki Joon
mengeluarkan perban dan membalut luka yang sudah mengunakan tanaman, lalu
memberikan obat serta suntikan agar Ji Ah bisa meminumnya. Bong Hee pun diminta
agar menemani So Hee yang duduk sendirian, So Hee terlihat ketakutan karena
melihat Tae Ho sebagai pembunuh ada didekatnya.
Bong Hee
melihat hujan yang semakin kencang, lalu teringat saat Joon Oh menyelamatkan
dari rawa. Lalu keduanya berjalan pulang dengan
Joon Oh mengatakan agar tak melupakan kalau sudah menolong Bong Hee dan akan
melakukan hal yang sama untuknya. Bong
Hee akhirnya pamit pergi, Presdir Hwang berteriak mau kemana Bong Hee
pergi. Keadaan seperti prorak poranda
oleh angin di pinggir pantai.
Bong Hee
melihat ibunya, Joon Hee dan lainya seperti mengunakan pakaian putih memberikan
senyuman lebar padanya. Lalu mengatakan kalung itu milik.... tiba-tiba tanganya
seperti di pegang oleh seseorang dan melihat sosok So Hee dengan pakaian
berwarna ungu dengan darah ditangan dan kepalanya.
Bong Hee seperti baru tersadar setelah di hipnotis, Penyidik Oh
memegang pundaknya memberitahu kalau pulau tempat So Hee terdampar sudah
ditemukan. Bong Hee melotot kaget mendengarnya.
bersambung ke episode 4
Si tae ho bunuh siapa sih?
BalasHapus