PS : All
images credit and content copyright : KBS
Moo Myung
tersadar dari pingsan dan mengingat ketika memegang pisau kepalanya di pukul
dan membuatnya tak sadarkan diri. Lalu tubuhnya pun sudah terikat sementara
disampingnya terlihat Maek Jong yang terbangun dengan wajah panik.
Keduanya
sudah tergantung diatas dibagian tiang dengan kaki yang melayang-melayang. Moo
Myung berpikir Maek Jong mengikutinya,dengan sinis Maek Jong mengatakan kalau
bukan itu alasanya, tapi tahu tentang gadis yang bernama Ah Ro dan melihat seragam
yang dipakai Moo Myung meminta lebih berhati-hati lagi sebagai anggota Hwarang.
Moo Myung
kesal karena Maek Jong mengejek Ah Ro yang tak beruntung langsung menendangnya,
bahkan mengigit lenganya untuk melampiaskan amarahnya.
Anggota
Hwarang masuk ke bagian tengah kerajaan,
Ayah Sun Woo pun melihat dari kejauhan. Teman So Ho melihat Ban Ryu yang
sebelumnya tak ingin menjadi “anjing” raja malah ikut sebagai Hwarang langsung
menyindir, So Ho pun mengejek kalau Ban Ryu itu seperti kotoran. Teman Ban Ryu
sangat marah ingin membalasnya, tapi Ban Ryu berusaha menahan emosi untuk tak
mempedulikanya melihat ayah tiri dan kandungnya duduk dibagian mentri.
Sementara
dibagian mentri mereka saling berbisik, kalau anggota Hwarang seperti para pria
tampan. Mentri yang melihatnya mengeluh kalau itu semua karena anak mereka
dipertaruhkan untuk ratu, Kim Seub terlihat senang semua masuk
sebagai hwarang.
Ratu
akhirnya masuk ke perayaan dengan melirik sinis pada Mentri Park Yang Sil kalau
bisa membuktikan berhasil membentuk Hwarang. Sementara Mentri Park membalas
dengan tatapan kalau ini belum berakhir karena akan menurunkan tahta raja kalau
mengetahui siapa orangnya.
Mata Ratu
Ji Soo melihat ke barisan nama Kim Sun Woo anak dari Tuan Ahn belum datang,
pengawal memberitahu kalau Sun Woo memang belum hadir sementara Hwa Kong
mencari Ji Dwi yang juga belum datang.
Maek Jong
kaget mengetahui kalau Ah Ro itu adiknya, Moo Myung pikir kenapa Maek Jong
harus memperdulikan hal itu. Akhirnya Maek Jong rasa lebih baik mereka
melepaskan diri lebih dulu baru membahasnya kembali. Lalu tersadar dengan
banyak daging dan tulang seperti baru saja dikuliti seperti hewan.
Moo Myung
melihat itu seperti tempat pemotongan hewan babi jadi ini saatnya waktu mereka
untuk kembali membunuh menjadi bagian-bagian yang terpisahkan seperti binatang.
Maek Jong makin melotot panik karena mereka akan disayat seperti binatang.
Si pria
memberitahu anak buahnya masih membiarkan keduanya tetap hidup dan berpikir
akan membunuh A Ro dan tak boleh ada orang yang mengetahui hal itu.
Semua
anggota Hwarang terlihat gelisah karena sudah berdiri begitu lama, sementara
Yeol Woo berpikir kalau mereka sekarang sedang diuji untuk bisa bertahan
sebagai anggota hwarang. Tuan Ahn melihat upacara belum dimulai merasa pasti
sesuatu yang terjadi, ratu duduk dengan wajah gelisah di singgasana karena Sun
Woo belum juga datang.
Soo Ho
berani menatap Ratu seperti merasakan kecantikanya walupun sudah tua. Temanya
menegur kalau khayalan cintanya itu hanya boleh dilakukan saat di Okta. Soo Ho
menyangkal kalau memikirkan hal itu. Pengawal memberitahu mereka tak bisa
menunggu lagi, Ratu pun meminta untuk memulai upacaranya.
Maek Jong
bersiul seperti meminta bantuan, Moo Myung mengejek dengan yang dilakukanya.
Saat itu seseorang datang, ternyata seorang alojodo dengan kampaknya seperti
siap untuk membunuh keduanya, dengan mengoleskan darah pada wajah.
Pria
mulai mengibaskan kampaknya, Moo Myung berhasil melepaskan satu tangan meminta
Maek Jong untuk menendang bagian tangan, kampak itu berhasil ditangkap memotong
talinya. Tapi saat terjatuh belum bisa siap memberikan perlawanan terkena
lemparan. Si pria mengeluarkan dua pisau, Moo Myung sudah bisa berdiri ingin
melawan tapi si algojo seperti tak ada tandinganya malah membuatnya terlempar.
Sementara
pria lainya datang ke bagian tempat Ah Ro disekap dengan mata tertutup. Ah Ro
terlihat ketakutan karena dianggap sebagai wanita dari si Anjing-burung. Moo
Myung berusaha melawan tapi malah
terjatuh, lalu mengambil baik tulang dan memukul bagian selangkangan. Si Aljogo
pun tak bisa menahan rasa sakitnya.
Pria yang
bersama Ah Ro melhat kalau wanita itu memang tipe Moo Myung. Moo Myung mengikat
luka ditanganya lebih dulu, Maek Jong masih tergantung terlihat kesal karena
Moo Myung malah tak membuka ikatanya. Moo Myung seperti tak peduli sampai
akhirnya Maek Jong pun memohon agar bisa melepaskanya.
Hwa Kong
A.k.a Wi Hwa Rang diberikan perintah sebagai ketua Hwarang dengan mendapatkan
titah dari ratu sebagai ketua, dengan melihat tatapan Ratu merasa seperti
kehilangan salah satu kuncinya. Ratu JiSo pikir kalau bukan ia saja yang merasa
seperti itu. Wi Hwa tahu kalau itu pasti anak dari Tuan Ahn
Ratu pun
ingin tahu kartu tersembunyi yang dimiliki oleh Wi Hwa sekarang. Wi Hwa tak
membahasnya akhirnya menerima perintah sebagai pelatih dari Hwarang atas
perintah dari sang ratu.
Si ketua
binggung melihat dua tawananya sudah tak ada, malah aljogo sudah tak sadarkan
diri. Moo Myung melayang dari atas mengunakan tali melawan semua pria tersebut,
begitu juga Maek Jong berkerja sama untuk melawannya. Setelah berhasil berusaha
mencari Ah Ro.
Ah Ro
dengan mata tertutup menendang pintu untuk meminta bantuan, Dua pria hwarang
sempat kebingunan mencarinya sampai akhirnya mendengar bunyi suara dari pintu,
lalu menemukan Ah Ro didalamnya. Ah Ro
yang berpikir para pria yang jahat datang, memukul dagu Maek Jong saat akan
melepaskan ikatan matanya.
Moo Myung
menenangkanya dengan memberitahu kalau ia yang datang. Ah Ro langsung menangis
dipelukan Moo Myung karena berpikir akan mati ditangan para pria tersebut. Maek
Jong yang melihat kedekatan keduanya terlihat cemburu mengajak mereka lebih
baik pergi saja.
Terdengar
suara para pria yang mencari dua pria yang membuatnya marah, sampai akhirnya
Maek Jong melihat dari kejauhan lawannya akan datang menyuruh Moo Myung membawa
Ah Ro pergi dan ia akan melawan para pria tersebut. Maek Jong kembali bersiul
seperti meminta bantuan tapi Pa Oh tak juga datang.
Moo Myung
melepaskan tali ikatan di badan Ah Ro meminta agar segera pergi ke tempat orang
banyak dan jangan pernah menoleh ke belakang. Ah Ro meminta Moo Myung segera
kembali tanpa terluka dan akan menghitungnya sampai 150.
Moo Myung
datang membantu Maek Jong yang ternyata tak bisa melawan semua pria yang sangat
kejam. Keduanya kembali berkelahi, beberapa kali Moo Myung bisa menghindari
dari benda tajam yang dibawa oleh pria tersebut.
Tapi
tetap saja pada akhirnya keduanya tak bisa melawan banyak orang yang mengempung
mereka. Tubuh Maek Jong sempat terlempar dan kembali bersiul. Keduanya kembali
jatuh dan mulai dikepung, tiba-tiba sebuah panah berhasil menusuk ke bagian
anak buah, dengan melihatnya Maek Jong bisa bernafas lega dan bergegas pergi
dengan Moo Myung.
Si pria
terlihat marah semua anak buahnya terkena panah berteriak bertanya siapa yang
berani memanahnya, saat itu juga panah langsung menusuk bagian dadanya. Anak
buahnya panik melihat bos mereka yang terkena panah.
Proses
upacara masih berlangsung, Wi Hwa memberikan pedang pada Ban Ryu sebagai
anggota resmi Hwarang. Semua wanita yang mendengarnya langsung terkesima dengan
ketampananya. So Ho pun menerima pedangnya sebagai Hwarang.
Terlihat masih
ada dua pedang yang tertinggal, Ratu JiSo terlihat gelisah. Para mentri kesal
karena upacara berlangsung cukup lama. Mentri Park pun bertanya-tanya siapa
sebenarnya yang ditunggu oleh Ratu JiSo untuk datang. Ratu JiSo terlihat
menahan amarah karena Sun Woo berani kabur dari saat nyawa ayahnya di pertaruhkan
lalu berdiri dari tahtanya
.
Tiba-tiba
pintu terbuka, Moo Myung dan Maek Jong pun masuk ke dalam upacara. Ratu Ji So
kaget melihat anaknya yang ikut anggota Hwarang, Wi Hwa langsung meresmikan Ji
Dwi (Maek Jong) sebagai anggota Hwarang Ah Ro ikut melihat bersama dengan
temanya dari Okta.
Ji Dwi
bergumam dalam hati kalau ingin memberitahu sendiri pada dunia tentang
keberadanya. Moo Myung pun menerima pedang sebagai anggota Hwarang, dengan
bergumam dalam hati kalau bisakah dirinya hidup sebagai temanya. Akhirnya Moo
Myung mengaku sebagai Sun Woo menjadi anggota dari Hwarang.
Ratu mulai
meresmikan Hwarang dengan menarik pedang dan Silla adalah 3 kerajaan terkuat.
Semua anggota Hwarang menarik pedang dengan berjanji akan melindungi Silla.
Semua wanita pun memberikan tepuk tangan dengan suara gemuruh.
Tuan Ahn
mengajak Moo Myung masuk ke sebuah ruangan dan dengan bertanya siapa itu Do
Woo. Moo Myung menceritakan pria itu adalah pejudi yang pernah ditemuinya
beberapa kali saat di ibukota. Tuan Ahn masih tak mengerti kenapa sampai
mengurung keduanya, Moo Myung juga tak tahu menurutnya mungkin ada kejadian
masa lalu yang tak diketahuinya.
“Ini
adalah salahku, kalau Ah Ro dalam keadaan bahaya” ucap Moo Myung
“Jangan
pernah membuat Ah Ro dalam bahaya, kalau tidak maka aku tak akan memaafkan mu.
Kau adalah Hwarang anak dari Ahn Ji Goong, jadi kalau ada masalah denganya maka
akan menjadi urusannya juga” pesan Tuan Ahn memperingatinya.
Ah Ro
panik saat melihat Moo Myung yang membuka baju di dalam kamar, tapi Moo Myung
terlihat santai bertanya apa yang ingin dikatakan oleh adik temanya itu, Ah Ro
terlihat binggung sempat mengatakan kalau matahari... lalu akhirnya mengubah
kalau melihat baju Moo Myung yang robek jadi akan menjahitnya.
Moo Myung
tak bisa tidur ingin keluar dari kamar, melihat sosok Ah Ro yang duduk
sambil menjahit bajunya. Ah Ro menghentikan sejenak menjahitnya, mencoba
berlatih memanggil “kakak” yang tak pernah diucapkannya.
Moo Myung
dari balik pintu tersenyum mendengarnya ternyata sebelumnya ingin memanggilnya
kakak dan menatapnya lebih dalam, tiba-tiba Ah Ro teringat sesuatu dan langsung
menengokan kepalanya. Moo Myung buru-buru memberikan menutup pintu dengan wajah
panik.
Bersambung
ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar